Analisis Perbandingan Kinerja Metode Single Homing Dan Multihoming Dengan Protokol Border Gateway Protocol (BGP)
Analisis Perbandingan Kinerja Metode Single Homing Dan Multihoming Dengan Protokol Border Gateway Protocol (BGP)
Abstrak
Suatu jaringan dikatakan single homing jika pada suatu jaringan hanya memiliki satu koneksi atau satu
jalur keluar yang terhubung ke satu ISP, sedangkan jaringan dikatakan multihoming jika memiliki
banyak jalur keluar baik menggunakan satu provider atau lebih ke berbeda penyedia layanan lainnya.
BGP merupakan protokol routing yang digunakan untuk interkoneksi antar autonomous system dan
dapat menfasilitasi kebutuhan single homing atau multihoming dalam Internet. Penelitian ini
menerapkan metode single homing dan multihoming dan mengevaluasi kinerja pada lingkungan
simulator Eve-NG. Evaluasi dilakukan berdasarkan waktu konvergensi routing, delay, dan packet loss.
Pada pengujiaan dari QoS didapatkan hasil yaitu untuk untuk delay pada jaringan yang menggunakan
single homing mendapatkan rata-rata 501,366 ms dan pada jaringan multihoming mendapatkan hasil
rata-rata 501,128 ms. Pada pengujian QoS tidak terdapat packet loss karena semua paket terkirim dan
diterima pada pengujian. Pada pengujian waktu konvergensi, jaringan single homing tidak dapat
dihitung waktu konvergensinya dikarenakan pada saat jaringan terputus, jaringan tidak dapat
tersambung kembali yang disebabkan oleh tidak adanya redundant link untuk menjadi backup.
Sementara pada multihoming, hasil rata-rata waktu konvergensi yang didapatkan dari pengujian adalah
158,4 detik.
Kata kunci: multihoming, single homing, BGP, QoS, konvergensi
Abstract
A network is said to be single homing if a network has only one connection or one outlet that is connected
to one ISP, while a network is said to be multihoming if it has many outlines using one or more different
service providers. BGP is a routing protocol used for interconnection between autonomous systems and
can facilitate single homing or multihoming needs on the Internet. This study applies single homing and
multihoming methods and evaluates the performance in the Eve-NG simulator environment. The
evaluation is based on the routing convergence time, delay, and packet loss. In the QoS test, the results
for the average delay on the network using single homing is at 501.366 ms meanwhile on the
multihoming network the average result was 501.128 ms. In the QoS test, there was no packet loss
because all packets were sent and received in the test. In the test for the convergence time of the single
homing network, the convergance time cannot be calculated because when the network is disconnected,
the network cannot be reconnected due to the unavailiability of a redundant link. meanwhile the average
convergence time for multihoming is at 158.4 seconds for the test.
Keywords: multihoming, single homing, BGP, QoS, convergence
yang mengakibatkan sebuah kantor atau penggunaan metode single homing dan
perusahaan mendapatkan gangguan pada multihoming dengan parameter QoS dan juga
pelayanan dan pada kinerja kantor yang waktu konvergensinya.
mengakibatkan kantor atau perusahaan tersebut
tidak dapat terhubung ke berbagai kantor cabang 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
atau bahkan ke pelanggan mereka yang
mengakibatkan menjadi masalah yang cukup 2.1 Border Gateway Protocol (BGP)
besar karena terjadi gangguan. Masalah tersebut BGP adalah protokol routing standar
dapat diminimalisir dengan menggunakan yang bertujuan untuk memilih jalur-jalur
penanganan pada jaringan internet yang optimal. interdomain. BGP merupakan prefix-based path-
Jaringan internet yang optimal dapat vector protocol. Fungsi utama dari BGP sendiri
dikatakan jika memiliki penanganan adalah untuk bertukar jaringan atau informasi
permasalahan yang baik pada jaringan dengan sistem BGP lainnya(Y. Rekhter, Ed., T.
internetnya dimulai dari penanganan failover Li, Ed., S. Hares, 2006). Protokol BGP adalah
atau kegagalan koneksi yang baik dan juga protokol yang menggunakan protokol TCP
memiliki jaringan yang stabil dan juga efisien. untuk bertukar informasi antara satu router
Pada penelitian ini akan membahas metode dengan router lainnya. Hubungan komunikasi
jaringan yang menggunakan satu koneksi yang ini merupakan komunikasi dengan protokol TCP
terhubung ke internet atau dapat dikatakan single yang menggunakan nomor port 179. Setelah
homing dan metode jaringan yang menggunakan komunikasi ini berlangsung, maka kedua buah
dua atau lebih koneksi yang terhubung ke router BGP mampu bertukar informasi rute yang
internet yaitu multihoming, jaringan single mana akan disimpan secara default selama 180
homing dapat diimplementasikan jika sebuah detik. Disamping itu menurut (Quoitin, 2003)
kantor atau perusahaan tidak membutuhkan BGP adalah vector jalur yang berfungsi untuk
koneksi internet secara terus menerus dan dapat mengirimkan informasi untuk rute yang dituju,
bertoleransi jika terjadi masalah pada jaringan informasi rute yang dituju menunjukkan
internet sedangkan pada jaringan multihoming jangkauan jaringan, alamat jaringan, dan
dapat diimplementasikan jika sebuah kantor atau netmask yang mewakili blok alamat IP yang
perusahaan membutuhkan koneksi internet yang berdekatan. Routing protokol BGP dapat
baik dan juga membutuhkan koneksi internet dinyatakan terlah bekerja pada sebuah router
secara terus menerus untuk keberlangsungan apabila telah membentuk sesi komunikasi
pekerjaan dan juga pelayanan. dengan router BGP lainnya atau dikatakan
Pada jaringan internet yang menggunakan terhubung langsung antar BGP. Di dalam
single homing berarti pada jaringan internet pembentukan sesi BGP membutuhkan empat
tersebut hanya memiliki satu koneksi ke satu macam paket dalam pembuatan yang terdiri
ISP, sedangkan pada jaringan yang dari(Y. Rekhter, Ed., T. Li, Ed., S. Hares, 2006):
menggunakan multihoming adalah suatu 1. OPEN merupakan paket yang berguna
jaringan yang terhubung ke dua ISP atau lebih. untuk membentuk sesi BGP antara dua
Perbandingan dari dua macam jaringan tersebut router
adalah pada jaringan single homing hanya 2. UPDATE merupakan paket yang memuat
memiliki satu koneksi ke satu ISP, sedangkan reachability information. UPDATE juga
pada jaringan multihoming memiliki lebih dari mengandung informasi prefix yang ingin
satu jalur keluar untuk terhubung ke internet dibagikan atau mencabut kembali
dengan menggunakan lebih dari satu internet informasi prefix yang telah dibagikan.
service provider (ISP)(Capela and Sargento, Beberapa informasi yang dibagikan
2014) yang dimana memiliki link redundant maupun pencabutan Kembali informasi
yang meminimalisir downtime, dan memiliki dapat dikirimkan dengan sebuah paket
jalur koneksi cadangan yang memiliki keandalan BGP UPDATE.
dalam jaringan yang dapat mengatasi masalah 3. NOTIFICATION merupakan paket yang
kegagalan pada jaringan. Ada 5 motivasi yang berfungsi untuk mengakhiri sesi BGP
digunakan pada multihoming, yaitu yang disebabkan oleh kegagalan koneksi.
Independence, Redundancy, Load Sharing, 4. KEEPALIVES merupakan paket yang
Performance, dan terakhir adalah policy (Savola berfungsi untuk penanda bahwa sesi BGP
and Chown, 2005). Penelitian ini dilakukan tetap berjalan walaupun tidak diterimanya
untuk mengetahui perbandingan dari
pesan UPDATE atau NOTIFICATION pada dual multihomed sebuah router yang
dalam periode waktu tertentu. dimiliki terhubung dengan dua ISP dan juga
Berdasarkan jenisnya, BGP dibagi menjadi pada setiap router memiliki dua koneksi untuk
dua jenis yaitu: setiap router yang terhubung ke setiap ISP.
1. iBGP atau internal BGP
Internal BGP merupakan koneksi antar dua 2.4 Redundant Link
router yang berada pada satu hak
administrasi atau mempunyai satu Rendundant link merupakan link yang
Autonomous System (AS) yang sama. yang memiliki yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya kegagalan pada jaringan
2. eBGP atau eksternal BGP (Adhiwibowo and Irawan, 2019). Link ini
Eksternal BGP merupakan koneksi antar digunakan ketika jalur utama yang digunakan
dua dan atau lebih router yang mempunyai untuk koneksi ke internet terjadi kegagalan atau
Autonomous System (AS) berbeda dan juga failure pada saat digunakan dan ini juga menjadi
administrasi yang berbeda. salah satu jaringan yang dianggap memiliki
tingkat availability yang tinggi. Availability
2.2 Single Homing sendiri adalah ketersediaan yang disiapkan pada
suatu jaringan untuk melakukan koneksi
Pada jaringan dikatakan single homing internet, semakin baik suatu jaringan dalam
jika pada suatu jaringan hanya memiliki satu mengatasi masalah pada jaringannya semakin
koneksi atau satu jalur keluar yang terhubung ke baik juga tingkat dari availability atau
satu ISP. Pada jaringan single homing memiliki ketersediaan suatu jaringan.
keuntungan yaitu hemat biaya pada saat
penerapan metode ini pada suatu jaringan. Di 2.5 Quality of Service (QoS)
dalam jaringan single homing terdapat dua Quality of Service (QoS) adalah metode
bagian yang pertama yaitu single homed dan pengukuran yang berisi tentang tolak ukur baik
yang kedua adalah dual homed. Pada single atau tidaknya sebuah jaringam. QoS juga
homed suatu kantor atau perusahaan hanya merupakan suatu usaha untuk menjelaskan sifat
terhubung menggunakan satu koneksi ke ISP, dan karakter dari suatu servis. Qos adalah
sedangkan pada multi homed suatu kantor atau teknologi yang membantu administrator jaringan
perusahaan terhubung menggunakan dua untuk mengatasi efek menimbunnya aliran paket
koneksi ke satu ISP yang sama(Lessons, 2020) dari berbagai layanan untuk dapat membuat
jaringan berjalan secara optimal. Menurut
2.3 Multihoming (Iskandar and Hidayat, 2015)QoS adalah suatu
Teknik untuk dapat mengelola bagian yang
Suatu jaringan dikatakan multihoming terdapat di dalam jaringan dimulai dari delay,
jika memiliki banyak jalur keluar baik jitter, bandwidth dan paket loss. QoS dapat
menggunakan satu provider atau lebih ke membantu client untuk mendapatkan pelayanan
berbeda penyedia layanan lainnya. Pada studi yang baik dan performa yang bagus. Model
center for applied internet data analysis Monitoring QoS terdiri dari beberapa unsur yaitu
(CAIDA) tahun 2004 menyatakan 51% pada monitored objects, monitoring application, QoS
Autonomous system (AS) adalah Multihomed. monitoring, dan juga monitor.
Ketika menggunakan Multihoming pengguna
dapat mengatur langsung bagaimana lalu lintas 3. METODOLOGI
data didistribusikan(Wang et al., 2005). BGP Pada metodologi ini menjelaskan tentang
multihomed adalah jaringan multihomed yang apa saja yang yang akan dilakukan dalam
menerapkan protokol BGP. Primary/Backup penelitian kali ini. Penelitian ini bersifat
berarti jaringan tersebut memiliki satu jalur implementatif dengan menggunakan pendekatan
utama dan satu jalur cadangan yang akan aktif cara perancangan, dimulai dari studi literatur
ketika jalur utama mengalami gangguan. Pada hingga mendapatkan kesimpulan dan saran.
jaringan multihoming juga terdapat dua bagian Peneltian ini membahas tentang salah satu
yaitu single multihomed dan juga dual protokol routing, switching dan bagaimana
multihomed. Pada single multihomed router yang implementasinya. Seperti yang sudah diketahui
dimiliki terhubung dengan dua ISP yang berbeda bahwa banyaknya protokol routing yang dapat
namun hanya dengan satu koneksi, sedangkan