Anda di halaman 1dari 70

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 752/Pdt.G/2020/PN.Sby

ne
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ng
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

do
gu
gugatan pada tingkat pertama menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara
antara :
1. Nama : Linda Tanubrata ;

In
A
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya / 15 Nopember 1968 ;
Umur : 51 Tahun ;
ah

lik
Jenis Kelamin : Perempuan ;
Agama : Budha ;
am

ub
Warga Negara : Indonesia ;
Alamat : Dharmahusada Indah 1/C-33, RT.001/RW.009
Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo
ep
k

Kota Surabaya ;
ah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ;


R

si
Status Kawin : Kawin ;
Pendidikan : SLTA ;

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai.................................................Penggugat I ;

2. Nama : Sandy Tanubrata ;

do
gu

Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya / 04 Januari 1974 ;


Umur : 46 Tahun ;
In
A

Jenis Kelamin : Laki-laki ;


Agama : Kristen Protestan ;
ah

lik

Warga Negara : Indonesia ;


Alamat : Kecilung 16, RT.004/RW.008, Kelurahan
Ketabang Kecamatan Genteng, Kota
m

ub

Surabaya;
Pekerjaan : Wiraswasta ;
ka

ep

Status Kawin : Kawin ;


Pendidikan : S-1 ;
ah

Selanjutnya disebut sebagai................................................Penggugat II ;


R

es
M

ng

on

Hal. 1 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Nama : Fera Tanubrata ;

R
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya / 04 Februari 1976 ;

si
Umur : 44 Tahun ;

ne
ng
Jenis Kelamin : Perempuan ;
Agama : Kristen Protestan ;
Warga Negara : Indonesia ;

do
gu Alamat : Jalan Kertajaya Indah Timur 155, RT.001/
RW.006 Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan

In
A
Sukolilo, Kota Surabaya ;
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ;
ah

Status Kawin : Kawin ;

lik
Pendidikan : S-1 ;
Selanjutnya disebut sebagai...............................................Penggugat III ;
am

ub
Penggugat I , Penggugat II dan Penggugat III ,disebut juga sebagai Para
Penggugat yang dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada :
ep
1. Ruth Shebaria Butar Butar, S.H., M.Kn ;
k

2. Aris Eko Prasetyo, S.H., M.H ;


ah

3. Julius Caiser, S.H ;


R

si
Para Advokat / Pengacara pada kantor Hukum ”RAJ & ASSOCIATES",
beralamat Jalan Mustika No. 143 R, Ngagel, Surabaya, berdasarkan

ne
ng

Surat Kuasa Khusus tertanggal 04 Agustus 2020 ;

do
gu

LAWAN

1. Nama : Costaristo Tee ;


In
A

Tempat/Tanggal Lahir : Malang / 11 April 1979 ;


Umur : 41 Tahun ;
ah

lik

Jenis Kelamin : Laki-laki ;


Warga Negara : Indonesia ;
m

ub

Alamat : Jl. Kertajaya Indah 47 (F-310), RT.001/


RW.010, Kel. Manyar Sabrangan, Kecamatan
ka

Mulyorejo, Kota Surabaya ;


ep

Pekerjaan : Wiraswasta ;
ah

Selanjutnya disebut sebagai....................................................Tergugat I ;


R

es

2. Nama : Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara


M

ng

dan Lelang Surabaya ;


on

Hal. 2 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Alamat : Jl. Indrapura No.5, Krembangan Selatan, Kec.

R
Krembangan, Kota Surabaya ;

si
Selanjutnya disebut sebagai...................................................Tergugat II ;

ne
ng
3. Nama : Mariani Tanubrata ;
Tempat/Tanggal Lahir : Malang / 22 Maret 1946 ;

do
gu Umur : 74 Tahun ;
Jenis Kelamin : Perempuan ;

In
A
Agama : Budha ;
Warga Negara : Indonesia ;
ah

Alamat : Jalan Kertajaya Indah Timur 155,

lik
RT.001/RW.006 Kelurahan Gebang Putih,
Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya ;
am

ub
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ;
Status Kawin : Cerai Mati ;
ep
Pendiudikan : SLTA ;
k

Selanjutnya disebut sebagai..................................................Tergugat III ;


ah

si
4. Nama : Welly Tanubrata ;
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya / 29 Oktober 1970 ;

ne
ng

Umur : 49 Tahun ;
Jenis Kelamin : Laki-laki ;

do
gu

Agama : Budha ;
Warga Negara : Indonesia ;
Alamat : Jalan Kertajaya Indah Timur 155,
In
A

RT.001/RW.006 Kelurahan Gebang Putih,


Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya ;
ah

lik

Pekerjaan : Swasta ;
Status Kawin : Kawin ;
m

ub

Pendiudikan : SLTA ;
Selanjutnya disebut sebagai..................................................Tergugat IV ;
ka

ep

Pengadilan Negeri tersebut ;


ah

Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;


R

Telah mendengar keterangan kedua belah pihak ;


es

TENTANG DUDUK PERKARANYA :


M

ng

on

Hal. 3 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 10 Agustus

R
2020, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 11

si
Agustus 2020, dengan Register Nomor : 752/Pdt.G/2020/PN.Sby, mengemukakan

ne
ng
hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat I, Penggugat II, dan Penggugat III (Para Penggugat) adalah
anak kandung Alm. Kuncoro Tanubrata dari pernikahannya dengan Tergugat III

do
gu
(Ibu Kandung Para Penggugat) ;
2. Bahwa dalam pernikahan Tergugat III dengan Alm. Kuncoro Tanubrata dikaruniai

In
A
4 (empat) anak, yaitu :
a. Penggugat I yang merupakan anak pertama ;
ah

b. Tergugat IV yang merupakan anak kedua ;

lik
c. Penggugat II yang merupakan anak ketiga ; dan
d. Penggugat III yang merupakan anak keempat ;
am

ub
3. Bahwa Alm. Kuncoro Tanubrata meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 2020
dengan meninggalkan warisan berupa 2 (dua) bidang tanah dan bangunan yang
ep
terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No. 157, RT.001/RW.006,
k

Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, sebagaimana


ah

dimaksud dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201/Kel. Gebang Putih
R

si
seluas 1.200 M2 (seribu dua ratus meter persegi) dan Sertipikat Hak Guna
Bangunan No. 202/Kel. Gebang Putih seluas 1.219 M 2 (seribu dua ratus sembilan

ne
ng

belas meter persegi), keduanya tertulis atas nama : Mariani Tanubrata (Tergugat
III ), yang mana harta tersebut merupakan harta bersama yang diperoleh dalam

do
gu

masa perkawinan Alm. Kuncoro Tanubrata dengan Tergugat III, sehingga dengan
sepeninggalnya Alm. Kuncoro Tanubrata maka terbukalah hak waris bagi Para
Penggugat selaku anak kandung Alm. Kuncoro Tanubrata atas sebagian harta
In
A

tersebut di atas ;
4. Bahwa semasa hidup Alm. Kuncoro Tanubrata, Para Penggugat tidak pernah
ah

lik

mengetahui adanya jual beli dan/atau penjaminan dan/atau bentuk peralihan hak
apapun lainnya terhadap 2 (dua) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl.
m

ub

Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No. 157 Surabaya, sebagaimana dimaksud
dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201 dan No. 202, sehingga Para
ka

Penggugat sangat terkejut dengan adanya pengumuman lelang atas obyek


ep

dimaksud di atas pada website Tergugat II atas permohonan Tergugat I selaku


ah

pemegang hak tanggungan, yang mana pengumuman tersebut Para Penggugat


R

ketahui sepeninggalnya Alm. Kuncoro Tanubrata, atau tepatnya Para Penggugat


es

mengetahui adanya pengumuman lelang atas harta waris Alm. Kuncoro


M

ng

on

Hal. 4 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanubrata (Ayah kandung Para Penggugat dan Tergugat IV) pada tanggal 29 Juli

R
2020 ;

si
5. Bahwa atas hal tersebut di atas Para Penggugat sangat dirugikan, oleh karena

ne
ng
Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201 dan No. 202 yang didalamnya terdapat
hak waris Para Penggugat selaku anak kandung Alm. Kuncoro Tanubrata telah
dijaminkan oleh Tergugat III sebagai jaminan hutang Tergugat IV pribadi kepada

do
gu
Tergugat I, yang mana dalam pelaksanaan penjaminan hutang tersebut, baik
Tergugat I selaku Kreditur, Tergugat III selaku penjamin dan Tergugat IV selaku

In
A
debitur sama sekali tidak mempunyai itikad baik untuk memberitahu/ meminta
persetujuan dari Para Penggugat yang juga merupakan sama-sama anak
ah

kandungnya, yang notabene mempunyai kepentingan dan hak yang sama atas

lik
harta waris Alm. Kuncoro Tanubrata, padahal konsekuensi penjaminan tersebut
akan merugikan Para Penggugat sebagai ahli waris manakala Tergugat IV
am

ub
melakukan gagal bayar/wanprestasi, terlebih penjaminan tersebut dipasangkan
atas hutang pribadi Tergugat IV yang mana Para Penggugat sama sekali tidak
ep
mengetahui dan menikmati hasil uang pinjaman dari Tergugat I tersebut ;
k

6. Bahwa perbuatan Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV jelas melanggar


ah

ketentuan legitime portie sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 913 KUH
R

si
Perdata, sehingga dengan demikian perbuatan Tergugat III dan Tergugat IV yang
demikian tersebut jelas terbukti sebagai Perbuatan Melawan Hukum [PMH] yang

ne
ng

jelas merugikan hak Para Penggugat, sebagaimana diatur oleh ketentuan Pasal
1365 KUH Perdata :

do
gu

“tiap perbuatan melawan hukum dan membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya
menggantikan kerugian tersebut” ;
In
A

7. Bahwa demikian pula prosedur lelang hak tanggungan yang dilakukan oleh
Tergugat I melalui Tergugat II juga telah melanggar ketentuan Pasal 178 Undang-
ah

lik

Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepalaitan dan PKPU ;


8. Bahwa perlu dipahami dan harus dibedakan penentuan keadaan insolvensi
m

ub

antara kepailitan murni dan kepailitan yang berawal/didahului dengan PKPU.


Penentuan masa insolvensi terhadap perkara kepailitan murni dihitung sejak
ka

adanya penetapan dimulainya masa insolvensi (Pasal 56 Undang-Undang Nomor


ep

37 Tahun 2004 Tentang Kepalaitan dan PKPU), sedangkan penentuan masa


ah

insolvensi terhadap perkara kepailitan yang berawal/didahului dengan PKPU


R

dihitung sejak gagalnya rencana perdamaian dalam PKPU dan dinyatakannya


es

debitur dalam keadaan pailit ;


M

ng

on

Hal. 5 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa Tergugat III dinyatakan pailit berawal dari perkara PKPU Nomor :

R
46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby, yang mana dengan gagalnya rencana

si
perdamaian dalam PKPU tersebut, maka Tergugat III dinyatakan pailit oleh

ne
ng
Pengadilan Negeri Surabaya melalui pada tanggal 26 Maret 2020, sehingga
dengan demikian keadaan insolvensi berdasarkan Pasal 178 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepalaitan dan PKPU demi hukum

do
gu
dihitung sejak tanggal 26 Maret 2020. Selanjutnya hak eksekusi bagi Tergugat I
selaku pemegang hak tanggungan berdasarkan Pasal 59 Undang-Undang

In
A
Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepalaitan dan PKPU harus dilaksanakan dalam
jangka paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 26 Maret atau dengan
ah

kata lain selambat-lambatnya tanggal 26 Mei 2020. Faktanya rencana lelang hak

lik
tanggungan akan dilaksanakan oleh Tergugat I melalui Tergugat II pada tanggal
13 Agustus 2020 (setelah lewati batas waktu tanggal 26 Mei 2020) ;
am

ub
Pasal 59 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepalaitan dan
PKPU :
ep
(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58,
k

Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)


ah

harus melaksanakan haknya tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2


R

si
(dua) bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 178 ayat (1).

ne
ng

(2) Setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kurator
harus menuntut diserahkannya benda yang menjadi agunan untuk

do
gu

selanjutnya dijual sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal


185, tanpa mengurangi hak Kreditor pemegang hak tersebut atas hasil
penjualan agunan tersebut.
In
A

Pasal 178 Ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepalaitan dan PKPU :
“Jika dalam rapat pencocokan piutang tidak ditawarkan rencana perdamaian,
ah

lik

rencana perdamaian yang ditawarkan tidak diterima, atau pengesahan


perdamaian ditolak berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan
m

ub

hukum tetap, demi hukum harta pailit berada dalam keadaan insolvensi”.
10. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV
ka

telah melakukan perbuatan melawan hukum yang nyata-nyata telah merugikan


ep

hak Para Penggugat, oleh karenanya adalah layak dan tepat apabila Ketua
ah

Pengadilan Negeri Surabaya Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
R

perkara a quo berkenan:


es

a. Menyatakan batal demi hukum hak tanggungan yang dipasang atas 2 (dua)
M

ng

bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No.
on

Hal. 6 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
155 dan No. 157, RT.001/RW.006, Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan

R
Sukolilo, Kota Surabaya, sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Guna

si
Bangunan No. 201/Kel. Gebang Putih seluas 1.200 M 2 (seribu dua ratus

ne
ng
meter persegi) dan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 202/Kel. Gebang
Putih seluas 1.219 M2 (seribu dua ratus sembilan belas meter persegi),
keduanya tertulis atas nama : Mariani Tanubrata (Tergugat III ) ;

do
gu
b. Membatalkan lelang hak tanggungan yang dimohonkan oleh Tergugat I
melalui Tergugat II ;

In
A
c. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk
menyerahkan kembali Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201/Kel. Gebang
ah

Putih seluas 1.200 M2 (seribu dua ratus meter persegi) dan Sertipikat Hak

lik
Guna Bangunan No. 202/Kel. Gebang Putih seluas 1.219 M 2 (seribu dua
ratus sembilan belas meter persegi), keduanya tertulis atas nama : Mariani
am

ub
Tanubrata (Tergugat III ) kepada Para Penggugat, selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sejak putusan perkara a quo berkekuatan hukum tetap
ep
(inkracht van gewijsde) ;
k

11. Bahwa Para Penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan bahwa Tergugat I,
ah

Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV akan ingkar dan lalai untuk memenuhi isi
R

si
putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini, oleh karenanya
Para Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

ne
ng

perkara a quo agar menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat
IV untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta

do
gu

rupiah) kepada Para Penggugat apabila ternyata Tergugat I, Tergugat II,


Tergugat III dan Tergugat IV lalai memenuhi isi putusan yang berkuatan hukum
tetap (inkracht van gewijsde) dalam perkara ini ;
In
A

12. Bahwa Para Penggugat merasa khawatir Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan
Tergugat IV akan menghindarkan diri dari tanggung jawabnya untuk
ah

lik

melaksanakan isi putusan a quo, maka untuk menjamin pemenuhan tuntutan


Para Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar meletakkan
m

ub

sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap bidang tanah yang terletak di Jl.
Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No. 157, RT.001/RW.006, Kelurahan Gebang
ka

Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, sebagaimana dimaksud dalam


ep

Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201/Kel. Gebang Putih seluas 1.200 M 2
ah

(seribu dua ratus meter persegi) dan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 202/Kel.
R

Gebang Putih seluas 1.219 M 2 (seribu dua ratus sembilan belas meter persegi),
es

keduanya tertulis atas nama : Mariani Tanubrata (Tergugat III ) ;


M

ng

on

Hal. 7 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 180 HIR, maka Penggugat memohon pada

R
Majelis Hakim agar berkenan memutus perkara ini dapat dilaksanakan terlebih

si
dahulu meskipun ada bantahan (verzet), banding atau kasasi (uitvooerbaar bij

ne
ng
vorraad).
14. Bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah
melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat, maka adalah

do
gu
layak dan patut apabila Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV
dihukum untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini serta

In
A
menghukum Turut Tergugat untuk tunduk pada putusan ini.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, serta demi keadilan dan kepastian
ah

hukum, maka dengan ini Penggugat memohon dengan hormat kepada Ketua

lik
Pengadilan Negeri Surabaya C.q Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus
perkara ini untuk berkenan memutuskan sebagai berikut :
am

ub
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah
ep
melakukan perbuatan melawan hukum ;
k

3. Menyatakan batal demi hukum hak tanggungan yang dipasang atas 2 (dua)
ah

bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No. 155
R

si
dan No. 157, RT.001/RW.006, Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo,
Kota Surabaya, sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan

ne
ng

No. 201/Kel. Gebang Putih seluas 1.200 M 2 (seribu dua ratus meter persegi)
dan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 202/Kel. Gebang Putih seluas 1.219 M 2

do
gu

(seribu dua ratus sembilan belas meter persegi), keduanya tertulis atas nama :
Mariani Tanubrata (Tergugat III ) ;
4. Membatalkan lelang hak tanggungan yang dimohonkan oleh Tergugat I melalui
In
A

Tergugat II ;
5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk
ah

lik

menyerahkan kembali Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201/Kel. Gebang


Putih seluas 1.200 M2 (seribu dua ratus meter persegi) dan Sertipikat Hak Guna
m

ub

Bangunan No. 202/Kel. Gebang Putih seluas 1.219 M 2 (seribu dua ratus
sembilan belas meter persegi), keduanya tertulis atas nama : Mariani Tanubrata
ka

(Tergugat III ) kepada Para Penggugat, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari


ep

sejak putusan perkara a quo berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ;
ah

6. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk


R

membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)


es

kepada Para Penggugat apabila ternyata Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan
M

ng

on

Hal. 8 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat IV lalai memenuhi isi putusan yang berkuatan hukum tetap dalam

R
perkara ini ;

si
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslaag) yang

ne
ng
diletakkan terhadap bidang tanah yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No.
155 dan No. 157, RT.001/RW.006, Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan
Sukolilo, Kota Surabaya, sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Guna

do
gu Bangunan No. 201/Kel. Gebang Putih seluas 1.200 M 2 (seribu dua ratus meter
persegi) dan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 202/Kel. Gebang Putih seluas

In
A
1.219 M2 (seribu dua ratus sembilan belas meter persegi), keduanya tertulis
atas nama : Mariani Tanubrata (Tergugat III) ;
ah

7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada

lik
bantahan (verzet), banding atau kasasi (uitvooerbaar bij vorraad ) ;
8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk
am

ub
membayar biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini, baik secara tanggung
renteng atau sendiri-sendiri ;
ep
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
k

(ex aequo et bono).


ah

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan,kehadiran para


R

si
pihak adalah sebagai berikut :
- Untuk pihak Penggugat datang menghadap Kuasanya sebagaimana tersebut

ne
ng

diatas;
- Untuk pihak Tergugat I datang menghadap Kuasanya yang bernama : ANDI

do
gu

RAKMONO.SH , ROYNALDO MORA I.SH , dan NI WAYAN VIRA


FEBRIANI.SH.MH , seluruhnya Advokat pada Kantor Hukum “ DR.Tonic Tangkau,
SH., MH & Rekan” beralamat di Jalan Tunjungan No.66 Surabaya, berdasarkan
In
A

Surat Kuasa Khusus tertanggal 31 Agustus 2020,


- Untuk Tergugat II datang menghadap Kuasanya yaitu : Rita Kartika Wardani,
ah

lik

Awwaluddin Ikhwan, dan Hati Yuni Kustiningsih , seluruhnya Aparatur Sipil Negara
pada Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Kekayaan
m

ub

Negara Kantor wilayah DJKN Jawa Timur – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang yang beralamat Kantor di Jalan Indrapura No.5, Lantai 5, Kota
ka

Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal ……………………….


ep

2020;
ah

- Untuk TERGUGAT III datang menghadap Kuasanya yaitu : R. Trisno Hardani,


R

SH., dan Adisurya Setianegara, SH., Para Advokat pada Kantor Hukum “Hardani,
es

SH & Associater” beralamat di Perum Ketintang Permai Blok BB No.26 Kota


M

ng

Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 03 Juni 2020,


on

Hal. 9 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Untuk TERGUGAT IV datang menghadap Kuasanya bernama : Yahya Wijaya,

R
SH.M.Kn dan Yuskarwalu, SH. Para Advokat berkedudukan hukum di Jalan Pakis

si
IVA No.5, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis Kota Surabaya

ne
ng
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Pebruari 2021;
Menimbang, bahwa selanjutnya telah diupayakan perdamaian dengan cara
mediasai, dimana atas persetujuan dan permintaan para pihak ,Majelis telah menujuk

do
gu
I Gusti Ngurah Partha B, S.H., M.Hum, Hakim Pengadilan Negeri Surabaya sebagai
mediator ;

In
A
Menimbang bahwa ternyata upaya mediasi tersebut tidak berhasil ,sehingga
persidangan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan di persidangan;
ah

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, Para Tergugat

lik
telah mengajukan Jawaban yang masing-masing adalah sebagai berikut :
I. Jawaban Tergugat I :
am

ub
DALAM EKSEPSI:
Bahwa, pada prinsipnya TERGUGAT I menolak secara tegas seluruh dalil ataupun
ep
argumentasi dari PARA PENGGUGAT sebagaimana tertuang dalam Surat
k

Gugatannya kecuali TERGUGAT I akui secara tegas kebenarannya;


ah

I. GUGATAN CACAT FORMIL (EKSEPSI PROSESUAL / PROCESSUELE


R

si
EXCEPTIE): KUASA HUKUM PARA PENGGUGAT TIDAK MENCANTUMKAN
TANGGAL SURAT KUASA DALAM SURAT GUGATANNYA YANG MERUPAKAN

ne
ng

DASAR DARI KUASA HUKUM PARA PENGGUGAT UNTUK MEMBUAT,


MENANDATANGANI DAN MENGAJUKAN GUGATAN A QUO ;

do
gu

1. Bahwa, Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie) merupakan salah jenis


eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil yang harus dipenuhi dalam
penyusunan gugatan. Apabila gugatan yang diajukan mengandung cacat
In
A

formil, maka gugatan yang diajukan tidak sah, seperti yang telah Kami
kemukakan diatas dan tentu saja dengan demikian, Gugatan harus
ah

lik

dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijk Verklaard );


Bahwa, gugatan mengandung Cacat formil artinya di dalam suatu gugatan
m

ub

terdapat kekeliruan atau kesalahan yang menyangkut bentuk gugatan dan


tata cara mengajukannya. Gugatan yang memiliki cacat formil dapat
ka

mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijk Verklaard.) ;


ep

2. Bahwa, penyusunan atau pembuatan surat gugatan / permohonan /


ah

perlawanan yang dibuat secara tertulis (vide: Pasal 118 HIR) dan apabila
R

seseorang menunjuk Kuasa Hukum untuk membuat Surat Gugatan dan


es

diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri, maka tentu saja kuasa


M

ng

hukumnya yang membubuhkan tanda tangan di dalam gugatannya tersebut


on

Hal. 10 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(vide: Pasal 123 HIR) dengan menyebutkan secara jelas, kapan kuasa

R
diberikan dan apa dasar dari Kuasa Hukum dalam melakukan perbuatan

si
hukum tersebut, dengan tujuan agar pihak Tergugat dapat mengetahui,

ne
ng
sehingga perbuatan Kuasa Hukum dimaksud tidak merugikan hak-hak dan
kepentingan hukum pada Pihak Tergugat;
Bahwa, sebagaimana dimaksud Pasal 123 HIR bahwa, untuk dapat tampil

do
gu di depan Pengadilan sebagai wakil dari pemberi kuasa, penerima kuasa
harus mendapat surat kuasa khusus. Adapun ketentuan mengenai surat

In
A
kuasa Khusus diatur dalam Pasal 1795 K.U.H.Perdata, Pasal 123 ayat (1)
HIR, yaitu, kuasa khusus harus berbentuk tertulis atau akta, yang disebut
ah

surat kuasa khusus hal tersebut ditegaskan pula dalam Surat Edaran

lik
Mahkamah Agung Republik Indonesia (SEMA RI) Nomor 6, Tahun 1994,
tentang Surat Kuasa dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
am

ub
(PERMA RI) Nomor 7 Tahun 2012, tentang Kuasa, sehingga apabila surat
kuasa Khusus telah sesuai dengan aturan tersebut, dapat menjadi sah
ep
sebagai Surat Kuasa Khusus untuk melakukan perbuatan atau segala
k

tindakan hukum di depan Pengadilan termasuk dalam hal membuat atau


ah

menyusun surat gugatan;


R

si
Bahwa, mengingat pentingnya kuasa khusus untuk mengajukan Gugatan
/Perlawanan/Permohonan dalam proses Peradilan, adalah untuk

ne
ng

menghindari cacat formil, dimana permohonan/Perlawanan atau gugatan


yang dibuat/disusun, ditandatangani dan diajukan oleh Kuasa Hukumnya

do
gu

tersebut, akan dinyatakan tidak sah dan tidak dapat diterima oleh
Pengadilan dengan alasan, gugatan ditandatangani oleh orang yang tidak
berwenang (unauthorized) dalam hal itu;
In
A

Bahwa, Sebelum membuat dan menandatangani surat permohonan atau


pun gugatan, seorang kuasa yang akan bertindak mewakili pemberi kuasa
ah

lik

(lastgever, mandate), harus terlebih dahulu diberi surat kuasa khusus untuk
bertindak membuat, menandatangani dan mengajukan surat permohonan
m

ub

atau gugatan di muka pengadilan. Apabila penerima kuasa (lasthebber;


mandataris) membuat, menandatangani dan mengajukan permohonan atau
ka

gugatan sebelum mendapat kuasa atau lebih dahulu membuat dan


ep

menandatangani permohonan atau gugatan dari pada tanggal surat kuasa


ah

khusus, maka akibatnya adalah permohonan atau gugatan yang dibuat dan
R

ditandatangani penerima kuasa itu, dianggap mengandung cacat formil.


es

3. Bahwa, di dalam surat gugatan PARA PENGGUGAT, tertanggal 10 Agustus


M

ng

2020, pada halaman 3, disebutkan:


on

Hal. 11 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“…demikian berdasarkan surat kuasa khusus bermeterai cukup

R
(terlampir), atau secara bersama-sama disebut pula sebagai PARA

si
PENGGUGAT”;-----

ne
ng
Bahwa, TERGUGAT I telah menerima Surat Gugatan tersebut, namun surat
Gugatan yang diterima oleh TERGUGAT I, sama sekali tidak
terlampir/dilampiri surat kuasa dari Para Advokat PARA PENGGUGAT,

do
gu sebagaimana didalilkan dalam Surat Gugatannya yang dinyatakan
“Terlampir” yang artinya setiap eksemplar surat gugatan, wajib disertakan

In
A
pula surat kuasa tersebut (setidaknya foto kopi) sebagai lampiran. Berbeda
dalam hal apabila pada surat gugatan dinyatakan Surat Kuasa Terlampir
ah

dalam berkas perkara, maka para pihak yang berperkara dapat melakukan

lik
inzage (memeriksa berkas perkara) untuk mengetahui surat kuasa tersebut.
Terlebih lagi dalam surat gugatan a quo, PARA PENGGUGAT tidak
am

ub
mencantumkan Tanggal, bulan ataupun tahun dari pemberian atau
pembuatan Surat Kuasanya, sehingga TERGUGAT I tidak mengetahui
ep
apakah surat gugatan tersebut dibuat pada sebelum atau setelah ataupun
k

bersamaan dengan dibuatnya pada saat tanggal surat kuasa khusus a quo
ah

diberikan atau dibuat, dan tentu saja hal tersebut memiliki konsekuensi
R

si
hukum ;
4. Bahwa, dengan tidak mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun surat Kuasa

ne
ng

khusus dalam Surat Gugatannya, yang menjadi dasar dari kuasa hukum
PARA PENGGUGAT untuk mewakili Kepentingan Hukum PARA

do
gu

PENGGUGAT-Principle dalam melakukan perbuatan atau tindakan hukum,


hal ini merupakan suatu bentuk ketidaksempurnaan dalam menyusun atau
membuat Surat Gugatan yang diajukan oleh Kuasa Hukum, yang tentu saja
In
A

mempunyai konsekuensi hukum yaitu Surat Gugatan menjadi cacat Formil,


sehingga menjadi tidak sah dan berakibat Batal Demi Hukum;
ah

lik

Bahwa, salah satu contoh adalah, apabila surat kuasa dibuat pada tanggal
yang sama dengan ditandatanganinya Surat gugatan, maka hal tersebut
m

ub

tidak dibenarkan oleh hukum dan membuat surat gugatan perlawanan


tersebut menjadi cacat formil. Hal ini sebagaimana pendapat dari Ny.
ka

Retnowulan Sutantio, S.H dan Iskandar Oeripkartawinata, S.H., dalam Buku


ep

Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek, Penerbit Mandar Maju,
ah

1997, bandung, pada halaman 16, yang menyatakan:


R

“oleh karena surat gugat ditandatangani oleh kuasa berdasarkan surat


es

kuasa yang telah diberikan oleh pemberi kuasa kepadanya, maka


M

ng

on

Hal. 12 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal pemberian kuasa HARUS lebih dahulu dari tanggal surat

R
gugat”;

si
Senada dengan pendapat Ny. Retnowulan Sutantio, S.H dan Iskandar

ne
ng
Oeripkartawinata, S.H. diatas, terdapat Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia yaitu Putusan MA-RI No.359/Pdt/1992, tanggal 10 Maret
1994, kaidah hukumnya :

do
gu “Bahwa judex-facti telah salah menerapkan hukum, surat gugatan
TERLAWAN I dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tertanggal 3

In
A
Desember 1988, dengan demikian pada tanggal 3 Desember 1988
yang bersangkutan belum menjadi kuasa hukumnya, sehingga ia tidak
ah

berhak menandatangani surat gugatan tersebut”;

lik
Dikaitkan dengan yurisprudensi tersebut, terdapat Putusan MA-RI
No.1343.K/Sip/1975, tanggal 15 Mei 1979, yang menyatakan:
am

ub
“Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima, oleh karena (gugatan
tersebut) tidak memenuhi persyaratan formal, gugatan masih dapat
ep
diajukan lagi”; --
k

Selain itu, jika Surat Gugatan dibuat dan ditandatangani oleh Kuasa Hukum,
ah

namun mendahului tanggal dari surat kuasa Khususnya, hal ini juga
R

si
menyebabkan batalnya suatu surat gugatan/perlawanan, karena pada saat
dibuat dan ditandatangani oleh Kuasanya, Penerima kuasa belum memiliki

ne
ng

hak atau kewenangan yang diberikan oleh Pemberi Kuasa ;


Bahwa, berdasarkan argumentasi dan dalil-dalil tersebut diatas, maka surat

do
gu

gugatan PARA PENGGUGAT perkara a quo mengandung cacat Formil dan


menyebabkan batal demi hukum, oleh karena itu sudah patut menurut hukum
untuk dinyatakan surat gugatan PARA PENGGUGAT a quo, dinyatakan Tidak
In
A

Dapat Diterima/NO (Niet Ontvankelijk Verklaard).


II. GUGATAN KURANG PIHAK (EXCEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM). ---
ah

lik

1. Bahwa, argumentasi yang mendasari eksepsi ini adalah Surat Gugatan


tidak menarik Pihak yang didudukan dalam kapasitas sebagai Tergugat
m

ub

secara lengkap. Atau orang yang bertindak sebagai Penggugat tidak


lengkap, dengan kata lain masih ada subyek hukum yang harus diikut
ka

sertakan sebagai Penggugat atau Tergugat, sehingga sengketa yang


ep

dipersoalkan dapat diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh;


ah

2. Bahwa, di dalam angka 9, halaman 6 Surat Gugatannya, PARA


R

PENGGUGAT secara tegas dan jelas menyatakan :


es

“Bahwa, Tergugat III dinyatakan pailit berawal dari perkara PKPU


M

ng

Nomor: 46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby…. dst”... maka Tergugat


on

Hal. 13 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Negeri Surabaya melalui pada

R
tanggal 26 Maret 2020, ..dst...”

si
3. Bahwa, sesuai dalil PARA PENGGUGAT bahwa Tergugat III dinyatakan

ne
ng
Pailit pada tanggal 26 Maret 2020, maka secara hukum dengan demikan
untuk membuat terangnya perkara a quo, seharusnya PARA PENGGUGAT

do
gu juga menarik Kurator dari sdri. MARIANA TANUBRATA sebagai Pihak dalam
perkara a quo, sehingga menjadi terang duduk persoalan dalam perkara a
quo, oleh karena berdasarkan pasal 24 ayat (1), pasal 26 ayat (1) dan pasal

In
A
243 ayat (3) UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (“KPKPU”), Sdri MARIANI TANUBRATA
ah

lik
sebagai Debitor Pailit tidak dapat menjadi penggugat atau tergugat dalam
perkara mengenai hak dan kewajiban yang menyangkut harta kekayaannya,
am

ub
dan gugatan harus diajukan terhadap Kurator/Pengurusnya;
Pasal 24 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004 tentang KPKPU berbunyi :

(1) Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan


ep
k

mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak


ah

tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.


R

si
Pasal 26 UU No. 37 tahun 2004 tentang KPKPU berbunyi :
(1) Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta

ne
ng

pailit harus diajukan oleh atau terhadap Kurator.


Pasal 243 ayat (3) UU No. 37 tahun 2004 tentang KPKPU berbunyi:

do
gu

(3) Debitor tidak dapat menjadi penggugat atau tergugat dalam


perkara mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta
In
kekayaannya tanpa persetujuan pengurus.
A

4. Bahwa, PARA PENGGUGAT tidak mengikutsertakan Kurator dari sdri.


MARIANA TANUBRATA sebagai Pihak dalam perkara a quo, sedangkan
ah

lik

disatu sisi Sdri. MARIANA TANUBRATA sudah dinyatakan “Pailit” yang


secara hukum Sdri. MARIANA TANUBRATA (TERGUGAT III) tidak dapat
m

ub

dijadikan TERGUGAT dalam perkara a quo. Oleh karena itu perkara a quo
kurang pihak (Plurium Litis Consortium) dan gugatan yang demikian
ka

haruslah dinyatakan tidak dapat diterima;


ep

5. Bahwa, hal tersebut diatas sesuai dengan Putusan MARI No. 663
ah

K/Sip/1971 tanggal 6 Agustus 1973 dan No. 1038 K/Sip/1972 tanggal 1


R

Agustus 1973, yang Kaidah Hukumnya :


es
M

“Istilah TURUT TERGUGAT dipergunakan bagi orang-orang yang tidak


ng

menguasai barang sengketa atau tidak berkewajiban untuk melakukan


on

Hal. 14 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuatu, namun hanya demi lengkapnya suatu gugatan harus

R
diikutsertakan”.

si
Senada dengan Putusan MARI No. 201 K/Sip/1974 tanggal 28 Januari

ne
ng
1976, Kaidah Hukum :
“Dalam Hukum Acara Perdata tidak dikenal pengertian TURUT

do
gu PENGGUGAT, yang dikenal adalah sebutan TURUT TERGUGAT, yaitu
orang-orang bukan PENGGUGAT dan bukan pula TERGUGAT, akan
tetapi demi lengkapnya pihak-pihak harus diikutsertakan sekedar untuk

In
A
tunduk dan taat terhadap putusan pengadilan”.
6. Bahwa, oleh karena gugatan PARA PENGGUGAT kurang pihak, maka patut
ah

lik
menurut hukum apabila Majelis Hakim pemeriksa Perkara a quo
menyatakan gugatan PARA PENGGUGAT Tidak Dapat Diterima / NO (Niet
am

ub
Ontvankelijk Verklaard).
III. GUGATAN MENGANDUNG ERROR IN PERSONA, PARA PENGGUGAT TIDAK
DAPAT MENGGUGAT MARIANI TANUBRATA (TERGUGAT III) KARENA DALAM
ep
k

PAILIT ;
ah

1. Bahwa, PARA PENGGUGAT dalam perkara ini, sebagaimana tertuang


R
dalam surat gugatannya telah menggugat MARIANI TANUBRATA sebagai

si
TERGUGAT III, sedangkan secara hukum PARA PENGGUGAT mengetahui

ne
ng

apabila MARIANA TANUBRATA telah dinyatakan dalam pailit sebagaimana


dalam Perkara Nomor: 46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby yang telah
diputuskan oleh Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 Maret 2020,

do
gu

sebagaimana pengakuan PARA PENGGUGAT sendiri secara tegas pada


angka 9 halaman 6 Surat gugatannya;
In
A

2. Bahwa, sangat jelas dan terang benderang di dalam pasal 24 ayat (1), pasal
26 ayat (1), dan Pasal 243 ayat (3) UU No. 37 tahun 2004 tentang
ah

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“KPKPU”),


lik

dinyatakan secara tegas yang pada intinya, debitor pailit tidak dapat menjadi
penggugat atau tergugat dalam perkara mengenai hak dan kewajiban yang
m

ub

menyangkut harta kekayaannya, dan gugatan harus diajukan terhadap


Kurator/Pengurusnya;
ka

ep

Bahwa, oleh karena Debitor dalam pailit (In Casu: MARIANI


TANUBRATA/TERGUGAT III), maka MARIANI TANUBRATA tidak dapat
ah

digugat/dituntut di pengadilan terkait harta pailit sejak diucapkannya putusan


R

penyataan pailit, oleh karena itu gugatan terhadap MARIANI TANUBRATA


es
M

haruslah ditujukan terhadap Kuratornya;


ng

on

Hal. 15 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa, oleh karena telah ada putusan/penetapan pengadilan yang

R
menyatakan MARIANI TANUBRATA/TERGUGAT III dalam Pailit, terlebih

si
lagi proses Kepailitan tersebut masih berlangsung (belum berakhir), maka

ne
ng
dengan demikian PARA PENGGUGAT TIDAK BERHAK atau TIDAK
MEMILIKI LEGAL STANDING untuk mengajukan gugatan terhadap
TERGUGAT III tersebut, sehingga gugatan PARA PENGGUGAT yang salah

do
gu satunya ditujukan kepada MARIANI TANUBRATA (sebagai TERGUGAT III)
adalah salah subjek / salah pihak (error in persona) dan cacat hukum

In
A
(Disqualificatoire), karena menurut hukum gugatan terhadap Sdri. MARIANA
TANUBRATA haruslah ditujukan kepada Kuratornya, sebagaimana telah
ah

Kami jelaskan diatas;

lik
4. Bahwa, menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul "Hukum
Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan
am

ub
Putusan Pengadilan" (Civil Procedural Law regarding Claim, Hearing,
Confiscation, Exhibit, and Court Decision) Cetakan ke-9 halaman 438
ep
menjelaskan pengertian error in persona sebagai berikut:
k

“Tergugat dapat mengajukan eksepsi ini, apabila gugatan mengandung


ah

cacat error in persona yang disebut juga Exceptio in persona.”


R

si
Sedangkan menurut Moh. Romdlon dalam bukunya yang berjudul Pokok-
pokok Hukum Acara Perdata, Penerbit Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel,

ne
ng

Surabaya, halaman 12 menjelaskan error in persona seperti berikut :


"Persyaratan mengenai isi surat gugatan kita jumpai dalam Pasal 8 No.

do
gu

3 RV yang mengharuskan gugatan pada pokoknya memuat 4 1.


Identitas para pihak (penggugat dan tergugat) atau disebut juga
Persona Standi in Judicio. Pada umumnya meliputi nama tengkap.
In
A

tempat dan tanggal lahir, alamat, pekerjaan, agama, dan tempat tinggal,
serta kedudukannya sebagai pihak dalam perkara yang diajukan ke
ah

lik

Pengadilan. Hal tersebut merupakan syarat formal suatu gugatan untuk


menghindari terjadinya error in persona.";
m

ub

Hal tersebut diatas bersesuaian dengan yurisprudensi Mahkamah Agung


Republik Indonesia dalam Putusan Mahkamah Agung No 639 K/Sip/1975
ka

tanggal 28 Mei 1977 yang menyatakan :


ep

"bila salah satu pihak dalam suatu perkara tidlak ada hubungan hukum
dengan objek perkara. Maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat
ah

diterima”.
R

es

5. Bahwa, oleh karena PARA PENGGUGAT TIDAK BERHAK menggugat


M

ng

TERGUGAT III (error in persona), maka sudah patut menurut hukum apabila
on

Hal. 16 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT I mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa Perkara a quo agar

R
terhadap gugatan Para PENGGUGAT dinyatakan Tidak Dapat Diterima/NO

si
(Niet Ontvankelijk Verklaard).

ne
ng
IV. GUGATAN TIDAK JELAS / KABUR (OBSCUUR LIBEL).
1. GUGATAN KABUR, KARENA MARIANI TANUBRATA (DALAM PAILIT) /
TERGUGAT III TIDAK DAPAT DIKENAKAN UANG PAKSA (DWANGSOM) (VIDE

do
gu
PASAL 32 UU NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KPKPU).
1.1 Bahwa, berdasarkan pasal 32 UU No. 37 tahun 2004 tentang KPKPU

In
A
sangat jelas dinyatakan:
”Selama kepailitan Debitor tidak dikenakan uang paksa”.
ah

Begitu juga di dalam penjelasan pasal 32 dinyatakan:

lik
”Uang paksa dalam ketentuan Pasal ini mencakup uang paksa yang
dikenakan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan”;
am

ub
1.2 Bahwa, di dalam posita Surat Gugatannya pada angka 11 halaman 8 dan
angka 6 halaman 10 pada bagian Petitumnya, PARA PENGGUGAT
ep
menyatakan yang pada intinya Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II,
k

TERGUGAT III dan TERGUGAT IV untuk membayar uang paksa


ah

(dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada PARA


R

si
PENGGUGAT;
1.3 Bahwa, atas dalil PARA PENGGUGAT pada posita dan petitum gugatannya

ne
ng

tersebut sudah sangat jelas dan terang benderang bertentangan dengan


ketentuan pasal 32 UU No. 37 tahun 2004 tentang KPKPU, sehingga dalil

do
gu

gugatan PARA PENGGUGAT tersebut dapat dikualifisir sebagai gugatan


yang kabur atau obscuur libel, oleh karena itu gugatan yang demikian
haruslah dinyatakan Tidak Dapat Diterima;
In
A

1.4 Bahwa, berdasarkan hal diatas, oleh karena gugatan PARA PENGGUGAT
kabur dan rancu/obscuur libel, maka patut menurut hukum apabila
ah

lik

TERGUGAT I Mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang Memeriksa


dan Mengadili Perkara a quo, kiranya berkenan terhadap gugatan PARA
m

ub

PENGGUGAT dinyatakan Tidak Dapat Diterima / NO (Niet Ontvankelijk


Verklaard).
ka

2. MENCAMPURADUKKAN ANTARA GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM


ep

DENGAN PERLAWANAN PIHAK KETIGA (DERDEN VERZET)


ah

2.1. Bahwa, apabila dibaca secara cermat, baik dari Posita maupun Petitum
R

dalam Surat Gugatan Para PENGGUGAT dalam perkara a quo, terlihat


es

apabila pada pokoknya PARA PENGGUGAT di dalam surat gugatannya


M

ng

bertujuan untuk membatalkan lelang hak tanggungan yang dimohonkan


on

Hal. 17 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh TERGUGAT I melalui TERGUGAT II sebagaimana posita angka 10

R
huruf b Surat gugatannya. Sehingga, pada angka 4 petitumnya PARA

si
PENGGUGAT meminta agar majelis hakim pemeriksa perkara untuk:

ne
ng
”membatalkan lelang hak tanggungan yang dimohonkan oleh Tergugat I
melalui Tergugat II”.
Bahwa, dari materi Posita maupun Petitum dalam gugatan PENGGUGAT

do
gu tersebut sama sekali TIDAK MENGGAMBARKAN suatu gugatan Perbuatan
Melawan Hukum, melainkan lebih kepada Perlawanan Pihak Ketiga atas

In
A
adanya lelang atas objek lelang berupa tanah dan bangunan yang terletak
di jalan Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No. 157, RT. 001 / RW. 006,
ah

Keluarahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, kota Surabaya

lik
sebagaimana dimaksud dalam SHGB No. 201/Kel. Gebang Putih, Gambar
Situasi tanggal 18-11-1987 Nomor: 6737/1987 seluas 1200 M 2, tertulis atas
am

ub
nama Ny. MARIANI TANUBRATA dan SHGB No. 202/Kel. Gebang Putih,
Gambar Situasi tanggal 18-11-1987 Nomor: 6738/1987 seluas 1219 M 2,
ep
tertulis atas nama Ny. MARIANI TANUBRATA;
k

2.2. Bahwa, beranjak dari Petitum PENGUGAT dalam surat gugatannya yang
ah

meminta kepada majelis hakim pemeriksa perkara a quo untuk


R

si
membatalkan lelang hak tanggungan yang dimohonkan oleh Tergugat I
melalui Tergugat II (vide: Petitum angka 4) dan PENGGUGAT juga tidak

ne
ng

menguraikan atau tidak adanya tuntutan ganti rugi dalam petiumnya, maka
jelas gugatan PENGGUGAT senyatanya adalah BUKAN MERUPAKAN

do
gu

GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM dan justru merupakan bentuk


Perlawanan Pihak Ketiga (derden verzet) yang esensi utamanya adalah
membatalkan lelang atas hak tanggungan;
In
A

2.3. Bahwa, Perlawanan pihak ketiga (derden verzet) tidak dilakukan dalam
bentuk gugatan, namun dalam bentuk Perlawanan / Bantahan secara
ah

lik

tertulis yang ditujukan kepada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya


meliputi tempat kedudukan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
m

ub

(KPKNL) yang melakukan lelang;


Bahwa, pada HIR dan Rbg dijelaskan bahwa perlawanan pihak ketiga
ka

terhadap sita conservatoir, sita revindacatoir, dan sita eksekusi, hanya


ep

dapat diajukan atas dasar hak milik, jadi hanya dapat diajukan oleh pemilik
ah

atau orang yang merasa bahwa ia adalah pemilik barang yang disita dan
R

diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dari Pengadilan Negeri yang


es

secara nyata menyita (vide Pasal 195 (6) HIR, Pasal 206 (6) RBg);
M

ng

on

Hal. 18 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, Pihak ketiga yang dimaksud yang melakukan perlawanan adalah

R
pihak ketiga yang akan dieksekusi yang mengaku sebagai miliknya

si
(pemegang hak milik, HGU, HGB, Hak Pakai, termasuk penanggungan hak

ne
ng
tanggungan dan hak sewa) dan penyewa yang objeknya bukan tanah. Pasal
14 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang menjelaskan terkait gugatan pelaksanaan

do
gu lelang yaitu:
“Dalam hal terdapat gugatan sebelum pelaksanaan lelang terhadap

In
A
objek Hak Tanggungan dari pihak lain selain debitor/tereksekusi, suami
atau istri debitor/tereksekusi yang terkait kepemilikan, Lelang Eksekusi
ah

Pasal 6 UUHT tidak dapat dilaksanakan.”;

lik
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah alasan diajukannya gugatan oleh
debitor maupun pihak ketiga. Bagi debitor apakah alasan tersebut berkaitan
am

ub
dengan adanya unsur perbuatan melawan hukum antara kreditor dan
debitor atau alasan yang sifatnya hanya untuk mengganggu atau menunda
ep
dilaksanakannya lelang maupun eksekusi barang jaminan lelang.
k

Sedangkan pada perlawanan yang diajukan oleh pihak ketiga, alasan


ah

diajukannya perlawanan harus dapat dibuktikan dan cukup beralasan


R

si
misalkan pihak ketiga adalah orang yang menyewa rumah yang akan
dieksekusi selama lima tahun namun baru berjalan satu tahun yang

ne
ng

digunakan untuk menjalankan usaha;


2.4. Bahwa, seandainya benar, “quod non”, alasan PARA PENGGUGAT

do
gu

mengajukan gugatan a quo dalam bentuk gugatan biasa dan bukan dalam
bentuk perlawanan pihak ketiga (derden verzet) dengan argumentasi
pelelangan sudah terlaksana, maka PARA PENGGUGAT secara hukum
In
A

harus melibatkan pihak Pemenang Lelang sebagai para pihak dalam


perkara a quo, agar menjadi terang dan penyelesaiannya menjadi tuntas;
ah

lik

2.5. Bahwa, dari uraian tersebut diatas, jelas secara nyata bahwa PARA
PENGGUGAT telah mencampuradukkan antara Gugatan Perbuatan
m

ub

Melawan Hukum dengan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) yang


tentu saja menurut hukum memiliki tata cara pemeriksaan yang berbeda,
ka

sehingga Gugatan PARA PENGGUGAT dalam perkara a quo menyebabkan


ep

kabur dan tidak jelas atau obscuur libel.


ah

Bahwa, oleh karena Gugatan PARA PENGGUGAT kabur, tidak jelas, kabur atau
R

Obscuur Libel, maka patut menurut hukum apabila TERGUGAT I, Mohon kepada
es

Yang Mulia Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili Perkara a quo, kiranya
M

ng

on

Hal. 19 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkenan terhadap gugatan PENGGUGAT dinyatakan Tidak Dapat Diterima/NO

R
(Niet Ontvankelijk Verklaard).

si
DALAM POKOK PERKARA;

ne
ng
1. Bahwa, segala yang termuat dalam eksepsi diatas mohon, dianggap termuat
pula dalam pokok perkara dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
2. Bahwa, pada prinsipnya TERGUGAT I secara tegas menolak seluruh dalil -

do
gu
dalil yang dikemukakan oleh PARA PENGGUGAT dalam surat gugatannya,
kecuali TERGUGAT I akui secara tegas kebenarannya;

In
A
3. Bahwa, TERGUGAT I menolak secara tegas dalil gugatan PARA
PENGGUGAT pada angka 1 sampai dan angka 5 halaman 4 s/d 6 dalam Surat
ah

Gugatannya, dengan dalil dan argumentasi sebagai berikut :

lik
3.1. Bahwa, TIDAK BENAR dalil PARA PENGGUGAT yang mendalilkan PARA
PENGGUGAT tidak pernah mengetahui adanya jual beli dan/atau
am

ub
penjaminan dan/atau bentuk peralihan hak apapun lainnya terhadap 2 (dua)
bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No.
ep
155 dan No. 157 Surabaya Sebagaimana di maksud dalam SHGB NO. 201
k

dan SHGB No. 202 (vide: angka 4 halaman 5 Surat Gugatan PARA
ah

PENGGUGAT tertanggal 10 Agustus 2020);


R

si
Bahwa, SANGAT JELAS dan TERANG BENDERANG tersurat di dalam:

ne
ng

3.1.1. Akta Nomor: 027, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Pengakuan


Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn,
Notaris di Gresik;

do
gu

3.1.2. Akta Nomor: 022, tanggal 19 Oktober 2016 tentang Addendum


Pengakuan Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN,
In
A

SH., M.Kn, Notaris di Gresik;


3.1.3. Akta Nomor: 024, tanggal 13 Desember 2016 tentang Addendum
ah

Pengakuan Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN,


lik

SH., M.Kn, Notaris di Gresik;


Pada bagian penjamin/pemilik Jaminan tertulis SANGAT JELAS dan
m

ub

TERANG BENDERANG kalimat:


ka

“yang dalam melakukan Tindakan hukum dalam akta ini telah


ep

mendapatkan persetujuan dari suaminya yang sah dan satu-satunya


ah

yaitu Tuan KUNCORO TANUBRATA, lahir di Hokian pada tanggal 24 –


R

10 – 1939 (dua puluh empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga puluh
es

Sembilan), Warga Negara Indonesia, karyawan Swasta, bertempat


M

ng

tinggal sama dengan istrinya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda


on

Hal. 20 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penduduk Nomor: 3578082410390001, YANG TURUT HADIR DAN

R
MENANDATANGANI AKTA INI SEBAGAI TANDA

si
PERSETUJUANNYA”.

ne
ng
Begitu juga di dalam:
3.1.4. Akta Nomor: 028, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan ROBBY

do
gu KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
3.1.5. Akta Nomor: 029, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Surat Kuasa

In
A
Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan ROBBY
KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
ah

Pada bagian Pemberi Kuasa tertulis SANGAT JELAS dan TERANG

lik
BENDERANG kalimat:
“yang dalam melakukan Tindakan hukum dalam akta ini telah
am

ub
mendapatkan persetujuan dari suaminya yang sah dan satu-satunya
yaitu Tuan KUNCORO TANUBRATA, lahir di Hokian pada tanggal 24 –
ep
10 – 1939 (dua puluh empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga puluh
k

Sembilan), Warga Negara Indonesia, karyawan Swasta, bertempat


ah

tinggal sama dengan istrinya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda


R

si
Penduduk Nomor: 3578082410390001, YANG TURUT HADIR DAN
MENANDATANGANI AKTA INI SEBAGAI TANDA

ne
ng

PERSETUJUANNYA”.
Hal ini juga diperjelas dalam :

do
gu

3.1.6. Akta Nomor: 795/2016, tanggal 31 Agustus 2016, tentang Akta


Pemberian Hak Tanggungan, yang dibuat di hadapan FELICIA
IMANTAKA, SH., PPAT di Surabaya;
In
A

3.1.7. Akta Nomor: 796/2016, tanggal 31 Agustus 2016, tentang Akta


Pemberian Hak Tanggungan, yang dibuat di hadapan FELICIA
ah

lik

IMANTAKA, SH., PPAT di Surabaya;


Pada bagian Selaku Pemberi Hak Tanggungan/Pihak Pertama tertulis
m

ub

SANGAT JELAS dan TERANG BENDERANG kalimat “yang dalam


melakukan Tindakan hukum dalam akta ini telah mendapatkan persetujuan
ka

dari suaminya yang sah dan satu-satunya yaitu Tuan KUNCORO


ep

TANUBRATA, lahir di Hokian pada tanggal 24 – 10 – 1939 (dua puluh


ah

empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga puluh Sembilan), Warga Negara
R

Indonesia, karyawan Swasta, bertempat tinggal sama dengan istrinya


es

tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor:


M

ng

3578082410390001.” ;
on

Hal. 21 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, berdasarkan hal tersebut diatas sudah sangat jelas, terang

R
benderang dan tidak terbantahkan apabila semasa hidup Alm. Kuncoro

si
Tanubrata telah mengetahui dan memberikan persetujuan terhadap

ne
ng
pembebanan hak tanggungan atau menjadikan jaminan hutang pada 2
(dua) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur
No. 155 dan No. 157 Surabaya Sebagaimana di maksud dalam SHGB NO.

do
gu 201 dan SHGB No. 202, oleh karenanya dalil PARA PENGGUGAT tersebut
diatas merupakan sebuah kesesatan dan kebohongan, yang haruslah

In
A
dikesampingkan ;
3.2. Bahwa, PARA PENGGUGAT mendalilkan pada angka 4 halaman 5 Surat
ah

Gugatan PARA PENGGUGAT tertanggal 10 Agustus 2020 sebagai berikut :

lik
“Para Penggugat tidak mengetahui dan sangat terkejut dengan adanya
pengumuman lelang atas kedua objek dimaksud sepeninggalnya Alm.
am

ub
Koncoro Tanubrata atau tepatnya Para Penggugat mengetahui adanya
pengumuman lelang atas harta waris Alm. Kuncoro Tanubrata (ayah
ep
kandung PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT IV) pada tanggal 29 Juli
k

2020.”
ah

Dalil tersebut adalah tidak berdasarkan hukum dan sangat menyesatkan,


R

si
oleh karenanya haruslah dikesampingkan, dengan argumentasi sebagai
berikut:

ne
ng

3.2.1. Bahwa, sebagaimana telah diakui sendiri di dalam dalil PARA


PENGGUGAT pada angka 3 halaman 4 Surat gugatan PENGGUGAT

do
gu

tertanggal 10 Agustus 2020, yang menyatakan:


“Bahwa Alm. Kuncoro Tanubrata meninggal dunia pada tanggal
27 Juli 2020…dst”;
In
A

3.2.2. Bahwa, sebagaimana telah TERGUGAT I jelaskan secara tegas dan


terang benderang pada uraian (angka 3.1) diatas, bahwa Alm.
ah

lik

Kuncoro Tanubrata SEMASA HIDUPNYA TELAH MEMBERIKAN


PERSETUJUAN kepada istrinya yang sah yaitu MARIANI
m

ub

TANUBRATA UNTUK MEMBEBANKAN 2 (dua) bidang tanah dan


bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No.
ka

157 Surabaya Sebagaimana di maksud dalam SHGB NO. 201 dan


ep

SHGB No. 202 SEBAGAI JAMINAN atas hutang dari WELLY


ah

TANUBRATA (TERGUGAT IV) sebagaimana dimaksud di dalam:


R

a. Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04814/2016 Peringkat I,


es

tertulis atas nama pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO


M

ng

TEE sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)


on

Hal. 22 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 795/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat dan

R
ditandatangani di hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di

si
Surabaya ;

ne
ng
b. Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04788/2016 Peringkat I,
tertulis atas nama pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO
TEE sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)

do
gu Nomor 796/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat dan
ditandatangani di hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di

In
A
Surabaya;
3.2.3. Bahwa, sangat jelas dan terang benderang oleh karena 2 (dua)
ah

bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur

lik
No. 155 dan No. 157 Surabaya Sebagaimana di maksud dalam
SHGB NO. 201 dan SHGB No. 202 tertulis atas nama Mariani
am

ub
Tanubrata adalah harta Bersama dalam perkawinan antara Mariani
Tanubrata dengan Kuncoro Tanubrata, sehingga di dalam akta-akta
ep
terkait hak tanggungan sebagaimana TERGUGAT I jelaskan tersebut
k

diatas, Kuncoro Tanubrata turut memberikan persetujuan dan turut


ah

membubuhkan tandatangannya pada masing-masing akta tersebut;


R

si
3.2.4. Bahwa, terlebih lagi akta-akta yang terkait dengan pembebanan hak
tanggungan tersebut diatas merupakan akta otentik, dimana sesuai

ne
ng

dengan ketentuan pasal 1868 KUHPerdata, yaitu:


“suatu Akta Otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang

do
gu

ditentukan oleh Undang-undang, dibuat oleh atau di hadapan


pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat
dimana akta dibuatnya”.
In
A

Bahwa, di dalam Pasal 1870 & 1871 KUHPerdata dinyatakan:


ah

“Akta otentik adalah alat pembuktian yang sempurna bagi kedua


lik

pihak & Ahli Waris...sekalian orang yang mendapat haknya dari


akta tersebut memberikan kepada pihak-pihak suatu pembuktian
m

ub

yang mutlak.”
Bahwa, Akta Otentik dikatakan sebagai alat bukti yang sempurna,
ka

ep

karena akta otentik memiliki 3 (tiga) kekuatan Pembuktian , yaitu :


1. Kekuatan Pembuktian Lahiriah (Uitwendige bewijskracht).:
ah

Suatu akta otentik yang dapat membuktikan dirinya tanpa adanya


R

penjelasan dari orang lain, yang merupakan kemampuan akta itu


es
M

sendiri untuk membuktikan keabsahannya sebagai akta otentik


ng

on

Hal. 23 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(acta publica probant seseipsa), suatu akta apabila dilihat dari

R
luar (lahirnya) maka apabila bentuk akta tersebut sebagai akta

si
otentik telah sesuai dengan aturan hukum yang sudah ditentukan

ne
ng
mengenai syarat akta otentik, maka akta tersebut berlaku
sebagai akta otentik sampai terbukti sebaliknya, artinya sampai
ada yang membuktikan bahwa akta tersebut bukan akta otentik

do
gu secara lahiriah;
2. Kekuatan Pembuktian Formal (formele bewijskracht):

In
A
Keterangan-keterangan yang ada dalam akta ini secara formal
benar adanya. Dan kebenaran formal ini mengikat para pihak,
ah

para ahli waris dan para pihak yang menerima haknya;

lik
3. Kekuatan pembuktian Materiil (materiele bewijskracht):
Isi materi dari apa yang ada dalam akta itu adalah dijamin benar
am

ub
adanya. Karena yang membuat dan menyusun adalah pejabat
umum. Dan kebenaran Materiil ini mengikat para pihak, para ahli
ep
waris dan para pihak yang menerima haknya;
k

Keterangan atau pernyataan yang dituangkan dalam akta pejabat


ah

(akta berita acara/akta relaas) atau keterangan para pihak yang


R

si
disampaikan di hadapan notaris (akta pihak/akta partij) dan para
pihak harus dinilai benar terhadap apa yang dikatakan kemudian

ne
ng

dituangkan/dimuat dalam akta berlaku sebagai yang benar atau


setiap orang yang datang kemudian / keterangannya dituangkan

do
gu

/dimuat dalam akta harus dinilai telah benar berkata;


Bahwa, dari alasan-alasan yang diuraikan tersebut diatas dapat
diketahui bahwa akta otentik merupakan suatu alat bukti yang
In
A

sempurna, yaitu apabila akta otentik diajukan sebagai alat bukti


dalam persidangan, maka tidak diperlukan lagi bukti pendukung lain
ah

lik

yang menyatakan bahwa akta otentik tersebut benar. Hal ini


dikarenakan suatu akta otentik telah dapat dipastikan kebenarannya,
m

ub

ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


nomor 3199 K/Pdt/1994, tanggal 27 Oktober 1994, menegaskan
ka

bahwa:
ep

“akta otentik menurut ketentuan ex Pasal 165 HIR jo. 285 Rbg
ah

jo. 1868 BW merupakan bukti yang sempurna bagi kedua belah


R

pihak dan para ahli warisnya dan orang yang mendapat hak
es

darinya” ;
M

ng

on

Hal. 24 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3.3. Bahwa, oleh karena pada saat pembuatan akta-akta tersebut diatas Mariani

R
Tanubrata dan Kuncoro Tanubrata masih hidup, maka tidak relevan dan

si
tidak berdasarkan hukum dan merupakan suatu kesesatan dalil PARA

ne
ng
PENGGUGAT bahwa yang dijaminkan adalah harta WARISAN dari Kuncoro
Tanubrata, mengingat secara hukum, barulah dapat dikatakan warisan
setelah ada kematian, sehingga sepanjang kedua orang tua masing hidup,

do
gu warisan belum ada, dengan demikian dalil PARA PENGGUGAT yang pada
intinya menyatakan penjaminan terhadap ke-2 (dua) tanah tersebut adalah

In
A
merupakan harta WARISAN dan harus meminta persetujuan PARA
PENGGUGAT ketika kedua orang tuanya menjaminkan adalah tidak
ah

berdasarkan hukum dan harus dikesampingkan.

lik
Bahwa, berdasarkan uraian dan dalil-dalil tersebut diatas maka patut menurut
hukum apabila Majelis hakim pemeriksa perkara a quo menolak atau
am

ub
mengesampingkan seluruh dalil-dalil PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;
4. Bahwa, TERGUGAT I menolak secara tegas dalil PENGGUGAT pada angka 6
ep
halaman 6 dalam surat gugatannya dengan alasan dan dalil sebagai berikut :
k

4.1. Bahwa, Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad) dalam konteks


ah

perdata diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata atau Burgerlijk


R

si
Wetboek (“BW”), dalam Buku III BW, pada bagian “Tentang perikatan-
perikatan yang dilahirkan demi Undang-Undang”, yang berbunyi:

ne
ng

“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada


orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan

do
gu

kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.” ;


Menurut Rosa Agustina, dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum,
terbitan Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia (2003), hal. 117, dalam
In
A

menentukan suatu perbuatan dapat dikualifisir sebagai melawan hukum,


diperlukan 4 syarat, yaitu:
ah

lik

1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;


2. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain;
m

ub

3. Bertentangan dengan kesusilaan; dan


4. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-
ka

hatian ;
ep

Bahwa, sebagaimana telah TERGUGAT I uraikan secara jelas, tegas dan


ah

terang benderang diatas apabila TERGUGAT I sama sekali tidak melakukan


R

Perbuatan Melanggar Hukum (vide pasal 1365 KUHPerdata), karena semua


es

perbuatan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT I telah sesuai dan


M

ng

berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku;


on

Hal. 25 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4.2. Bahwa, sangat tidak relevan terhadap dalil PARA PENGGUGAT yang

R
menyatakan TERGUGAT I telah melanggar ketentuan legitime portie, oleh

si
karena TERGUGAT I hanya sebagai Pihak yang menerima hak tanggungan

ne
ng
dan tidak punya hubungan darah dengan PARA PENGGUGAT maupun
pemberi hak tanggungan, sehingga sangatlah tidak beralasan hukum dan
terlebih lagi pada saat melakukan perbuatan hukum pemberian hak

do
gu tanggungan oleh KEDUA ORANG TUA PARA PENGGUGAT kepada
TERGUGAT I, Ayah PARA PENGGUGAT MASIH HIDUP (AKTA

In
A
PENGAKUAN HUTANG DITANDA TANGANI TAHUN 2016);
Bahwa, sebagaimana kita ketahui Bersama harta peninggalan orang tua
ah

dapat menjadi harta waris bagi ahli waris (terbuka), apabila orang tua

lik
(pewaris) telah meninggal dunia terlebih dahulu (vide pasal 832 – 833
KUHPerdata), sehingga sangatlah naif jika PARA PENGGUGAT
am

ub
mempermasalahkan harta Bersama dari kedua orang tuanya yang telah
menjadi jaminan atas hutang yang dibuat semasa orang tuanya masih hidup
ep
? dan sekali lagi setelah ada kematian, barulah timbul warisan, sementara
k

perbuatan hukum yang dilakukan oleh kedua orang tua PARA


ah

PENGGUGAT, adalah ketika kedua orang tua PARA PENGGUGAT MASIH


R

si
HIDUP;

ne
ng

Bahwa, berdasarkan uraian dan dalil-dalil tersebut diatas sangat jelas dan terang
bederang serta tidak terbantahkan apabila TERGUGAT I TIDAK MELAKUKAN
PERBUATAN MELAWAN HUKUM, maka oleh karena itu patut menurut hukum

do
gu

apabila Majelis hakim pemeriksa perkara a quo menolak atau mengesampingkan


seluruh dalil-dalil PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;
In
A

5. Bahwa, TERGUGAT I menolak secara tegas dalil PENGGUGAT pada angka 7


sampai dengan angka 9 halaman 6 s/d halaman 7 dalam surat gugatannya,
ah

dengan alasan dan dalil sebagai berikut :


lik

Bahwa, PARA PENGGUGAT tidak memahami hukum kepailitan dengan baik


sehingga menyebabkan PARA PENGGUGAT gagal paham dan sesat dalam
m

ub

membangun argumentasi hukum. Perlu Kami jelaskan, proses kepailitan tidak


hanya mengacu pada satu pasal saja melainkan beberapa pasal yang saling
ka

ep

berkaitan satu sama lain di dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU KPKPU”);
ah

Bahwa, mengenai eksekusi terhadap barang yang diletakkan Hak kebendaan


es

diatur secara tegas dan jelas di dalam pasal-pasal Undang-Undang Nomor 37


M

ng

on

Hal. 26 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

R
Utang (“UU KPKPU”), yaitu :

si
 Pasal 55 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004, menyatakan:

ne
ng
(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang gadai,

do
gu jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas
kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak
terjadi kepailitan.

In
A
Bahwa, sebagaimana PARA PENGGUGAT ketahui apabila TERGUGAT I adalah
ah

lik
pemegang jaminan kebendaan berupa hak Tanggungan, sebagaimana sertifikat
Hak Tanggungan Nomor: 04814/2016 Peringkat I, tertulis atas nama pemegang
Hak Tanggungan COSTARISTO TEE sebagaimana Akta Pemberian Hak
am

ub
Tanggungan (APHT) Nomor 795/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat dan
ditandatangani dihadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya dan
ep
sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04788/2016 Peringkat I, tertulis atas nama
k

pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO TEE sebagaimana Akta Pemberian


ah

Hak Tanggungan (APHT) Nomor 796/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat
R

si
dan ditandatangani dihadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya, oleh
karena itu ketetentuan Pasal 55 diatas berlaku terhadap TERGUGAT I;

ne
ng

Bahwa, oleh karena TERGUGAT I sebagai pemegang jaminan kebendaan atau


juga dapat disebut kreditur separatis, maka TERGUGAT I diberi perlindungan oleh

do
gu

undang-undang untuk tetap dapat melakukan eksekusi atas jaminan hak


tanggungan dimaksud, seolah-olah tidak terjadi kepailitan (vide pasal 55 ayat (1)
In
UU No. 37 tahun 2004);
A

 Pasal 56 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004, menyatakan :


(1) Hak eksekusi Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)
ah

lik

dan hak pihak ketiga untuk menuntut hartanya yang berada dalam
penguasaan Debitor Pailit atau Kurator, ditangguhkan untuk jangka waktu
m

ub

paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal putusan pernyataan


pailit diucapkan.
ka

Bahwa, di dalam penjelasan pasal 56 ayat (1), menyatakan :


ep

Penangguhan yang dimaksud dalam ketentuan ini bertujuan, antara lain:


ah

- untuk memperbesar kemungkinan tercapainya perdamaian; atau;


R

- untuk memperbesar kemungkinan mengoptimalkan harta pailit; atau;


es

- untuk memungkinkan Kurator melaksanakan tugasnya secara optimal.


M

ng

on

Hal. 27 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selama berlangsungnya jangka waktu penangguhan, segala tuntutan

R
hukum untuk memperoleh pelunasan atas suatu piutang tidak dapat

si
diajukan dalam sidang badan peradilan, dan baik Kreditor maupun pihak

ne
ng
ketiga dimaksud dilarang mengeksekusi atau memohonkan sita atas benda
yang menjadi agunan.”
Bahwa, hak eksekutorial yang dimiliki oleh TERGUGAT I karena terdapat perkara

do
gu
Kepailitan/PKPU maka hak tersebut ditangguhkan untuk jangka waktu 90
(sembilan puluh) hari sejak tanggal keputusan penyataan pailit diucapkan, yaitu

In
A
sejak tanggal 26 Maret 2020 dimana pengadilan niaga Surabaya menyatakan
Mariani Tanubrata dalam keadaan Pailit, sehingga masa/waktu tanggungnya
ah

berakhir pada tanggal 23 Juni 2020;

lik
 Pasal 57 ayat (1), (2) dan (3) UU No. 37 tahun 2004, menyatakan
Pasal 57
am

ub
(1) Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) berakhir demi
hukum pada saat kepailitan diakhiri lebih cepat atau pada saat dimulainya
ep
keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1).
k

(2) Kreditor atau pihak ketiga yang haknya ditangguhkan dapat mengajukan
ah

permohonan kepada Kurator untuk mengangkat penangguha n atau


R

si
mengubah syarat penangguhan tersebut.
(3) Apabila Kurator menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ne
ng

Kreditor atau pihak ketiga dapat mengajukan permohonan tersebut kepada


Hakim Pengawas.

do
gu

 Pasal 58 ayat (1) dan (4) UU No. 37 tahun 2004, menyatakan :


Pasal 58
(1) Penetapan Hakim Pengawas atas permohonan sebagaimana dimaksud
In
A

dalam Pasal 57 ayat (2) dapat berupa diangkatnya penangguhan untuk satu
atau lebih Kreditor, dan/atau menetapkan persyaratan tentang lamanya
ah

lik

waktu penangguhan, dan/atau tentang satu atau beberapa agunan yang


dapat dieksekusi oleh Kreditor.
m

ub

(4) Terhadap putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
dapat diajukan upaya hukum apapun termasuk peninjauan kembali.
ka

 Pasal 59 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004, menyatakan :


ep

Pasal 59
ah

(1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 56, 57, dan 58, Kreditor
R

pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus


es

melaksanakan haknya tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)


M

ng

on

Hal. 28 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam

R
Pasal 178 ayat (1)

si
Bahwa, pengertian insolvensi sebagaimana penjelasan pasal 57 ayat (1) UU

ne
ng
No.37 tahun 2004 disebutkan:
” Yang dimaksud dengan “insolvensi” adalah keadaan tidak mampu
membayar” ;

do
gu
Bahwa, kreditor separatis dapat melakukan eksekusi terhadap jaminan (fidusia
maupun hak tanggungan) setelah melewati masa penangguhan paling lama 90

In
A
(sembilan puluh) hari sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan dan
eksekusinya dilakukan paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya keadaan
ah

insolvensi.

lik
Bahwa, menurut hukum walaupun pihak pengadilan telah menunjuk kurator yang
bertugas melakukan pengurusan terkait boedel pailit, namun kreditor separatis (In
am

ub
Casu: TERGUGAT I) tetap memiliki hak untuk melakukan eksekusi sendiri
terhadap jaminan yang dimilikinya. Eksekusi tersebut dapat dilakukan setelah
ep
berakhirnya masa penangguhan atau dimulainya keadaan insolvensi.
k

Bahwa, Ketentuan jangka waktu sebagai diatur dalam Pasal 59 ayat (1) UU
ah

Kepailitan dan PKPU serta penjelasan tersebut hanya mengatur mengenai batas
R

si
waktu bagi kreditor separatis untuk memulai haknya dalam melakukan eksekusi
jaminan hak kebendaan. UU Kepailitan dan PKPU tidak membatasi lamanya

ne
ng

waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan eksekusi tersebut.


Bahwa, berdasarkan hal tersebut sangat jelas dan terang benderang serta tidak

do
gu

terbantahkan dalam perkara a quo TERGUGAT I dapat melakukan eksekusi


terhadap harta debitor yang menjadi jaminan kebendaan adalah terhitung sejak
berakhirnya masa penangguhan yaitu tanggal 23 Juni 2020 atau waktu dimulainya
In
A

keadaan insolvensi yaitu sejak DIKELUARKAN Penetapan Insolvensi oleh


Pengadilan Niaga Surabaya tanggal 9 Juli 2020 dalam register perkara Nomor:
ah

lik

46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga Sby;
Bahwa, pada tanggal 10 Juli 2020, TERGUGAT I selaku Kreditor Separatis
m

ub

dan/atau selaku pemegang Hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam


sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04814/2016 Peringkat I, tertulis atas nama
ka

pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO TEE sebagaimana Akta Pemberian


ep

Hak Tanggungan (APHT) Nomor 795/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat
ah

dan ditandatangani di hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya dan


R

sertipikat Hak Tanggungan Nomor: 04788/2016 Peringkat I, tertulis atas nama


es

pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO TEE sebagaimana Akta Pemberian


M

ng

Hak Tanggungan (APHT) Nomor 796/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat
on

Hal. 29 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan ditandatangani di hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya,

R
mengajukan permohonan eksekusi Lelang kepada KPKNL Surabaya

si
(TERGUGAT II) ;

ne
ng
Bahwa, berdasarkan hal tersebut diatas perbuatan TERGUGAT I mengajukan
eksekusi lelang tersebut masih dalam tenggat waktu yang ditentukan oleh
undang-undang dan peraturan yang berlaku yaitu selama 2 (dua) bulan setelah

do
gu
dimulainya insolvensi (vide pasal 59 ayat (1) UU No. 37 tahun 2004), sehingga
baik TERGUGAT I maupun TERGUGAT II, secara hukum adalah tidak melanggar

In
A
prosedur lelang hak tanggungan sebagaimana yang didalilkan oleh PARA
PENGGUGAT;
ah

Bahwa, berdasarkan uraian dan argumentasi dari TERGUGAT I tersebut diatas,

lik
patut menurut hukum apabila, TERGUGAT I Memohon Kepada Yang Mulia
Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili Perkara a quo, kiranya berkenan
am

ub
untuk menolak atau mengesampingkan dalil - dalil dari PENGGUGAT dalam Surat
Gugatannya tersebut dan berkenan untuk menyatakan Gugatan PENGGUGAT di
ep
tolak untuk seluruhnya atau setidak tidaknya terhadap gugatan PENGGUGAT
k

dinyatakan Tidak dapat diterima;


ah

6. Bahwa, TERGUGAT I menolak secara tegas dalil PARA PENGGUGAT pada


R

si
angka 10 halaman 7 s/d 8 dalam surat gugatannya dengan alasan dan dalil
sebagai berikut :

ne
ng

Bahwa, sebagaimana telah TERGUGAT I uraikan dan jelaskan pada angka


sebelumnya apabila TERGUGAT I tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum,

do
gu

karena semua perbuatan TERGUGAT I sudah sesuai dengan prosedur dan


berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6.1. Bahwa, Hak Tanggungan yang dipasang diatas 2 (dua) bidang tanah dan
In
A

bangunan SHGB No. 201 dan SHGB No. 202 keduanya tertulis atas nama
Mariani Tanubrata (TERGUGAT III) adalah SAH dan MEMPUNYAI
ah

lik

KEKUATAN HUKUM YANG MENGIKAT, karena sangat jelas Akta


Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 795/2016 tanggal 31 Agustus
m

ub

2016 yang dibuat dan ditandatangani di hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H.,


PPAT di Surabaya dan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor
ka

796/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat dan ditandatangani di


ep

hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya, merupakan akta


ah

otentik dan dibuat oleh para pihak yang cakap dan sesuai dengan ketentuan
R

pasal 1320 KUHPerdata;


es
M

ng

on

Hal. 30 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6.2. Bahwa, sangat jelas dan terang benderang serta tidak terbantahkan

R
sebagaimana yang telah TERGUGAT I uraikan pada angka 3 diatas, bahwa

si
di dalam:

ne
ng
6.2.1. Akta Nomor: 027, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Pengakuan
Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn,
Notaris di Gresik;

do
gu 6.2.2. Akta Nomor: 022, tanggal 19 Oktober 2016 tentang Addendum
Pengakuan Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN,

In
A
SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
6.2.3. Akta Nomor: 024, tanggal 13 Desember 2016 tentang Addendum
ah

Pengakuan Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN,

lik
SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
6.2.4. Akta Nomor: 028, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Surat Kuasa
am

ub
Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan ROBBY
KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
ep
6.2.5. Akta Nomor: 029, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Surat Kuasa
k

Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan ROBBY


ah

KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;


R

si
6.2.6. Akta Nomor: 795/2016, tanggal 31 Agustus 2016 tentang Akta
Pemberian Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan FELICIA

ne
ng

IMANTAKA, SH., PPAT di Surabaya;


6.2.7. Akta Nomor: 796/2016 ,tanggal 31 Agustus 2016 tentang Akta

do
gu

Pemberian Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan FELICIA


IMANTAKA, SH., PPAT di Surabaya;
tersurat secara SANGAT JELAS dan TERANG BENDERANG kalimat “yang
In
A

dalam melakukan Tindakan hukum dalam akta ini telah mendapatkan


persetujuan dari suaminya yang sah dan satu-satunya yaitu Tuan
ah

lik

KUNCORO TANUBRATA, lahir di Hokian pada tanggal 24 – 10 – 1939 (dua


puluh empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga puluh Sembilan), Warga
m

ub

Negara Indonesia, karyawan Swasta, bertempat tinggal sama dengan


istrinya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor:
ka

3578082410390001, yang turut hadir dan menandatangani akta ini sebagai


ep

tanda persetujuannya;
ah

6.3. Bahwa, berdasarkan hal tersebut diatas tidak terbantahkan semasa hidup
R

Alm. Kuncoro Tanubrata telah mengetahui dan memberikan persetujuan


es

terhadap pembebanan hak tanggungan atau menjadikan jaminan hutang


M

ng

atas 2 (dua) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah
on

Hal. 31 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur No. 155 dan No. 157 Surabaya Sebagaimana di maksud dalam

R
SHGB NO. 201 dan SHGB No. 202;

si
Bahwa, terlebih lagi akta-akta yang terkait dengan pembebanan hak

ne
ng
tanggungan tersebut diatas merupakan akta otentik, dimana sesuai dengan
ketentuan pasal 1868 KUHPerdata, yaitu:
“suatu Akta Otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang

do
gu ditentukan oleh Undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-
pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat dimana akta

In
A
dibuatnya”.
Bahwa, di dalam Pasal 1870 & 1871 KUHPerdata dinyatakan:
ah

“Akta otentik adalah alat pembuktian yang sempurna bagi kedua pihak

lik
& Ahli Waris, sekalian orang yang mendapat haknya dari akta tersebut
memberikan kepada pihak-pihak suatu pembuktian yang mutlak ” ;
am

ub
Bahwa, terlebih lagi Ketua Pengadilan Negeri tidak mempunyai
kewenangan untuk menarik sebuah akta perjanjian, karena sesuai dengan
ep
pasal 1340 KUHPerdata perjanjian tersebut mengikat para pihak yang
k

membuatnya dan tidak mengikat pada pihak ketiga. Terlebih lagi Ketua
ah

Pengadilan Negeri tidak dapat membatalkan suatu akta perjanjian, hal ini
R

si
bersesuaian dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia,
tertanggal 1 Mei 1979, No. 1420 K / Sip / 1978, yang menyatakan :

ne
ng

“ Bahwa, Pengadilan tidak dapat membatalkan suatu akta notaris, tetapi


hanya dapat menyatakan akte notaris yang bersangkutan tidak

do
gu

mempunyai kekuatan hukum ”.


Bahwa, berdasarkan uraian dan dalil tersebut diatas, maka patut menurut
hukum apabila dalil dari PARA PENGGUGAT pada posita angka 10 huruf a
In
A

dan petitum angka 3 untuk ditolak atau dikesampingkan;


6.4. Bahwa, sebagaimana telah TERGUGAT I uraikan secara jelas dan terang
ah

lik

benderang pada angka 5 di atas. Bahwa, perbuatan TERGUGAT I


mengajukan eksekusi lelang tersebut masih dalam tenggat waktu yang
m

ub

ditentukan oleh undang-undang dan peraturan yang berlaku yaitu selama 2


(dua) bulan setelah dimulainya insolvensi (vide pasal 59 ayat (1) UU No. 37
ka

tahun 2004). Sehingga, TERGUGAT I tidak melanggar prosedur lelang hak


ep

tanggungan sebagaimana yang didalilkan oleh PARA PENGGUGAT;


ah

Bahwa, berdasarkan uraian dan dalil tersebut diatas, maka patut menurut
R

hukum apabila dalil dari PARA PENGGUGAT pada posita angka 10 huruf b
es

dan petitum angka 4 untuk ditolak atau dikesampingkan;


M

ng

on

Hal. 32 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6.5. Bahwa, oleh karena hutang-hutang yang menjadi pokok dari penjaminan

R
tersebut belum dibayarkan atau dilunasi oleh debitor, maka TERGUGAT I

si
mempunyai hak untuk melakukan eksekusi atas barang jaminan yang

ne
ng
berupa 2 (dua) bidang tanah dan bangunan SHGB No. 201 dan SHGB No.
202 tertulis atas nama Mariani Tanubrata. Sehingga dalil PARA
PENGGUGAT pada posita angka 10 huruf c dan petitum angka 5 adalah

do
gu tidak beralasan menurut hukum dan haruslah ditolak atau dikesampingkan;
Bahwa, berdasarkan uraian dan argumentasi dari TERGUGAT I tersebut diatas,

In
A
patut menurut hukum apabila, TERGUGAT I Memohon Kepada Yang Mulia
Majelis Hakim yang Memeriksa dan Mengadili Perkara a quo, kiranya berkenan
ah

untuk menolak atau mengesampingkan dalil - dalil dari PENGGUGAT dalam surat

lik
gugatannya tersebut, dan untuk selanjutnya berkenan untuk Menyatakan Menolak
Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak tidaknya menyatakan
am

ub
Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;
7. Bahwa, TERGUGAT I menolak secara tegas dalil PENGGUGAT pada angka
ep
11 s/d angka 14 halaman 8 s/d 9, dalam surat gugatannya, dengan alasan dan
k

dalil sebagai berikut :


ah

7.1. Bahwa, oleh karena TERGUGAT I, TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN


R

si
MELANGGAR HUKUM Perbuatan Melanggar Hukum sebagaimana telah
TERGUGAT I uraikan diatas, maka sangat beralasan menurut hukum

ne
ng

terhadap dalil PARA PENGGUGAT mengenai tuntutan uang paksa


(dwangsom) haruslah ditolak atau dikesampingkan ;

do
gu

7.2. Bahwa, terlebih lagi berdasarkan pasal 32 UU No. 37 tahun 2004 tentang
KPKPU sangat jelas dinyatakan:
” Selama kepailitan Debitor tidak dikenakan uang paksa ”. Begitu juga di
In
A

dalam penjelasan pasal 32 dinyatakan ”Uang paksa dalam ketentuan


Pasal ini mencakup uang paksa yang dikenakan sebelum putusan
ah

lik

pernyataan pailit diucapkan”.


Bahwa, atas dalil PARA PENGGUGAT pada angka 11 pada bagian posita
m

ub

dan angka 6 petitum gugatannya tersebut sudah sangat jelas dan terang
benderang bertentangan dengan ketentuan pasal 32 UU No. 37 tahun 2004
ka

tentang KPKPU, tuntutan terkait dwangsom tersebut haruslah ditolak atau


ep

setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;


ah

7.3. Bahwa, oleh karena TERGUGAT I, TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN


R

MELANGGAR HUKUM, dan karena TERGUGAT I adalah PEMEGANG HAK


es

TANGGUNGAN atas 2 (dua) bidang tanah dan bangunan SHGB No. 201
M

ng

dan SHGB No. 202 tertulis atas nama Mariani Tanubrata sebagaimana
on

Hal. 33 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sertipikat Hak Tanggungan Nomor: 04814/2016 Peringkat I, tertulis atas

R
nama pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO TEE sebagaimana Akta

si
Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 795/2016 tanggal 31 Agustus

ne
ng
2016 yang dibuat dan ditandatangani di hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H.,
PPAT di Surabaya dan sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04788/2016
Peringkat I, tertulis atas nama pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO

do
gu TEE sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor
796/2016 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat dan ditandatangani di

In
A
hadapan FELICIA IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya, maka sudah patut
menurut hukum apabila TERGUGAT I memohon kepada Yang Mulia Majelis
ah

Hakim yang Memeriksa, Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo,

lik
berkenan untuk Menolak Gugatan PENGGUGAT Untuk Seluruhnya;
7.4. Bahwa, atas dalil PARA PENGGUGAT pada angka 12 posita dan angka 7
am

ub
petitum gugatannya maka terkait permohonan PARA PENGGUGAT atas
permohonan sita jaminan atau Consevatoir Beslag (CB) atas 2 (dua) bidang
ep
tanah dan bangunan SHGB No. 201 dan SHGB No. 202 tertulis atas nama
k

Mariani Tanubrata haruslah DITOLAK atau DIKESAMPINGKAN;


ah

7.5. Bahwa, oleh karena gugatan PARA PENGGUGAT diajukan dengan tidak
R

si
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 191 RBg / pasal
180 ayat (1) HIR, maupun dalam SEMA No.4 tahun 2001, yaitu tentang

ne
ng

Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij voorraad) yaitu: adanya surat autentik
yang menurut undang-undang bernilai bukti atau adanya putusan yang

do
gu

sudah inkracht van gewijde atau adanya tuntutan provisionil yang


dikabulkan atau sengketa mengenai hak milik dan terlebih lagi TERGUGAT I
Tidak Melakukan Perbuatan Melawan Hukum, maka terhadap dalil PARA
In
A

PENGGUGAT pada angka 13 posita dan angka 7 petitum gugatannya


mengenai putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) haruslah DITOLAK
ah

lik

atau DIKESAMPINGKAN;
7.6. Bahwa, oleh karena TERGUGAT I dapat membuktikan dalil-dalil
m

ub

sanggahannya dan PARA PENGGUGAT tidak dapat membuktikan dan


mempertahankan dalil-dalil gugatannya, maka patut menurut hukum atas
ka

dalil PARA PENGGUGAT pada angka 14 posita dan angka 8 petitum


ep

gugatannya untuk DITOLAK atau DIKESAMPINGKAN;


ah

8. Bahwa, berdasarkan seluruh argumentasi TERGUGAT I sebagaimana teruai


R

diatas, maka patut menurut hukum apabila TERGUGAT I Memohon kepada Yang
es

Mulia Majelis Hakim yang Memeriksa, Mengadili dan Memutus Perkara a quo,
M

ng

kiranya berkenan Menolak Gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya atau


on

Hal. 34 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setidak - tidaknya gugatan PARA PENGGUGAT dinyatakan Tidak Dapat Diterima /

R
NO (Niet Ontvankelijk Verklaard).

si
DALAM REKONVENSI:

ne
ng
1. Bahwa, dalam Rekonvensi ini, semula TERGUGAT I KONVENSI disebut sebagai
PENGGUGAT REKONVENSI, sedangkan PARA PENGGUGAT KONVENSI
disebut sebagai PARA TERGUGAT REKONVENSI;

do
gu
2. Bahwa, segala hal yang tertuang pada bagian Konvensi, baik pada bagian Eksepsi
maupun Pokok Perkara, mohon dianggap terulang kembali dalam Rekonvensi ini

In
A
dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan; Bahwa, dalil PARA TERGUGAT
REKONVENSI dalam surat gugatannya yang menyatakan PARA TERGUGAT
ah

REKONVENSI tidak pernah mengetahui adanya jual beli “dan/atau penjaminan“

lik
dan/atau bentuk peralihan hak apapun lainnya terhadap 2 (dua) bidang tanah dan
bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No. 157
am

ub
Surabaya, sebagaimana di maksud dalam SHGB No. 201 dan SHGB No. 202
(vide: angka 4 halaman 5 Surat Gugatan PARA PENGGUGAT KONVENSI
ep
tertanggal 10 Agustus 2020) adalah TIDAK BENAR karena sangat jelas dan terang
k

benderang yaitu termuat dan tersurat di dalam sebagai berikut:


ah

3.1. Akta Nomor: 027, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Pengakuan Hutang, yang
R

si
dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
3.2. Akta Nomor: 022, tanggal 19 Oktober 2016 tentang Addendum Pengakuan

ne
ng

Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di


Gresik;

do
gu

3.3. Akta Nomor: 024, tanggal 13 Desember 2016 tentang Addendum Pengakuan
Hutang, yang dibuat dihadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di
Gresik;
In
A

Pada bagian penjamin/pemilik Jaminan tertulis SANGAT JELAS dan TERANG


BENDERANG kalimat:
ah

lik

“yang dalam melakukan Tindakan hukum dalam akta ini telah


mendapatkan persetujuan dari suaminya yang sah dan satu-satunya
m

ub

yaitu Tuan KUNCORO TANUBRATA, lahir di Hokian pada tanggal 24 –


10 – 1939 (dua puluh empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga puluh
ka

ep

Sembilan), Warga Negara Indonesia, karyawan Swasta, bertempat


tinggal sama dengan istrinya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda
ah

Penduduk Nomor: 3578082410390001, YANG TURUT HADIR DAN


R

MENANDATANGANI AKTA INI SEBAGAI TANDA


es
M

PERSETUJUANNYA”.
ng

on

Hal. 35 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Begitu juga di dalam:

si
3.4. Akta Nomor: 028, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat dihadapan ROBBY

ne
ng
KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
3.5. Akta Nomor: 029, tanggal 24 Agustus 2016 tentang Surat Kuasa

do
gu Membebankan Hak
KURNIAWAN, SH., M.Kn, Notaris di Gresik;
Tanggungan, yang dibuat dihadapan ROBBY

Pada bagian Pemberi Kuasa tertulis SANGAT JELAS dan TERANG

In
A
BENDERANG kalimat:
ah

“yang dalam melakukan Tindakan hukum dalam akta ini telah

lik
mendapatkan persetujuan dari suaminya yang sah dan satu-satunya
yaitu Tuan KUNCORO TANUBRATA, lahir di Hokian pada tanggal 24 –
am

ub
10 – 1939 (dua puluh empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga puluh
Sembilan), Warga Negara Indonesia, karyawan Swasta, bertempat
ep
tinggal sama dengan istrinya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda
k

Penduduk Nomor: 3578082410390001, YANG TURUT HADIR DAN


ah

MENANDATANGANI AKTA INI SEBAGAI TANDA


R

si
PERSETUJUANNYA”.

ne
ng

Hal ini juga diperjelas dalam :

3.6. Akta Nomor: 795/2016, tanggal 31 Agustus 2016, tentang Akta Pemberian Hak

do
gu

Tanggungan, yang dibuat di hadapan FELICIA IMANTAKA, SH., PPAT di


Surabaya;
3.7. Akta Nomor: 796/2016, tanggal 31 Agustus 2016, tentang Akta Pemberian Hak
In
A

Tanggungan, yang dibuat di hadapan FELICIA IMANTAKA, SH., PPAT di


Surabaya;
ah

lik

Dimana pada bagian Selaku Pemberi Hak Tanggungan/Pihak Pertama tertulis


SANGAT JELAS dan TERANG BENDERANG kalimat: “ yang dalam melakukan
m

ub

Tindakan hukum dalam akta ini telah mendapatkan persetujuan dari suaminya
yang sah dan satu-satunya yaitu Tuan KUNCORO TANUBRATA, lahir di Hokian
ka

pada tanggal 24 – 10 – 1939 (dua puluh empat Oktober seribu Sembilan ratus tiga
ep

puluh Sembilan), Warga Negara Indonesia, karyawan Swasta, bertempat tinggal


ah

sama dengan istrinya tersebut diatas, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor:
R

3578082410390001 ”.-
es
M

ng

on

Hal. 36 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PARA TERGUGAT REKONVENSI MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR

R
HUKUM (ONRECHTMATIGE DAAD) VIDE PASAL 1365 KUHPERDATA;

si
4. Bahwa, merujuk pada angka 3 di atas, terang benderang dan tidak terbantahkan

ne
ng
apabila Alm. Kuncoro Tanubrata telah mengetahui dan memberikan persetujuan
terhadap pembebanan hak tanggungan atau menjadikan jaminan hutang pada 2

do
gu
(dua) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No.
155 dan No. 157 Surabaya Sebagaimana di maksud dalam SHGB NO. 201 dan
SHGB No. 202, oleh karenanya dalil PARA TERGUGAT REKONVENSI dalam

In
A
Gugatannya tersebut merupakan SEBUAH KESESATAN DAN TIDAK
BERDASARKAN FAKTA dan tentu saja merupakan perbuatan yang merugikan
ah

lik
PENGGUGAT REKONVENSI karena, secara a contrario PARA TERGUGAT
REKONVENSI telah menuduh secara tanpa dasar dan bukti yang nyata, bahwa
am

ub
PENGGUGAT REKONVENSI telah melakukan hal yang tidak benar, yaitu tidak
melibatkan KUNCORO TANUBRATA dalam pembuatan dokumen dokumen terkait
PENJAMINAN terhadap 2 (dua) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl.
ep
k

Kertajaya Indah Timur No. 155 dan No. 157 Surabaya Sebagaimana di maksud
ah

dalam SHGB NO. 201 dan SHGB No. 202 kepada PENGGUGAT REKONVENSI.
R
Oleh karenanya secara a contrario PARA TERGUGAT REKONVENSI telah

si
menuduh PENGGUGAT REKONVENSI menggunakan dokumen yang isinya tidak

ne
ng

benar (dengan interpretasi KUNCORO TANUBRATA semasa hidupnya tidak


dilibatkan dalam memberikan persetujuan dan / atau tidak mengetahui terhadap
pembebanan hak tanggungan atau menjadikan jaminan hutang pada 2 (dua)

do
gu

bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No. 155
dan No. 157 Surabaya tersebut);
In
A

5. Bahwa, tuduhan PARA TERGUGAT REKONVENSI yang bersifat fitnah


sebagaimana terebut di atas, sangat menyerang kehormatan ataupun nama baik
ah

PENGGUGAT REKONVENSI, dimana PENGGUGAT REKONVENSI merupakan


lik

pengusaha yang dikenal bersih dan tidak pernah melakukan perbuatan yang
melawan hukum, sehingga perbuatan PARA TERGUGAT REKONVENSI tersebut
m

ub

diatas merugikan PENGGUGAT REKONVENSI secara materiil maupun


immateriil, degan demkian perbuatan PARA TERGUGAT REKONVENSI
ka

ep

sebagaimana Kami uraikan tersebut di atas, dapat dikualifisir sebagai Perbuatan


Melanggar Hukum / Onrechtmatige Daad sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ah

1365 KUHPerdata, yang berbunyi:


R

es
M

ng

on

Hal. 37 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian

R
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu

si
karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut”

ne
ng
Bahwa, R.Soebekti dan Tjitrosudibio menterjemahkan Perbuatan Melanggar
Hukum sebagai berikut:“Tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa
kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya

do
gu
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.
Bahwa, istilah “melanggar” menurut MA Moegni Djojodirdjo hanya mencerminkan

In
A
sifat aktifnya saja sedangkan sefiat pasifnya diabaikan. Pada istilah “melawan” itu
sudah termasuk pengertian perbuatan yang bersifat aktif maupun pasif.
ah

Menurut Rosa Agustina, dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum, terbitan

lik
Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia (2003), hal. 117, dalam menentukan
suatu perbuatan dapat dikualifisir sebagai melawan hukum, diperlukan 4 syarat:
am

ub
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku.
2. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain.
ep
3. Bertentangan dengan kesusilaan.
k

4. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian.


ah

Bahwa, berdasarkan uraian tersebut diatas, sangatlah beralasan menurut hukum


R

si
apabila PENGGUGAT REKONVENSI mememohon Kepada Yang Mulia, Majelis
Hakim yang Memeriksa, Mengadili dan Memutus perkara a quo, kiranya berkenan

ne
ng

untuk Menyatakan PARA TERGUGAT REKONVENSI telah melakukan Perbuatan


Melanggar Hukum / Onrechtmatige Daad terhadap PENGGUGAT REKONVENSI;

do
gu

PENGGUGAT REKONVENSI MENDERITA KERUGIAN IMATERIIL SEJUMLAH RP.


20.000.000.000,- (DUA PULUH MILYAR RUPIAH) SEBAGAI AKIBAT PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PARA TERGUGAT REKONVENSI;
In
A

6. Bahwa, akibat dari Perbuatan Melanggar Hukum yang dilakukan oleh PARA
TERGUGAT REKONVENSI terhadap diri PENGGUGAT REKONVENSI
ah

lik

sebagaimana Kami uraikan diatas, mengakibatkan PENGGUGAT REKONVENSI


menderita kerugian Imateriil yaitu, tercemarnya nama baik dan kehormatan
m

ub

PENGGUGAT REKONVENSI sebagai Pengusaha yang baik dan bersih dimana


relasi dan rekan bisnisnya, yang nilainya tidak dapat dihitung dengan nilai uang,
ka

namun apabila dinilai dengan uang, maka setidak-tidaknya setara dengan uang
ep

senilai Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah). Oleh karena itu sangatlah
ah

beralasan menurut hukum apabila PENGGUGAT REKONVENSI memohon


R

kepada Kepada Yang Mulia, Majelis Hakim yang Memeriksa, Mengadili dan
es

Memutus perkara a quo, berkenan untuk Mengghukum PARA TERGUGAT


M

ng

REKONVENSI secara tanggung renteng untuk membayar uang sejumlah Rp.


on

Hal. 38 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) secara tunai, langsung dan seketika

R
kepada PENGGUGAT REKONVENSI;

si
UANG PAKSA / DWANGSOM RP.10.000.000,- (SEPULUH JUTA RUPIAH ):

ne
ng
7. Bahwa, untuk menjamin agar PARA TERGUGAT REKONVENSI nantinya, taat
dan patuh dalam menjalankan isi Putusan perkara a quo, maka sangat beralasan
menurut hukum apabila PENGGUGAT REKONVENSI memohon kepada Kepada

do
gu
Yang Mulia, Majelis Hakim yang Memeriksa, Mengadili dan Memutus perkara a
quo, kiranya Menghukum PARA TERGUGAT REKONVENSI secara tanggung

In
A
renteng untuk membayar Uang Paksa (Dwangsom) sejumlah Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) per hari, secara langsung, tunai, dan seketika kepada
ah

PENGGUGAT REKONVENSI, jika PARA TERGUGAT REKONVENSI lalai

lik
menjalankan isi Putusan perakara a quo, yang terhitung sejak Putusan Perkara a
quo dibacakan dan sampai Putusan perkara a quo dapat dilaksanakan.
am

ub
SITA JAMINAN / CONSERVATOIR BESLAG:
8. Bahwa, untuk menjamin putusan perkara a quo tidak bersifat Illusioner dan
ep
nantinya dapat dilaksanakan, maka PENGGUGAT REKONVENSI memohon
k

kepada Kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang Memeriksa, Mengadili, dan
ah

Memutus perkara a quo, kiranya meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag)


R

si
terhadap seluruh Harta benda baik barang bergerak maupun barang tidak
bergerak milik dari PARA TERGUGAT REKONVENSI diantaranya:

ne
ng

8.1. Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, terletak di Jalan
Dharmahusada Indah 1/C-33, RT.001/RW.009, Kelurahan Mulyorejo,

do
gu

Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya;


8.2. Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, terletak di Jalan
Kecilung 16, RT.004/RW.008, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng,
In
A

Kota Surabaya;
PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD);
ah

lik

9. Bahwa, oleh karena gugatan Rekonvensi ini diajukan berdasarkan dalil,


argumentasi serta bukti bukti yang autentik, sesuai ketentuan pasal 180 ayat (1)
m

ub

HIR dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia (SEMA RI) Nomor 3
Tahun 2000, tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Vooraad) Dan
ka

Provisionil, maka sudah sepatutnya menurut hukum untuk putusan perkara a quo
ep

dapat dilaksanakan terlebih dahulu / serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad),


ah

meskipun ada upaya banding, kasasi, perlawanan maupun upaya hukum lainnya.
R

Bahwa, berdasarkan seluruh Fakta Hukum, argumentasi, dan dalil sebagaimana


es

termuat di atas, TERGUGAT I KONVENSI/PENGGUGAT REKONVENSI Memohon


M

ng

kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, melalui Yang Mulia Majelis
on

Hal. 39 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim yang Memeriksa, Mengadili, dan Memutus perkara a quo, berkenan untuk

R
memberikan Putusan, dengan diktum atau amar Putusan berikut :

si
DALAM KONVENSI:

ne
ng
DALAM EKSEPSI :
- Menerima dan Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT I untuk seluruhnya; -
- Menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet

do
guOntvankelijk Verklaard).
DALAM POKOK PERKARA :

In
A
- Menolak Gugatan PARA PENGGUGAT untuk keseluruhannya atau setidak-
tidaknya menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet
ah

Ontvankelijk Verklaard).

lik
DALAM REKONVENSI:
I. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKOVENSI untuk Seluruhnya;-
am

ub
II. Menyatakan PARA TERGUGAT REKONVENSI telah melakukan Perbuatan
Melanggar Hukum / Onrechtmatige Daad terhadap PENGGUGAT
ep
k

REKONVENSI;
III. Menghukum PARA TERGUGAT REKONVENSI secara tanggung renteng untuk
ah

R
membayar uang sejumlah Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah)

si
secara tunai, langsung dan seketika kepada PENGGUGAT REKONVENSI;

ne
ng

IV. Menghukum PARA TERGUGAT REKONVENSI secara tanggung renteng untuk


membayar Uang Paksa (Dwangsom) sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah) per hari, secara langsung, tunai dan seketika kepada PENGGUGAT

do
gu

REKONVENSI, jika PARA TERGUGAT REKONVENSI lalai menjalankan isi


Putusan perakara a quo, yang terhitung sejak Putusan Perkara a quo
In
A

dibacakan dan sampai Putusan perkara a quo dapat dilaksanakan ;


V. Menyatakan Sah dan Berharga terhadap Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag)
terhadap:
ah

lik

1. Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, terletak di Jalan


Dharmahusada Indah 1/C-33, RT.001/RW.009, Kelurahan Mulyorejo,
m

ub

Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya;


2. Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya, terletak di Jalan
ka

ep

Kecilung 16, RT.004/RW.008, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng,


Kota Surabaya;
ah

VI. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu / serta merta
R

(Uitvoerbaar Bij Voorraad), meskipun ada upaya banding, kasasi, perlawanan


es
M

maupun upaya hukum lainnya ;


ng

on

Hal. 40 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:

R
- Menghukum PARA PENGGUGAT KONVENSI / PARA TERGUGAT

si
REKONVENSI untuk membayar biaya Perkara.

ne
ng
Atau;
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, maka Mohon Putusan yang
seadil-adilnya (Ex aequo et bono) ;

do
gu
II. Jawaban Tergugat II :
DALAM EKSEPSI :

In
A
Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Para Penggugat, kecuali terhadap hal-
hal yang diakui secara tegas kebenarannya.
ah

1. Eksepsi Kompetensi Absolut :

lik
a. Bahwa petitum Para Penggugat pada angka 2 memohon kepada Majelis
Hakim agar menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan
am

ub
melawan hukum ;
b. Bahwa Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019
ep
Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
k

Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau


ah

Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), menyatakan:


R

si
“Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) merupakan kewenangan

ne
ng

peradilan tata usaha negara”.


c. Bahwa Pasal 11 Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019 Tentang

do
gu

Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan


Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Badan Dan/Atau Pejabat
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), menyatakan:
In
A

“Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang sedang diperiksa oleh
ah

lik

Pengadilan Negeri, Pengadilan Negeri harus menyatakan tidak berwenang


mengadili”.
m

ub

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang dilakukan oleh


Pemerintah merupakan kompetensi dari Pengadilan Tata Usaha Negara,
ka

bukan Pengadilan Negeri.


ep

d. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, yang berwenang memeriksa,


ah

mengadili dan memutuskan perkara No. 752/Pdt.G/2020/PN.Sby adalah


R

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya, bukan Pengadilan Negeri


es

Surabaya.
M

ng

2. Eksepsi Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)


on

Hal. 41 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa perlu Tergugat II tegaskan, terhadap objek perkara telah terjual pada

R
pelaksanaan lelang tanggal 13 Agustus 2020 sesuai Risalah Lelang Nomor

si
777/45/2020.

ne
ng
b. Bahwa dengan terjualnya objek perkara tersebut, maka hak kepemilikan
atas objek perkara tersebut juga telah beralih kepada Pembeli Lelang
sebagai pemilik objek perkara saat ini. Oleh karenanya Pembeli Lelang

do
gu tersebut haruslah dimasukkan juga sebagai pihak dalam perkara a quo.
c. Bahwa dengan tidak dimasukkannya Pembeli Lelang sebagai pemilik objek

In
A
perkara saat ini, maka tentu saja gugatan Para Penggugat ini akan menjadi
cacat formil karena kurang pihak (Plurium Litis Consortium), dengan
ah

demikian sudah sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo

lik
menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard).
am

ub
DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa apa yang termuat dalam eksepsi tersebut diatas, mohon juga dianggap
ep
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini, serta
k

Tergugat II menolak dengan tegas semua dalil-dalil Para Penggugat, kecuali


ah

terhadap hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat II dalam
R

si
Jawaban ini.
2. Bahwa Tergugat II tidak akan menjawab dalil-dalil Para Penggugat yang tidak

ne
ng

berkaitan dengan tugas dan wewenang Tergugat II.

A. Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Atas Objek Perkara yang

do
gu

Diajukan oleh Tergugat I Kepada Tergugat II Telah Sesuai Dengan Peraturan


Perundang-Undangan Yang Berlaku.
In
3. Bahwa permasalahan yang diajukan oleh Para Penggugat adalah terkait dengan
A

tugas dan wewenang Tergugat II yaitu pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak


Tanggungan atas barang tidak bergerak yang dilaksanakan oleh Tergugat I
ah

lik

melalui perantaraan Tergugat II terhadap objek berikut:


2 (dua) bidang tanah dengan total luas 2.419 m2 berikut bangunan yang berdiri
m

ub

diatasnya, terletak di Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota


Surabaya, Provinsi Jawa Timur, sebagaimana tertuang dalam SHGB Nomor 210
ka

ep

luas 1.200 m2 dan SHGB Nomor 202 luas 1.219 m2, keduanya tercatat atas
nama Nyonya Mariani Tanubrata in casu Tergugat III.
ah

(Selanjutnya akan dapat disebut sebagai Objek Perkara)


R

4. Bahwa dapat Tergugat II tegaskan, pelelangan atas objek perkara merupakan


es
M

akibat dari tindakan wanprestasi atau cidera janjinya Tergugat IV terhadap


ng

on

Hal. 42 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perjanjian kredit yang telah disepakati antara Tergugat I selaku Kreditur dan

R
Tergugat IV selaku Debitur, dimana kreditnya dinilai macet oleh Tergugat I.

si
5. Bahwa atas tindakan wanprestasi yang dilakukan Tergugat IV, maka Tergugat I

ne
ng
memliki hak untuk menjual berdasarkan ketentuan Pasal 6 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, yang mengatur sebagai berikut:
“apabila debitur cidera janji, pemegang hak tanggungan pertama mempunyai

do
guhak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan

In
A
tersebut”.
6. Bahwa selanjutnya, Mariani Tanubrata in casu Tergugat III mengajukan
ah

permohonan penyataan pailit di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Surabaya pada

lik
Pengadilan Negeri Surabaya yang tercatat dengan nomor register perkara
46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby. Permohonan tersebut dikabulkan oleh
am

ub
Majelis Hakim pada tanggal 26 Maret 2020, yang salah satu amar putusannya
menyatakan “Pemohon Mariani Tanubrata dalam keadaan pailit dengan segala
ep
akibat hukumnya”.
k

7. Bahwa lebih lanjut, berdasarkan penetapan 46/Pdt.Sus-PKPU/2019/


ah

PN.Niaga.Sby tanggal 09 Juli 2020, ditetapkan bahwa “Harta Pailit Mariani


R

si
Tanubrata in casu Tergugat III (Dalam Pailit) dalam keadaan Insolvensi”.
8. Bahwa Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

ne
ng

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), menyatakan


bahwa “Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

do
gu

Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang gadai, jaminan
fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya,
dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan”.
In
A

9. Bahwa Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan PKPU, menyatakan bahwa “Dengan tetap memperhatikan
ah

lik

ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya
m

ub

tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya
keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1)”.
ka

10. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (1) & 59 ayat (1) Undang-Undang
ep

Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, Tergugat I selaku


ah

Pemegang Hak Tanggungan mengajukan surat permohonan lelang pada


R

tanggal 10 Juli 2020 perihal Permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan,


es

dalam rangka mengambil pelunasan piutangnya.


M

ng

on

Hal. 43 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bahwa terhadap permintaan tersebut, Tergugat II telah melakukan verifikasi

R
kelengkapan dokumen persyaratan lelang sebagaimana ketentuan Peraturan

si
Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 (PMK 27/2016) tentang Petunjuk

ne
ng
Pelaksanaan Lelang jo. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
2/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang, dan berkas
permohonan tersebut telah dinyatakan lengkap secara formal sesuai dengan

do
gusyarat-syarat permohonan lelang eksekusi hak tanggungan dan kemudian
ditindaklanjuti oleh Tergugat II dengan menerbitkan surat Nomor S-

In
A
2358/WKN.10/KNL.01/2020 tanggal 14 Juli 2020 hal Penetapan Jadwal Lelang
yang ditujukan kepada Pemohon Lelang yaitu Tergugat I yang pada intinya
ah

menetapkan jadwal pelaksanaan lelang pada tanggal 13 Agustus 2020.

lik
12. Bahwa penerbitan Surat Penetapan Jadwal Lelang tersebut didasarkan pada
ketentuan Pasal 13 PMK 27/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yang
am

ub
menyatakan bahwa “Kepala KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak
permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan
ep
lelang sudah lengkap dan telah memenuhi Legalitas Formal Subjek dan Objek
k

Lelang”
ah

13. Bahwa jadwal pelaksanaan lelang telah diumumkan melalui Selebaran /


R

si
Pengumuman Tempel Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan
tanggal 15 Juli 2020 dan Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Hak Tanggungan

ne
ng

pada surat kabar Harian “Surya” yang terbit pada tanggal 30 Juli 2020. Hal ini
sesuai amanat Pasal 54 PMK 27/2016 yang berbunyi sebagai berikut:

do
gu

(1) Pengumuman Lelang untuk Lelang Eksekusi terhadap barang tidak


bergerak atau barang tidak bergerak yang dijual bersama-sama dengan
barang bergerak, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
In
A

a. Pengumuman dilakukan 2 (dua) kali, jangka waktu Pengumuman


Lelang pertama ke Pengumuman Lelang kedua berselang 15 (lima
ah

lik

belas) hari kalender dan diatur sedemikian rupa sehingga


Pengumuman Lelang kedua tidak jatuh pada hari libur atau hari
m

ub

besar;
ka

b. Pengumuman pertama dapat dilakukan melalui selebaran, tempelan


ep

yang mudah dibaca oleh umum, dan/atau melalui media elektronik


termasuk internet, namun demikian dalam hal dikehendaki oleh
ah

Penjual, dapat dilakukan melalui surat kabar harian; dan


R

es
M

ng

on

Hal. 44 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pengumuman kedua harus dilakukan melalui surat kabar harian dan

R
dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari kalender sebelum

si
pelaksanaan lelang.

ne
ng
14. Bahwa guna memenuhi ketentuan persyaratan lelang, Tergugat II telah
mengajukan permintaan penerbitan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah

do
gu(SKPT) atas objek lelang kepada Kantor Pertanahan Kota Surabaya II dan
terhadap permintaan tersebut telah diterbitkan SKPT Nomor: 636/2020 tanggal
21 Juli 2020 dan SKPT Nomor: 625/2020 tanggal 20 Juli 2020 yang

In
A
menerangkan bahwa objek lelang in casu objek perkara benar-benar terdaftar
atas nama Nyonya Mariani Tanubrata in casu Tergugat III yang dibebani Hak
ah

lik
Tanggungan Peringkat Pertama untuk kepentingan Costaristo Tee in casu
Tergugat I.
“Pasal 25 PMK 27/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
am

ub
(1) Pelaksanaan lelang atas tanah atau tanah dan bangunan wajib dilengkapi
dengan SKT/SKPT dari Kantor Pertanahan setempat.
ep
k

(2) Permintaan penerbitan SKT/SKPT kepada Kepala Kantor Pertanahan


ah

setempat diajukan oleh Kepala KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas II.”
R

si
15. Bahwa lelang atas objek perkara telah dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus
2020 sebagaimana tercantum dalam Risalah Lelang Nomor 777/45/2020 dengan

ne
ng

Peserta Lelang yang mengajukan penawaran tertinggi dan ditetapkan sebagai


Pembeli Lelang adalah pihak yang tidak ditarik dalam perkara ini.

do
gu

16. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, sekaligus menunjukan dan membuktikan


bahwa pelelangan atas objek perkara telah sesuai dengan peraturan perundang-
In
undangn yang berlaku.
A

B. Tergugat II Membantah Dalil Para Penggugat Yang Menyatakan Tergugat II Telah


ah

Melakukan Perbuatan Melawan Hukum


lik

17. Bahwa Tergugat II menolak dan membantah dengan tegas posita Para
Penggugat pada angka 7 s.d. 9 dan petitum angka 2 yang pada intinya
m

ub

menyatakan bahwa prosedur lelang hak tanggungan yang dilaksanakan oleh


Tergugat II melanggar ketentuan Pasal 178 Undang-Undang Nomor 37 Tahun
ka

ep

2004 tentang Kepailitan da PKPU, dan oleh karenanya Tergugat II telah


melakukan perbuatan melawan hukum.
ah

18. Bahwa perlu Tergugat II tegaskan, putusan perkara PKPU Nomor 46/Pdt.Sus-
R

PKPU/2019/PN.Niaga.Sby tanggal 26 Maret 2020, Tergugat III baru dinyatakan


es
M

pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya. Tergugat III dinyatakan dalam keadaan
ng

on

Hal. 45 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
insolvensi pada penetapan perkara PKPU Nomor 46/Pdt.Sus-

R
PKPU/2019/PN.Niaga.Sby tanggal 09 Juli 2020.

si
19. Bahwa sepertinya Para Penggugat kurang cermat memahami arti kepailitan dan

ne
ng
insolvensi, bahwa pada dasarnya kepailitan dan insolvensi itu merupakan dua
hal yang berbeda. Debitur dinyatakan pailit, apabila debitur memiliki paling
sedikit dua kreditur dan ada sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo dan

do
gudapat ditagih yang tidak dibayar lunas oleh debitur. Dalam hal pailit, belum tentu
harta debitur tidak cukup untuk membayar hutang-hutangnya. Sedangkan arti

In
A
insolvensi menurut Pasal 57 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU yaitu keadaan tidak mampu membayar. Debitur
ah

dalam keadaan insolvensi adalah ketika debitur tidak dapat melunasi hutang

lik
kepada semua krediturnya dan debitur yang memiliki jumlah hutang yang
melebihi seluruh jumlah harta kekayaannya.
am

ub
20. Bahwa berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan lelang objek perkara yang
dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2020, sekaligus menunjukkan dan
ep
membuktikan bahwa pelaksanaan eksekusi lelang hak tanggungan terhadap
k

objek perkara tidak melebihi jangka waktu 2 (dua) bulan sebagaimana ketentuan
ah

Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
R

si
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
21. Bahwa sesuai uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

ne
ng

fakta hukum yang menunjukkan bahwa Tergugat II telah melakukan perbuatan


melawan hukum karena proses pelelangan yang dilakukan Tergugat II telah

do
gu

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka posita Para


Penggugat pada angka 7 s.d. 9 dan petitum angka 2 yang pada intinya
menyatakan bahwa prosedur lelang hak tanggungan yang dilaksanakan oleh
In
A

Tergugat II melanggar ketentuan Pasal 178 Undang-Undang Nomor 37 Tahun


2004 tentang Kepailitan da PKPU, dan oleh karenanya Tergugat II telah
ah

lik

melakukan perbuatan melawan hukum adalah dalil dan petitum yang


mengada-ada dan tidak berdasarkan hukum. Oleh karena itu, sudah
m

ub

selayaknya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo menolak dalil dan
petitum Para Penggugat tersebut.
ka

ep

C. Tergugat II Membantah Petitum Para Penggugat Yang Meminta Kepada Majelis


Hakim Untuk Membatalkan Lelang Hak Tanggungan Terhadap Objek Perkara
ah

22. Bahwa sebagaimana telah Tergugat II uraikan pada butir A dan B, proses lelang
R

yang dilakukan oleh Tergugat II telah sesuai dengan peraturan perundang-


es
M

undangan yang berlaku. Dikarenakan pelaksanaan lelang atas objek perkara


ng

telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka tidak


on

Hal. 46 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dibatalkan. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan pada Pasal 4 Peraturan

R
Menteri Keuangan (PMK) No. 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan

si
Lelang, yang mengatur sebagai berikut:

ne
ng
“Lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, tidak dapat dibatalkan”.

do
gu
serta sesuai dengan Buku II Mahkamah Agung halaman 149 tentang
Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi yang menyatakan
sebagai berikut:

In
A
“Lelang yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tidak dapat dibatalkan”.
ah

lik
23. Bahwa Tergugat II melaksanakan penjualan secara lelang terhadap objek
perkara atas permohonan Tergugat I adalah dalam kapasitas melaksanakan
am

ub
tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam PMK No. 27/PMK.06/2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dan tidak bertentangan dengan Undang-
ep
Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, maka petitum
k

Para Penggugat pada angka 4 adalah petitum yang mengada-ada dan


ah

tidak berdasarkan hukum. Oleh karena itu, sudah selayaknya Majelis


R

si
Hakim yang memeriksa perkara a quo menolak petitum Para Penggugat
tersebut.

ne
ng

24. Bahwa dengan demikian, proses lelang atas objek perkara dan Risalah Lelang
sudah seharusnya dinyatakan sah dan berdasarkan hukum.

do
gu

D. Tergugat II Menolak Membayar Uang Paksa ( dwangsom) Yang Diminta Para


Penggugat
In
25. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas petitum Para Penggugat pada angka 6
A

yang pada intinya meminta Majelis Hakim untuk menghukum Tergugat II secara
tanggung renteng membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp5.000.000,00
ah

lik

(lima juta rupiah) apabila lalai memenuhi isi putusan.


26. Bahwa alasan pembayaran uang paksa kepada Tergugat II sangat tidak tepat
m

ub

dan tidak berdasar, mengingat Tergugat II dalam perkara a quo telah


menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangannya yang diberikan oleh
ka

peraturan perundang-undangan (kewenangan atribusi), sehingga sudah


ep

seharusnya Tergugat II tidak dibebankan membayar uang paksa oleh Para


ah

Penggugat.
R

27. Bahwa pembayaran uang paksa yang diajukan oleh Para Penggugat kepada
es
M

Tergugat II sangatlah berpotensi membebani keuangan negara padahal


ng

diketahui Tergugat II dalam perkara a quo telah bertindak sesuai dengan


on

Hal. 47 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga demi kepastian hukum

R
maka tidak sepatutnya pembayaran uang paksa dibebankan kepada Tergugat II.

si
28. Bahwa sudah jelas lelang terhadap objek perkara adalah sah dan sesuai dengan

ne
ng
peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka tidak ada alasan bagi Para
Penggugat untuk menuntut uang paksa kepada Tergugat II.
29. Bahwa uang paksa tersebut sangat mengada-ada dan tidak berdasarkan

do
guhukum sama sekali, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Surabaya yang memeriksa dan memutus perkara a quo menolak petitum

In
A
Para Penggugat tersebut.

E. Tergugat II Menolak Permintaan Para Penggugat Terkait Dengan Sita Jaminan


ah

lik
(Conservatoir Beslag) Atas Objek Perkara

30. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak petitum Para Penggugat angka 7
am

ub
mengenai tuntutan agar Majelis Hakim perkara a quo meletakkan sita jaminan
terhadap objek perkara a quo. Hal ini karena sesuai dengan Pasal 227 ayat (1)
HIR, penerapan sita jaminan pada dasarnya hanya terbatas pada sengketa
ep
k

perkara hutang-piutang yang ditimbulkan oleh wanprestasi dan pada prinsipnya


ah

adalah untuk menjaga kepentingan dari si berpiutang atau Kreditur atas


R

si
wanprestasi oleh Debitur.
31. Bahwa dalam hal ini pihak yang melakukan wanprestasi jelas-jelas adalah

ne
ng

Tergugat IV selaku Debitur yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada


Tergugat I, sehingga sangat tidak beralasan jika Para Penggugat mengajukan
tuntutan sita jaminan, karena proses lelang eksekusi hak tanggungan yang

do
gu

dilakukan oleh Tergugat II atas permohonan dari Tergugat I adalah diperuntukkan


untuk melunasi pembayaran hutang atas wanprestasi yang dilakukan oleh
In
A

Tergugat IV tersebut. Oleh karena itu, sudah selayaknya Majelis Hakim yang
memeriksa perkara a quo menolak petitum Penggugat tersebut.
ah

lik

32. Bahwa Tergugat II menolak dalil-dalil Penggugat untuk selain dan selebihnya
baik karena bukan kewenangan Tergugat II untuk menjawab maupun karena
sudah terjawab dengan jelas pada uraian Jawaban ini.
m

ub

Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Tergugat II mohon kepada Majelis


ka

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menjatuhkan putusan
ep

dengan amar yang menyatakan :


Dalam Eksepsi:
ah

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat II;


R

es

2. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk


M

Verklaard).
ng

on

Hal. 48 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Pokok Perkara:

R
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

si
menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk

ne
ng
Verklaard);
2. Menyatakan Tergugat II tidak melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Menyatakan pelaksanaan lelang oleh Tergugat II atas objek perkara telah sesuai

do
gudengan ketentuan yang ada, sehingga Risalah Lelang Nomor 777/45/2020
tanggal 13 Agustus 2020 adalah sah dan berharga;

In
A
4. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil adilnya (Ex
ah

Aequo Et Bono).

lik
III. Jawaban Tergugat III :
1. Bahwa, Benar TERGUGAGAT III adalah ibu kandung PENGGUGAT I,
am

ub
PENGGUGAT II, dan PENGGUGAT III, yang dahulu menikah dengan mendiang
almarhum Kuncoro Tanubrata ; -
ep
k

2. Bahwa, Benar dalam perkawinannya telah dikaruniai empat (4) orang anak,
ah

yaitu :
R

si
2.1. LINDA TANUBRATA, seorang Perempuan, lahir pada tanggal 15 November
1968, Agama Budha, tinggal di Surabaya.

ne
ng

2.2. WELLY TANUBRATA, seorang laki-laki, lahir pada tanggal 29 Oktober 1970,
Agama Budha, tinggal di Surabaya.

do
gu

2.3. SANDY TANUBRATA, seorang laki-laki, lahir pada tanggal 04 Januari 1974,
Agama Kristen Protestan, tinggal di Surabaya.
In
A

2.4. FERA TANUBRATA, seorang Perempuan, lahir pada tanggal 04 Februari


ah

1976, Agama Kristen Protestan, tinggal di Surabaya.


lik

3. Bahwa, Benar Almarhum Kuncoro Tanubrata, dahulu suami TERGUGAT III yang
m

ub

meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 2020, dengan meninggalkan harta benda
berupa dua (2) bidang tanah dan bangunan rumah, terletak di Kelurahan
ka

Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, masing-masing obyek


ep

berada di :
ah

3.1. Jl. Kertajaya Indah Timur Nomor 155 RT/RW; 001/006 dengan Sertifikat Hak
R

Guna Bangunan (HGB) No. 201, Gebang Putih , Luas 1.200 M2 (seribu dua
es
M

ratus meter persegi), atas nama Mariani Tanubrata (TERGUGAT III).


ng

on

Hal. 49 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3.2. Jl. Kertajaya Indah Timur Nomor 157, RT/RW ; 001/006, dengan Sertifikat

R
Hak Guna Bangunan (HGB) No. 202 Gebang Putih, Luas 1.219 M2 (seribu

si
dua ratus Sembilan belas meter persegi) atas nama Mariani Tanubrata

ne
ng
(TERGUGAT III).

4. Bahwa, harta yang diuraikan pada poin 3 di atas, adalah harta yang diperoleh

do
gu TERGUGAT III (Mariani Tanubrata)
perkawinannya dengan Kuncoro Tanubrata, sehingga harta-harta tersebut
pada tahun 1998, selama masa

merupakan harta bersama antara TERGUGAT III dengan Almarhum Kuncoro

In
A
Tanubrata dan merupakan harta waris dari Ahli Waris Almarhum Kuncoro
Tanubrata, yaitu Mariani Tanubrata beserta empat (4) orang anaknya. Vide Bukti
ah

lik
1.;

5. Bahwa, TERGUGAT III dan suaminya mendiang almarhum Kuncoro Tanubrata,


am

ub
selama masa perkawinannya, “TIDAK PERNAH MEMBUAT PERJANJIAN
PEMISAHAN HARTA BERSAMA. ;
ep
k

6. Bahwa, Benar selama hidupnya, Almarhum Kuncoro Tanubrata, lebih banyak


ah

dijalani di atas tempat tidur dikarenakan sakit. Sehingga tidak pernah tahu
R
keberadaan kedua obyek tanah dan bangunan rumah yang ada Jl. Kertajaya

si
Indah Timur No. 155 Surabaya dan Jl. Kertajaya Indah Timur No. 157 Surabaya

ne
ng

tersebut. Vide Bukti 2.;

7. Bahwa, Benar harta bersama Mariani Tanubrata (TERGUGAT III) dijadikan

do
gu

jaminan atas hutang TERGUGAT IV secara pribadi pada saat almarhum


Kuncoro Tanubrata masih hidup, dan ketika Kuncoro Tanubrata sudah
meninggal dunia, maka harta bersama tersebut menjadi harta waris bagi anak-
In
A

anaknya, yang sebagian tidak diberi tahu oleh TERGUGAT I, TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV.
ah

lik

8. Bahwa, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV, telah nyata-nyata melakukan


pembayaran atas hutang pribadi TERGUGAT I ;
m

ub

9. Bahwa, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV telah memberitahukan hal


ka

meninggalnya suami TERGUGAT III kepada TERGUGAT I dan TERGUGAT II,


ep

agar tidak dilelang, namun TERGUGAT I dan TERGUGAT II tetap melakukan


ah

tindakan pelelangan yang dilakukan oleh TERGUGAT II ;


R

10. Bahwa, Benar status kepailitan TERGUGAT III, dinyatakan dari perkara PKPU
es
M

Nomor ; 46/Pdt-SUS-PKPU/2019/PN. Niaga Surabaya. Dan TERGUGAT III juga


ng

on

Hal. 50 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Negeri Surabaya melalui Putusan tanggal 26

R
Maret 2020, selanjutnya dilaksanakan lelang pada tanggal 13 Agustus 2020,

si
setelah melewati tanggal 26 Mei 2020.

ne
ng
11. Bahwa, TERGUGAT III telah meminta kepada Kurator dalam perkara No.;
46/Pdt-SUS-PKPU/2019/PN. Niaga Suarabaya, untuk membatalkan lelang atas

do
gu dua (2) hak tanggungan, namun tidak ditanggapi. ;

Berdasarkan uraian di atas, kami selaku Kuasa Hukum TERGUGAT III, Mohon Maaf

In
A
atas tidak mengertinya tindakan yang telah dilakukan oleh TERGUGAT III selama ini.
IV.Jawaban Tergugat IV :
ah

1. Pertama-tama saya meminta maaf kepada PARA PENGGUGAT selaku Kakak

lik
dan Adik-Adik saya apabila perbuatan saya yang telah menjaminkan 2 (dua)
bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Kertajaya Indah Timur No 155
am

ub
dan No 157, RT.001/RW.006. Kelurahan Gebang Putih, kecamatan Sukolilo.
Kota Surabaya, sebagaimana dimaksud dalam SHGB No. 201/Kel. Gebang
ep
Putih seluas 1.200 M2 (seribu dua ratus meter persegi) dan SHGB No 202/ Kel.
k

Gebang Putih seluas 1.219 M2 (seribu dua ratus sembilan belas meter persegi)
ah

untuk hutang saya pribadi. yang mana obyek tersebut adalah rumah keluarga
R

si
satu-satunya. sehingga saya meminta maaf apabila hal ini merugikan PARA
PENGGUGAT selaku Saudara kandung saya ;

ne
ng

2. Saat ini saya sudah tidak mcmiliki apapun lagi untuk saya tawarkan kepada
PARA PENGGUGAT seiain permintaan maaf ini;

do
gu

3. Saya hanya bisa berupaya untuk mcncmpuh jalur hukum secara perdata
ataupun pidana apabila dalam pclaksanaan lelang atas obyek rumah tersebut di
alas melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan ;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III


dan Tergugat IV, pihak Para Penggugat telah menanggapi dengan mengajukan
ah

lik

Replik tertanggal 24 Nopember 2020 dan atas Replik tersebut, Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III dan Tergugat IV telah mengajukan Duplik masing-masing tertanggal 08
m

ub

Desember 2020 ;
Menimbang bahwa oleh karena Tergugat II telah mengajukan eksepsi yang
ka

berkaitan dengan soal kewenangan hakim dalam mengadili perkara ini, maka
ep

berdasar pada pasal 136 HIR , sebelum melanjutkan pembuktian Majelis


ah

mempertimbangkan terlebih dahulu eksepsi kewenangan tersebut dalam putusan


R

sela dengan memperhatikan bukti awal dari Tergugat II , tanggapan Para Penggugat
es

dan hukum yang berkaitan dengan eksepsi kewenangan tersebut :


M

ng

on

Hal. 51 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Tergugat II dipersidangan telah mengajukan bukti Awal

R
berupa Fotocopy Peraturan Mahkamah Agung R.I No.2 Tahun 2019 tentang

si
Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan

ne
ng
Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
(Onrechtmatige Overheidsdaad), diberi tanda T.II-1 ;
Menimbang, bahwa atas eksepsi yang diajukan oleh Tergugat II mengenai

do
gu
kompetensi mengadili telah diputus oleh Majelis Hakim dalam putusan sela tertanggal
12 Januari 2021 yang amarnya sebagai berikut :

In
A
MENGADILI:
1. Menolak Eksepsi Tergugat II ;
ah

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Surabaya berwenang mengadili perkara a quo ;

lik
3. Memerintahkan kedua belah pihak untuk melanjutkan persidangan perkara
a quo;
am

ub
4. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir ;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk menguatkan dalil gugatanya, Para
ep
Penggugat telah mengajukan bukti surat dan tidak mengajukan saksi maupun ahli ;
k

I.Bukti Surat Para Penggugat :


ah

1. Foto copi Akta Keterangan Hak Waris Nomor : 05., tanggal 16 September 2020,
R

si
bertanda bukti P-1 ;
2. Foto copi Akta Pernyataan Ahli Waris Nomor : 04., tanggal 16 September 2020,

ne
ng

bertanda bukti P-2 ;


3. Foto copi Akta Pernyataan Persaksian Nomor : 03., tanggal 16 September

do
gu

2020, bertanda bukti P-3 ;


4. Foto copi Akta Pernyataan Nomor : 02., tanggal 16 September 2020, bertanda
bukti P-4 ;
In
A

5. Foto copi Kutipan Akta Kematian Nomor 3578-KM-10082020-0036., tanggal 10


Agustus 2020, yang dikeluarkan oleh Pencatatan Sipil Kota Surabaya, bertanda
ah

lik

bukti P-5 ;
6. Foto copi Surat Keterangan Kematian Nomor 114/SHSB-SK/VII/ 2020., tanggal
m

ub

27 Juli 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Siloam Surabaya; bertanda
bukti P-6;
ka

7. Foto copi Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 201/Kel. Gebang Putih seluas
ep

1.200 M2 (seribu dua ratus meter persegi) tertulis atas nama : Mariani
ah

Tanubrata (TERGUGAT III) bertanda bukti P-7 ;


R

8. Foto copi Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 202/Kel. Gebang Putih seluas
es

1.219 M2 (seribu dua ratus Sembilan belas meter persegi), tertulis atas nama :
M

ng

Mariani Tanubrata (TERGUGAT III); bertanda bukti P-8 ;


on

Hal. 52 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Foto copi Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan. bertanda

R
bukti P-9 ;

si
10. Foto kondisi Fisik Alm. Kuncoro Tanubrata yang mengalami penurunan sejak

ne
ng
operasi empedu dan harus menghabiskan waktunya di tempat tidur hingga
akhirnya meninggal pada tanggal 29 Juli 2020, bertanda bukti P-10 ;
11. Foto copi Hasil Pemeriksaan Medis Alm. Kuncoro Tanubrata tanggal 14

do
gu September 2001 yang dikeluarkan oleh Devathasan Neurology Pratice Pte Ltd
Singapore (Versi Bahasa Inggris), bertanda bukti P-11a ;

In
A
12. Foto copi Hasil Pemeriksaan Medis Alm. Kuncoro Tanubrata tanggal 14
September 2001 yang dikeluarkan oleh Devathasan Neurology Pratice Pte Ltd
ah

Singapore bertanda bukti P-11b

lik
13. Foto copi Hasil Pemeriksaan Otak dan Pembuluh Darah Alm.Kuncoro Tanubrata
tanggal 29 Februari 2000 yang dikeluarkan oleh Newton MRI centre Singapore
am

ub
(Versi Bahasa Inggris) bertanda bukti P-11c ;
14. Foto copi Hasil Pemeriksaan Otak dan Pembuluh Darah Alm.Kuncoro Tanubrata
ep
tanggal 29 Februari 2000 yang dikeluarkan oleh Newton MRI Centre Singapore
k

bertanda bukti P-11d ;


ah

15. Foto copi Pendapat Hukum (Legal Opinion) dari Aspek Hukum Kepailitan
R

si
tertanggal13 Agustus 2020 oleh Dr. M. HADI SHUBHAN, S.H., M.H., C.N Dosen
Tetap pada Fakultas Hukum - Universitas Airlangga., Bidang Spesialisasi

ne
ng

Hukum Kepailitan, bertanda bukti P-12 ;


16. Foto copi Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor:

do
gu

46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga Sby., tanggal 18 Oktober 2019 yang


mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
Sementara dari Tergugat III, bertanda bukti P-13 ;
In
A

17. Foto copi Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor :
46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.NIAGA.SBY., tanggal 26 Maret 2020 bertanda bukti
ah

lik

P-14 ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan jawabannya, Tergugat I telah
m

ub

mengajukan bukti-bukti surat dan seorang ahli ,yakni :


I. Bukti Surat Tergugat I :
ka

1. Foto copi Akta Nomor: 027, tanggal 24 Agustus 2016


ep

tentang Pengakuan Hutang yang dibuat di hadapan ROBBY KURNIAWAN, SH.,


ah

M.Kn., Notaris di Gresik, bertanda bukti T.I-1 ;


R

2. Foto copi Akta Nomor: 022, tanggal 19 Oktober 2016 tentang Addendum
es

Pengakuan Hutang yang dibuat di hadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn.,


M

ng

Notaris di Gresik, bertanda bukti T.I-2 ;


on

Hal. 53 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Foto copi Akta Nomor: 024, tanggal 13 Desember 2016 tentang Addendum

R
Pengakuan Hutang yang dibuat di hadapan ROBBY KURNIAWAN, SH., M.Kn,

si
Notaris di Gresik, bertanda bukti T.I-3 ;

ne
ng
4. Foto copi Akta Nomor: 028, tanggal 24 Agustus2016 tentang Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat di hadapan ROBBY
KURNIAWAN, SH., M.Kn., Notaris di Gresik, bertanda bukti T.I-4 ;

do
5.
gu Foto copi Akta Nomor: 029, tanggal 24 Agustus2016 tentang Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan, yang dibuat di hadapan ROBBY

In
A
KURNIAWAN, SH., M.Kn., Notaris di Gresik, bertanda bukti T.I-5 ;
6. Foto copi Akta Nomor: 795/2016, tanggal 31 Agustus 2016, tentang Akta
ah

Pemberian Hak Tanggungan, yang dibuat di hadapan FELICIA

lik
IMANTAKA, S.H., PPAT di Surabaya, bertanda bukti T.I-6 ;
7. Foto copi Akta Nomor: 796/2016,tanggal 31 Agustus 2016, tentang Akta
am

ub
Pemberian Hak Tanggungan, yang dibuat di hadapan FELICIA IMANTAKA,
S.H., PPAT di Surabaya, bertanda bukti T.I-7 ;
ep
8. Foto copi Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04814/2016 Peringkat I, tertulis
k

atas nama pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO TEE, yang diterbitkan


ah

oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II tanggal 12 September 2016,


R

si
bertanda bukti T.I-8 ;
9. Foto copi Sertifikat Hak Tanggungan Nomor: 04788/2016 Peringkat I, tertulis

ne
ng

atas nama pemegang Hak Tanggungan COSTARISTO TEE yang diterbitkan


oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II tanggal 12 September 2016,

do
gu

bertanda bukti T.I-9 ;


10. Foto copi Penetapan Pengadilan Negeri Surabaya, tanggal 14 Agustus 2018,
Nomor: 59/Eks.SHT/2018/PN.Sby, bertanda bukti T.I-10;
In
A

11. Foto copi Penetapan Pengadilan Negeri Surabaya, tanggal 28 November 2018,
Nomor: 59/Eks.SHT/2018/PN.Sby. bertanda bukti T.I-11 ;
ah

lik

12. Foto copi Berita Acara Sita Eksekusi Nomor: 59/Eks.SHT/2018/PN.Sby., tanggal
11 Desember 2018, bertanda bukti T.I-12 ;
m

ub

13. Foto copi Surat Nomor : W14.U1/14778/HK.02/12/2018 tertanggal 11 Desember


2018, perihal : Permintaan Pendaftaran Sita Eksekusi Nomor
ka

59/EKS.SHT/2018/PN.Sby., yang diterbitkan oleh Pengadilan Negeri Surabaya,


ep

bertanda bukti T.I-12a;


ah

14. Foto copi Berita Acara Sita Eksekusi Nomor: 59/Eks.SHT/2018/PN.Sby., tanggal
R

11 Desember 2018, bertanda bukti T.I-13 ;


es

15. Foto copi Surat Nomor : W14.U1/14779/HK.02/12/2018 tertanggal 11 Desember


M

ng

2018, perihal : Permintaan Pendaftaran Sita Eksekusi Nomor


on

Hal. 54 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
59/EKS.SHT/2018/PN.Sby., yang diterbitkan oleh Pengadilan Negeri Surabaya,

R
bertanda bukti T.I-13a ;

si
16. Foto copi Penetapan Pengadilan Negeri Surabaya, tanggal 31 Desember 2018,

ne
ng
Nomor: 59/Eks.SHT/2018/PN.Sby, bertanda bukti T.I-14 ;
17. Foto copi Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 21 Februari 2019
Register Perkara Nomor: 841/Pdt.Bth/2018/PN.Sby, bertanda bukti T.I-15 ;

do
18.
gu Foto copi Putusan Pengadilan Tinggi, Surabaya, Tanggal 7 November 2019,
Register Nomor : 662/PDT2019/PT.Sby, bertanda bukti T.I-16 ;

In
A
19. Foto copi Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 23 Juli 2019 Register
Perkara Nomor: 1231/Pdt.Bth/2018/PN.Sby bertanda bukti T.I-17 ;
ah

20. Foto copi Surat Nomor : W14.U1/12187/HK.02/9/2019 tertanggal 9 September

lik
2019, perihal : Permintaan Hari & Tanggal eksekusi Lelang perkara Nomor :
59/Eks.SHT/2018/PN.Sby, yang diterbitkan oleh Pengadilan Negeri Surabaya,
am

ub
bertanda bukti T.I-18 ;
21. Foto copi Pengumuman Lelang Pertama Eksekusi Pengadilan Nomor:
ep
59/EKS.SHT/2018/PN.Sby, tanggal 24 September 2019, bertanda bukti T.I-19 ;
k

22. Foto copi Putusan Nomor: 46 / Pdt.Sus-PKPU / 2019 / PN.Niaga.Sby tertanggal


ah

26 Maret 2020, bertanda bukti T.I-20 ;


R

si
23. Foto copi Penetapan Nomor: 46 / Pdt.Sus-PKPU / 2019 / PN. Niaga.Sby
tertanggal 09 Juli 2020, bertanda bukti T.I-21 ;

ne
ng

24. Foto copi Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan, tanggal 15
Juli 2020, bertanda bukti T.I-22 ;

do
gu

25. Foto copi Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Hak Tanggungan, tanggal 30
Juli 2020, bertanda bukti T.I-23 ;
26. Foto pada saat Penandatanganan Akta dihadapan ROBBY
In
A

KURNIAWAN, SH., M.Kn pada tahun 2016, dari kiri ke kanan : Welly Tanubrata
(Tergugat IV), Mariani Tanubrata (Tergugat III), Notaris Robby Kurniawan, SH.,
ah

lik

M.Kn, Staf Notaris, Alm. Kuncoro Tanubrata, bertanda bukti T.I-24 ;


27. Foto Mariani Tanubrata (Tergugat III) dan Alm. Kuncoro Tanubrata, dimana Alm.
m

ub

Kuncoro Tanubrata sedang menandatangani persetujuan penjaminan atas


Obyek Sengketa yang dilakukan oleh TERGUGAT III yang dilakukan pada tahun
ka

2016, bertanda bertanda bukti T.I-24a ;


ep

II. Ahli dari Tergugat I : Dr. Ghansam Anand, S.H., MKn, di persidangan di bawah
ah

sumpah menerangkan hal-hal pada pokoknya sebagai berikut :


R

- Bahwa keahlian ahli pada intinya adalah hukum Acara Perdata, Perikatan,
es

Keluarga, waris, Penjaminan, serta kenotariatan. Sesuai yang disampaikan


M

ng

on

Hal. 55 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim, Ahli akan menerangkan pendapatnya sesuai dengan keilmuan

R
yang menjadi keahlian ahli;

si
- Bahwa ada prinsipnya yang menjadi pihak dalam gugatan adalah pihak-pihak

ne
ng
yang memiliki kepentingan. Artinya dalam mengajukan gugatan harus ada legal
standing atau persona standi ini judicio;
- Bahwa ada pihak-pihak tertentu yang tidak dapat digugat, yaitu orang yang

do
gu tidak memiliki kaitan langsung dengan hubungan hukum dan orang tersebut
tidak dapat dimintai pertanggungjawaban untuk bertanggunggugat. Dalam

In
A
konteks tanggung gugat ini adalah tanggung jawab ganti kerugian akibat
kesalahan atau resiko. Misal, anak yang belum dewasa, yaitu anak yang belum
ah

berumur 18 (delapan belas) tahun, maka kewajiban tanggung gugat ada pada

lik
orang tuanya berdasarkan Pasal 47, Pasal 50 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan. Jadi ketika mengajukan gugatan pada anak yang
am

ub
belum dewasa, maka harus diberikan pada orang tuanya. Selain itu ada orang-
orang tertentu yang memang dinyatakan tidak cakap, misal orang yang jatuh
ep
dalam kepailitan. Karena dengan orang tersebut jatuh ke dalam kepailitan,
k

maka gugatan tidak dijatuhkan kepada debitor yang jatuh pailit, namun pada
ah

kurator sesuai dengan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004


R

si
Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang
berbunyi: “Tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut harta

ne
ng

pailit harus diajukan oleh atau terhadap Kurator.” Hal ini juga sistematis dengan
Pasal 24 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan

do
gu

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang berbunyi: “Debitor demi hukum


kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang
termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.”
In
A

Dengan demikian ketika orang yang jatuh pailit menggugat harus diwakili oleh
kurator dan ketika digugat harus ditunjukan pada kurator;
ah

lik

- Bahwa, orang yang jatuh pailit tidak bisa menjadi Penggugat atau sebagai
Tergugat;
m

ub

- Bahwa akibat hukum ketika orang yang sudah dijatuhi putusan pailit kemudian
ditarik sebagai pihak dalam suatu gugatan, antara tergugat atau penggugat
ka

maka gugatan tersebut tidak memenuhi syarat prosedur dalam hukum acara,
ep

karena dalam peradilan umum itu para pihak harus mempunyai kepentingan
ah

dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Apabila debitor dalam


R

keadaan pailit, maka gugatan harus diajukan pada kurator. Apabila gugatan
es

tetap diajukan ke debitor yang jatuh pailit tersebut, maka gugatan tersebut
M

ng

on

Hal. 56 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cacat formil, karena tidak memenuhi syarat formil, sehingga mengakibatkan

R
gugatannya tidak dapat diterima ;

si
- Bahwa terkait definisi perjanjian, maka sejatinya Burgerlijk Wetboek (BW)

ne
ng
sudah memberikan definisi yang dituangkan di dalam Pasal 1313 BW, yaitu:
“suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap
satu orang lain atau lebih.” Perbedaanya dengan perikatan adalah ketentuan

do
gu pada 1233, yaitu perjanjian adalah salah satu sumber perikatan. Terkait definisi,
BW sejatinya tidak memberikan definisi, sehingga di dalam doktrin dan

In
A
pendapat ahli banyak dikemukan perikatan adalah hubungan hukum antara
salah satu pihak yang mana salah satu pihak berhak atas prestasi (disebut
ah

dengan kreditor) dan pihak lain berkewajiban atas prestasi (debitor) dalam

lik
ruang lingkup harta kekayaan;
- Bahwa Pacta sun servanda sejatinya dituangkan di dalam Pasal 1338 ayat (1)
am

ub
BW yang mengatur bahwa: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.” Ada juga yang
ep
menyebut pacta sun servanda adalah daya mengikatnya, sehingga ketika
k

perjanjian dibuat dan sesuai dengan syarat keabsahan, maka harus


ah

dilaksanakan dan akan menimbulkan konsekuensi bila tidak dilaksanakan; -


R

si
- Bahwa Akta otentik sejatinya tidak pernah diberi definisi, baik BW, bahkan
rancangan kitab undang-undang hukum perdata, namun BW memberi kriteria

ne
ng

akta otentik pada 1868 BW, yaitu: ”akta yang dibuat oleh pejabat umum yang
berwenang dengan bentuk telah ditentukan oleh undang-undang yang nilai

do
gu

kekuatan pembuktiannya sebagaimana berdasarkan Pasal 1870 BW adalah


sempurna.” Akan tetapi, di dalam Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 2
tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU 30 tahun 2004 tentang Jabatan
In
A

Notaris, disebutkan bahwa akta notaris adalah akta autentik, namun bila
melihat pada penjelasan umum Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang
ah

lik

Perubahan Atas UU 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, disebutkan bahwa


akta notaris memiliki nilai kekuatan pembuktian yang sempurna dan terpenuh.
m

ub

Dengan demikian, pada pokoknya adanya akta notaris ini , maka tidak perlu
alat bukti lain untuk menunjang nilai pembuktian;
ka

- Bahwa di dalam Pasal 1318 BW, dapat dilihat bahwa perikatan juga mengikat
ep

ahli warisnya yang notabene merupakan pengecualian dari asas privaty of


ah

contract. Di dalam Pasal 1318 BW disebutkan bahwa: “Orang dianggap


R

memperoleh sesuatu dengan perjanjian untuk diri sendiri dan untuk ahli
es

warisnya dan orang yang memperoleh hak daripadanya, kecuali jika dengan
M

ng

tegas ditetapkan atau telah nyata dan sifat persetujuan itu bahwa bukan itu
on

Hal. 57 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maksudnya.” Dengan demikian, segala perikatan yang dibuat pewaris juga

R
mengikat kepada ahli warisnya kecuali diperjanjikan sebaliknya. Di dalam Pasal

si
833 ayat (1) atau disebut juga hak saisene, diatur bahwa: “Para ahli waris,

ne
ng
dengan sendirinya karena hukum, mendapat hak milik atas semua barang,
semua hak dan semua piutang orang yang meninggal.” Sehingga, segala
perbuatan hukum yang dibuat oleh seseorang, kemudian orang tersebut

do
gu meninggal dunia, maka segala hak dan kewajiban akan diteruskan oleh ahli
warisnya. Sehingga, jangan dianggap waris itu hanya haknya saja, namun juga

In
A
kewajiban juga akan diteruskan oleh alih warisnya. Dengan demikian apabila
terdapat peristiwa perwarisan yang notabene tentu ada proses kematian, maka
ah

apabila ahli waris menuntut kepada istri pewaris yang pailit, maka harus

lik
diajukan kepada kuratornya, apabila tergugat tersebut dalam posisi pailit;---
- Bahwa apabila orang tua menjaminkan harta bersama milik orang tua untuk
am

ub
membayar hutang kepada anaknya misal si A, maka tentunya hal pertama yang
harus diperhatikan adalah Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
ep
1974 tentang Perkawinan, yaitu: “Mengenai harta bersama, suami atau isteri
k

dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak.” Dengan demikian, bila
ah

suami dan istri telah sepakat untuk menjamin harta bersama sebagai jaminan
R

si
kepada hutang salah satu anaknya, maka tidak perlu persetujuan anak yang
lain. Tidak diperlukan persetujuan anak yang lain, karena anak yang lain

ne
ng

tersebut tidak mempunyai kapasitas apa-apa atau hak atas harta itu. Anak
dalam konteks ahli waris baru mempunyai hak, bila terdapat peristiwa kematian

do
gu

sesuai Pasal 830 BW. Sehingga, ketika suami/istri tersebut belum meninggal,
maka tidak perlu persetujuan anak. Ada yang menyebut juga kondisi ini dengan
pewarisan belum terbuka, karena belum ada kematian. Hanya karena kematian
In
A

baru terjadi peristiwa ahli waris. Kalaupun meminta persetujuan, maka hal itu
tidak ada konsekuensi apapun. Orang tua memiliki kebebasan atas hartanya.
ah

lik

Hal ini juga sesuai nilai keadilan dan kepatutan;


- Bahwa untuk memahami apakah orang yang sakit tersebut dianggap cakap
m

ub

atau tidak, maka harus melihat pada 1329 BW, yaitu: “Tiap orang berwenang
untuk membuat perikatan, kecuali jika ia dinyatakan tidak cakap untuk hal itu.”
ka

Dengan demikian, setiap orang dianggap cakap, kecuali dinyatakan lain sesuai
ep

dengan Pasal 1330 BW. Adapun orang yang dianggap tidak cakap sesuai Pasal
ah

1330 BW, yaitu: “1. anak yang belum dewasa; 2. orang yang ditaruh di bawah
R

pengampuan; 3. perempuan yang telah kawin dalam hal-hal yang ditentukan


es

undang-undang dan pada umumnya semua orang yang oleh undang-undang


M

ng

dilarang untuk membuat persetujuan tertentu.” Dalam konteks perempuan ini


on

Hal. 58 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sudah tidak relevan lagi sesuai dengan SEMA 3/1963. Dengan dasar tersebut,

R
apabila ada orang yang sakit, maka sepanjang tidak ditaruh di bawah

si
pengampuan sesuai Pasal 433 BW, mengenai kriteria orang yang dapat

ne
ng
ditaruh di bawah pengampuan dan tidak ada penetapan dari pengadilan akan
hal itu, maka orang tersebut harus tetap dianggap cakap;
- Bahwa apabila debitor dinyatakan pailit, maka sesuai dengan ketentuan di

do
gu dalam Pasal 56 dan 57 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang
Kepailitan diatur bahwa kreditor pemegang jaminan kebendaan tetap berhak

In
A
mempertahankan haknya seolah-olah tanpa kepailitan, namun mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan haknya tersebut dalam 2 (dua) bulan. Apabila
ah

tidak melaksanakan haknya tersebut, maka kurator, dapat menggugat agar

lik
agunan menjadi harta pailit sesuai Pasal 59 ayat (2) Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 Tentang Kepailitan, yang berbunyi: “Setelah lewat jangka waktu
am

ub
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kurator harus menuntut diserahkannya
benda yang menjadi agunan untuk selanjutnya dijual sesuai dengan cara
ep
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, tanpa mengurangi hak Kreditor
k

pemegang hak tersebut atas hasil penjualan agunan tersebut.” Dengan


ah

demikian, apabila dirasa eksekusi sendiri oleh kreditor separatis tersebut


R

si
melebihi jangka waktu yang ada, maka yang berhak mengajukan gugatan
adalah kurator dan kompetensi absolut dari pengadilan niaga;

ne
ng

- Bahwa apabila terdapat gugatan yang mempermasalahkan keabsahan suatu


akta, namun di satu sisi juga mempermasalahkan kepailitan, misal terkait lewat

do
gu

masa insolvensi dan diajukan ke pengadilan umum, maka dalam konteks


gugatan pailit tersebut yang berhak mengajukan adalah kurator.Dalam
formulasi gugatan yang mencampurkan adukan keabsahan suatu akta dan juga
In
A

mempermasalahkan kepailitan yang diajukan ke pengadilan umum, maka


gugatan ini dapat dikualifikasi sebagai gugatan yang kabur, karena mencampur
ah

lik

adukkan keabsahan proses perjanjian atau keabsahan kepailitan atau lelang.


Perlu diketahui, bahwa rumusan posita dan petitum dalam gugatan harus jelas;
m

ub

- Bahwa dalam gugatan harus dicantumkan secara jelas dan spesifik terkait
dengan objek gugatan, misal dalam pembatalan lelang, maka harus ada nomor
ka

risalah lelang, alas hak atas tanah obyek tentunya harus tergambarkan. Bila
ep

tidak diuraikan, maka putusan tersebut nantinya tidak berdasar atau tidak ada
ah

dasarnya;
R

- Bahwa terkait gugatan mengenai lelang, maka obyeknya adalah prosedur


es

lelang, penetapan lelang, maupun risalah lelang yang harus tersebut secara
M

ng

jelas bila sudah terlaksana. Apabila belum terlaksana, maka sesuai Peraturan
on

Hal. 59 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Keuangan Nomor 27 /PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

R
Lelang terdapat syarat-syarat dimana apabila ada sengketa tertentu diajukan

si
oleh debitor sendiri atau pihak berkepentingan, maka tidak ada keharusan

ne
ng
membatalkan lelang, karena diajukan oleh debitor sendiri atau istri, namun
apabila ada pihak ketiga dalam proses lelang, maka lelang tersebut harus
ditanggungkan;

do
-
gu Bahwa terkait gugatan terhadap proses lelang yang belum selesai, maka
objeknya adalah keabsahan prosedur lelang, misal terkait penetapan limit,

In
A
karena penetapan limit adalah kewajiban dari penjual sesuai Pasal 43
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 /PMK.06/2016 Tentang Petunjuk
ah

Pelaksanaan Lelang, maka bisa dibatalkan atau ditangguhkan lelangnya;

lik
- Bahwa apabila dalam proses gugat menggugat lelang belum terlaksana,
kemudian saat proses gugatan, lelang telah terlaksana, maka gugatan tersebut
am

ub
sudah tidak relevan lagi karena lelang sudah terlaksana oleh karena itu
gugatan yang demikian harus dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
- Bahwa bila proses lelang telah terlaksana, maka pemenang lelang atau
k

pembeli terhadap objek lelang harus ditarik dalam gugatan dan apabila tidak
ah

dilakukan, maka gugatan bisa dikualifisir sebagai gugatan kurang pihak atau
R

si
plurium litis consortium. Sejatinya eksepsi plurium litis consortium juga demi
lengkapnya proses pembuktian, karena ada pihak ketiga yang berkepentingan

ne
ng

dan demi pelaksanaan putusan. Jika pihak ketiga tidak ditarik, maka putusan
tidak bisa dilaksanakan. Pihak ketiga ini ditarik juga, agar pihak ketiga ini

do
gu

tunduk dan patuh pada putusan tersebut;-


- Bahwa APHT atau Akta Pemberian Hak Tanggungan, Sertipikat Hak
Tanggungan, dan Risalah Lelang dikualifikasi sebagai akta otentik yang
In
A

memiliki nilai pembuktian yang sempurna yang notabene harus dianggap benar
kecuali dibuktikan sebaliknya. Dikenal juga dengan sebutan acta publica
ah

lik

probant sese ipsa, sehingga beberapa teori ada yang mengatakan, bahwa akta
memiliki kekuatan materil, formil, dan lahiriah;
m

ub

- Bahwa dalam konteks APHT yang dibuat oleh pewaris yang notabene
merupakan harta bersama telah mendapat persetujuan dari istri/suaminya
ka

sesuai Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang


ep

Perkawinan, maka segala perikatan pewaris juga mengikat ahli waris sesuai
ah

Pasal 1318 BW dalam konteks perikatan. Dalam konteks harta waris, di dalam
R

833 ayat (1) BW, disebut segala hak dan kewajiban;


es

- Bahwa apabila orang tua saat masih hidup menjaminkan harta bersama
M

ng

mereka untuk menjamin hutang salah satu anaknya, misal melalui APHT, maka
on

Hal. 60 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang tua tidak memiliki kewajiban untuk persetujuan, bahkan pemberitahuan

R
pada anaknya yang lain, karena pada proses pembebanan APHT tersebut

si
orang tuanya masih hidup yang berarti belum ada pewarisan. Jika ingin

ne
ng
memberi tau boleh saja, namun tidak mempengaruhi keabsahan APHT
tersebut. Dengan demikian, tidak ada akibat hukum adanya pemberitahuan
atau tidak. Kalau nanti orang tersebut meninggal dunia dan kemudian

do
gu melanggar legitime portie yang notabene merupakan hak anak tersebut, maka
dapat melakukan gugatan;

In
A
- Bahwa makna akta sebagai alat bukti yang sempurna dan terkuat/terpenuh,
bukan berarti alat bukti mutlak, karena kalau alat bukti mutlak maknanya adalah
ah

hanya alat bukti tersebut satu-satunya yang menunjukan suatu peristiwa

lik
hukum, namun bila dimaknai sempurna dan terkuat/terpenuh artinya dalam
proses pembuktian adalah tidak memerlukan alat bukti lain untuk menunjang
am

ub
pembuktian. Yahya Harahap menyebutnya juga sebagai alat bukti yang berdiri
sendiri yang artinya tidak perlu alat bukti surat, saksi, dan sebagainya.
ep
Sepanjang bisa dibuktikan sebaliknya akta tersebut tidak benar, maka di dalam
k

putusan hakim dapat dinyatakan sebaliknya;


ah

- Bahwa berdasarkan prinsip pembuktian berdasarkan Pasal 1865 BW dan 163


R

si
HIR dan sesuai asas actori incumbnit onus probatio yang pada pokoknya
adalah apabila penggugat memiliki kewajiban untuk membuktikan dalil-dalilnya,

ne
ng

maka apabila penggugat mendalilkan, bahwa akta tersebut tidak benar, maka
harus mampu membuktikan hal tersebut;

do
gu

- Bahwa pemilik bebas berbuat atas haknya sesuai Pasal 570 BW, namun perlu
diingat bahwa legitime portie adalah ketika pewaris meninggal dunia, misal
dalam konteks hibah wasiat melebihi legitime portie, maka hal yang dilakukan
In
A

adalah batalkan wasiat tersebut;


- Bahwa apabila terdapat gugatan terkait dengan keabsahan kepailitan,
ah

lik

makadapat mengajukan gugatan ke pengadilan niaga;


- Bahwa dalam rangka menguji keabsahan pembebanan jaminan yang dilakukan
m

ub

oleh orang tua atas harta bersama mereka sebelum orang tuanya meninggal,
sebelum ada pewarisan, maka orang tua memiliki kehendak bebas untuk
ka

mengalihkan atau menjaminkan secara bebas atas harta bersamanya;


ep

- Bahwa apabila terdapat kreditor separatis yang melakukan lelang tersendiri,


ah

bukan oleh kurator, karena sesuai Pasal 56 dan Pasal 57 Undang-Undang


R

Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan, maka tidak perlu menarik kurator,
es

karena jika ada keberatan, maka kurator yang melakukan keberatan terhadap
M

ng

objek tersebut, bukan pihak ketiga, kalau memang eksekusinya tidak sah;
on

Hal. 61 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa aakna “pemberian” di dalam Pasal 913 BW berarti ada peralihan hak

R
kepemilikan atau wasiat/testament yang melanggar legitime portie yang

si
notabene harus ada kematian. Maka apabila penetapan hibah wasiat tersebut

ne
ng
dirasa melanggar legitime portie, maka dapat mengajukan pembatalan;
- Bahwa Pemberian jaminan bukan merupakan peralihan hak, sehingga pewaris
yang semasa hidupnya menjaminkan harta bendanya, maka ahli warisnya tidak

do
gu dapat mempermasalahkan hal tersebut dengan alasan melanggar legitime
portie;

In
A
- Bahwa Ahli waris tidak bisa menuntut legitime portie atas harta benda yang
digunakan untuk membayar utangnya dan jika itu terjadi, maka kreditor akan
ah

selalu mendapat keragu-raguan, ketika debitor meninggal dunia. Terkait hal ini,

lik
sejatinya berkaitan dengan hak saisine di dalam Pasal 1318 BW;
- Bahwa Perikatan berakhir sesuai Pasal 1381 mengenai hapusnya sebab-sebab
am

ub
perikatan, yang notabene salah satunya adalah pembayaran yang harus
dimaknai sebagai melaksanakan suatu prestasi tersebut;
ep
- Bahwa Apabila terhadap hak kebendaan, misal berupa APHT sudah dieksekusi
k

dalam konteks sudah ada pemenang lelang terhadap hak tanggungan


ah

tersebut,maka perikatan dalam konteks APHT tersebut menjadi hapus, maka


R

si
perikatannya sudah hapus;
Menimbang bahwa Tergugat II,Tergugat III dan Tergugat IV dalam

ne
ng

pembuktian ini tidak mengajukan saksi akan tetapi mengajukan bukti surat
sebagaimana terurai di bawah ini :

do
gu

I.Bukti Surat Tergugat II :


1. Foto copi Surat Costaristo Tee tertanggal 10 Juli 2020 perihal Permohonan
Lelang Eksekusi Hak Tanggungan, bertanda bukti T.II-1;
In
A

2. Foto copi Putusan Perkara PKPU Nomor 46/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN.Niaga.Sby


tanggal 26 Maret 2020, bertanda bukti T.II-2;
ah

lik

3. Foto copi Penetapan Perkara PKPU Nomor 46/Pdt.Sus-


PKPU/2019/PN.Niaga.Sby tanggal 09 Juli 2020, bertanda bukti T.II-3;
m

ub

4. Foto copi Surat KPKNL Surabaya Nomor S-2358/WKN.10?KNL.01/2020 tanggal


14 Juli 2020 hal Penetapan Jadwal Lelang, bertanda bukti T.II-4;
ka

5. Foto copi Selebaran pada tanggal 15 Juli 2020 sebagai Pengumuman Lelang
ep

Pertama, bertanda bukti T.II-5;


ah

6. Foto copi Surat Kabar Harian “Surya” pada tanggal 30 Juli 2020 sebagai
R

Pengumuman Lelang Kedua, bertanda bukti T.II-6;


es

7. Foto copi Surat Costaristo Tee tertanggal 7 Agustus 2020 perihal


M

ng

Pemberitahuan Lelang yang ditujukan kepada Welly Tanubrata in casu Tergugat


on

Hal. 62 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IV, bertanda bukti T.II-7;

R
8. Foto copi Surat Costaristo Tee 7 Agustus 2020 perihal Pemberitahuan Lelang

si
yang ditujukan kepada Mariani Tanubrata in casu Tergugat III, bertanda bukti

ne
ng
T.II-8;
9. Foto copi Surat Costaristo Tee tertanggal 7 Agustus 2020 perihal Perihal Lelang
yang ditujukan kepada Muhamad Idris, bertanda bukti T.II-9;

do
10.
gu Foto copi Surat Keterangan pendaftaran Tanah Nomor : 636/2020 tanggal
21 Juli 2020 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Surabaya II,

In
A
bertanda bukti T.II-9;
11. Foto copi Surat Keterangan Pendaftaran Tanah Nomor 625/2020 tanggal
ah

20 Juli 2020 yang diterbitkan oleh Kantor Pertahanan Kota Surabaya II,

lik
bertanda bukti T.II-10;
12. Foto copi Risalah Lelang Nomor 777/45/2020 tanggal 13 Agustus 2020,
am

ub
bertanda bukti T.II-11;
II.Bukti Surat Tergugat III :
ep
1. Foto copi Akta keterangan hak Waris Nomor : 05., tanggal 16 September 2020,
k

bertanda bukti T.III-1;


ah

2. Foto copi Akta Pernyataan Ahli Waris Nomor : 04., tanggal 16 September 2020,
R

si
bertanda bukti T.III-2 ;
3. Foto copi Akta Pernyataan Persaksian Nomor : 03., tanggal 16 September

ne
ng

2020, bertanda bukti T.III-3 ;


4. Foto copi Akta Pernyataan Nomor : 02., tanggal 16 September 2020, bertanda

do
gu

bukti T.III-4;
5. Foto copi Kartu Tanda Penduduk atas nama Mariani Tanubrata, bertanda bukti
T.III-5;
In
A

6. Foto copi Akta No.25, Perjanjian Ikatan Jual Beli Bangunan dan Pemindahan
Hak Pemakaian Ata Tanah Tanggal 13 Desember 2016, bertanda bukti
ah

lik

T.III-6 ;
7. Foto copi Akta Pengakuan Hutang Tanggal 24 Agustus 2016 antara TERGUGAT
m

ub

I dengan TERGUGAT IV dan TERGUGAT III, bertanda bukti T.III-7;


8. Foto copi Tanda Terima Memori Kasasi Perkara No. 841/Pdt.Bth/P.N. Surabaya
ka

JO. No.662/Pdt/2019/P.T. Sby , bertanda bukti T.III-8 ;


ep

III.Bukti Surat Tergugat IV :


ah

1. Foto copi Akta keterangan hak Waris Nomor : 05., tanggal 16 September 2020,
R

bertanda bukti T.IV-1;


es

2. Foto copi Akta Pernyataan Ahli Waris Nomor : 04., tanggal 16 September 2020,
M

ng

bertanda bukti T.IV-2;


on

Hal. 63 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Foto copi Akta Pernyataan Persaksian Nomor : 03., tanggal 16 September 2020,

R
bertanda bukti T.IV-3 ;

si
4. Foto copi Akta Pernyataan Nomor : 02., tanggal 16 September 2020, bertanda

ne
ng
bukti T.IV-4;
5. Foto copi Surat No. 5709/SUR/EXT/19 dari PT. Bank Panin, Tbk. Tanggal
20 September 2019 Perihal Pemintaan Keterangan Terkait Transaksi Pada

do
gu
Nomor Rekening 4015057688 atas nama Welly Tanubrata. Menjelaskan
berkaitan dengan pencairan warkat/BG No. AE-983284 dan No. AE-983285

In
A
dengan Penerima : Tee Costaristo, No. Rekening : 7880278333, pada Bank BCA,
bertanda bukti T.IV-5;
ah

6. Foto copi Bilyet Giro No. AE-983284 dan No.983285, bertanda bukti T.IV-6;

lik
Menimbang bahwa foto copi surat–surat yang diajukan dalam persidangan
ini, baik dari Para Penggugat maupun Para Tergugat, ternyata terdapat beberapa
am

ub
foto copi surat yang bersesuian dengan asli suratnya, tetapi juga terdapat beberapa
foto copi surat yang tidak dapat diperlihatkan aslinya akan tetapi hanya foto copi dari
ep
foto copi, untuk itu terhadap foto copi surat-surat yang diajukan sebagai bukti
k

tersebut, seluruhnya telah diberi tanda dan nomor urut, dan telah ditempeli meterai
ah

yang cukup serta telah dilegalisir, sehingga semuanya diterima dalam persidangan
R

si
dan terlampir dalam berkas perkara ini;
Menimbang, bahwa kedua belah pihak mengajukan kesimpulan masing-

ne
ng

masing tertanggal 26 Maret 2021;


Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak menyatakan sudah tidak

do
gu

mengajukan sesuatu hal lagi dan mohon putusan ;


Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim cukup menunjuk segala
sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan dan hal tersebut merupakan
In
A

satu bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;


TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
ah

lik

Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah


sebagaimana termuat dalam surat gugatan ;
m

ub

I.DALAM KONPENSI :
A. DALAM EKSEPSI
ka

Menimbang bahwa dalam jawabannya pihak Tergugat I dan Tergugat II telah


ep

mengajukan eksepsi yang apabila dirumuskan meliputi hal-hal sebagai berikut :


ah

1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya tidak berwenang mengadili perkara ini
R

( eksepsi kompetensi absolut )


es

- Bahwa oleh karena Para Penggugat menuntut Para Tergugat dinyatakan telah
M

ng

melakukan perbuatan melawan hukum , sedangkan Tergugat II dalam


on

Hal. 64 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kedudukannya sebagai Badan atau Pejabat Tata UsahNegara, maka gugatan

R
ini seharusnya diajukan dan diperiksa oleh Peradilan Tata Usaha Negara dan

si
bukan oleh peradilan umum ;

ne
ng
2. Gugatan cacat formil ( Eksepsi prosesuil )
- Bahwa Kuasa Hukum Para Penggugat tidak mencantumkan tanggal surat
kuasa dalam surat gugatannya , tanggal pemberian kuasa sangat penting

do
gu ,sebab jika kuasa diberikan setelah pendaftaran surat gugatan diajukan, maka
Tindakan Kuasa Hukum tidak mempunyai dasar dalam mengajukan gugatan

In
A
ini , sehingga secara hukum gugatan Para Penggugat cacat formil ;
3. Gugatan kurang pihak ( Exceptio plurium litis consortium );
ah

- Bahwa sebagaimana diakui sendiri oleh Para Penggugat dalam positanya

lik
bahwa Tergugat III telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Surabaya
sebagaiamana dalam Putusan Nomor 46 /Pdt.Sus -PKPU /2019 /PN. Niaga
am

ub
Sby tanggal 26 Maret 2019 , dengan demikian gugatan terhadap Tergugat III
harus menarik curator yang telah ditunjuk untuk itu ,karena gugatan ini
ep
berkaitan langsung dengan harta kekayaan Tergugat III dalam pailit , oleh
k

karenanya dengan tidak ditariknya pihak Kurator dalam kepailitan tersebut


ah

menjadikan gugatan ini kurang pihak ;


R

si
4. Gugatan error in persona ( eksepsi error in persona )
- Bahwa oleh karena Tergugat III telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan, maka

ne
ng

Tergugat III sebagai debitor pailit tidak dapat dijadikan Penggugat ataupun
Tergugat dalam perkara yang menyangkut harta kekayaannya , tetapi gugatan

do
gu

harus diajukan terhadap Kurator atau pengurusnya ;


- Bahwa ditariknya Tergugat III dalam perkara ini sebagai pihak Tergugat adalah
merupakan error in persona ,karena Tergugat III telah dinyatakan pailit oleh
In
A

Pengadilan ;
5. Gugatan kabur ( eksepsi obscuur lible )
ah

lik

- Bahwa sebagai pihak yang telah dinyatakan pailit maka secara hukum
Tergugat III tidak dapat dibebani membayar uang paksa ( dwangsom )
m

ub

sebagaimana dalam gugatan Para Penggugat ;


- Bahwaa gugatan Penggugat mencampur adukan antara gugatan perbuatan
ka

melawan hukum dengan perlawan sebagai pihak ketiga ( derden verzet ) ;


ep

Menimbang bahwa oleh karena terdapat eksepsi dari para Tergugat , maka
ah

sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis akan mempertimbangkan dalil-


R

dalil eksepsi Para Tergugat , yang uraian pertimbangannya adalah sebagaimana


es

tersebut di bawah ini ;


M

ng

1. Tentang Eksepsi kompetensi absolut ;


on

Hal. 65 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa tentang eksepsi yang berkaitan dengan kewenangan

R
hakim mengadili perkara secara absolut , sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 136

si
HIR bahwa terhadap eksepsi yang sedemikian harus dipertimbangkan dan diputus

ne
ng
secara tersendiri dalam putusan sela , untuk itu Majelis telah mempertimbangkannya
dan memutuskanya secara tersendiri dalam putusan sela pada persidangan tanggal
21 Januari 2021 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pengadilan Negeri

do
gu
Surabaya sebagai peradilan umum berwenang mengadili perkara ini ;
2. Tentang Eksepsi prosesuil ,gugatan cacat formil ;

In
A
Menimbang bahwa terhadap eksepsi prosesuil yang pada pokoknya
menyatakan bahwa gugatan cacat formil karena pihak Kuasa Para Penggugat tidak
ah

mencantumkan tanggal kapan pemberian kuasa dilakukan dalam surat gugatannya ;

lik
Menimbang bahwa setelah Majelis memeriksa dan membaca berkas perkara
secara cermat dan teliti ternyata telah terdapat Surat Kuasa Khusus dari Para
am

ub
Penggugat kepada Kuasa yang saat ini tampil di persidangan sebagai Kuasa ,
tertanggal 4 Agustus 2020 dimana Surat Kuasa Khusus tersebut telah terdaftar di
ep
Kepaniteraan Hukum Pengadilan Negeri Surabaya ,tercatat tanggal 11 Agustus 2020
k

saat pendafataran perkara , dengan demikian Kuasa Hukum sah mewakili Para
ah

Penggugat dalam mengajukan gugatan ini . Berdasar pada pertimbangan tersebut


R

si
maka dalil eksepsi prosesuil Tergugat I harus dinyatakan tidak relevan dan ditolak ;
3. Tentang Eksepsi Plurium Litis Consortium , gugatan kurang pihak ;

ne
ng

Menimbang bahwa sebagaimana dimuat dalam posita gugatan angka 9


dihubungkan dengan bukti P-14 berupa Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor

do
gu

46 /Pdt.Sus PKPU /2019 /PN Niaga Sby tanggal 26 Maret 2020 juga dihubungkan
dengan bukti T I/PR – 20 dan T II- 2 berupa surat yang identic dengan bukti P-14
tersebut yaitu Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor 46 /Pdt.Sus PKPU /
In
A

2019 /PN Niaga Sby tanggal 26 Maret 2020 ;


Menimbang bahwa dari bukti surat P-14 , TI/PR-20 dan T II-2 tersebut dan
ah

lik

yang diakui Para Penggugat dalam posita nya tersebut , menjadi fakta bahwa benar
Tergugat III pada saat gugatan diajukan secara hukum telah dinyatakan pailit ;
m

ub

Menimbang bahwa Putusan Pailit membawa akibat hukum terhadap seluruh


harta kekayaan Tergugat III ,dimana setelah dinyatakan pailit kekayaan Tergugat III
ka

dikuasai oleh kurator , secara hukum gugatan yang bersumber pada hak dan
ep

kewajiban harta kekayaan Tergugat III harus diajukan oleh atau terhadap kurator ;
ah

Menimbang bahwa dan jika tuntuttan diajukan dan diteruskan oleh atau
R

terhadap Tergugat III sebagai debitur pailit tersebut , maka apabila tuntuttan tersebut
es

mengakibatkan penghukuman debitur pailit , secara hukum penghukuman itu tidak


M

ng

mempunyai kekuatan hukum terhadap harta pailit ( lihat ketentuan Pasal 24 ayat 1 ,
on

Hal. 66 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 26 ayat 1 dan 2 serta Pasal 243 ayat 3 Undang-udang Republik Indonesia

R
nomor 3 7 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

si
Utang ) ;

ne
ng
Menimbang bahwa fakta persidangan memperlihatkan bahwa ternyata dalam
gugatan ini tidak ditarik Kurator tersebut sebagai pihak , dengan demikian secara
hukum gugatan adalah kurang pihak (plurium litis consortium ) dengan demikian dalil

do
gu
eksepsi Tergugat I tentang gugatan kurang pihak harus dinyatakan relevan dan patut
untuk dikabulkan ;

In
A
Menimbang bahwa oleh karena terdapat dalil eksepsi yang dikabulkan ,maka
terhadap dalil eksepsi yang selanjutnya tidak akan dipertimbangkan lagi , karena
ah

secara hukum dengan dikabulkanya dalil eksepsi Tergugat , maka terhadap gugatan

lik
Para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Ontvankelijk Verklaard);
B. DALAM POKOK PERKARA
am

ub
Menimbang bahwa,maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah
sebagaimana tersebut dalam surat gugatan ;
ep
Menimbang bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I yang menyatakan
k

gugatan kurang pihak telah dikabulkan , maka pokok perkara dan pokok sengketa
ah

ke dua belah pihak tidak perlu dipertimbangkan lagi ,melainkan gugatan harus
R

si
dinyatakan tidak dapat diterima . (niet ontvankelijk verklaard / N.O )
Menimbang bahwa oleh karena gugatan telah dinyatakan tidak dapat diterima

ne
ng

,maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Para Penggugat ;
II.DALAM REKONPENSI

do
gu

Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat rekonpensi


adalah sebagaimana tersebut di muka;
Menimbang bahwa dalam gugatan Rekonpensi ini ,pihak Tergugat I Konpensi
In
A

menjadi Penggugat Rekonpensi ,sedang Para Penggugat Konpensi menjadi Para


Tergugat Rekonpensi ;
ah

lik

Menimbang bahwa secara hukum gugatan rekonpensi bukanlah asesor


( turunan ) dari gugatan konpensi .Oleh karenanya Majelis tetap akan
m

ub

mempertibangkannya secara mandiri meski gugatan konpensi telah dinyatakan tidak


dapat diterima ;
ka

Menimbang bahwa pertimbangan gugatan rekonpensi sebagai gugatan yang


ep

berdiri sendiri adalah sepanjang tidak terdapat koneksitas dengan gugatan konpensi ;
ah

Menimbang bahwa setelah memperhatikan gugatan rekonpensi ,ternyata dalil


R

posita maupun petitum gugatan rekonpensi secara hukum seluruhnya terkoneksitas


es

dengan dalil dan petitum gugatan konpensi , di mana obyek sengketa masih sama
M

ng

dengan gugatan konvensi yakni 2 ( dua ) bidang tanah dan bangunan yang terletak
on

Hal. 67 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di Jalan Kertajaya Indah Timur Nomor 155 dan 157 sebagaimana dalam SHGB

R
( Sertifikat Hak Guna Bangunan ) nomor 201 dan 202 yang secara hukum adalah

si
harta kekayaan Mariana Tanubrata yang telah dinyatakan pailit , sehinga tidak

ne
ng
ditariknya kurator dalam gugatan rekonpensi juga menjadikan gugatan rekonpensi
kurang pihak;
Menimbang bahwa demikian pula seluruh bukti yang diajukan dalam gugatan

do
gu
konpensi adalah juga menjadi bukti dalam gugatan rekonpensi. sehingga apa-apa
yang telah dipertimbangkan dalam konpensi mempunyai hubungan yang erat dan

In
A
menjadi dasar dari pertimbangn rekonpensi. Dengan demikian harus dinyatakan di
sini bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri
ah

yang terlepas dari gugatan konpensinya .Oleh karenannya dengan mendasarkan apa

lik
yang telah dipertimbangkan dalam gugatan konpensi , maka gugatan rekonpensi juga
harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard / N.O ) ;
am

ub
Menimbang bahwa tentang biaya dalam rekonpensi, ternyata selama
persidangan tidak terdapat biaya atau nihil ;
ep
Memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berkaitan ;
k
ah

MENGADILI:
R

si
I.DALAM KONPENSI :
A. DALAM EKSEPSI

ne
ng

- Menerima dan mengabulkan eksepsi pihak Tergugat I tentang gugatan kurang


pihak ( exceptio plurium litis consortium ) ;

do
gu

B. DALAM POKOK PERKARA :


- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard / N.O ) ;
In
A

II. DALAM REKONPENSI :


- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima (niet
ah

lik

ontvankelijk verklaard / N.O ) ;


III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
m

ub

- Menghukum Para Penggugat Konpensi / Para Tergugat Rekonpensi untuk


membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.435.000,-( satu juta empat ratus tiga
ka

puluh lima ribu rupiah).


ep

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


ah

Negeri Surabaya pada hari Rabu tanggal 7 April 2021 dengan susunan Majelis
R

es

Hakim terdiri dari : Itong Isnaeni Hidayat, S.H., M.H. Sebagai Hakim Ketua Majelis,
M

ng

Dede Suryaman, S.H., M.H. dan I Gusti NgurahPartha Bhargawa, S.H. sebagai
on

Hal. 68 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk

si
umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim- Hakim Anggota

pada hari Senin tanggal 19 April 2021 , serta dibantu oleh Moh. Hamdan, S.H.

ne
ng
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut serta dihadiri oleh Kuasa Para

Penggugat , Kuasa Tergugat I , tampa dihadiri oleh Kuasa Tergugat II , Kuasa

do
gu
Tergugat III dan Kuasa Tergugat IV ;

In
A
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ah

lik
am

ub
Dede Suryaman, S.H., M.H. ep Itong Isnaeni Hidayat, S.H., M.H.
k
ah

I I Gusti Ngurah Partha Bhargawa,S.H.


R

si
Panitera Pengganti,

ne
ng

do
gu

Moh. Hamdan, S.H.


In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep

Perincian Biaya Perkara ;


ah

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000.


R

es

2. Biaya Proses ATK Rp. 85.000.


M

3. Biaya Panggilan Rp. 1.250.000.


ng

on

Hal. 69 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Biaya PNBP Panggilan Rp. 50.000.

R
5. Materai Rp. 10.000.

si
6. Redaksi Rp. 10.000.

ne
ng
Jumlah Rp. 1.435.000.( satu juta empat ratus tiga puluh lima
Ribu rupiah).

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 70 Putusan No.752/Pdt.G/2020/PN.Sby


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Anda mungkin juga menyukai