Anda di halaman 1dari 19

Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman Terhadap Ipoleksosbudhankam

Dalam Membangun Integrasi Nasional

Disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran


PPKN

Oleh:
Kelompok 6
Elga Aditya
Mecen Heryanto
Merdiana Wulan
Raka Septia Arifiana

KELAS XI MIPA 1
SMAN 1 KARANGWARENG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Rini Anggraini sebagai guru
mata pelajaran PPKN yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makala

Cirebon, 30 Januari 2024

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Hlm
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii
BAB I: PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang . 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan .......... 4
BAB II: PEMBAHASAN 5
A. Pengertian dari Ancaman Non-Militer ............................. 5
B. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi................ 6
C. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Politik 7
D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi 11
E. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya 13
F. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi &
Informasi................................................................................ 14
G. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan
Umum...................................................................................... 14
H. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
UUD....................................................................... 15
BAB III: PENUTUP 16
A. Kesimpulan ... 16
B. Kritik dan Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan
dengan jenis ancaman dan besarnya risiko yang dihadapi. Strategi Pertahanan
untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan
strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi
militer. Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara
sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka operasi
militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya,
ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.

Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi


sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena
keanekaragaman yang dimiliki tersebut akan membuat bangsa kita menjadi
bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam
maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk
mengunjungi Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia juga merupakan
sebuah tantangan bahkan ancaman.

Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada


persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu

4
menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman
terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia
yang merupakan ancaman non-militer.

Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang


sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman non-
militer dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya
stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi
lambat-laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman
tersebut diperlukan strategi yang tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer?
2. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
ideologi?
3. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
politik?
4. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
ekonomi?
5. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
sosial budaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer.

5
2. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang ideologi
3. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang politik.
4. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi.
5. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang sosial budaya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Ancaman Non-Militer


Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata
tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer dapat berasal dari
luar negeri atau dapat pula. bersumber dari dalam negeri. Yang bertugas menghadapi
ancaman non- militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai
dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur
lain dari kekuatan bangsa.

Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak


menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi,
psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian
serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan. masyarakat yang berkeadilan.
Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah
di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat

6
ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan
bangsa.

B. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi


Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi
menurut Noor Ms Bakry dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan
untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan. berbangsa dan
bernegara adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi ancaman ini
adalah dengan kebijakan dan langkah- langkah politik yang tepat dan intensif untuk
mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Strategi
menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut:
1. Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur- unsur
pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian
yang membidangi ideologi.
2. Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri
mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam negri
mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman
berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintahan yang
membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara
untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak
lain yang mengancam ideologi Pancasila.

7
3. Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan
nasional di bidang informasi untuk melakukan "operasi informasi imbangan"
sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai
pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses
pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut
kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan
jenjang Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.
5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin
agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menynergikan strategi untuk
membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan
keamanan negara.
6. Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program
pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI.
Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang
diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan,
perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila.

C. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Politik


Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di
bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi
segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik bangsa Indonesia.
Menurut Noor Ms Bakry, strategi di bidag politik terwujud dengan adanya kehidupan
politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara
stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negri
bebas aktif.

8
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam
menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut:
1. Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri
yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kebhinnekaan
atau kenajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya
stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang
tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem
politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar berikut:
a. Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,
bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan. bertanggung jawab
yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara,
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b. Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan
professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan
nasional.
c. Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek
politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan
dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara.
2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya
diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam
membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi
untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang dimulai dari
tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan ke luar
diwujudkan dengan cara berikut:

9
a. Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan
peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi
dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang
sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial
kemasyarakatan.
b. Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan
negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak
saling mengintervensi urusan dalam negri.
c. Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan
dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota
bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan. India. Australia, dan
Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta
diwujudkan dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan
ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu
membangun hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan
dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya
intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan
Indonesia.
d. Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non- blok, Organisasi Konferensi
Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu
mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam
kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
pencegahan.

10
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik Ancaman politik
merupakan salah satu ancaman non militer yang sifatnya mengancam secara tidak
langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya
memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer
yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan
keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi
individu.

Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu


ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota
kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan
paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.

Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman


politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah
dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam
sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya
persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan
agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi.

Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu
negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang
umumnya berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:

11
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam Strategi
pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan
suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang
bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di
Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas
sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal
perpecahan.

Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi
pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara
yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia (UUD 1945).

Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan


profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan
makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk
produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga
legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan
pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk
kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun
golongan tertentu.

Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena
penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai
subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas
gotong royong dan kejujuran antar partai politik.

12
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar. Upaya
Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud
mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan
pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar
Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan
mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi
beberapa lingkup berdasarkan skalanya.

D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi


Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi tersebut dapat
tercipta apabila Negara Indonesia mempunyai strategi yang tepat untuk menghadapi
berbagai ancaman di bidang ekonomi.

Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya


pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang
ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing.
Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan
penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi pembangunan
perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi.

Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi diantaranya adalah


sebagai berikut:

13
1. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas
kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi
memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur. penciptaan iklim usaha yang
kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan
kesempatan kerja.
2. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari ekstemal, Indonesia
harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam
tatanan ekonomi-politik dunia.
3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari pertahanan
non-militer.

Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya


yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi
dan upaya seperti:
1. Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
3. Menghargai adanya perbedaan.
E. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan,
kebo dohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu- isu tersebut menjadi titik
pangkal segala permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negri yang sulit
dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi
informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat

14
terjadi secara langsung. Sebagai akibatmya, terjadi benturan tata nilai sehingga
lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh
nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan hedonisme.

Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan


hidup sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan
keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta,
manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir
dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian
melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan
bertekad untuk selalu hidup bersatu dengan memperhatikan perkembangan tradisi,
pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan
kesatuan bangsa, dan pelestarian alam.

F. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi


Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat. Sebagai
negara yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan negara-
negara lain, Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut. Ancaman di bidang
teknologi dan informasi tidak jauh berbeda dengan bidang sosial budaya, yaitu
melalui perkembangan IPTEK banyak pengaruh budaya dan kebudayaan luar yang
sesuai ataupun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk dengan
mudahnya. Selain itu, dengan perkembangan teknologi semakin marak terjadi
kejahatan teknologi atau cybercrime.

Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang teknologi


dan informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses internet. Selain itu,
dengan peningkatan pemahaman terhadap agama dan Pancasila sehingga dapat

15
menjadi benteng terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian kita,
misalnya gaya hidup, sikap dan budaya asing.

G. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum


Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya
gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya
penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industry, kebakaran,
serta kecelakaan transportasi. Strategi dalam menghadapi ancaman keselamatan
umum misalnya sebagai berikut:
1. Menjaga keseimbangan alam.
2. Menjaga kebersihan lingkungan.
3. Membuat kebijakan atau peraturan yang jelas dan tegas terhadap pemakaian obat-
obatan sesuai dosisnya.
4. Menegakkan hukum terhadap pemakaian bahan kimia yang melebihi dosis yang
dapat membahayakan manusia khususnya dan makhluk hidup lain pada umumnya.

H. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan UUD


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal30 ayat
(1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai
berikut:
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui system. pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.

16
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi. mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang
terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa
strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman
militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta pada
hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang
seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional,
serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan
menyeluruh. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta
bercirikan berikut:
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata
tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-
militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk
dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari
kekuatan bangsa.

Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak


menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi,
psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian
serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah
di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat
ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan
bangsa.

Beberapa strategi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman. non-militer yaitu


diantaranya: strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi, strategi dalam
menghadapi ancaman di bidang politik, strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya.

B. Kritik dan Saran

18
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/sumayawulandari/strategi-mengatasi-berbagai-ancaman-
terhadap-ipoleksosbudhankam-dalam-membangun-integrasi-nasional
https://www.academia.edu/35671151/
MAKALAH STRATEGI DAN UPAYA DALAM MENGATASI ANCAM AN
INTEGRASI NASIONAL

19

Anda mungkin juga menyukai