Kelompok 6 PPKN
Kelompok 6 PPKN
Oleh:
Kelompok 6
Elga Aditya
Mecen Heryanto
Merdiana Wulan
Raka Septia Arifiana
KELAS XI MIPA 1
SMAN 1 KARANGWARENG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Rini Anggraini sebagai guru
mata pelajaran PPKN yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makala
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
Hlm
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii
BAB I: PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang . 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan .......... 4
BAB II: PEMBAHASAN 5
A. Pengertian dari Ancaman Non-Militer ............................. 5
B. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi................ 6
C. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Politik 7
D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi 11
E. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya 13
F. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi &
Informasi................................................................................ 14
G. Strategi untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan
Umum...................................................................................... 14
H. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
UUD....................................................................... 15
BAB III: PENUTUP 16
A. Kesimpulan ... 16
B. Kritik dan Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan
dengan jenis ancaman dan besarnya risiko yang dihadapi. Strategi Pertahanan
untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan
strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi
militer. Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara
sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka operasi
militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya,
ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.
4
menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman
terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia
yang merupakan ancaman non-militer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer?
2. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
ideologi?
3. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
politik?
4. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
ekonomi?
5. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang
sosial budaya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer.
5
2. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang ideologi
3. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang politik.
4. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi.
5. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang sosial budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
6
ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan
bangsa.
7
3. Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan
nasional di bidang informasi untuk melakukan "operasi informasi imbangan"
sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai
pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses
pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut
kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan
jenjang Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.
5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin
agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menynergikan strategi untuk
membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan
keamanan negara.
6. Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program
pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI.
Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang
diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan,
perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila.
8
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam
menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut:
1. Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri
yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kebhinnekaan
atau kenajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya
stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang
tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem
politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar berikut:
a. Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,
bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan. bertanggung jawab
yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara,
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b. Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan
professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan
nasional.
c. Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek
politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan
dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara.
2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya
diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam
membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi
untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang dimulai dari
tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan ke luar
diwujudkan dengan cara berikut:
9
a. Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan
peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi
dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang
sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial
kemasyarakatan.
b. Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan
negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak
saling mengintervensi urusan dalam negri.
c. Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan
dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota
bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan. India. Australia, dan
Selandia Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta
diwujudkan dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan
ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu
membangun hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan
dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya
intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan
Indonesia.
d. Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non- blok, Organisasi Konferensi
Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu
mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam
kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
pencegahan.
10
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik Ancaman politik
merupakan salah satu ancaman non militer yang sifatnya mengancam secara tidak
langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya
memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer
yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan
keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi
individu.
Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi.
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu
negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang
umumnya berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
11
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam Strategi
pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan
suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang
bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di
Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas
sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal
perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi
pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara
yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia (UUD 1945).
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena
penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai
subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas
gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
12
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar. Upaya
Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud
mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan
pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar
Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan
mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi
beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
13
1. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas
kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi
memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur. penciptaan iklim usaha yang
kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan
kesempatan kerja.
2. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari ekstemal, Indonesia
harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam
tatanan ekonomi-politik dunia.
3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari pertahanan
non-militer.
Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negri yang sulit
dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi
informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat
14
terjadi secara langsung. Sebagai akibatmya, terjadi benturan tata nilai sehingga
lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh
nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan hedonisme.
15
menjadi benteng terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian kita,
misalnya gaya hidup, sikap dan budaya asing.
16
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi. mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang
terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa
strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman
militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta pada
hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang
seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional,
serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan
menyeluruh. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta
bercirikan berikut:
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata
tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-
militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk
dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari
kekuatan bangsa.
18
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/sumayawulandari/strategi-mengatasi-berbagai-ancaman-
terhadap-ipoleksosbudhankam-dalam-membangun-integrasi-nasional
https://www.academia.edu/35671151/
MAKALAH STRATEGI DAN UPAYA DALAM MENGATASI ANCAM AN
INTEGRASI NASIONAL
19