Anda di halaman 1dari 12

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : ERNA WATI PELU,S.Pd


Asal Institusi : SMA NEGERI 3 SERAM BAGIAN TIMUR

Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan
petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
telah diidentifikasi

1 Rendahnya A. Hasil pengamatan : Berdasarkan Hasil Pengamatan , Analisa terhadap


kemampuan peserta 1. Peserta didik belum mampu menyimpulkan makna dari sebuah bacaan literatur dan hasil wawancara , Maka diperoleh:
didik dalam atau informasi yang disajikan dalam soal Penyebab Rendahnya kemampuan peserta didik
menganalisa soal – 2. Rasa ingin tahu peserta didik rendah dalam menganalisa soal – soal literasi dalam
3. literasi peserta didik rendah
soal literasi dalam pembelajaran kimia yaitu :
4. Konsep dasar kimia peserta didik rendah
pembelajaran kimia  Peserta didik belum mampu menyimpulkan
5. Model pembelajaran inovatif yang diterapkan pendidik belum
makna dari sebuah bacaan atau informasi
maksimal
 Rasa ingin tahu peserta didik rendah
6. Pembelajaran kimia di kelas belum sepenuhnya berpusat pada peserta
didik.  Literasi peserta didik rendah
 Rendahnya pemahaman konsep dasar
B. Kajian Literatur kimia
1. Menurut Shwartz, et al., (2006) orang yang memahami literasi  Model pembelajaran inovatif yang
kimia harus memahami konsep dasar sains / kimia diterapkan pendidik belum maksimal
2. Berdasarkan hasil studi PISA dalam jurnal JPGSD. Volume 10  Pembelajaran kimia di kelas belum
Nomor 1 Tahun 2022 yang menyebabkan rendahnya literasi sepenuhnya berpusat pada peserta didik.
sains / kimia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor  Peserta didik kurang terlatih dalam
penyebabnya antara lain karena peserta didik di Indonesia menyelesaikan soal-soal kontekstual,
kurang terlatih dalam menyelesaikan soal-soal kontekstual, menuntut penalaran, argumentasi dan
menuntut penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam kreativitas dalam meyelesaikannya
meyelesaikannya.  Kurangnya kebiasaan peserta didik dalam
3. Menurut Sanjaya, (2012) literasi kimia peserta didik dapat membaca literasi – literasi sains
ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran inovatif  Kurang minatnya peserta didik terhadap
yang berpusat pada peserta didik. literasi – literasi kimia
 Peserta didik belum mampu dalam
menghubungkan konsep sains dengan
C. Wawancara : kejadian sehari-hari
1. Kepala Sekolah ( Sitti Zairah Arey,S.Pd)
 Waktu yang disediakan untuk
Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisa soal – soal
menyelesaikan soal terbatas
literasi dalam pembelajaran kimia disebabkan karena :
 Peserta didik tidak mandiri dalam
Peserta didik kesulitan dalam memahami maksud dari soal, kurangnya
menyelesaikan soal – soal literasi dalam
kebiasaan peserta didik dalam membaca literasi – literasi sains,
pembelajaran kimia
pendidik kurang membiasakan peserta didik dengan soal – soal literasi
kimia

2. Zulkifly Hayoto,S.Pd (Rekan sejawat)


Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisa soal –
soal literasi dalam pembelajaran kimia disebabkan karena :
minat baca peserta didik rendah, kurang minatnya peserta didik
terhadap literasi – literasi kimia, peserta didik belum mampu
dalam menghubungkan konsep sains dengan kejadian sehari-hari
3. Rizki Harianto (Siswa Kelas XI Ipa)
Karena bacaan – bacaan yang biasa ditampilkan dalam soal terlalu
panjang untuk dibaca dan dipahami terkadang waktu yang disediakan
tidak cukup.
4. Dinda Novriyanti Welemuly (Siswa Kelas XI Ipa)
Sebagian dari teman – teman kami terbiasa menyelesaikan soal literasi
kimia secara bersama – sama, jadi ketika disuruh menyelesaikan soal
secara mandiri mereka menjadi sedikit kesulitan

2 Rendahnya A. Hasil pengamatan : Berdasarkan Hasil Pengamatan , Analisa terhadap


kemampuan peserta 1. Kemampuan menalar dan menganalisis peserta didik rendah literatur dan hasil wawancara , Maka diperoleh
2. Peserta didik kurang dilatih untuk menyelesaikan soal – soal Kimia
didik dalam berbasis HOTS dalam pembelajaran. Penyebab Rendahnya kemampuan peserta didik
menyelesaikan soal 3. Peserta didik kurang kreatif dalam memecahkan soal – soal berbasis dalam menyelesaikan soal – soal berbasis HOTS
– soal berbasis HOTS dalam pembelajaran kimia adalah :
HOTS dalam 4. Kemampuan berpikir kritis peserta didik rendah  Kemampuan menalar dan menganalisis
pembelajaran kimia peserta didik rendah
B. Kajian Literatur
 Peserta didik kurang dilatih untuk
1. Menurut (Saputra, 2016 : 91-92) soal HOTS dapat melatih menyelesaikan soal – soal Kimia berbasis
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif dalam HOTS dalam pembelajaran.
memecahkan suatu permasalahan serta diharapkan dapat  Peserta didik kurang kreatif dalam
membuat peserta didik lebih mampu untuk mempelajari suatu memecahkan soal HOTS
hal yang belum diketahuinya, kemudian berhasil  Kemampuan peserta didik untuk berpikir
mengaplikasikannya dalam situasi baru. kritis dan kreatif dalam memecahkan suatu
2. Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Kastri Fani permasalahan rendah
(2021) tentang analisis kemampuan peserta didik dalam  Kemampuan menyimpulkan,
menyelesaikan soal HOTs menunjukkan bahwa kemampuan menghubungkan fakta dengan konsep oleh
peserta didik rendah
peserta didik dalam menyelesaikan soal – soal berbasis HOTS
 Peserta didik belum mampu untuk berfikir
masih rendah, hal ini disebabkan karena peserta didik belum
HOTS
terbiasa menyelesaikan soal berbasis HOTs, kurangnya
 Peserta didik mengerjakan soal dengan
pemahaman materi, serta kesulitan peserta didik dalam terburu-buru
memahami kalimat pada soal.  Rendahnya tingkat konsentrasi peserta
3. Isbandiyah dan Sanusi (2019 : 1) menyatakan bahwa peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS
didik dapat berpikir secara luas dan mendalam mengenai materi  Rendahnya minat dan pengetahuan peserta
pelajaran yang dipelajarinya karena adanya dorongan dari soal didik dalam menyelesaikan soal berbasis
HOTs, Namun pada kenyataannya peserta didik masih kesulitan HOTS
dalam menyelesaikan soal HOTs, hal ini disebabkan karena  Model pembelajaran yang diterapkan
peserta didik belum mampu menggunakan pengetahuan mereka belum mampu merangsang pemikiran
untuk diterapkan ke dalam situasi yang baru, dalam memahami peserta didik untuk berfikir HOTS
sebuah materi pelajaran juga tidak dapat dilakukan oleh peserta  Peserta didik belum terbiasa menyelesaikan
didik secara keseluruhan. Peserta didik cenderung menghafal soal berbasis HOTS
materi daripada memahaminya. kesulitan peserta didik dalam memaknai
soal
 Waktu untuk menjawab soal – soal HOTS
terbatas.
Wawancara
1. Kepala Sekolah ( Sitti Zairah Arey,S.Pd)
Karena Peserta didik belum mampu untuk berfikir HOTS, Sebagian
peserta didik tidak mau berfikir HOTS , Peserta didik mengerjakan soal
dengan terburu-buru, rendahnya tingkat konsentrasi peserta didik
dalam menyelesaikan soal HOTS,rendahnya minat dan pengetahuan
peserta didik dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs
2. Zulkifly Hayoto,S.Pd (Rekan sejawat)
Karena model pembelajaran yang diterapkan belum mampu
merangsang pemikiran peserta didik untuk berfikir HOTS , kurangnya
pemahaman materi, serta kesulitan peserta didik dalam memaknai soal
3. Stella De Fretes (Siswa Kelas XI Ipa)
Karena soal HOTS terlalu rumit buat kami sehingga menyulitkan kami
untuk menjawabnya
4. Lutfi Pattiiha (Kelas XI Ipa)
Karena sering mengalami tidak cukup waktu untuk menjawab soal –
soal HOTS

3. Rendahnya A. Hasil pengamatan : Berdasarkan Hasil Pengamatan , Analisa terhadap


keterampilan 1. Peserta didik kurang dilatih dalam mengoperasikan komputer literatur dan hasil wawancara , Maka diperoleh
peserta didik dalam 2. Pembelajaran yang berlangsung di kelas jarang berbasis IT Penyebab Rendahnya keterampilan peserta didik
pemanfaatan 3. Tugas yang diberikan kepada peserta didik kebanyakan berbasis dalam pemanfaatan teknologi seperti laptop dan
konvensional
teknologi seperti komputer adalah :
laptop dan  Peserta didik kurang dilatih dalam
B. Kajian Literatur
komputer 1. Menurut P21 dalam (Sukartono, 2018) pembelajaran abad 21
memberikan tuntutan terhadap peserta didik untuk mendapat literasi mengoperasikan komputer
teknologi, literasi media, serta keterampilan untuk bertahan hidup  Pembelajaran yang berlangsung di kelas
Pembelajaran abad 21 adalah solusi dalam menghasilkan lulusan yang jarang berbasis IT
siap bersaing secara global, maka mengharuskan pendidik serta peserta  Tugas yang diberikan kepada peserta didik
didik menguasai salah satu keterampilan paling penting pada abad 21, kebanyakan berbasis kertas dan pensil
yaitu dapat mengerti dan menggunakan TIK  Pendidik kurang memanfaatkan media
2. Menurut Rangan dan sengul dalam (Freeman & Hasnaoul, 2010) TIK berbasik TIK dalam pembelajaran
dapat memfasilitasi tersebarnya pengetahuan di seluruh dunia. TIK  Aktivitas belajar siswa di rumah yang
dalam pendidikan dapat digunakan sebagai media dan sumber rendah
pembelajaran.  Perhatian sebagian siswa saat
3. Menurut Hussain (2018) TIK merupakan sesuatu yang penting pada pembelajaran yang kurang
pengembangan pendidikan dimasa depan dan dalam pendidikan dapat  Kurangnya tuntutan guru terhadap
digunakan sebagai media dan sumber pembelajaran kompetensi siswa
 Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
C. Wawancara
 Dalam kegiatan belajar lebih banyak pada
1. Kepala Sekolah (Sitti Zairah Arey,S.Pd)
pemberian teori dengan proporsi praktik
Rendahnya keterampilan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi
yang lebih rendah
seperti laptop dan komputer karena aktivitas belajar siswa di rumah
 Kondisi ekonomi keluarga yang tidak
yang rendah sehingga tidak dapat mengulang apa yang telah dipelajari
memungkinkan untuk membeli komputer
di sekolah, perhatian sebagian siswa saat pembelajaran yang kurang ,
 Sebagian besar peserta didik tidak memiliki
kurangnya tuntutan guru terhadap kompetensi siswa .
laptop sendiri
2. Affandi H. Elbetan,S.Pd (Guru Informatika)
 Peserta didik kurang memahami cara
Rendahnya keterampilan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi
mengaplikasikan komputer dengan baik
seperti laptop dan komputer karena buku penunjang yang kurang,
sarana dan prasarana yang kurang lengkap seperti wifi dan penyediaan
waktu yang kurang untuk praktik. Dalam kegiatan belajar lebih banyak
pada pemberian teori dengan proporsi praktik yang lebih rendah,
kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membeli
komputer
3. Salman Vanath (Siswa kelas XII Ipa)
Karena kami tidak memiliki laptop sendiri sehingga kami kurang
berlatih secara mandiri di rumah

4. Asri Astuti La ane (Siswa kelas XI Ipa)


Karena kami kurang memahami cara mengaplikasikan komputer
dengan baik

4. Kurang Optimalnya A. Hasil pengamatan : Berdasarkan Hasil Pengamatan , Analisa terhadap


Pendidik dalam 1. Pendidik tidak sepenuhnya melaksanakan langkah – langkah literatur dan hasil wawancara , Maka diperoleh
menerapkan model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran Penyebab Kurang Optimalnya Pendidik dalam
– model 2. Pendidik belum maksimal dalam merancang komponen – komponen menerapkan model – model pembelajaran inovatif
model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran pada pembelajaran kimia adalah :
pembelajaran
inovatif pada  Pendidik tidak sepenuhnya melaksanakan
3. Kurangnya pembiasaan pendidik dalam memanfaatkan model - model
pembelajaran kimia langkah – langkah pembelajaran inovatif
pembelajaran inovatif dalam pembelajaran
dalam pembelajaran
B. Kajian Literatur
 Kurangnya pembiasaan pendidik dalam
1. Menurut Indrawati, 2009 dalam menerapkan model
memanfaatkan model - model
pembelajaran keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh
pembelajaran inovatif dalam pembelajaran
faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam  Model pembelajaran yang diterapkan
proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga belum sesuai dengan karkteristik materi
terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk dan peserta didik
faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan  Kurangnya kesiapan pendidik dalam
(kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental.Faktor merancang dan melaksanakan
eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik yang pembelajaran
mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor  Pendidik tidak berurut dalam
eksternal adalah: lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat melaksanakan fase dalam model
(keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan pembelajaran inovatif yang diterapkan
masyarakat).  Kurangnya dukungan dari peserta didik
2. Menurut (Salamun et al., 2021)Proses pembelajaran dapat
berjalan dengan optimal manakala komponen-komponen dalam
pembelajaran dapat dirancang dan digerakkan menuju
tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran.Untuk
mencapai tujuan tersebut tentu saja diperlukan berbagai model
pembelajaran yang relevan dan inovatif serta Relevan dengan
tingkat perkembangan psikologis dan kebutuhan peserta didik.
3. Menurut Winataputra dalam (Suyanto and Djihad, 2012)
mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur yang sistematis untuk mengorganisir
pengalaman belajar guna mencapai tujuan belajar tertentu, serta
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengaja
C. Wawancara
1. Kepala Sekolah (Sitti Zairah Arey,S.Pd)
Kurang Optimalnya Pendidik dalam menerapkan model – model
pembelajaran inovatif pada pembelajaran kimia disebabkan karena
kurangnya kesiapan pendidik dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran.
2. Afandi Hasan Elbetan,S.Pd (Guru Kimia)
Kurang Optimalnya Pendidik dalam menerapkan model – model
pembelajaran inovatif pada pembelajaran kimia disebabkan karena
pendidik tidak berurut dalam melaksanakan fase dalam model
pembelajaran inovatif yang diterapkan, Kurangnya dukungan peserta
didik misalnya saat melakukan pengawasan siswa saling berdiskusi dan
aktif belajar, akan tetapi pada saat guru mengawasi kelompok lain,
beberapa siswa yang tidak diawasi lagi akan berdiam diri dan tidak
banyak memberikan pendapat atau ide dalam diskusi kelompok
5. Rendahnya motivasi A. Hasil pengamatan : Berdasarkan Hasil Pengamatan , Analisa terhadap
belajar peserta didik 1. Mind set yang terbentuk dalam diri peserta didik bahwa mereka akan literatur dan hasil wawancara , Maka diperoleh
pada pembelajaran tetap naik kelas meskipun kurang disiplin dalam pembelajaran maupun Penyebab Kurangnya disiplin peserta didik dalam
Kimia, ditandai dalam hal pengumpulan tugas mengikuti pelajaran dan mengumpulkan tugas
dengan : 2. Pendidik kurang maksimal dalam pengelolaan kelas adalah :
 Kurangnya disiplin 3. Model pembelajaran yang diterapkan pendidik belum mampu  Mind set yang terbentuk dalam diri peserta
peserta didik dalam memotivasi peserta didik dalam pembelajaran kimia didik
mengikuti 4. Beban tugas yang terlalu banyak pada peserta didik sehingga peserta  Pendidik kurang maksimal dalam
pelajaran dan pengelolaan kelas
didik kesulitan dalam membagi waktu pengerjaan tugas.
mengumpulkan
B. Kajian Literatur  Beban tugas yang terlalu banyak sehingga
tugas.
1. Menurut Wayan Nucaksana dan Sumartana bahwa “setiap guru peserta didik kesulitan dalam membagi
berkewajiban meningkatkan motivasi belajar peserta didik.Motivasi waktu pengerjaan tugas
merupakan komponen penting dalam kehidupan pada umumnya dan  Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
dalam pendidikan dan pengajaran khususnya belum sepenuhnya memperhatikan tingkat
2. Menurut Bimo Walgito, yaitu : “Apabila anak telah mempunyai nilai kedisiplinan siswa
motivasi belajar, maka akan mendorong individu itu berbuat sesuai  kebiasaan di lingkungan keluarga yang
dengan motivasinya dan motivasi ini memperbesar motif yang ada kurang disiplin
pada individu. Berhubungan dengan iitu maka perlu dibangkitkan  Pendidik belum mampu menjadi contoh
adanya motivasi dari anak-anak”. yang baik bagi peserta didik
3. Menurut Hurlock (2006: 83) Disiplin diperlukan oleh siapa saja dan  Banyaknya beban tugas yang diberikan
dimana saja, termasuk bagi para siswa. disiplin diperlukan oleh para pendidik pada setiap mata pelajaran
siswa perkembangan pribadi dirinya. Melalui disiplinlah siswa dapat  Peserta didik kesulitan membagi waktu
belajar berperilaku dengan baik agar diterima oleh warga sekolah belajar
maupun masyarakat  Pendidik hanya menentukan keberhasilan
4. Menurut Karwati & Priansa 2015 menjelaskan bahwa guru sendiri siswa terbatas pada tes secara tertulis dan
hendaknya menjadi teladan dengan mengendalikan diri dan guru mengesampingkan ranah afektif
harus disiplin dalam segala hal bila ingin siswanya ikut berdisiplin
dalam segala hal.

C. Wawancara
1. Kepala Sekolah ( Sitti Zairah Arey,S.Pd)
Kurangnya disiplin peserta didik dalam mengikuti pelajaran dan
mengumpulkan tugas karena dalam pelaksanaan pembelajaran guru
belum sepenuhnya memperhatikan tingkat nilai kedisiplinan siswa dan
Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga ketenangan belajar di
kelas
2. Afandi hasan Elbetan,S.Pd (rekan guru)
Karena kebiasaan di lingkungan keluarga yang kurang disiplin,
Pendidik belum mampu menjadi contoh yang baik bagi peserta didik,
Kebiasaan pendidik yang sering memaklumi ketidakdisiplinan peserta
didik, pendidik hanya menentukan keberhasilan siswa terbatas pada tes
secara tertulis. Akibatnya, sasaran pembelajaran hanya terbatas pada
kemampuan dalam ranah kognitif dan mengesampingkan ranah afektif
3. Absyal Latif Lessy ( Siswa Kelas Xa)
Karena terlalu banyak tugas yang diberikan, hampir setiap mata
pelajaran memiliki tugas masing – masing membuat kami kesulitan
untuk membagi waktu dalam menyelesaikannya.
4. Novrianti Voth (Siswa Kelas XI IPA)
Karena sebagian peserta didik sering begadang malam khusnya siswa
yang laki – laki menyebabkan mereka sering terlambat masuk sekolah
dan masuk kelas, serta membuat mereka tidak dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan guru tepat waktu.
6. Kurangnya A. Hasil pengamatan : Berdasarkan Hasil Pengamatan , Analisa terhadap
keterampilan 1. Peserta didik kurang memahami materi yang diajarkan literatur dan hasil wawancara , Maka diperoleh
peserta didik dalam 2. Peserta didik cenderung takut salah dalam mengungkapkan pendapat Penyebab Kurangnya keterampilan peserta didik
menyampaikan atau menyimpulkan materi dalam menyimpulkan atau menyampaikan
3. Model pembelajaran yang diterapkan belum berpusat sepenunhnya
pertanyaan dan pendapat terkait pembelajaran yang dilakukan
pada peserta didik dan kurang memicu Peserta didik untuk dapat aktif
mengungkapkan adalah :
dalam kegiatan pembelajaran
pendapat dalam  Peserta didik kurang memahami materi
pembelajaran kimia B. Kajian Literatur yang diajarkan
1. Menurut Cholifah (2013) penyebab kesulitan siswa dalam  Peserta didik cenderung takut salah dalam
mengungkapkan suatu pertanyaan atau pendapat di kelas karena guru mengungkapkan pendapat atau
kurang berkomunikasi dengan siswa pada saat proses pembelajaran menyimpulkan materi
sehingga siswa merasa takut dan segan untuk bertanya kepada guru  Model pembelajaran yang diterapkan
tersebut belum berpusat sepenunhnya pada peserta
2. Menurut Darmadi (2010:1), pentingnya bertanya dalam proses belajar didik dan kurang memicu Peserta didik
mengajar ialah untuk mengetahui dan mendapatkan suatu informasi untuk dapat aktif dalam kegiatan
atau pembelajaran
mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak di ketahui oleh siswa  Pendidik Kurang berkomunikasi dengan
menjadi tau. siswa pada saat proses pembelajaran
3. Menurut syah (2012:157), faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan  faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
siswa dalam mengungkapkan pertanyaan atau pendapat pada suatu internal meliputi: Aspek fisiologis: tonus
proses pembelajaran, yaitu Faktor internal meliputi: Aspek fisiologis: jasmani, mata dan telingga. Dan aspek
tonus jasmani, mata dan telingga. Dan aspek psikologis Meliputi: psikologis Meliputi: intelegensi siswa, sikap
intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa, bakat siswa, minat siswa dan
siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi: lingkungan sosial motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal
meliputi:keluarga, guru, staf, masyarakat dan teman. Dan lingkungan meliputi: lingkungan sosial
Nonsosial meliputi: rumah, gedung sekolah, peralatan dan alam meliputi:keluarga, guru, staf, masyarakat
dan teman. Dan lingkungan Nonsosial
meliputi: rumah, gedung sekolah, peralatan
dan alam
 Rasa cemas berlebihan pada peserta didik
C. Wawancara  Peserta didik kurang kreatif dalam
1. Afandi Hasan Elbetan,S.Pd ( Guru Kimia) menyampaikan pendapat dan membuat
Penyebab Kurangnya keterampilan peserta didik dalam kesimpulan dalam pembelajaran
menyimpulkan, menyampaikan pertanyaan atau pendapat terkait  Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
pembelajaran yang dilakukan karena kurangnya minat siswa kimia
terhadap pelajaran kimia dan kurangnya penguasaan materi siswa  Kurangnya penguasaan materi siswa
2. ZulKifli Hayoto,S.Pd  Kurangnya kemampuan berbicara
Karena kurangnya kemampuan berbicara siswa,kurangnya rasa siswa
percaya diri siswa, metode pembelajaran belum sesuai dengan  Metode pembelajaran belum sesuai
karakter peserta didik dan karakteristik materi, guru jarang dengan karakter peserta didik dan
menerapkan media dalam proses belajar, kurangnya intraksi guru karakteristik materi
dan siswa dan kurangnya dukungan teman dalam proses  Kurangnya intraksi guru dan siswa dan
pembelajaran kurangnya dukungan teman dalam
proses pembelajaran
3. Habiba Kamarei (Siswa Kelas XI IPA)  Takut menjadi bahan ejekan teman –
Karena rasa cemas berlebihan, membuat kami gugup bahkan teman.
sampai lupa dengan apa yang ingin kita sampaikan.

4. Ersal Pattiiha (Siswa kelas XI IPA)


Karena kami bingung bagaimana cara memulai untuk
mengungkapkan pendapat atau menyampaikan pertanyaan, dan
takut menjadi bahan ejekan teman – teman.

Anda mungkin juga menyukai