Anda di halaman 1dari 2

Berawal dari tanggal 3 juni ketika kak fauzan tiba-tiba ngajakin gue event offline

"gue kemungkinan bakal bikin event offline tanggal 8/14, bisa ikut?", kata kak
fauzan, dan lalu gue mikir "oh boleh deh, gue juga pengen ketemu angkatan 2022" -
batin gue, karena emang dari dulu sering janjian sama angkatan 2022 di sekitar
bandung dan akhirnya hanya jadi wacana.

Malam tanggal 13 juni, sekitar jam 20.00 kita melakukan briefing (panitia, speaker,
dan kak fauzan yang dari awal ngekonsep acaranya). Jujur kaget! karena panitianya
cuma 15 orang, persiapan cuma 10 hari, tapi semua persiapannya bisa dibilang lebih
dari ekspektasi.

Saat D-Day, panitia udah dateng terlebih dahulu dan disusul gue dateng 1 jam
setelah mereka disana, gue bisa bilang acaranya sangat terkonsep dan lebih efisien
dari acara yang pernah gue pegang (padahal itu panitianya hampir 100 orang dan
disiapkan selama 3 bulan), so proud buat panitia!

Special thanks to kak fauzan karena selalu bikin gue ketemu orang baru yang
menyenangkan, dan bisa bikin gue belajar banyak hal! karena kemarin adalah pertama
kali banget gue ketemu allysa, gisel, shirin, butet yang selama ini cuma
berinteraksi hanya di layar gawai :)

Special thanks juga untuk panitia, semuanya. So proud of y'all! 🤩🤩

Cerita tentang Fresh Graduate

Bulan ini menjadi bulan pertama setelah menyelesaikan skripsi dan mendapatkan
status "fresh graduate". Mulai banyak pertanyaan muncul entah itu dari dalam diri,
orang terdekat, hingga orang tak dikenal sekalipun. Semuanya sama yaitu tentang
rencana kedepannya. Semua pertanyaan juga selalu template. "Kamu abis wisuda
rencananya mau kerja dimana? mau lanjut S2 kemana?", seakan hidup diperlakukan
seperti pilihan ganda saat Ujian Nasional di mana ada batasan waktu untuk
menjawabnya.

Merasa terbebani karena belum bisa memberikan jawaban terbaik atas pertanyaannya.
Stres, bingung, merasa gagal, dan frustasi. Merasa tak bisa seperti orang-orang di
sekitar yang "kelihatannya" sudah tau pasti dengan jalan hidup yang ingin mereka
jalani.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan ini pula, aku belajar bahwa tak ada yang harus
diburu-buru. Hidup pasca kampusku bukan lagi seperti SBMPTN di mana hanya satu yang
dapat dipilih di antara 4 pilihan lainnya. Aku ingin menjadikan hidupku layaknya
lembaran kanvas yang ingin kuisi dengan warnaku, gambarku, dan apapun yang
kuinginkan. Tak ada yang harus diburu-buru. Tak ada yang bisa memburu-buru.

Gapapa kalau belum dapat jawabannya sekarang. Gapapa kalau mau menikmati masa
transisimu. Gapapa kalau mau belajar untuk memahami diri sendiri dulu.

Setiap orang pasti punya timeline, jalan, dan tujuan masing-masing. Asalkan selalu
memegang value untuk terus mengembangkan diri sembari menebarkan manfaat ke orang
sekitar, semuanya baik-baik saja.

Semangat semua fellow fresh grad ataupun teman-teman yang lagi berjuang untuk
lulus! Semoga jalan kita dimudahkan Allah

Salam,
Sasa.
✨SAVE & SHARE KE PEJUANG SBMPTN✨

Menurutku, belajar SBMPTN tanpa bimbel itu saaaaangat tricky! Kenapa? Karena gak
ada "sistem" yang mendisiplinkan diri kita. Di bimbel, ada tutor, ada modul, jam
belajar tertentu, dsb. Kalau bingung, bisa nanya sama tutor. Kalau belajar sendiri,
you are the only person you can depend on.

Untukku pribadi, aku sangat enjoy proses belajar sendiri. Karena yang paling tau
kebutuhan dan kekuranganku, ya diriku sendiri. Makanya, proses belajar SBMPTN
sendiri jadi salah satu cara yang bikin aku makin paham sama cara kerja otakku. Aku
juga belajar mendisiplinkan diri di saat gak ada orang yang mengaturku.

Nah, ini beberapa tips dariku untuk belajar sistem SBMPTN tanpa bimbel! Semoga
membantu😆

Kalau temen-temen ada pertanyaan, feel free to ask on comment section! I'd really
love to help✨

P.S. kalau temen-temen ada kesempatan untuk bimbel, good for you! tapiiii... jangan
lupa maksimalin waktu di luar waktu bimbel yah😋

#belajarsbmptn #tipsutbk #pejuangutbk #pejuangutbk2022 #utbk2022 #sbmptn2022


#sbmptn #snmptn #snmptn2022 #pejuangptn #pejuangsbmptn #masukptn
#universitasindonesia

Sering dari kita, bagian dari masyarakat, memiliki pola pikir bahwa menata karir
itu hanya memungkinkan dilakukan ketika seseorang sudah punya pengalaman,
penghargaan, dan keahlian. Tidak sedikit yang pada akhirnya mundur sebelum mencoba.

Padahal, siapapun berhak memiliki kesempatan yang sama untuk memulai apa yang ingin
iya gali berdasarkan lini masa nya. Nyatanya, melihat kenyataan saat ini, sudah
banyak dari kalangan Pemuda Indonesia yang berani berbuat lebih dari "patokan-
patokan" yang sudah didikte oleh pendahulu. Sudah banyak Pemuda Indonesia yang
mengepakkan sayapnya untuk melakukan hal-hal diluar ekspektasinya. Seperti
melanjutkan Pendidikan di Luar Negeri, menciptakan terobosan terobosan baru di
bidang Teknologi, Pendidikan, Kewirausahaan, Ekonomi, Industri Kreatif untuk
menjawab keresahan negeri ini. Bahkan sudah bukan hal tabu jika mahasiswa satu
dengan yang lainnya saling menginspirasi dan menopang satu sama lain guna
meningkatkan kualitas Pemuda Indonesia.

Sebagai pengejar mimpi, postingan pertama ini adalah dedikasi saya. Sebagai bukti
bahwa saya berani berbuat lebih untuk diri saya dan orang-orang disekitar saya,
sebagai bentuk dari langkah awal saya dalam mengasah potensi,
mengimplementasikannya dikehidupan nyata dan mengejar mimpi berkarir dengan
kemampuan bersaing ditingkat nasional maupun internasional secara professional.
Bersama AI4IMPACT Career Scholarship, saya harap, sebagai mahasiswa, sebagai Pemuda
Indonesia, perbekalan mimpi untuk menjadi bagian dari penggerak kemajuan Indonesia
bisa teroptimalkan.

ai4impact #AI4IMPACTCareerScholarship #PemudaIndonesiaBeraniBerinovasi

Anda mungkin juga menyukai