MODUL 7
Penyusunan Laporan Pengelola
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
2016
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan skema, gambar dan
tabel yang difungsikan untuk memudahkan peserta latih agar lebih memahami
materi modul.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber), adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:
1. LCD/projector
2. Laptop
3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
4. Flip chart
5. Bahan tayang
6. Modul dan /atau bahan ajar
E. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
a. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
b. Menyusun Laporan Penyelenggaraan Pembangunan BGN
A. Latar Belakang
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Persyaratan
administratif bangunan gedung meliputi persyaratan status hak atas tanah, status
kepemilikan bangunan gedung dan izin mendirikan bangunan dan persyaratan
teknis bangunan gedung meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan
keandalan bangunan persyaratan tata tata bangunan meliputi persyaratan
peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan gedung, dan
persyaratan pengendalian dampak lingkungan. Persyaratan tata bangunan
ditetapkan lebih lanjut dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) oleh
Pemerintah Daerah.
Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran. Dalam penyelenggaraan bangunan
gedung, penyelenggara berkewajiban memenuhi persyaratan bangunan gedung.
Penyelenggara bangunan gedung terdiri atas pemilik, penyedia jasa konstruksi dan
pengguna bangunan gedung (UU Nomor : 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung).
Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan
teknis, dan pelaksanaan beserta pengawasannya. Pembangunan bangunan gedung
wajib dilaksanakan secara tertib administratif dan teknis untuk menjamin
keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan. Pembangunan bangunan gedung mengikuti kaidah pembangunan yang
berlaku, terukur, fungsional, prosedural, dengan mempertimbangkan adanya
keseimbangan antara nilai - nilai sosial budaya setempat terhadap perkembangan
arsitektur, ilmu pengetahuan dan teknologi (PP Nomor: 36 Tahun 2005 Tentang
Peraturan pelaksanaan UU nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung,
Pasal 62).
Pembangunan bangunan gedung negara adalah kegiatan mendirikan bangunan
gedung negara yang diselenggarakan melalui tahapan kegiatan persiapan,
perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengawasan teknis dan kegiatan
pasca konstruksi. Persiapan pembangunan bangunan gedung Negara meliputi : a.
B. Deskripsi Singkat
Mata diklat ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
tentang pelaporan kegiatan pengelola teknis pembangunan bangunan gedung
negara, yang meliputi monitoring dan evaluasi, laporan, dan laporan
penyelenggaraan pembangunan BGN melalui ceramah interaktif dan diskusi.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu
menjelaskan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan teknis
pembangunan bangunan gedung negara.
B. Umum
1. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan komponen perencanaan yang sangat penting,
sebagai alat (tools) yang mengontrol kinerja perencanaan. Suatu program ataupun
proyek perencanaan pada dasarnya memiliki tujuan umum dan pengaturan
aktivitas yang sangat kompleks. Hal tersebut yang seharusnya dilakukan
monitoring dan evaluasi, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal.
Monitoring dan evaluasi mengekstraksi informasi yang relevan dari masa lalu,
aktivitas yang sedang dilakukan saat ini yang dapat dijadikan basis data untuk
program dan orientasi perencanaan dimasa yang akan datang. Monitoring
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan selama proses perencanaan tersebut
dilakukan.
2. Mekanisme Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi, dengan memperhatikan
aspek- aspek sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan monitoring dan evaluasi
b. Menyusun desain monitoring dan evaluasi
c. Menyusun tahapan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, meliputi metode,
sumber data, pembiayaan dll.
d. Menentukan pelaku monitoring dan evaluasi
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
f. Mendeseminasikan hasil monitoring dan evaluasi
g. Menggunakan hasil monitoring dan evaluasi sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan tahun berikutnya.
C. Monitoring
Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan
atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar
semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan
tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan
selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil
pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan semula (Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006).
1. Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan
kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya
pemecahannya.
a. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program/memantau perubahan, yang fokus
pada proses dan keluaran.
1) Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan
2) Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dan kuantitas serta
proses pelaksanaan pekerjaan.
b. Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi
tentang sebab dan akibat dari suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan.
c. Monitoring dilakukan ketika sebuah kegiatan sedang diimplementasikan.
D. Evaluasi
Definisi Evaluasi menurut OECD, disebutkan bahwa Evaluasi merupakan proses
menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program.
Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang
telah diselesaikan. Hal-hal yang harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan,
organisasi, sector, tematik, dan bantuan Negara.
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian secara sistematis menginvestigasi
efektifitas program. Menilai kontribusi program terhadap perubahan
F. Rangkuman
Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan
atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar
semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan
tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan
selanjutnya yang diperlukan.
Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang
telah diselesaikan. Hal-hal yang harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan,
organisasi, sector, tematik, dan bantuan Negara.
Evaluasi memerlukan hasil dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi
program. Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya
dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan
dari evaluasi adalah evalausi efektifitas dan cost effectiveness.
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu menyusun
laporan pengelolaan teknis pembangunan bangunan gedung negara.
B. Umum
Pada bab ini akan dibahas mengenai prinsip pelaporan, dasar pelaporan, metode
pelaporan, fungsi pelaporan, jenis laporan, dan kerangka laporan.
C. Pengertian
Menurut wikipedia Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,
pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara
tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan
tanggung jawab yang ada antara mereka. Salah satu cara pelaksanaan komunikasi
dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Laporan adalah setiap tulisan yang
berisikan hasil pengolahan data dan informasi (Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo).
Sedangkan menurut J.C. Denyern, Laporan adalah suatu alat komunikasi tempat
penulis membuat beberapa kesimpulan atau keadaan yang telah diselidiki.
Pengertian laporan menurut F X Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut: Laporan
adalah suatu bentuk penyampaian berita,keterangan, pemberitahuan ataupun
pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab
(responsibility) yang ada antara mereka. Laporan adalah salah satu cara
pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Seputar
pengertian laporan adalah suatu bentuk penyampaian informasi, data, atau berita
baik secara lisan maupun tertulis. Di dalam laporan terdapat kegiatan pencatatan,
pengumpulan, pemeriksaan, pengetikan dan pengolahan data.
Secara umum laporan dapat diartikan sebagai bentuk penyampaian berita,
keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan
maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan
wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka dan salah satu cara
pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
F. Maksud Pelaporan
1. Laporan informatif, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi
informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau
rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat
dan terinci.
2. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan
informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud
memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian
akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang
diberikan juga meyakinkan.
3. Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si
pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang
matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada
kategori ini.
4. Laporan Pertanggungjawaban, yaitu dimana si pelapor memberi
gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report)
atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif)
5. Laporan Kelayakan (feasibility report), yaitu pelapor menganalisis suatu
situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang
bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternatif dinanalisis, kemudian
ditentukan mana yang lebih baik.
G. Metode Pelaporan
Metode pelaporan dilakukan berkala dan berjenjang, maksudnya sebagai berikut:
1. Pelaporan dilaksanakan secara berkala yaitu dilakukan setiap bulan
(bulanan), 3 bulan (triwulanan), dan 6 bulanan (semesteran) atau tahunan.
2. Pelaporan dilakukan secara berjenjang, maksudnya penyampaian
pelaporan dari unit kerja paling bawah sampai pucuk pimpinan organisasi;
dari penanggungjawab kegiatan kepada penanggungjawab program, dan
dari penanggungjawab program kepada pimpinan Kementerian / Lembaga;
atau dari suatu tingkat pemerintahan kepada tingkat pemerintahan yang
lebih tinggi, hingga ke pusat.
J. Kerangka laporan
1. Pendahuluan
a. Maksud dan tujuan penulisan laporan
b. Masalah pokok yang dilaporkan
c. Sistematika laporan
2. Batang tubuh
a. Data dan fakta pelaksanaan kegiatan
b. Kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan
c. Masalah yang terjadi
d. Pembahasan masalah
3. Penutup
a. Kesimpulan, dan
b. Saran
K. Latihan
1. Buatlah laporan bulanan sesuai dengan format (F1) lampiran.
L. Rangkuman
Secara umum laporan dapat diartikan sebagai bentuk penyampaian berita,
keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan
maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan
wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka dan salah satu cara
pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
Laporan menurut maksud penyusunan diantaranya adalah laporan informatif,
laporan rekomendasi, laporan analitis, laporan pertanggungjawaban, dan laporan
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu menyusun
laporan penyelenggaraan pembangunan BGN.
B. Umum
Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan
dan pelaksanaan beserta pengawasannya (UU N0.28 Tahun 2002 Pasal 35 Tentang
Bangunan Gedung). Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui
tahapan perencanaan teknis dan pelaksanaan beserta pengawasannya (PP N0. 36
Tahun 2005 Psl.62 tentang.Peraturan pelaksanaan UU 28 Tahun 2002) serta di
dalam Perpres no.73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
dinyatakan bahwa Tahapan pembangunan bangunan gedung negara meliputi : a.
Kegiatan persiapan; b. Perencanaan teknis; c. Pelaksanaan konstruksi; d.
Pengawasan teknis ; dan e. Kegiatan pasca konstruksi.
Laporan pengelola teknis pada umumnya dilakukan secara periodik seperti laporan
bulanan, laporan triwulan, semesteran dan tahunan serta laporan insidentil atau
sesaat untuk keperluan atasan langsung.
C. Laporan Periodik
Substansi laporan dapat dibagi atas 5 (lima) tahapan penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung negara:
1. Tahap Persiapan (Pra DIPA) pembangunan bangunan gedung negara
meliputi : penyusunan rencana kebutuhan, penyusunan rencana
pendanaan dan penyusunan rencana penyediaan dana.
2. Tahap Persiapan (Pasca DIPA) pembangunan bangunan gedung negara
meliputi : pembentukan organisasi pengelola kegiatan dan panitia
pengadaan barang / jasa; penysunan jadwal kegiatan, KAK; pengadaan
penyedia jasa manjajemen konstruksi / pengawas dan perencana.
3. Tahap penyusunan rencana teknis sesuai KAK; Dokumen Rencana Teknis
bangunan gedung negara : gambar rencana teknis (arsitektur, struktur,
Mekanisme pelaporan yang wajib dilaporkan setiap bulan oleh Pengelola Teknis:
1. K E M E N T E R IA N /L E M B A G A :
2. DITJEN/SETINGKAT :
3. NAMA KEGIATAN :
BIAYA DALAM D IP
6. LOKASI PEKERJAAN : … … … … … … … … … … … … … … … ..
A P B N (RIBUAN B L N (RIBUAN
TAHUN A N G G A R A N
a. KECAMATAN : … … … … … … … … … … … … … … … .. b . KABUPATEN/KOTA R U P IA H ) R U P IA H )
: … … … … … … … … … … … … … … … … c. PROPINSI :
………………………………………….
GEDUNG RUMAH D IN A S
BANGUNAN L A IN -L A IN
KE LAS A B C T YP E A B C D
7. NAMA P E K E R J A A N /K E G IA T A N
JU MLA H LUAS JU MLA H LUAS JU MLA H JU MLA H LUA S P A N J A N G (M )
LAN TA I (M 2 ) LAN TA I (M 2 ) U N IT LANTA I (M 2 )
II DATA T EK NIS
DISAIN
1. CARA PELAKSANAAN PERUSAHAAN SWAKELOLA PERUMNAS L A IN -L A IN P R O T O T IP
2. NILAI K O N T R A K K U A L IF I
DATA PELAKSANAAN NAMA R E K A N A N ALA MAT JANGKA W A K T U
(RIBUAN R U P IA H ) KASI
KO NS U LT AN Mulai :
PWS /M K Selesai :
KO NS U LT AN Mulai :
PERENCANAA N Selesai :
KONTRAKTOR Mulai :
PE LAK SA NA Selesai :
RENCANA (% ) REALISASI (% )
K E G IA T A N CATATAN MASALAH DAN P E M E C A H A N N Y A
F IS IK KEUA. F IS IK KEUA.
P E R S IA P A N
PERENCANAA
N
P W S /M K
PE LAK SA NA A N
IV DATA PE LAP O R
CATATAN PELAKSANAAN PROGRAM KE RJA
III
TENAGA T EK N IS TENAGA TEKNIS TANDA T A N G A N
disampaikan ke-Tim PKPT p alin g
FORM INI, diisi lengkap d a n
1. Nama :
lambat tgl. 10 tiap b ula n
Nip/Gol. :
2. Nama :
Nip/Gol. :
3. Nama :
Nip/Gol. :
E. Rangkuman
Laporan pengelola teknis pada umumnya dilakukan secara periodik seperti laporan
bulanan, laporan triwulan, semesteran dan tahunan serta laporan insidentil atau
sesaat untuk keperluan atasan langsung.