u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
a
R
Nomor 2008 K/Pid. Sus/2016
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah
do
gu memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : dr. TRIFENA binti YUSUF ;
In
A
Tempat lahir : Tasikmalaya ;
Umur / tanggal lahir : 41 tahun/20 Oktober 1973 ;
ah
lik
Jenis kelamin : Perempuan ;
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Jalan Raden Rangga Kencana Nomor
am
ub
72 RT. 001/006 Desa Cibaduyut,
Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota
ep
Bandung ;
k
Agama : Kristen ;
ah
Pekerjaan : Wiraswasta ;
R
si
Terdakwa ditahan dalam Tahanan Kota oleh :
1. Penuntut Umum sejak tanggal 12 November 2014 sampai dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Kesatu :
Bahwa Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF pada hari Jum’at tanggal 19
ka
April 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2013,
ep
Bandung atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk
R
dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Bale Bandung, akan tetapi tempat
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandung berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, dengan sengaja
si
memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang
tidak memiliki izin edar, perbuatan mana dilakukan dengan cara :
ne
ng
Bahwa pada hari Jum’at tanggal 19 April 2013 Tim Balai Besar POM
didampingi Petugas Kepolisian Polda Jabar melakukan pemeriksaan
beberapa klinik kecantikan dan salah satunya di klinik Kecantikan Estetika
do
gu Rafa Health Beauty Life Style Jalan Raya Kopo Bihbul Nomor 45 Kopo
Square, Kabupaten Bandung dengan pemilik/penanggungjawab klinik yaitu
In
A
Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF dengan pemeriksaan ke setiap ruangan
dan ditemukan barang-barang dalam dus-dus dan rak-rak dalam sebuah
ah
lik
gudang yang terpisah dari klinik bagian belakang yang merupakan produk
sediaan berupa Proggesteron L-Cram, Progesterone B- Cream, Testosteron
2 %, Bio Sliming, Inno TDS Firming, Oxy Derma, Kojic Acid, Afa 10 Serum
am
ub
dan lain-lain, selanjutnya Tim Balai Besar POM menghitung, mengumpulkan
dan menyita barang bukti tersebut yang selanjutnya barang bukti dibawa ke
ep
Balai POM untuk pemeriksaan lebih lanjut dan berdasarkan keterangan ahli
k
Dra. Dela Triatmani, Apt. mengatakan bahwa seluruh barang bukti yang disita
ah
di kilinik Kecantikan Estetika Rafa Health Beauty Life Style tidak memiliki ijin
R
si
edar karena berdasarkan data di Badan POM persediaan farmasi tersebut
belum pernah didaftarkan dan kosmetik yang didaftarkan juga harus
ne
ng
do
gu
lik
ub
Cahya dan saksi Fitri Pratiwi atas petunjuk atau arahan Terdakwa dr.
TRIFENA binti YUSUF dengan proses antara lain pembuatan Cream malam :
ka
putih + MO cream selanjutnya proses BHA direpack dari Skinese AHA dan
es
BHA Skin Refining cream, CHA-1 merupakan repack dari CHA-1 (Kaizen
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Medicore), Serum B3H direpack dari Serum B3H (Immortal), SPF Warna
si
direpack dari Primaderma Sun P cream (First Medipharma), SPF Pink
direpack dari Skineese Sun P cream or 30 Pink (First Medipharma), LHWC
ne
ng
direpack dari Skinese Whitening Face cream (First Medipharma), WR Cool
direpack dari Skinese Vitalizing Complex cream (First Medipharma), Toner
Pink (Acne) direpack dari Face Tonic Acne (Immortal), SPF Putih direpack
do
gu dari Skineese Sun P cream of 30 (First Medipharma), SPF Natural direpack
dari Skineese Sun P cream of 30 Natural (First Medipharma) dengan cara
In
A
dikeluarkan dari kemasan dan dituangkan ke pot atau botol kemasan dan
juga mengedarkan tidak memiliki izin edar ke pasien atau kebeberapa klinik
ah
lik
kecantikan diantaranya klinik Rafa Tasikmalaya Jalan H.Z Mustofa Nomor
343 Tasikmalaya dan Apotek Rafa Jalan Raya Kopo Bihbul Nomor 45
Kabupaten Bandung, selain tempat tersebut Terdakwa dr. TRIFENA binti
am
ub
YUSUF melakukan pengiriman barang/obat-obatan dalam 1 (satu) bulan +
30 kali dengan wilayah Jakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang, Surabaya,
ep
Cianjur, Lombok, Bali, Semarang dan Bandung ;
k
sediaan farmasi tidak memiliki ijin dari Kepala badan Pengawas Obat dan
R
si
Makanan RI ;
Perbuatan Terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur menurut Pasal
ne
ng
do
gu
Kedua :
Bahwa Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF pada hari Jum’at tanggal 19
April 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam tahun 2013,
In
A
lik
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bale Bandung, akan tetapi tempat
tinggal saksi-saksi berada di Kota Bandung dan Terdakwa ditahan di Rutan
m
ub
Bahwa pada hari Jum’at tanggal 19 April 2013 Tim Balai Besar POM
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rafa Health Beauty Life Style Jalan Raya Kopo Bihbul Nomor 45 Kopo
si
Square Kabupaten Bandung dengan pemilik/penanggungjawab klinik yaitu
Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF dengan pemeriksaan ke setiap ruangan
ne
ng
dan ditemukan barang-barang dalam dus-dus dan rak-rak dalam sebuah
gudang yang terpisah dari klinik bagian belakang yang merupakan produk
sediaan berupa Proggesteron L-Cram, Progesterone B- Cream, Testosteron
do
gu 2 %, Bio Sliming, Inno TDS Firming, Oxy Derma, Kojic Acid, Afa 10 Serum
dan lain-lain, selanjutnya Tim Balai Besar POM menghitung, mengumpulkan
In
A
dan menyita barang bukti tersebut yang selanjutnya barang bukti dibawa ke
Balai POM untuk pemeriksaan lebih lanjut dan berdasarkan keterangan ahli
ah
lik
Dra. Dela Triatmani, Apt. mengatakan bahwa seluruh barang bukti yang
disita di kilinik Kecantikan Estetika Rafa Health Beauty Life Style tidak
memiliki ijin edar karena berdasarkan data di Badan POM persediaan
am
ub
farmasi tersebut belum pernah didaftarkan dan kosmetik yang didaftarkan
juga harus memenuhi ketentuan tentang label, pada label kosmetik harus
ep
jelas tercantum antara lain nama produk, nama dan alamat produsen atau
k
produksi, bulan dan tahun kadaluarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang
R
si
dari 30 (tiga puluh) bulan dan berdasarkan melihat kemasan kosmetika
tersebut, produk kosmetik tersebut juga tidak memenuhi penandaan label
ne
ng
kosmetika ;
Barang-barang/bahan kosmetika tersebut dilakukan pengemasan ulang/
do
gu
lik
ub
Serum B3H direpack dari Serum B3H (Immortal), SPF Warna direpack dari
ep
ng
direpack dari Face Tonic Acne (Immortal), SPF Putih direpack dari Skineese
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sun P cream of 30 (First Medipharma), SPF Natural direpack dari Skineese
si
Sun P cream of 30 Natural (First Medipharma) dengan cara dikeluarkan dari
kemasan dan dituangkan ke pot atau botol kemasan dan juga mengedarkan
ne
ng
tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat dan
kemanfaatan mutu ke pasien atau ke beberapa klinik kecantikan diantaranya
klinik Rafa Tasikmalaya Jalan H.Z Mustofa Nomor 343 Tasikmalaya dan
do
gu Apotek Rafa Jalan Raya Kopo Bihbul Nomor 45 Kabupaten Bandung, selain
tempat tersebut Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF melakukan pengiriman
In
A
barang/obat-obatan dalam 1 (satu) bulan + 30 kali dengan wilayah Jakarta,
Medan, Pekanbaru, Palembang, Surabaya, Cianjur, Lombok, Bali, Semarang
ah
lik
dan Bandung ;
Bahwa benar Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF dalam mengedarkan
sediaan farmasi tidak memiliki ijin dari Kepala badan Pengawas Obat dan
am
ub
Makanan RI ;
Perbuatan Terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur menurut Pasal
ep
196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;
k
si
Bandung tanggal 21 Januari 2015 sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF, terbukti secara sah dan
ne
ng
do
gu
Kesehatan ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF dengan
ah
lik
ub
- Barang bukti yang ditemukan di TKP telah disita oleh PPNS Balai Besar
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
STPB/19/IV/2013/BBPOM-PPNS tanggal 19 April 2013 sesuai dengan
si
Berita Acara Penyitaan tanggal 19 April 2013 (foto copy terlampir) ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
ne
ng
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF
sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);
Membaca putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 1382/PID.B/
do
gu 2014/PN.BDG tanggal 04 Maret 2015 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF terbukti secara sah dan
In
A
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Mengedarkan Sediaan
Farmasi tanpa Izin Edar“ melanggar Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36
ah
lik
Tahun 2009 tentang Kesehatan, dalam dakwaan pertama ;
2. Menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut
selama 6 (enam) bulan, dan pidana denda sebesar Rp500.000.000,00 (lima
am
ub
ratus juta rupiah) dan Subsidair selama 2 (dua) bulan kurungan ;
3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari
ep
ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana
k
berakhir ;
R
si
4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan kota ;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
ne
ng
do
gu
- Barang bukti yang ditemukan di TKP telah disita oleh PPNS Balai Besar
POM Bandung sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti
Nomor STPB/18/IV/2013/BBPOM-PPNS tanggal 19 April 2013 dan
In
A
lik
terlampir) ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Menyatakan Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF terbukti secara sah dan
si
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Mengedarkan Sediaan
Farmasi tanpa Izin Edar“ melanggar Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36
ne
ng
Tahun 2009 tentang Kesehatan, dalam dakwaan pertama ;
2. Menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut
selama 6 (enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp50.000.000,00 (lima
do
gu puluh juta rupiah) dan subsidair selama 1 (satu) bulan kurungan ;
3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian
In
A
hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena
Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan 1
ah
lik
(satu) tahun berakhir ;
4. Menetapkan barang bukti berupa :
1. Foto copi surat tetap terlampir di dalam berkas perkara ;
am
ub
2. Sediaan Farmasi tanpa izin edar yaitu :
- Barang bukti yang ditemukan di TKP telah disita oleh PPNS Balai
ep
Besar POM Bandung sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan
k
si
April 2013 sesuai dengan Berita Acara Penyitaan tanggal 19 April
2013 (foto copy terlampir) ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bandung tersebut ;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Memperhatikan pula memori kasasi tanggal Agustus 2015 dari Terdakwa
si
sebagai Pemohon Kasasi II yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Bandung pada tanggal 15 September 2015 ;
ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi Bandung tersebut telah
diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 29 Juli 2015 dan Penuntut
do
gu Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 03 Agustus 2015 serta
memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung
In
A
pada tanggal 06 Agustus 2015, dengan demikian permohonan kasasi beserta
dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan
ah
lik
cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut
formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi Bandung tersebut telah
am
ub
diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 20 Agustus 2015 dan Terdakwa
mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 02 September 2015 serta
ep
memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung
k
si
cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut
formal dapat diterima ;
ne
ng
do
gu
sebagai berikut :
Alasan-alasan kasasi Penuntut Umum :
Majelis Hakim dalam mengadili perkara ini telah lalai dalam menerapkan
In
A
lik
putusan memuat :
“Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan
m
ub
“Yang dimaksud dengan fakta dan keadaan adalah segala apa yang ada dan
ah
apa yang ditentukan oleh pihak dalam proses antara lain Penuntut Umum,
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut, semua fakta dan keadaan yang terungkap dalam pemeriksaan di
si
persidangan dapat mempengaruhi pembuktian unsur-unsur dan tanpa terkecuali
harus dipertimbangkan. Pemeriksaan dalam perkara pidana adalah untuk
ne
ng
memperoleh kebenaran materiil, maka untuk sampai pada suatu kesimpulan
suatu unsur delik telah terbukti atau tidak, semua fakta yang berhubungan
dengan unsur itu harus dipertimbangkan sesuai dengan hukum pembuktian atau
do
gu dengan kata lain tanpa terkecuali fakta dan keadaan harus dipertimbangkan;
Apabila masih ada fakta dan keadaan yang dapat mempengaruhi unsur
In
A
belum dipertimbangkan, menurut Pasal 197 ayat (2) KUHAP dapat dijadikan
alasan untuk membatalkan putusan;
ah
lik
Bahwa apabila semua fakta dan keadaan yang terungkap di persidangan
dipertimbangkan dengan seksama oleh Majelis Hakim baik pada tingkat
pertama maupun pada tingkat banding. Maka hal tersebut dapat mempengaruhi
am
ub
penjatuhan pidana terhadap Terdakwa;
Bahwa oleh karena menurut Penuntut Umum, Hakim Pengadilan Tinggi
ep
Jawa Barat telah mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan semua fakta
k
yang meliputi perkara tersebut yang mana semua fakta dan keadaan yang
ah
si
unsur-unsur dan tanpa terkecuali harus dipertimbangkan, dan selanjutnya dapat
mempengaruhi penjatuhan pidana terhadap Terdakwa, oleh karenanya Hakim
ne
ng
do
gu
dan denda sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) subsider selama 1
(satu) bulan kurungan dengan ketentuan pidana tidak usah dijalani (pidana
percobaan) yang mana menurut Penuntut Umum penjatuhan pidana tersebut
In
A
lik
ub
melakukan hal yang tidak sepantasnya dan tidak seharusnya serta dianggap
tabu oleh masyarakat setempat yang masih sangat kental dengan budaya dan
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa putusan pidana yang dijatuhkan oleh Hakim Pengadilan Tinggi
si
Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat Banding
tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Rl Nomor 4 Tahun 2004
ne
ng
tentang Kekuasaan Kehakiman. yang mana dalam penjelasannya menyatakan
bahwa : “Ketentuan ini dimaksudkan untuk memenuhi harapan para pencari
keadilan“ oleh karenanya terhadap pelaku tindak pidana “mengedarkan sediaan
do
gu farmasi tanpa ijin edar” selayaknya dipidana dengan pidana yang memenuhi
rasa keadilan masyarakat, mengingat tindak pidana kesehatan;
In
A
Membahayakan masyarakat karena menggunakan bahan-bahan yang
berbahaya yang dilarang badan POM sangat berdampak negatif yakni berupa
ah
lik
membahayakan fisik sebagai korban, dan dalam kasus ini secara tidak langsung
juga dirasakan oleh masyarakat sekitar dibarengi penjatuhan pidana penjara
yang signifikan dan menimbulkan menimbulkan efek jera terhadap pelaku-
am
ub
pelaku tindak pidana kesehatan. tidak hanya sekedar membuktikan kesalahan
Terdakwa dan menghukum Terdakwa dengan pidana yang relative tidak
ep
menimbulkan efek jera;
k
Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili serta
R
si
memutuskan perkara Nomor : 02/Pid.An/2015/PT.GTO., tanggal 01 Juni 2015
atas nama Terdakwa Fandi Y. Ibrahim, dalam tingkat Banding telah tidak
ne
ng
do
gu
Alasan-alasan Terdakwa :
Dalam Konpensi
Dalam Eksepsi
In
A
1. Bahwa Judex Facti Telah Salah Menerapkan Hukum Dalam Tertib Beracara
Atau Lalai Memenuhi Syarat-Syarat Yang Diwajibkan Oleh Peraturan
ah
lik
PerUndang-Undangan
Pemohon Kasasi tidak sependapat dengan pertimbangan dalam
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung Nomor 1382/PID.B/2014/PN.BDG
a
R
tanggal 04 Maret 2015 serta Memori Banding dari Terbanding semua sebagai
si
Terdakwa, Majelis tingkat banding berpendapat sebagai berikut;
ne
ng
Menimbang, bahwa adapun keberatan Pembanding tentang pidana
bersyarat yang dijatuhkan oleh Judex Facti tingkat pertama kepada Terdakwa
sekarang Terbanding dengan alasan bahwa Terbanding akan mengulangi
do
gu perbuatannya, Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat, karena
pidana bersyarat yang dijatuhkan kepada Terbanding dinilai sudah adil dan
In
A
patut dan telah setimpal dengan kesalahan Terdakwa;
Menimbang, bahwa Kontra Memori banding dari Terbanding
ah
lik
Memori Banding tertanggal 28 April 2015 yang dianggap telah tertulis dan
termasuk dalam putusan ini, tidak dapat melumpuhkan bukti-bukti dari
am
ub
Penuntut Umum;
Sebagaimana terurai dalam putusan Judex Facti tingkat pertama a
ep
quo; Menimbang bahwa dengan demikian maka putusan Judex Facti a quo
k
sudah tepat dan benar tentang kesalahan Terdakwa yang terbukti, demikian
ah
si
sudah adil dan patut, kecuali tentang pidana denda yang dijatuhkan kepada
Terbanding yang menurut Terbanding sebagaimana termuat dalam Kontra
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
setelah menguraikan Saksi-saksi, barang-barang bukti yang diajukan terus
a
R
saja menyimpulkan “bahwa oleh karena itu gugat Penggugat dapat
si
dikabulkan sebagian dengan tidak ada penilaian sama sekali terhadap
ne
ng
penyangkalan (tegenbewijs) dari pihak Tergugat-Tergugat asli”;
Bahwa berdasarkan Pasal 253 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana menyatakan “Pemeriksaan dalam
do
gu tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung atas permintaan para pihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244 dan Pasal 248 guna menentukan :
In
A
a. Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan
tidak sebagaimana mestinya;
ah
lik
b. Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan
Undang- Undang;
c. Apakah benar pengadilan telah melampaui batas wewenangnya;
am
ub
Bahwa sebagaimana diatur juga dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
ep
1985 tentang Mahkamah Agung, menyatakan Mahkamah Agung
k
si
a. Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;
b. Pengadilan salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;
ne
ng
do
gu
Pengadilan Tinggi yang hanya menyetujui dan menjadikan alasan sendiri hal-
hal yang dikemukakan oleh Pembanding dalam Memori Bandingnya, seperti
ah
lik
ub
Tinggi”;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandung Nomor 1382/PID.B/2014/PN.BDG tanggal 04 Maret 2015, yang
si
sekedar mengambil alih pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Kelas IA
Bandung Nomor 1382/PID.B/2014/PN.BDG tanggal 04 Maret 2015 tanpa
ne
ng
memberikan dasar dan alasan pengambilalihan putusan Pengadilan Negeri
Bandung tersebut adalah tidak cukup dan sepatutnyalah dibatalkan;
2. Bahwa Judex Facti Tidak Menerapkan Sebagaimana Mestinya Pasal 197
do
gu Undang-Undang Nmor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Yang Dijatuhkan
Kepada Pemohon Kasasi
In
A
2.1.Bahwa Hakim (Judex Facti) pada tingkat pertama yang dikuatkan pada
tingkat banding memutuskan : terbukti secara sah dan meyakinkan
ah
lik
bersalah melakukan tindak pidana “mengedarkan sediaan farmasi tanpa
izin edar” didasarkan pada Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan yang menyatakan ”bahwa setiap orang yang
am
ub
dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediakan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana
ep
dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
k
si
Bahwa tidak benar pertimbangan hukum Judex Facti yang
mengambil alih sepenuhnya pertimbangan hukum dari Pengadilan Negeri
ne
ng
do
gu
lik
ub
dibuktikan lagi;
Menimbang, bahwa didalam Pembelaannya Terdakwa telah
ka
lakukan;
es
ng
persidangan, pada hari Jumat tanggal 19 April 2013, saksi 1 s/d 4 selaku
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Petugas Badan POM telah menemukan dan menyita sediaan farmasi
a
R
yang tidak ada pencantuman atau label izin edar dari BPPOM, yang telah
si
diperlihatkan di persidangan sebagai barang bukti, dari klinik kecantikan
ne
ng
Estetika Rafa Health & Beauty Life Style dan gudang klinik Rafa;
Menimbang, bahwa di persidangan telah diperoleh fakta berikut:
Bahwa sediaan farmasi a quo dan racikannya melalui resep yang
do
gu dibuat dokter di klinik Kecantikan Rafa dan Terdakwa selaku dokter
kecantikan di klinik Kecantikan Rafa dan Terdakwa selaku dokter
In
A
kecantikan di klinik kecantikan tersebut telah diberikan kepada para
pelanggan atau orang-orang yang datang ke klinik tersebut untuk
ah
lik
Bahwa sediaan farmasi yang digunakan untuk meracik berdasarkan
resep dari dokter dan yang merupakan resep tanpa racikan serta yang
am
ub
dikirim ke cabang-cabang klinik Rafa di atas, adalah sediaan farmasi
yang tidak mempunyai label Izin edar sebagaimana barang bukti yang
ep
diajukan di persidangan, yang merupakan hasil penyitaan di klinik
k
Rafa;
ah
si
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian mengedarkan,
oleh karena itu yang digunakan adalah berdasarkan bahasa Indonesia
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bisnis untuk mendapatkan keuntungan, disamping itu dari fakta yang
a
R
diperoleh di persidangan tidak ditemukan suatu indikasi dimana
si
perbuatan mengedarkan tersebut dilakukan karena tekanan atau
ne
ng
ancaman pihak lain;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas, maka unsur (2)
juga telah terbukti;
do
gu Unsur (1) “Setiap Orang”:
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah
In
A
siapa saja yang didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan surat
dakwaannya, dalam hal ini adalah Terdakwa;
ah
lik
menyangkal sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan kepadanya
dan di persidangan Terdakwa telah menyatakan sebagai berikut:
am
ub
Bahwa Terdakwa menyangkal sebagai pengelola atau yang
bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan di klinik tersebut,
ep
Terdakwa hanya bekerja sebagai dokter di klinik tersebut sama dengan
k
si
racikannya adalah asisten apoteker yang bekerja di apotek dibawah
pengawasan Apoteker;
ne
ng
do
gu
lik
ub
dapat diedarkan apabila telah mendapat izin edar yang berlaku bagi
es
setiap orang;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dari fakta yang dikemukakan di persidangan
a
R
diperoleh petunjuk, klinik tersebut bukan berbentuk Badan Hukum, oleh
si
karena itu yang bertanggung jawab atas peredaran sediaan farmasi yang
ne
ng
tidak ada izin edarnya adalah Penanggung jawab klinik;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh di
persidangan, Penanggung Jawab klinik Kecantikan Rafa tersebut adalah
do
gu Terdakwa (diperoleh dari keterangan saksi-saksi karyawan klinik
Kecantikan Rafa dan yang dalam hal ini berdasarkan fakta yang
In
A
diperoleh di persidangan di atas) adalah Terdakwa;
Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan pertimbangan di
ah
lik
Terdakwa, disamping itu yang melakukan pemesanan atas sediaan
farmasi yang tidak mempunyai izin edar tersebut adalah Terdakwa;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang diperoleh di
persidangan, Terdakwa juga memberikan resep yang harus ditebus di
ep
apotik klinik atas sediaan farmasi yang tanpa izin edar tersebut,
k
si
Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Majelis
ne
ng
do
gu
lik
quo adalah keliru. Bahwa keberatan dalam Memori Kasasi ini didasarkan
pasal Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Jo Undang-Undang Nomor
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa dr. TRIFENA sebagai dokter di klinik Rafa, jika pasien datang
a
R
konsultasi kemudian diberikan resep, dengan memberikan resep
si
kepada pasien tidak termasuk mengedarkan tetapi mengobati kalau
ne
ng
mengedarkan itu menjual kepada siapa saja;
Ahli 2. dr. Rullyanto Wirahardja, MPH., DFM., S.H., M.H, Kes., dibawah
sumpah memberikan pendapat pada pokok sebagai berikut:
do
gu - Bahwa kesimpulan Ahli terhadap Terdakwa dr. TRIFENA sebagai
seorang dokter tidak ada melakukan kesalahan dilihat dari peraturan;
In
A
- Bahwa Terdakwa/dr. TRIFENA didakwakan memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi dan tidak memenuhi standar atau
ah
persyaratan keamanan kulit, menurut Ahli apakah obat ini dibuat oleh
lik
dr. TRIFENA ataukah di apotik, kalau obat tidak dibuat oleh dr.
TRIFENA, dokter hanya membuat resep artinya buatlah obat ini seperti
am
ub
ini dan serahkan kepada pasien, dalam resep dibuat sekian
gram/berapa gram dan diberikan ke apotik untuk diracik tetapi
ep
meresepkan tidak termasuk kategori mengedarkan;
k
si
- Bahwa sehubungan dengan keahlian tersebut, seorang dokter
memberikan resep kepada pasien apakah termasuk mengedarkan?
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kedua terkait dengan kefarmasian; Bahwa tanggungjawab dari dokter
a
R
adalah hanya permintaan kepada resep saja, ketika pasien datang ke
si
klinik lalu melakukan anamesa setelah itu ada penegakan diagnosis
ne
ng
dan setelah itu ada intervensi bisa saja disuntik dsbnya, dan pasien
tersebut membutuhkan obat sesuai dengan Pasal 108 yang
mempunyai keahlian adalah tenaga kefarmasian maka dokter
do
gu membuatkan resep untuk permintaan kepada Apoteker;
- Bahwa yang bertanggungjawab dalam klinik adalah Apoteker karena
In
A
tenaga kefarmasian adalah Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian;
- Bahwa Apoteker yang tidak pernah ada di suatu klinik dan yang ada
ah
hanya Asisten Apoteker dan di klinik itu ada barangnya yang pemesan
lik
sesuai dengan fakturnya adalah dr. TRIFENA, dalam hal
pertanggungjawabannya di dalam Undang-Undang maupun Peraturan
am
ub
Pemerintah kewenangan Apoteker sudah diatur bahwa ia diberi
kewenangan, Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Pasal 25
ep
ayat (1) bahwa seorang Apoteker itu boleh mendirikan apotik dengan
k
modal sendiri, ayat (2) bahwa modal itu adalah modal orang lain maka
ah
si
pekerjaan kefarmasian itu ada pada apoteker bukan ada pada pemilik
modal, jika dikaitkan dengan pertanyaan Jaksa Penuntut Umum
ne
ng
do
gu
lik
ub
pada Apoteker;
- Bahwa klinik adalah sistem pelayanan kesehatan kepada pasien,
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran yang dengan tegas menyatakan
si
bahwa :
(1) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi
ne
ng
mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran sesuai dengan
pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:
a. Mewawancarai pasien;
do
gu b. Memeriksa fisik dan mental pasien;
c. Menentukan pemeriksaan penunjang;
In
A
d. Menegakkan diagnosis;
e. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;
ah
lik
f. Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;
g. Menulis resep obat dan alat kesehatan;
h. Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;
am
ub
i. Menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan
j. Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang
ep
praktik di daerah terpencil yang tidak ada apotek;
k
si
menggunakan obat atau memberikan resep kepada pasiennya tidak
dapat dikategorikan sebagai kegiatan memproduksi dan mengedaran
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tidak
a
R
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian mengedarkan,
si
oleh karena itu yang digunakan adalah berdasarkan bahasa Indonesia
ne
ng
yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia;
Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan uraian di atas
Majelis berkesimpulan, tindakan-tindakan yang telah diuraikan di atas
do
gu termasuk pengertian mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memiliki
izin edar”;
In
A
Bahwa Majelis Hakim (Judex Facti) dalam menilai putusan
terkesan asal-asalan, bertindak gegabah dan sangat dangkal dengan
ah
lik
mengambil definisi mengedarkan hanya berdasarkan bahasa Indonesia
yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia; padahal secara
jelas definisi mengedarkan ada terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
am
ub
Indonesia;
Bahwa Tindakan majelis hakim (Judex Facti) ini sangat berbeda
ep
dengan majelis hakim dalam perkara yang sama di Denpasar Bali yaitu
k
si
“Menimbang, bahwa dalam unsur perbuatan yang didakwakan
Penuntut Umum adalah sengaja memproduksi/atau mengedarkan
ne
ng
sediaan farmasi;
Menimbang, bahwa perlu dijelaskan apa yang dimaksud dengan
do
gu
lik
pembuatan;
Produksi asal katanya produk barang yang merupakan hasil dari proses
m
ub
sengaja;
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perbuatan dan menghendaki suatu perbuatan memproduksi untuk
a
R
mengadakan sediaan farmasi ?;
si
Bahwa definisi produksi terdapat pada Peraturan Pemerintah
ne
ng
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat kesehatan yaitu Pasal 1 poin 3 yang menyatakan
produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,
do
gu mengolah, membentuk, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan
farmasi dan alat kesehatan;
In
A
Bahwa mengacu pada pasal tersebut maka tindakan majelis hakim
yang menetapkan pemohon kasasi sebagai Terdakwa sangatlah subyektif
ah
lik
dan salah alamat, karena berkaitan dengan produk yang disita peranan
pemohon kasasi hanyalah sebagai salah satu dokter penulis resep dan
penanggung jawab klinik Rafa Cabang Kopo Square Bandung, bukan
am
ub
sebagai pelaku tindakan menghasilkan, menyiapkan, mengolah,
membentuk, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi
ep
dan alat kesehatan tersebut;
k
si
Farmasi dan Alat kesehatan yaitu pasal 1 poin 4 yang menyatakan
peredaran adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran
ne
ng
atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan baik dalam rangka
perdagangan, bukan perdagangan, atau pemindahtanganan. Ditambah
do
gu
lik
ub
tanganan bukan dilakukan oleh pemohon kasasi tapi oleh pihak apotik
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Saksi Latsmi menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut:
R
- Bahwa produk klinik Rafa tidak dibuat di klinik Rafa tetapi memesan
si
produk yang sudah jadi, dimana bahannya dibeli sudah jadi kemudian
ne
ng
diracik sesuai dengan resep dokter tetapi sudah berbentuk cream;
- Bahwa barang-barang di klinik Rafa ada yang di pesan dan ada Sales
yang datang menawarkan, Sales datang ke dr. TRIFENA karena dr.
do
gu TRIFENA sebagai dokternya dan sebagai penanggung jawab, setelah
dari dokter jika dokter setuju mengambil produknya nanti Sales datang
In
A
ke apotik bahwa barangnya dipesan dan akan dikirim dan setelah
barang datang ke apotik Saksi yang menerima;
ah
lik
dan Fitri Pratiwi atas dasar pesanan, selanjutnya diteruskan ke bagian
produk;
am
ub
- Bahwa dasar untuk meracik yaitu atas dasar resep dokter dan hasil
racikan di kirim ke klinik Rafa Cabang Pajajaran dan Garut serta
ep
Cabang Tasikmalaya setelah pasien konsultasi ke dokter;
k
berikut:
R
si
- Bahwa terhadap produk di klinik Rafa telah dilakukan penyitaan, saksi
ketahui karena saksi bekerja bekerja di apotik Rafa di bagian meracik;
ne
ng
do
gu
lik
- Bahwa tugas saksi sebagai meracik dan saksi meracik jika ada pasien
yang konsultasi ke dokter dan creamnya diracik maka saksi yang
m
ub
- Bahwa dasar untuk meracik adalah resep dari dr. TRIFENA, berapa
ep
sumber komposisi adalah perintah dr. TRIFENA namun ada juga dijual
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Klinik Rafa adalah klinik kecantikan, operasional klinik tersebut pasien
a
R
datang untuk konsultasi dengan dokter dan selesai periksa dokter
si
memberikan resep dan datang ke apotik untuk mengambil obatnya
ne
ng
dan di apotik sudah di sediakan obat-obat yang akan diberikan ke
pasien klinik Rafa;
- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di
do
gu persidangan benar ada di apotik Rafa dan dijual berdasarkan resep,
ada yang dijual dipakaikan pada pasien untuk facial;
In
A
Saksi Yessi Puspita Andriani, menerangkan dibawah sumpah sebagai
berikut:
ah
lik
didatangkan dari apotik Rafa di Bandung berdasarkan pesanan
pasien;
am
ub
Saksi Dian Agustina, S.Farm., Apt. binti Agus Heriyanto, menerangkan
dibawah sumpah sebagai berikut:
ep
- Bahwa ketik saksi datang ke klinik Rafa, tidak pernah melihat
k
si
dibawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa produk berurusan dengan apotik, setiap pemesanan obat
ne
ng
do
gu
lik
ub
persyaratan keamanan kulit, menurut Ahli apakah obat ini dibuat oleh
dr. TRIFENA ataukah di apotik, kalau obat tidak dibuat oleh dr.
ka
TRIFENA, dokter hanya membuat resep artinya buatlah obat ini seperti
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa membuat resep berbeda dengan mengedarkan, resep itu
a
R
adalah permintaan obat oleh dokter kepada apotik;
si
- Bahwa tanggungjawab dari dokter adalah hanya permintaan kepada
ne
ng
resep saja, ketika pasien datang ke klinik lalu melakukan anamesa
setelah itu ada penegakan diagnosis dan setelah itu ada intervensi
bisa saja disuntik dsbnya, dan pasien tersebut membutuhkan obat
do
gu sesuai dengan Pasal 108 yang mempunyai keahlian adalah tenaga
kefarmasian maka dokter membuatkan resep untuk permintaan
In
A
kepada Apoteker;
- Bahwa yang bertanggungjawab dalam klinik adalah Apoteker karena
ah
lik
- Bahwa klinik adalah sistem pelayanan kesehatan kepada pasien,
sedangkan apotik adalah fasilitas sediaan farmasi untuk pengadaan,
am
ub
penyimpanan, mengelola dan menyerahkan sediaan farmasi, jadi
antara klinik dan apotik terpisah; - Bahwa apakah antara klinik dengan
ep
apotik bisa digabungkan, memang ada Bahwa klinik berhubungan
k
farmasi didalam nya, berarti apotik ada Apotekernya, kalau klinik ada
R
si
dokternya, kalau digabungkan menjadi satu maka yang bertanggung
jawab adalah tenaga medis, kalau dilihat dari Peraturan Pemerintah
ne
ng
do
gu
lik
ub
tidak terbukti maka secara otomatis unsur dengan sengaja dan unsur
setiap orang juga menjadi tidak perlu dibuktikan lagi;
ka
Orang”
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Menimbang bahwa unsur (1) yakni unsur “setiap orang” juga telah
a
R
terbukti;
si
b. Menimbang bahwa unsur (2) yakni unsur “dengan sengaja” juga telah
ne
ng
terbukti;
c. Menimbang bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa
saja yang didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan surat
do
gu dakwaannya, dalam hal ini adalah Terdakwa;
Bahwa dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama
In
A
tersebut di atas sangat tidak berdasar. Dalam putusan Pengadilan Negeri
Kelas IA Bandung Nomor 1382/PID.B/2014/PN.BDG tanggal 04 Maret
ah
lik
2015 tidak diuraikan sama sekali mengenai apa yang dimaksud dengan
setiap orang dan tidak diuraikan sama sekali mengenai teori-teori
kesengajaan di dalam hukum pidana;
am
ub
Bahwa dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama
dalam pertimbangannya tanpa menguraikan alasan dan dasar hukum
ep
yang jelas berdasarkan fakta-fakta, bukti-bukti serta keterangan saksi-
k
si
Bahwa mencermati berbagai pertimbangan putusan Judex Facti
tingkat pertama mengenai pembuktian unsur “setiap orang” dan unsur
ne
ng
do
gu
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 197 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan”. Mengingat unsur “memproduksi atau
In
A
lik
ub
pemesanan sediaan farmasi yang tidak punya izin edar tersebut adalah
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa yang melakukan pemesanan barang bukan saksi, apabila ada
a
R
suplayer datang ke dokter untuk menawarkan produk dan bila dokter
si
mengambil produk itu maka dokter menyuruh ke apotik dan sebelum
ne
ng
ke apotik saksi yang menerimanya dan dicatat;
- Bahwa barang-barang di klinik Rafa ada yang di pesan dan ada Sales
yang datang menawarkan, Sales datang ke dr. TRIFENA karena dr.
do
gu TRIFENA sebagai dokternya dan sebagai penanggung jawab, setelah
dari dokter jika dokter setuju mengambil produknya nanti Sales datang
In
A
ke apotik bahwa barangnya dipesan dan akan dikirim dan setelah
barang datang ke apotik Saksi yang menerima;
ah
- Bahwa dasar untuk meracik yaitu atas dasar resep dokter dan hasil
lik
racikan di kirim ke klinik Rafa Cabang Pajajaran dan Garut serta
Cabang Tasikmalaya setelah pasien konsultasi ke dokter;
am
ub
Saksi Fitri Pratiwi binti Wijayanto, menerangkan bahwa sumpah sebagai
berikut:
ep
- Bahwa tugas saksi sebagai meracik dan saksi meracik jika ada pasien
k
yang konsultasi ke dokter dan cream nya di racik maka saksi yang
ah
si
dokter;
- Bahwa dasar untuk meracik adalah resep dari dr. TRIFENA, berapa
ne
ng
sumber komposisi adalah perintah dr. TRIFENA namun ada juga dijual
ke pasien langganan yang sudah biasa konsul dengan dr. TRIFENA;
do
gu
lik
ub
Dari hal tersebut di atas terlihat jelas majelis hakim gegabah mengambil
R
dalam mendengar kesaksian para saksi, karena jelas ada beberapa hal;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jika mengacu pada definisi dan penjelasan tentang resep pada tulisan
si
Dina Tri Amalia, Asep Sukohar dalam Juke, Volume 4, Nomor 7, Ma ret
Tahun 2014 yaitu “Rational Drug Prescription Writing” dan Jas A.
ne
ng
Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep. Edisi ke-2.
Medan: Universitas Sumatera Utara Press; 2009. Him 1-15, Syamsuni
HA. Bab I: Konsep Kefarmasian. Dalam: Elviana E, Syarief WR, editor.
do
gu Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. hlm. 1-38;
Definisi resep
In
A
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi,
dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-
ah
lik
menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat
kepada pasien (Syamsuni, 2006);
am
ub
Jenis Jenis Resep
1. Resep standar (RJ. Officinalis), yaitu resep yang komposisinya telah
ep
dibakukan dan dituangkan ke dalam buku farmakope atau buku
k
si
dimodifikasi atau diformat oleh dokter, bisa berupa campuran atau
tunggal yang diencerkan dalam pelayanannya harus diracik terlebih
ne
ng
dahulu;
3. Resep medicinal. Yaitu resep obat jadi, bisa berupa obat paten,
do
gu
lik
ub
Penulisan Resep
1. Pengertian Penulisan Resep
ka
tidak langsung, ditulis jelas dengan tinta, tulisan tangan pada kop
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
apotek agar diberikan obat dalam bentuk sediaan dan jumlah
a
R
tertentu sesuai permintaan kepada pasien yang berhak;
si
Dengan kata lain:
ne
ng
1. Penulisan resep artinya mengaplikasikan pengetahuan dokter
dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep
menurut kaidah dan peraturan yang berlaku, diajukan secara
do
gu tertulis kepada apoteker di apotek agar obat diberikan sesuai
dengan yang tertulis. Pihak apoteker berkewajiban melayani
In
A
secara cermat, memberikan informasi terutama yang menyangkut
dengan penggunaan dan mengkoreksinya bila terjadi kesalahan
ah
lik
rasional, artinya tepat, aman, efektif, dan ekonomis;
2. Wujud akhir kompetensi dokter dalam medical care, secara
am
ub
komprehensif menerapkan ilmu pengetahuan dan keahliannya di
bidang farmakologi & teraupetik secara tepat, aman dan rasional
ep
kepada pasien khususnya masyarakat pada umumnya (Jas,
k
2009);
ah
Penulis Resep
R
si
Menurut Jas (2009) yang berhak menulis resep adalah :
- Dokter Umum;
ne
ng
do
gu
hanya hewan;
Format Penulisan Resep
Menurut Jas (2009), resep terdiri dari 6 bagian :
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute
a
R
dan interval waktu pemberian harus jelas untuk keamanan
si
penggunaan obat dan keberhasilan terapi;
ne
ng
5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan/paraf dokter penulis resep
berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut;
6. Pro (diperuntukkan): dicantumkan nama dan umur pasien.
do
gu Teristimewa untuk obat Narkotika juga harus dicantumkan alamat
pasien (untuk pelaporan ke Dinkes setempat);
In
A
Tanda-tanda pada resep
1. Tanda Segera, yaitu:
ah
lik
segera atau peringatan dapat ditulis sebelah kanan atas atau
bawah blanko resep, yaitu:
am
ub
- Cito! = Segera;
- Urgent = Penting;
ep
- Statim = Penting Sekali;
k
si
2. Tanda resep dapat diulang.
Bila dokter menginginkan agar resepnya dapat diulang, dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Resep yang mengandung narkotik tidak boleh ada iterasi yang
a
R
artinya dapat diulang; tidak boleh ada m.i. (mihipsi) yang berarti
si
untuk dipakai sendiri; tidak boleh ada u.c. (usus cognitus) yang
ne
ng
berarti pemakaiannya diketahui;
Resep dengan obat narkotik harus disimpan terpisah dengan
resep obat lainnya (Jas, 2009);
do
gu 2. Prinsip penulisan resep di Indonesia adalah :
Setiap negara mempunyai ketentuan sendiri tentang informasi apa
In
A
yang harus tercantum dalam sebuah resep (WHO, 1994). Berikut ini
prinsip penulisan resep yang berlaku di Indonesia (Jas, 2009):
ah
1. Obat ditulis dengan nama paten/ dagang, generik, resmi atau kimia;
lik
2. Karaktaristik nama obat ditulis harus sama dengan yang tercantum
di label kemasan;
am
ub
3. Resep ditulis dengan jelas di kop resep resmi;
4. Bentuk sediaan dan jumlah obat ditentukan dokter penulis resep;
ep
5. Signatura ditulis dalam singkatan bahasa latin;
k
Menulis Resep
R
si
Resep ditulis pada kop format resep resmi dan harus menepati ciri-ciri
yang berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
4. Dalam penulisan nama obat karaktar huruf nama obat tidak boleh
R
berubah, misal:
es
ng
menjadi Farmaton F;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Signatura ditulis dengan jelas, tutup dan paraf;
a
R
6. Pro atau peruntukkan obat dan umur pasien ditulis, misalnya Tn.
si
Amir, Ny. Supiah, Ana (5 tahun);
ne
ng
7. Untuk dua sediaan, besar dan kecil. Bila dibutuhkan yang besar,
tulis volume sediaan sesudah bentuk sediakan;
8. Untuk sediaan bervariasi, bila ada obat dua atau tiga konsentrasi,
do
gu sebaiknya tulis dengan jelas, misalnya: pediatric, adult, dan forte
(Jas, 2009);
In
A
2. Menulis resep merupakan kewenangan Pemohon Kasasi sebagai dokter
termasuk menentukan jenis dan jumlah obat yang dijamin oleh undang-
ah
lik
undang yaitu. jika majelis hakim menilai ini sebagai suatu tindakan
pelanggaran hukum maka majelis hakim jelas salah menilai dan
menelaah
am
ub
Bahwa atas perintah Terdakwa, karyawan klinik Rafa juga telah
mengirimkan sediaan farmasi a quo ke cabang - cabang klinik Rafa di
ep
Tasikmalaya, Garut dan Jakarta;
k
si
klinik Rafa Cabang Pajajaran, Garut, Tasikmalaya dan cabang-cabang
lainnya, sangat keliru, sesat dan menyesatkan serta tidak pernah terbukti
ne
ng
do
gu
kesimpulan ini, padahal tidak ada satu saksi atau alat bukti apapun yang
menjelaskan hal itu;
Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama seolah-olah
In
A
lik
ub
Wachid, Alfajri Anwar, Jajat Setia Permana, S.Si., Apt. Latsmi, Fitri Pratiwi
ep
Agus Heriyanto, Prof. dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd. FAACS dibawah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa ketentuan peracikan harus dilakukan oleh orang yang
a
R
mempunyai keahlian/berkewenangan, yaitu oleh apoteker dan asisten
si
apoteker. Selain itu tidak dibolehkan, kemudian peracikan berdasarkan
ne
ng
resep dokter dan diracik khusus untuk pasien;
- Bahwa untuk melakukan racikan dilakukan oleh Angelika Yumi Cahya
dan Fitri Pratiwi atas dasar resep dokter, selanjutnya diteruskan ke
do
gu bagian produk;
- Bahwa dasar untuk meracik yaitu atas dasar resep dokter dan hasil
In
A
racikan di kirim ke klinik Rafa cabang Pajajaran dan Garut serta
Cabang Tasikmalaya setelah pasien konsultasi ke dokter;
ah
lik
datang untuk konsultasi dengan dokter dan selesai periksa dokter
memberikan resep dan datang ke apotik untuk mengambil obatnya
am
ub
dan di apotik sudah disediakan obat-obatan yang diberikan ke pasien
klinik Rafa;
ep
- Bahwa produk kosmetik Rafa diberikan ke pasien yang sudah
k
si
membuatkan resep sesuai dengan kondisi pasien dan setelah itu
dibuatkan racikannya di Bandung karena bahannya hanya ada di
ne
ng
Bandung;
- Bahwa bentuk obat yang dikirim dari klinik Rafa Bandung ke klinik
do
gu
lik
ub
ahli lalu ahli berikan obat dan setelah dia pulang, Ahli katakan nanti
R
habis obat konsultasi lagi ke ahli lalu dia laporkan kondisinya seperti
es
apa, ahli katakan, Bapak mau datang lagi ke klinik saya, jawabnya
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“waduh terlalu jauh”, bisa tidak kalau dikirim, lalu ahli kirim, kenapa
a
R
dikirim karena ahli tahu kondisi pasien;
si
- Bahwa resep berlaku dimana saja asalkan ada barang kalau tidak ada
ne
ng
barang lain lagi ceritanya sehingga harus dikirim dari tempat yang
mempunyai barang tersebut;
- Bahwa pasien yang datang ke klinik Saksi dari Jakarta dan setelah
do
gu obat habis lalu ahli kirimkan lagi, obatnya yang ahli kirim tersebut
dibuatkan di apotik di tempat ahli dan diracik oleh Apoteker dan bukan
In
A
diracik ditempat lain ;
- Bahwa produksi obat, tidak diproduksi secara/global tetapi di dibuat
ah
berdasarkan resep;
lik
- tentang barang tidak pernah dijual langsung ke pasien tetapi melalui
apotik;
am
ub
- Bahwa dokter klinik harus menulis resep sesuai kondisi pasien;
- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan di persidangan saksi
ep
menerangkan tidak pernah melihat produk seperti itu di Kimia Farma;
k
- Bahwa dr. TRIFENA sebagai dokter di klinik Rafa, jika pasien datang
ah
si
kepada pasien tidak termasuk mengedarkan tetapi mengobati kalau
mengedarkan itu menjual kepada siapa saja;
ne
ng
- yang menyatakan adanya produk dari apotek Rafa dan klinik Rafa
Health and Beauty Lifestyle yang dijual bebas atau ada di pasaran;
do
gu
- Menurut ahli apakah obat ini dibuat oleh dr. TRIFENA ataukah di
apotik, obat tidak dibuat oleh dr. TRIFENA, dokter hanya membuat
resep artinya buatlah obat ini seperti ini dan serahkanlah kepada
In
A
lik
mengedarkan;
- Bahwa membuat resep berbeda dengan mengedarkan, resep itu
m
ub
ada penegakan diagnosis dan setelah itu ada intervensi bisa saja
ah
ng
kepada apoteker;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dapat ditarik kesimpulan dari kesaksian para saksi di atas bahwa
si
Apotik Rafa lah yang melakukan kegiatan pendistribusian sediaan
farmasi, dan itupun berdasarkan resep dokter di setiap cabang KLINIK
ne
ng
Rafa bukan hanya Terdakwa saja lalu dituangkan dalam surat pesanan
yang dibuat pihak cabang klinik Rafa kepada Apotik Rafa bukan Klinik
Rafa. Hal ini sesuai dengan Surat Pesanan (Terlampir);
do
gu Berkaitan dengan “pengiriman”dari apotik Rafa Bandung kepada klinik
Rafa Garut, Tasikmalaya dan cabang-cabang lainnya, tidak dapat
In
A
Dikategorikan sebagai kegiatan “mengedarkan” sebagaimana
pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama mengingat semua
ah
lik
obat yang dibuat atau diracik oleh apotik Rafa Bandung didasarkan
pada resep dokter dan resep-resep tersebut diperoleh setelah pasien
berkonsultasi dengan dokter pada klinik Rafa cabang Tasik, Garut dan
am
ub
sebagainya. Dengan demikian, pembuatan sediaan farmasi yang
dilakukan di apotik Rafa Bandung tersebut tetap didasarkan pada
ep
kondisi masing-masing pasien;
k
si
edar, maka pertanggungjawabannya bukan terletak pada Termohon
Banding/Terdakwa melainkan pada apoteker sebagai pihak yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2.4. Bahwa Majelis Hakim (Judex Facti) tidak tepat mengaitkan antara
a
R
si
kepemilikan, kepenguasaan, penyimpanan, pertanggungjawaban dan
tindakan peredaran sediaan farmasi dengan pasal 197 Undang-
ne
ng
Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2.4.1. Bahwa Majelis Hakim (Judex Facti) tidak tepat mengaitkan
antara kepemilikan, kepenguasaan, dan penyimpanan dengan
do
gu unsur "barang siapa" dalam pasal 197 Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan", walaupun dalam
In
A
pertimbangan Majelis Hakim (Judex Facti) diketahui bahwa
Pemohon Kasasi merupakan dokter konsultan yang bekerja dan
ah
lik
digaji setiap bulan yang memberikan pelayanan kesehatan di
klinik Kecantikan Rafa Health and Beauty Lifestyle dengan
memberikan resep obat kepada pasien, bahwa Pemohon
am
ub
Kasasi bukan pihak yang bertanggung jawab terhadap
pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat. Unsur
ep
pertanggungjawaban dan tindakan peredaran sediaan farmasi
k
si
jawab apotik Rafa. Sesuai dengan kesaksian ahli:
Ahli 3 Sundoyo, S.H., M.K.M., M.Hum. dibawah sumpah memberikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pasal 108 dikatakan bahwa pekerjaan kefarmasian (1) praktik
a
R
kefarmasian meliputi pembuatan, pengamanan, pengadaan,
si
penyimpanan dan pendistribusian obat dan pelayanan obat atas
ne
ng
resep dokter itu hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan, jadi yang dimaksud Pasal
98 (2) yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan itu terjawab
do
gu pada Pasal 108 (1) tersebut;
- Bahwa sehubungan dengan keahlian tersebut, seorang dokter
In
A
memberikan resep kepada pasien apakah termasuk
mengedarkan? Terkait dengan dokter dan berbicara masalah
ah
lik
Undang-Undang Kesehatan mulai dari Pasal 1-29 mengatur
tentang tenaga kesehatan, tetapi khusus untuk dokter secara
am
ub
spesifik diatur dalam Pasal 35 yang telah dijelaskan kewenangan
dokter telah di atur dari A-Z salah satunya kewenangan Dokter
ep
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
k
Kedokteran;
ah
si
adalah permintaan obat oleh dokter kepada apotik;
- Bagaimanakah antara dokter dengan Apoteker? Setiap tenaga
ne
ng
do
gu
lik
ub
anamesa setelah itu ada penegakan diagnosis dan setelah itu ada
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keahlian adalah tenaga kefarmasian maka dokter membuatkan
a
R
resep untuk permintaan kepada Apoteker;
si
- Bahwa yang bertanggungjawab dalam klinik adalah Apoteker
ne
ng
karena tenaga kefarmasian adalah Apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian;
- Bahwa Apoteker yang tidak pernah ada di suatu klinik dan yang
do
gu ada hanya Asisten apoteker dan diklinik itu ada barangnya yang
pemesan sesuai dengan fakturnya adalah dr. TRIFENA, dalam hal
In
A
pertanggungjawabannya di dalam Undang-Undang maupun
Peraturan Pemerintah kewenangan Apoteker sudah diatur bahwa
ah
lik
2009 Pasal 25. ayat (1) bahwa seorang Apoteker itu boleh
mendirikan apotik dengan modal sendiri, ayat (2) bahwa modal itu
am
ub
adalah modal orang lain maka harus ada kerjasama dalam akta
perjanjian, jadi tanggungjawab pekerjaan kefarmasian itu ada
ep
pada apoteker bukan ada pada pemilik modal, jika dikaitkan
k
si
Apoteker, baik Apoteker itu mau datang 1 kali, 2 kali, begitupun
yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum bahwa di klinik itu ada
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pemerintah klinik;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
modal sendiri, ayat (2) bahwa modal itu adalah modal orang lain
a
R
maka harus ada kerjasama dalam akta perjanjian, jadi
si
tanggungjawab pekerjaan kefarmasiani itu ada pada apoteker
ne
ng
bukan ada pada pemilik modal, jika dikaitkan dengan pertanyaan
Jaksa Penuntut Umum bahwa yang bertanggungjawab terhadap
pekerjaan kefarmasian tetap pada Apoteker; Pasal 47 Peraturan
do
gu Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, Pasal 25 Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tanggung jawab tetap melekat
In
A
pada Apoteker;
2.4.2. Bahwa Majelis Hakim (Judex Facti) tidak tepat mengaitkan antara
ah
lik
pertanggungjawaban dan tindakan peredaran sediaan farmasi
dengan pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan", karena barang yang disita dan dijadikan sebagai alat
am
ub
bukti oleh PPNS Balai Besar POM Bandung sesuai dengan surat
tanda penerimaan barang bukti Nomor STPB/18/IV/2013/BBPOM-
ep
PPNS tertanggal 19 April 2013 sesuai dengan berita acara penyitaan
k
si
dipisah menjadi 3 (tiga) bagian yaitu barang-barang milik klinik Rafa,
barang-barang milik apotik Rafa dan barang-barang untuk penelitian
ne
ng
Termohon Banding;
A. Barang Milik Klinik
do
gu
lik
ub
di klinik
2 Soin Mandarin Skin Matrix Jakarta 9 Dus Serum untuk
ka
ep
perawatan facial
di klinik
ah
perawatan facial
es
M
di klinik
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4 Serum Gold Medcos Jakarta 10 Amp Serum untuk
si
perawatan facial
di klinik
ne
ng
5 Vit. C Ampul Skin Matrix Jakarta 5 Dus Serum untuk
perawatan facial
do
di klinik
gu 6 Open PoreAmp Skin Matrix Jakarta 11 Amp Serum untuk
perawatan facial
In
A
di klinik
7 Firming Amp Skin Matrix Jakarta 16 Amp Serum untuk
ah
lik
perawatan facial
di klinik
am
ub
8 Whitening Amp Skin Matrix Jakarta 51 Amp Serum untuk
perawatan facial
di klinik
ep
k
si
di klinik
10 Whitening Oxy Cosmobeaute 5 Amp Serum untuk
ne
ng
do
11 Oxy Derma Cosmobeaute 10 Amp Serum untuk
gu
lik
di klinik
13 Dermaclar Medcos Jakarta 3 Amp Serum untuk
m
ub
perawatan facial
di klinik
ka
perawatan facial
ah
di klinik
R
perawatan facial
M
ng
di klinik
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16 Mesologica (Vi. Herca Jakarta 4 Amp Serum untuk
si
C) perawatan facial
di klinik
ne
ng
17 Mesologica Herca Jakarta Serum untuk
DMAE perawatan facial
do
di klinik
gu 18 Breast Fit Herca Jakarta 16 Amp Serum untuk
System perawatan facial
In
A
di klinik
19 Omeo formula Herca Jakarta 10 Amp Serum untuk
ah
lik
perawatan facial
di klinik
am
ub
20 Tationil 600 Pasar Pramuka 40 Amp Serum untuk
Jakarta perawatan facial
di klinik
ep
k
perawatan facial
R
si
di klinik
22 Inno TDS Anti Radian Elok Jakarta 1 Dus Serum untuk
ne
ng
do
Radian Elok Jakarta 1 Dus Serum untuk
gu
lik
di klinik
25 Inno Peel Radian Elok Jakarta 1 Dus Serum untuk
m
ub
di klinik
R
ng
di klinik
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
28 Inno Peel Skin Radian Elok Jakarta 2 Dus Serum untuk
si
perawatan facial
di klinik
ne
ng
29 Inno Peel anti Radian Elok Jakarta 1 Dus Serum untuk
Aging 15 ml perawatan facial
do
di klinik
gu 30 Inno Peel Radian Elok Jakarta 1 Dus Serum untuk
Whitening perawatan facial
In
A
di klinik
31 Inno Peel Radian Elok Jakarta 1 Dus Serum untuk
ah
lik
Lactobio perawatan facial
di klinik
am
ub
32 Kojic Acid Pasar Pramuka 10 Amp Serum untuk
perawatan facial
di klinik
ep
k
si
di klinik
34 Puremed Medcos Jakarta 4 Box Serum untuk
ne
ng
do
35 Blue Peel Obagi Medical-USA 5 Amp Serum untuk
gu
perawatan facial
di klinik
In
A
lik
di klinik
37 Pure Reducer CDE/Lessential 1 Dus Serum untuk
m
ub
perawatan facial
ah
di klinik
R
perawatan facial
M
ng
di klinik
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
40 Street Marck Radian elok Jakarta 9 Botol Serum untuk
si
perawatan facial
di klinik
ne
ng
41 Fine T Solution Radian elok Jakarta 18 Botol Serum untuk
perawatan facial
do
di klinik
gu 42 Pigmen control Radian elok Jakarta 13 Botol Serum untuk
perawatan facial
In
A
di klinik
43 Tret 0,025 SDM (Vitacid 0,025) 10 Gram Krim untuk
ah
lik
DKL9428600229 perawatan facial
di klinik
am
ub
44 CHA-1 Kode racikan 1 Kalen Krim untuk
(niacef + melanox) g perawatan facial
produk SDM di klinik
ep
k
DKL9828602728A1
ah
DKL9728602429A1
R
si
45 Serum B3H kode racikan (vit C+ 1 Botol Serum untuk
AHA/BHA Serum perawatan facial
ne
ng
do
gu
di klinik
47 Apple Stem Medcos Jakarta 1 Dus Serum untuk
ah
lik
perawatan facial
di klinik
m
perawatan facial
ka
di klinik
ep
ng
di klinik
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
51 Face Mask Cosmobeaute 28 Box masker untuk
si
Whitening Jakarta perawatan facial
di klinik
ne
ng
52 Face Mask (Anti Cosmobeaute 18 Box masker untuk
Wringkle) Jakarta perawatan facial
do
di klinik
gu 53 24 K Pasar baru Jakarta 5 Box masker untuk
perawatan facial
In
A
di klinik
54 Pear Instant Pasar baru Jakarta 11 Box masker untuk
ah
lik
perawatan facial
di klinik
am
ub
55 Facial Wash MAXIMA Jakarta 2 Jerige sabun untuk
acne n perawatan facial
di klinik
ep
k
si
NA18131203210 di klinik
57 Pro natural 2000 Budi Andhika 1 Jerige cleansing milk
ne
ng
do
58 Facial wash Maxima Jakarta 1 Jerige sabun untuk
gu
n perawatan facial
di klinik
In
A
lik
Judex Facti tingkat pertama dan tidak dapat pula dikategorikan sebagai
ka
Registrasi Obat dalam Pasal 2 poin 4 diatur dengan tegas bahwa obat
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk uji klinik dan obat sampel untuk registrasi tidak perlu memperoleh
si
izin edar;
Bahwa berdasarkan Permenkes Nomor 1010 Tahun 2008 tentang
ne
ng
Registrasi Obat dalam Pasal 2 poin 4 diatur dengan tegas bahwa obat
yang penggunaannya khusus atas permintaan dokter; obat donasi; obat
untuk uji klinik dan obat sampel untuk registrasi tidak perlu memperoleh
do
gu izin edar.
1) Obat yang diedarkan di wilayah Indonesia, sebelumnya harus
In
A
dilakukan registrasi untuk memperoleh izin edar;
2) Izin edar dilakukan oleh menteri
ah
lik
4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
untuk:
am
ub
1. Obat penggunaan khusus atas permintaan dokter;
2. Obat do nasi;
ep
3. Obat untuk uji klinik;
k
Bahwa seluruh obat yang tersebut di atas adalah obat atas permintaan
R
si
dokter dan digunakan untuk tindakan pelayanan kesehatan di klinik, dan
tidak pernah diperjualbelikan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Skinesse alfacid 10 cream NA 18140101154
si
Skinesse acne care oil control NA 18140102488
AZA 20 cream DKL 0535801029A1
ne
ng
Skinesse Vitalizing Complex Cream NA 1810102553
Skinesse Whitening Face Cream NA 18141900144
do
gu Isoflamed
Primaderma Sun Protection Cream R01
NA 18142000018
NA 18150100452
In
Skinesse Protection Cream OF 30 Natural NA 18111700231
A
Skinesse Sun Protection Cream OF 30 NA 18111700249
Pink
ah
lik
Skinesse Sun Protection Cream OF 30 NA 18111700230
Clinex DKL 9728602429A1
am
ub
Cream Theraskin NA 18140102994
Vitacid 0,1 DKL 9028600229AI
ep
Desolex DKL 9728602529A1
k
R
Vitacid 0,05 DKL 9428600229CI
si
Melanox DKL 9728602429A1
ne
ng
do
gu
lik
ub
86, 90, 103, 105-110 (sesuai Lampiran Surat Tanda Penerimaan Barang
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bukti Nomor STPB/18/14/2013/BBPOM-PPNS tertanggal 19 April 2013).
si
Barang-barang tersebut adalah sebagai berikut :
No Nama Barang Sumber Jumla ukura Keterangan
ne
ng
h n
Customized Produk
do
Progestero I L- compounding Penelitian S2
gu 1
Cream Singapore
1 pot 30 gr
Udayana
melalui resep
In
A
Customized Produk
Progestero I B- compounding Penelitian S2
2 3 pot 30 gr
ah
lik
Cream Singapore Udayana
melalui resep
am
ub
Customized Produk
Testosterone 2 compounding Penelitian
3 4 pot 30 gr
% Singapore Presentasi
ep
k
melalui resep
ah
Customized Produk
R
7 Keto DEA compounding 13 30 Penelitian
si
4
Kap Singapore botol kaps Presentasi
ne
ng
melalui resep
Customized Produk
compounding 30 Penelitian
do
gu
lik
menunggu label
AFU Jakarta Bedak telah
Bedak TRF 279
7 14 gr dinotifikasi,
m
ub
(Pink) buah
menunggu label
ka
9 4 botol Penelitian
M
kaps
ng
Presentasi
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Cosmobeaute Produk
si
10 Nutrient Acne Jakarta 2 set 10 ml Penelitian
Presentasi
ne
ng
Nutrient Cosmobeaute Produk
11 Whitening Jakarta 3 set 10 ml Penelitian
do
Presentasi
gu Nutrient
Cosmobeaute Produk
12 Jakarta 1 set 10 ml Penelitian
In
Slimming
A
Presentasi
Nutrient Anti Cosmobeaute Produk
ah
lik
13 Aging Jakarta 1 set 10 ml Penelitian
Presentasi
am
ub
Cosmobeaute Produk
Nutrient Acne
14 Jakarta 1 set 10 ml Penelitian
+
Presentasi
ep
k
Cosmobeaute Produk
Nutrient
ah
si
Presentasi
ne
ng
do
tersebut digunakan untuk penelitian dimana saat ini Termohon Banding
gu
membutuhkan sampel produk dari semua aspek bidang agar bisa diuji
dan diteliti efek samping, hasilnya dan turunannya (bukti terlampir);
ah
lik
Produk sediaan farmasi ini merupakan produk yang didapat dari sesama
peneliti (dipinjamkan), dibeli dari ajang pameran produk kecantikan resmi
di Indonesia (contohnya Cosmobeaute) ataupun kiriman sample dari
m
ub
es
notifikasi BPOM;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama juga dengan
a
R
si
tegas telah mengakui hal tersebut. Hal mana tertuang dalam
pertimbangannya berikut ini:
ne
ng
a. Menimbang bahwa sediaan farmasi tersebut sebagian hanya untuk
penelitian; (pertimbangan halaman 49)
b. Menimbang bahwa didalam pembelaannya Terdakwa telah
do
gu menyangkal
telah melakukan tindakan pengedaran sediaan farmasi tanpa izin edar
In
A
dan menyatakan sediaan farmasi a quo digunakan untuk penelitian
yang sedang Terdakwa lakukan (pertimbangan halaman 50);
ah
lik
C. Barang-Barang Milik Apotik Rafa
Diluar berbagai jenis barang yang tersebut dalam angka 1 dan angka 2 di
atas, barang-barang atau sediaan farmasi tersebut merupakan barang-
am
ub
barang atau sediaan farmasi milik apotik Rafa. Barang-barang tersebut
adalah sebagai berikut:
ep
Penulisan
k
si
BPOM
ne
1 AFA 10 Theraskin AFA CDE/ 1dus 10gr Resep
ng
do
gu
96 Tasik,
Padjajaran
In
A
lik
ub
ep
12 Padjajaran
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
NA181401011 → Sidoarjo Garut, cab.
si
57 Jawa Timur Tasik,
Padjajaran
ne
ng
5 CHA-1 Primaderma PT First 16pot 10gr Resep
Koji White Medipharma Dokter dari
do
cream → Sidoarjo Garut, cab.
gu NA181519001 Jawa Timur Tasik,
35 Padjajaran
In
A
6 CAN NIACEF SDM 20pot 10gr Resep
DKL98286027 Dokter dari
ah
lik
28A1 Garut, cab.
Tasik,
am
Padjajaran
ub
7 GA-3 Skinesse PT First 8pot 10gr Resep
alfacid 10 Medipharma Dokter dari
ep
k
R
54 Padjajaran
si
8 Acne Cream Skinesse acne PT First 5pot 10gr Resep
ne
ng
do
gu
18140102488 Padjajaran
9 AZS AZA 20 cream Pharmacore 9pot 10gr Resep
In
A
lik
Tasik,
Padjajaran
10 WR Cool Skinesse PT First 4pot 10gr Resep
m
ub
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
NA181419001 Jawa Timur Tasik,
si
44 Padjajaran
12 WR ISO Isoflamed Immortal 6pot 10gr Resep
ne
ng
NA Jakarta Dokter dari
18142000018 Garut, cab.
do
Tasik,
gu Padjajaran
13 SPF warna Primaderma PT First 19pot 10gr Resep
In
A
Sun Protection Medipharma Dokter dari
Cream R01 → Sidoarjo Garut, cab.
ah
lik
NA181501004 Jawa Timur Tasik,
52 Padjajaran
am
ub
14 SPF Natural Skinesse PT First 20pot 10gr Resep
Protection Medipharma Dokter dari
Cream OF → Sidoarjo Garut, cab.
ep
k
R
18111700231
si
15 SPF Pink Skinesse Sun PT First 22pot 10gr Resep
ne
ng
do
gu
NA181117002 Padjajaran
49
In
A
lik
ub
Daily Padjajaran
R
es
Moisturizing
M
Cream
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
NA1811170023
si
0
NA181401024
ne
ng
64
18 SPF Pink + Skinesse Sun PT First 1pot 10gr Resep
do
H2 Protection Medipharma Dokter dari
gu Cream OF 30 → Sidoarjo Garut, cab.
Pink+ melanox Jawa Timur Tasik,
In
A
NA1811170024 SDM Padjajaran
9
ah
lik
DKL97286024
29A1
am
ub
CL2 Protection Medipharma Dokter dari
Cream OF 30 → Sidoarjo Garut, cab.
ep
k
R
NA181117002 Jakarta
si
49
ne
ng
DKL04353010
01A1
20 SPF CL 2 Skinesse Sun PT First 13pot 10gr Resep
do
gu
0
lik
DKL04353010
01A1
m
ub
ep
Skinnesse Padjajaran
R
Daily
es
M
Moisturizing
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Cream
si
NA181401024
64
ne
ng
NA1811170024
9+
do
21 SPF Pink BB Skinesse Sun PT First 13pot 10gr Resep
gu Protection Medipharma Dokter dari
Cream OF 30 → Sidoarjo Garut, cab.
In
A
Pink+ Jawa Timur Tasik,
Skinnesse Padjajaran
ah
lik
Daily
Moisturizing
Cream
am
ub
NA181401024
64
ep
NA181117002
k
49+
ah
R
22 SPF BB nat Skinesse PT First 14pot 10gr Resep
si
Protection Medipharma Dokter dari
ne
ng
do
gu
Daily
Moisturizing
In
A
Cream
NA181401024
64
ah
lik
NA181117002
31
m
ub
ep
30
es
M
DKL98286027
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
28A1
si
24 Acne Marun Acne cream CDE/ 2pot 10gr Resep
Theraskin L'essential Dokter dari
ne
ng
NA181401029 Garut, cab.
94 Tasik,
do
Padjajaran
gu 25 KL 121 Vitacid 0,1 + SDM 11 pot 10gr Resep
melanox Dokter dari
In
A
DKL90286002 Garut, cab.
29AI Tasik,
ah
lik
DKL97286024 Padjajaran
29A1
am
ub
26 VA 13 Vitacid 0,025 SDM 5pot 10gr Resep
DKL94286002 Dokter dari
29CI Garut, cab.
ep
k
Tasik,
Padjajaran
ah
R
27 VA21 Vitacid 0,05+ SDM 8pot 10gr Resep
si
desolex Dokter dari
ne
ng
do
gu
29A1
28 KL 111 Vitacid 0,025 SDM 8pot 10gr Resep
In
A
lik
29CI Tasik,
DKL97286024 Padjajaran
29A1
m
ub
Padjajaran
R
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DKL94286002 klinik Cab.
si
29CI Garut, Tasik,
DKL97286024 Padjajaran
ne
ng
29A1
31 ACTC Vitacid SDM 4pot 10gr Resep
do
0,025+medikli Dokter dari
gu n klinik Cab.
DKL94286002 Garut,
In
A
29CI Tasik,
Padjajaran
ah
lik
32 MACE Skinnesse PT First 1pot 10gr Resep
vitalizing Medipharma Dokter dari
am
ub
cream + Jawa Timur Tasik,
viatcid 0,05 NA Padjajaran
ep
k
1810102553
DKL94286002
ah
R
29CI
si
33 NALC Niacef+ SDM dan FM 2pot 10gr Resep
ne
ng
do
gu
DKL98286027 Padjajaran
28A1
In
A
NA181401024
86
ah
ub
Tasik,
Padjajaran
ka
ep
Garut, cab.
R
es
Tasik,
M
Padjajaran
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
36 Sabun hijau Sabun oily MAXIMA 43buah 60gr Resep
si
Dokter dari
Garut, cab.
ne
ng
Tasik,
Padjajaran
do
37 Cleansing Cleansing Budi Andhika 21botol 100ml Resep
gu milk milk Dokter dari
PRONATURA Garut, cab.
In
A
L Tasik,
181412 Padjajaran
ah
lik
NA181412025
99
am
ub
acne CA Dokter dari
18101201455 Garut, cab.
ep
k
Tasik,
Padjajaran
ah
R
39 Toner pink Face tonic Immortal 63botol 100ml Resep
si
normal Dokter dari
ne
ng
do
gu
Padjajaran
lik
ub
ep
es
resep KE Tasik,
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
APOTEK Padjajaran
si
L'essential
ne
ng
Keterangan :
CDE = Cipta Derma Essential → Tanggerang;
do
SDM = Surya Dermato Medical (PT. Surya Dermato Medical
gu Laboratoies) → Surabaya Pharmacore = PT. Pharmacore
Medical → Jakarta → Sidoarjo Jawa Timur;
In
A
3. Bahwa Judex Facti salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku
ah
lik
dengan memutus perkara tanpa melihat bukti yang telah disampaikan
penuntut umum maupun terdakwa
3.1.Bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam memberikan putusan, Hakim
am
ub
harus memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan dalam persidangan
sehingga dalam mengambil keputusan berdasarkan keyakinan yang
ep
diperoleh dari alat bukti yang diajukan;
k
3.2.Bahwa diketahui klinik Rafa Health & Beauty Lifestyle dan apotik Rafa
ah
R
merupakan 2 (dua) entitas yang berbeda hal tersebut dapat dibuktikan
si
sebagai berikut:
ne
1) Bahwa klinik Rafa Health & Beauty Lifestyle memiliki izin yang
ng
do
gu
lik
ub
sediaan farmasi;
ep
klinik yang HANYA bertanggung jawab atas kegiatan klinik dalam hal
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sundoyo, S.H., M.K.M, M.Hum. “dibawah sumpah memberikan
si
pendapat sebagai berikut:
Bahwa klinik adalah sistem pelayanan kesehatan kepada pasien,
ne
ng
sedangkan apotik adalah fasilitas sediaan farmasi untuk pengadaan,
penyimpanan, mengelola dan menyerahkan sediaan farmasi, jadi
antara klinik dan apotik terpisah;
do
gu Bahwa diketahui klinik Rafa merupakan klinik yang tidak melayani
kegiatan kefarmasian, sedangkan berkaitan dengan pengelolaan
In
A
apotik (termasuk didalamnya membuat obat) bukanlah tanggungjawab
Termohon Banding/Terdakwa. Termohon Banding/Terdakwa sebagai
ah
lik
dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di klinik Rafa Health &
Beauty Lifestyle, mempunyai kewenangan yang diatur dan dijamin
secara tegas dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
am
ub
Praktik Kedokteran tepatnya dalam Pasal 35 ayat (1). Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
ep
3.3.Bahwa dalam pertimbangannya Hakim (Judex Facti) tidak
k
si
tendensius dengan hanya mengambil pertimbangan berdasarkan
kesaksian para saksi dan saksi ahli secara tidak lengkap:
ne
ng
do
gu
lik
ub
dahulu mendapat izin edar adalah suatu ketentuan yang tertulis dalam
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bagi sediaan farmasi
si
yang berupa obat tradisional yang diproduksi oleh perorangan;
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
ne
ng
1010/Menkes/PER/XI/2008 tentang Registrasi Obat tepatnya pada
pasal 2 poin 4 diatur dengan tegas bahwa dikecualikan dari ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengenai izin edar untuk Obat
do
gu penggunaan khusus atas permintaan dokter; Obat Donasi; Obat untuk
Uji klinik dan Obat Sampel untuk Registrasi;
In
A
Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama dengan
tidak cermat menyatakan bahwa bahan yang digunakan untuk
ah
lik
perawatan kecantikan mengandung Hidrokinon dan Mercury yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dengan Pertimbangan Hukum
sebagai berikut: “Bahwa Hidrokinon dan Mercury merupakan sediaan
am
ub
farmasi yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan
manusia”;
ep
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan Bahwa
k
si
merupakan pernyataan yang tidak berdasar karena Hidrokinon sesuai
uji lab adalah Hidrokinon yang merupakan bahan produk racikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Contoh: 0713-0009.CK, Nomor Contoh: 0713-0007.CK dan Nomor
si
Contoh: 0713-0006.CK dapat dilihat dengan jelas bahwa jenis sediaan
farmasi Inno-Peel Whitening, Krim VA-21, Krim AZS, Krim GA-3, Krim
ne
ng
ACN tidak mengandung Hidrokinon dan tidak ada hasil laporan dari
badan pom yang menyatakan bahwa sediaan farmasi yang disita
mengandung mercury. Berkaitan dengan sediaan farmasi yang
do
gu mengandung Hidrokuinon, tentunya menjadi suatu permasalahan
esensial jika dikaitkan dengan kepemilikan barang tersebut.
In
A
Singkatnya, apakah barang-barang yang mengandung Hidrokinon itu
(yaitu produk dengan merek Melanox) milik klinik Rafa yang akan
ah
lik
dipergunakan untuk perawatan pasien ataukah milik apotik atau malah
sebagai milik Termohon Banding yang hanya akan digunakan untuk
penelitian? Hal ini tentunya akan membawa konsekuensi siapa yang
am
ub
harus bertanggungjawab atas barang-barang tersebut;
Bahwa barang-barang yang mengandung Hidrokinon itu (resep-resep
ep
yang menggunakan bahan racikan dengan produk Melanox) adalah
k
milik apotek Rafa yang dipergunakan untuk pasien sesuai resep dokter
ah
si
sebagai penanggung jawab apotek Rafa. Berkaitan dengan
kandungan Hidrokinon, pertimbangan putusan Judex Facti tingkat
ne
ng
do
gu
obat atau kosmetik tersebut belum memiliki ijin edar atau tidak
memenuhi standar maupun persyaratan keamanan, khasiat atau
ah
lik
ub
eksogen”;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Banding maupun Majelis Hakim tingkat pertama sama sekali tidak
si
mengerti mengenai masalah kandungan Hidrokuinon dan masalah
kesehatan;
ne
ng
Bahwa suatu sediaan farmasi yang mengandung Hidrokinon tidak
serta-merta dapat dikatakan sebagai sediaan farmasi yang tidak
memenuhi standar maupun persyaratan keamanan, khasiat atau
do
gu kemanfaatan dan mutu. Kandungan Hidrokinon dalam suatu sediaan
farmasi masih diperkenankan selama penggunaannya dalam batas-
In
A
batas yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan keterangan ahli Andi
Hakum, S.Sos., Alfajri Anwar dan Jajat Setia Permana, S.Si., Apt. yang
ah
lik
memberikan keterangannya dibawah sumpah berikut ini:
Bahwa hasil racikan itu ada produk yang mengandung Hidrokinon
artinya untuk peraturan itu diperbolehkan, tetapi ada batasan
am
ub
penggunaan jumlahnya hanya untuk sediaan kuku dan rambut dengan
jumlah 0,02% dan selain itu tidak diperbolehkan;
ep
Bahwa berkaitan dengan Hidrokinon yang terkandung dalam produk
k
racikan dengan kode CHA1, KL111, KL121, KL123 yang dibuat sesuai
ah
si
Kode produk Komposisi dan nomor
notifikasi
ne
ng
Niacef + Melanox
CHA1 DKL9828602728A1
do
gu
DKL9728602429A1
Vitacid 0,025 + Melanox
In
A
KL 111 DKL9428600229CI
DKL9728602429A1
ah
KL 121 DKL9028600229AI
DKL9728602429A1
m
ub
ep
DKL9728602429A1
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jilid IV, ISO (Informasi Seputar Obat), Martindale The Extra
a
R
Pharmocopeia, American Hospital Formulary Service Drug Information
si
(AHFS Drug Information), United State Pharmacopeae Drug
ne
ng
Imformation (USPDI) Britis National Formulary (BNF), MIMS atau I IMS
(Indonesia Index of Medical Spesialit), artikel dan iurnal ilmiah dimana
dinyatakan bahwa Hidrokinon masih merupakan zat aktif utama untuk
do
gu terapi hiperpiqmentasi yang boleh digunakan dibawah pengawasan
dokter;
In
A
Bahwa mengenai sediaan farmasi yang memenuhi persyaratan mutu
keamanan dan kemanfaatan diterangkan dalam Peraturan Pemerintah
ah
lik
Nomor 72 tahun 1998 BAB II pasal 2 poin 2a yang menyatakan :
“sediaan farmasi yang berupa bahan obat dan obat harus sesuai
dengan persyaratan dalam buku farmakope atau buku standar lainnya
am
ub
yang ditetapkan oleh menteri”;
Bahwa dalam petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan
ep
kefarmasian di apotek (SK Nomor 1027/Menkes/SK7IX/2004)
k
si
edisi terakhir yaitu edisi IV, Informasi Speslite Obat (ISO) dan Informasi
Obat Nasional Indonesia (IONI), Martindale The Extra Pharmocopeia,
ne
ng
do
gu
lik
ub
khususnya dokter pada klinik Rafa merupakan bahan obat yang boleh
digunakan dibawah pengawasan dokter. Adapun prosentase
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
922/Menkes/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian
R
Izin apotik, dimana diatur bahwa Resep adalah permintaan tertulis dari
si
Dokter, Dokter Gigi. Dokter Hewan kepada Apoteker Pengelola apotik
ne
ng
untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Selanjutnya, berdasarkan Pasal 14 Peraturan Menteri Kesehatan
do
gu Nomor 922/Menkes/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan Tata Cara
Pemberian Izin apotik diatur dengan tegas bahwa apotik wajib
In
A
melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan dan pelayanan
resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker sebagai pengelola
ah
lik
apotik Dengan demikian, yang bertanggungjawab atas peracikan,
pembuatan, pendistribusian dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan obat adalah Apoteker;
am
ub
Bahwa sejak klinik Rafa beroperasi sejak tahun 2007 sampai dengan
sekarang tidak pernah ada pasien atau keluarganya yang mengeluh
ep
atau merasa dirugikan terkait dengan pelayanan kesehatan dan
k
si
Apt. binti Agus Heriyanto yang menerangkan dibawah sumpah bahwa:
- Bahwa setahu saksi selama ini tidak ada masyarakat yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus bertanggungjawab adalah PT. Surya Dermato Medika
si
Laboratories jika ada hal-hal terkait dengan produk tersebut di atas;
Dengan demikian, pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama
ne
ng
yang menyatakan: “Bahwa Hidrokinon dan Mercury merupakan
sediaan farmasi yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan
manusia". haruslah dibatalkan;
do
gu Pernyataan Hakim tentang mercury sangat tendensius dan jelas-jelas
merupakan tindakan kriminalisasi terhadap Pemohon Kasasi karena
In
A
dalam persidangan tidak ditemukan fakta atau bukti bahwa bahan
atau sediaan farmasi yang disita mengandung Mercury. Hal ini jelas
ah
lik
menunjukkan bahwa Hakim bertindak subyektif karena sudah
menghakimi pemohon kasasi tanpa bukti dan fakta yang jelas;
3.4.Bahwa berdasarkan kesaksian, fakta dan alat bukti berupa Surat Ijin
am
ub
Praktak, dapat diketahui dan menjadi bukti bahwa Pemohon Kasasi
merupakan seorang dokter yang memiliki kewenangan menulis resep dan
ep
menggunakan sediaan farmasi untuk melakukan tindakan pelayanan
k
si
(2) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi
mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran sesuai dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
adalah seorang dokter, dengan alat bukti copy Surat Ijin Praktak (SIP)
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Termohon Banding/Terdakwa sebagai dokter yang memberikan
si
pelayanan kesehatan dan terikat pada sumpah dokter seluruh Indonesia
bahkan seluruh dunia (isinya terlampir) yang diberikan kedudukan hukum
ne
ng
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1960 tentang sumpah
dokter yang berbunyi: saya bersumpah bahwa :
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri
do
gu kemanusiaan;
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan
In
A
bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi
ah
lik
luhur jabatan kedokteran;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan dan keilmuan saya sebagai dokter;
am
ub
Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien;
Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak
ep
k
R
kewajiban saya terhadap penderita;
si
Saya akan memberikan kepada Guru-Guru saya, Penghormatan dan
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3.6.Bahwa dengan memasukkan Pemohon Kasasi ke dalam lembaga
si
Pemasyarakatan merupakan kesalahan terbesar karena tidak ada
bukti atau alasan untuk menempatkan Pemohon Kasasi disana;
ne
ng
3.7.Bahwa Majelis Hakim (Judex Facti) mengabaikan bukti, fakta dan
Undang-Undang dalam mengambil keputusan. Hakim (Judex Facti)
hanya melihat perbuatan menyimpan, memiliki, dan tindakan
do
gu pengedaran, sehingga fakta dan kebenaran yang lebih jelas ditutupi
oleh Hakim (Judex Facti);
In
A
3.8.Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama di atas
merupakan pertimbangan hukum yang tidak sesuai dengan fakta yang
ah
lik
pertama di atas telah mengeneralisir bahwa seolah-olah semua sediaan
farmasi yang telah disita merupakan sediaan farmasi yang melanggar izin
am
ub
edar;
Bahwa dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama yang
ep
berkaitan dengan bahan-bahan yang tidak ada izin edar dari Badan POM
k
si
persidangan;
Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama seolah-olah
ne
ng
do
gu
memiliki izin edar dari BPOM. Hal ini tentunya merupakan pertimbangan
yang sangat keliru dan tidak berdasar sama sekali;
Bahwa bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membuat sediaan
In
A
farmasi pada apotik Rafa adalah barang-barang yang sudah memiliki izin
(baik izin produksi maupun izin edar). Hal ini terbukti dengan adanya
ah
lik
ub
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Skinesse alfacid 10 cream NA 18140101154
si
Skinesse acne care oil control NA 18140102488
AZA 20 cream DKL 0535801029A1
ne
ng
Skinesse Vitalizing Complex Cream NA 1810102553
Skinesse Whitening Face Cream NA 18141900144
do
gu Isoflamed
Primaderma Sun Protection Cream R01
NA 18142000018
NA 18150100452
In
Skinesse Protection Cream OF 30 Natural NA 18111700231
A
Skinesse Sun Protection Cream OF 30 NA 18111700249
Pink
ah
lik
Skinesse Sun Protection Cream OF 30 NA 18111700230
Clinex DKL 9728602429A1
am
ub
Cream Theraskin NA 18140102994
Vitacid 0,1 DKL 9028600229AI
ep
Desolex DKL 9728602529A1
k
R
Vitacid 0,05 DKL 9428600229CI
si
Melanox DKL 9728602429A1
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dalam persidangan pada tingkat pertama, Penuntut Umum
si
tidak dapat membuktikan barang-barang yang disita itu milik siapa.
Penuntut Umum tidak dapat membuktikan dan memilah apakah
ne
ng
barang-barang yang disita itu milik klinik Rafa Health & Beauty
Lifestyle atau milik apotik Rafa atau milik pribadi Termohon Banding.
oleh karenanya, pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama
do
gu menggeneralisir bahwa semua barang tersebut (angka 1 sampai
dengan angka 3) adalah milik termohon banding merupakan suatu
In
A
pertimbangan yang sangat fatal dan sangat keliru sehingga harus
dibatalkan;
ah
lik
Kiranya Majelis Hakim Tingkat Mahkamah Agung dapat
mempertimbangkan dengan bijaksana kepemilikan atas barang-
barang tersebut di atas karena kepemilikan barang-barang tersebut
am
ub
pada dasarnya mempunyai konsekuensi tanggung jawab hukum;
Dengan demikian pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama
ep
yang mengeneralisir bahwa semua sediaan farmasi yang disita
k
berbunyi:
R
si
“Menetapkan barang bukti yang ditemukan di TKP telah disita oleh
PPNS Balai Besar POM Bandung sesuai dengan surat tanda
ne
ng
do
gu
lik
lainnya, sangat keliru, sesat dan menyesatkan serta tidak pernah terbukti
di dalam persidangan dan tidak sesuai dengan fakta-fakta dalam
m
ub
persidangan;
Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama seolah-olah
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa berdasarkan keterangan saksi Wachid, Alfajri Anwar, Jajat Setia
R
Permana, S.Si., Apt., Latsmi, Fitri Pratiwi binti Wijiyanto, Angelika Yumi
si
Cahya binti Yudi Komaryadi, Nelli Resmawati, Yessi Puspita Andriani,
ne
ng
Dian Agustina, S.FARM., Apt. binti Agus Heriyanto, Prof. dr. dr. Wimpie
Pangkahila, SpAnd., FAACS. dibawah sumpah menerangkan sebagai
berikut:
do
gu - Bahwa ketentuan peracikan harus dilakukan oleh orang yang
mempunyai keahlian/berkewenangan, yaitu oleh apoteker dan asisten
In
A
apoteker. Selain itu tidak dibolehkan, kemudian peracikan berdasarkan
resep dokter dan diracik khusus untuk pasien;
ah
lik
dan Fitri Pratiwi atas dasar resep dokter, selanjutnya diteruskan ke
bagian produk;
am
ub
- Bahwa dasar untuk meracik yaitu atas dasar resep dokter dan hasil
racikan di kirim ke klinik Rafa cabang Pajajaran dan Garut serta
ep
Cabang Tasikmalaya setelah pasien konsultasi ke dokter;
k
si
memberikan resep dan datang ke apotik untuk mengambil obatnya
dan di apotik sudah disediakan obat-obatan yang diberikan ke pasien
ne
ng
klinik Rafa;
- Bahwa produk kosmetik Rafa diberikan ke pasien yang sudah
do
gu
lik
- Bahwa bentuk obat yang dikirim dari klinik Rafa Bandung ke klinik
Rafa Tasikmalaya bentuknya dalam pot-pot didalam kantong plastik
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa pasien ahli Prof. dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd. FAACS
a
R
datang dari banyak kota di Indonesia, saksi punya klinik di Bali
si
sedangkan pasien dari Jakarta, Pekanbaru, Medan, mereka datang ke
ne
ng
ahli lalu ahli berikan obat dan setelah dia pulang, Ahli katakan nanti
habis obat konsultasi lagi ke ahli lalu dia laporkan kondisinya seperti
apa, ahli katakan, “Bapak mau datang lagi ke klinik saya”, jawabnya
do
gu “waduh terlalu jauh”, bisa tidak kalau dikirim, lalu ahli kirim, kenapa
dikirim karena ahli tahu kondisi pasien;
In
A
- Bahwa resep berlaku dimana saja asalkan ada barang kalau tidak ada
barang lain lagi ceritanya sehingga harus dikirim dari tempat yang
ah
lik
- Bahwa pasien yang datang ke klinik Saksi dari Jakarta dan setelah
obat habis lalu ahli kirimkan lagi, obatnya yang ahli kirim tersebut
am
ub
dibuatkan di apotik di tempat ahli dan diracik oleh Apoteker dan bukan
diracik ditempat lain;
ep
- Bahwa produksi obat, tidak diproduksi secara/global tetapi di dibuat
k
berdasarkan resep;
ah
si
apotik;
- Bahwa dokter klinik harus menulis resep sesuai kondisi pasien;
ne
ng
do
gu
- Bahwa dr. TRIFENA sebagai dokter di klinik Rafa, jika pasien datang
konsultasi kemudian diberikan resep, dengan memberikan resep
kepada pasien tidak termasuk mengedarkan tetapi mengobati kalau
In
A
lik
Health and Beauty Lifestyle yang dijual bebas atau ada di pasaran;
- Menurut ahli apakah obat ini dibuat oleh dr. TRIFENA ataukah di
m
ub
apotik, obat tidak dibuat oleh dr. TRIFENA, dokter hanya membuat
resep artinya buatlah obat ini seperti ini dan serahkanlah kepada
ka
mengedarkan;
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tanggung jawab dari dokter adalah terbatas pada permintaan
a
R
kepada resep saja, ketika pasien datang ke klinik lalu melakukan
si
anamnesa setelah itu ada penegakan diagnosis dan setelah itu ada
ne
ng
intervensi bisa saja disuntik dan lain sebagainya, dan pasien tersebut
membutuhkan obat sesuai dengan pasal 108 yang mempunyai
keahlian adalah tenaga kefarmasian maka dokter membuatkan resep
do
gu untuk permintaan kepada apoteker;
Dapat ditarik kesimpulan dari kesaksian para saksi di atas bahwa apotik
In
A
Rafa lah yang melakukan kegiatan pendistribusian sediaan farmasi, dan
itupun berdasarkan resep dokter di setiap cabang klinik Rafa bukan
ah
lik
hanya Terdakwa saja lalu dituangkan dalam Surat pesanan yang dibuat
pihak cabang Klinik Rafa kepada Apotik Rafa bukan Klinik Rafa. Hal ini
sesuai dengan bukti terlampir;
am
ub
Berkaitan dengan “pengiriman”dari apotik Rafa Bandung kepada klinik
Rafa Garut, Tasikmalaya dan cabang-cabang lainnya, tidak dapat
ep
dikategorikan sebagai kegiatan “mengedarkan” sebagaimana
k
obat yang dibuat atau diracik oleh apotik Rafa Bandung didasarkan pada
R
si
resep dokter dan resep-resep tersebut diperoleh setelah pasien
berkonsultasi dengan dokter pada KLINIK Rafa cabang Tasik, Garut dan
ne
ng
sebagainya;
Dengan demikian, pembuatan sediaan farmasi yang dilakukan di apotik
do
gu
lik
ub
memutus perkara;
ep
Bahwa Hakim (Judex Facti) pada tingkat pertama yang dikuatkan pada
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan
a
R
yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat
si
(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima betas) tahun dan
ne
ng
denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah);
4.1.Bahwa Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 tentang Kesehatan
berkaitan dengan Pasal 198 Undang-Undang Nomor 36 tentang
do
gu Kesehatan yaitu Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan
kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana
In
A
dimaksud dalam Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
ah
lik
Hal ini sesuai dengan pernyataan saksi ahli Ahli 3 ”Sundoyo, S.H.,
M.K.M., M.Hum.” dibawah sumpah memberikan pendapat sebagai
berikut:
am
ub
- Bahwa Ahli bekerja pada Dinas Kesehatan tepatnya di Biro Hukum
dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan;
ep
- Bahwa Ahli sudah faham kasus Terdakwa karena sudah pekerjaan
k
si
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, Undang-Undang
Nomor 35 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 52 Tahun
ne
ng
do
gu
Pasal 196, 197, bahwa Pasal 196, yaitu tentang ketentuan pidana,
dinyatakan bahwa Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi
dan/atau persyaratan keamanan dst … dikenakan penjara 10 tahun. Isi
In
A
lik
ub
dilihat dalam Pasal 96 ayat (2), (3) ada kaitan dengan ayat 1 yaitu
setiap farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat,
ka
bermanfaat, dan ayat (2) nya dinyatakan setiap orang yang tidak
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kefarmasian meliputi pembuatan, pengamanan, pengadaan,
a
R
penyimpanan dan pendistribusian obat dan pelayanan obat atas resep
si
dokter itu hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
ne
ng
mempunyai keahlian dan kewenangan, jadi yang dimaksud Pasal 98
(2) yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan itu terjawab pada
Pasal 108 (1) tersebut;
do
gu 4.2.Bahwa Pasal 197 Jo 106 (1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan meliputi a) barang siapa; b)
In
A
dengan sengaja; c) mengedarkan sediaan farmasi; ditujukan dan
berlaku kepada semua orang secara umum juga haruslah dikaitkan
ah
lik
dengan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik
Kedokteran dengan tegas menyatakan bahwa Dokter atau dokter gigi
yang telah memiliki surat tanda registrasi mempunyai wewenang
am
ub
melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan
kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:
ep
a. mewawancarai pasien;
k
si
d. menegakkan diagnosis;
e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;
ne
ng
do
gu
lik
ub
rupiah). karena sesuai fakta dan alat bukti bahwa Apoteker dan asisten
ep
cabang lainnya, bukan tindakan Terdakwa sebagai dokter, hal ini tidak
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
obat yang dibuat atau diracik oleh apotik Rafa Bandung sesuai standar
si
pelayanan kefarmasian didasarkan pada resep dokter bukan hanya
Terdakwa saja karena ada dokter lain dan resep-resep tersebut
ne
ng
diperoleh setelah pasien berkonsultasi dengan dokter pada klinik Rafa
cabang Tasik, Garut dan sebagainya. Dengan demikian, pembuatan
sediaan farmasi yang dilakukan di apotik Rafa Bandung tersebut tetap
do
gu didasarkan pada kondisi masing-masing pasien dan bukan tanggung
jawab Terdakwa baik sebagai seorang dokter praktik maupun sebagai
In
A
penanggung jawab klinik karena klinik dan apotik merupakan entitas
yang berbeda;
ah
lik
hukum yang berlaku dengan tidak menerapkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1010/Menkes/PER/XI/2008
am
ub
tentang Registrasi Obat;
Bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
ep
1010/Menkes/PER/XI/2008 tentang Registrasi Obat tepatnya pada
k
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengenai izin edar untuk Obat
R
si
penggunaan khusus atas permintaan dokter; Obat Donasi; Obat untuk
Uji klinik dan Obat Sampel untuk Registrasi;
ne
ng
do
gu
saksi ahli yang termuat dalam pertimbangan dengan Pasal 197 Undang-
Undang kesehatan secara utuh;
5. Berkaitan dengan pertimbangan Majelis Hakim memilih dakwaan kesatu
In
A
lik
ub
fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan dalam hal ini memilih dakwaan
kesatu Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
ka
“Menimbang bahwa oleh karena itu, majelis akan memilih salah satu dari
ah
kedua dakwaan tersebut yang paling mendekati dengan fakta yang diperoleh
R
di persidangan, dalam hal ini majelis memilih dakwaan kesatu pasal 197
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak
a
R
memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106”;
si
Bahwa dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama tentunya
ne
ng
sangatlah tergesa-gesa dan dipaksakan;
Bahwa dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama yang
menentukan memilih dakwaan kesatu yaitu Pasal 197 Undang-Undang
do
gu Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tidak konsisten dan tidak
didasarkan pada fakta-fakta, bukti-bukti serta keterangan saksi-saksi yang
In
A
terungkap dimuka Persidangan;
Bahwa dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama yang
ah
lik
menyatakan “paling mendekati dengan fakta yang diperoleh di persidangan”
adalah pertimbangan yang konyol;
Bahwa dalam menentukan bersalah atau tidaknya Termohon
am
ub
Banding/Terdakwa harus didasarkan pada fakta-fakta, bukti-bukti serta
keterangan saksi-saksi yang terungkap dimuka persidangan;
ep
Bahwa pertimbangan putusan Judex Facti tingkat pertama tidak
k
bukti serta keterangan dari setiap saksi yang terungkap di muka sidang;
R
si
Bahwa dengan demikian, dalam pertimbangan putusan Judex Facti tingkat
pertama yang menyatakan “paling mendekati dengan fakta yang diperoleh di
ne
ng
do
gu
lik
ub
bulan kurungan;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian
a
R
hah ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena
si
Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan 1
ne
ng
(satu) tahun berakhir;
d. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan kota; dan
e. Sediaan farmasi tanpa izin edar yaitu: Barang bukti yang ditemukan di
do
gu TKP telah disita oleh PPNS Balai Besar POM Bandung sesuai dengan
Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti Nomor STPB/18/IV/2013/
In
A
BBPOMOPPNS tanggal 19 April 2013 dan Nomor STPB/19/IV/2013/
BBPOM-PPNS tanggal 19 April 2013 sesuai dengan Berita Acara
ah
lik
dimusnahkan. Bahwa vonis majelis hakim tingkat pertama dalam putusan
Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung Nomor 1382/PID.B/2014/PN.BDG
am
ub
tanggal 4 Maret 2015 tersebut di atas adalah putusan yang sangat tidak
mencerminkan keadilan;
ep
Bahwa Termohon Banding (dahulu Terdakwa) sama sekali tidak melakukan
k
si
memproduksi ataupun mengedarkan sediaan farmasi yang melanggar izin
edar sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum. Bahwa yang
ne
ng
do
gu
lik
hukum;
Bahwa dengan demikian, vonis majelis hakim tingkat pertama yang
m
ub
(dua) bulan kurungan; ... menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani
R
kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain ...;
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
farmasi tanpa izin edar dirampas untuk dimusnahkan”. Merupakan vonis
a
R
si
yang keliru dan tidak sesuai fakta-fakta yang terungkap di persidangan;
Bahwa khusus berkaitan dengan pidana denda yang dijatuhkan kepada
ne
ng
Termohon Banding (dahulu Terdakwa), vonis pidana denda sebesar
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) merupakan vonis yang tidak
beralasan dan tidak berdasar;
do
gu Hal tersebut juga dengan tegas diakui oleh majelis hakim tingkat pertama
dimana dalam putusannya dipertimbangkan bahwa: “menimbang bahwa
In
A
Undang-Undang tidak memberikan cara menghitung pidana denda
tersebut...”;
ah
lik
Bahwa Termohon Banding sebagai seorang dokter yang ingin memberikan
pengobatan yang terbaik dengan meresepkan obat karena ingin setepat,
secukup dan sebaik mungkin, namun harus dipenjara dan didenda begitu
am
ub
tinggi seakan Termohon Banding ini pengedar Narkoba atau seorang
koruptor? Termohon Banding dituntut masuk penjara melebihi seorang
ep
anak Hatta Rajasa yang menghilangkan nyawa beberapa orang namun
k
si
Bahwa Termohon Banding didenda sama dengan koruptor Angelina
Sondakh yang merugikan Negara 36 miliar dan Termohon Banding juga
ne
ng
didenda jauh di atas denda yang dijatuhkan kepada ratu Narkoba dari
Australia Corby yang hanya didenda 100 juta;
do
gu
lik
ub
kecuali jika dikemudian hah ada putusan Hakim yang menentukan lain ...;
ep
7. Bahwa sesuai dengan uraian fakta dari perkara a quo yang telah dijelaskan di
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 1365 KUHPerdata, unsur-
si
unsur Perbuatan Melawan Hukum meliputi: Perbuatan/Kelalaian, Melawan
Hukum, Kerugian, Kesalahan, Kausalitas, dan Schutznorm Theory. Perlu
ne
ng
diingat bahwa keenam unsur ini merupakan unsur-unsur yang harus
dipenuhi secara kumulatif; tidak terpenuhinya salah satu atau lebih unsur
berakibat gugatan perbuatan melawan hukum tidak terbukti. Dalam
do
gu perkara a quo, unsur melawan hukum, unsur kerugian, dan unsur
kausalitas tidak terpenuhi;
In
A
ad.1. Perbuatan Pemohon Kasasi tidak memenuhi unsur melawan hukum
Bahwa tindakan Pemohon Kasasi sebagai seorang dokter yang
ah
lik
meresepkan obat bukanlah tindakan melawan hukum, namun hal itu
dilindungi oleh Undang-Undang. Oleh sebab itu, Pemohon Kasasi
secara nyata telah berbuat untuk kepentingan umum, hal mana tidak
am
ub
memenuhi unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 1365 KUHPerdata. Selain itu, sampai saat ini
ep
pun belum dapat dibuktikan oleh para Termohon Kasasi/
k
si
ad.2. Perbuatan Pemohon Kasasi tidak memenuhi unsur kerugian.
Bahwa unsur kerugian di dalam perkara a quo pun tidak terbukti,
ne
ng
do
gu
lik
ub
pertama;
Maka sangat tidak beralasan bila disebutkan bahwa karena
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ad.4.Perbuatan Pemohon Kasasi tidak bertentangan dengan kaidah
a
R
kesusilaan.
si
Kaidah kesusilaan adalah norma-norma yang bertujuan untuk
ne
ng
penyempurnaan manusia; isinya ditujukan kepada sikap batin; asal
usulnya dari diri sendiri; sanksi juga berasal dari diri sendiri; dan daya
kerjanya bersifat membebani kewajiban (Prof. dr. Sudikno
do
gu Mertokusumo, S.H., 2002: 13). Menurut Prof. Sudikno Mertokusumo,
contoh kaidah kesusilaan antara lain: “itikad baik”, “tidak kumpul
In
A
kebo”, atau “tidak hidup bersama tanpa nikah”. Dalam perkara a quo,
perbuatan Pemohon Kasasi dalam menjalankan tugasnya sebagai
ah
lik
seorang dokter dan penanggung jawab salah satu cabang klinik tidak
melanggar kaidah-kaidah yang disebutkan di atas. Pemohon Kasasi
tidak terbukti memiliki itikad buruk untuk melakukan perdadangan
am
ub
ataupun tindakan pengedaran sediaan farmasi;
ad.5. Perbuatan Pemohon Kasasi tidak melanggar azas kepatutan,
ep
ketelitian, dan kehati-hatian.
k
si
melanggar azas-azas kepatutan, ketelitian, dan kehati-hatian.
Pemohon Kasasi tidak melanggar azas kepatutan karena hanya
ne
ng
do
gu
Kedokteran;
Selain itu, Pemohon Kasasi juga tidak melanggar azas ketelitian dan
kehati-hatian dalam meresepkan resep terbukti dengan pernyataan
In
A
lik
Oleh sebab itu Judex Facti tingkat pertama telah melakukan kekeliruan
dalam memeriksa fakta dan menerapkan hukum yang berlaku, sehingga
m
ub
berpendapat :
ah
- Bahwa Alasan kasasi Terdakwa pada pokoknya tidak sependapat Judex Facti
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan tindak pidana melanggar Pasal 197 jo.
a
Pasal 106 ayat (1)
si
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009;
- Bahwa Keberatan kasasi Terdakwa dalam memori kasasinya tidak dapat
ne
ng
dibenarkan karena Judex Facti sudah tepat dan benar menerapkan hukum
dalam hal menyatakan bahwa yang bertanggungjawab atas peredaran
sediaan farmasi yang tidak punya izin edar adalah Terdakwa TRIFENA selaku
do
gu penanggungjawab klinik Kecantikan Rafa, mengingat klinik tersebut tidak
berbentuk badan hukum;
In
A
- Bahwa Terdakwa harus dipertanggungjawabkan pula atas perbuatan
Terdakwa memberikan resep, medical record atau usulan treatment kepada
ah
lik
para pasien dengan menggunakan sediakan farmasi atau produk obat-
obatan atau kecantikan yang tidak mempunyai izin edar dari BPPOM;
- Bahwa ditemukan beberapa produk obat-obatan dan kosmetik yang
am
ub
berkenaan dengan sediaan farmasi dan kesehatan yang tidak ada izin
edarnya. Produk tersebut sudah digunakan Terdakwa dalam pembuatan
ep
resep maupun sudah diperjualbelikan dalam bentuk kosmetik yang sudah
k
si
pengaman pemakai dalam bentuk premakat dan posmaket;
- Bahwa pada barang bukti ada tulisan China dan tidak dicantumkan kode dari
ne
ng
do
gu
- Bahwa Terdakwa praktek kecantikan tetapi bukan ahli kulit melainkan dokter
umum. Seharusnya Terdakwa boleh melakukan praktik kecantikan melainkan
penyakit umum karena kecantikan bukan bidang keahliannya. Bahwa tidak
In
A
dapat dijadikan alasan, selama ini tidak ada pasien yang datang mengadu
atau melaporkan Terdakwa, hal ini terkait soal etika dan standar profesi
ah
lik
ub
dikeluarkan Terdakwa;
ah
- Bahwa Kesalahan yang terjadi pada klinik kecantikan Rafa yaitu tidak adanya
R
produk yang dikeluarkan oleh dokter melalui resepnya apakah dalam bentuk
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Menurut Sdr. Dian Agustina menerangkan bahwa dirinya hanya
si
digunakan namanya saja, sedangkan tidak pernah berada dan bekerja di
Apotek klinik Kecantikan Rafa. Kedudukan Sdr. Dian hanya memenuhi syarat
ne
ng
formalitas berisinya apotek di klinik Kecantikan Rafa, jadi statusnya ada tetapi
kenyataannya tidak ada;
- Bahwa pengakuan Sdr. Dian dalam persidangan, peracikan obat atau bahan
do
gu kosmetik selama ini dia tidak mengetahui karena tidak pernah datang/hadir di
apotek tersebut;
In
A
- Bahwa Saksi Dian melakukan perbuatan pinjam nama Apoteker atas
permintaan Ibu Asti guna mendapatkan izin Apotek saja;
ah
lik
- Bahwa Terdakwa mengeluarkan racikan obat atau bahan kosmetik untuk
pasien di klinik daerah lain bertentangan dengan aturan dalam dunia
kedokteran, bahwa resep racikan hanya berlaku untuk satu pasien karena
am
ub
setiap pasien mempunyai kondisi atau keadaan yang berbeda-beda;
- Bahwa perbuatan dalam klinik Kecantikan Rafa adalah suatu bentuk
ep
pelanggaran ketentuan hukum Undang-Undang Kesehatan;
k
si
dengan masa percobaan;
- Bahwa Judex Facti yang menjatuhkan pidana penjara selama 6 (enam) bulan
ne
ng
dengan masa percobaan 1 (satu) tahun tidak dapat dibenarkan. Judex Facti
dalam menjatuhkan pidana percobaan tidak mempertimbangkan keadaan
do
gu
atau hal-hal yang menjadi dasar sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (4)
dan ayat (5) KUHPidana, oleh karena itu harus dibatalkan;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana Mahkamah Agung
In
A
lik
ub
ng
04 Maret 2015 tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu harus dibatalkan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut, seperti tertera di
si
bawah ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi Penuntut Umum
ne
ng
dikabulkan dan permohonan kasasi Terdakwa ditolak dan dinyatakan bersalah
serta dijatuhi pidana, maka biaya perkara pada tingkat kasasi dibebankan
kepada Terdakwa ;
do
gu Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi Terdakwa dipidana,
maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;
In
A
Memperhatikan Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009,
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
ah
lik
dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah
dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan
kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan
am
ub
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI
ep
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi II/Terdakwa dr.
k
si
Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung tersebut ;
Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 116/Pid/2015/
ne
ng
do
gu
M EN G A D I L I SENDIRI
1. Menyatakan Terdakwa dr. TRIFENA binti YUSUF telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Barang bukti yang ditemukan di TKP telah disita oleh PPNS Balai Besar
si
POM Bandung sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti
Nomor STPB/18/IV/2013/BBPOM-PPNS tanggal 19 April 2013 dan
ne
ng
Nomor STPB/19/IV/2013/BBPOM-PPNS tanggal 19 April 2013 sesuai
dengan Berita Acara Penyitaan tanggal 19 April 2013 (foto copy
terlampir) ;
do
gu Dirampas untuk dimusnahkan ;
Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada
In
A
tingkat kasasi sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
ah
Agung pada hari Selasa tanggal 04 April 2017 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H.,
lik
LLM. Ketua Kamar Pidana yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum. dan Sri
am
ub
Murwahyuni, S.H., M.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua
ep
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Misnawaty,
k
S.H., M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi
ah
si
Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,
ne
ng
ttd./Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum. ttd./Dr. Artidjo Alkostar, S.H., LLM.
ttd./Sri Murwahyuni, S.H., M.H.
do
gu
Panitera Pengganti,
In
ttd./Misnawaty, S.H., M.H.
A
Untuk Salinan
ah
lik
Mahkamah Agung RI
An. Panitera
m
ub
ep
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82