Anda di halaman 1dari 10

INDIKATOR SASARAN

PENDERITA HIPERTENSI &


DIABETES MELITUS SESUAI
PERATURAN BPJS No.7
Th.2019

Oleh : dr. Hendi Rastiawan


UPT PUSKESMAS KUTOARJO
Februari 2020
Indikator Angka Kontak
Angka Kontak (AK) merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan
pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
peserta dalam satu bulan.

Target >150 0/00

Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, dengan 1. Peserta yang melakukan kontak
kondisi:
Jumlah peserta JKN (per nomor
Tempat kontak: Jenis Pelayanan: identitas peserta) yang terdaftar di 1
1. FKTP 1. Kunjungan Sakit FKTP dan mendapatkan pelayanan di
2. Jaringan pelayanan 2. Kunjungan sehat
a. Imunisasi
FKTP per bulan baik di dalam maupun
Puskesmas
3. Jejaring fasilitas b. Edukasi luar gedung tanpa memperhitungkan
pelayanan kesehatan (perorangan/kelompok) frekuensi kedatangan peserta dalam 1
c. KIA, KB
4. Upaya Kesehatan
d. Home visit
(satu) bulan
Berbasis Masyarakat
e. Senam sehat
(UKBM), seperti
Posyandu, Posbindu,
3. Bentuk kontak lain yang dapat 2. Peserta terdaftar di FKTP
diukur dan telah disepakati jumlah peserta JKN yang terdaftar di
Poskesdes, Posyandu antara Dinas Kesehatan
Lansia, dll. Kabupaten/Kota dan BPJS suatu FKTP per bulan.
5. Tempat kontak lainnya Kesehatan (kunjungan sakit 2
yang disepakati maupun sehat)
Indikator Rasio Rujukan Non Spesialistik
Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) merupakan indikator
untuk mengetahui kualitas pelayanan di FKTP, sehingga sistem rujukan
terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya.

Target <2%

Note: 1. Jumlah rujukan kasus non spesialistik


1. Tidak ada lagi peer review kasus non Jumlah rujukan dengan diagnosa
spesialistik sebagai dasar perhitungan yang termasuk dalam jenis penyakit
capaian KBK yang menjadi kompetensi dokter di
2. Kasus non spesialistik yang dijadikan dasar FKTP sesuai ketentuan peraturan
perhitungan capaian KBK mengacu perundang-undangan
ketentuan perundangan (SKDI 2012 dan
Kepmenkes 514 Tahun 2015) 2. Jumlah rujukan FKTP
3. Rujukan kasus non spesialistik dengan Total jumlah rujukan FKTP ke FKRTL.
kriteria Time, Age, Complication dan
Comorbidity (TACC) tidak diperhitungkan
dalam jumlah rujukan rawat jalan kasus
non spesialistik. 3
Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali
Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) merupakan indikator untuk mengetahui
optimalisasi penatalaksanaan Prolanis oleh FKTP dalam menjaga kadar gula darah puasa
bagi pasien Diabetes Mellitus tipe 2 (DM) atau tekanan darah bagi pasien Hipertensi
Essensial (HT).

Target >5%

021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id


Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali
RPPT DM RPPT HT
1. Jumlah Peserta Prolanis terkendali DM 1. Jumlah Peserta Prolanis terkendali HT
Peserta dengan diagnosa penyakit DM Peserta dengan diagnosa penyakit HT
yang terdaftar sebagai peserta Prolanis yang terdaftar sebagai peserta Prolanis
dengan kadar gula darah puasa dengan tekanan darah terkendali.
terkendali. 2. Jumlah peserta terdaftar di FKTP dengan
2. Jumlah peserta terdaftar di FKTP dengan diagnosa HT
diagnosa DM Peserta terdaftar di FKTP yang telah
Peserta terdaftar di FKTP yang telah ditegakkan diagnosa penyakit DM
ditegakkan diagnosa penyakit DM

Note:
1. FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah pasien
Prolanis di aplikasi PCare
2. Kriteria terkendali mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi
Profesi:
a. Nilai terkendali DM mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan Penceahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015 oleh PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia).
b. Nilai terkendali HT mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
oleh PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia)
5
• Penekanan:
Kriteria terkendali yang digunakan mengacu pada standar yang telah
ditetapkan oleh Organisasi Profesi (Konsensus Organisasi Profesi)
Kriteria gula darah puasa terkendali yaitu 80-130 mg/dl
Kriteria tekanan darah terkendali yaitu:
- Umur 18-65 tahun, sistole 120 – 130 mmHg dan diastole 70-79
mmHg
- Umur >65 tahun, sistole 130 – 139 mmHg dan diastole 70-79 mmHg
Untuk mendapatkan hasil penilaian RPPT, FKTP wajib mengisi hasil
pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah di aplikasi PCare.
Perhitungan Capaian Kinerja
Penilaian capaian kinerja berdasarkan perhitungan sistem
aplikasi BPJS Kesehatan dengan sumber data berasal dari hasil PCARE
pencatatan di aplikasi PCare oleh FKTP
FKTP input data
Kriteria Penilaian Nilai pelayanan peserta
Indikator Kinerja Bobot Target
No Rating Deskripsi Capaian
a b c d e f= b x d
0
1 Angka Kontak 40% ≥ 150 /00 0 4 ≥ 150 /00 1,6 Nilai capaian =
3 > 145 - < 150 /00
0
1,2 bobot x rating
0
2 > 140 - 145 /00 0,8
1
0
≤ 140 /00 0,4 Target indikator
2 Rasio Rujukan 50% ≤2% 4 ≤ 2% 2 dan penyesuaian
Non Spesialistik 3 > 2 - 2,5 % 1,5 besaran kapitasi
2 > 2,5 - 3% 1 akan dievaluasi
1 >3% 0,5 setiap tahun
3 Rasio Peserta 10% ≥5 % 4 ≥ 5% 0,4
Prolanis 3 < 5 - 4% 0,3
Terkendali 2 < 4 - 3% 0,2
7
1 <3% 0,1
Penyesuaian Kapitasi Atas
Nilai Capaian Kinerja
Total Nilai Capaian FKTP =
Nilai capaian AK + Nilai Capaian RRNS + Nilai Capaian RPPT

1. Penyesuaian kapitasi diberlakukan


kepada Puskesmas, Klinik Pratama dan
% Pembayaran Kapitasi RS Kelas D Pratama
Nilai Capaian Klinik Pratama/ 2. Hasil capaian kinerja dari Praktek
Puskesmas
RS D Pratama Mandiri Dokter menjadi pertimbangan
dalam proses rekredensialing dan/atau
4 100% 100% proses pelaksanaan kerjasama.
3-<4 95% 97% 3. Penyesuaian kapitasi FKTP atas
2-<3 90% 96% capaian kinerja FKTP dilakukan setiap
bulan berdasarkan Total Nilai Capaian
1-<2 85% 95% FKTP bulan sebelumnya.

Dalam hal pemenuhan target capaian kinerja menyebabkan besaran tarif kapitasi
lebih rendah dari standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh menteri,
maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
8
Simulasi
Perhitungan Capaian Konsep KBK Baru
Puskesmas A, dengan capaian Indikator Nilai FKTP Bobot Rating Nilai Capaian
KBK sebagai berikut: a b c d e =cx d
a. Angka kontak = 147 0/00
Angka Kontak 147 ‰ 40% 3 1,2
b. RRNS = 2,3%
RRNS 2,3% 50% 3 1,5
c. RPPT = 4,3%
RPPT 4,3% 10% 3 0,3
TOTAL 3

• Mengacu pada ketentuan KBK lama, hanya ada 2 capaian, yaitu “Aman” dan “Tidak Aman”.
Bila capaian ketiga indikator adalah “Tidak Aman”, maka faktor penyesuaiannya sebesar
90%.
• Dengan konsep KBK lama, Puskesmas A dengan pencapaian rating 3, ketiga indikator
tersebut adalah “Tidak Aman”, sehingga faktor penyesuaiannya sebesar 90%.
• Dengan konsep KBK baru, rating 3 pada ketiga indikator menghasilkan nilai capaian 3,
sehingga faktor penyesuaiannya sebesar 95%.

Konsep KBK baru memberikan penilaian yang lebih berkeadilan karena


mengakomodir beberapa variasi pencapaian kinerja FKTP 9
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

Download Aplikasi Mobile JKN

www.bpjs-kesehatan.go.id

10

Anda mungkin juga menyukai