Anda di halaman 1dari 3

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana menurutmu penegakan hukum di Indonesia apakah sudah berjalan baik?


2. Apakah menurutmu polisi akan bekerja mati-matian untuk mencari kasus pembunuhan?
3. Apakah ada budget yang disediakan pemerintah untuk para aparat mencari tahu suatu
kasus pembunuhan?

4. Terkadang ada kasus yang tidak terselesaikan, apakah pihak kepolisian akan terus
mengusutnya?

5. Pelanggaran HAM yang dulu pernah terjadi di tahun 1998, apakah ada tindak lanjutnya?
6. Seberapa serius aparat mau menyelesaikan kasus yang ada, seperti contoh akhir-akhir
ini yang terjadi pada seorang anak di Medan?

Jawaban hasil wawancara. Narasumber : Orang tua.

Penyelesaian Kasus yang Terjadi di Tengah

Masyarakat Dalam Upaya Penegakan Hukum

Beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia pada beberapa tahun yang lalu
terkadang dibiarkan tergantung. Pihak berwajib tidak terlalu mengusutnya bila tidak ada
permintaan dari pihak keluarga. Pihak keluarga harus maju dan meminta pihak kepolisian
mengusutnya, terkadang harus diberi semacam ongkos jalan untuk mengusutnya. Kasus berat
seperti pembunuhan pun harus ada pihak yang melapor. Kalau tidak ada laporan, kasus
tersebut cenderung cuma akan menggantung alias cuma ada di berita di koran. Heboh pada
saat kejadian tersebut terjadi dan beritanya akan gencar di koran-koran, kemudian selang
beberapa bulan, kasus tersebut cuma akan menggantung bila pihak keluarga tidak datang untuk
melapor dan meminta pihak kepolisian mengusutnya. Padahal untuk maju melapor itu, pihak
keluarga perlu modal berupa uang jalan untuk pihak apparat. Pertanyaannya adalah apa yang
terjadi bila pihak keluarga korban yang kebetulan tidak punya banyak uang? Apakah kasus itu
akan dibiarkan tergantung begitu saja? Nah ini yang menarik, dari pengalaman pihak keluarga
yang mengalaminya berkata iya, gantung begitu saja sampai sekarang. Sementara pihak
keluarga akhirnya melerakan dan disudahkan saja, karena pengusustan juga akan memakan
waktu lama.

Banyak kasus yang terjadi di tahun 1998 yang melibatkan pelanggaran HAM terhadap
warga minoritas. Sampai sekarang kasus tersebut menggantung. Pihak keluarga yang pernah
melapor juga tidak ada tanggapan. Namun kejadian 1998 itu bisa dikatakan kejadian luar biasa,
yang melibatkan politik, sehingga sulit dikatakan. Namun tetap saja itu adalah kasus yang
melibatkan HAM dan apakah ada tindakan yang dari piahk berwajib untuk menyelesaikannya?

Namun seiring dengan perubahan pemerintah Indonesia yang semakin membaik, upaya-
upaya penyelesaian kasus mulai berjalan dengan lebih baik. Pihak berwenang lebih
memperhatikan akan hal tersebut. Seperti yang terjadi baru-baru ini terhadap seoraang anak di
Medan. Adanya kasus ini sehingga menjadi viral di media massa, dan pihak perlindungan anak
mulai bereaksi dan mengangkat kasus ini kepermukaan. Pengacara dengan sukarela ingin
membantu mengusut kasus ini hingga tuntas. Dilihat dari lemahnya seorang anak untuk
membela kasusnya sendiri dan ada pihak yang mau membantu menyelesaikannya, adalah suatu
kemajuan yang baik. Adanya pemerintah membentuk tim Perlindungan Anak, sangat
membantu untuk menyelesaikan kasus-kasus seperti ini. Di dalam kehidupan masyarakat,
pastinya tidak lepas dari masalah-masalah yang timbul semacam ini. Jadi sangatlah diperlukan
adanya kepedulian dari pemerintah akan hal tersebut. Melindungi masyarakat lemah untuk
melindungi haknya sendiri.

Sekarang pertanyaannya adalah, apakah pemerintah menyediakan budget untuk


penyelesaian kasus-kasus seperti di atas? Hal menarik yang saya renungkan. Apakah apparat
cukup serius untuk menyelesaikannya? Tetap juga ada pihak yang mau maju dan
memperjuangkannya. Namun dengan membaiknya system-sistem yang ada sekarang,
setidaknya lebih dipermudah untuk masyarakat maju dan memperjuangkan kasusnya. Seberapa
lama kasus itu akan selesai? Sekarang berbalik pada pihak apparat yang menanganinya. Tapi
dengan membaiknya system di pemerintahan termasuk pemerintahan daerah, secara positip
saya bisa beramsi akan membaik. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai