Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ronald C. Doll mengatakan kurikulum sekolah adalah isi dan proses formal maupun
nonformal yang mengantarkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman.
Selain itu, peserta didik mengalami perkembangan keterampilan, perubahan tingkah laku,
apresiasi, dan nilai-nilai di bawah lembaga pendidikan.
Selain populasi Indonesia yang relatif padat, Indonesia juga memiliki berbagai
keragaman. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain dari
segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan
kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah.
Sebagai akibat turunannya, keragaman tersebut selanjutnya melahirkan tingkatan kebutuhan
dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu
dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah. Terkait dengan pembangunan
pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
daerah.
Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan
daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berikut :
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan
(j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan :

33
Dokumen Kurikulum I
1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah tertentu serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum merupakan komponen sistem pendidikan yang paling rentan terhadap
perubahan. Paling tidak ada tiga faktor yang membuat kurikulum harus selalu dirubah atau
diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi tentang manusia dan pendidikan,
khususnya mengenai hakikat kebutuhan peserta didik terhadap pendidikan/pembelajaran.
Kedua, karena cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga subject matter yang
harus disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan beragam. Ketiga, adanya
perubahan masyarakat, baik secara sosial, politik, ekonomi, maupun daya dukung lingkungan
alam, baik pada tingkat lokal maupun global.
Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka salah satu kriteria baik buruknya sebuah
kurikulum bisa dilihat pada fleksibilitas dan adaptabilitasnya terhadap perubahan. Selain itu
juga dilihat dari segi kemampuan mengakomodasikan isu-isu atau muatan lokal dan isu-isu
global. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pendidikan harus mampu mengantarkan
peserta didik untuk hidup pada zaman mereka, serta memiliki wawasan global dan mampu
berbuat sesuai dengan kebutuhan lokal.
Dalam teori manajemen, sebagai sistem perencanaan pembelajaran yang baik,
kurikulum harus mencakup empat hal. Pertama, hasil akhir pendidikan yang harus dicapai
peserta didik (keluaran), dan dirumuskan sebagai kompetensi lulusan. Kedua, kandungan
materi yang harus diajarkan kepada, dan dipelajari oleh peserta didik (masukan/standar isi),
dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan. Ketiga, pelaksanaan
pembelajaran (proses, termasuk metodologi pembelajaran sebagai bagian dari standar
proses) supaya ketiga kompetensi yang diinginkan terbentuk pada diri peserta didik.
Keempat, penilaian kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran sedini mungkin
untuk memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran tersebut sesuai dengan rencana.

B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan

33
Dokumen Kurikulum I
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81-A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum;
14. Kurikulum MTs al-Fatah Kota TarakanTarakan Tahun Pelajaran 2013/2017.
15. Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Kalender Pendidikan bagi Satuan Pendidikan di
Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tarakan Tahun Pelajaran
2017/2018.

C. Sejarah Singkat
1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan MTs al-Fatah Kota Tarakan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) al-Fatah Hidayatullah Tarakan merupakan sekolah
swasta bernuansa Islami yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Integral
Hidayatulah (LPIH). Lembaga ini berdiri di Tarakan dibawah naungan Yayasan Pesantren
Hidayatullah pada tahun 1993 yang awalnya berfungsi sebagai lembaga dakwah. Dalam
perkembangannya pada tahun 1994 Yayasan Pesantren Hidayatullah secara musyawarah
mufakat serta adanya dukungan dan kepercayaan Masyarakat Muslim Tarakan
mendirikan Lembaga Pendidikan Islam. Hingga saat ini LPIH telah memiliki beberapa
satuan pendidikan/institusi pendidikan. Mulai dari KB (Kelompok Bermain), TK (Taman
Kanak-Kanak)/RA (Raudhatul Athfal), SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA, yang
kesemuanya berbasis Islami.

33
Dokumen Kurikulum I
Secara umum Lembaga Pendidikan Integral Hidayatullah didirikan dengan
dorongan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. MTs al-Fatah Kota Tarakan
secara legal formal berdiri sejak dikeluarkannya SK (Surat Keputusan) Wali Kota Tarakan
No. tertanggal . Sekolah ini mulai menerima siswa
baru pada awal tahun pelajaran 1994/1995. Sekolah ini setiap tahunnya mengalami
perkembangan. Hingga saat ini MTs al-Fatah Kota Tarakan sudah memiliki 150 siswa yang
terbagi atas 7 kelas dan dibimbing oleh 12 orang guru, dibantu 2 karyawan yang terdiri
atas: 1 karyawan TU, 1 karyawan kebersihan/Keamanan.
MTs al-Fatah Kota Tarakan ini bertujuan meletakkan dasar-dasar pendidikan
secara menyeluruh dan seimbang antara aspek ruhiyah, aqliyyah, dan jasadiyyah yang
meliputi dzikir, fikir dan ikhtiar; kognitif, afektif, dan psikomotorik; individu, keluarga, dan
masyarakat; imtak dan iptek; ayat qauliyah dan kauniyah; kepentingan dunia dan akhirat;
serta berusaha mendidik tunas-tunas agama, bangsa dan negara untuk menjadi kader
yang memiliki kriteria: lurus akidahnya, benar ibadahnya, baik akhlaknya, sehat
badannya, optimal daya pikirnya, mandiri dalam hidupnya, terstruktur aktivitas nya,
serius dalam beramal, menghargai waktu, dan bermanfaat bagi sesama.
Sebagai sekolah yang berciri khas Islam, MTs al-Fatah Kota Tarakan menawarkan
program pendidikan yang pada umumnya sangat diperlukan dalam membentuk peserta
didik berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam proses belajar mengajar
didukung dengan areal kampusyang asri serta fasilitas ruang kelas yang representatif,
perpustakaan, kantin, masjid, dan lapangan olah raga yang semuanya berfungsi untuk
memperlancar pembelajaran. Untuk pengembangan pendidikan dan berjalannya proses
pembelajaran, MTs al-Fatah Kota Tarakan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)dari Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) dan kurikulum PAI.
Materi kurikulum mengadopsi dari Diknas dan proses pengalamannya mengacu pada
kurikulum Departemen Agama. Artinya sekolah ini bermaksud mengsinkronkan materi
dan pengalaman.

2. Kondisi Objektif
I. Kondisi Eksternal
a) Kota Tarakan
Kabupaten Tarakan merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara dengan luas
39.799,90 km² serta berpenduduk terkecil kedua setelah Kabupaten Tana Tidung
yaitu 62.423 jiwa. Tarakan berpusat di Kecamatan Tarakan Kota yang
berpenduduk sekitas 50% dari jumlah dari jumlah penduduk total. Kabupaten
Tarakan berada di wilayah pedalaman yang pada umumnya merupakan

33
Dokumen Kurikulum I
pemukiman bagi Suku Tidung dan Suku Dayak. Tarakan juga merupakan satu dari
dua kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia.
Kabupaten tersebut juga memiliki satu bandar udar domestik yaitu Bandar Udara
Kolonel Robert Atty Bessing dan banyak bandar udara perintis perbatasan salah
satunya yaitu Bandar Udara Long Apung.
b) Animo Masyarakat
Masyarakat khususnya yang ada di wilayah kota Tarakan, memiliki perhatian yang
cukup baik terhadap pendidikan dasar yang berbasis agama Islam. Hal ini
ditunjukkan oleh animo masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan putra-
putrinya di sekolah Islam. Bahkan untuk itu sampai harus mengirimkan anak-
anaknya ke sekolah Islam yang ada di wilyah Indonesia. Walaupun penyebaran
kepercayaan terhadap lembaga Islam belum merata dan masih terkonsentrasi di
beberapa sekolah Islam di Indonesia, namun hal itu merupakan bukti kepedulian
orang tua untuk pendidikan yang berbasis agama Islam.
c) Masih Kurangnya Kompetitor di Tarakan
Untuk Sekolah Tingkat Menengah, di Tarakan sekolah yang berpendidikan Islam
masih kurang, kondisi ini yang menjadikan MTs al-Fatah Kota Tarakan mendapat
respon pemerhati dan yang memiliki kepedulian terhadap sekolah islam cukup
baik. Sehingga dapat memasuki segmen pasar dari bawah, menengah hingga atas.

II. Kondisi Internal


a. Lokasi yang Strategis

1) Lokasi pendirian MTs al-Fatah Kota Tarakan di Tarakan Kota, adalah langkah
yang cukup strategis. Tarakan Kota acceptable dari arah manapun. Tidak terlalu
jauh dari Pusat Kota, Pasar, Kawasan Perkantoran sebab posisinya yang berada
di dalam Kota Tarakan.
2) Dengan luas areal mencapai 200m2, maka pengembangan areal pendidikan
dapat dilakukan dengan lebih leluasa. Saat ini sudah menyelenggarakan
Pendidikan dari tingkat KB, TK, SDhingga SMP.
3) Berada tidak terlalu dekat dengan jalan raya (+400 meter), sehingga suasana
pembelajaranpun dapat dilakukan lebih kondusif tidak terganggu oleh
keributan lalu lintas. Selain itu juga memberikan rasa aman kepada orang-tua
yang menyekolahkan anak-anaknya.

b. Gerakan Dakwah yang terus meluas


Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Tarakan Kota didirikan pada tahun
2004 telah memiliki gerakan dakwah yang terus meluas dan merata di Tarakan.
Gerakan Dakwah yang sudah dilaksanakan oleh Yayasan Pondok Pesantren
Hidayatullah Tarakan meliputi : gerakan dakwah rutin, antara lain : Majelis Ta’lim,
Akselerasi Al-Quran dan Khutbah Jum’at dan gerakan dakwah insidentil, seperti
training kepemimpinan untuk kader-kader Islam tingkat remaja.

c. Sudah memiliki sekolah percontohan yang dapat dijadikan rujukan


Sekolah Integral Hidayatullah sendiri sudah berdiri di beberapa kota besar
dan sudah memiliki nama yang cukup dikenal oleh masyarakat. Terbukti dengan
animo masyarakat yang cukup tinggi untuk menyekolahkan anaknya di sekolah-
sekolah Integral, mulai tingkat TK sampai Perguruan Tinggi. Sehingga pendirian

33
Dokumen Kurikulum I
MTs al-Fatah Kota Tarakan di Tarakan Kota cukup dengan mengadopsi sistem
pendidikan Sekolah Integral Hidayatullah yang telah dicanangkan oleh DPP
Hidayatullah Bidang Pendidikan, dengan perubahan disana-sini sesuai dengan
kondisi Tarakan.

D. Tujuan Pengembangan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini disusun bertujuan sebagai pedoman dan acuan
dalam mengembangkan kurikulum di MTs al-Fatah Kota Tarakan periode 2017/2018
dalam mewujudkan tercapainya 8 standart Nasional Pendidikan. Karena itu, Kurikulum di
MTs al-Fatah Kota Tarakan dikembangkan berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak Mulia
Pembelajaran yang diterapkan di MTs al-Fatah Kota Tarakan adalah dengan
mengintegrasikan Imtaq dimana ketika proses penyampaian materi pembelajaran
kepada siswa didasari dengan Al-qur’an dan hadist-hadist yang mendukung sebagai
penguatan terhadap pelajaran tersebut.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
MTs al-Fatah Kota Tarakan menyesuaikan kurikulum yang berjalan dengan kebutuhan
dan perkembangan peserta didik dilingkungannya. Pembekalan potensi-potensi hal
tersebut di terapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Adapun
arah kebutuhan tersebut adalah dalam per-komunikasian dan dalam melestarikan
budaya-budaya Islam yang sudah mulai terkikis habis oleh modernnya dunia saat ini.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik.
Melihat dari perkembangan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi saat ini MTs al-
Fatah Kota Tarakan menyesuaikan diri terhadap hal tersebut dengan cara membekali
peserta didik pengetahuan-pengetahuan tentang peggunaan teknologi, dampak positif
dan negatif serta pemanfaatannya dalam bidang dunia kerja. Penyesuaian tersebut di
tujukan untuk meningkatkan potensi, kecerdasan, minat dan bakat dari peserta didik
dalam menghadapi era globalisasi saat ini.
4. Peningkatan Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
MTs al-Fatah Kota Tarakan mengembangkan potensinya dibidang Spitual keagamaan
yang tujuannya untuk membentuk karakter siswa dalam bersikap sebagai kader
muslim. Potensi tersebut juga membeli peserta didik sebagai calon-calon pemimpin
sejati yang berpedoman kepada Al-qur’an dan Hadist Nabi.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam membangun sikap nasionalisme peserta didik, MTs al-Fatah Kota Tarakan
membiasakan menyediakan santunan atau dana untuk membantu daerah-daerah yang
terkena musibah/bencana alam. Dalam hal ini peserta didik dibiasakan untuk hidup
berbagi dan saling tolong menolong sesama warga negara.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Pengembangan Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan disesuaikan dengan tuntutan
lingkungan dunia kerja saat ini. Mulai dari penguasaan dalam bahasa Asing sampai
kepada penguasaan bidang Teknologi canggih sudah merupakan hal yang tak bisa
dipisahkan dalam pendidikan terutama pada satuan pendidikan di daerah-daerah

33
Dokumen Kurikulum I
berkembang. Pengintegrasian kebutuhan tersebut merupakan kewajiban bagi setiap
sekolah untuk memperhatikan perkembangannya.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Perkembangan teknologi informasi dan kunikasi pada saat ini tidak bisa dihindari dan
jika perkembangan tersebut tidak dibatasi dan diperhatikan, maka dampak negatif
dari perkembangan IPTEK tersebut lebih menonjol dari pada positifnya. Dari itu, di
MTs al-Fatah Kota Tarakan menerapkan IPTEK pada proses pembelajaran berlangsung
dan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Untuk bidang
seni disiapkan melalui lifeskill untuk menyalurkan bakat peserta didik dalam seni
khususnya pada bidang seni tari dan suara.
8. Agama
Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan dikembangkan untuk meningkatkan toleransi
dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan. MTs al-Fatah Kota
Tarakan berada di lingkungan dominan masyarakat muslim dan semua warga sekolah
beragama Islam.
9. Dinamika Perkembangan Global
Perkembangan globalisasi menuntut peserta didik untuk mandiri, untuk itu sebagai
persiapan menghadapi tantangan tersebut kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan
mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan asfek intelektual, keterampilan,
spiritual, dan sikap agar siap bersaing dengan negara asing.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-nilai Kebangsaan
Pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dikuriukulum MTs al-Fatah Kota
Tarakan materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat
pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan
karakter bangsa, untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma,
asas, dan aturan), kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan
nyata sebagai warga negara yang baik dan bukan hanya pengetahuan, tetapi
ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.
Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Namun demikian, sekolah memilih dan memilah budaya yang
tidak bertentangan dengan norma-norma Agama, khususnya Islam yang merupakan
agama mayoritas yang dianut masyarakat lingkungan sekolah.
12. Kesetaraan Jender
Untuk menjaga nilai-nilai syariat islam, MTs al-Fatah Kota Tarakan mengatur
tatakrama dalam bergaul sesuai dengan kaidah-kaidah Islam guna menjaga nilai-nilai
yang telah dicita-citakan oleh sekolah membentuk karakter islami.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Karakter atau ciri khas yang diterapkan di MTs al-Fatah Kota Tarakan adalah bersikap
dan berbudaya Islami guna menghidari terkikisnya nilai-nilai dan budaya Islami yang
saat ini sudah mulai tidak diindahkan oleh pemeluknya.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah

33
Dokumen Kurikulum I
Tujuan pendidikan menengah adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan yang lebih lanjut.
B. Visi MTs al-Fatah Kota Tarakan

Mewujudkan lembaga pendidikan Islam yang unggul dan kompetitif sehingga dapat melahirkan
generasi yang memiliki kemampuan memikul amanah Allah sebagai hamba dan kholifah-Nya
Indikator:

1) Unggul dalam pengembangan kurikulum integral berbasis tauhid


2) Unggul dalam proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
(Islamic Boarding School)
3) Unggul dalam prestasi akademik dan prestasi mental-spiritual
4) Unggul dalam kualitas sumber daya manusia (SDM)
5) Unggul dalam pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
6) Unggul dalam pengelolaan manajemen sekolah dan manajemen administrasi berbasis IT
7) Unggul dalam pengembangan pembiayaan pendidikan
8) Unggul dalam pengembangan sistem penilaian

C. Misi MTs al-Fatah Kota Tarakan

Mengacu pada visi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, misi sekolah dalam
mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut:

1.1. Mewujudkan Kurikulum yang integral dan berbasis tauhid.

2.1. Mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa
dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3.1. Mewujudkan peningkatan prestasi kelulusan

3.2. Menumbuhkembangkan siswa yang bertauhid dan berakhlaq mulia

3.3. Mengembangkan kemampuan olahraga dan seni yang tangguh dan kompetitif.

3.4. Mengembangkan kemampun KIR, lomba olimpiade yang cerdas dan kompetitif.

4.1. Memiliki tenaga guru bersertifikat profresional.

4.2. Mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

5.1. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.

5.2. Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT.

6.1. Menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah

6.2. Menumbuhkan semangat budaya mutu secara intensif.

7.1. Mewujudkan pengelolaan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil.

72. Mengoptimalkan peran masyarakat dan membentuk jejaring dengan stakeholder.

33
Dokumen Kurikulum I
8.1. Mewujudkan penilaian outentik pada kompetensi kognitif, psikomotor dan afektif.

D. TujuanMTs al-Fatah Kota Tarakan


Mengacu pada visi sekolah dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan menengah, maka
tujuan MTs al-Fatah Kota Tarakan dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut:
2.1.1. Melakukan analisis konteks dan mendokumentasikan secara lengkap.
2.1.2. Melakukan review kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan berdasarkan hasil analisis
konteks.
2.1.3. Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada semua mata
pelajaran.
2.1.4. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
2.1.5. Mewujudkan penilaian outentik pada kompetensi kognitif, psikomotor dan afektif
sesuai karakteristik mata pelajaran.
2.1.6. Melaksanakan penilaian hasil belajar oleh pendidik, sekolah dan pemerintah.
2.1.7. Mewujudkan peningkatan prestasi kelulusan
2.1.8. Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing untuk melanjutkan ke jenjang Menengah
Atas.
2.1.9. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan
menengah.
2.1.10. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang menjadi bagian dari
pendidikan budaya dan karakter bangsa
2.1.11. Mengembankan potensi siswa dalam menggunakan pengetahuan dan teknologi.
2.1.12. Mengembangkan kemampuan olahraga, kepramukaan dan seni yang tangguh dan
kompetitif.
2.1.13. Mengembangkan kemampuan KIR dan tim olimpiade
2.1.14. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih dan nyaman.
2.1.15. Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT
2.1.16. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya dalam proses
pembelajaran
2.1.17. Memiliki tenaga guru bersertifikat profesional.
2.1.18. Mengembankan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
2.1.19. Menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah.
2.1.20. Mengoptimalkan peran komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah
2.1.21. Menumbuhkan semangat budaya mutu secara intensif.
2.1.22. Mewujudkan pengelolaan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil.
2.1.23. Mengoptimalkan peran masyarakat da

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran

33
Dokumen Kurikulum I
Pada Tahun Pelajaran 2017/2018MTs al-Fatah Kota Tarakan menyusun dan
melaksanakan Kurikulum 2013 yang memuat dua kurikulum secara bersamaan, yaitu
kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Untuk itu, MTs al-Fatah Kota Tarakan memiliki
struktur kurikulum yang diberlakukan bagi kelas VII dan VIII (kurikulum 2013) dan
kelas IX (kurikulum 2006). Selain itu, kelas IX masih mengikuti Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) yang
menyatakan, bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2. Kewarganegaraa Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
n dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
Kepribadian kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung

33
Dokumen Kurikulum I
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
Teknologi mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan, dan
kemandirian kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu

33
Dokumen Kurikulum I
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
Untuk kelas VII dan VIII mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu
adanya mata pelajaran kelompok A dan mata pelajaran kelompok B, yang
mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:
No. Domain Kompetensi
1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara

33
Dokumen Kurikulum I
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
2. Pengetahuan seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
3. Keterampilan
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain
sejenis.
Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti sebagai berikut;

No. Domain Kompetensi Inti


Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Sikap Spiritual
yang dianutnya.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
1.
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
Sikap Sosial
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
2. Pengetahuan 1. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
2. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan

33
Dokumen Kurikulum I
No. Domain Kompetensi Inti
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
1. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
2. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
3. Keterampilan menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
3. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar dan selanjutnya


dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran.

33
Dokumen Kurikulum I
2. Prinsip Pengembangan di MTs al-Fatah Kota Tarakan
Pengembangan Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan mengacu kepada
karakteristik Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut:
a. Karakteristik Kurikulum 2013:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
b. Prinsip Pengembangan kurikulum;
Berpusat pada agama, potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan dikembangkan sesuai dengan visi, misi
dan tujuan sekolah yaitu:
a) Bersikap dan berprilaku Islami dalam beraktifitas di lingkungan sekolah
b) Melaksanakan pembelajaran yang bermutu dan mengintegrasi imtaq
terhadap materi ajar.
c) Membiasakan hidup disiplin, hidup sehat, dan mencintai lingkungan.

33
Dokumen Kurikulum I
d) Mengarahkan bakat dan minat peserta didik untuk melanjut ke jenjang yang
lebih tinggi melalui guru BK.
e) Menciptakan generasi-generasi berjiwa pemimpin yang Islami.
f) Memfasilitasi life skill dan ekstrakurikuler peserta didik dan meningkatkan
prestasinya hingga tingkat Nasional.
g) Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Nasional dan jumlah lulusan yang
berkualitas mampu bersaing di tingkat Nasional.
h) Menigkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan sekolah.
i) Mengadakan perlengkapan sarana dan prasarana yang mendukung proses
pembelajaran.
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.
Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Melakukan hafalan surah-surat pendek (Juz 30) dan bimbingan keagamaan pada
guru pembimbing masing-masing.
b. Membimbing peserta didik untuk membiasakan mendirikan sholat wajib dan
sunnat.
c. Melestarikan budaya Islam di lingkungan sekolah.
d. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan
untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan melalui
kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karier (BK)
maupun kegiatan ekstrakuikuler.
e. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
- Belajar untuk memahami dan menghayati .
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain, dan
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
f. Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan
BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki maksimal 25 orang peserta didik
sebagai peserta bimbingannya.

33
Dokumen Kurikulum I
g. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran disesuaikan
dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip Tut Wuri Handayani, Ingmadya Mangun Karsa, Ing Ngarsa Sung
Tulada.
h. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
dan fasilitas internet.
i. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
j. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas, dan jenis serta jenjang
pendidikan.

B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMP meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas VII sampai dengan IX. Untuk kelas
VII dan VIII, struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata
pelajaran. Sedangkan struktur kurikulum untuk kelas IX disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran.
Pengorganisasian kurikulum kelas pada MTs al-Fatah Kota Tarakan dibagi
kedalam dua kelompok, yaitu 1) kelas VII dan VIII yang melaksanakan kurikulum 2013;
dan 2) kelas IX yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006.
1. Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan Kelas VII dan VIII
a. Kurikulum kelas VII dan VIII terdiri atas mata pelajaran kelompok A dan kelompok
B. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.

33
Dokumen Kurikulum I
b. Sebagai sekolah islam yang menekankan pada pendidikan keagamaan, Maka
Pelajaran Pendidikan Agama Islam terbagi dalam 4 Pelajaran, diantaranya Al-Qur’an
Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam dengan merujuk pada
Kurikulum dari Kementerian Agama.
c. Bahasa Arab dan Tahfidz sebagai mata pelajaran Muatan Lokal karena sebagai
bahasa Al-Qur’an sehingga menjadi 3 jam pelajaran.
d. Bidang studi TIK yang duhulunya sebagai bidang studi wajib dan pada kurikulum
2013 sudah ditiadakan lagi maka MTs al-Fatah Kota Tarakan membuat bidang studi
TIK sebagai bidang studi muatan lokal sebanyak 2 jam.
e. Tafsir Lughowi sebagai mata pelajaran muatan lokal karena sebagai dasar bahasa
Al-Qur’an 1 jam seminggu.
f. MTs al-Fatah Kota Tarakan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler antara lain
Pramuka/Kepanduan (Wajib), Seni Tilawah, Seni Kaligrafi, Seni Beladiri, Futsal dan
Lifeskill.
g. Struktur Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan Kelas VII dan VIII disajikan dalam
tabel 1berikut :
Tabel 1
Struktur Kurikulum 2013 MTs al-Fatah Kota Tarakan
Alokasi Waktu
No
Mata Pelajaran Belajar Perminggu
.
VII VIII
Kelompok A.
1 Pendidikan Agama Islam
a) Al-Qur’an Hadits 2 2
b) Aqidah Akhlak 2 2
c) Fiqih 2 2
d) SKI 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Ilmu Penetahuan Alam 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2

33
Dokumen Kurikulum I
Kelompok B.
1 Seni Budaya 2 2
2 Penjas 2 2
3 Prakarya 2 2
4 Bahasa Arab 2 2
5 TIK 2 2
6 Tafsir Lughowi 1 1
7 Tahfidz 2 2
40 40

2. Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan Kelas IX

a. Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan kelas IX masih melanjutkan kurikulum 2006
terdiri atas 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
b. Bidang studi IPA pada semester I dibuat terpadu, sedangkan pada semester II
dipecah menjadi 2 bagian karena sebagai persiapan untuk menghadapi UN sehingga
menjadi Fisika (2 jam) dan Biologi/Kimia (3 jam).
c. Untuk bidang studi IPS pada semester I di buat terpadu sebanyak 4 jam, sedangkan
untuk semester II jumlah jam IPS dikurangi 2 jam sebab 2 jam lagi untuk bimbingan
bidang studi lain sebagai persiapan menghadapi UN.
d. Struktur Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan untuk kelas IX disajikan dalam
tabel 2 berikut :
Tabel 2
Struktur Kurikulum KTSP MTs al-Fatah Kota Tarakan
Alokasi Waktu Belajar
No. Mata Pelajaran Perminggu Kelas IX
Sem. 5 Sem. 6
I. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Islam 3 3
a) Al-Qur’an Hadits - -
b) Aqidah Akhlak - -
c) Fiqih - -
d) SKI - -
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 2

33
Dokumen Kurikulum I
3 Bahasa Indonesia 5 6
4 Matematika 5 6
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 5 -
a) Fisika - 2
5
b) Biologi
- 3
c) Kimia
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4 2
7 Bahasa Inggris 4 5
8 Seni Budaya 2 2
9 Penjas 2 2
10 TIK 2 2
II. Muatan Lokal
1 Prakarya - -
2 Bahasa Arab 2 2
3 Tafsir Lughowi - -
4 Tahfidz 2 2
40 40

3. Muatan Lokal
Pemilihan bidang studi muatan lokal dipilih berdasarkan kondisi lingkungan modern
saat ini yang mulai menipisnya pegetahuan tentang Ilmu Agama Islam. Bertolak dari
kondisi tersebut MTs al-Fatah Kota Tarakan bertekad untuk menciptakan peserta
didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan juga dalam pengetahuan Agama.
Pelaksanaan dan pembagian muatan lokal untuk kelas VII, VIII, dan IX MTs al-Fatah
Kota Tarakan:
1. Pada struktur kurikulum 2013 yaitu untuk kelas VII dan VIII bidang studi muatan
lokal Bahasa Arab, Tahfidz, Tafsir Lughowi dan TIK.
2. Pada struktur kurikulum 2006 yaitu untuk kelas IX bidang studi muatan lokalnya
bahasa arab dan Tahfidz.
4. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan

33
Dokumen Kurikulum I
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
 Pramuka/Kepanduan, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas VII dan VIII.
 Seni Tilawah.
 Seni Kaligrafi.
 Sei Beladiri.
 Futsal
 Lifeskill.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu.
Alokasi waktu setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
5. Minggu efektif
Pada tahun pelajaran 2017/2018MTs al-Fatah Kota Tarakan menerapkan dua
kurikulum secara bersamaan, yakni kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas VII dan
VIII serta kurikulum 2006 bagi peserta didik kelas IX. Jumlah minggu efektif pada dua
kurikulum tersebut memiliki perbedaan, yaitu :
a. Minggu efektif untuk kurikulum 2006 adalah 40 minggu.
b. Minggu efektif untuk kurikulum 2013 adalah 40 minggu.

C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan untuk kelas VII dan VIII meliputi
Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik. Untuk kelas IX,
muatan kurikulum tersebut merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik pada setiap jenjang kelas. Muatan lokal dan pengembangan diri termasuk ke dalam
isi kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII dan VIII untuk tahun pelajaran
2017/2018 mengacu kepada silabus sesuai Permendikbud Nomor 68 tahun 2013,
sedangkan untuk kelas IX mata pelajaran serta alokasi waktu tertera pada struktur
kurikulum yang tercantum pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.
2. Muatan Lokal

33
Dokumen Kurikulum I
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
 Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas VII dan VIII.
 Seni Tilawah.
 Seni Kaligrafi.
 Seni Beladiri.
 Futsal
 Lifeskill.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu.
3. Kegiatan Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Penyelenggaraan pengembangan diri di MTs al-Fatah Kota Tarakan meliputi 2 (dua)
kegiatan, yakni :
a. Pembentukan karakter Peserta didik
Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan guna
mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan rutin,
kegiatan spontan, kegiatan terprogram, dan kegiatan keteladanan. MTs al-Fatah
Kota Tarakan telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan
pembiasaan membaca/hafalan surat/Ayat Al Qur’an juz 30, Asma Ul-Husna, dan
Pidato Islami pada jam pertama dan ketika habis Sholat Asyar setiap harinya.
b. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri
Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di MTs al-Fatah Kota Tarakan
dilaksankan melalui bidang Seni, Olahraga, Keterampilan, Karya Tulis Ilmiah, dan
TIK.
4. Pengaturan Beban Belajar.

33
Dokumen Kurikulum I
a. Pengaturan Beban Belajar pada Kurikulum MTs al-Fatah Kota
Tarakanmenggunakan sistem paket. Beban belajar dengan sistem paket merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
gasal dan genap dalam satu tahun pelajaran.
b. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
1) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran berlangsung selama 40 menit.
2) Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada kurikulum 2013 dan
kurikulum 2006 adalah sebagai berikut:
 Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk kelas VII dan VIII
adalah 40 jam pembelajaran.
 Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk kelas IX adalah 40 jam
pembelajaran.
3) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
4) Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidikuntuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
5) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada MTs al-Fatah Kota Tarakanmaksimum 50% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka per minggu dari mata pelajaran yang bersangkutan.

5. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. MTs al-Fatah Kota Tarakan menetapkan KKM pada
awal tahun pelajaran berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran sekolah
(MGMPS). Setiap guru mata pelajaran di MTs al-Fatah Kota Tarakan meningkatkan

33
Dokumen Kurikulum I
kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan
ideal.
a. KKM kelas VII dan VIII
Kriteria Ketuntasan Minamal (KKM) untuk kelas VII dan VIII di MTs al-Fatah Kota
Tarakan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik dengan memperhatikan nilai rapor, SKHUN, dan
rekomendasi dari sekolah asal. Pada tahun pelajaran 2017/2018 diputuskan, bahwa
KKM untuk semua mata pelajaran kelompok A dan kelompok B adalah 75% atau
sama dengan 3 (tiga).
b. KKM Kelas IX
Penetapan KKM kelas IX memperhatikan kompleksitas materi, daya dukung, dan
intak peserta didik, maka KKM setiap mata pelajaran untuk kelas IX ditetapkan
sebagai berikut;
Tabel 3.
KKM Kelas IX MTs al-Fatah Kota Tarakan
No KKM
Mata Pelajaran
Sem. 5 Sem. 6
I. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama Islam 80 80
Pendidikan Pancasila dan
2 80 80
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 80 80
4 Matematika 80 80
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 80 -
a) Fisika - 80
5
b) Biologi
- 80
c) Kimia
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 80 80
7 Bahasa Inggris 80 80
8 Seni Budaya 80 80
9 Penjas 80 80
10 TIK 80 80
II. Muatan Lokal

33
Dokumen Kurikulum I
1 Prakarya - -
2 Bahasa Arab 80 80
3 Bahasa Mandarin - -
6. Penilaian
a. Pelaksanaan Penilaian Kelas VII dan VIII
1) Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian
nasional.
 Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
 Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
 Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
 Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
 Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
 Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas VIII (tingkat 4) dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas IX (tingkat 4A)
dilakukan melalui UN.
 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh
Pemerintah pada akhir kelas VIII (tingkat 4).
 Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan Prosedur
Operasi Standar (POS) US yang dibuat oleh sekolah.
 Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan Prosedur Operasi
Standar (POS) UN yang dibuat oleh BSNP.
2) Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,
kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan
dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33),
sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B),

33
Dokumen Kurikulum I
Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D
seperti pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 4
Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 - 4,00 A
3,51 - 3,84 A-
3,18 - 3,50 B+
2,85 - 3,17 B
2,51 - 2,84 B-
2,18 - 2,50 C+
1,85 - 2,17 C
1,51 - 1,84 C-
1,18 - 1,50 D+
1,00 - 1,17 D-

3) Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sebagai berikut:
a) Penilaian kompetensi sikap
(1) Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui,
 observasi,
 penilaian diri (self assessment),
 penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik
 jurnal.
(2) Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar
cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
(3) Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
(4) Nilai kompetensi sikap pada LHB didapat dari rata-rata nilai observasi,
nilai diri sendiri, nilai antar teman dan nilai jurnal.

33
Dokumen Kurikulum I
Contoh:
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti
memperoleh:
Nilai Observasi = 85, Nilai diri sendiri = 75, Nilai antarteman = 80, Nilai
Jurnal = 75
Nilai Sikap = (85+75+80+75) : 4 = 315 : 4 = 79 (dibulatkan)
Kualifikasi = Baik (B)
Deskripsi:
Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam
kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada
guru, namun kontrol dirinya perlu ditingkatkan.
b) Penilaian kompetensi pengetahuan
(1) Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
melalui:
 Tes tulis
 Tes lisan
 Penugasan
(2) Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai Ulangan Tengah Semester = UTS,
dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS.
 Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan
yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi
Dasar (KD).
 Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan
UAS.
(3) Penilaian LHB untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi
predikat sebagai berikut:
Huruf Nilai angka Huruf Nilai angka
A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 – 2,33
A- : 3,34 – 3,66 C : 1,67 – 2,00
B+ : 3,01 – 3,33 C- : 1,34 – 1,66
B : 2,67 – 3,00 D+ : 1,01 – 1,33

33
Dokumen Kurikulum I
B- : 2,34 – 2,66 D : < 1,00
(4) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
 NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100
 Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS,
dengan perhitungan sebagai berikut  (rerata NH, UTS, dan UAS
/100) x 4
 Contoh:
Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
NH = 80, UTS = 75, UAS = 85
Nilai rerata NH, UTS, dan UAS = (80 + 75 + 85) : 3 = 240 : 3 = 80
Nilai Konversi = (80 : 100) x 4 = 3,20 ; Predikat B+
Nilai pengetahuan yang ditulis pada LHB adalah nilai koversi (3,20)
dan predikatnya (B+)
c) Penilaian kompetensi keterampilan
a. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
(Pendidik) melalui:
 Tes praktik
 Projek
 Portofolio
b. Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
 NilaiPraktik,
 Nilai Projek,
 Nilai Portofolio
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan
satu KD.
d. Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian
Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
e. Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilan menggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua)
desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
Huruf Nilai angka Huruf Nilai angka
A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 – 2,33

33
Dokumen Kurikulum I
A- : 3,34 – 3,66 C : 1,67 – 2,00
B+ : 3,01 – 3,33 C- : 1,34 – 1,66
B : 2,67 – 3,00 D+ : 1,01 – 1,33
B- : 2,34 – 2,66 D : < 1,00

f. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:


 Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0 sd
100.
 Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik (NPr),
projek (NPj), dan portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai
berikut  (rerata NPr, NPj, dan NPo /100) x 4
 Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
 Nilai Praktik (NPr) = 80; Nilai Projek (NPj) = 75; Nilai Portofolio
(NPo) = 80
 Rerata NPr, NPj, NPo = (80 + 75 + 80) : 3 = 235 : 3 = 78,33
 Nilai Konversi = (78,33/100) x 4 = 3,13;
Predikat B+
Nilai keterampilan yang ditulis pada LHB adalah nilai koversi (3,13)
dan predikatnya (B+).
b. Pelaksanaan Penilaian Kelas IX
Penilaian dilakukan secara menyeluruh, yaitu mencakup semua aspek kompetensi
yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif dan dilakukan oleh
semua guru.
1) Kemampuan kognitif dilaksanakan melalui:
 Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir
Semester (UAS)
Hasil ulangan (ulangan harian/UTS/UAS) dibagikan kepada peserta didik
untuk ditandatangani oleh orang tua dan dikumpulkan oleh guru mata
pelajaran menjadi portofolio nilai ulangan peserta didik yang akan
menjadi perimbangan dalam kenaikan, penjurusan dan kelulusan peserta
didik.

33
Dokumen Kurikulum I
 Tugas Terstruktur (PT)
 Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
 Semua guru diwajibkan memiliki program remedial yang dibuat awal
tahun yang berisi tentang aturan bagi peserta didik yang harus mengikuti
remedial. Setelah melaksanakan remedial (apabila ada) guru membuat
laporan yang beirisi tentang siapa yang diremedial, kapan diremedial dan
bentuk remedialnya.
2) Kemampuan afektif dan psikomotor penilaiannyadiintegrasikan ke dalam
penilaian kognitif dan praktik serta penilaiannya diserahkan ke guru masing-
masing serta hasil akhir penilaian disesuaikan dengan dominasi ranah.
3) Penilaian Kelompok Mata Pelajaran
Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, dan kelompok mata pelajaran estetika selain oleh guru mata
pelajaran masing-masing, juga dipertimbangkan dan dimusyawarahkan
dengan semua guru yang dilaksanakan melalui rapat guru dengan mengacu
kepada ketentuan yang berlaku.
7. Kenaikan Kelas dan kelulusan.
a. Kenaikan kelas
1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan
dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak-hadiran karena sakit atau
alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Khusus untuk Kelas VII dan VIII, peserta didik harus mencapai KKM untuk
Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai ketentuan penilaian
yang berlaku.
4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau nonfisik.
- Tidak terlibat tindak kriminal

33
Dokumen Kurikulum I
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan
memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan norma agama dan sosial.
b. Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2017/2018, kelas IX masih menggunakan kurikulum 2006,
maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat
(1) peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1 kelas VII sampai
dengan semester 6 kelas IX.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
80 -100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah ;
(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
(4) Mematuhi aturan sekolah ;
(5) Hormat terhadap pendidik ;
(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)

33
Dokumen Kurikulum I
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Menunjukkan kemauan belajar ;
(2) Ulet tidak mudah menyerah ;
(3) Mematuhi aturan sosial ;
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
(7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
c) Kelompok mata pelajaran estetika:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
(a) Seni Tilawah
(b) Seni Kaligrafi
(c) Seni Beladiri
(2) Kreasi Seni :
(a) Seni Tilawah
(b) Seni Kaligrafi
(c) Seni Beladiri
d) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Ibadahnya
(2) Aktifitas dalam kegiatan Olahraga di sekolah ;
(3) Kebiasaan hidup sehat dan bersih
(4) Tidak merokok
(5) Tidak menggunakan Narkoba

33
Dokumen Kurikulum I
(6) Disiplin waktu
(7) Keterampilan melakukan gerak olahraga
3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama dengan KKM semester
6 (enam) untuk masing-masing mata pelajaran;
b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang diujikan
paling rendah sama dengan rata-rata KKM semester 3 sampai dengan 6.
4) Lulus UJIAN NASIONAL.
5) Target kelulusan untuk tahun pelajaran 2017/2018 adalah 100%
6) Untuk mencapai kelulusan 100%, maka sekolah menyusun program-program
baik akademik dan nonakademik yang terangkum dalam program
pengembangan diri dan ektrakurikuler, progran pendidikan karakter bangsa,
dan program peningkatan penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah.
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan pendidikan atau “hidden curriculum” yang
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan
hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis
dengan fokus :
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal
skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta
didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.

33
Dokumen Kurikulum I
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar,
bukan pada terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara
lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,
kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan
keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan
didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan
ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan
berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi di depan
kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan
sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik
berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain,
mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang
lain.

33
Dokumen Kurikulum I
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas IX yang diharapkan menjadi
bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
pendidikan menengah.
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, serta Pendidikan Karakter
MTs al-Fatah Kota Tarakan mengintegrasikan PBKL dalam mata pelajaran yang
relevan dengan terlebih dahulu menganalisis potensi keunggulan lokal dan kesiapan
sekolah. Integrasi PBKL dilakukan pada mata pelajaran Seni Budaya, Mulok, dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Pendidikan karakter bangsa di MTs al-Fatah Kota Tarakan diintegrasikan pada semua
mata pelajaran dengan nilai-nilai karakter yang relevan dengan masing-masing mata
pelajaran tersebut, serta menerapkan keteladan yang dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari di sekolah.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan Tahun Pelajaran 2017/2018 di MTs al-Fatah Kota Tarakan diawali pada hari
Senin, tanggal 17 Juli 2017, diisi dengan kegiatan sebagai berikut,
1. Selama 3 (tiga) hari, yaitu mulai tanggal 17 Juli s.d 19 Juli 2017 Peserta didik kelas VII
melaksanakan Masa Bimbingan Peserta Didik Baru (MBPDB);

33
Dokumen Kurikulum I
2. Kegiatan peserta didik kelas VIII dan IX melakukan kegiatan kebersihan dan
keindahan lingkungan sekolah, bimbingan akhlak mulia, tata krama, dan tata tertib
kehidupan sekolah, serta penataan manajemen kelas.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Berdasarkan hasil
analisis minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah,
minggu efektif belajar pada MTs al-Fatah Kota Tarakan ditentukan sebagai berikut:
Tabel 5
Waktu belajar Efektif
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Tahun Ajaran, Libur
Juli 2017 5 3
Ramadhan dan Idul Fitri.
Agustus 4 4
September 4 4
Oktober 5 5 Ulangan Tengah Semester
November 4 4
UAS dan Libur Akhir Semester
Desember 5 3
Ganjil
Januari 2018 4 4 Sisa Libur Akhir Semester
Februari 4 4
Maret 4 4 Ulangan Tengah Semester
Ujian Praktik dan Ujian
April 5 4
Sekolah
Mei 4 3 Ujian Nasional dan UKK
UKK dan Libur Akhir Tahun
Juni 4 2
Pelajaran
Jumlah 52 44
2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan

33
Dokumen Kurikulum I
lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh sekolah.
3. Waktu pembelajaran di MTs al-Fatah Kota Tarakan sebagai berikut;
Tabel 6
Waktu kegiatan pembelajaran MTs al-Fatah Kota Tarakan
Hari Kegiatan Waktu
Upacara 07.15 – 08.00
Shalat Dhuha 08.00 – 08.15
Kegiatan Proses Pembelajaran 08.15 – 11.55
Senin Makan Siang + Shalat Dzuhur 11.55 – 13.30
Kegiatan Proses Pembelajaran 13.30 – 15.30
Tausiah + Sholat Ashar 15.30 – 16.00
Tahfidz 07.15 – 08.00
Shalat Dhuha 08.00 – 08.15
Kegiatan Proses Pembelajaran 08.15 – 11.55
Selasa
Makan Siang + Shalat Dzuhur 11.55 – 13.30
Kegiatan Proses Pembelajaran 13.30 – 15.30
Tausiah + Sholat Ashar 15.30 – 16.00
Vocabulary 07.15 – 08.00
Shalat Dhuha 08.00 – 08.15
Kegiatan Proses Pembelajaran 08.15 – 11.55
Rabu
Makan Siang + Shalat Dzuhur 11.55 – 13.30
Kegiatan Proses Pembelajaran 13.30 – 15.30
Tausiah + Sholat Ashar 15.30 – 16.00
Tahfidz 07.15 – 08.00
Shalat Dhuha 08.00 – 08.15
Kegiatan Proses Pembelajaran 08.15 – 11.55
Kamis Makan Siang + Shalat Dzuhur 11.55 – 13.30
Kegiatan Proses Pembelajaran 13.30 – 15.30
Tausiah + Sholat Ashar 15.30 – 16.00
Ekstrakurikuler 16.00 – 18.00
Jum’at Vocabulary 07.15 – 08.00
Shalat Dhuha + Hadits Arbain 08.00 – 08.15
Kegiatan Proses Pembelajaran 08.15 – 11.55

33
Dokumen Kurikulum I
Makan Siang + Shalat Jum’at 11.55 – 13.30
Kegiatan Proses Pembelajaran 13.30 – 15.30
Tausiah + Sholat Ashar 15.30 – 16.00
Senam Pagi 07.15 – 08.00
Shalat Dhuha + Hadits Arbain 08.00 – 08.15
Life Skill Pilihan 08.00 – 10.00
Sabtu
Istirahat 10.00 – 10.30
Pramuka/Pandu 10.30 – 12.00
Ekstrakurikuler 14.00 – 16.00

C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
3. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
4. Hari libur yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan
sesuai dengan kalender pendidikan tahun pelajaran 2017/2018 meliputi :

a. Hari libur pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H berlangsung selama 12
(dua belas) hari, yakni tanggal 04 Juni s.d 16 Juni 2018;
b. Akhir semester ganjil selama 12 (dua belas) hari efektif, mulai Senin, 18
Desember 2017 sampai dengan Sabtu, 30 Desember 2017.
c. Akhir semester genap merupakan libur akhir tahun pelajaran
2017/2018berlangsung selama 18 (delapan belas) hari, mulai Senin, 25 Juni
sampai dengan 14 Juli 2018.
d. Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat terdiri atas

33
Dokumen Kurikulum I
1) Libur Umum/Nasional Tahun 2017
a) 17 Agustus 2017 Proklamasi Kemerdekaan RI
b) 01 September 2017 Hari Raya Iedul Adha 1438H
c) 21 Setember 2017 Tahun Baru Hijriah 1439H
d) 01 Desember 2017 Maulid Nabi Muhammad SAW
e) 25 Desember 2017 Hari Raya Natal

2) Perkiraan Libur Umum/Nasional Tahun 2018


a) Tahun Baru Masehi 2018
01 Januari 2018
b) Tahun Baru Imlek 2569
16 Februari 2018
c) Hari Raya Nyei Tahun Saka 1940
17 Maret 2018
d) Wafat Isa al-Masih
30 Maret 2018
e) Isra’Mi’raj Nabi Muhammad SAW
13 Aril 2018
f) Hari Buruh Internasional
01 Mei 2018
g) Kenaikan Isa al-Masih
10 Mei 2018
h) Hari Raya Waisak 2572
29 Mei 2018
i) Nuzulul Qur’an
02 Juni 2018
j) Hari Raya Iedul Fitri 1439H
15-16 Juni 2018

D. Jadwal Rencana Kegiatan dalam Kalender Pendidikan


Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2017/2018 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut:
Tabel 7
Rencana Kegiatan Sekolah Tahun Pelajaran 2017/2018
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

I Pengembangan Kurikulum

Menyusun tim pengembang



kurikulum
Semua PTK
Tim pengembang menyusun dan
√ √
mencetak dokumen I

Penyusunan RPP (dokumen III) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Penyusunan KKM √

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Penyusunan dan pembuatan



kalender pendidikan

Penyusunan program tahunan √

Penyusunan program semester √

Penyusunan jadwal pelajaran √

Penyusunan kegiatan

ekstrakurikuler

Pengembangan muatan lokal √

Penyusunan program penilaian,



remedial, dan pengayaan.

Penyusunan rencana dan



pelaksanaan program bimbingan

Rakor tupoksi dan pembinaan



tenaga kependidikan

Rakor tupoksi dan pembinaan



wali kelas

II Pengembangan Proses
Pembelajaran

Supervisi Administrasi dan Kepala


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Supervisi Pembelajaran sekolah

Supervisi Administrasi Tata Kepala


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Usaha Sekolah sekolah

Pemilihan Ketua dan Wakil


√ OSIS
Ketua OSIS periode 2017-2018

Pelaksaan UTS √ √ Guru

Kegiatan UAS Ganjil √ √ Guru

Penyerahan LHBPD semester


√ √
Ganjil

Libur Semester Ganjil √

Hari pertama semester genap √

Bimbingan Belajar Khusus


√ √ √ Guru
peserta didik Kelas IX

UAS genap √ Guru

Ujian Praktik √

Perkiraan Ujian Sekolah √

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Perkiraan Ujian Nasional √

Rapat Pelulusan Siswa √

Pelepasan peserta didik kelas IX √

Pengembangan pendidikan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
karakter

Pembelajaran pengayaan √ √

Pembelajaran remedial √ √

Ekstrakurikuler Olah raga √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kegiatan POPDA Menyesuaika


√ √
n

Kegiatan kesenian Akhir



Semester

Apresiasi seni Akhir



Semester

Pembuatan Kerajinan Akhir


√ √
Semester

Kegiatan pramuka Rutin setiap


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hati sabtu

Pengembangan diri pramuka Rutin setiap


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hati sabtu

Kegiatan UKS Rutin setiap


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hati sabtu

Peralatan UKS Awal tahun



ajaran

Pelatihan UKS/ Dokter kecil √ √

Kegiatan Lomba Menyesuaika


n

Lomba Cipta seni Menyesuaika



n

Lomba Cerdas Cermat Menyesuaika


√ √
n

Bimbingan OSN Menyesuaika


√ √ √ √ √ √ √
n

OSN √ Menyesuaika

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

III Pengembangan Pendidik dan


Tenaga Kependidikan

Kegiatan KKG Guru Mata



Pelajaran

Pembentukan Kelompok MGMP √ √ √

Supervisi ke kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kegiatan Pelatihan Kurikulum √ √

IV Pengembangan Sarana dan


Prasarana Sekolah

Perawatan dan pemeliharaan Ketua


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sarpras

Pengecatan Ketua

Sarpras

Perawatan Sarana prasarana Ketua


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sarpras

Perbaikan Sarana prasarana Ketua


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sarpras

Perbaikan atap bocor Ketua



Sarpras

Perbaikan pintu dan jendela Ketua



Sarpras

Perbaikan sanitasi sekolah Ketua



Sarpras

Perawatan Toilet Ketua


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sarpras

Perbaikan mebeler Ketua


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sarpras

Penambahan Infocus Ketua



Sarpras

Penambahan Kipas/AC Ketua



Sarpras

Perlengkapan Alat-alat Kantor Ketua



(ATK) Sarpras

V Pengembangan Kompetensi

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Lulusan

Penambahan jam pelajaran √ √ √ √

Pengadaan buku pelatihan ujian √

Pelaksanaan try out ujian √ √ √ √

VI Pengembangan dan
Implementasi manajemen
Sekolah

Pembinaan, pemberdayaan,
monitoring dan supervisi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
internal atas kinerja karyawan

Melakukan Tes seleksi



penerimaan guru baru

Mengatur jadwal kegiatan KKG



guru mata pelajaran secara rutin.

Memberi kesempatan kepada


√ √
guru untuk studi lanjut

Mengusulkan penambahan guru



bidang studi

VII Bidang prestasi / kejuaraan.

Mengirim peserta didik


mengikuti lomba akademik
meliputi:

Lomba Pidato Bahasa Inggris Menyesuaika



n

Olympiade matematika tingkat Menyesuaika



kecamatan n

Olympiade Sains tingkat Kota Menyesuaika



n

Olympiade Sains Tingkat Menyesuaika



Nasional (OSN) n

Mengirimkan peserta didik


mengikuti lomba non akademik,
antara lain :

a. Pensi antar sekolah Menyesuaika


√ √
n

b. Turnamen futsal √ √ Menyesuaika

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

c. Lomba Tilawah Al-qur’an Menyesuaika


√ √
n

Mengirimkan guru untuk


mengikuti lomba guru √ √
berprestasi.

VIII Bidang Pembiayaan dan


Pendanaan

Mengelola dana BOS sesuai


ketentuan dan penanganan

administrasi BOS untuk dapat
dipertanggungjawabkan.

Menggalang dana iuran orang


tua / wali murid untuk
pengembangan sarana √
pendidikan dan proses
pembelajaran.

Mengusulkan dana bantuan


pemerintah untuk rehabilitasi

sarana dan prasarana sekolah
yang rusak berat.

Melanjutkan kegiatan infak


peserta didik dan guru secara √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rutin.

IX Bidang Peserta didik.

1 Pendaftaran Siswa Baru. Awal tahun



ajaran

2 Pembinaan dan Pengembangan


potensi peserta didik bidang
√ √ √ √ √ √
akademik dan non akademik
(menjelang pelaksanaan lomba)

3 Penambahan belajar peserta


didik (les) bagi peserta didik
√ √ √ √
kelas IX menyongsong ujian
sekolah / Ujian Nasional.

4 Melaksanakan kegiatan ekstra


kurikuler, antara lain:

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Senam Pandu Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Pramuka Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Lifeskill Setiap kamis


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan sabtu

Seni Kaligrafi Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Seni Tilawah Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Seni Beladiri Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Panahan Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Futsal Setiap hari


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sabtu

Ketuntasan belajar peserta didik Di evaluasi


minimal 80%. √ √ setiap akhir
semester

Mengirim peserta didik


√ √ √
mengikuti lomba.

X Peran serta masyarakat.

Koordinasi dan konsultasi pihak



sekolah dengan komitesekolah.

Komite Sekolah proaktif datang


ke sekolah dan memberikan √
solusi permasalahan di sekolah.

Masyarakat sadar untuk ikut


membantu program sekolah baik
berupa :
bantuan dana

bantuan material / fasilitas.
saran pendapat.
ikut menjaga dan melestarikan
keamanan sekolah..

XI Bidang Lingkungan dan


Budaya

33
Dokumen Kurikulum I
Rencana Pelaksanaan (Bulan)
NO Uraian Rencana Kegiatan Keteranagan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

Menata dan memelihara


keindahan lingkungan sekolah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
secara rutin.

Pengecatan dinding sekolah. √

Perbaikan taman sekolah. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Pembiasaan salam, tegur, sapa


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesama warga sekolah.

Melestarikan budaya salam dan


doa kafarat pada masuk dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bubar sekolah setiap hari.

Kegiatan kepanduan pada


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kegiatan ekstra kurikuler

E. Pengembangan Silabus dan RPP


1. Pengembangan silabus Kelas IX MTs al-Fatah Kota Tarakan tahun pelajaran
2017/2018 merupakan pengembangan dan revisi dari silabus tahun pelajaran
2016/2017.
2. Silabus setiap mata pelajaran disusun berdasarkan kalender Pendidikan MTs al-Fatah
Kota Tarakan, yakni 19 minggu efektif pada semester 1 dan 20 minggu efektif pada
semester 2.
3. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran berdasarkan pada struktur
kurikulum yang tersedia pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun
2006 tentang standar isi (Kelas IX) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (Kelas VII dan VIII).
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam silabus, disesuaikan
dengan standar kompetensi dasar tiap mata pelajaran berdasarkan alokasi waktu
yang tersedia, berdasarkan struktur kurikulum dan kebutuhan MTs al-Fatah Kota
Tarakan.
5. Cara Pengembangan Silabus (Kelas IX) MTs al-Fatah Kota Tarakan dengan
memfasilitasi para guru dalam mengembangkan silabus melalui:
a. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
b. Mendatangkan Narasumber;

33
Dokumen Kurikulum I
c. Penugasan penyusunan ditindaklanjuti dengan pembahasan dalam kelompok
maupun pleno;
d. Pengesahan oleh Kepala Sekolah;
e. Validasi oleh Pengawas MTs al-Fatah Kota Tarakan.
6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus Kelas IX
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
5) Silabus setiap mata pelajaran.
b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian kompetensi dasar,
harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar. Penglaman belajar yang diberikan dapat melalui
pendekatan pembelajaran bervariasi dan berpusat pada peserta didik, serta
memuat kecakapan hidup yang perlu dilatihkan pada peserta didik serta nilai-
nilai karakter bangsa.
Kegiatan proses pembelajaran pada kelas VII dan VIII dirancang dengan
menggunakan pendekatan saintifik dengan mencakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, serta materi pelajaran yang faktual, konseptual, dan prosedural.
c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Perumusan indikator pencapaian kompetensi mengacu kepada hasil analisis
materi dan potensi peserta didik agar dicapai perubahan perilaku dan dapat
diukur mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai karakter
bangsa.
d. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk dan penilaian diri.
Kegiatan penilaian pada peserta didik kelas VII dan VIII, pendidik dituntut untuk
melaksanakan autentik yang berarti penilaian asli dari awal, sepanjang proses

33
Dokumen Kurikulum I
pembelajaran, dan nilai hasil belajar yang mencakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar yang diajarkan.
Sistem penilaian berbentuk penilaian berkelanjutan, artinya semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan, ketercapaian
kompetensi yang telah dicapai dan yang belum tercapai. Untuk kompetensi yang
belum tecapai diadakan remedial baik individu maupun kelompok yang
dilaksanakan sebelum melanjutkan ke materi/SK/KD berikutnya.
e. Pengembangan Silabus dan RPP Berkelanjutan
1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap kurikulum sekolah minimal setiap
akhir semester;
2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, pendalaman silabus dan
penyusunan RPP;
3) Mengikut sertakan tenaga pendidik MTs al-Fatah Kota Tarakan dalam
berbagai pelatihan, baik di sekolah, tingkat kabupaten, provinsi, maupun
tingkat nasional.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
K-13 terdiri atas K-13 dokumen I dan K-13 dokumen II. K-13 dokumen I berisi :
pendahuluan, tujuan tingkat satuan pendidikan, visi dan misi madrasah, tujuan madrasah,
struktur dan muatan kurikulum, dan kalender pendidikan. K-13 dokumen II berisi Silabus
dan RPP semua mata pelajaran yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum di K-13
dokumen I.
Secara umum tujuan diterapkannya K-13 adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya K-13 adalah untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.

33
Dokumen Kurikulum I
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa K-13 memiliki dua
tujuan yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus. Tujuan umum K-13 adalah
menciptakan kemandirian guru melalui pergantian sistem penyusunan kurikulum dari
sentralistik menjadi desentralistik.
Tujuan K-13 secara khusus yaitu meningkatkan mutu pendidikan pengembangan
kurikulum secara bersama-sama, dan meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan
pendidikan, Kedua tujuan K-13 tersebut, baik tujuan umum dan tujuan khusus tetap
mengacu pada tujuan pendidikan nasional.

B. Saran
Beberapa saran yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan
Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan tahun pelajaran 2017/2018 dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Hendaknya semua komponen sekolah yang terdiri atas guru, kepala sekolah, dan
pegawai administrasi, serta komite sekolah secara bersama-sama dapat melaksanakan
penerapan Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan dengan penuh rasa tanggung jawab;
2. Kurikulum MTs al-Fatah Kota Tarakan merupakan dokumen tertulis sebagai pedoman
pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan kompetensi siswa sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Hendaknya guru dapat melaksanakan pembelajaran
secara holistik antara kognitif, afektif, dan psikomotor dengan kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual.
3. Pengawas sekolah hendaknya membimbing, mengarahkan, membina dan mengawasi
pelaksanaan KTSP secara kontinyu dan terjadwal.

33
Dokumen Kurikulum I
33
Dokumen Kurikulum I

Anda mungkin juga menyukai