Anda di halaman 1dari 129

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

“VIDEO TUTORIAL ENGINE MANAGEMENT SYSTEM” TERHADAP


KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ENGINE SCANNER SISWA KELAS 12
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk


memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:
Rossi Adhan Buwana
17504244018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
SAMPUL DALAM

I
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
“VIDEO TUTORIAL ENGINE MANAGEMENT SYSTEM” TERHADAP
KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ENGINE SCANNER SISWA KELAS 12
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN

Oleh:
ROSSI ADHAN BUWANA
NIM. 17504244018

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh media pembelajaran “Video
Tutorial Engine Management System” terhadap keterampilan siswa dalam
menggunakan Engine Scanner di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2
Depok.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain
Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII
Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok, dengan sampel penelitian 16 siswa yang
dibagi menjadi kelompok kontrol terdiri 7 siswa dan kelompok eksperimen terdiri
dari 9 siswa. Instrumen untuk pengambilan data menggunakan lembar observasi.
Pengujian validitas isi instrumen dengan validasi konstrak, kemudian dikonsulkan
kepada ahli (expert judgement). Teknik analisis data untuk uji prasyarat analisis
berupa uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan homogenitas
menggunakan uji F levene statistic. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji
statistik non parametrik Mann Whitney dengan bantuan program SPSS 23.0 for
windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menggunakan engine
scanner siswa yang menggunakan media video tutorial lebih tinggi daripada siswa
yang tidak menggunakan media video. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji Mann
Whitney pada rata-rata nilai gain praktikum kelompok eksperimen yang mendapat
perlakuan media “Video Tutorial Engine Management System” mengungguli rata-rata
nilai gain kelompok kontrol (0.959 dengan simpangan baku sebesar 0,143 vs 0.479
dengan simpangan baku 0.205) dengan p = 0.001 (< 0.05). Dengan demikian
penggunaan media pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System”
berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan siswa menggunakan engine scanner.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Video, Keterampilan Siswa.

II
III
ABSTRACT

This study aims to determine the effect of learning media “Video Tutorial
Engine Management System” on students' skills in using Engine Scanner in the
Department of Automobile Engineering at SMK N 2 Depok.
This research is a quasi-experimental research with Nonequivalent Control
Group Design. The population of this study was students of 12 th grade majoring
Automobile Engineering at SMK N 2 Depok, with a research sample of 16 students
who were divided into a control group consisting of 7 students and an experimental
group consisting of 9 students. The data collection instrument used an observation
sheet. Testing the validity of the content of the instrument with construct validation,
then consulting with experts (expert judgement). The data analysis technique for
prerequisite test of the data normality used the Kolmogorov Smirnov formula and the
homogeneity test used the F Levene statistic. Hypothesis testing was carried out using
the Mann Whitney non-parametric statistical test using SPSS 23.0 for windows.
Output of this research showed that the skills of using the engine scanner of
students who used video tutorials were higher than students who did not use video
media. This is shown from the results of the Mann Whitney test on the average N-
gain of the experimental group that received the "Video Tutorial Engine Management
System" media treatment that outperformed the average N-gain of the control group
(0.959 with a standard deviation of 0.143 vs. 0.479 with a standard deviation of
0.205) with p = 0.001 (< 0.05). Thus we can make decision that the use of learning
media "Video Tutorial Engine Management System" has an effect on increasing
students' skills in using engine scanners.

Key Words: learning media , video tutorial, students skills.

IV
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rossi Adhan Buwana

NIM : 17504244018

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif

Judul TAS : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran “Video Tutorial


Engine Management System” Terhadap Keterampilan
Menggunakan Engine Scanner Siswa Kelas 12 Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di SMK N 2 Depok
Sleman.

menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan
saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain
kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang
telah lazim.

Yogyakarta, … Oktober 2022


Yang menyatakan,

Rossi Adhan Buwana


NIM . 17504244018

V
LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir Skripsi dengan Judul

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


“VIDEO TUTORIAL ENGINE MANAGEMENT SYSTEM” TERHADAP
KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ENGINE SCANNER SISWA KELAS 12
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN

Disusun oleh:

Rossi Adhan Buwana


NIM 17504244018

telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk


dilaksanakan Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi bagi yang
bersangkutan.

Yogyakarta, … Oktober 2022

Mengetahui, Disetujui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Zainal Arifin, M.T. Joko Sriyanto, S.Pd., M.T.


NIP. 196903122001121001 NIP. 197806202005011001

VI
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Skripsi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


“VIDEO TUTORIAL ENGINE MANAGEMENT SYSTEM” TERHADAP
KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ENGINE SCANNER SISWA KELAS 12
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN

Disusun oleh:

Rossi Adhan Buwana


NIM 17504244018

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program


Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta
Pada tanggal … Oktober 2022

TIM PENGUJI

Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal


..................................... .................................... ..................
Ketua Penguji/Pembimbing
..................................... .................................... ..................
Sekretaris
..................................... ................................... ..................
Penguji

Yogyakarta, … Oktober 2022


Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Dekan,

Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D

VII
NIP. 19640205 198703 1 001

VIII
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas
Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Joko Sriyanto, S.Pd., M.T. selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak
memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.
1. Joko Sriyanto, S.Pd., M.T. selaku Validator instrumen penelitian TAS yang
memberikan saran/masukan perbaikan sehingga penelitan TAS dapat terlaksana
sesuai dengan tujuan.
2. (Nama Tim Penguji) selaku Ketua Penguji, Sekretaris, dan Penguji yang sudah
memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini.
3. Dr. Ir. Zainal Arifin, M.T. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT
UNY dan Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY beserta
dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses
penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya TAS ini.
4. Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta yang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir
Skripsi.
5. Drs. Agus Waluyo, M.Eng. selaku Kepala SMK Negeri 2 Depok yang telah
memberi ijin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini.
6. Para guru dan staf SMK Negeri 2 Depok yang telah memberi bantuan
memperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir Skripsi
ini.

IX
7. Kedua orang tua, adik, keluarga, serta Dyah yang telah membantu dan
mendoakan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.
8. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah berikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan
Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain
yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 18 Oktober 2022


Penulis,

Rossi Adhan Buwana


NIM 17504244018

X
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM........................................................................................................i
ABSTRAK....................................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.............................................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................5
C. Batasan Masalah................................................................................................6
D. Rumusan Masalah..............................................................................................6
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................7
F. Manfaat Penelitian.............................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................9
A. Kajian Teori..........................................................................................................9
1. Pembelajaran...................................................................................................9
2. Evaluasi Keterampilan..................................................................................12
3. Media Pembelajaran......................................................................................15
4. Video Pembelajaran......................................................................................20

XI
5. Mata Pembelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan.......................23
B. Kajian Penelitian yang Relevan..........................................................................25
C. Kerangka Berpikir...............................................................................................27
D. Hipotesis..............................................................................................................28
BAB III........................................................................................................................30
METODE PENELITIAN............................................................................................30
A. Metode dan Desain Penelitian.........................................................................30
B. Populasi Dan Sampel Penelitian......................................................................32
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian......................................35
1. Teknik Pengumpulan Data............................................................................35
2. Instrumen Penelitian.....................................................................................36
E. Validitas Instrumen..........................................................................................37
G. Teknik Analisis Data.......................................................................................38
BAB IV........................................................................................................................39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................................39
A. Deskripsi Data.................................................................................................39
1. Analisis Data Hasil Pretest Siswa.................................................................40
2. Analisis Data Hasil Posttest Siswa...............................................................51
3. Analisis Data Peningkatan Hasil...................................................................63
B. Pembahasan.....................................................................................................69
BAB V.........................................................................................................................73
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................73
A. Kesimpulan......................................................................................................73
B. Implikasi..........................................................................................................74
C. Saran................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................76
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................79

XII
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Subjek Penelitian...................................................................................35
Tabel 2 Kisi-kisi pre test dan post test.........................................................................79
Tabel 3 Karakteristik data pre-test kelompok kontrol.................................................41
Tabel 4 Frekuensi data pre test kelompok kontrol......................................................42
Tabel 5 Karakteristik data pre test kelompok eksperimen..........................................44
Tabel 6 Frekuensi data pre test kelompok eksperimen................................................45
Tabel 7 Hasil uji normalitas pre test kelompok kontrol..............................................46
Tabel 8 Hasil uji homogenitas data pre test.................................................................49
Tabel 9 Hasil uji Mann Whitney nilai pre test sebelum perlakuan.............................50
Tabel 10 Frekuensi data post test kelompok kontrol...................................................52
Tabel 11 Karakteristik data post test kelompok kontrol..............................................54
Tabel 12 Frekuensi data post test kelompok eksperimen............................................55
Tabel 13 Karakteristik data post test kelompok eksperimen.......................................57
Tabel 14 Hasil uji normalitas data post test setelah perlakuan....................................58
Tabel 15 Hasil uji homogenitas data post test setelah perlakuan................................60
Tabel 16 Hasil uji Mann Whitney nilai post test setelah perlakuan............................62
Tabel 17 Analisis statistik deskriptif data N-gain.......................................................64
Tabel 18 Hasil uji normalitas data N-gain...................................................................65
Tabel 19 Hasil uji Mann Whitney data N-gain............................................................68

XIII
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Desain Nonequivalent Control Group Design............................................33


Gambar 2 Diagram batang distribusi frekuensi...........................................................43
Gambar 3 Diagram batang distribusi frekuensi...........................................................45
Gambar 4 Q-Q plot data pre test kelompok kontrol....................................................47
Gambar 5 Q-Q plot data pre test kelompok eksperimen.............................................48
Gambar 6 Diagram batang distribusi frekuensi post test kelompok kontrol...............53
Gambar 7 Diagram batang distribusi frekuensi post-test kelompok eksperimen........56
Gambar 8 Q-Q plot data post test kelompok kontrol...................................................59
Gambar 9 Q-Q plot data post test kelompok eksperimen............................................60
Gambar 10 Q-Q plot N-gain kelompok kontrol..........................................................66
Gambar 11 Q-Q plot N-gain kelompok eksperimen...................................................67

XIV
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel.........................................................................................................79
Lampiran 2 Analisis Data............................................................................................80
Lampiran 3 Lembar Wawancara...............................................................................103
Lampiran 4 Lembar Observasi..................................................................................105

XV
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bisa bersaing, serta

bermoral dan memiliki budi pekerti yang luhur.

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman

serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti

luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan serta kebangsaan. Dari tujuan pendidikan nasional ini

diharapkan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu

1
(UU Nomor 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal 15). Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah

sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan

dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. (UU Nomor 20 Tahun

2003, Pasal 18 ayat 3). Sekolah Menengah Kejuruan menyelenggarakan

pendidikan dalam upaya mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja

dalam bidang keahlian tertentu.

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok Sleman

merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan ketenagakerjaan di bidang

otomotif. Berdasarkan data yang diperoleh di Jurusan Teknik Kendaraan

Ringan SMK N 2 Depok Sleman menampilkan bahwa evaluasi praktik

kenaikan kelas XI 2020-2021 pada job Engine Management System

menunjukkan 48% siswa memiliki nilai di bawah KKM.

Kualitas lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

pelaksanaan pembelajaran. Komponen pembelajaran mencakup tujuan,

peserta didik, pendidik, metode, media pembelajaran, bahan atau sumber

pelajaran, dan evaluasi. Pada akhir pembelajaran perlu menilai hasil belajar

siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Kualitas pembelajaran dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti

siswa, guru/ pengajar, mata pelajaran, kurikulum, metode pengajaran, sarana

dan prasarana.

2
Berdasarkan wawancara dengan guru yang dilaksanakan peneliti pada

tanggal 26 Desember 2020 (terlampir) pada kegiatan proses belajar mengajar

mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan kompetensi dasar

Diagnosis Engine Management System menunjukan : aktivitas siswa yang

cenderung pasif, siswa kurang berani mengemukakan pendapat dan

kesulitannya. Melihat kondisi tersebut menunjukan bahwa motivasi belajar

masih rendah. Motivasi belajar siswa ditunjukan dengan perasaan senang dan

adanya perhatian.

Kemampuan pendidik menentukan media pembelajaran juga

mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa. Kebutuhan peserta didik

tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan media pembelajaran. Sadiman

(2008) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat bantu atau media

pembelajaran sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas,

terutama peningkatan prestasi atau hasil belajar peserta didik. Seiring

berkembangnya teknologi berkembang pula media pembelajaran yang semula

berbentuk media cetak merambah menjadi visual hingga audio visual serta

media interaktif dengan komputer. Kondisi tersebut, menuntut guru agar bisa

memilih dan mengaplikasikan media pembelajaran yang tidak monoton bagi

siswa. Berdasarkan hasil analisis penelitian Wida Budiarti (2017) dikatakan

bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual mempunyai arti yang

3
sangat penting terhadap hasil belajar siswa, sehingga siswa menjadi lebih

termotivasi, menyenangkan, tidak membosankan/monoton, lebih

mempermudah dan mengingat pelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat

berjalan secara efektif dan efisien sehingga memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.

Di SMK N 2 Depok Sleman sudah memiliki sarana prasarana yang

digunakan untuk menyampaikan materi seperti papan tulis, buku, wallchart,

handout, jobsheet, LCD proyektor, Power Point, benda nyata, perpustakaan

dan bengkel. Namun, dalam penggunaan sarana prasarana saat pembelajaran,

pendidik terkadang menggunakan media maupun konvensional yang mana

penggunaan sarana prasarana ditentukan sesuai kebutuhan khususnya pada

kompetensi diagnosis Engine Management System.

Media pembelajaran yang digunakan untuk kompetensi dasar Engine

Management System (EMS) Kompetensi Dasar Pemeliharaan Mesin

Kendaraan Ringan adalah media visual seperti wallchart, Power Point dan

manual book. Faktanya, guru-guru di jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK

N 2 Depok belum secara optimal memanfaatkan media audio visual sebagai

media pembelajaran dan masih menggunakan media-media sederhana

sehingga belum secara maksimal memotivasi dan membantu siswa dalam

menerima materi pelajaran dalam proses belajar mengajar.

Menanggapi uraian latar belakang di atas, peneliti bermaksud

melaksanakan Penelitian Eksperimen upaya meningkatkan keterampilan siswa

4
dalam menggunakan engine scanner dengan judul Pengaruh Media

Pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System” Terhadap

Keterampilan Siswa Menggunakan engine scanner di Jurusan Teknik

Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, dapat

diidentifikasi masalah yang muncul, yaitu :

Dalam kegiatan mengajar pendidik masih menggunakan metode

ceramah ketika tatap muka dan beberapa media seperti buku, power point, dan

ketika pembelajaran jarak jauh (daring) berupa file power point yang dikirim

melalui google classroom sehingga terkesan monoton dan kurang memotivasi

siswa. Aktivitas siswa juga rendah dan pasif yang tentunya hal ini berdampak

pada hasil belajar siswa.

Hasil observasi didapatkan 48% siswa memiliki nilai job Engine

Management System di bawah standar kelulusan pada evaluasi praktik

kenaikan kelas XI 2020-2021. Dalam kegiatan pembelajaran praktik di

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan, siswa mengalami kesulitan bahkan

kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan praktik. Kendala tersebut

dikarenakan siswa belum memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang

materi kegiatan praktik yang akan dilakukan. Dalam kegiatan belajar

mengajar kompetensi dasar Perbaikan Mesin Kendaraan Ringan materi

5
Engine Management System (EMS) khususnya penggunaan scanner, pengajar

masih menggunakan buku dan power point sehingga terkesan monoton, siswa

terlihat kurang termotivasi dan cenderung menunggu materi yang akan

disampaikan oleh pengajar, sehingga siswa kurang dapat menangkap materi

dengan baik.

Guru-guru di jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok

belum secara optimal memanfaatkan media audio visual sebagai media

pembelajaran dan masih menggunakan media-media sederhana sehingga

belum secara maksimal memotivasi dan membantu siswa dalam menerima

materi pelajaran dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk

penelitian kali ini akan melakukan uji media pembelajaran berupa video

tutorial Engine Management System. Adanya media pembelajaran video

tutorial ini diharapkan membantu kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan

belajar mengajar juga akan lebih bervariasi dan rasa ingin tahu siswa akan

semakin besar sehingga diharapkan motivasinya juga akan meningkat yang

pada akhirnya hasil belajar siswa pun juga ikut meningkat.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini akan dibatasi pada penggunaan media audio

visual berupa video tutorial Engine Management System untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap keterampilan siswa menggunakan engine scanner di

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok.

6
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penerapan video tutorial

Engine Management System terhadap keterampilan siswa dalam

menggunakan engine scanner di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2

Depok?

E. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh media pembelajaran video tutorial Engine

Management System terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan

Engine Scanner di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Mengetahui pengaruh media pembelajaran video tutorial Engine

Management System terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan

engine scanner.

2.

7
3. Manfaat bagi siswa

Variasi media pembelajaran dapat menjadi bahan referensi belajar di kelas

maupun belajar madiri sehingga dapat meningkatkan pemahaman materi.

4. Manfaat bagi guru

Alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk

menyampaikan materi Engine Management System dan

Scanner/Intelligent Tester.

5. Manfaat bagi jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pertimbangan bagi

sekolah dalam hal fasilitas pembelajaran terutama untuk mengembangkan

media pembelajaran yang lebih baik

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

1. Pembelajaran

a. Definisi Pembelajaran

Menurut Sagne dalam Suardi (2018: 10), belajar adalah proses kognitif

yang dilakukan oleh individu yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,

melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru, berupa

keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Daryanto (2009:2) mengatakan

bahwa belajar merupakan suatu proses usaha untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah proses aktivitas mental

yang dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang

bersifat positif dan menetap relatif lama melalui latihan atau pengalaman yang

menyangkut aspek kepribadian baik secara fisik maupun psikis (Setiawan,

2017: 3).

Dalam dunia pendidikan terdapat kegiatan utama yang menjadi inti

dari pendidikan yaitu pembelajaran. Gagne dalam Pribadi (2009: 9)

mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang

sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses

9
belajar. Definisi pembelajaran sesuai yang tercantum dalam Sistem

Pendidikan Nasional dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 (Depdikbud, 2003)

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Sejalan dengan itu, Susilana dan Riyana

(2009: 1) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang

melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan,

dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.

Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan

guru sebagai fasilitator, yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah

terjadinya proses belajar (learning process). Kegiatan pembelajaran dirancang

untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

fisik melalui interaksi antar anak didik, anak didik dengan guru, lingkungan,

dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran

(Dolong, 2016: 294).

Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah kegiatan yang direncanakan oleh pendidik dan dilakukan secara sadar

untuk memudahkan peserta didik dalam belajar dan membuat kemajuan atau

perubahan dalam kecakapan, pengetahuan, sikap dan nilai. Dalam

pembelajaran idealnya akan selalu terjadi interaksi antara guru dengan siswa

yang memanfaatkan sumber belajar. Terkait interaksi antara guru dengan

siswa, persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam mengajar dan

10
menggunakan sumber belajar seperti media pembelajaran dapat

dijadikan bahan umpan balik terhadap kualitas mengajar dan kemampuan

guru menggunakan media pembelajaran (Sutrisno dan Siswanto, 2016: 113).

b.

11
c. Komponen Pembelajaran

Belajar terdiri atas 3 komponen penting, yaitu kondisi eksternal,

kondisi internal, dan hasil belajar (Gasong, 2018: 8). Belajar dan

pembelajaran merupakan suatu proses kompleks dengan menyatukan

komponen-komponen yang memiliki karateristik yang secara terintegrasi

saling terikat dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan. Pane dan Dasopang

(2017: 337-338) mengungkapkan bahwa pembelajaran diipandang sebagai

suatu proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu

peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu

lingkungan belajar. Sedangkan Mahmud dan Idham (2017:11-12)

menjelaskan komponen pembelajaran terdiri atas tujuan, bahan pelajaran,

kegiatan belajar-mengajar, metode, alat, sumber pelajaran, dan evaluasi.

Menurut Dolong (2016: 295-298) komponen-komponen tersebut meliputi:

tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran,

pendekatan atau metode, media atau alat, sumber belajar dan evaluasi.

1) Tujuan pembelajaran, merupakan aspek fundamental dalam mengarahkan proses

pembelajaran yang baik;

2) Peserta didik, merupakan setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang

atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan;

3) Pendidik atau guru, adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan

kehidupan anak didik yang mempersiapkan perangkat pembelajaran,

12
merumuskan tujuan, menentukan metode, menyampaikan bahan ajar,

menentukan sumber belajar, dan melaksanakan evaluasi;

4) Bahan atau materi ajar, yaitu segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar;

5) Metode, merupakan suatu cara yang digunakan pendidik untuk menyampaikan

materi pelajaran agar pembelajaran berlangsung efektif dan tujuannya tercapai;

6) Media, merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran;

7) Evaluasi, merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian tingkat hasil belajar

yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komponen

pembelajaran merupakan suatu sistem yang utuh mencakup metode, media dan

sumber, evaluasi, peserta didik, guru, serta lingkungan dan saling mendukung untuk

mencapai tujuan.

2. Evaluasi Keterampilan

Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis,

menginterpretasikan dan menyajikan informasi secara sistematis dan

berkelanjutan untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran

(Matondang, 2009: 2-5). Tujuan evaluasi yaitu menghimpun informasi yang

dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan

13
pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi

pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian (Ratnawulan dan

Rusdiana, 2015).

Penilaian (assesment) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis

dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan

hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan

berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Asrul dkk, 2014: 2-3). Fokus

penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam

mencapai standar kompetensi yang ditentukan.

Penilain keterampilan yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat

kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan, ketika melakukan

tugas tertentu pada berbagai macam konteks sesuai indikator pencapaian

kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan

penilaian portfolio. Hasil penilaian pencapaian keterampilan oleh pendidik

disampaikan dalam bentuk angka maupun deskripsi (Febriana, 2019: 11-15).

Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan

melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang bertujuan untuk

menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya dalam

melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian

praktik adalah kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu tugas.

14
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam

mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu

tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun

hasil akhir. Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa dalam

membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di

kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari

keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam bereksplorasi dan

mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.

Penilaian projek adalah penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen projek dalam

periode/waktu tertentu. Penilaian projek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau

beberapa kompetensi dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Produk

suatu projek dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam

mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya

presentasi hasil melalui visual display atau laporan tertulis.

Penilaian portofolio merupakan teknik penilaian terhadap aspek keterampilan

yang mana portfolio sendiri merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD-KD

pada kompetensi inti (KI-4). Portofolio digunakan sebagai salah satu data penulisan

deskripsi pencapaian keterampilan.

Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan (1) perencanaan

penilaian; (2) penyusunan instrumen penilaian; (3) pelaksanaan penilaian; (4)

15
pemanfaatan hasil penilaian; dan (5) pelaporan hasil penilaian dalam bentuk angka

dengan skala 0-100 dan didukung dari deskripsi yang diperoleh dari hasil portofolio.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang memiliki arti harfiah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. National Education Asociation (NEA) dalam Rohani (2019: 6)

mendefinisikan media sebagai sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio

visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. Sedangkan Miarso (1989) dalam

Susilana dan Riyana (2009: 6) mengungkapkan bahwa media merupakan segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

Definisi media pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1989) dalam

buku Arsyad (2011: 24) adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan

dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan

siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Menurut Daryanto

(2010) dalam buku Hamid dkk. (2020: 4) media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan

dalam pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan

perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Sedangkan

Jennah (2009: 2-3) mengungkapkan bahwa media pembelajaran memiliki

16
pengertian fisik dan non fisik. Pengertian fisik dikenal sebagai hardware

(perangkat keras) yang dapat dilihat, didengar, atau diraba, sedangkan

pengertian non fisik atau software (perangkat lunak), yaitu pesan di dalam

perangkat keras yang ingin disampaikan kepada peserta didik.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang berperan sebagai perantara untuk

menyampaikan pesan atau informasi dalam proses kegiatan pembelajaran yang dapat

mengefektifkan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu alat bantu yang digunakan pendidik dalam

proses pembelajaran yang efektif untuk menyampaikan materi ajar kepada

siswa. S. Gerlach dan P. Ely dalam Jennah (2009: 19) menjelaskan bahwa

fungsi media pembelajaran dapat bersifat fiksatif, manipulatif, dan distributif.

Fungsi media bersifat fiksatif artinya media memiliki kemampuan untuk

menangkap, menyimpan, lalu menampilkan kembali suatu obyek atau

kejadian, sedangkan manipulatif artinya menampilkan kembali obyek dengan

berbagai macam perubahan manipulasi. Fungsi media bersifat distributif

artinya media mampu menjangkau sasaran yang lebih luas. Levie & Lentz

17
(1982) dalam buku Sanaky (2009: 7) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, terutama media visual, antara lain:

1) Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk

konsentrasi kepada isi pembelajaran;

2) Fungsi afektif, terlihat dari dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

belajar (atau membaca) teks yang bergambar;

3) Fungsi kognitif, media visual dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan menginggat informasi atau pesan yang terkandung dalam

gambar;

4) Fungsi kompensatoris, media visual yang memberikan konteks untuk memahami

teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Adapun manfaat media dalam proses belajar mengajar yang disampaikan

oleh Rohani (2019: 20-21), yaitu: (1) dapat membantu kemudahan belajar

bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi guru; (2) dengan alat bantu, konsep

(tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk kongkrit; (3)

kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton yang

menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya daya serap dan tingkat

pemahaman siswa dalam menerima pelajaran; (4) segala alat indera dapat

menafsirkan dan turut berdialog sehingga kelemahan dari salah satu indera

dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain. Sudjana (2013) dalam Fauzan &

18
Rahdiyanta (2017: 83) mengungkapkan bahwa media pembelajaran sangat

bermanfaat dalam proses belajar siswa, antara lain: (1) pengajaran lebih

menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2)

bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi; (4) siswa lebih banyak

melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,

tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang

elektronik dapat memperkaya sumber dan media pembelajaran. Menurut bentuknya,

media pembelajaran diklasifikasikan menjadi dua, yaitu media dua dimensi dan

media tiga dimensi (Jennah, 2009: 45-46). Media dua dimensi yaitu media yang

berbentuk bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar, contohnya

berbagai jenis grafik, peta, poster, bagan, media cetak, dll. Sedangkan media tiga

dimensi adalah media yang berbentuk isi (volume) memiliki panjang, lebar, dan

tinggi, atau media dalam bentuk objek. Rudy Bretz (2004) dalam Sanjaya (2006: 212)

mengklasifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual,

dan gerak. Bretz mengemukakan delapan klasifikasi media, yaitu :

1) media audio visual gerak, adalah media yang memiliki unsur suara, gerakan dan

bentuk obyeknya dapat dilihat, seperti film bersuara, video, televisi;

19
2) media audio visual diam, adalah media yang memliki unsur suara, obyek dapat

dilihat, namun tidak ada gerakan, seperti slide beruara;

3) media audio semi gerak, memiliki unsur suara dan gerakan, namun tidak dapat

menampilan gerakan secara utuh/lengkap, seperti tulisan jauh bersuara,

4) media visual gerak, seperti film bisu,

5) media visual diam, seperti halaman cetak, foto,

6) media audio, seperti radio, telephone, pita audio,

7) media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran sangat bervariasi dan secara umum pengelompokan media menjadi

media visual, media audio, media audio visual, dan multimedia.

d. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan menentukan

terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan, yang selanjutnya sangat

mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses pembelajaran. Beberapa

faktor yang diungkapkan oleh Abidin (2016: 12-13) sebagai dasar dalam

pemilihan media, yaitu (1) tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; (2)

karakteristik siswa atau sasaran, meliputi jumlah siswa, rata-rata umur, latar

belakang sosial, dll; (3) jenis rangsangan belajar yang diinginkan, apakah

kemasan audio, audio visual, visual, dan sebagainya; (4) keadaan latar atau

20
lingkungan, seperti keadaan sosial, politik, budaya, keamanan, kemajuan

iptek; (5) kondisi setempat, meliputi kualitas teknis media, waktu yang

tersedia, ketersediaan media di lokasi setempat, guru dalam

menggunakan/mengoperasikannya; (6) luasnya jangkauan yang ingin dilayani.

Rohani (2019: 30-31) mengemukakan beberapa kriteria yang

dipertimbangkan dalam memilih media, yaitu (1) Access, kemudahan akses

dan dapat dimanfaatkan oleh siswa; (2) Cost, biaya pengadaan dengan aspek

manfaatnya; (3) Technology, ketersediaan teknologi dan kemudahan

penggunaan; (4) Interactivity, media yang baik adalah yang dapat

memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. (5) Organization,

dukungan organisasi juga penting. Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih

suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau

mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.

4. Video Pembelajaran

a. Pengertian Video Pembelajaran

Definisi video menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rekaman

gambar hidup atau program televisi lewat tayangan pesawat televisi. Video

merupakan media penyampai pesan yang termasuk dalam media audio-visual atau

media pandang-dengar. Mahadewi, dkk. (2012) dalam Wisada, dkk (2019: 141)

menyatakan bahwa video pembelajaran adalah video menayangkan ide atau gagasan,

21
pesan dan informasi secara audio visual untuk merangsang pikiran, perasaan, dan

kemauan siswa dalam belajar.

Media video pembelajaran berisi bahan dalam satu format sajian dengan unsur

visual yang dilengkapi dengan unsur audio. Unsur visual akan merangsang indera

pengliatan, sedangkan unsur auditif merangsang indera pendengaran, sehingga lebih

cenderung mudah mengingat dan memahami pelajaran karena tidak hanya

menggunakan satu jenis indera. Penelitian oleh Mell Silberman mendapatkan hasil

bahwa dengan pembelajaran visual dapat menaikkan daya ingat 14% menjadi 38%

(Zaenal, 2012). Menurut Daryanto (2016: 104) video merupakan suatu media yang

sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik tingkat individual,

kelompok, maupun massal.

b. Pengertian Video Tutorial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:907), tutorial adalah (1)

pembimbingan oleh seorang pengajar/tutor untuk seorang atau sekelompok kecil

mahasiswa, (2) pengajaran tambahan melalui tutor. Video tutorial adalah rangkaian

gambar hidup yang menyajikan informasi yang diberikan oleh seorang tutor kepada

sekelompok orang sehingga sekelompok orang tersebut mampu memahami proses

atau menambah pengetahuannya hanya dengan melihat video tersebut (Utomo &

Ratnawati, 2018: 70).

Video bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami

sebuah materi melalui visualisasi. Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti

kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video. Oleh karena itu sedikit

22
banyak video merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi kemerosotan pelajaran

dan pembelajaran (Pramudito, 2013: 24).

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

video tutorial adalah video yang berisi suatu proses tertentu, tahapan atau langkah

mengerjakan materi tertentu guna memudahkan tugas para pendidik dalam proses

pembelajaran dan menambah pengetahuan serta pemahaman dari peserta didik.

c. Kelebihan dan Kelemahan Media Video

Media video memiliki beberapa kelebihan. Sanaky (2011) menuliskan

kelebihan media video yaitu (1) menyajikan obyek belajar atau pesan pembelajaran

yang konkrit dan realistik, sehingga dapat menambah pengalaman belajar; (2)

memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi pemacu siswa untuk belajar, sangat

baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik, dapat mengurangi kejenuhan

belajar, terutama jika dikombinasikan dengan teknik mengajar ceramah dan diskusi

persoalan yang ditayangkan, (3) menambah daya ingatan atau retensi tentang obyek

belajar yang dipelajari, (4) portabel dan mudah didistribusikan. Sejalan dengan hal itu

juga disampaikan oleh Rusman dkk (2012) bahwa video pembelajaran memiliki

beberapa keunggulan, yaitu: (1) memberi pesan yang dapat diterima secara lebih

merata oleh siswa; (2) sangat bagus untuk menerangkan suatu proses; (3) mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu; (4) lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai

dengan kebutuhan; (5) memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi

sikap siswa.

23
Kelemahan yang dimiliki oleh media video seperti yang diungkapkan

oleh Suryani, dkk (2018), yaitu (1) memerlukan waktu yang lama, karena

memadukan dua elemen yaitu audio dan video; (2) membutuhkan

keterampilan dan ketelitian dalam pembuatannya; (3) biaya pembuatan media

cukup mahal; (4) bila ada keterbatasan alat akan sulit untuk membuatnya.

d. Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa

Penelitian oleh Hutapea (2014) mengungkapkan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis video terhadap hasil

belajar. Hal itu didukung oleh penelitian Yuliana (2015) yang menyatakan

hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penyajian materi pelajaran pada

pembelajaran berbasis komputer model tutorial yang lebih rinci, sehingga

memudahkan siswa dalam memahami materi yang diperpanjang dan

pembelajaran dengan menggunakan multimedia model tutorial efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa (Dian Rudiawan, 2015). Beberapa penelitian

terdahulu menyimpulkan bahwa pembelajaran video tutorial dapat

meningkatkan hasil belajar (prestasi belajar) siswa dan mempermudah dalam

memahami materi yang telah dipelajari pada mata pelajaran Komputer

Jaringan Dasar (Parida, 2018). Manfaat pembelajaran video tutorial dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat, motivasi, dan

pengaruh psikologis terhadap siswa, serta rangsangan kegiatan belajar

(Arsyad, 2009). Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

24
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa

tidak bosan. Apalagi kalau guru mengajar dan siswa dapat lebih banyak

melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan dan memerankan (Hamalik, 2004).

5. Mata Pembelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti mata pelajaran

adalah pelajaran yang harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau

sekolah lanjutan. Menurut Antony Corder (1980:1) pemeliharaan adalah suatu

kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang

atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Yang

dimaksud dengan pemeliharaan disini meliputi perawatan (maintenance) dan

perbaikan (repair) atau dsingkat M & R. Secara umum pemeliharaan terdiri

dari 2 macam :

 Pemeliharaan terencana yang meliputi pemeliharaan pencegahan dan

pemeliharaan korektif

 Pemeliharaan tak terencana atau pemeliharaan darurat jika terjadi kerusakan

sewaktu-waktu.

Pengertian mesin menurut KBBI adalah perkakas untuk menggerakkan atau

membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau

motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam

25
Kendaraan Ringan Kendaraan bermotor dengan empat roda (mobil penumpang,

oplet, mikro bis, pick up dan truk kecil sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga).

KD. No.273/Hk.105/DRJD/96 (Departemen Perhubungan).

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil garis besar, mata pelajaran

Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan diartikan yaitu materi pembelajaran yang

mempelajari tentang tindakan yang dilakukan untuk memelihara maupun

memperbaiki mesin kendaraan ringan antara lain mesin motor, mobil, micro bus dan

lain-lain.

Engine Management System (EMS) merupakan salah satu kompetensi dasar pada

mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Materi yang harus dikuasai

dalam Engine Management System antara lain:

1) Menjelaskan, memeriksa, mendiagnosis dan memperbaiki sistem induksi dengan

bahan kajian yang harus dikuasai fungsi dan kontruksi sistem induksi, kontruksi

dan prinsip kerja throttle body, konstruksi dan prinsip kerja air valve tipe elektrik

dan wax, tipe, konstruksi, rangkaian dan prinsip kerja ISC (Idle Speed Control),

memeriksa dan memperbaiki gangguan sistem induksi dan mendiagnosa dan

perbaikan sistem induksi.

2) Menjelaskan, memeriksa, mendiagnosis wiring kendaraan dengan teori yang

harus dikuasai mengetahui kabel, konektor dan pengaman rangkaian, memahami

metode membaca wiring kendaraan, memahami metode pemeriksaan wiring

dengan test lamp, jumper dan multimeter, dan mampu mendiagnosis dan

perbaikan wiring.

26
3) Diagnosa kendaraan dengan EMS dengan teori yang harus dikuasai siswa adalah

melakukan Self Diagnosis dan melakukan diagnosa menggunakan engine scan

tools.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan dan dijadikan

kajian dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian oleh Miftah (2017) dengan judul “Keefektifan Penerapan Media Video

Alat EFI Scanner terhadap Pemahaman Diagnosis Sistem EFI pada Mata

Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan” yang dilakukan di SMK

Negeri 1 Kedungwuni. Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian one

group pre-test post-test. Berdasarkan penelitian tersebut, media video sebagai

pengantar proses pembelajaran pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan

kendaraan ringan dinyatakan sangat layak melalui uji validasi media dan ahli

materi. Pembelajaran menggunakan media video efektif dalam meningkatkan

pemahaman hasil belajar peserta didik yang dibuktikan dengan adanya kenaikan

nilai rata-rata sebesar 19,5 dari nilai pre-test sebesar 57,50 menjadi 77 pada nilai

rata-rata post-test. Hasil uji t didapatkan thitung 23,49 > ttabel 2,04 yang artinya H0

ditolak, sehingga terdapat peningkatan pemahaman secara signifikan antara

sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan video. Dari hasil penelitian

tersebut disimpulkan bahwa media video efektif digunakan sebagai media

pengantar pembelajaran penggunaan alat EFI scanner dalam mendiagnosis

27
sistem EFI pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan, hal

itu dilihat dari sumbangan efektif sebesar 27,69%.

2. Penelitian berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Giving Questions

Getting Answers Menggunakan Media Audio Visual terhadap Motivasi Belajar

dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas X SMA N 2 Yogyakarta” oleh

Anggita Dwi Wardani (2017) yang merupakan penelitian kuasi eksperimen

dengan desain penelitian faktorial 3x2 menggunakan tiga kelas. Penelitian

tersebut memperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran Giving

Questions and Getting Answers menggunakan media audio visual memberikan

pengaruh positif terhadap motivasi belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik

kelas X SMA N 2 Yogyakarta berdasarkan uji MANOVA dengan nilai P = 0,001

(< 0,05).

3. Penelitian berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Trainer Control

Motor Terhadap Hasil Belajar Instalasi Motor Listrik” oleh Nobby S.A.S., dkk.

(2018). Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

quasy eksperimental. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa t hitung ˃ ttabel,

yaitu 8,225 > 2,001 dengan signifikansi 5%, yang artinya terdapat perbedaan

antara hasil belajar post-test kelas eksperimen dengan hasil belajar post-test kelas

kontrol. Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

media pembelajaran Trainer Control Motor terhadap hasil belajar instalasi motor

listrik.

28
4. Penelitian oleh Adnyana dan Suyanto (2013) yang berjudul “Penggunaan EFI

Scanner sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat, Motivasi, dan

Prestasi Belajar Siswa” merupakan penelitian tindakan kelas model Piggot-

Irvine. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa rata-rata minat belajar siswa

sebesar 81,08% dan motivasi belajar siswa sebesar 82,31% yang termasuk dalam

kategori tinggi. Dari hasil praktik, 43% siswa mencapai nilai KKM pada siklus I,

sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 90%.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori diatas maka dapat diambil suatu kerangka

berpikir untuk hubungan antara variabel bebas (media video tutorial engine

management system) dengan variabel terikatnya (keterampilan siswa

menggunakan engine scanner) sebagai berikut:

Penggunaan media pembelajaran engine scanner berperan pada

kegiatan pembelajaran siswa. Pemanfaatan media video di dalam proses

pembelajaran akan mempengaruhi keterampilan praktikum siswa kelas XII

TKR SMK N 2 Depok yang dilihat masih kurang optimal berdasarkan data

nilai praktik kenaikan kelas XI. Media video merupakan gabungan antara

media audio dan visual yang mampu menyajikan materi dengan jelas dan

menarik, siswa akan menjadi lebih aktif berpartisipasi serta mudah mengingat

materi yang diberikan sehingga tingkat pemahaman siswa bertambah. Melalui

media audio visual, proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien,

29
sehingga mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan

engine scanner saat praktikum Engine Management System yang dilihat dari

peningkatan perolehan nilai praktikum. Semakin efektif menggunakan media

pembelajaran akan semakin tinggi hasil belajar siswa.

Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kerangka berpikir terdapat

hubungan antara penggunaan media pembelajaran video tutorial Engine

Management System terhadap keterampilan siswa menggunakan engine

scanner pada Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Depok. Berdasarkan

hubungan tersebut diduga ada perbedaan hasil keterampilan siswa yang dinilai

dari hasil praktikum antara kelas yang menggunakan media audio visual

(kelompok eksperimen) dengan kelompok yang tidak menggunakan media

audio visual (kelompok kontrol).

D. Hipotesis

Arikunto (2014) mengatakan bahwa “Hipotesis merupakan suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”. Sesuai kerangka berikir yang telah

diuraikan sebelumnya, maka akan dikemukakan sebagai suatu respon awal

yang dilakukan penelitian ini yaitu :

1. H0: Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran “Video Tutorial

Engine Management System” terhadap keterampilan menggunakan Engine

Scanner.

30
Ha: Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran “Video Tutorial Engine

Management System” terhadap keterampilan menggunakan Engine Scanner.

2. H0: Hasil praktikum siswa yang menggunakan media pembelajaran “Video

Tutorial Engine Management System” tidak lebih baik daripada siswa yang

pembelajarannya menggunakan media Powerpoint

Ha: Hasil praktikum siswa yang menggunakan media pembelajaran media

pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System” lebih baik daripada

siswa yang pembelajarannya menggunakan media Powerpoint.

31
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang diaplikasikan dalam penilitian ini yaitu metode kuasi

eksperimen (Quasi Experiment Methode). Penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010 : 72). Kuasi

eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi

perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang dipilih secara random.

Peneliti tidak mengubah kelas atau mereorganisasi kelas dalam menentukan

subyek untuk kelompok eksperimen (Sugiyono, 2010: 116). Dengan demikian

randomisasi tidak dapat dilakukan secara penuh melainkan hanya sebatas melakukan

pengundian dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua

kelompok tersebut adalah kelas-kelas dengan subyek yang relatif sama, baik jumlah

siswa, waktu belajar, bentuk ruangan belajar, media pembelajaran yang sama dan

guru yang sama.

Dalam Quasi Experimental Design terdapat 2 bentuk penelitian antara lain

Time-series Design dan Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan

dengan membentuk kelompok yang dipilih tidak secara random sehingga penelitian

32
dilakukan dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Adapun alur

penelitiannya sebagai berikut

Gambar 1 Desain Nonequivalent Control Group Design


O1 = Pretest kelompok eksperimen

O2 = Postest kelompok eksperimen

O3 = Pretest kelompok kontrol

O4 = Postest kelompok control

X = Treatment menggunakan media pembelajaran audio video

__ = Treatment menggunakan media pembelajaran PPT dan buku

(Sugiyono 2008 : 79)

Penelitian dilakukan melalui 3 tahap. Tahap pertama kelompok O1 dan

O2 akan diberikan pretest, tahap kedua kelompok O1 akan diberikan

treatment berupa media pembelajaran audio video “Video Tutorial

Menggunakan Engine Scanner” sedangkan kelompok O2 akan diberikan

materi powerpoint, tahap ketiga kelompok O1 dan O2 akan diberikan postest

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh treatment yang diberikan.

33
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu media pembelajaran

video tutorial engine management system, sedangkan variabel terikatnya adalah

keterampilan dalam menggunakan engine scanner siswa kelas 12 Teknik Kendaraan

Ringan SMK N 2 Depok.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan

SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022. Adapun jumlah siswa

terdiri dari 32 siswa namun karena keterbatasan peneliti hanya mengambil 16 siswa

dari keseluruhan siswa. Kemudian dari 16 siswa tersebut dibagi menjadi 2, yaitu

kelompok kontrol terdiri dari 7 siswa dan kelompok eksperimen terdiri dari 9 siswa.

Peneliti mengambil subjek penelitian ini karena mendapatkan perlakuan yang sama

dari guru. Data subjek penelitian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat

dilihat pada table berikut :

Tabel 1 Data Subjek Penelitian

No. Kelompok Populasi

1 Kelompok TKR 1 (Kelompok 7 anak


Kontrol)

2 Kelompok TKR 2 (Kelompok 9 anak


Eksperimen)

34
Objek pada penelitian ini adalah tingkat keterampilan menggunakan engine

scanner kelompok TKR 2 siswa kelas 12 Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2

Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010:60). Adapun pengertian masing -masing

variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Video Tutorial

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 1230), tutorial adalah (1)

Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau

sekelompok kecil mahasiswa, (2) Pengajaran tambahan melalui tutor. Selanjutnya

menurut Cheppy Riyana (2007 : 2) media video pembelajaran adalah media yang

menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi

konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu

materi pembelajaran.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa video tutorial

adalah adalah rangkaian gambar hidup yang ditayangkan oleh seorang pengajar yang

berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi

pembelajaran sebagai bimbingan atau bahan pengajaran tambahan kepada

sekelompok kecil peserta didik.

35
Video tutorial/training dapat diproduksi untuk menjelaskan secara detail suatu

proses tertentu, cara pengerjaan tugas tertentu, cara latihan, dan lain sebagainya guna

memudahkan tugas para trainer/instruktur/guru/dosen/manajer. Dalam proses

produksi video ini, informasi dapat ditampilkan dalam kombinasi berbagai bentuk

(shooting video, grafis, animasi, narasi, dan texs), yang memungkinkan informasi

tersebut terserap secara optimal oleh para penonton.

2. Keterampilan

Menurut Amirullah dan Budiyono (2014:21) menjelaskan bahwa “Skill atau

keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam

praktik sehingga tercapai tujuan yang diinginkan”. Menurut Bateman dan Snell

(2012:10) menjelaskan “Keterampilan merupakan bagian dari manajemen

pengetahuan yang merupakan sekumpulan praktik yang bertujuan untuk menemukan

dan memanfaatkan sumber-sumber data intelektual dari organisasi sepenuhnya

mendayagunakan intelektualitas orangorang dalam organisasi”. Menurut pendapat

Kasmir dan Jakfar (2013:172) menyatakan “Komponen organisasi yang penting

adalah pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai tujuan organisasi perlu menetapkan

jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan keterampilan yang

dimiliki karyawan”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa agar dapat

mencapai tingkat keterampilan perlu memperhatikan beberapa hal yaitu, pertama,

faktor individu atau pribadi yaitu kemauan serta keseriusan dari individu itu sendiri

berupa motivasi yang besar untuk menguasai keterampilan yang diajarkan. Kedua,

36
faktor proses belajar mengajar bagaimana kondisi belajar dapat disesuaikan dengan

potensi individu, dan lingkungan. Ketiga, faktor situasional pada metode dan teknik

dari latihan atau praktek yang dilakukan.

Pada dasarnya keterampilan merupakan hal yang bersifat individual, setiap

individu akan memiliki tingkat keterampilan yang berbeda tergantung pada

kemampuan dan pengalamannnya, keterampilan kerja memiliki manfaat yang besar

bagi individu, perusahaan dan masyarakat. Bagi individu keterampilan kerja dapat

meningkatkan prestasinya.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Non Tes

Non tes merupakan salah satu alat ukur untuk memberikan penilaian kepada

siswa melalui pengamatan secara sistematis. Pengumpulan data non tes ini melalui

observasi dan dokumentasi.

1) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan jalur pengamatan dan

pencatatan secara sistematis logis, rasional dan objektif mengenai berbagai fenomena,

baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan untuk mencapai tujuan

tertentu (Arifin, 2014 : 231)

37
Observasi pada penelitian ini yaitu observasi siswa dilakukan dengan

mengamati aktivitas siswa pada saat pengujian pretest (sebelum diberikan treatment)

dana post-test (setelah diberikan treatment).

2) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dapat berupa

gambar, foto atau tulisan atau karya-karya yang monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2014 : 240)

Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto-foto saat pengujian berlangsung.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

pekerjaan agar lebih mudah dalam mengolah data (Arikunto, 2006). Menurut Sudjana

& Ibrahim (1989) instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data dibedakan

menjadi: (1) tes; (2) wawancara dan kuesioner (angket); (3) daftar inventaris; (4)

skala pengukuran; (5) observasi; (6) sosiometri.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.

Observasi pada penelitian ini yaitu pengajar mengamati aktivitas siswa termasuk

keterampilan siswa saat pengujian praktik, baik saat pretest (sebelum diberikan

treatment untuk mengetahui keterampilan awal siswa saat praktik) maupun post-test

(setelah diberikan treatment berupa penerapan media pembelajaran audio visual.).

Aspek-aspek yang diobservasi saat praktikum dapat dilihat pada tabel kisi-kisi

instrument di bawah.

38
Instrumen penelitian ini mengacu pada keterampilan peserta didik dalam

membaca dan menggunakan engine scanner adapun kisi-kisi instrumen keterampilan

yang diteliti antara lain variabel, subvariabel, dan indikator. Variable yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan engine scanner, sub variable yaitu

persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu penyelesaian, sedangkan

indikatornya penggunaan pakaian kerja, persiapan tools and equipments, prosedur

pemilihan menu, pembacaan DTC, penghapusan DTC, pembacaan current data, hasil

pembacaan DTC, hasil pembacaan current data, menggunakan alat sesuai dengan

kegunaannya, menerapkan keselamatan kerja, dan waktu penyelesaian pekerjaan.

Dengan rinci dapat di lihat pada table berikut. Berikut merupakan kisi-kisi instrumen

penelitian keterampilan menggunakan engine scanner sebagai dasar pengambilan

data pretest dan posttest. Tabel terlampir.

E. Validitas Instrumen

Peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mempermudah mendapatkan

data-data dari penelitian. Instrumen yang digunakan akan di uji dengan validitas

intsrumen. Pengujian validitas instrument salah satunya dapat dilakukan dengan

validitas konstrak (Sugiyono, 2007 : 177). Pengujian variabel konstrak yaitu

pengujian yang dilakukan dengan menggunakan ahli atau disebut expert judgement.

Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi akan aspek yang akan diteliti,

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli, yang mana hasilnya akan dipakai sebagai

dasar pengambilan data pretest dan posttest

39
F. Teknik Analisis Data

Setelah data-data diperoleh maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal atau

tidak perhitungan dengan menggunakan bantuan computer dengan program SPSS

23.0 for windows dan uji homogenitas dilakukan untuk menguji variasi dari populasi

homogen, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh homogen

atau tidak terhadap dua kelompok perlakuan. Uji homogenitas dihitung dengan

menggunakan uji F levene statistic, setelah dilakukan perhitungan normalitas dan

homogenitas maka dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan, uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara siswa yang diberi perlakuan dengan media pembelajaran audio video “Video

Tutorial Engine Management System” dan siswa yang menggunakan media

pembelajaran power point. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik

non parametrik Mann Whitney.

40
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pelaksanaan penelitian kuasi experimen ini melibatkan 2 kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pelaksanaan penelitian ini meliputi

pretest, pemberian treatment, dan post-test dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Maret

2022 dengan waktu 4 jam pelajaran alokasi waktu 4 x 45menit (180 menit). Pre-test

dilaksanakan pada pukul 08.00-08.45 dengan jumlah siswa kelompok eksperimen

sebanyak 7 siswa dan kelompok kontrol sebanyak 9 siswa. Dilanjutkan dengan

pemberian treatment pada kelompok eksperimen menggunakan media video

pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System” sedangkan kelompok

kontrol diberikan materi berupa PPT penggunaan engine scanner yang dilakukan

pada pukul 09.00-09.45. Selanjutnya post-test dilakukan dengan waktu 2 jam

pelajaran alokasi waktu 2 x 45 menit pada pukul 10.00-11.30 dengan melibatkan

kelompok eksprimen sebanyak 9 siswa dan kelompok kontrol sebanyak 7 siswa.

Pada penelitian kali ini penulis bertindak sebagai observer dan pengajar.

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan perencanaan penelitian ini yaitu menyiapkan

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat pedoman penilaian,

menyiapkan materi yang sesuai dengan kompetensi yang akan diajarkan dan

41
menyiapkan video media pembelajaran berupa link yang dapat di akses melalui

smartphone.

Aspek penilaian dari praktikum yang dilakukan meliputi persiapan kerja,

proses penggunaan engine scanner, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu yang

diperlukan oleh siswa dalam menyelesaikan praktikum. Dari kelima aspek penilaian

di atas, aspek penilaian proses penggunaan engine scanner menjadi kendala pada

kelompok kontrol. Selain itu aspek persiapan kerja juga terdapat kelalaian peserta

didik yang tidak memakai safety shoes saat praktikum, dan penggunaan wearpack

yang tidak rapi.

1. Analisis Data Hasil Pretest Siswa

Soal pre test diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada

masing-masing kelas penelitian. Dalam penelitian ini nilai pretest dihitung dalam

skala 100.

i.

42
ii. Nilai Pre Test Praktikum Kelompok Kontrol

Tabel 2 Karakteristik data pre-test kelompok kontrol

Kelompok Kontrol Mean 12.0000

95% Confidence Lower


10.1503
Interval for Mean Bound

Upper
13.8497
Bound

Median 11.0000

Std. Deviation 2.00000

Minimum 9.00

Maximum 14.00

Range 5.00

Interquartile Range 3.00

Berdasarkan hasil analisis data pre test pada kelompok kontrol didapatkan

jumlah sampel yang valid 7, rata-rata nilai 12.0, nilai tengah 11.0, standar deviasi 2.0,

nilai minimum 9.0, dan nilai maksimum 14.0.

Data pre-test siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini

43
Tabel 3 Frekuensi data pre test kelompok kontrol

Persentase

Interval Frekuensi Persentase Kumulatif

9-11 4 57.1 57.1

12-14 3 42.9 100.0

Total 7 100.0

Missing System 2

Total 9

Berdasarkan tabel di atas, distribusi nilai pre test kelompok kontrol terbanyak

berada pada interval 9-11 sejumlah 4 siswa atau sebesar 57.1%. Sementara itu,

sebaran nilai pada interval 12-14 sebanyak 3 siswa atau sebesar 42.9%. Distribusi

frekuensi pre test siswa kelompok kontrol dapat digambarkan dalam diagram batang

di bawah ini.

44
Data pre-test siswa pada kelompok kon-
trol
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
9.00 - 11.00 12.00 - 14.00

Frekuensi

Gambar 2 Diagram batang distribusi frekuensi


data pre test kelompok kontrol

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, frekuensi pre-test kelas kontrol

mayoritas terletak pada interval 9 - 11 sebanyak 4 siswa (57.1%) dan dapat dikatakan

bahwa seluruh siswa pada kelompok kontrol memperoleh nilai pre test di bawah

kriteria ketuntasan minimal (KKM).

iii.

45
iv. Nilai Pre Test Praktikum Kelompok Eksperimen

Tabel 4 Karakteristik data pre test kelompok eksperimen

Kelompok Mean 12.6667

Eksperimen 95% Confidence Lower


11.4513
Interval for Mean Bound

Upper
13.8820
Bound

Median 14.0000

Std. Deviation 1.58114

Minimum 11.00

Maximum 14.00

Range 3.00

Interquartile Range 3.00

Berdasarkan analisis tabel di atas, didapatkan jumlah sampel yang valid pada

hasil pre test kelompok eksperimen sebanyak 9, dengan rata-rata nilai 12.67, nilai

tengah 14.00, standar deviasi 1.58, nilai minimum 11.0, dan nilai maksimum

14.0

Data pre-test siswa pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini

46
Tabel 5 Frekuensi data pre test kelompok eksperimen

Persentase

Interval Frekuensi Persentase kumulatif

11-14 9 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas, sebaran nilai pre test kelompok eksperimen hanya

berada pada satu interval yaitu 11-14.

Distribusi frekuensi pre-test siswa kelompok eksperimen dapat digambarkan

dalam diagram batang di bawah ini

Nilai pre test kelompok eksperimen


10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
11.00 - 14.00

frekuensi

Gambar 3 Diagram batang distribusi frekuensi


Pre test kelompok eksperimen

47
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa seluruh siswa

pada kelompok eksperimen memperoleh nilai pre test di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data pretest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dilakukan untuk menguji sebaran data hasil pretest berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan program SPSS 23.0

for windows. Jika nilai probabilitas (sig) > 0,05, menunjukkan data tersebut

terdistribusi secara normal, sedangkan nilai sig < 0,05, maka dikatakan distribusi data

tidak normal. Hasil analisis uji Shapiro-Wilk data pre test dapat dilihat pada Tabel

dibawah ini.

Tabel 6 Hasil uji normalitas pre test kelompok kontrol

Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig.

Kelompok Kontrol .824 7 .071

Kelompok
.655 9 .000
Eksperimen

Berdasarkan tabel di atas, data pre test kelompok kontrol memiliki nilai sig >

0.05 (0.071), sehingga dikatakan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal.

Sedangkan data pre test kelompok eksperimen bernilai sig < 0.05 (0.00), sehingga

disimpulkan bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal.

48
Persebaran data hasil pre test kelompok kontrol dapat dilihat berdasarkan hasil

Q-Q plot. Berdasarkan Gambar dibawah ini.

Gambar 4 Q-Q plot data pre test kelompok kontrol


Berdasarkan gambar diatas data hasil pre test kelompok kontrol berada di

sekitar garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran data hasil pre test pada

kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Begitu pula dengan persebaran data hasil pre test kelompok eksperimen juga

dapat dilihat berdasarkan hasil Q-Q plot.

49
Gambar 5 Q-Q plot data pre test kelompok eksperimen
Berdasarkan gambar diatas data hasil pre test kelompok eksperimen berada

jauh dari garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran data hasil pre test

kelompok eksperimen berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah diketahui kenormalan distribusi data, dilakukan uji homogenitas. Uji

homogenitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesamaan varians antara dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk menerima atau

menolak hipotesis. Dalam pengujian homogenitas ini, peneliti menggunakan

parameter nilai probabilitas (sig) sebagai acuan dengan ketentuan jika nilai

probabilitas (sig) > 0.05, maka data tersebut memiliki varians yang sama (homogen).

Sementara jika nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka data tersebut tidak memiliki

50
varians yang sama (tidak homogen). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 7 Hasil uji homogenitas data pre test

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.813 1 14 .383

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi (sig) yaitu 0.383 yang

berarti nilai tersebut > 0.05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kedua

kelompok tersebut memiliki varians yang sama atau dengan kata lain data tersebut

homogen.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Perbedaan kemampuan awal siswa antara yang mendapat perlakuan dengan

media pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System” dan media PPT

dapat diketahui melalui pengujian terhadap rata-rata nilai pre test pada masing-

masing kelompok dengan melakukan uji non parametrik Mann Whitney. Hipotesis

yang diuji yaitu :

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

51
Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak.

Jika nilai signifikansi ≥ 0.05, maka H0 diterima.

Data hasil analisis uji Mann Whitney disajikan dalam Tabel di bawah ini

Tabel 8 Hasil uji Mann Whitney nilai pre test sebelum perlakuan

Sum of

Kelompok N Mean Rank Ranks

Nilai Kelompok Kontrol 7 7.64 53.50

Pretest Kelompok
9 9.17 82.50
Eksperimen

Total 16

Nilai Pretest

Mann-Whitney U 25.500

Wilcoxon W 53.500

Z -.713

Asymp. Sig. (2-tailed) .476

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .536b

Berdasarkan Tabel, hasil uji Mann Whitney memiliki nilai signifikansi 0.467

(> 0,05), maka keputusannya H0 diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal siswa antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

52
2.

53
2. Analisis Data Hasil Posttest Siswa

i. Hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan media PPT

Kegiatan awal pembelajaran pada kelas kontrol dimulai dengan menyiapkan

pembelajaran sebagaimana biasanya, guru menyampaikan apersepsi dan gambaran

praktikum kepada siswa. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok beranggotakan 4

dan 3 orang. Siswa diberi job sheet dan menjalankan praktikum sesuai dengan job

sheet yang telah disediakan. Peneliti mengambilan nilai pre-test pada saat siswa

melakukan praktikum secara berkelompok melalui observasi. Setelah pre-test selesai

dilaksanakan, peniliti memberikan link media pembelajaran berupa PPT yang biasa

disampaikan oleh guru. Penilaian dilanjutkan dengan penilaian post-test praktikum

setelah siswa dari kelompok eksperimen memahami video yang disampaikan.

54
Data post-test siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 9 Frekuensi data post test kelompok kontrol

Persentase

nterval Frekuensi Persentase kumulatif

21-35 1 14.3 14.3

36-50 3 42.9 57.1

51-65 0 0 57.1

66-80 3 42.9 100.0

Total 7 100.0

Missing System 2

Total 9

Berdasarkan tabel di atas, sebaran skor post-test kelompok kontrol pada

interval 36-50 dan 66-80 masing-masing sebanyak 3 siswa atau sebesar 42.9%.

Sementara sebaran data paling sedikit terdapat pada interval 21-35 sebanyak 1 siswa

atau sebesar 14.3%. Distribusi frekuensi post-test siswa kelompok eksperimen dapat

digambarkan dalam diagram batang di bawah ini.

55
3.5

2.5

1.5

0.5

0
25-35 36-50 51-65 66-80

Nilai Post-Test Kelompok Kontrol

Gambar 6 Diagram batang distribusi frekuensi post test kelompok kontrol


Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa seluruh siswa

pada kelompok kontrol memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal

(KKM).

56
Nilai Post-Test Praktikum Kelompok Kontrol

Tabel 10 Karakteristik data post test kelompok kontrol

Kelompok Kontrol Mean 53.9286

95% Confidence Lower


36.5951
Interval for Mean Bound

Upper Bound 71.2621

Median 50.0000

Std. Deviation 18.74206

Minimum 21.25

Maximum 77.50

Range 56.25

Interquartile Range 21.25

Berdasarkan hasil analisis data post-test pada kelompok kontrol didapatkan

jumlah sampel yang valid 7, rata-rata nilai 53.93, nilai tengah = 50.0, standar deviasi

= 18.74206, nilai minimum = 21.25, dan nilai maksimum = 77.50.

ii. Hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan media video pembelajaran

“Video Tutorial Engine Management System”

Kegiatan awal pembelajaran pada kelas eksperimen dimulai dengan

menyiapkan pembelajaran sebagaimana biasanya, guru menyampaikan apersepsi dan

gambaran praktikum kepada siswa. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok

beranggotakan 4 dan 5 orang. Siswa diberi job sheet dan menjalankan praktikum

57
sesuai dengan job sheet yang telah disediakan. Peneliti mengambilan nilai pre-test

pada saat siswa melakukan praktikum secara berkelompok melalui observasi. Setelah

pre-test selesai dilaksanakan, peniliti memberikan link media pembelajaran ” Video

Tutorial Engine Management System” dan menjelaskan gambaran praktikum dari

video. Penilaian dilanjutkan dengan penilaian post-test praktikum setelah siswa dari

kelompok eksperimen memahami video yang disampaikan.

Data post-test siswa setelah perlakuan pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 11 Frekuensi data post test kelompok eksperimen

Persentase

Persentas kumulatif

Interval Frekuensi e (%)

95-95.6 4 44.4 44.4

95.7-96.3 0 0.0 44.4

96.4-97.0 0 0.0 44.4

97.1-97.7 5 55.6 100.0

Total 9 100.0

Berdasarkan tabel di atas, sebaran skor post-test kelompok eksperimen terbanyak

berada pada interval 97.1-97.7 sejumlah 5 siswa atau sebesar 55.6%. Pada interval

95-95.6 terdapat sejumlah 4 siswa atau sebesar 44.4%. Distribusi frekuensi post-test

siswa kelompok eksperimen dapat digambarkan dalam diagram batang di bawah ini

58
6

0
95-95.6 95.7-96.3 96.4-97.0 97.1-97.7

Nilai Post-Test Kelompok Eksperimen

Gambar 7 Diagram batang distribusi frekuensi post-test kelompok eksperimen


Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa lebih dari

separuh siswa kelompok eksperimen telah mencapai interval hasil belajar tertinggi.

59
Nilai Post Test Praktikum Kelompok Eksperimen Setelah Perlakuan

Tabel 12 Karakteristik data post test kelompok eksperimen

Kelompok Mean 96.3889

Eksperimen 95% Confidence Lower


95.3761
Interval for Mean Bound

Upper Bound 97.4017

Median 97.5000

Std. Deviation 1.31762

Minimum 95.00

Maximum 97.50

Range 2.50

Interquartile Range 2.50

Berdasarkan analisis tabel di atas, didapatkan jumlah sampel yang valid pada

hasil post-test setelah perlakuan pada kelompok eksperimen sebanyak 9, dengan rata-

rata nilai 96.39, nilai tengah 97.5, standar deviasi 1.32, nilai minimum 95.00, dan

nilai maksimum 97.50.

 Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan analisis data yang berupa

uji normalitas dan uji homogenitas. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS

23.0 for Windows dalam melakukan uji prasyarat analisis tersebut. Hasil uji prasyarat

analisis disajikan sebagai berikut:

60
a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan program SPSS

23.0 for windows. Jika nilai probabilitas (sig) > 0,05, menunjukkan data tersebut

terdistribusi secara normal, sedangkan nilai sig < 0,05, maka dikatakan distribusi data

tidak normal. Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 13 Hasil uji normalitas data post test setelah perlakuan

Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig.

Kelompok Kontrol .932 7 .565

Kelompok Eksperimen .655 9 .000

Berdasarkan tabel di atas, data post-test praktikum pada kelompok kontrol

memiliki nilai sig > 0,05, sehingga data kelompok kontrol terdistribusi normal.

Sedangkan data post-test praktikum pada kelompok eksperimen didapatkan nilai sig

<0,05, maka dapat disimpulkan distribusi data post-test kelompok eksperimen tidak

normal.

Persebaran data hasil post-test kelompok kontrol juga dapat dilihat

berdasarkan hasil Q-Q plot.

61
Gambar 8 Q-Q plot data post test kelompok kontrol
Berdasarkan gambar diatas data hasil post-test kelompok kontrol sebagian

besar berada di sekitar garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran data hasil

post-test kelompok kontrol berdistribusi normal.

Begitu pula dengan persebaran data hasil post-test kelompok eksperimen juga

dapat dilihat berdasarkan hasil Q-Q plot.

62
Gambar 9 Q-Q plot data post test kelompok eksperimen
Berdasarkan gambar diatas data hasil post-test kelompok eksperimen berada

jauh dari garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran data hasil post-test

kelompok eksperimen berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dua varians nilai post-test siswa

kelaompok eksperimen dan kellompok kontrol menggunakan uji Levene, dengan

taraf signifikan 5%. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14 Hasil uji homogenitas data post test setelah perlakuan

Levene

Statistic Sig.

Based on Mean 15.179 .002

Berdasarkan tabel di atas, nilai sig < 0.05 (0.002) sehingga dapat disimpulkan bahwa

data tidak homogen.

63
c. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media

pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System” terhadap tingkat

keterampilan menggunakan Engine Scanner. Perbedaan peningkatan keterampilan

siswa antara yang mendapat perlakuan metode pembelajaran “Video Tutorial Engine

Management System” dan media Powerpoint dapat diketahui melalui pengujian

terhadap rata-rata nilai post-test pada masing-masing kelompok.

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas variabel, didapatkan

hasil bahwa terdapat data yang tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, untuk

pengujian hipotesis digunakan uji statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney.

Analisis Mann Whitney terhadap post-test kelompok eksperimen dan post-test

kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang

signifikan dari nilai post-test pada kelompok eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang

akan diuji yaitu :

H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil praktikum siswa antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol

Ha : Terdapat perbedaan hasil praktikum siswa antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol.

Keputusan penelitian dinyatakan signifikan apabila nilai p < 0.05. H0 akan

diterima apabila nilai p ≥ 0.05. Sementara H0 akan ditolak bila nilai p <0.05. Hasil

analisis uji U Mann-Whitney secara ringkas ditunjukkan pada tabel berikut:

64
Tabel 15 Hasil uji Mann Whitney nilai post test setelah perlakuan

Sum of

Kelompok N Mean Rank Ranks

Post Test Kelompok Kontrol 7 4.00 28.00

Praktikum Kelompok
9 12.00 108.00
Eksperimen

Total 16

Nilai Post Test Praktikum

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.413

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji Mann-Whitney terhadap post-test

menghasilkan nilai probabilitas (sig) < 0,05 (0,001), sehingga H0 ditolak dan Ha

diterima, yang artinya terdapat perbedaan nilai praktikum yang signifikan antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah mendapat perlakuan yang mana

hasil post-test praktikum siswa kelompok eksperimen lebih baik dibanding siswa

kelompok kontrol. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

65
penggunaan media pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System”

terhadap keterampilan menggunakan Engine Scanner.

3. Analisis Data Peningkatan Hasil

Data peningkatan keterampilan siswa dihitung dari gain ternormalisasi (N-

gain) untuk mengukur peningkatan keterampilan sebelum dan sesudah penerapan

metode pembelajaran “Video Tutorial Engine Management System”. Indeks gain

diperoleh dari pembagian antara nilai post test dikurangi nilai pre test dengan nilai

maksimum ideal dikurangi nilai pre test siswa.

Analisis data terhadap gain dilakukan untuk melihat perbedaan peningkatan

keterampilan praktikum siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Analisis statistik data gain menggunakan bantuan software SPSS versi 23.0 for

windows.

Berikut ini hasil analisis statistik deskriptif data N-gain kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

66
Tabel 16 Analisis statistik deskriptif data N-gain

Kelompok Statistic

NGain_Scor Kontrol Mean .4793

e 95% Confidence Lower


.2897
Interval for Mean Bound

Upper
.6689
Bound

Median .4382

Std. Deviation .20505

Minimum .12

Maximum .74

Eksperimen Mean .9589

95% Confidence Lower


.9479
Interval for Mean Bound

Upper
.9699
Bound

Median .9709

Std. Deviation .01429

Minimum .94

Maximum .97

67
Berdasarkan Tabel, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai gain kelompok

eksperimen lebih besar dari pada rata-rata nilai gain kelompok kontrol. Rata-rata N-

gain kelompok kontrol adalah 0.479 dengan simpangan baku 0.205, sedangkan rata-

rata N-gain kelompok eksperimen adalah 0.959 dengan simpangan baku sebesar

0,143.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro Wilk dengan

taraf signifikansi 5%. Hasil analisis uji Shapiro-Wilk data N-gain dapat dilihat pada

Tabel dibawah ini

Tabel 17 Hasil uji normalitas data N-gain

Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig.

NGain_Scor Kontrol .932 7 .569

e Eksperimen .655 9 .000

Berdasarkan Tabel di atas, hasil uji Shapiro-Wilk memberikan nilai

signifikansi N-gain kelompok kontrol sebesar 0.569 (sig > 0.05) yang artinya data

kelompok kontrol berdistribusi normal. Sedangkan nilai signifikansi data kelas

eksperimen yaitu 0.00, sehingga disimpulkan bahwa data N-gain kelompok

eksperimen berdistribusi tidak normal karena nilai sig < 0.05.

Persebaran data nilai gain kelompok kontrol dapat dilihat berdasarkan hasil

Q-Q plot pada Gambar di bawah ini

68
Gambar 10 Q-Q plot N-gain kelompok kontrol
Berdasarkan gambar diatas data nilai gain kelompok kontrol sebagian besar

berada di sekitar garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran data nilai gain

pada kelompok kontrol berdistribusi normal.

Begitu pula dengan persebaran data nilai gain kelompok eksperimen juga

dapat dilihat berdasarkan hasil Q-Q plot pada Gambar berikut

69
Gambar 11 Q-Q plot N-gain kelompok eksperimen
Berdasarkan gambar diatas, data nilai gain kelompok eksperimen berada jauh

dari garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran data nilai gain pada

kelompok eksperimen berdistribusi tidak normal.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Setelah melakukan uji normalitas, karena salah satu sampel tidak berdistribusi

normal maka dilakukan uji Mann-Whitney. Pengujian perbedaan dua rata-rata ini

dilakukan dengan software SPSS versi 23.0 for windows.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

H0 Rata-rata peningkatan keterampilan praktikum siswa kelompok eksperimen lebih

kecil atau sama dengan kelompok kontrol.

Ha : Rata-rata peningkatan keterampilan praktikum siswa kelompok eksperimen lebih

besar daripada kelompok kontrol.

70
Kriteria pengambilan kesimpulan untuk pengujian tersebut yaitu jika nilai

signifikansi (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak. Jika nilai signifikansi (sig.) ≥ 0,05 maka

H0 diterima.

Tabel 18 Hasil uji Mann Whitney data N-gain

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

NGain_Scor Kontrol 7 4.00 28.00

e Eksperimen 9 12.00 108.00

Total 16

NGain_Score

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -3.413

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed


.000b
Sig.)]

Berdasarkan Tabel di atas , uji Mann Whitney diperoleh Z hitung sebesar -

3.413 dengan nilai signifikansi 0.001 (< 0.05) sehingga H0 ditolak. Hal ini

menunjukkan rata-rata peningkatan keterampilan siswa kelompok eksperimen lebih

besar daripada kelompok kontrol.

71
B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh penggunaan media pembelajaran “Video Tutorial Engine Management

System” terhadap keterampilan menggunakan Engine Scanner. Pada penelitian ini

dilakukan analisis data terhadap nilai pre test kedua kelompok sampel dan post test

kedua kelompok sampel (eksperimen dan kontrol). Dari analisis kedua data pre test

tersebut diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan rata-rata

kemampuan awal siswa dalam praktikum antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pada akhir pembelajaran peserta didik diberikan post-test praktikum.

Berdasarkan hasil analisis, kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai post-test

53.93 dan tidak ada siswa yang nilainya memenuhi KKM, sedangkan rata-rata post-

test pada kelompok eksperimen adalah 96.39 serta semua siswa nilainya di atas

KKM. Hal itu menunjukkan bahwa rata-rata nilai post-test kelompok eksperimen

yang mendapat perlakuan media “Video Tutorial Engine Management System”

mengungguli rata-rata nilai post-test kelompok kontrol. Disamping itu, kelompok

eksperimen memperoleh nilai terendah 95.00 dan nilai tertinggi 97.50, sedangkan

kelompok kontrol memiliki nilai terendah 21.25 dan nilai tertinggi 77.50.

Sejalan dengan hal di atas, penelitian “Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Trainer Control Motor Terhadap Hasil Belajar Instalasi Motor Listrik”

oleh Supu et. al. (2018) menunjukan hasil rata-rata nilai post-test kelas eksperimen

lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Pada hasil perhitungan nilai post-test

kelompok eksperimen didapatkan rata-rata nilai sebesar 80.58, dengan nilai terendah

72
70.00 dan nilai tertinggi 90.00. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan

nilai rata-rata sebesar 67.83 dengan nilai terendah 55.00 dan tertinggi 80.00.

Berdasarkan analisis uji Mann-Whitney diperoleh hasil post-test praktikum

dengan probabilitas (sig) < 0,05 (0,001 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima,

hal itu berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan

praktikum kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen setelah mendapat

perlakuan berupa media pembelajaran video tutorial yang mana hasil post-test

praktikum siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada siswa kelompok kontrol.

Selanjutnya berdasarkan data pre-test dan post-test yang diperoleh pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dilanjutkan dengan perhitungan gain

untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa sebelum dan sesudah penerapan

media pembelajaran. Berdasarkan analisis deskriptif data hasil penelitian diketahui

bahwa rata-rata nilai gain kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata nilai

gain kelompok kontrol (0.959 vs. 0.479). Peningkatan keterampilan siswa kelompok

eksperimen terpaut 0.48 dari kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran “Video Tutorial Engine

Management System” terhadap peningkatan keterampilan menggunakan Engine

Scanner. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran dengan

video tutorial memberikan hasil nilai praktikum siswa lebih tinggi dibandingkan

dengan media powerpoint. Media video tutorial lebih efektif digunakan sebagai

pengantar dalam pembelajaran yang mana meningkatkan pemahaman siswa terhadap

pembelajaran dan tingkat keterampilan dalam praktikum. Dengan model

73
pembelajaran video tutorial aktivitas belajar tertumpu pada kegiatan siswa yaitu

belajar dengan mengalami langsung (learning by experience). Sependapat dengan hal

tersebut, penelitian oleh Miftah (2017) dengan judul “Keefektifan Penerapan Media

Video Alat EFI Scanner terhadap Pemahaman Diagnosis Sistem EFI pada Mata

Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan” mengungkapkan bahwa

pembelajaran yang menggunakan media video efektif dalam peningkatan pemahaman

hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar sistem bahan bakar injeksi bensin.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test didapatkan kenaikan

rata-rata 19.5 dari rata-rata pre-test yang semula 57.50 menjadi rata-rata post-test

sebesar 77. Peningkatan pemahaman hasil belajar siswa dilihat dari hasil analisis uji t

dan uji gain. Uji t diperoleh t hitung 23.49 > ttabel 2.04 sehingga H0 ditolak yang artinya

ada peningkatan pemahaman secara signifikan antara sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan media video. Media video efektif digunakan

sebagai media pembelajaran yang dilihat dari sumbangan efektif sebesar 27.69%.

Khususnya dalam pembelajaran penggunaan alat EFI scanner dalam mendiagnosis

sistem EFI pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan.

Penelitian di Bengkulu oleh Parida et. al. (2018) mengenai pengaruh

pembelajaran video tutorial terhadap prestasi belajar menunjukkan bahwa data

prestasi belajar pada mata pelajaran Komputer Jaringan Dasar yang belajar dengan

menggunakan pembelajaran video tutorial rata-rata yang diperoleh 83.75, sedangkan

data prestasi belajar kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran buku teks

diperoleh rata-rata 72.5. Berdasarkan hasil perhitungan uji t skor prestasi belajar mata

74
pelajaran Komputer Jaringan Dasar antara siswa yang belajar pembelajaran video

tutorial dengan buku teks menunjukkan bahwa antara keduanya terdapat perbedaan

yang signifikan (thitung= 9.125> ttabel = 2.202), sehingga H1 diterima, berarti terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai prestasi belajar kelompok siswa yang belajar

menggunakan video tutorial dan kelompok siswa yang belajar menggunakan

pembelajaran buku teks. Dalam pembelajaran video tutorial, proses belajar mengajar

tidak hanya bersifat transfer of knowledge, akan tetapi proses pembelajaran mata

pelajaran Komputer Jaringan Dasar dapat lebih bersifat membangun ilmu

pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai aktivitas kegiatan belajar seperti

mengamati, mengklasifikasi, mengumpulkan data, menyimpulkan,

mengkomunikasian dan mempraktekan.

75
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat

dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai gain praktikum kelompok eksperimen

yang mendapat perlakuan media “Video Tutorial Engine Management System”

mengungguli rata-rata nilai gain kelompok kontrol (0.959 dengan simpangan

baku sebesar 0,143 vs 0.479 dengan simpangan baku 0.205).

2. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil post test praktikum dengan sig 0.001

atau < 0.05 sehingga keputusannya H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai praktikum kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen. Hasil uji dari data gain diperoleh signifikansi 0.001 (<

0.05) sehingga H0 ditolak, yang mana menunjukkan rata-rata peningkatan

keterampilan siswa kelompok eksperimen yang menggunakan media

pembelajaran video engine management system lebih baik daripada siswa

kelompok kontrol yang menggunakan media presentasi Powerpoint. Kesimpulan

penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran “Video

Tutorial Engine Management System” terhadap keterampilan menggunakan

Engine Scanner.

76
B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara

teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap

keterampilan siswa. Untuk kompetensi Diagnosis Engine Management System,

terdapat perbedaan keterampilan dalam menggunakan Engine scanner antara

pembelajaran yang menggunakan media power point dan media audio visual.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru.

Membenahi diri sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan dan

keterampilan siswa yang telah menunjukan peningkatan dengan memperhatikan

media pembelajaran yang tepat untuk memotivasi siswa sehingga dapat

meningkatkan keterampilan siswa.

C. Saran

1. Bagi guru, diharapkan dapat mengaplikasikan penggunaan media video

“Tutorial Engine Management System” dalam proses pembelajaran sehingga

memiliki alat bantu mengajar yang aktif dalam meningkatkan keterampilan saat

praktikum khususnya bab engine management system dalam menggunakan

engine scanner.

77
2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti masalah yang sama diharapkan

dapat meninjau lebih dahulu karakteristik siswa, sehingga dapat

mempersiapkan media yang lebih kreatif, menarik, serta sesuai dengan materi

dan masalah yang diteliti.

78
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2016). Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Jurnal Kajian


Teknologi Pendidikan, 1(1), 9-20.
Adnyana, I.G.M. & Suyanto, W. (2013). Penggunaan EFI Scanner sebagai Media
Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2), 192-209.
Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, dan Prosedur). Jakarta:
Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asrul, Asrul, Ananda, R. & Rosnita. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
Citapustaka Media.
Ayuningtias, S.K. & Purnamasari, N.L. (2019). Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Video Tutorial Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Di SMK
Perwari Tulungagung. Jurnal of Education and Information Communication
Technology. 3(1), 30-36.
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV
Publiser.
Daryanto. (2016). Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdikbud. (2003). Undang-Undamg RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Dolong, H.M.J. (2016). Teknik Analisis Dalam Komponen Pembelajaran. Jurnal
Inspiratif Pendidikan, 5(2), 293-300.
Ermawati, A. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Engine
Management System pada Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta. Undergraduate thesis, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Fauzan, M.A. & Rahdiyanta, D. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Video pada Teori Pemesinan Frais. Jurnal Dinamika Vokasional Teknik
Mesin, 2(2), 82-88.

79
Febrina, R. (2019). Evaluasi Pembalajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Gasong, D. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
Jennah, R. (2009). Media Pembelajaran. Palangkaraya: Antasari Press.
Mahmud, S., & Idham, M. (2017). Strategi Belajar-Mengajar. Syiah Kuala
University Press.
Matondang, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Medan: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Miftah. (2017). Keefektifan Penerapan Media Video Alat EFI Scanner terhadap
Pemahaman Diagnosis Sistem EFI pada Mata Pelajaran Pemeliharaan
Kelistrikan Kendaraan Ringan. Undergraduate thesis, Universitas Negeri
Semarang.
Pane, A. & Dasopang, M.D. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-
Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352.
Parida, L., Sahono, B. & Sapri, J. (2018). Pengaruh Pembelajaran Video Tutorial
Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 8(1), 12-21.
Pramudito, A. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial pada
Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan
Pekerjaan dengan Mesin Bubut Di SMK Muhammadiyah 1 Playen.
Undergraduate thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Purwanti, B. (2015). Pengembangan Media Video Pembelajaran Matematika dengan
Model Assure. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 3(1), 42-47.
Ratnawulan, E. & Rusdiana, A. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Pustaka
Setia.
Rohani. (2019). Media Pembelajaran. Medan: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Sadiman, A.S. et al. (2011). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setiawan, M.A. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Sidoarjo: Uwais Inspirasi
Indonesia.

80
Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Sukoco, S. & Arifin, Z. & Wakid, M. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Berbasis Komputer untuk Peserta Didik Mata Pelajaran Tekik
Kendaraan Ringan. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 22(2), 215-226.
Supu, N.S.A. & Zakir, I. & Raharjo, I.A. (2018). Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Trainer Control Motor Terhadap Hasil Belajar Instalasi Motor
Listrik. Journal of Electrical and Vocational Educationand Technology, 3(2), 16-
19.
Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.
Sutrisno, V.L.P. & Siswanto, B.T. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Siswa pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di Kota
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(1), 112-120.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wardani, A.D. (2017). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Giving Questions
Getting Answers Menggunakan Media Audio Visual terhadap Motivasi Belajar
dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas X SMA N 2 Yogyakarta.
Undergraduate thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
Wisada, P.D. & Sudarma, I.K. & Sukmana, A.I.W.I.Y. (2019). Pengembangan Media
Video Pembelajaran Berorientasi Pendidikan Karakter. Journal of Education
Technology, 3(3), 140-146.
Zaenal, A. (2012). Tesis. Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA tentang
Kemagnetan pada kelas IX SMPN 1 Mojowarno Jombang.

81
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Lampiran 1 Tabel

Tabel 19 Kisi-kisi pre test dan post test

Variabel Subvariabel Indikator Jumlah Nomor

soal soal

Penggunaan Persiapan Penggunaan 1 1

engine kerja pakaian

scanner
Persiapan tools 1 2

and equipments

Proses Prosedur 1 3

pemilihan menu

Pembacaan DTC 1 4

Penghapusan 1 5

DTC

82
Pembacaan 1 6

current data

Hasil kerja Hasil pembacaan 1 7

DTC

Hasil pembacaan 1 8

current data

Sikap kerja Menggunakan 1 9

alat sesuai dengan

kegunaannya

Menerapkan 1 10

keselamatan kerja

Waktu Waktu 1 11

penyelesaian

pekerjaan

B. Lampiran 2 Analisis Data


Deskripsi Data Pre-test

83
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelompok N Percent N Percent N

Nilai Pretest Kelompok Kontrol 7 100.0% 0 0.0% 7

Kelompok Eksperimen 9 100.0% 0 0.0% 9

Case Processing Summary

Cases
Total

Kelompok Percent

Nilai Pretest Kelompok Kontrol 100.0%

Kelompok Eksperimen 100.0%

Descriptives

Kelompok Statistic

Nilai Pretest Kelompok Kontrol Mean


12.0000

95% Confidence Interval Lower Bound


10.1503
for Mean
Upper Bound
13.8497

5% Trimmed Mean
12.0556

Median
11.0000

Variance
4.000

Std. Deviation
2.00000

Minimum
9.00

Maximum
14.00

Range
5.00

Interquartile Range 3.00

84
Skewness
-.175

Kurtosis
-1.550

Kelompok Eksperimen Mean


12.6667

95% Confidence Interval Lower Bound


11.4513
for Mean
Upper Bound
13.8820

5% Trimmed Mean
12.6852

Median
14.0000

Variance
2.500

Std. Deviation
1.58114

Minimum
11.00

Maximum
14.00

Range
3.00

Interquartile Range
3.00

Skewness
-.271

Kurtosis
-2.571

Descriptives

Kelompok Std. Error

Nilai Pretest Kelompok Kontrol Mean .75593

95% Confidence Interval for Lower Bound


Mean Upper Bound

5% Trimmed Mean

Median

Variance

85
Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness .794

Kurtosis 1.587

Kelompok Eksperimen Mean .52705

95% Confidence Interval for Lower Bound


Mean Upper Bound

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness .717

Kurtosis 1.400

Distribusi Frekuensi Data Pre-test

Frequencies
Statistics

interval kelompok kontrol

N Valid
7

Missing
2

interval kontrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

86
Valid 9-11 4 44.4 57.1 57.1

12-14 3 33.3 42.9 100.0

Total 7 77.8 100.0


Missing System 2 22.2
Total 9 100.0

Statistics

interval kelompok eksperimen

N Valid
9

Missing
0

Interval kelompok eksperimen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 11-14
9 100.0 100.0 100.0

Uji Normalitas Data Pre-test

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df

Nilai Pretest Kelompok Kontrol .270 7 .133 .824 7

Kelompok Eksperimen .356 9 .002 .655 9

Tests of Normality

Shapiro-Wilka

Kelompok Sig.

Nilai Pretest Kelompok Kontrol .071

Kelompok Eksperimen .000

a. Lilliefors Significance Correction

Histograms

87
Normal Q-Q Plots

88
Detrended Normal Q-Q Plots

89
90
Uji Homogenitas Data Pre-test

Test of Homogeneity of Variances


Nilai Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.813 1 14 .383

ANOVA
Nilai Pretest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.750 1 1.750 .557 .468


Within Groups 44.000 14 3.143
Total 45.750 15

Uji Hipotesis Mann Whitney Data Pretest

91
Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Pretest Kelompok Kontrol 7 7.64 53.50

Kelompok Eksperimen 9 9.17 82.50

Total 16

Test Statisticsa

Nilai Pretest

Mann-Whitney U
25.500

Wilcoxon W
53.500

Z
-.713

Asymp. Sig. (2-tailed)


.476

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]


.536b

a. Grouping Variable: Kelompok


b. Not corrected for ties.

Deskripsi Data Post-test

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelompok N Percent N Percent N

Nilai Post test Kelompok Kontrol 7 100.0% 0 0.0% 7

Kelompok Eksperimen 9 100.0% 0 0.0% 9

Case Processing Summary

Cases

Total

Kelompok Percent

92
Nilai Post test Kelompok Kontrol 100.0%

Kelompok Eksperimen 100.0%

Descriptives

Kelompok Statistic

Nilai Post test Kelompok Kontrol Mean 53.9286

95% Confidence Interval Lower Bound 36.5951


for Mean Upper Bound 71.2621

5% Trimmed Mean 54.4345

Median 50.0000

Variance 351.265

Std. Deviation 18.74206

Minimum 21.25

Maximum 77.50

Range 56.25

Interquartile Range 21.25

Skewness -.623

Kurtosis .358

Kelompok Eksperimen Mean 96.3889

95% Confidence Interval Lower Bound 95.3761


for Mean Upper Bound 97.4017

5% Trimmed Mean 96.4043

Median 97.5000

Variance 1.736

Std. Deviation 1.31762

Minimum 95.00

Maximum 97.50

Range 2.50

Interquartile Range 2.50

Skewness -.271

Kurtosis -2.571

Descriptives

93
Kelompok Std. Error

Nilai Post test Kelompok Kontrol Mean 7.08383

95% Confidence Interval for Lower Bound


Mean Upper Bound

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness .794

Kurtosis 1.587

Kelompok Eksperimen Mean .43921

95% Confidence Interval for Lower Bound


Mean Upper Bound

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness .717

Kurtosis 1.400

Distribusi Frekuensi Data Post test

Statistics

Kontrol Eksperimen

N Valid 7 9

94
Missing 2 0
Mean 53.9286 96.3889
Std. Error of Mean 7.08383 .43921
Median 50.0000 97.5000
Mode 67.50 97.50
Std. Deviation 18.74206 1.31762
Variance 351.265 1.736
Range 56.25 2.50
Minimum 21.25 95.00
Maximum 77.50 97.50
Sum 377.50 867.50
Percentiles 10 21.2500 95.0000

20 36.2500 95.0000

25 46.2500 95.0000

30 46.7500 95.0000

40 48.0000 95.0000

50 50.0000 97.5000

60 64.0000 97.5000

70 67.5000 97.5000

75 67.5000 97.5000

80 71.5000 97.5000

90 . .
Frequency Table
Kontrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21.25 1 11.1 14.3 14.3

46.25 1 11.1 14.3 28.6

47.50 1 11.1 14.3 42.9

50.00 1 11.1 14.3 57.1

67.50 2 22.2 28.6 85.7

77.50 1 11.1 14.3 100.0

Total 7 77.8 100.0


Missing System 2 22.2

95
Total 9 100.0

Eksperimen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 95.00
4 44.4 44.4 44.4

97.50
5 55.6 55.6 100.0

Total
9 100.0 100.0

Statistics

interval kontrol

N Valid
7

Missing
2

interval kontrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21-35 1 11.1 14.3 14.3

36-50 3 33.3 42.9 57.1

66-80 3 33.3 42.9 100.0


Total 7 77.8 100.0
Missing System 2 22.2
Total 9 100.0

Statistics

interval eksperimen

N Valid
9

Missing
0

interval eksperimen

96
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 95-95.6 4 44.4 44.4 44.4

97.1-97.7 5 55.6 55.6 100.0

Total 9 100.0 100.0

Histogram

Uji Normalitas Data Post test

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df

97
Nilai Post test Kelompok Kontrol .198 7 .200* .932 7

Kelompok Eksperimen .356 9 .002 .655 9

Tests of Normality

Shapiro-Wilka

Kelompok Sig.

Nilai Post test Kelompok Kontrol .565

Kelompok Eksperimen .000

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Normal Q-Q Plots

98
Detrended Normal Q-Q Plots

99
Uji Homogenitas Data Post test

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Praktikum Based on Mean 15.179 1 14 .002

Based on Median 10.392 1 14 .006

Based on Median and with


10.392 1 6.195 .017
adjusted df

Based on trimmed mean 15.665 1 14 .001

100
Uji Hipotesis Mann Whitney Data Post test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Praktikum Kelompok Kontrol 7 4.00 28.00

Kelompok Eksperimen 9 12.00 108.00

Total 16

Test Statisticsa

Nilai Praktikum

Mann-Whitney U
.000

Wilcoxon W
28.000

Z
-3.413

Asymp. Sig. (2-tailed)


.001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]


.000b

a. Grouping Variable: Kelompok

b. Not corrected for ties.

Deskripsi Data N-gain

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelompok N Percent N Percent N Percent

NGain_Score Kontrol 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%

Eksperimen 9 100.0% 0 0.0% 9 100.0%

Descriptives

101
Kelompok Statistic Std. Error

NGain_Score Kontrol Mean


.4793 .07750

95% Confidence Interval for Lower Bound


.2897
Mean
Upper Bound
.6689

5% Trimmed Mean
.4851

Median
.4382

Variance
.042

Std. Deviation
.20505

Minimum
.12

Maximum
.74

Range
.62

Interquartile Range
.23

Skewness
-.701 .794

Kurtosis
.666 1.587

Eksperimen Mean
.9589 .00476

95% Confidence Interval for Lower Bound


.9479
Mean
Upper Bound
.9699

5% Trimmed Mean
.9590

Median
.9709

Variance
.000

Std. Deviation .01429

102
Minimum
.94

Maximum
.97

Range
.03

Interquartile Range
.03

Skewness
-.271 .717

Kurtosis
-2.571 1.400

Uji Normalitas Data N-gain

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NGain_Score Kontrol .200 7 .200* .932 7 .569

Eksperimen .356 9 .002 .655 9 .000

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Normal Q-Q Plots

103
Detrended Normal Q-Q Plots

104
105
Uji Homogenitas Data N-gain

Test of Homogeneity of Variances


NGain_Score

Levene Statistic df1 df2 Sig.

13.474 1 14 .003

ANOVA
NGain_Score

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .906 1 .906 49.936 .000


Within Groups .254 14 .018
Total 1.160 15

Uji Hipotesis Mann Whitney Data N-gain

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

NGain_Score Kontrol 7 4.00 28.00

Eksperimen 9 12.00 108.00

Total 16

106
Test Statisticsa

NGain_Score

Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 28.000
Z -3.413
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: Kelompok


b. Not corrected for ties.

107
C. Lampiran 3 Lembar Wawancara

108
109
D. Lampiran 4 Lembar Observasi
1. Kelompok Kontrol
a. Pre Test

110
b. Post Test

111
2. Kelompok Eksperimen
a. Pre Test

112
b. Post Test

113

Anda mungkin juga menyukai