Anda di halaman 1dari 5

Strategi Mengelola Bisnis Media Massa

STRATEGI MENGELOLA BISNIS MEDIA MASSA

Arifin S. Harahap
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
arifins@esaunggul.ac.id

Abstract
Managing a media business is not an easy job. Mass media must be managed with good
organization. If this is done, the content of the mass media will certainly be good and meaningful.
The more or higher the number of readers/viewers/listeners, the higher the portion of
advertisements that enter the mass media. Advertising is a major source of income for running a
mass media organization. However, the mass media should not only pursue profit. It must always
be realized that readers/viewers/listeners are kings who must be served with reliable, valuable and
quality information. If the trust of readers/viewers/listeners collapses on media content, gradually
the media will also collapse. Many cases happen like this

Keywords: mass media, business, organization

Abstrak
Mengelola bisnis media bukan perjaan ringan. Media massa harus dikelola dengan organisasi yang
baik. Bila ini dilakukan, isi media massa tentu akan baik dan berbobot. Semakin banyak jumlah
pembaca/penonton/pendengar semakin tinggi pula porsi iklan yang masuk di media massa. Iklan
adalah pemasukan besar untuk menjalankan organisasi media massa. Namun, media massa tak
boleh mengejar keuntungan semata-mata. Harus senatiasa disadari, pembaca/penonton/pendengar
adalah raja yang harus dilayani dengan informasi terpercaya, berbobot dan berkuliatas. Bila
kepercayaan pembaca/penonton/pendengar runtuh terhadap isi media, lambat laun media itu pun
akan runtuh. Banyak kasus terjadi seperti ini.

Kata kunci: media massa, bisnis, organisasi

Pendahuluan menyampaikan informasi penting/memikat


Bisnis media massa harus dikelola kepada khalayak.
dengan baik bila ingin bertahan dan mendapat Sebelum lebih jauh membahas masalah
keuntungan saat ini. Persaingan media massa ini, kita sepakati terlebih dahulu, apa itu
saat ini sangat kuat. Banyak media massa yang organisai bisnis media massa? Untuk itu, kita
gulung tikar, terutama ketika media online rinci dulu pengertian organisasi dan bisnis
muncul. Melalui media online, masyarakat tak media massa. Dalam berbagai literature
perlu bayar belangganan. Di mana dan kapan disebutkan, organisasi menyangkut sekelompok
saja tinggal “klik” media mana yang memikat orang, mempunyai tujuan yang sama dan
atau penting informasinya untuk dibaca. disepakati bersama. Bisnis media dapat
Bila ingin bertahan dan memenangkan diterjemahkan dalam arti sempit dan luas.
persaingan yang begitu ketat, bisnis media Dalam arti sempit, bisnis media hanya
harus dikelola dengan organisasi yang baik. sebatas menjual kolom/halaman atau ruang di
Organisai ini menyangkut manajemen media massa cetak, dan elektronik. Dalam arti
pengelolaan karyawan, dan penataan isi media luas bisnis media merupakan marketing
yang hendak disampaikan kepada khalayak. communication. Marketing communication
Pengelolaan karyawan yang baik, pada adalah segala pesan dan media yang
akhirnya akan memberikan keuntungan positif disampaikan perusahaan dalam upaya
pada media massa. Karyawan senantiasa akan berkomunikasi dengan pasar. Bentuknya bisa
bekerja dengan penuh dedikasi dan tak bermacam-macam, mulai dari iklan, pemasaran
merngenal waktu untuk memburu dan langsung, branding, pengemasan, kegiatan-

Jurnal Abdimas Volume 08 Nomor 05 Juni 2022 258


Strategi Mengelola Bisnis Media Massa

kegiatan PR, presentasi sales, sponsor, aktivitas 1. Materi presentasi didiskusikan beberapa
online, dan lainnya. hari sebelum pelaksanaan dengan dosen
Berdasarkan uraian di atas, organisasi panitia di Universitas Pancasila.
bisnis media massa adalah sekelompok orang 2. Materi yang sudah disepakati
yang mempunyai tujuan yang sama, memiliki disampaikan melalui meeteng zoom
strategi marketing communication untuk mengingat wabah covid-19.
memperoleh keuntungan atau laba. Nah, 3. Peserta yang ingin bertanya saat materi
bagaimana strategi itu mereka lakukan? disampaikan dipersilahkan supaya
diskusi lebih mendalam.
Metode Pelaksanaan 4. Usai materi disampaikan peserta
Supaya para mahasiswa memiliki bekal dipersilahkan bertanya lagi bila ada
pengetahuan mengenai organisasi dan bisnis masalah yang belum jelas.
media, Universitas Pancasila mengadakan 5. Sejumlah mahasiswa mengajukan
seminar dengan mengundang pakar jurnalistik pertanyaan terkait bisnis media saat ini
dan dosen dari Jakarta. Buat penulis ini 6. Pemateri menjawab semua pertanyaan
merupakan kegiatan abdimas di Univesitas hingga tuntas dan tak ada lagi yang
Pancasila, 24 September 2021 dihadapan bertanya
mahasiswa secara daring/online. Berdasarkan laporan panitia pelaksana,
jumlah mahasiwa yang mengikuiti sekitar
40 orang. Mereka adalah mahasiswa yang
tetarik untuk mengetahui dan memahami
bisnis media. Pelatihan dilakukan melalui
zoom meeteng mengingat masih pandemi
covid-19.

Pembahasan
Aktifitas bisnis media massa
menyangkut 1. Bisnis media above the line:
(televisi, radio, majalah, koran). 2. Bisnis
media below the line: poster, brosur,
merchandise, media alternative. 3. Bisnis media
on line (jejaring social seperti facebook, twitter,
forum online, media informasi online). Namun
Kegiatan melalui seminar ini diharapkan: dalam pembahasan ini, kita fokus pada bisnis
1. Membuka wawasan mahasiswa, media above line yang menyangkut, televisi,
bagaimana organisai dan bisnis media radio, majalah dan koran.
berlangsung. Sebelum membahas, aktifitas bisnis
2. Menambah wawasan dari pakar media media saat ini, kita ulas dulu, bagaimana bisnis
secara langsung media masa lalu? Ini akan memberikan
3. Menambah wawasan mengenai aktifitas referensi mendalam terkait bisnis media yang
bisnis media menjual berita atau harus berubah setiap perkembangan zaman.
informasi Pada masa lalu, bisnis media berdiri
4. Menambah pengetahuan mengenai kiat sendiri. Belum ada yang membentuk jaringan
media berbisnis berita atau grup. Isinya dikelola jurnalis dan pimpinan
5. Menambah wawasan mengenai kiat tertingginya berasal dari jurnalis senior dan
media untuk menjual informasi yang profesional Mereka menempati posisi penting
memikat bagi khalayak secara berjenjang. Bisnis dikelola secara
6. Menambah wawasan bisnis media professional dengan idealisme tinggi. Mereka
adalah bisnis besar dan menguntungkan menjalankan media dengan berpedoman pada
bila dikelola secara professional. idealisme dan materialisme secara seimbang.
Supaya kegiatan berjalan sesuai harapan di Tidak mengorbankan isi media sekalipun
Universitas Pancasila, maka: memberikan keuntungan besar.

Jurnal Abdimas Volume 08 Nomor 05 Juni 2022 259


Strategi Mengelola Bisnis Media Massa

Media elektronik TV saat itu, misalnya, RCTI, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Suara
MNCTV, GLOBAL TV, INDOSIAR, dan Pembaruan, Terbit, Merdeka, dan Poskota.
ANTV. Radio antara lain El Shinta, Sonora, dan Semua berdiri sendiri.
Bahana. Media Cetak: Media Cetak: Kompas,

Media masa kini tak lagi berdiri sendiri. masing-masing. Pola ini juga bisa mengikat
Sudah membentuk grup atau jaringan. Isinya pengiklan. Bila ada pengiklan ingin masuk ke
dikelola jurnalis. Namun pengelolaan dengan salah satu media terbaik grup, wajib juga
motif bisnis sangat kuat. Untuk mengetahui mengisi di media grup lainnya.
secara mendalam dengan bukti kongkrit perlu Nilai belanja iklan saat ini sangat besar.
diteliti, sejauhmana campur tangan pengusaha Nilai iklan tahun 2020 mencapai Rp 229
pada isi berita serta bagaimana keseimbanan Trilyun. Porsinya, iklan di media TV Rp 88,2
antara materialism dengan idealism? Masihkan Triliun, media website Rp 24,2 Triliun,
berjalan seimbang? media cetak Rp 9,6 Triliun, dan media
Untuk menjalankan bisnis, media massa kini radio Rp 604 Miliar. Semua media tentu
membentuk kelompok/bergrup. Pertama, berlomba memburunya dengan berupa
Global Media Com meliputi RCTI, Global TV, menyajikan berita terbaik.
MNCTV, Inews TV, Koran Sindo, 19 kanal tv Bisnis media memang bisnis besar.
berbayar, 46 stasiun tv lokal, 34 radio lokal, Bisnis ini merembet juga ke bisnis lain, seperti
Sindo News, Okezone, Trijaya FM, RDI, dan TV. Muncul bisnis Production House (PH)
Global Radio. Kedua, CT Corp: Trans TV, yang menggarap isi program TV. Produk PH ini
Trans 7, Detik, CNN Indonesia, O Chanel, wajar diburu pengusaha TV karena tinggal pilih
Liputan 6.Com, El Shinta. Ketiga, Emtek produksi terbaik sesuai karakter media masing-
Group: SCTV dan Indosiar. Keempat, Visi masing. Keuntungannya, lebih hemat biaya
Media: TV One, ANTV, Arek TV, Surabaya tanpa harus menggaji banyak karyawan secara
Post dan Potal Media Viva Co.Id. Keempat, permanen dalam jangka panjang.
Grup Surya Paloh: Metro TV, Media Indonesia
dan sejumlah koran lokal, seperti Lampung Ambiguitas Organisasi Media
Post.Keempat, Lippo Grup: Berita TV1, dan Namun, di samping kemajuan media ini
Berita Satu Online. Kelima, Jawa Pos Grup dinilai memiliki ambiguitas. Ambiguitas ini
milik Dahlan Iskan 151 Suratkabar daerah dan menyangkut soal nilai yang mereka anut saat
TV ini, apakah idealis, materialis atau
Bisnis Media Group memang punya keseimbangan idealis dan materialis? Ini
keuntungan lebih besar. Tenaga kerja hemat, masalah penting karena akan menyangkut pesan
dan materi berita bisa saling isi dengan yang mereka sampaikan kepada khalayak.
mengubah gaya penulisan sesuai karakter media

Jurnal Abdimas Volume 08 Nomor 05 Juni 2022 260


Strategi Mengelola Bisnis Media Massa

Mari coba kita analisis, apakah media Presiden (Perpes) Nomor 10 tahun
idealis pada zaman ini masih mungkin? 2021.Investor asing menanamkan modal
Rasanya tak mungkin lagi. Media massa tidak atau investasi di perusahaan pers atau media di
lagi semata-mata sebagai institusi sosial yang dalam negeri dengan maksimal kepemilikan 20
dilingkupi idealism semata. Media massa secara persen hingga 49 persen tergantung bidang
perlahan, tapi pasti tak mampu mengelak dari usaha. Kalau mencermati posisi ini bukankah
kepentingan ekonomi dan politik. Media massa investor asng punya suara yang kuat untuk
kian mengindustri akibat pengaruh teknologi mengatur konten media massa. Mereka tentu
komunikasi dan informasi, mempermudah tak mau rugi karena itu akan bersuara mengenai
kekuatan kapitalisme dan konglomerasi masuk isi media. Masalahnya, kebijakan mereka
ke sendi-sendi aktivitas jurnalisme dan institusi mengenai isi media, apakah senantiasa sejalan
media. Pengaruh dan kekuatan kapitalisme budaya di Indonesia? Tentu masih banyak
membuat media tak berdaya menolak apalagi masalah lain yang dikhawatirkan menggerus
menghindarinya. Pengaruh-pengaruh politik, idealiame media massa.
kadang pertaruhan idealisme media berkelindan
(erat menjadi satu) dengan kepentingan Kesimpulan
ekonomi dan politiknya. Idealnya saat ini, Apakah mungkin idealism
media mencari titik keseimbangan (tanpa dipertahankan dengan kondisi saat ini? Apakah
dominasi salah satu diantaranya) antara anda mau membaca/menonton media massa
idealisme dan kapitalisme media? yang tidak idealis? Supaya survive, media harus
menyeimbangkan idealisme media sebagai pilar
Media Global dan kapitalisme Global the agent of change (agen perubahan) dengan
Bila ingin menelaahnya secara kepentingan bisnis, melalui berbagai kebijakan
mendalam kemana arah media massa kini, internal maupun tujuan pencerahan masyarakat.
tinggal amati dan analisis. Ciri kapitalisme, Bila media massa hanya memiliki skala
intervensi negara minim dan semua ditentukan mengejar kentungan semata lebih utama, bukan
kehendak pasar. Hasil penelitian menunjukkan, tidak mungkin lambat laun kepercayaan
Era tahun 70-an hingga pertengahan tahun 80- masyarakat akan runtuh secara perlahan.
an, dapat dikatakan khalayak sangat tergantung Namun, perjalan itu kelak akan meruntuhkan
dengan keberadaan dan aktivitas media. media bersangkutan. Banyak media massa
Memasuki era tahun 90-an hingga di era berguguran sejak dulu. Namun ada kelompok
milenium sekarang ini, kecenderungan itu media yang tetap bertahan dan eksis hingga
menjadi berbanding terbalik. Kini justru kini. Jika kita cermati, media itu tidak
medialah yang cenderung tergantung kepada mengabaikan khalayaknya. Mereka mencari
khalayak. kentungan justru dengan menanmkan
Kondisi Media Saat Ini. Media massa kepercayaan isi media kepada khalayak. Ingat,
kian mengindustri akibat pengaruh teknologi khalayak/audience adalah raja yang harus
komunikasi dan informasi, mempermudah dilayani dengan baik. Jangan sampai
kekuatan kapitalisme dan konglomerasi masuk kepercayaan khalayak pada isi media massa
ke sendi-sendi aktivitas jurnalisme dan institusi runtuh. Bila kepercayaan khalayak runtuh,
media. Pengaruh dan kekuatan kapitalisme maka runtuh pula media massa itu.
membuat media tak berdaya untuk menolak
apalagi menghindarinya. Pengaruh-pengaruh Daftar Pustaka
politik, kadang membuat pertaruhan idealisme Albarran, Allan B., Management of Electronic
media berkelindan dengan kepentingan Media, Wadsworth Publishing
ekonomi dan politiknya sekaligus. Kapitalisme Company, America,1997
global, yang lahir dari proses globalisasi, Harahap. Arifin: Manajemen Pemberitaan dan
menciptakan budaya konsumsi dan masyarakat Jurnalistik TV, Indeks, 2018
konsumen. Harahap. Arifin: Jurnalistik TV Teknik
Bolehkah modal asing masuk dalam Memburu dan Menulis Berita, Indeks
bisnis media? Investor asing menanamkan Gramedia, 2006
modal di media dalam negeri sesuai Peraturan

Jurnal Abdimas Volume 08 Nomor 05 Juni 2022 261


Strategi Mengelola Bisnis Media Massa

Ishwara, Luwi, Jurnalisme Dasar, Penerbit


Buku Kompas, Jakarta 2005

Jurnal Abdimas Volume 08 Nomor 05 Juni 2022 262

Anda mungkin juga menyukai