Anda di halaman 1dari 2

Masa Lampau ku dan Masa Depan ku

Oleh: Pocut Putri Zhafira

Mungkin, bagi sebagian orang banyak yang beranggapan bahwa masa depan adalah
hal yang biasa saja. Karena beranggapan seperti itu, beberapa orang banyak yang tidak serius
dalam mengejar masa depannya. Dan pada akhirnya orang-orang tersebut menyesal karena
gagal mencapai masa depan yang mereka inginkan. Jika sudah seperti itu, tidak ada yang bisa
dikembalikan lagi selain berpasrah.

Perkenalkan nama saya Pocut Putri Zhafira, sekarang saya berumur 14 tahun dan saya
berada di kelas IX Finland. Sebenarnya yang saya jelaskan di paragraf awal adalah saya di
masa lalu. Posisi di mana saat saya kelas 1 sampai kelas 3, saya menganggap bahwa masa
depan itu adalah hal yang sepele. Saya sering bermain-main ketika belajar dan selalu
mengabaikan materi yang diberikan oleh guru. Dan pada akhirnya, nilai yang saya dapatkan
selalu tidak memuaskan dan mengecewakan keluarga saya. Sampai suatu hari saya sadar
bahwa tindakan yang saya ambil selama ini sangatlah fatal. Saya mulai iri dengan teman saya
yang selalu meraih peringkat 1. Wajar saja karena dia selalu berusaha untuk aktif dan belajar
dari awal. Sejak saat itu saya mulai berusaha untuk lebih serius dalam belajar. Ditambah lagi
dengan motivasi saya yang ingin menjadi seorang arsitek, sehingga saya lebih bersemangat
untuk menggapainya. Dan pada akhirnya usaha yang saya upayakan ada hasilnya. Yang
awalnya saya hanya mendapatkan peringkat 6,7, atau 10, saat kelulusan saya bisa meraih
peringkat 2. Memang masih belum bisa mengalahkan teman saya yang peringkat 1, tapi
setidaknya usaha yang saya hasilkan tidak terbuang sia-sia. Pada kesimpulannya orang yang
tidak berusaha akan kalah dengan orang yang berusaha.

Saat saya menginjak kelas 7 SMP, saya sangat berharap untuk menjadi siswa yang
berprestasi di sekolah. Saya rutin mengikuti setiap kegiatan bahkan lomba yang diadakan
oleh sekolah Sukma Bangsa. Berkat doa, dukungan orang terdekat, dan usaha saya sendiri,
saya berhasil menjadi siswa terbaik di kelas saya saat kelas 7 semester 2. Pada saat saya kelas
8, saya mencoba menjadi calon Ketua OSIS SMP atau yang biasa disebut Koordinator OSIS
SMP. Saat itu saya dan tim sangat memikirkan visi dan misi yang bermanfaat bagi
lingkungan sekolah. Visi dan misi yang saya buat pada saat itu saya singkat menjadi ACEH,
yaitu A sebagai Asri, C sebagai Cerdas, E, sebagai Etika dan H sebagai Hebat. Setelah
melewati sesi wawancara, debat OSIS, dan pemilihan ketua OSIS, tibalah saatnya untuk tahu
apakah hasilnya. Apakah saya dan tim saya akan menjadi pemimpin OSIS Sekolah Sukma
Bangsa atau tidak. Atas berkat rahmat Allah SWT dan dukungan teman-teman yang baik,
saya berhasil menjabat sebagai Koordinator OSIS SMP Periode 2021/2022. Beberapa prestasi
saya yang lainnya, saya pernah dinobatkan sebagai siswa terkreatif tingkat SMP dan
pemenang Sukma School Culture Challenge, lalu saya juga pernah menjadi juara 1 lomba
gitar duet setingkat Kota Lhokseumawe. Intinya masa-masa di SMP adalah masa-masa yang
paling indah dan berharga bagi saya. Karena di SMP saya merasa lebih produktif dan dapat
mengenal orang-orang yang positif sehingga membuat kepribadian saya juga ikut menjadi
lebih baik.

Sebenarnya sangatlah sedih untuk meninggalkan lingkungan SMP. Karena sebentar


lagi saya akan menginjak ke level sekolah yang lebih tinggi, yaitu SMA. Apalagi pada saat
SMA nanti saya tidak lagi bergabung di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe lagi. Inshaa
Allah Saya memilih di SMA Modal Bangsa Aceh. Mengapa saya memilih SMA tersebut?
Karena SMA tersebut merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Aceh yang masuk top
1000 sekolah terbaik di Indonesia. Dan tentunya saya ingin bersaing lebih ketat dengan
teman-teman saya di SMA nanti. Yang saya inginkan di SMA nanti, saya ingin lebih banyak
lagi meraih prestasi, khususnya prestasi akademik di tingkat provinsi ataupun nasional.
karena prestasi-prestasi seperti itulah yang akan mempermudah saya untuk masuk ke PTN
favorit saya nanti.

Jika nanti saya telah lulus SMA, saya ingin berkuliah di fakultas Teknik, yaitu
fakultas Teknik Arsitektur. Dan PTN impian saya adalah Institut Teknologi Bandung.
Mengapa demikian saya memilih Institut Teknologi Bandung untuk saya berkuliah? Karena
di PTN tersebut saya melihat banyak lulusan-lulusan sukses yang menjadi orang-orang
berpengaruh di Indonesia. Seperti Ir. Soekarno, BJ. Habibie, dan idola saya, yaitu Ridwan
Kamil. Ridwan Kamil adalah seorang arsitek yang lulus di ITB pada tahun 1995 dan
sekarang sedang menjabat sebagai Gubernur di Jawa Barat. Saya mengidolakan beliau
karena saya kagum dengan beberapa bangunan yang dirancang beliau. Salah satunya
Museum Tsunami Aceh yang berada di Banda Aceh. Bangunan tersebut terkesan sangat unik
karena bentuknya yang menyerupai kapal. Saya berharap saat saya berkuliah di ITB nanti
saya bisa lulus dengan sempurna dan meraih predikat cumlaude. Jika lulus nanti, saya ingin
merancang banyak bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai