DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LENANG
KECAMATAN LAMBA LEDA SELATAN
Jln. Watucie – Deno
Email: uptdpuskesmaslenang@gamil.com
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imunisasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen. Imunisasi yang dilakukan terhadap seorang anak tidak hanya
memberikan perlindungan pada anak tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya
karena terjadi tingkat imunitas imun yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi
(Prayogo,dkk,2009). Imunisasi yang wajib diperoleh anak adalah imunisasi dasar,
imunisasi ini harus diperoleh sebelum usia 12 bulan. Imunisasi dasar lengkap adalah
tercapainya imunisasi untuk 1 dosis BCG, 4 dosis hepatitis B, 3 dosis DPT, 4 dosis polio,
dan 1 dosis campak secara lengkap pada anak sebelum usia satu tahun (Ikatan Dokter
Anak Indonesia, 2008). Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat
efektif dalam menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita dan tidak dapat ditunda
pelaksanaannya (Prayoga, dkk, 2009). Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
antara lain TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Poliomyelitis, dan Campak.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Imunisasi
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang
merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatansebagai salah satu bentuk
nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)
khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak (Kementrian Kesehatan, 2017).
Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun 1977
kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam
rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta
Hepatitis B. Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan
komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio (ERAPO),
eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (Kementrian
Kesehatan, 2017).
Imunisasi pada bayi dan anak tidak hanya memberi pencegahan penyakit tertentu,
tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas karena dapat mencegah penularan
penyakit untuk anak lain. Oleh karena itu pengetahuan dan sikap orang tua terutama ibu
sangat penting untuk memahami tentang manfaat imunisasi bagi anak Indonesia (Ranuh,
2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 jumlah anak
dengan imunisasi lengkap baru mencapai 59,2% (Riskesdas, 2013). Faktor yang
mempengaruhi kelengkapan imunisasi adalah status ekonomi dan tingkat pengetahuan
ibu. Status ekonomi dan pengetahuan tentang imunisasi akan mempengaruhi motivasi ibu
untuk mengimunisasikan bayinya dengan tepat sesuai jadwal yang telah
ditentukan(Ayubi, 2009). Kelompok masyarakat yang rendah penerimaannya terhadap
imunisasi sering mempunyai karakteristik-karakteristik khusus seperti status sosial
ekonomi dantingkat pendidikan yang rendah. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Widyastuti (2008)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat (Orang Tua Balita) tentang pentingnya imunisasi
pada anak untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan Imunisasi sasaran mengerti pengertian imunisasi
Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 90% secara merata pada bayi di seluruh desa/kelurahan diwilayah
kerja Puskesmas Lenang
Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per
1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013. Global eradikasi polio
pada tahun 2018.
Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit rubella
2020.
E. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah: orang tua bayi balita
F. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut: