Anda di halaman 1dari 47

DRAFT

STATUTA

SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN AL MULTAZAM KUNINGAN


2017
[Pick the date]
SURAT KEPUTUSAN PENGURUS
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL MULTAZAM HUSNUL KHOTIMAH
NOMOR : ……./SK/…/PENG/2019

Tentang

PENYEMPURNAAN STATUTA

SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN AL MULTAZAM

PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL MULTAZAM


HUSNUL KHOTIMAH

Menimbang : 1. Bahwa statuta merupakan pedoman bagi sebuah perguruan tinggi


dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi di lingkungan Sekolah
Tinggi Ilmu Al Quran Al Multazam;
2. bahwa sesuai dengan perkembangan regulasi pemerintah, teknologi
informasi dan praktik terbaik dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi, maka dipandang perlu
menyempurnakan Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Al multazam
Tahun 2017 agar lebih efektif dan efisien serta berdaya saing.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No.78,
Tambahan Lembaran Negara Tahun No.4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2004;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 100
Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan
Tinggi Swasta;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara
Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
1. Menyempurnakan Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Al
Multazam sebagai Pedoman Dasar dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi di lingkungan
Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Al Multazam (sebagaimana
terlampir);
2. Dengan diberlakukannya Putusan ini, maka semua putusan dan
ketentuan yang telah ditetapkan yang isinya bertentangan dengan
Putusan ini dinyatakan tidak berlaku
Ditetapkan di : Kuningan
Pada tanggal :
PENGURUS YPI AL MULTAZAM HK
Ketua,

..................................................
STATUTA

SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN


ALMULTAZAM KUNINGAN
2020
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas dorongan rasa cinta
tanah air serta rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap perkembangan dan
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, Yayasan Pendidikan Islam (YPI)
Al Multazam Husnul Khotimah telah membulatkan tekad dan berkomitmen turut
serta mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mendirikan perguruan tinggi,
yang sekarang bernama Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Al Multazam.
Gagasan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu pilihan
didasarkan dorongan jiwa dan semangat kejuangan kota Bandung yang
mengemban panggilan untuk mempertahankan keberlanjutan bangsa Indonesia
yang diproklamirkan pada tahun 1945.
Statuta Sekolah Tinggi Ilmu 2018 merupakan revisi Statuta sebelumnya,
yang mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.
Atas berkah rahmat dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, Statuta PT “X” ini
disusun dan disempurnakan.
Perguruan Tinggi adalah pusat penyelenggaraan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian, sebagai suatu komunitas ilmiah yang penuh cita-
cita luhur guna mencerdaskan kehidupan bangsa di dalam rangka mencapai tujuan
nasional sebagaimana diamanatkan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Di dalam sejarahnya, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam didirikan
oleh Bapak Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam KH. Sahal Suhana, SH.
(Alm) Beliau berkeinginan untuk mendirikan sekolah yang berkesinambungan dimulai
dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA. Alhamdulillah pada tahun 2006 telah didirikan
Sekolah Tahfidz Al-Qur’an yang merupakan embrio Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an
yang menyelenggarakan pendidikan selama 3 tahun dengan beasiswa penuh. Sudah
mewisuda dan meluluskan Hafidz dan Hafidzah yang mampu hafal Al Qur’an sebanyak
30 Juz hingga 9 angkatan.
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam adalah unit yang
menyelenggarakan pendidikan tingkat tinggi Tahfiz Qur’an dan ilmu-ilmu agama yang
berbasis pesantren, mensyi’arkan dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah
masyarakat, dan mengembangkan pusat kajian ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an
Al-Multazam sementara ini membuka program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam berusaha mencetak dan
melahirkan sarjana yang kelak menjadi kader ulama hafizh/hafizhah yang memiliki

1
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

keunggulan dalam bidang bahasa Arab, tahfizh Al-Qur’an, ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
berdasarkan manhaj Salafush Shalih, dengan mendapatkan Sanad/bimbingan para
masyakhih (ulama).
Selanjutnya, berlandaskan peraturan perundangan yang berlaku, disusunlah Statuta
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam, yang berfungsi sebagai pedoman dasar
untuk pengembangan modal intelektual, merencanakan pengelolaan organisasi,
mengembangkan program, dan menyelenggarakan kegiatan Tridharma Perguruan
Tinggi.

2
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Yayasan adalah Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam Husnul Khotimah
berdiri dan diresmikan pada tanggal 2 Mei 2002 dengan akta notaris Hj. Itje
Tresnawiyah, S.H. No. 3 Tanggal 2 Mei 2002;
2. Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Al-Multazam adalah Yayasan
Pendidikan Islam Al-Multazam Husnul Khotimah Kuningan;
3. Statuta adalah landasan dan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan pendidikan
yang dipakai sebagai acuan perencanaan, pengembangan program, dan
penyelenggaraan kegiatan fungsional yang sesuai dengan tujuan Sekolah Tinggi.
4. Statuta berisi dasar-dasar umum yang dipakai sebagai rujukan pengembangan
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam, peraturan umum, peraturan
akademik, dan prosedur operasional termasuk peraturan umum karyawan yang
berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam. Statuta ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di


seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, nilai-nilai
keagamaan, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman;
8. Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis, toleran,dan bertanggung jawab;
9. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan nasional;
10. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional, yaitu Menteri yang bertanggung
jawab atas bidang pendidikan nasional;
11. Pola Ilmiah Pokok (PIP) adalah arah kebijakan dan strategi pengembangan yang
dimanifestasikan dalam seluruh aktivitas pengembangan ilmu
pengetahuan,Tahfidzul Quran, teknologi, dan seni sehingga menjadikan unggulan
dan karakteristik pembeda antara STIQ dengan perguruan tinggi lainnya.

3
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

12. Senat Sekolah Tinggi adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi tingkat
Sekolah Tinggi.
13. Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang terdiri dari program studi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam sejumlah
disiplin pengembangan ilmu Al-quran. Untuk selanjutnya yang dimaksud dengan
Sekolah Tinggi dalam statuta ini adalah Sekolah Tinggi Ilmu AL-Quran Al-
Multazam disingkat STIQ Al-Multazam.
14. Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam adalah unit yang menyelenggarakan
pendidikan tingkat tinggi Tahfizhul Qur’an dan ilmu-ilmu syar’i yang bebasis
pesantren, mensyi’arkan dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah
masyarakat, dan mengembangkan pusat kajian ilmiyah syar’iyah dan qur’aniyah.
15. Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran adalah pimpinan yang berwenang dan
bertanggungjawab utama perangkat pengambilan keputusan tertinggi dalam
perguruan tinggi.
Pendidikan tinggi adalah pendidikan formal dengan program studi Ilmu Al-
Qur’an merupakan jenjang pendidikan diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu
Al-Qur’an Al-Multazam;
16. Pendidikan multimakna adalah proses pendidikan yang diselenggarakan dengan
berorientasi pada agama, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian,
serta berbagai kecakapan hidup yang bermanfaat bagi masyarakat;
17. Tridarma Perguruan Tinggi meliputi kegiatan pendidikan/pengajaran, dan
penelitian, serta pengabdian/pelayanan kepada masyarakat;
18. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
tersedianya bahan/sumber belajar bagi peserta didik di dalam suatu lingkungan
belajar yang beratmosfir akademik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik;
19. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya, yang digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar-mengajar di
perguruan tinggi;
20. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama kepada
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian, terdiri atas program
jenjang sarjana dan pascasarjana;

4
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

21. Program Pendidikan Sarjana adalah program pendidikan akademik pada jenjang
sarjana (Strata 1/S1);
22. Program Sarjana adalah unsur pelaksana dan pengembangakademik Sekolah
Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam di dalam bidang ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
untuk program jenjang sarjana (Strata 1/S 1);
23. Program Tahfiz Al-Qur’an adalah program pengembang Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al-Multazamdi dalam penerapan bidang tahfidz Al-Qur’an.
24. Program Studi adalah unsur di dalam Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam yang melaksanakan dan mengembangkan kesatuan rencana belajar
sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau vokasional/
profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar
mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan
sikap sesuai sasaran kurikulum;
25. Akreditasi adalah pengakuan atas mutu program studi oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN) terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an Al-Multazam untuk
memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan;
26. Civitas Akademika adalah satuan warga masyarakat ilmiah terdiri dari dosen,
mahasiswa, dan alumni;
27. Dosen adalah tenaga pendidik akademik yang berdasarkan pendidikan dan
keahliannya diangkat oleh Yayasan yang ditempatkan di Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an dengan tugas utama merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pelatihan,
penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat;
28. Peserta didik adalah mahasiswa yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada program pendidikan di Sekolah
Tinggi Ilmu Al Qur’an Al-Multazam;
29. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar sebagai peserta
program pendidikan di STIQ Al-Multazam menuju gelar akademik atau sebutan
vokasional/profesional, dan merupakan bagian dari civitas akademika;
30. Karyawan adalah tenaga akademik dan tenaga pendukung akademik Sekolah
Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam, termasuk Struktur, pustakawan,
administrasi nonakademik, baik tetap maupun waktu tertentu;
31. Alumni adalah para lulusan yang telah menyelesaikan salah satu jenjang

5
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

pendidikan.
32. Peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam adalah peraturan
berisikan ketentuan umum yang mengatur kebijakan di dalam pengelolaan
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam, disusun dan ditetapkan oleh
Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Multazam di dalam bentuk Surat Keputusan
atau Surat Keputusan Pimpinan dan Surat Edaran Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Multazam;
33. Ketetapan/Keputusan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Multazam adalah
ketetapan/keputusan yang berkenaan dengan kebijakan pengelolaan Sekolah
Tinggi Ilmu Al-Multazam, dikeluarkan melalui rapat Pimpinan dan
ditandatangani oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Multazam sesuai prinsip
tata-kelola yang baik dan prinsip pembagian wewenang dan tanggung jawab.
34. Kopertais II adalah Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Wilayah II Jawa
Barat dan Banten.
35. Busana akademik adalah busana yang dipakai anggota senat dan wisudawan
secara formal dalam upacara sidang senat terbuka.

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Pasal 2

6
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Visi
“Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an yang memiliki keunggulan dalam Tahfidz,
ilmu Al-Quran dan Tafsir”
Pasal 3
Misi
Misi STIQ Al-Multazam adalah :

1. Mewujudkan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an yang berkualitas dan menjadi pusat
kajian keislaman sesuai kebutuhan zaman dan masyarakat dengan pendalaman
nilai-nilai Al-Quran.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki Wawasan, Pengetahuan, Keterampilan, Nilai
dan Sikap dasar sebagai : Hafidz Al-Quran, Muwajih dan Da’i penggerak amar
ma’ruf dan nahyi munkar dimanapun berada.
3. Melaksanakan Tridharma perguruan tinggi di bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir
secara professional.

Pasal 4
Tujuan
1. Tujuan Program Studi Al-Qur’an dan Tafsir adalah :
a. Menyiapkan sarjana Al-Qur’an yang berkemampuan akademik dan profesional
dalam bidang Ulumul Qur’an.
b. Menghasilkan para penghafal Al Qur’an yang mutqin dan profesional.
c. Menyiapkan sarjana Al-Qur’an yang memiliki kreatifitas dan kemampuan
mengembangkan Ilmu Al-Qur’an pada jalur sekolah dan luar sekolah.
2. Tujuan tersebut dijabarkan dalam tujuan khusus :
a. Menguasai ilmu-ilmu Al-Qur’an dan dakwah islam.
b. Mampu mengembangkan dan menerapkan teori-teori Al-Qur’an dalam praktek
pengajaran di madrasah dan sekolah umum.
c. Mampu mengelola waktu.
d. Memiliki kepekaan teerhadap perkembangan sosial dan proaktif melakukan
pembaharuan pendidikan Islam pada jalur sekolah formal dan non formal.

BAB III
IDENTITAS

7
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 5
Jati Diri
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam berkedudukan di Kuningan berdasarkan
Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Islam Al Multazam Husnul Khotimah Nomor
214/Kep/YPI-AM/VII/2015merupakan pengembangan dan gabungan setiap jenjang
akademik antara lain TK, SD, SMPIT, SMAIT dan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam sebagai kelanjutan dan pengembangan dari perguruan tinggi yang awalnya
adalah Sekolah Tahfidz Al-Qur’an (STQ) Al-Multazam yang sudah berjalan kurang
lebih dari 10 tahun.

Pasal 6
Hari Jadi
Hari jadi Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam adalah pada tanggal 11 Juli
2017.
Pasal 7
1. Lambang

2. ARTI LAMBANG

 Gambar dua tangan yang disatukan pada ujung jari jarinya dalam rangka menahan
amanah yang diberikan.
 Warna ORANGE ini paling luas digunakan karena banyak sekali aspek yang

8
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

terwakili oleh warna ini


 mulai dari kreatifitas, semangat, senang, periang dan antusiasme .
 Warna HIJAU mewakili kehidupan, kesegaran, lingkungan hidup dan
pembaharuan.
 Annas bin Malik mengatakan, "Warna yang paling disukai oleh Rasulullah SAW
adalah hijau"
 Berdasarkan keterangan di atas warna favorit Rasulullah SAW adalah warna
hijau, jubah dan
 bendera Nabi Muhammad berwarna hijau namun selain itu ada juga warna lain
yang disukai beliau, yaitu warna putih.
 Warna PUTIH pada dasar logo menciptakan kesan steril suci dan bersih.

 Gambar anak manusia dan permata merupakan barang berharga dan disukai orang
yang merupakan amanah yang harus dijaga

 Lima anak tangga merupakan simbol rukun Islam, Mabadiul Khomsah dan tahapan
atau
proses dalam meraih cita-cita
 Buku melambangkan sumber Ilmu dan juga petunjuk dalam melakukan kegiatan
 Ka’bah melambangkan tujuan dari semua kegiatan adalah menggapai ridho Allah SWT.

9
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

 Warna HITAM memberikan kesan Tegas dan Netral.

 Untuk selanjutnya tulisan pada logo disesuaikan dengan nama divisi atau
satuan tingkat Pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan.

Pasal 8
Bendera
(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam mempunyai bendera yang
merupakan bendera STIQ Al-Multazam, bendera yang digunakan pada setiap
upacara dan pertemuan akademik tertentu;
(2) Bentuk, warna, dan penggunaan bendera diatur tersendiri dalam peraturan
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an.

Pasal 9
Pataka
(1) Pataka Sekolah Tinggi Ilmu Al-Multazam digunakan dalam upacara akademik
yang dihadiri Ketua Sekolah tinggi;
(2) Bentuk, warna, dan penggunaan pataka diatur tersendiri dalam peraturan Sekolah
Tinggi Ilmu Al Quran Al-Multazam.

Pasal 10
Hymne
Hymne Sekolah Tinggi Ilmu Al-Multazam adalah syair dan lagu yang mengungkapkan
kebanggaan jati diri Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-Multazam yang
diperdengarkan pada upacara akademik.

Pasal 11
Mars
Mars Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam adalah syair dan lagu untuk
membangkitkan semangat dan persatuan almamater.

Pasal 12

10
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Busana Akademik
(1) Busana akademik Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam adalah busana
kebesaran yang dipakai oleh Struktur Anggota, terdiri dari toga dan topi hitam
yang digunakan pada upacara-upacara akademik;
(2) Bagi Guru Besar dan Anggota Senat yang menjabat Pimpinan Sekolah Tinggi
Ilmu Al Qur’an Al Multazam, busana akademik seperti dimaksud ayat (1) Pasal
ini dilengkapi dengan kalung.

Pasal 13
Busana Almamater
Busana Almamater Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an adalah jaket almamater berwarna
Biru Muda yang dipakai mahasiswa pada upacara resmi dan kegiatan-kegiatan yang
melembaga.

BAB IV

11
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Pasal 14
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan
(1) Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam meliputi :
a. Penyelenggaraan Pendidikan;
b. Penyelenggaraan Penelitian;
c. Penyelenggaraan Pengabdian/Pelayanan kepada Masyarakat.
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam menyelenggarakan pendidikan,
sebagai berikut:
a. Pendidikan akademik;
b. Pendidikan profesi;

(3) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam menyelenggarakan program:


a. Tahfidz Al-Qur’an.
b Sarjana Al-Qur’an.
c. . Magister Al-Quran.
(4) Tujuan Penyelenggraan STIQ :
a. Terwujudnya Sekolah tinggi Ilmu Al-Quran yang unggul dalam bidang ilmu
pengetahuan, dan tahfidzul Quran.
b. Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkepribadian
Islam,
menguasai ilmu pengetahuan, dan tahfidzul quran.
c. Terwujudnya hasil penelitian yang dapat menjadi rujukan informasi ilmiah.
d. Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi tuntutan
zaman.

Pasal 15
Sistem Penerimaan Mahasiswa
Sistem penerimaan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam
didasarkan atas persyaratan akademik tertentu dan akan diatur di dalam peraturan STIQ
Al-Multazam dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 16
Sistem Kredit Semester
(1) Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam diselenggarakan
dengan menerapkan sistem kredit semester (SKS) yang bobot belajarnya
dinyatakan di dalam satuan kredit semester;
(2) Tahun akademik dibagi 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan semester genap
yang masing-masing terdiri atas 16 (enam belas) minggu;
(3) Diantara semester genap dan semester gasal, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an
dapat menyelenggarakan semester antara yang tujuan dan pelaksanaannya diatur
dengan peraturan Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam;
(4) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat menyelenggarakan semester
remedial yang tujuan dan pelaksanaannya diatur dengan peraturan Pimpinan
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam.

Pasal 17
Pengalihan Kredit

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat menerima pengalihan kredit
dengan cara mengakui hasil belajar yang diperoleh mahasiswa dari perguruan
tinggi lain yang diakui untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi;
(2) Pengalihan kredit dari suatu Program Studi ke Program Studi lain di lingkungan
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam juga dapat dilakukan dengan
memenuhi peraturan di tingkat Pelaksana Akademik;
(3) Pengakuan pengalihan kredit sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) Pasal ini
ditetapkan dengan surat keputusan Ketua.

Pasal 18
Kurikulum
(1) Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam untuk setiap program
studi dikembangkan dan dilaksanakan dengan mengacu Standar Nasional
Pendidikan;

13
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

(2) Mekanisme dan tata cara penyusunan kurikulum diatur sesuai dengan peraturan
Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam.

Pasal 19
Bahasa Pengantar
(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi di dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat maupun administrasi;
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat menggunakan bahasa asing
dengan bahasa arab pada pengantar perkulihan di kelas.

14
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB V
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 20
Kebebasan Akademik
(1) Di dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
pada perguruan tinggi berlaku kebebasan mimbar akademik serta otonomi
keilmuan;
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam menjunjung tinggi kebebasan
akademik, termasuk kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan, yaitu
kebebasan yang dimiliki anggota civitas akademika di lingkungan Sekolah Tinggi
Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam untuk melaksanakan kegiatan akademik yang
terkait dengan pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau kesenian secara bertanggung jawab serta mandiri;
(3) Kebebasan akademik bermakna kebebasan yang dimiliki oleh civitas akademika
untuk melakukan kegiatan ilmiah berupa penulisan hasil kajian, penelitian,
diskusi, dan kegiatan ilmiah lain, kebebasan akademik disediakan sebagai
kesempatan yang memungkinkan seorang akademika, sendiri atau bersama-sama,
berikhtiar memajukan ilmu serta menguji pendapat, pandangan, dan penemuan
secara ilmiah;
(4) Kebebasan mimbar akademik yang berlaku sebagai bagian dari kebebasan
akademik, bermakna kebebasan dosen untuk memajukan ilmu dan menguji
pendapat, pandangan, serta penemuan secara bebas dan profesional sesuai dengan
norma dan kaidah keilmuan di dalam forum akademik, seperti studium generale,
simposium, ceramah, diskusi panel, seminar, dan ujian di dalam rangka
pelaksanaan pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi, yang dilaksanakan
secara tertib sehingga tidak mengganggu ketertiban umum;
(5) Kebebasan akademik seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini dilaksanakan di kampus
sebagai lingkungan fisik Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam;
(6) Kebebasan mimbar akademik dapat dilaksanakan di luar kampus Sekolah Tinggi
Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam atau di tempat-tempat lain yang dinyatakan di
dalam surat penugasan sepanjang tempat tersebut dapat dianggap bagian tertentu
atau ekstensi dari Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam;

15
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

(7) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat mengundang tenaga ahli dari
luar untuk menyampaikan pikiran dan pendapat, sesuai dengan norma serta
kaidah keilmuan di dalam rangka pelaksanaan kebebasan akademik;
(8) Pelaksanaan kebebasan akademik diarahkan untuk memantapkan terwujudnya
pengembangan diri sivitas akademika, ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian, pembangunan nasional, dan tatatan dunia baru yang lebih adil serta
sejahtera;
(9) Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam mengupayakan dan
menjamin agar setiap anggota civitas akademika dapat melaksanakan kebebasan
akademik di dalam rangka pelaksanaan tugas serta fungsinya secara mandiri,
sesuai dengan aspirasi pribadi, dan dilandasi oleh norma serta kaidah keilmuan,
dan tidak bertentangan dengan norma-norma kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan pergaulan internasional;
(10) Di dalam melaksanakan kebebasan akademik seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini,
setiap anggota civitas akademika harus mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya
dapat meningkatkan pelaksanaan kegiatan akademik Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al-Multazam;
(11) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam menyadari bahwa kebebasan
akademik mengandung makna ilmu dan amal ilmiah yang tidak boleh menganggu
stabilitas nasional dan internasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik,
serta keamanan;
(12) Di dalam melaksanakan kebebasan akademik, setiap anggota anggota sivitas
akademika harus bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan
hasilnya, yaitu harus sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan;
(13) Di dalam melaksanakan kebebasan akademik seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini,
Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat mengizinkan
penggunaan sumber daya Sekolah Tinggi Ilmu Al-Multazam, sepanjang kegiatan
tersebut tidak ditujukan untuk merugikan pribadi lain atau semata-mata untuk
memperoleh keuntungan bagi pribadi yang melakukannya, dan tidak membawa
dampak yang merugikan masyarakat pada umumnya;
(14) Pelaksanaan kebebasan akademik seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini ditetapkan
oleh Ketua.

16
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 21
Otonomi Keilmuan
(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam merupakan lembaga otonom di
dalam pengelolaan lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi,
penelitian ilmiah, dan pengabdian/pelayanan masyarakat;
(2) Otonomi keilmuan merupakan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma
dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh para anggota civitas akademika;
(3) Di dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian,
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam serta civitas akademika
berpedoman pada otonomi keilmuan;
(4) Perwujudan otonomi keilmuan pada Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam diatur, dikelola, dan ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Al
Multazam.

17
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB VI
GELAR DAN PENGHARGAAN

Pasal 22
Gelar Akademik
(1) Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam memiliki hak
menggunakan gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi;
(2) Ketentuan mengenai gelar serta singkatan dan penggunaannya ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Syarat pemberian gelar akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam, meliputi:
a. Penyelesaian semua kewajiban pendidikan akademik yang harus dipenuhi
di dalam mengikuti suatu program studi, sebagai berikut:
a.1. Ujian akhir untuk program studi program sarjana dapat terdiri atas
ujian komprehensif dan ujian munaqosah karya tulis, atau ujian
skripsi;
a.2. Ujian tesis guna penilaian hasil belajar pada akhir studi untuk
memperoleh gelar Magister;

b. Penyelesaian semua kewajiban administrasi dan keuangan berkenaan


dengan program studi yang diikuti.
(4) Penyebutan atau pemberian gelar akademik yang tidak sah dapat dicabut
berdasarkan dan oleh keputusan Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Al-
Multazam.

Pasal 23
Gelar Kehormatan

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat memberikan gelar kehormatan yang
pengusulan, pemberian, dan penggunaannya diatur tersendiri di dalam Peraturan
Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran Al-Multazam.

18
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 24
Penghargaan

(1) Penghargaan diberikan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta


memupuk kesetiaan terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam;
(2) Warga Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam atau unsur organisasi
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam yang telah menunjukkan kesetiaan,
prestasi, dan/atau telah berjasa terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam dapat diberikan penghargaan oleh Pimpinan atas nama Sekolah Tinggi
Ilmu Al-Qur’an Al- Multazam;
(3) Penghargaan yang diberikan sesuai dengan prestasi, kesetiaan, atau jasa yang
disumbangkan;
(4) Penghargaan dapat berupa piagam dan/atau lencana, uang, benda, serta kenaikan
pangkat istimewa;
(5) Penghargaan diberikan dengan surat keputusan Yayasan atas usul Direktur.

Pasal 25
Tanda Jasa

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam dapat memberikan tanda jasa
kepada anggota masyarakat yang bukan warga Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an
Al- Multazam karena telah berjasa terhadap perkembangan Sekolah Tinggi Ilmu
Al- Qur’an Al-Multazam;
(2) Tanda jasa diberikan dengan surat keputusan Yayasan atas usul Ketua STIQ.
(3) Tata cara upacara pemberian tanda jasa dilakukan menurut peraturan yang
ditetapkan oleh Ketua setelah Ketua mendapat pertimbangan dan persetujuan
tertulis dari Ketua.

19
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB VII
ORGANISASI DAN PERANGKAT SEKOLAH TINGGI

Pasal 26
Organisasi, Perangkat Sekolah Sekolah Tinggi terdiri dari:
1. Perangkat Penyelenggara : Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam Husnul
Khotimah
2. Senat Sekolah Tinggi.
3. Pimpinan Sekolah Tinggi : Ketua dan Wakil Ketua.
4. Unsur Pelaksana Akademik : Prodi, lembaga dan unit.
5. Unsur Pelaksana Administrasi : biro administrasi.
6. Unsur Penunjang Akademik : laboratorium, perpustakaan, studio, workshop,
penerbitan, lembaga tahfidz, dan unsur penunjang lain sesuai dengan
pengembangan sekolah tinggi.

Pasal 27
BAGIAN PERTAMA
Badan Penyelenggara Sekolah Tinggi
1. Badan Penyelenggara adalah Yayasan Pendidikan Al-Multazam Husnul Khotimah
yang kewenangan pelaksanaannya dilimpahkan kepada Divisi pergurun tinggi.
2. Fungsi Badan Penyelenggara:
a. Membina dan mengembangkan STIQ sesuai dengan visi dan misinya.
b. Menetapkan kebijakan dasar (statuta) dan kebijakan strategis yang tertumpu pada
AD/ART Yayasan.

Pasal 28
1. Badan Penyelenggara Harian adalah badan yang dibentuk oleh pengurus Yayasan
pendidikan Al-Multazam Husnul Khotimah.
2. Pengurus Yayasan membentuk Divisi perguruan tinggi.

Pasal 29
Fungsi BPH Yayasan :
1. Memberikan pertimbangan kepada Sekolah Tinggi dalam hal memimpin,

20
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

meyelenggarakan, dan mengembangkan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Al-


Multazam.
2. Mewakili Yayasan dalam hal yang berhubungan dengan Ketua Sekolah Tinggi.
3. Mengangkat dan memberhentikan dosen tetap dan karyawan administrasi tetap atas
4. usul Ketua Sekolah Tinggi berdasarkan aturan dan prosedur yang berlaku.
5. Memberikan penghargaan dan sanksi kepada dosen tetap dan karyawan administrasi
tetap atas usul Ketua Sekolah Tinggi.
Pasal 30
Tugas BPH :
1. Memberikan pertimbangan kepada ketua dan senat sekolah tinggi dalam
menyusun
statuta dan RIP (Rencana Induk Pengembangan) Sekolah Tinggi.
2. Bersama Ketua mengangkat dan mengontrol tim independen pelaksana
pembangunan fisik.
3. Bersama Ketua Sekolah Tinggi berkonsultasi kepada Pembina Yayasan berkenaan
dengan pengembangan kebijakan strategis.
4. Bersama Ketua Sekolah Tinggi pengesahan RAPB ke Pembina Yayasan.
5. Menerima/meminta laporan realisasi APB untuk diteruskan ke yayasan.

Pasal 31
BAGIAN KEDUA
Senat
1. Senat sekolah tinggi adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi tingkat sekolah
tinggi.
2. Senat terdiri dari guru besar, ketua sekolah tinggi, wakil ketua dan perwakilan
dosen.
3. Senat sekolah tinggi diketuai oleh ketua sekolah tinggi, didampingi oleh seorang
sekretaris yang dipilih dari anggota senat.
4. Masa jabatan keanggotaan senat sekolah tinggi adalah 4 (empat) tahun dan dapat
diangkat kembali satu masa jabatan berikutnya.
5. Anggota senat sekolah tinggi dari wakil dosen yang sudah menjabat dua periode
berturut-turut dapat diangkat kembali selama dapat berdedikasih tinggi dengan
STIQ

21
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

6. Keanggotaan senat tidak dapat diwakilkan.


7. Jumlah anggota senat sekurang-kurang 5 (orang) atau sesuai dengan kebutuhan.
8. Anggota senat dari wakil dosen yang meninggal dunia, berhalangan tetap, dan
berhalangan sehingga tidak dapat menjalankan tugas dapat diganti atas usul anggota
senat.
Pasal 32
Fungsi Senat Sekolah Tinggi:
1. Memilih dan menetapkan calon ketua dan mengusulkannya kepada pengurus
yayasan Al-Multazam.
2. Memberikan pertimbangan kepada ketua sekolah tinggi dalam hal pengangkatan
wakil ketua.
3. Memberikan persetujuan atas dasar RAPB yang diajukan oleh ketua.
4. Memberikan pertimbangan dalam hal usul kenaikan jabatan guru besar.
5. Mengukuhkan pemberian gelar doktor kehormatan.
6. Mengukuhkan pemberian gelar sarjana.
7. Mengukuhkan pemberian gelar magister.

Pasal 33
Tugas pokok senat sekolah tinggi:
1. Merumuskan kebijakan dan pengembangan sekolah tinggi.
2. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan, serta kepribadian
sivitas akademika.
3. Merumuskan norma dan tolak ukur pelaksanaan penyelenggaraan akademik
sekolah tinggi.
4. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan.
5. Dalam melaksanakan tugas pokoknya senat sekolah tinggi dapat membentuk
komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan pengembangan.
6. Struktur, keanggotaan, dan tata kerja senat sekolah tinggi secara terinci diatur
dengan ketentuan tersendiri.

22
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 34
BAGIAN KETIGA
Pimpinan Sekolah Tinggi
1. Ketua adalah penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan sekolah tinggi.
2. Ketua diangkat dan diperhentikan oleh Pengurus Yayasan Pendidikan Al-Multazam
Husnul Khotimah atas usul anggota senat sekolah tinggi.
3. Tata cara pemilihan Ketua diatur tersendiri oleh senat sekolah tinggi.

Pasal 35
Tugas Ketua :
1. Menentukan kebijakan dan memimpin penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan pengembangan dakwah
islamiyah
2. Memimpin, membina dan mengembangkan tenaga akademik, tenaga administrasi,
dan mahasiswa.
3. Bersama pengurus yaysan membuat keputusan, prosedur, mekanisme, dan tata cara
rekruitmen dosen dan karyawan administrasi.
4. Dalam menjalankan tugas, ketua dibantu oleh tiga (wakil) ketua yang bertanggung
jawab kepada ketua.
5. Untuk kepentingan pengembangan sekolah tinggi, Ketua dapat menunjuk wakil
ketua tidak lebih dari 3 (tiga) orang.
6. Bilamana ketua berhalangan tidak tetap, Wakil ketua Bidang Akademik bertindak
sebagai pelaksana harian ketua.

Pasal 36
Wakil Ketua Terdiri Dari :
(1) Wakil Ketua I, bidang akademik
(2) Wakil Ketua II, bidang kelembagaan dan keuangan
(3) Wakil Ketua III, bidang kemahasiswaan dan alumni
Wakil Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Yayasan Pendidikan AL-
Multazam Husnul Khotimah atas usul Ketua, setelah memperoleh pertimbangan senat
sekolah tinggi dan rekomendasi Pengurus Yayasan.

23
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 37
Tugas Wakil Ketua :
a. Wakil Ketua I, membantu tugas Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan
dan pengembangan tenaga edukatif.
b. Wakil Ketua II, membantu tugas Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
bidang administrasi umum dan keuangan, serta pembinaan dan pengembangan
kelembagaan dan tenaga administrasi.
c. Wakil Ketua III, membantu tugas ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan dan alumni.

BAGIAN KEEMPAT
Program Studi
Pasal 38
1. Program studi adalah unsur pelaksana akademik pada Sekolah Tinggi.
2. Program studi dipimpin oleh seorang ketua.
3. Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi dapat dibantu oleh seorang
sekretaris program studi.
4. Ketua program studi bertanggung jawab kepada Wakil Ketua I (satu) Bidang
akademik.
5. Ketua program studi dan sekretaris program studi diangkat dan diberhentikan oleh
Ketua atas usulan Wakil Ketua I Bidang Akademik.
6. Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua/sekretaris program studi diatur dalam
ketentuan tersendiri.

Pasal 39
1. Laboratorium adalah unit sumberdaya dasar bagi pengembangan disiplin ilmu
pengetahuan, tahfidzul quran dan ilmu quran dan tafsir
2. Laboratorium terdiri dari laboratorium yang dikoordinasi oleh sekolah tinggi dan
laboratorium program studi.
3. Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala yang berasal dari dosen yang
keahliannya
telah memenuhi syarat tertentu.

24
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

4. Kepala laboratorium yang dikoordinasi oleh wakil ketua I yang bertanggung jawab
kepada ketua, sedangkan
5. Kepala laboratorium program studi bertanggung jawab kepada ketua program studi.
6. Kepala laboratorium program studi diangkat dan diberhentikan oleh ketua program
studi sekolah tinggi,
7. Dalam menjalankan tugasnya, kepala laboratorium dibantu oleh staf laboraturium.
8. Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas kepala laboratorium diatur dalam ketentuan
tersendiri.
Pasal 40
BAGIAN KEENAM
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
1. Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat adalah unsur pelaksanaan
akademik di lingkungan sekolah tinggi.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dipimipn oleh ketua dan dua
Kepala yang masing-masing meng-koordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, dan kepala
pengabdian masyarakat diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi.
4. Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat diatur dengan ketentuan tersendiri.

Pasal 41
Lembaga Bahasa
(1) Lembaga bahasa adalah unit akademik yang bertugas merencanakan, menyiapkan
bahan ajar, dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran bahasa baik untuk
mahasiswa maupun dosen/karyawan.
(2) Lembaga bahasa dipimpin oleh kepala dibantu oleh sekretaris.
(3) Kepala dan sekretaris Lembaga Bahasa diangkat dan diberhentikan oleh ketua.
(4) Kepala lembaga bahasa bertanggung jawab kepada ketua.
(5) Prosedur, mekanisme, dan tata kerja lembaga bahasa diatur dalam ketentuan
tersendiri.

25
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAGIAN KETUJUH
Masa Jabatan Pejabat Struktural Akademik
Pasal 41
(1) Masa jabatan ketua sekolah tinggi,
a. Ketua/Sekretaris Program Studi ,
b. Ketua/Sekretaris Laboratorium, Ketua/Wakil Ketua Lembaga
c. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat,
d. Ketua/Sekretaris Lembaga Bahasa, dan Ketua/Sekretaris Pusat Studi
(2) Masa jabatan ketua/ sekretaris lembaga adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali satu kali masa jabatan berikutnya.
(3) Pejabat struktural akademik sebagaimana dimaksud ayat (1) yang sudah berturut-
turut
dapat diangkat kembali setelah masa selang sekurang-kurangnya satu periode.
(4) Pergantian jabatan struktural akademik antar waktu dilaksanakan sampai
berakhirnya
masa jabatan.
(5) Masa jabatan pejabat struktural akademik antar waktu tidak diperhitungkan sebagai
periode jabatan.
BAGIAN KEDELAPAN
Biro Administrasi
Pasal 42
(1) Biro adalah unsur pelaksana administrasi, pembantu pimpinan sekolah tinggi
dibidang
pelayanan teknis administratif yang meliputi administrasi umum, administrasi
akademik, kemahasiswaan, dan administrasi keuangan.
(2) Biro dipimpin oleh seorang kepala diangkat dan diberhentikan oleh ketua sekolah
tinggi.
(3) Kepala biro bertanggung jawab kepada ketua sekolah tinggi.
(4) Biro memiliki bagian-bagian dan setiap bagian memiliki sub-bagian.
(5) Jumlah dan jenis bagian maupun sub-bagian disesuaikan dengan kebutuhan.

26
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 43
(1) Biro Administrasi Umum (BAU) adalah unit penyelenggara pelayanan teknis dan
administratif seluruh unsur di lingkungan sekolah tinggi.
(2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BAU berada di bawah koordinasi Wakil
ketua Bidang kelelmbagaan dan Keuangan.

Pasal 44
(1) Fungsi dan tugas pokok BAU :
(a) Penyelenggara dan pembina tata usaha dan rumah tangga kantor pusat.
(b) Penyelenggara perencanaan, pengelolaan, pengembangan, dan pengelolaan tata
usaha
kepegawaian.
(c) Penyelenggara perencanaan, pengadaan, distribusi, inventarisasi, dan penyimpanan
perlengkapan.
(2) Struktur, mekanisme, dan rincian tugas BAU diatur dengan ketentuan tersendiri.

Pasal 45
(1) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) adalah unit
penyelenggara
pelayanan teknis dan administrasi akademik dan kemahasiswaan di lingkungan sekolah
tinggi.
(2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BAAK berada di bawah koordinasi Wakil
ketua Bidang Akademik dan Wakil ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Pasal 46
(1) Tugas dan fungsi pokok BAAK:
(a) Penyelenggara penyusunan rencana kegiatan pendidikan dan pengajaran.
(b) Penyelenggara penyusunan administrasi pendidikan dan pengajaran.
(c) Penyelenggara pelaporan adiministrasi kegiatan pendidikan dan pengajaran.
(d) Penyelenggara penyusunan rencana kegiatan kemahasiswaan.
(e) Penyelenggara pelayanan administrasi kegiatan kemahasiswaan dan alumni.
(f) Penyelenggara pelaporan administrasi kegiatan kemahasiswaan dan alumni.
(2) Struktur, mekanisme, tata kerja, dan rincian BAAK diatur dengan ketentuan
tersendiri.

27
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Pasal 47
(1) Biro Administrasi Keuangan (BKU) adalah unit penyelenggara pelayanan teknis dan
administrasi keuangan seluruh unsur di lingkungan ketua.
(2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BKU berada di bawah koordinasi Wakil
ketua Bidang Kelembagaan dan Keuangan.
Pasal 48

(1) Fungsi dan tugas pokok BKU:


(a) Penyelenggara penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
tinggi.
(b) Penyelenggara Pembukuan Sekolah Tinggi
(c) Penyelenggara penyusunan pertanggungjawaban keuangan sekolah tinggi.
(d) Penyelenggara perhitungan anggaran sekolah tinggi.
(e) Penyelenggara pengelolaan perbendaharaan sekolah tinggi.
(2) Struktur, mekanisme, tata kerja, dan rincian tugas BKU diatur dengan ketentuan
tersendiri.

BAGIAN KESEMBILAN
Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pasal 49
(1) UPT terdiri dari perpustakaan, laboratorium yang dikoordinasi sekolah tinggi, pusat
komputer, penerbitan, dan unit-unit lain sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan.
(2) UPT dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh tenaga teknis laboratorium.
(3) Kepala UPT diangkat dan diperhentikan oleh ketua sekolah tinggi.
(4) Kepala UPT bertanggungjawab kepada ketua sekolah tinggi.
(5) Struktur, fungsi, tata kerja, dan rincian tugas UPT diatur dengan ketentuan
tersendiri.

28
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB VIII
PELAKSANA AKADEMIK
Pasal 50
Dosen
(1) Status Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam, terdiri atas:
a. Dosen Tetap;
b. Dosen Tidak Tetap;
c. Dosen Kontrak

(2) Status karyawan dari Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam,
terdiri atas:
a. Karyawan Yayasan Pendidikan Islam Al Multazam Husnul Khotimah.
b. Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam kontrak.

Pasal 51
Hak Dosen
(1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, Dosen Tetap berhak:
a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial;
b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja;
c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual;
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber
belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat, termasuk kesempatan untuk
meningkatkan kompetensi dalam bentuk pendidikan lanjut, mengikuti
pendidikan dan pelatihan, seminar, lokakarya, serta akegiatan lain yang
sejenis;
e. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan;
f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan peserta didik;
g. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi

29
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

profesi keilmuan.
(2) Hak Dosen Tidak Tetap diatur tersendiri oleh Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-
Multazam.

Pasal 52
Kewajiban Dosen

(1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen tetap berkewajiban:


a. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan kepada
masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan
tekhnologi;
d. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kondisi, fisik tertentu, atau latar belakang sosio-
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik,
serta nilai-nilai agama dan etika.
(2) Kewajiban Dosen Tidak Tetap diatur tersendiri olehSekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazam.

Pasal 53
Syarat Dosen
(1) Syarat untuk menjadi dosen secara umum adalah:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar,
c. mempunyai moral dan integritas yang tinggi,
d. memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan
negara.
(2) Syarat secara khusus dan proses seleksi sebagai dosen tetap atau dosen tidak tetap
diatur tersendiri di dalam Peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Al -Qur’an Al -

30
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

Multazam.
(3) Syarat dan ketentuan pengangkatan tenaga kerja asing sebagai dosen tetap atau
sebagai dosen tidak tetap akan diatur dengan peraturan tersendiri dan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan mengenai tenaga kerja asing;
(4) Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatannya, karena:
a. meninggal dunia;
b. mencapai batas usia pensiun yaitu 65 tahun atau 70 tahun;
c. atas permintaan sendiri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas secara terus menerus selama 12 (duabelas)
bulan;
e. berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara dosen
dengan penyelenggara pendidikan.

Pasal 54
Pembinaan dan Pengembangan Dosen
(1) Pembinaan dan pengembangan dosen meliputi pembinaan dan pengembangan
profesi dan karier.
(2) Pembinaan dan pengembangan profesi dosen seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini
meliputi
a. kompetensi pedagogik,
b. kompetensi kepribadian,
c. kompetensi sosial, dan
d. kompetensi professional
(3) Pembinaan dan pengembangan profesi dosen seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini
dilakukan melalui jenjang jabatan akademik dosen.
(4) Pembinaan dan pengembangan karier dosen seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini
meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

Pasal 55
Beban Kerja Dosen
(1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu:
a. merencanakan pembelajaran;
b. melaksanakan proses pembelajaran;

31
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

c. melakukan evaluasi pembelajaran;


d. membimbing dan melatih;
e. melakukan penelitian;
f. melakukan tugas tambahan lain yang ditentukan Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazam; serta
g. Melakukanpengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
(2) Beban kerja seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini paling sedikit senilai dengan
beban kerja yang sepadan 12 (duabelas) sks dan paling banyak 16 (enambelas) sks
pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya;
(3) Distribusi beban kerja pada masing-masing dosen serta evaluasinya dilakukan
oleh pimpinan fakultas masing-masing
(4) Dosen yang sedang di dalam tugas struktural baik untuk kepentingan Negara
maupun institusi/lembaga, serta dosen yang sedang di dalam tugas belajar
memiliki beban kerja yang akan ditentukan kemudian.

32
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB X
MAHASISWA DAN ALUMNI

Pasal 56
Mahasiswa
(1) Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al -Qur’an Al- Multazamadalah salah satu
anggota civitas akademika yang terdaftar dan belajar sebagai peserta program
pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam untuk mendapat gelar
akademik.
(2) Syarat menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al- Multazam:
a. Harus memiliki Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dari pendidikan
sebelumnya;
b. Harus memiliki kemampuan yang dipersyaratkan oleh Sekolah Tinggi
Ilmu Al- Qur’an Al- Multazammelalui proses seleksi penerimaan
mahasiswa baru, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
(3) Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan tanpa membedakan jenis kelamin,
agama, suku, ras, kedudukan sosial, tingkat kemampuan ekonomi, dan diterima
sesuai dengan ketentuan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam;
(4) Warga negara asing yang akan menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazam harus memenuhi persyaratan khusus sesuai dengan prosedur
seperti diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(5) Persyaratan khusus dan prosedur seperti dimaksud ayat (4) Pasal ini diatur oleh
Menteri;
(6) Penerimaan mahasiswa pindahan dari program jenjang diploma ke program
jenjang sarjana dan/atau sebaliknya dilakukan berdasarkan Peraturan Sekolah
Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazamdengan memperhatikan ketentuan yang
ditetapkan oleh perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 57
Hak Mahasiswa

(1) Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazammempunyai hak:
a. Mengembangkan daya penalaran akademik yang bertanggung jawab untuk

33
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

menuntut dan mengkaji ilmu, sesuai dengan norma dan etika yang berlaku
dalam lingkungan akademik, dengan memperhatikan ketentuan/
perundang-undangan yang berlaku;
b. Memanfaatkan kebebasan akademik dan memperoleh pengajaran/layanan
akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku;
c. Mendapat bimbingan dari dosen dan konseling yang bertanggung jawab
atas program yang diikuti dan masalah yang dihadapinya di dalam
menyelesaikan studi;
d. Memanfaatkan sumber daya dan fasilitas Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an
Al- Multazamyang tersedia dalam rangka kelancaran proses belajar;
e. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program yang
diikutinya dan hasil belajarnya;
f. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan fasilitas yang ada di
Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam;
g. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku;
h. Mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazamsesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan
kemampuan yang dimiliki;
i. Pindah ke perguruan tinggi lain, apabila memenuhi persyaratan penerimaan
mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang dikehendaki;
j. Memperoleh pelayanan khusus dari Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-
Multazam, bilamana mahasiswa merupakan penyandang cacat.
(2) Pelaksanaan ketentuan seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam.
Pasal 58
Kewajiban Mahasiswa
(1) Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazammemiliki
kewajiban, sebagai berikut:
a. mendaftarkan diri sebagai mahasiswa pada awal setiap semester;
b. mengikuti kegiatan akademik dan mampu menyelesaikan hafalan 30 Juz;
c. mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu
Al- Qur’an Al- Multazam;

34
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

d. memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan


keamanan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam;
e. menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan kewajiban lainnya,
kecuali mahasiswa dibebaskan dari kewajiban tersebut berdasarkan
Peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazamdengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
f. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian;
g. menghormati dosen, tenaga penunjang akademik, tenaga non-akademik,
dan semua pemangku kepentingan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazam;
h. menjaga wibawa dan nama baik Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-
Multazam, di dalam maupun di luar kampus;
i. menjunjung tinggi agama, etika, moral, dan budaya nasional.
(2) Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya, mahasiswa bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan baik secara pribadi maupun kelompok;
(3) Pelaksanaan ketentuan seperti dimaksud ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam.

Pasal 59
Organisasi Kemahasiswaan

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazammemfasilitasi kegiatan


pengembangan kemahasiswaan di dalam rangka mendorong dan meningkatkan
prestasi mahasiswa, melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler;
(2) Kegiatanpengembangan kemahasiswaan dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazambersama-sama dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM)
yang ada.
(3) Organisasi kemahasiswaan di Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-
Multazamdiselenggarakan berdasarkan surat keputusan Rektor.
(4) Organisasi kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-
Multazammeliputi semua aktivitas kemahasiswaan dengan menjunjung tinggi
prinsip otonomi.
(5) Organisasi kemahasiswaan yang dibentuk merupakan sarana pengembangan diri

35
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawanan, keutuhan


pribadi, dan upaya pemenuhan kebutuhan mahasiswa untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan tinggi.

Pasal 60
Kegiatan Kemahasiswaan

(1) Kegiatan ko-kurikuler adalah kegiatan mahasiswa yang secara langsung


menunjang peningkatan ketajaman penalaran mahasiswa dalam berbagai fora
antara lain forum diskusi, forum debat, seminar dan kegiatan-kegiatan ilmiah
lainnya.
(2) Kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa adalah kegiatan yang mampu menunjang
semangat belajar mahasiswa meliputi kegiatan pengembangan minat, bakat dan
kegemaran, dalam bentuk olah raga, kesenian dan kebudayaan;
(3) Kegiatan kemahasiswaan dari oleh dan untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazamyang dilaksanakan di dalam dan di luar kampus dengan izin
Pimpinan;
(4) Kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan dengan mengikutsertakan unsur dari
luar Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazamdilakukan dengan izin
Pimpinan.
(5) Pembiayaan kegiatan kemahasiswaan menjadi bagian rencana kerja dan anggaran
Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam.
(6) Dalam melaksanakan kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakulikuler mahasiswa
mengedepankan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual.
Pasal 61
Alumni

(1) Alumnus adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazamyang
telah menyelesaikan studi pada salah satu program pendidikan di Sekolah Tinggi
Ilmu Al- Qur’an Al-Multazam;
(2) Alumni dapat membentuk organisasi alumni yang bersifat non-struktural untuk
menggalang rasa persatuan, menjalin komunikasi antar alumni, membina
hubungan dengan almamater, dan menjadi mitra kerja dalam upaya mendukung

36
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

tercapainya tujuan pendidikan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-
Multazam;
(3) Tata kerja organisasi alumni, ketentuan, hak, kewajiban dan tanggung jawab
alumni, diatur di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

37
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB XI
KERJASAMA
Pasal 62
Kerja Sama

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam dapat melakukan kerja sama
akademik dan/atau non-akademik dengan pendidikan lain, dunia usaha, atau pihak
lain, baik dalam negeri maupun luar negeri.
(2) Kerja sama seperti dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu
Al- Qur’an Al Multazam dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan tri dharma
perguruan tinggi.
(3) Kerja sama seperti dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip:
a. mengutamakan kepentingan pembangunan nasional;
b. menghargai kesetaraan mutu;
c. saling menghormati;
d. menghasilkan peningkatan mutu pendidikan;
e. berkelanjutan; dan
f. mempertimbangkan keberagaman kultur yang bersifat lintas daerah,
nasional, dan/atau internasional.
(4) Kerja sama akademik dapat dilakukan berbentuk:
a. pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat;
b. program kembaran;
c. pengalihan dan/atau pemerolehan kredit;
d. penugasan dosen senior sebagai pembina pada perguruan tinggi yang
membutuhkan pembinaan;
e. pertukaran dosen dan/atau mahasiswa;
f. pemanfaatan bersama berbagai sumber daya;
g. pemagangan;
h. penerbitan terbitan berkala ilmiah;
i. penyelenggaraan seminar bersama; dan/atau
j. bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu.
(5) Kerja sama non-akademik dapat dilakukan berbentuk:

38
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

a. pendayagunaan aset;
b. usaha penggalangan dana;
c. jasa dan royalti hak kekayaan intelektual; dan/atau
d. bentuk lain yang dianggap perlu.
(6) Di dalam rangka pembinaan, Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazamdapat
memberikan bantuan kepada perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar
negeri;
(7) Kerjasama dapat dilaksanakan sepanjang tidak mengganggu tugas pokok Sekolah
Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al -Multazam.

39
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB XII
SARANA DAN PRASARANA

Pasal46
Sarana dan Prasarana

(1) Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperoleh baik dari Pemerintah,
masyarakat atau pihak luar negeri diatur dan ditetapkan oleh Direktur.
(2) Pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana seperti dimaksud ayat (1)
Pasal ini diarahkan untuk mendukung kelancaran di dalam penyelenggaraan dan
peningkatan kualitas akademik.
(3) Penambahan dan/atau penggantian sarana dan prasarana disesuaikan dengan
perkembangan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam, dan dengan
kebutuhan serta perkembangan keadaan, serta ditetapkan oleh Direktur
berdasarkan anggaran tahunan yang disetujui Yayasan.
(4) Tata cara pendayagunaan sarana dan prasarana untuk memperoleh dana guna
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al-
Multazamdiatur dan ditetapkan oleh Rektor dengan persetujuan Senat.
(5) Pedoman perencanaan dan tata kelola, serta pengendalian sumber daya fisik
Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al -Multazam diatur di dalam peraturan
Yayasan.

40
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB XIII
PEMBIAYAAN

Pasal 63
Pembiayaan

(1) Sumber pembiayaan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazamdapat
diperoleh dari peserta didik atau pihak luar.
(2) Penggunaan dana yang berasal dari Pemerintah baik dalam bentuk anggaran
maupun subsidi diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) Dana yang diperoleh dari masyarakat adalah peroleh dana yang berasal dari
sumber-sumber sebagai berikut.
a. Sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP);
b. Biaya seleksi ujian masuk;
c. Biaya sarana dan prasarana;
d. Hasil kontrak kerja yang sesuai dengan peran serta fungsi Sekolah Tinggi
Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam;
e. Sumbangan dan hibah dari perorangan, lembaga pemerintah atau lembaga
non pemerintah yang sifatnya tidak mengikat;
f. Penerimaan dari masyarakat lainnya.
(4) Penerimaan dan penggunaan dana yang diperoleh dari luar negeri diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh Direktur.
(5) Usaha untuk meningkatkan penerimaan dana dari masyarakat didasarkan atas pola
prinsip tidak mencari keuntungan dan tidak mengikat.
(6) Kewenangan penerimaan, penyimpanan dan penggunaan dana serta pembukuan
keuangan ditentukan dan ditetapkan oleh Yayasan.

41
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB XIV
PENGAWASAN DAN AKREDITASI

Pasal 64
Pengawasan Mutu dan Akreditasi

(1) Tata cara pengawasan mutu, evaluasi, dan penilaian akreditasi dilakukan dengan
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Mutu seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini merupakan keterkaitan antara tujuan,
masukan, proses, dan keluaran yang merupakan tanggung jawab institusional
Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam.
(3) Sistem manajemen mutu untuk memenuhi standar dan ketentuan perundangan-
undangan yang berlaku ditetapkan oleh Ketua.
(4) Struktur, tata kelola, strategi, dan pendekatan penjaminan mutu ditetapkan oleh
Direktur.

42
STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU AL QURAN ALMULTAZAM KUNINGAN

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal49
Ketentuan Peralihan

(1) Hal-hal yang belum diatur di dalam Statuta ini, tetapi sudah ada ketentuan di
dalam peraturan pemerintah dan lain-lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan
sekolah tinggi, dinyatakan berlaku dan menjadi pedomanSekolah Tinggi Ilmu Al-
Qur’an Al- Multazam.
(2) Semua peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Al- Qur’an Al- Multazam.yang sudah tidak
sesuai dan/atau bertentangan dengan yang diatur di dalam Statuta ini dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 50
Penutup

(1) Dengan ditetapkannya Statuta ini oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran,
Statuta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua STIQ Al-Multazam.
(2) Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an Al Multazam.ini berlaku sejak saat
ditetapkan.

Di Tetapkan,
Di Kuningan, 20 Agustus 2018
Ketua STIQ

Dr. KH. Agus Setiawan, Lc., MA.

43

Anda mungkin juga menyukai