Anda di halaman 1dari 51

1

PENDAHULUAN
Buku ini adalah jurnal seorang mahasiswa arsitektur semester 1
yang, berisikan lika-liku kehidupan saya saat bertahan hidup di Progam Studi
yang penuh akan kisah perjuangan, baik dari hal yang membuat saya
bahagia, tertawa, menangis, berduka, kecewa, menyesal, terinpirasi, dan
lain-lain.
Jurnal ini saya susun tidak seperti menyusun laporan, akan tetapi
saya lebih suka menyusunnya seperti buku harian yang tiap baris
paragrafnya murni bersumber dari pengalaman saya menjadi seorang
mahasiswa arsitektur selama 6 bulan terakhir ini.
Aku akan membagikan pengalamanku untukmu supaya kamu bisa
mencontohku jika memang aku memang benar, atau tidak mengikutiku
jikalau aku salah dalam mengambil langkah, kamu juga bisa membuktikan
bagaimana rasanya menjadi mahasiswa arsitektur. Selain itu, di dalam
jurnal ini turut saya selipkan trix dan tips yang mungkin bisa anda
mencobanya.
Karena susunanya begitu bersahabat, jurnal ini lebih enak jika anda
baca disaat berkumpul dengan sanak keluarga atau teman bermain. Sambil
menikmati kopi atau coklat panas ditambah beberapa kue jahe atau bolu
kukus, diwaktu anda menunggu fajar meninggi yang diperindah dengan
irama cicit burung gereja atau kutilang.
Ribuan ucapan terima kasih aku berikan kepada para dosen
terkhusus Bapak Gusti Novie Sarbini yang selalu membimbing saya dalam
belajar, juga Bapak Sa’ud dan Teamnya yang sudah melatih saya menjadi
orang yang tegar dan penyabar, kemudian Abu Zaid Tarziansyah, Ibu
Na’imatul Aufa, Bapak Pakhri Anhar, Ibu Dila dan Ibu Irma dan semua
dosen yang tak mungkin ku deskripsikan perorangan..
2
Martapura, 06 Oktober 2018-10-06
Na’im Royyani Aji

Sekapur Sirih
Titik adalah suatu unsur terkecil dari suatu karya, tanpa titik semua
karya takkan pernah ada, karena dari titik itulah ditarik menjadi garis,
garis-garis dihubungkan menjadi bidang, bidang-bidang di gabungkan menjadi
ruang, kemudian terserah engkau mengisinya dengan apa?, apakah engkau
akan mengisinya dengan cinta, kasih sayang, rindu atau justru engkau isi
dengan benci, amarah, atau dendam, terserah engkau!.

Titik, garis, bidang, ruang dan rasa akan menjadi saudaramu di


bangku perkuliahan arsitektur. Meraut, menggores, menggaris, menghapus,
mengukur akan menjadi kebiasaan keseharianmu. Meniru, menggambar,
mewarnai, retorika, presentasi, beragumen menjadi budaya kehidupanmu.
Buntu inspirasi, mengulang pekerjaan, salah perhitungan, tidak cocok dan
kurang puas menjadi problematikamu setiap hari.

3
Impianku Karam Saat Tiba di Dermaga
Harapan
Kawan, sebenarnya menjadikan Arsitektur sebagai tindak lanjut
pendidikan bukan bilihan yang pertama kali aku rencanakan, sebenarnya
aku ini adalah seseorang yang berlatar belakang lulusan pondok pesantren
alias santri yang ngak ada bau-bau arsitekturnya.

Memang benar, aku sudah mengirup oksigen pesantren semenjak


kelas 1 SMP hingga lulus SMA. Sedangkan, pondokku berbasic hafalan Al-
Qur’an (Tahfizh) yang sangat jauh kaitannya dengan ilmu Arsitektur, karena
tidak ada pelajaran menggambar, mendesain, mewarnai, hitung-hitungan,
dan lainnya. Di pondokku hanya ada menghafal, menghafal, menghafal,
dan menghafal kemudian di setorkan dan diakhiri dengan pengkajian atau
pendalaman makna. Aku sendiripun sangat menikmatinya, dan karena
itulah berimpi supaya bisa melanjutkan pendidikanku lebih dalam lagi,
suapaya kelak aku bisa menjadi seorang yang ditokohkan dalam
keagamaan, menjadi seorang kyai atau da’i dijalan Allah Ta’ala, menjadi
orang yang dikenal kedalaman ilmu keislamannya. Itulah yang membuatku
bertamabah semangat untuk menimba ilmu islam, dan aku merasa tidak
puas jika mencukupkan diri hanya dengan belajar islam hanya di negri
sendiri, sehingga aku bertekad bisa mempelajari islam lebih jauh lagi di negri
asalnya, karena pasti disanalah islam yang murni bisa aku teguk sepuas-
puasnya.

Benar, Saudi Arabia, menjadi tujuanku untuk melanjutkan


pendidikanku, karena memang ada beberapa alumni pondokku sudah

4
belajar disana, sehingga aku termotivasi untuk menyusul mereka, akupun
bertekad bisa lulus dengan nilai yang baik supaya bisa diterima belajar di
Timur Tengah bersama mereka.

Hari ujian akhir semakin datang mendekat, aku mempersiapkan


diriku semaksimal mungkin untuk menyambut kedatangannya, hari-hari aku
penuhi dengan latihan, latihan, dan latihan hingga datanglah saatnya Ujian
Akhir dilaksanakan, dengan percaya diri aku siap menghadapinya.

Setelah melewati perjuangan Ujian Akhir yang panjang, juga


menguras daya tenaga dan fikiran ini, alangkah senangnya aku ternyata
hasil yang bisa kupetik dari perjuangan itu amatlah memuaskan, karena itu
juga semakin membuatku yakin adanya lampu rambu hijau untuk sekolah di
Saudi Arabia.

Kepercayaan diri yang didukung banyak bukti mendorongku untuk


mencari-cari informasi tentang waktu pendaftaran dan tes seleksinya yang
biasanya di laksanakan di Indonesia setiap tahunnya, setelah terlalu tinggi
berharap dan berusaha mencari informasi kepada orang lain, tiba-tiba aku
tersentak karena bukan info yang membahagiakan yang ku dapat justru
berita peniadaan tes seleksi di Indonesia untuk perguruan tinggi yang aku
minati pada tahun ini, karenanya bagi calon mahasiswa baru yang ingin
mendaftarkan dirinya haruslah mendaftarkan dirinya secara online
kemudian dilanjut dengan tes penerimaan yang dilaksanakan langsung di
sana. Karena kesadaranku akan kesederhanaan latar belakang
keluargaku, cukup mengambil resiko amat besar jika aku memaksakan diri
untuk mengikuti seleksi tersebut dengan mengumpulkan atau memeras

5
orangtuaku untuk memberikan uang mereka untuk kugunakan pergi ke Saudi
melakukan tes penerimaan, sedang hasilnya belum tentu juga aku bisa
diterima.

Berbeda orang berbeda juga nasibnya, sedangkan kawanku yang


setatus sosialnya tergolong orang yang mampu hal tersebut tidaklah
menjadi masalah bagi mereka, masing-masing sudah merencanakan
keberangkatannya ke Saudi untuk mengikuti tes seleksi, sementara aku
hanya bisa merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan dibalik
kecemburuan ini.

Setelah berfikir dalam dan bijak, akhirnya aku rela akan semua
yang telah tergariskan oleh takdir, aku berlapang dada atas kegagalan
rencana Aku ini, akan tetapi aku bergumam:

“indahnya melihat impian kawan ku bisa berlayar melaju kencang”

“meskipun impianku harus karam walau belum berlayar”

“disaat mereka kembali dari pelayarannya masing-masing”

“akan kubangunkan dermaga untuk mereka mendarat nanti”

Maksudku meskipun aku tidak bisa jadi seperti mereka, setidaknya


aku bisa menjadi penolong mereka saat pulang ke negri sendiri nantinya.

Dengan apa aku bisa menolong???? Saatnya menjalankan rencana-B.

Faedah:

6
1. Kita harus mendahulukan ilmu pengetahuan agama diatas ilmu-ilmu
lainnya, menurut anda lebih baik mana? Seseorang yang bisa beribadah
secara benar ketimbang seseorang yang bisa melakukan perancangan
bangunan dengan eloknya? Atau mana yang kalian pilih bisa membaca
Al-Qur’an dengan lancar atau pintar gambar sketsa?, karena ilmu
dunia hanya seumur hidup sedangkan ilmu agama seumur keabadian.

2. Kita harus selalu ikhlas atas takdir kehidupan yang sudah digariskan-
Nya, dengan begitulah kita bisa jadi lebih tenang dan nyaman, dan
pasti ada hikmah yang besar dibalik ketetapan-ketetapan Allah
Subhanahu wa Ta’ala.

3. Kehidupan ini haruslah selalu kita rencanakan, jangan ceroboh dengan


hidup tanpa perencanaan, meskipun rencana-rencana tersebut belum
tentu terwujudkan setidaknya kita memiliki gambaran untuk masa
depan dan tidak salah langkah dalam menghadapinya.

7
Awal yang Baik
Kenapa ???

Menjadi pertanyaan yang pertama kali harus kamu jawab saat


memilih Arsitektur sebagai progam studi di perguruan tinggi tempatmu
belajar.

“kenapa aku memilih Arsitektur?”.

Jawab terlebih dahulu pertanyaan tersebut sebelum kamu mengisi


pilihan progam studi di formulir seleksi perguruan tinggi seperti SNPTN,
SBMPTN, dan lainnya.

Akupun demikian, pertanyaan “kenapa?” sudah aku jawab sebelum


memilih Arsitektur sebagai progam studi buatku. Inginkah kalian mengetahui
jawabanya dariku? Mulai dari sini akan aku ceritakan kepada kalian
“kenapa Na’im memilih Arsitektur?”.

Kegagalan rencanaku untuk belajar di timur tengah, dan


kecemburuanku terhadap kawan-kawanku yang berkesempatan pergi
sekolah disana justru menjadi sebuah ide;

“meskipun aku tidak bisa jadi seperti mereka, setidaknya aku bisa menjadi
penolong mereka saat pulang ke negri sendiri nantinya”.

“tapi, dengan apa aku menolong mereka??”.

Mulailah aku berfikir dalam mencoba mencari jawaban dari


jawaban itu...
8
Terhentilah aku pada satu hadits Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi
wa sallam, beliau bersabda:

“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat bangunan, yaitu saling


menguatkan antara satu dengan yang lainnya”.

Sabda Beliau ini memusatkan perhatianku.

Coba kalian cermati!!, kenapa Nabi Muhammad menganalogikan


suatu komunitas(Mukmin) dengan sebuah bangunan?,

Setelah berpikir dalam, tiba-tiba saja aku seolah-olah mendapat


pencerahan.

“Ooo, pasti ada kesamaan cara dalam tatanan membangun suatu


komunitas sosial dengan membangun sebuah bangunan”, gumamku.

Dari persamaan ini aku mencoba menarik benang merah.

Sejatinya, menjadi seorang tokoh agama merupakan sarana


membangun suatu kelompok sosial, karena kelompok sosial yang baik
adalah mereka yang faham betul terhadap agama, misalkan suatu
kelompok muslim, jika mereka faham betul terhadap agama islam
pastinya mereka akan mengamalkan kewajiban-kewajiban, dan
menerapkan norma, nilai atau akhlaq-akhlaq terpuji yang diajarkan oleh
islam. Disitulah peran seorang tokoh agama, mereka harus bisa
mengarahkan kelompok sosial binaan mereka untuk memahami agama
islam sebenar-benarnya. Dan jelas dalam membangun kelompok sosial yang
baik seorang tokoh agama membutuhkan wadah atau tempat dalam

9
memberikan bimbingan, pelajaran, atau kajian. Baik itu berupa langgar,
musholla, masjid, pesantren, pendopo dan lainnya. Dan besar kemungkinan,
tokoh agama tidak bisa membangunnya melainkan dengan bantuan ahli
bangunan. Dengan demikian ahli bangunan bisa turut andil dalam
membangun kelompok sosial membantu tokoh agama, hingga mereka
berdua bisa berkolaborasi dalam membangun sebuah kelompok sosial yang
baik.

Aku menghela nafas dalam lalu menghembuskannya secara pelan-


pelan, karena sudah lega menemukan jawaban dari pertanyaanku.

“sepertinya lebih baik aku menjadi seorang ahli bangunan, karena


selain mampu mendirikan sebuah bangunan aku juga bisa membantu
teman-temanku untuk membangun sosial, atau setidaknya aku bisa
membangun lingkungan sosialku senddiri.”

“Dimana ya aku bisa belajar ilmu bangunan?”.

Tiba-tiba pertanyaan baru muncul, namun tidak butuh waktu panjang untuk
menjawabnya.

“Arsitektur sepertinya cocok”.

Mulai saat itulah aku memilih arsitektur sebagai ujung jawaban dari
pertanyaanku.

Faedah:

1. Dalam melakukan suatu perbuatan kita harus memiliki alasan yang kuat
dan jelas.
10
Alasan yang kuat dan jelas menjadikan kita semangat, terarah, dan
konsistensi dalam melakukan suatu kegiatan. Jangan sampai kita
melakukan sesuatu tanpa disertai alasan, karena akan mengakibatkan
patah semangat, kerja sembarangan bahkan gagal di tengah jalan.
Kenapa saya makan?, kenapa saya berdiri? Kenapa saya bergerak?
Kenapa saya belajar? Kenapa saya beribadah. Landasilah semua
perbuatanmu dengan alasan yang kuat!.

2. Kita harus selalu mengambil pelajaran disetiap kegagalan yang kita


alami.

Didalam perjalanan hidup, kita takkan pernah lolos dari yang namanya
kegagalan, sedikit atau banyak kita pasti mengalaminya. Kegagalan sudah
menjadi hal yang wajar, jadi tidak perlu kita merasa menyesal atau putus
harapan, namun kita harus sabar dan ikhlas atas kegagalan yang kita
terima, kemudian kita belajar dari penyebab kegagalan tersebut suapaya
tidak terulang kedua kalinya. Karena kegagalan adalah hal yang boleh-
boleh saja yang tidak boleh adalah tidak belajar dari kegagalan tersebut.

3. Jadilah orang yang memiliki kepedulian sosial!!

Dengan bermodalkan memiliki kepedulian sosial, kita bisa belajar menjadi


orang yang baik.

4.____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_________ silahkan tulis sendiri...

11
Aku Berkenalan dengan Arsitektur

"Berdiri lagi saat terjatuh"

Sebelum masuk fakultas, aku menjadi seorang pegawai di sebuah


pondok pesantren tepatnya seorang pembimbing untuk para santri disana,
aku mengenal banyak orang disana mulai dari santrinya, pegawai-
pegawainya, pimpinannya, hingga masyarakat umum disekitar, kebetulan
salah satu

Pimpinan di pesantren tempatku bekerja, beliau adalah seorang


dosen di Universitas Lambung Mangkurat disini, aku juga memiliki hubungan
yang baik dengan beliau. Kita juga sering berbincang bersama, namanya
Pak Aan, beliau pimpinan pendidikan disini.

Suatu hari kita pernah duduk bersama di kantor, lama berbincang


kemudian beliau bertanya: "Na'im kamu ngak pengen kuliah?".

Agak sedikit malu aku menjawab, "Mau Pak".

"Kuliah dimana?" semakin dalam pertanyaan beliau.

"Di Saudi Pak.." jawabku pendek.

"Kenapa harus jauh-jauh kesana, Mau jadi ustadz?" tanya beliau

"Iya, Pak" jawaban dariku.


12
"Begini, coba kamu perhatikan, sudah banyak sekarang calon-calon
ustadz, baik yang belajar di dalam negri atau luar negri, akan tetapi
sungguh disayangkan kita ini justru kekurangan para ahli dalam bidang
umum, padahal untuk membantu kemajuan dakwah ini juga diperlukan ahli-
ahli dalam bidang umum, dan akan lebih membantu kalau para ahli itu
sudah punya pegangan agama yang baik, kalau bisa saya sarankan kamu
kuliah negri saja, ambil jurusan yang sekiranya bermanfaat untuk dakwah
di masa yang akan datang

Karena kalau semua alumni pesantren jadi guru agama, siapa yang
mengajarkan anak-anak matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
IPA, fisika? Apakah kita harus cari orang dari kalangan awam yang minim
pengetahuan agamanya? Kenapa bukannya alumni pesantren saja yang
menjadi ahli dalam ilmu-ilmu tersebut? Sehingga mereka bisa mengajarkan
ilmu tersebut menggunakan pemahaman agama yang baik, coba kamu
pertimbangkan!”. Panjang lebar Pak Aan menjelaskan.

Mendengar argumen beliau membuatku semakin yakin kalau


Arsitektur bisa menjadi tempat penambatan citaku yang kedua.

Setelah itu saya mulai mencari informasi terkait Program Studi


Arsitektur di Universitas Pak Aan mengajar. Diluar dugaanku ternyata
progam studi Arsitektur tidak berada jauh dari tempat tinggalku, dan Pak
Aan juga mengajar di tempat yang sama meskipun berbeda program studi.

"Bismillah, selagi ada kesempatan" aku meyakinkan diriku.

13
Beberapa hari kemudian, aku berjumpa lagi dengan Pak Aan, tanpa
aku singgung tiba-tiba saja beliau menayakan perihal pembicaraan kita
kemarin. "Gimana sudah mendapatkan jawaban? "

"Sudah Pak" jawabku lirih.

Beliau mulai mengintrogasi "Jadinya gimana?".

"Terus terang, saya tertarik dengan alasan yang Bapak Sampaikan,


insyaallah saya mau untuk kuliah seperti yang Bapak sarankan" .

"Mau ambil jurusan apa?"

"Arsitektur" jawabku pendek.

"Nah pas sekali, ada jama'ah kita yang jadi dosen disana, nanti
saya pertemukan sama beliau".

Percakapan kita berakhir begitu saja.

Hingga beberapa hari kemudian, setelah sholat jum'at. Pak Aan


memanggil saya dengan isyarat tangan, Aku segera mengikuti beliau,
ternyata beliau ingin mempertemukan saya dengan jama'ah yang beliau
ceritakan kemarin, ternyata beliau seorang yang sudah berumur, uban
hampir merata, postur tubuh yg sedang.

"Ini pak kenalkan, Na'im namanya, yang mau sekolah di Arsitektur".

Aku hanya tersenyum-senyum saja.

14
"kenalkan nama beliau pak Novi, beliau dosen dan sekretaris
program studi Arsitektur di kampus" kata Pak Aan

Maka Pak Novi mengulurkan tangan beliau kepadaku, "Namanya


siapa?" pendeknya. "Na'im pak",aku juga menjawab pendek. "Mau kuliah di
Arsitektur?", beliau bertanya lagi. "Insyaallah, Pak", jawabku. "Iya tidak apa-
apa, nanti kamu ikut seleksi dulu!". "iya pak" jawabku. Kemudian beliau
tersenyum tipis dan pamit meninggalkan kami.

Pada hari itu, aku menyadari setelah pertemuan singkat ini pasti
akan banyak kesusahan, tapi apa pedulinya aku, bukankah di dunia ini yang
ada hanya kesusahan??

Setelah pertemuan dengan beliau aku berusaha mengikuti alur tes


seleksi, satu persatu tahapan aku lewati berbagai macam ujian tes aku
nikmati, lelah memang, tapi semoga kelelahan ini jadi Lillah.

Ternyata aku gagal di tes yang pertama, tidak berhenti di situ aku
coba ikut di tes yang kedua, wal hasil....

Aku dinyatakan berhasil, dengan karunia Allah dan pertolongannya,

Pada saat itu yang ada di benakku hanya "Pasti Setelah Ini
rintangannya akan semakin susah".

15
Sebelum masuk ke Arsitektur

Induk Burung berkata kepada anaknya yang masih belum bisa


terbang ; " Nak kita akan belajar terbang, loncatlah kamu dari sarang
kita ini, lalu cobalah untuk terbang!"

Melihat ketinggian sarang dari tanah anak burung itu jadi


ketakutan

Tiba-tiba saja ibunya mendorongnya dari belakang.

Anak burung langsung terjungkal, dia jatuh dari ketinggian sarang.


Anak burung mencoba mengepak-ngepakkan sayapnya namun tanah
berbatu lebih dahulu menangkapnya. Tubuh munyilnya terpental lalu
terlentang diatas tanah. Anak burung tidak bergerak lagi.

Membaca cerita tersebut, bagaimana tanggapanmu?

Silahkan tulis di bawah ini:

______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________

Kalau tanggapanku:

16
Kalau kita ingin menekuni suatu bidang maka kamu harus melakukan
persiapan dan perbekalan dini sebelum masuk ke bidang apapun yang ingin
kamu tekuni.

Kamu ingin jadi atlet renang sebelum masuk ke sekolah renang, kamu
masuk dulu ke kolam ikan atau sungai kecil untuk latihan berenang walau
tanpa bimbingan atau instrukstur.

Kamu ingin jadi hafizh qur'an, ngak mungkin dong bisa jadi betulan kalau
gak selesai baca iqro 6 jilid dulu.

Intinya persiapan sebelum aksi jangan aksi dulu baru persiapan.

Termasuk masuk kedalam prodi Arsitektur, susah bagimu kalau tiba-tiba


langsung nyelonong masuk, akan tetapi juga sangat di pentingkan yang
namanya persiapan, kali ini aku ingin kisahkan beberapa point yang bisa
kamu jadikan persiapan sebelum masuk ke Arsitektur, bisa di simak di
bawah ini:

1. Menggambar atau Sketsa

Di Arsitektur kamu akan tersibukkan dengan gambaran-gambaran atau


sketsa-sketsa. Bisa sampai puluhan bahkan ratusan sketsa. Daripada
nantinya kamu kaget, lebih baik jauh-jauh hari kamu siapkan dirimu sendiri
untuk berlatih menggambar. Mulailah dari menggambar garis-garis lurus
dengan posisi horizontal, vertikal, serong kanan atau kiri. Kemudian lanjut
ke garis lengkung, hingga belajar gambar 3d, perspektif, dan mengarsir.
Kalau sudah lumayan enjoy, bisa di teruskan dengan latihan mewarnai baik
dengan pensil warna, cat air dan lainnya. Yang penting kamu banyak-
17
banyak latihan karena dalam latihan menggambar yang sangat
menentukan adalah kuantitas atau jumlah latihan kamu. Kalau kamu
tidak latihan atau membiasakan diri sebelumnya, bisa dikhawatirkan kamu
akan merasa tertekan dan justru tidak menikmati aktivitas menggambar
ini, yang lebih dikhawatirkan lagi kamu merasa tidak nyaman lagi berada di
Arsitektur dan akhirnya terbetik untuk meninggalkannya. Jadi latihan ya
broo.. asik lho.

2. Tidur agak larut.

Jujur inilah yang hampir aku rasakan setiap harinya. Serangan tugas yang
bertubi-tubi tidak ada habisnya memaksaku untuk begadangan, aku
saranin coba kamu latihan tidur agak malam, tapi bukannya tanpa
kegiatan melainkan dikarenakan belajar misalnya atau mengerjakan PR,
latihan sketsa, menulis jurnal, dan lain sebagainya sekiranya bermanfaat
bagimu ketika sudah merasa kantuk yang tidak tertahankan lagi tutuplah
harimu dengan sholat witir kemudian berdo'alah meminta kebaikan
kemudian tidurlah, tapi jangan sampai terlewat Shubuh yaa..

3. Menabung

Kalian harus tahu kalau kuliah di Arsitektur memerlukan peralatan yang


lumayan banyak. Terutama peralatan yang digunakan untuk menggambar
dan mewarnai, seperti pensil gambar, drawing pen, pensil warna, cat disinilah
kita memerlukan uang yang cukup besar karena harga barang ,
18
Yang kita perlukan juga lumayan mahal. Sedangkan saat kita mendatkan
tugas yang membutuhkan Salah satu alat - alat tadi, mau tidak mau
kamu kudu punya. Mustahil kalau kamu hanya modal dengkul dan muka
rata alias "Cumi" cuma minjem karena teman kamu juga memerlukan alat
tersebut, jadi mulai sekarang sisihkan uangmu kawan untuk ditabung demi
memudahkan studimu.

Walaupun sedikit lama-kelamaan nanti jadi bukit juga.

4. Menguatkan Mental dan kesabaran.

Hal yang menyenangkan di kuliah Arsitektur adalah banyaknya rintangan


dan cobaan yang menghadang, rintangan demi rintangan levelnya berbeda-
beda. Dari rintangan yang mudah cukup dilewati dengan melangkahinya,
hingga rintangan yang sangat susah yang memaksamu terbang untuk
melewatinya. Intinya, mau tidak mau kamu pasti akan merasakannya.
Kalau kamu tidak memiliki mental yang kokoh dirimu pasti akan goyah,
mulailah datang bisikan-bisikan yang menyudutkan perasaanmu. Maka,
alangkah pentingnya kamu persiapankan mentalmu, supaya kamu jadi
orang yang kuat. Bacalah motivasi-motivasi tentang kehidupan, belajar dari
orang yang berada dibawahmu, dan yang terpenting kamu lakukan satu hal
dibawah ini.

5. Penuhi Harimu dengan Kebaikan!

19
Kebaikan adalah hal yang sangat luas, kebaikan telah Allah Ta'ala
letakkan pada segala sesuatu, kebaikan selalu menjadi hal yang sangat
diharapkan kehadirannya.

Untukmu sobat...

Sebelum masuk Prodi Arsitektur penuhilah harianmu dengan kebaikan!.

Kebaikan dengan lingkungan.

Kebaikan dengan alam.

Kebaikan dengan hewan.

Kebaikan dengan kawan.

Kebaikan dengan tetangga.

Kebaikan dengan keluarga.

Kebaikan dengan orangtua.

Dan yang paling tinggi adalah...

Kebaikanmu dengan Allah Ta'ala.

Ta'atilah perintah - Nya, laksanakanlah dengan ikhas dan senyuman.

Jauhilah larangan - Nya, tinggalkan dengan rela dan keyakinan.

Atur lagi ketertiban Sholatmu!.

Perseringlah berdo'a, memohon kebaikan untuk dirimu di dunia dan akhirat.

20
Semoga Allah Ta'ala memperkenankan do'a-do'amu.

Itulah beberapa hal yang mungkin bisa kamu lakukan sebelum masuk kuliah
di Arsitektur. Blak-blakan saja aku sampaikan pembahasan ini karena aku
adalah orang yang terlambat dalam mengamalkannya. Aku hanya
bermalas-malas hingga saat awal kuliah, aku begitu menyesal karena aku
tidak ada persiapan yang membuatku terkejut saat kuliah.

Jadi jangan tiru aku yaa...

21
Arsitektur itu apa sih?
Arsitektur itu apa sih? Mungkin pertanyaan ini sangat sepele apalagi
yang sudah berkuliah di jurusan Arsitektur atau bahkan arsitek. Masih
banyak orang yang menanamkan mindset-nya soal definisi atau seputar
arsitektur itu sendiri. Mereka masih berkata

“Arsitektur itu buat bangunan”

“Oh kamu pinter gambar ya, pantes masuk arsitektur”

“Gambar-gambar ya”

dan lain sebagainya.

Walau kita maklumi mereka hanyalah orang-orang awam yang


belum banyak tahu soal arsitektur, namun kata-kata itu terkadang
membuat kita sebagai mahasiswa jurusan arsitektur maupun arsitek
merasa jengkel. Karena Arsitektur sebenarnya lebih luas dari semua kata-
kata itu.

Menurut Wikipedia dan pengertian pada umumnya, Arsitektur adalah


ilmu dan seni dalam merancang bangunan. Di dunia kerja, kita memang
tidak jauh-jauh dari merancang bangunan dengan dibalut berbagai estetika
seolah-olah bangunan tersebut juga mengandung seni. Namun, apakah
arsitektur itu benar-benar sebuah “seni”? Berarti apakah seorang seniman
juga dapat menjadi seorang arsitek?

Arsitektur menurut Vitruvius memiliki 3 unsur, yaitu


Keindahan/Estetika, Kekuatan, dan Fungsi. Estetika juga menjadi salah
satu unsur dari sebuah seni. Namun, yang membedakannya, arsitektur itu
22
mempunyai sebuah fungsi dan kekuatan yang membuat sebuah rancangan
arsitektur itu menjadi lebih hidup. Fungsi sudah sangat jelas harus ada
karena arsitektur itu akan digunakan oleh manusia atau lainnya. Lalu,
estetika itu tidak akan terbentuk atau ada kalau kita tidak mengetahui
maksud atau fungsi dari rancangan arsitektur itu sendiri. Oleh karena itu,
kebanyakan rancangan arsitektur yang memiliki bentuk yang aneh-
aneh karena mereka punya fungsinya masing-masing.

Selain itu, arsitektur bisa dikatakan sebagai seni yang hidup yang
tidak terikat oleh aturan. Oleh sebab itu, bentukan-bentukan aneh dapat
terbentuk walaupun terlihat sangat mustahil untuk direalisasikan.

Setelah mengetahui fungsinya, apakah arsitektur itu langsung dapat


terbentuk? Belum tentu. Arsitektur juga dapat dikatakan sebagai sebuah
ilmu psikologi. Mengapa? Karena arsitektur itu juga merupakan sebuah ilmu
yang wajib peka terhadap sekitarnya. Arsitek wajib mengetahui psikologis
dari manusianya beserta lingkungannya. Itulah yang menyebabkan fungsi
dari arsitektur itu dapat terbentuk. Mengetahui psikologis manusia tidak
hanya agar mereka dapat hidup nyaman di sebuah rancangan arsitektur,
melainkan juga agar pola hidup manusia juga dapat berubah dan dapat
lebih berbaur dengan lingkungannya.

Selain itu, arsitektur itu juga harus responsible dengan lingkungan


sekitarnya agar terciptanya kenyamanan dan keamanan. Bentuk-bentuk
aneh terkadang tercipta karena arsitek membuatnya sedemikian rupa
agar dapat merespons lingkungan sekitarnya.

Oleh sebab itu, pengertian lain dari arsitektur adalah arsitektur itu
bagaimana kita menciptakan sebuah ruang. Ruang yang dapat mengubah
segalanya. Ruang yang tercipta dari hanya sekedar mempelajari seni. Ruang

23
yang tercipta dari hanya sekedar fisik. Ruang yang tercipta dari sebuah
kepekaan.

Jika kalian bertanya kepada seorang arsitek tentang apa itu


arsitektur, mereka akan menjawab berbeda dari pengertian umumnya.
Salah satu arsitek Indonesia pernah berkata, Architecture is more than just
a physical. Arsitektur itu bukan hanya sekedar sebuah fisik. Tapi, lebih dari
itu. Ada jiwa yang terdapat di dalam sebuah rancangan arsitektur.
Arsitektur adalah bagaimana kita dapat menciptakan sebuah ruang yang
dapat memberi impact bagi manusia dan lingkungan sekitar.

Lalu, terkadang arsitek bertanya kepada kita sebagai mahasiswa


arsitektur terutama yang masih awam yang dapat membuat kita berpikir
dua kali. Mereka akan bertanya “Yakin masih ingin lanjut kuliah
arsitektur?”. Pertanyaan yang membuat kita bingung sekaligus gelisah.
Karena dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui bahwa arsitektur
itu bukan hanya sekedar menggambar atau membuat bangunan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa arsitektur itu merupakan sebuah


studi ilmu yang cukup sulit. Mengapa sulit? Karena dari pembahasan di atas,
ada berbagai macam ilmu yang dapat kita pelajari di dunia arsitektur.
Seniman yang sekaligus menjadi psikolog. Bahkan seniman yang sekaligus
menjadi seorang fisikawan karena pelajaran fisika terkadang sangat
dibutuhkan dalam merancang sebuah bangunan. Di dalam masa
perkuliahan, kita dapat tersadar benar bahwa memang arsitektur itu
bukan hanya sekedar menggambar. Tapi juga bagaimana kita dapat
melatih kepekaan kita terhadap suatu kelangsungan hidup. Sulit memang.
Namun, bukan berarti karena hal-hal sulit itu dapat mengurungkan niat
kita untuk menjadi seorang arsitek.

24
Sekian artikel dari yang saya buat. Jika ada sanggahan atau
pendapat, dapat kalian keluarkan di kolom komentar atau email saya ke
gioarchi1198@gmail.com. Terima Kasih.
NB; Aku salin dari artikel yang aku suka

25
Apasih yang di Belajarin di Semester
Pertama Arsitektur?

Di Perguruan tinggi pembelajarannya berbeda dengan sekolah dasar,


menengah, ataupun atas. Di Perguruan tinggi pelajaran-pelajarannya biasa
kita sebut dengan Matkul alias mata kuliah. Untuk semester pertama, aku
mendapat 9 Mata Kuliah, yaitu:

1.)Sejarah Perkembangan Arsitektur,

2.)Pengatar Bahan Bangunan,

3.)Pengantar Arsitektur,

4.) Pancasila,

5.)Pendidikan Agama,

6.)Mekanika Teknik,

7.)Gubahan Bentuk,

8.) Teknik Komunikasi Arsitektur,

dan 9.) Ilmu Kealaman Dasar.

26
9 Mata Kuliah ini yang menjadi konsumsiku di Semester Pertamaku.
Untuk pengenalan lebih lanjut izinkan aku menjelaskan apa sih yang kita
pelajari di setiap mata kuliah, berikut penjelasannya :

1.) Sejarah Perkembangan Arsitektur

Kalaunya mendengar kata sejarah yang terlewat di benak kita


adalah sesuatu yang jauh ke belakang dari zaman kita. Sejarah Arsitektur
memperkenalkan kepada kita tentang perjalanan Arsitektur semenjak
ditemukan peradabannya pertama kali di masa Mesopotamia hingga
zaman Modern. Selain itu di Mata Kuliah ini kita akan berkenalan dengan
bangunan - bangunan yang memiliki nilai sejarah, baik tentang strukturnya,
ruangannya, modelnya, juga nama-nama bagian-bagiannya. Dengan tujuan
kita bisa mengapresiasi bangunan bersejarah tersebut dan menerapkannya
dalam ilmu perancangan bangunan.

2. Pengantar Bahan Bangunan

Suatu hari di penghujung perkuliahan:

Dosen: “Para mahasiswa sekalian, hari ini kita telah mempelajari


apa itu yang dimaksud dengan bata ringan, tadi sudah saya jelaskan,
sekarang kita lanjutkan dengan tanya jawab, silahkan yang ada
pertanyaan!”

Zriel: “Saya pak!!!,


27
Dosen: “Iya silahkan!”.

Zriel: “begini pak, bapakkan tadi sudah panjang lebar tentang bata
ringan, yang saya mau tanyakan pak, meskipun namanya bata ringan
kalau menimpa kepala sakit tidak ya pak?

Dosen: “-_-“.

Mata Kuliah ini membahas tentang bahan - bahan atau material


yang di gunakan untuk pembangunan. Mula-mula kita akan membelajari
semen, jenis-jenisnya, hingga pencamburannya dengan beberapa material
hingga menjadi beton.

Setelah beton nanti juga ada materi kayu, batu, dan lainnya untuk
tugasnya jarang sihh, kalau kami disuruh buat beberapa kubus dari
bermacam-macam semen, untuk menguji kekuatan masing-masing semen.
Ada juga tugas mencari bermacam-macam jenis kayu dan batu lalu
dipotong kecil-kecil dan disusun di atas alas. Yang paling asik, nantinya sekali
kita rame-rame diajak survei ke tempat pembuatan bahan bangunan.
Untuk meresume(ringkas) data - data seputar bahan bangunan.

3. Pengatar Arsitektur

Pengatar Arsitektur ini mata kuliah yang mengajak kalian


mengenal "Apa itu Arsitektur?". Nanti kalian akan diajari tentang
pengertian dan definisi Arsitektur, pendidikan seorang arsitek, karakter
arsitek dan banyak lagi. Aku fahami, dari namanya Pengatar Arsitektur.

28
Maka Mata kuliah ini mengantarkan kalian untuk menjadi seorang Arsitek
sejati. Walaupun aku merasa jauh sih di mata kuliah ini karena
pembimbingnya mengajar dengan istilah yang agak perlu kecerdasan untuk
memahaminya, tapi asik kok, kalian akan selalu mendapat motivasi dan
semangat untuk menjadi seorang Arsitek.

4. Mekanika Teknik

Mekanika Teknik.... emmm

Langsung ke intinya aja.

Pinter-pinter dehh ilmu fisika

Sekian.

Wkwk.. Bercanda

Mata kuliah ini mengajarkan cara menghitung kekuatan Struktur bangunan.


Kalian akan belajar cara menghitung beban, juga menentukan gaya-gaya
yang ada pada sebuah struktur dan menhitung besarnya. Mekanika Teknik
ini kita pelajari supaya nantinya kita tidak sembarangan mendesain saat
merancang suatu bangunan.

Saran dariku:

29
Kalian Pinter-pinter deh ilmu fisika, memang sih nanti kita cuman di ajari
basic-basicnya aja tapi itupun sudah susah, hhe.

5. Gubahan Bentuk

"Desain itu dimulai dari titik yang ditarik menjadi garis lalu
dihubungkan menjadi bidang digabung menjadi ruang lalu isilah dengan cinta"

Mata Kuliah ini mata kuliah yang asik. Jadi asik karena nanti kita
ditantang untuk membuat sebuah karya bentuk. Disinilah nantinya emosi
dan kreatifitasmu diuji. Bisakah kamu membuat karya seni yang menarik?
Nanti mula mula kamu akan ditugasi membuat karya 2 dimensi hingga
kemudian lanjut ke 3 dimensi. Yang akan menjadi penilaian (secara teori)
komposisinya, warnanya, susunannya kerapiannya, Proporsinya.

Akan tetapi yang menjadi misteri buatku dan kawan-kawan


adalah penilaiannya. Karena kadang kita sudah mencoba menghasilkan
karya yang indah menurut kita namun di mata penilai jauh berbeda,
bahkan menjatuhkan nilai.

Yang seru di mata kuliah ini adalah disaat kamu mengerjakan


tugas rumah, kering inspirasi yang mengakibatkan kamu cuman gulung -
gulung sampe pagi di atas lantai ngak tahu apa yang mau di buat.
Namanya aja gubahan, “bagaimana caramu merubah sebuah ide menjadi
sebuah karya yang memiliki nilai dan makna”.

6. TKA (Teknik Komunikasi Arsitektur)

30
Emmm,, ada babnya sendiri deh.

7. Ilmu kealaman dasar

Mata Kuliah ini nantinya akan mengajari kalian tentang ilmu


pengetahuan alam terutama tentang lingkungan, dengan tujuan anda bisa
membuat sebuah bangunan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan
bidang anda berkarya.

Selain itu ada mata kuliah pendidikan agama dan pancasila yang
ada dihampir seluruh progam studi. Nah itu tadi pengenalan mata kuliah
yang ada di semester pertama.

31
TKA = Teknik Komunikasi
Arsitektur =Tenaga Kuda Australia

Suatu hari di sebuah taman kanak-kanak.

Bu Guru: "Anak-anak hari ini kita akan mengeja huruf - huruf


alfabet!!!"

Kelas: "Yeeeeee"

Bu Guru : "Winny, coba kamu eja huruf alfabet!"

Winny: "ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ"

Bu Guru: "Pinter, coba Fahrul!"

Fahrul: " iya Bu, ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ"

Bu Guru: "Pinter, coba Ara!"

Ara: "Oke Buu, ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTVWXYZ".

Bu Guru: "Aihh, Coba diUlang sayang! "

Ara:"ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTVWXYZ"

Bu Guru:"Ara, Ayahmu Arsitek ya?"

Ara: "Iya Buu"

Bu Guru : "(mengangguk-angguk)".
32
Sekarang kita akan berkenalan dengan mata kuliah spesial untuk
anak-anak Arsitektur, mahasiswa arsitektur wajib merasakan mata kuliah
yang satu ini.

Pertama-tama mata kuliah ini identik dengan 3 kata : Begadang,


Ulang, dan Lanjut. Mungkin di mata kuliah inilah kesabaranmu akan di uji.
Mengapa demikian?, karena tugas di mata kuliah ini ngak ada matinya,
alias nyambung terus dari awal semester sampai akhir semester.

Mata kuliah ini memaksa kalian untuk membuat gambar atau kita
lebih suka menyebutnya sketsa. Memang benar jadi anak Arsitektur harus
punya bakat sketsa atau paling tidak suka sketsa.

Kalau kita-kita di kampus, dapat tugas untuk mengumpulkan 100


sketsa dalam waktu 1 semester dan semuanya harus dapat nilai "LULUS",
karena nantinya ada kriteria yang harus dipenuhi supaya sketsa kita bisa
lulus, kalau tidak sesuai palingan di beri cap U alias Ulang, atau kalian harus
mengulang gambar sketsa tersebut, nyesek memang tapi mau gimana lagi.
Sakitnya lagi kadang ngak cukup kita ngulang sekali kadang sampai 2 kali,
3 kali, 4 kali, bisa juga sampai 7 kali sampai gambar kalian di anggap lulus.
Mula-mula kalian akan latihan menarik garis lurus, oh ya maksudnya

33
menarik garis lurus itu freehand alias pakai tangan kosong tanpa penggaris,
karena peraturannya kalau pakai penggaris itu sudah kartu merah. Jadinya
kalian harus membuat garis yang lurus tanpa penggaris, kebayang ngak?

. Setelah itu menarik kurva atau lengkungan, dilanjutkan dengan


menggambar bentuk, prespektif, arsiran, material, kemudian kita masuk ke
warna dengan pensil dan cat air. Kita sudah sering akan begadangan
bermalam-malam mengejar 100 sketsa tersebut. Efeknya pun bermacam-
macam kadang pusing, masuk angin, dan mata panda.

Aku ingin terangkan bahwa ternyata menarik garis lurus itu


susahnya seperti mengakui kesalahan, sedangkan menarik prespektif itu
sesusah menarik perkataan, dan mewarnai gambar itu susahnya seperti
mewarnai seseorang yang hatinya kita patahkan, dan mendapat nilai "L"
itu leganya seperti setelah mengucapkan permintaan maaf.

Kasihannya buat teman-teman yang memang tidak punya bakat


untuk menggambar, aku dengar keluh kesah mereka setiap harinya
berulang kali mencoba namun tetap saja hanya "U" yang mereka dapat.
Sehingga ketika keputusasaan sudah di ujung tombak mulailah cara-cara
curang digunakan

34
Namun, kalau kamu benar-benar sportif, jalan jujur tetap harus
kamu ikuti arahnya, kenapa harus takut akan gagal?, kenapa harus takut
akan mengulang?. Dosen kami bilang:"dengan kamu mencarik selembar
kertas lagi untuk mengulang berarti kamu menaiki satu tangga
keberhasilan. Satu hal yang ingin ku ajarkan untuk kalian

"KALAH ITU LEBIH MULIA DARI PADA CURANG"

Namun meskipun kamu gak ada bakat gambar, kalau kamu mau
memaksakan dirimu dengan kerja keras lama-kelamaan menggambar
adalah hal kegiatan yang sangat menyenangkan, aku katakan demikian
karena:

#akusudahmerasakan

Semangat menggambar

35
JURUS-JURUS ARSITEKTUR

Untuk menjadi seorang ahli silat, seseorang harus mempelajari


jurus-jurus yang diajarkan oleh shifunya.

Kamu tahu kisah Po, bintang utama dari film kartun


“KUNGFU PANDA”?, Po adalah seekor panda gendut yang sangat
mengidolakan para pendekar kungfu, dan selalu bermimpi jadi
seperti mereka. Akan tetapi mimpinya hanya jadi bahan ledekan,
karena Po hanya seekor panda buncit dan tidak atletis, selain itu
hewan lainnya selalu menganggapnya remeh karena Po adalah
anak seekor bebek penjual Mie. Akan tetapi dengan
keberuntungan, Po dipertemukan dengan Master Shifu, seekor
rakun yang menjadi guru besar kungfu diwaktu itu, akhirnya Po
pun belajar jurus-jurus kungfu dari Master Shifu. Meski diragukan Po
terus saja berusaha, Setiap kegagalan dan rasa sakit dia coba
tahan hingga dia berhasil menguasai jurus-jurus yang Master Shifu
ajarkan. Dan keberhasilah Po dengan perkelahiannya dengan
seekor macan tutul bernama “Tai Lung” bekas murid profesional
Master Shifu yang menjadi lawan sengit yang memporak-
porandakan kota, dan mengalahkan master-master kungfu yang
ada. Dengan lihai Po mengalahkan Tai Lung dengan jurus Wuxi Finger
Hold, teknik yang paling ditakuti dan rahasia di seluruh Lembah Damai,

36
teknik jurus ini adalah memegang jari lawan antara jari telunjuknya sendiri
dan ibu jari.

Sama halnya dengan Kungfu, Arsitektur memiliki jurus-jurus yang


harus dikuasai mahasiswanya untuk menjadi seorang ahli Arsitek.

Seorang arsitek adalah ahli yang memiliki kemampuan dan latar


belakang pendidikan di bidang perencanaan, perancangan arsitektur, dan
pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan. Dan untuk mencapai itu
semua diperlukan jurus-jurus arsitektural.

Jurus-jurus tersebut biasa disebut dengan “PENGETAHUAN DASAR


PENDIDIKAN ARSITEKTUR’’, yang harus dikuasai mahasiswa arsitektur
selama dia berguru, secara ringkas supaya lebih mudah dipahami, berikut ini
aku cantumkan beberapa jurus-jurus yang aku anggap fatal bagi seorang
calon Arsitek,,,:

1.) Jurus Verbal

Yaitu kemampuan untuk berbicara dan menulis secara efektif dan


mengenali materi.

2.) Jurus Keterampilan Grafis

Penguasaan media-media desain baik manual atau freehand (sketsa),


termasuk progam perancangan arsitektur dan media presentasi yang
tepat.

3.) Jurus Riset

37
Keahlian untuk melakukan metode pengumpulan data dan analisis untuk
menerangkan semua aspek pemprogaman dan proses perancangan.

4.) Jurus Keterampilan Berpikir Krisis

Kemampuan untuk membuat analisa dan evaluasi menyeluruh dari sebuah


bangunan.

5.) Kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar pengorganisasian


ruang, struktur dan kontruksi bangunan, pengembangan interior atau
eksterior.

6.) Jurus Kerjasama

7.) Jurus Kepekaan dengan Perilaku Manusia

8.) Kondisi Tapak

Mengenal karakter alam dan lingkungan buatan pada tapak dalam


pengembangan progam dan perancangan proyek.

9.) Pengenalan Bahan Bangunan dan Pemasangannya

10.) Tanggung Jawab Hukum

11.) Jurus Pengendalian Ekonomi dan Biaya Bangunan

Mungkin itu beberapa jurus yang aku anggap fatal, masih banyak
jurus-jurus lagi yang harus dikuasai selama belajar di Kampus

38
Menghibur Diri

Tugas menjadi makanan sehari-hari seorang mahasiswa arsitektur,


seolah - olah tidak ada hari libur baginya, dia selalu dipacu terus untuk
mengembangkan keahliannya dengan mengerjakan tugas-tugas.

Setiap hari..

Setiap hari..

Hingga terkadang timbul kejenuhan serta bosan di rongga hati.

Jenuh dan bosan merupakan penyakit berbahaya yang menjangkiti


mahasiswa Arsitektur, bagaimana tidak? Karena jenuh dan bosan
menahan dan menghambat mereka untuk membuat karya, sedangkan
mereka selalu dituntut untuk berkarya tiap harinya. Selain itu penyakit ini
tidak bisa dihindari, namun bisa di atasi.

Disinilah penting bagi kita mengetahui cara-cara untuk mengatasi


rasa jenuh disaat ia melanda, supaya bisa kembali semangat sediya kala.

Cara mengatasi rasa jenuh dan bosan, aku lebih suka menyebutnya
dengan "Menghibur Diri". Maksudnya kita berusaha mengeluarkan diri ini dari
kejenuhan dengan mencari hiburan-hiburan yang membuat kita bahagia.

Dan inilah yang biasa aku lakukan saat menderita kebosanan dan
kejenuhan. Dengan melakukannya tiba-tiba saja rasa bosan itu tenggelam
dan terbitlah matahari semangat yang baru.
39
Untuk menghibur diri aku sih lebih suka melakukan hal-hal yang
sekiranya memiliki manfaat. Seperti membaca buku, menulis artikel,
membuka kotak curhat buat kawan-kawan yang punya masalah, dan
jurnal ini adalah buah hasil dari kebosananku mengerjakan tugas. Itulah
aku.

Namun, sangat disayangkan sebagian orang ternyata salah cara


dalam menghibur diri

, jadi bukannya sembuh dari kejenuhan namun justru tambah jenuh dan
galau, maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan di saat
mencari hiburan untuk dirimu

Kiat-kiat menghibur diri:

1. Lakukanlah kegiatan kegiatan yang bermanfaat bagimu.

Bermanfaat untuk studimu

Bermanfaat untuk badanmu

Bermanfaat untuk orang lain

Bermanfaat untuk ekonomimu

Dan lain sebagainya.

Seperti:

40
Berolahraga, jalan-jalan, melihat bangunan yang indah, membaca, menulis
cerita,

Menolong orang lain, dan lain sebagainya.

Supaya waktumu tidak habis tersia-siakan dengan perbuatan yang tidak


bermanfaat.

2. Lihatlah Orang yang Lebih Sengsara daripada kamu.

Jika kamu sudah merasa jenuh, tahan dirimu sesaat, lalu coba
pergilah engkau perhatikan orang yang keadaannya tidak sebaik dirimu:

Bisa si Miskin, si Pengemis, Si Pemulung, Si Yatim, Si Sakit, Si Cacat


atau kawanmu yang kamu rasa lebih layak di kasihani, kurang bisa
mengikuti pelajaran, dan banyak lagi.

Coba perhatikan mereka!, dibalik setiap kesusahan yang mereka


rasakan.

Kemudian bandingkanlah keadaanmu dengan mereka!

Siapa yang lebih beruntung?

Siapa yang lebih baik kondisinya?

Kalau kamu sudah mengetahui jawabannya, segeralah bangkit dan


kembalilah berjuang, jangan sia-siakan nasib baikmu diantara banyak
orang yang tidak sebaik dirimu.

41
Lalu bersyukurlah!.

3. Dekatkan dirimu denga Allah Ta'ala

Dalam setiap masalah, pasti ada jalan keluarnya.

Hanya saja terkadang kesulitan untuk menemuka jalan keluar


tersebut. Maka mintalah pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
niscaya engkau akan di berikan oleh-Nya jalan keluar.

Perbanyak ibadah!

Perbanyak do'a!

Bacalah Al-Qur'an!

Tingkatkan keyakinanmu kepada Allah niscaya Dia akan tunjukkan


jalan keluar untukmu.

Karena sejatinya hatimu berada dalam genggamannya, Allah bisa


membolak-baliknya sekehendaknnya, suapaya hatimu selalu berada dijalan
yang lurus, berimanlah,.hindari maksiat, perbanyak berbuat amal kebajikan,
gelarlah sajadahmu!, karna terkadang ada inspirasi dibalik sajadah, dan
selipkan do’a yang indah setiap kamu bertemu dengan-Nya!.

Dan inilah perbuatan paling mudah untuk menghibur diri.

Itu yang biasa ku lakukan saat jenuh menyerang, semoga kamu terhibur
dengannya.

42
2018 Akhir
Tahun 2018 merupakan tahun yang berkesan bagiku. Ada yang tahu
kenapa?. Pada tahun ini aku merasakan tekanan yang tidak pernah aku
rasakan pada tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini aku mendapatkan
rintangan yang bertubi-tubi. Izinkan aku menjelaskannya.

Di tahun ini..

Tahun pertamaku masuk di dunia perkuliahan, dimana aku kembali


lagi disuasana sekolah negri setelah 6 tahun berada di pesantren yang
kehidupannya sangatlah berbeda. Aku coba beradaptasi, baik dengan
pengetahuan dan tindakan, karena memang aku tak terbiasa dengan
campur baur seperti itu. Di perkuliahan banyak sekali pelajaran yang tidak
aku mengerti, bahasanya juga asing ditelingaku, karena memang di
pesantren tidak pernah aku mencium aroma pelajaran yang seperti itu,
lain halnya dengan teman-temanku yang semuanya lulusan sekolah negri
jadi mereka sambung aja saat belajar, tapi aku...

Mekanika Bangunan misalnya, yang isinya berupa ilmu fisika, alih -


alih bisa mengerjakan, bahasanya baru aku ketahui saat itu juga. Apa itu
momen, lintang, normal, gerber, portal, dan lainnya. Kalau mau di analogikan
aku seperti seekor ikan yang sudah dari dulu hidup di air kemudian dipaksa
untuk membiasakan diri hidup di darat, hhe. Namun aku tidaklah patah
arah aku selalu berusaha hingga kini. Di Arsitektur aku juga beradaptasi
dengan banyaknya tugas. Begadang sudah menjadi kebiasaan, kopi sudah
jadi bahan bakar seharian, hanya demi ingin menyelesaikan tugas. Aku jadi

43
merasa menyesal kalau malam itu aku ketiduran. Sehingga ada sebuah
pernyataan yang populer di kita-kita "Tidur Adalah Bencana", memang agak
berlebihan sihh. Tapi, memang seperti itu adanya karena waktu pagi kita
sibuk dengan kuliah sedangkan tugas kita selesaikan pada saat malam
sudah datang.

Kalau rasa lelah mengalahkan kesabaran ini maka kelopak mata


tak bisa diangkat lagi, yang mengakibatkan tugas-tugas tidak
terselesaikan. Aku sendiri adalah orang yang tidak bisa diajak untuk
begadang, meskipun sepulang dari kampus sudah berniat untuk
mengerjakan tugas di malam hari namun niat itu didustakan dengan
memeluk guling dan bantal (tidur). Itu juga yang membuatku tidak bisa
mengejar ketinggalanku dari yang lain, namun sebelum memejamkan mata
aku suka bergumam "Insyaallah kelak kamu akan jadi seorang Arsitek
hebat".

Di kampus yang juga menjadi beban fikiran bagiku adalah besar


biaya kuliah atau UKT milikku, karena aku masuk melalui jalur mandiri aku
dibebani dengan UKT tipe IV yang mahalnya ada diposisi ke-2, apalagi aku
menanggung beban biaya kuliah sendiri, memang aku belajar mandiri dan
berjanji kepada orangtuaku untuk tidak memintai mereka uang biaya
kuliah. Yang aku rencanakan adalah mencukupkan diri dengan sejumlah
uang yang aku terima dari instasi tempatku bekerja. Pernah sihh,, terlintas
di hatiku untuk mundur dari kuliah karena kekurangan biaya, namun aku
tinjau lagi fikiran tersebut...

Apakah aku berhenti kuliah karena takut akan uang...

44
Kalau begitu, sama saja aku menghina Allah Ta'ala miskin,
bukankah demikian...

Sedangkan Allah adalah sebaik-baik pemberi rejeki. .

Sebenarnya, aku ini hamba uang atau hamba Allah?

Alhasil aku kembali bersikukuh untuk sekolah...

Dan bukti karunia Allah Ta'ala, setiap kali ada kebutuhan di


kampus, Alhamdulillah Allah selalu memberikan kecukupan buatku.

Dan aku sering mendapatkan rezeki dari arah yang tak pernah
kusangka..

Jadi..

#kenapatakutmiskin

Kalau di tempat kerja, yaaa...

Masalah pasti ada tapi lain-lain macamnya.

Emmm, ngak baik kalau diceritakan disini. Kalau mau tahu silahkan
tanyakan langsung saja dengan ku..

45
Intisari Kebaikan

MENGAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI?

Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam ruang


kebahagiaannya, ia tidak menyediakan tempat untuk dirinya sendiri, kecuali
hanya sedikit.

MENGAPA ORANG BAIK KERAP TERTIPU?

Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya.
Ia tidak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yang ia pandang
penyayang mampu mengkhianatinya.

MENGAPA ORANG BAIK ACAP DINISTA?

Karena orang baik tidak pernah mau membalas. Ia hanya


menerima, meski bukan dia yang memulai perkara.

MENGAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA?

46
Karena orang baik tidak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa
mengobati sendiri lukanya, dan percaya bahwa suatu masa Yang Maha
Kuasa akan mengganti kesabarannya.

NAMUN ORANG BAIK TIDAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA.

Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas itu semua,


Yang Maha Kuasa lah hakikatnya. Jika orang tersebut digiring, bagaimana
ia akan mendebat kehendak-NYA.

Itulah sebabnya orang baik tidak memiliki almari dendam dalam


kalbunya. Jika anda buka laci-laci di hatinya, yang akan anda temukan
hanya Cinta-Kasih yang dimilikinya.

Dan anda pasti adalah salah satu dari ORANG YANG BAIK itu.

47
Aku Hanya Ingin Dikenang

"Gajah mati meninggalkan gading"

"Harimau mati meninggalkan belang"

Artinya: manusia akan diingat jasa-jasanya atau kesalahan-


kesalahannya. Perbuatannya akan terus dikenang meskipun dia tidak ada
lagi.

Seseorang yang istimewa bisa selalu dikenang indah oleh orang -


orang yang hidup generasi setelah sepeninggalannya. Jasanya akan selalu
diingat dan disyukuri, namanya akan terabadikan dalam catatan sejarah,
sehingga semua orang bisa mengenalinya walau tak pernah berjumpa
langsung dengannya. Pujian serta do'a selalu mengiringinya sampai akhir
sejarah.

Siapa yang tak kenal dengan Bung Karno, usaha yang beliau kuras
untuk melempar jauh penjajahan dari bumi Nusantara membuatnya
terkenang selama Indonesia merdeka.

Siapa yang tidak kenal dengan Imam Al-Bukhori, setiap orang yang
memeluk agama islam mengenal beliau sebagai seorang pahlawan penjaga
kemurnian agama Islam dari bermacam penyimpangan, karena beliau
menjaga Hadits-hadits yang Shahih atau terbukti kesahannya dalam

48
sebuah kitab yang dikenal dengan sebutan "Shahih Bukhori" yang hingga kini
menjadi sumur bagi beliau untuk menimba pahala.

Kemudian Yang Mulia, Paduka Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam,


tidak ada sejarah yang mencatat lebih lengkap dari pada sejarah beliau.
Dari ujung rambut hingga ujung kaki beliau semuanya tercatat dalam
sejarah, pengorbanan beliau yang begitu besar membawa ummatnya menuju
kejayaan. Tidak heran dibelahan bumi ini nama beliau adalah nama
terbanyak yang digunakan ummat.

Dan tidak ada satu detik pun yang berlalu melainkan nama Beliau
selalu terucap dimuka bumi ini, Shalawat maupun salam kita sanjungkan
kehadirat beliau yang mulia.

Mereka adalah orang - orang yang sudah jauh dari kehidupan


sekarang ini, akupun tak pernah bertemu dengan mereka. Tetapi, nama-
nama mereka kan selalu dikenang selamanya.. selamanya.

Ingin rasanya aku jadi seperti mereka, selalu dikenang dan


tercatat dalam lembaran sejarah. Selalu didoakan dengan kebaikan dan
ampunan.

Namun siapalah saya yang sangat jauh akan mereka. Perjuangan


tidak punya, karya tidak ada, pengorbanan apalagi. Aku tidak ada apa-
49
apanya dengan perjuangan Bung Karno, Aku sadari aku terlalu jauh dari
ilmu imam Bukhori, aku tidak pernah sama dengan setetes darah yang
mengalir diwajah Nabi saat perang uhud, tapi aku juga ingin dikenang,
sehingga mereka mendoakan aku dengan kebaikan. Yang aku impikan
hanyalah suatu saat nanti aku bisa menjadi seorang perancang yang bisa
membuat sebuah bangunan yang bermanfaat dan serat akan kebaikan,
yang selalu digunakan sepanjang zaman.

Sebenarnya aku tidak punya cita-cita menjadi seorang Arsitek,


sama sekali tidak ada, yang aku inginkan disini hanyalah memiliki
kemampuan yang bisa ku gunakan untuk memanen banyak kebaikan.

Bukan upah, bukan fee, bukan materi atau apalah kamu


menyebutnya yang aku inginkan hanyalah satu:

"Sungai Pahala yang Tak Pernah Mengering atau Surut"

Sebuah tanda yang aku tancapkan ke bumi, supaya semua orang


mengetahui bahwa aku pernah hidup, aku ada, aku bukan kebohongan atau
mitos yang dibuat-buat. Selebihnya hanyalah do'a yang kuharapkan sebagai
penerang dikuburku kelak dan penuntunku menuju Surga-Nya.

50
51

Anda mungkin juga menyukai