Universitas Islam Bandung lahir atas gagasan para tokoh umat Islam dan
tuntutan masyarakat Jawa Barat akan adanya perguruan tinggi yang bernafaskan
Islam dan melahirkan intelektual muslim. Cikal bakal Universitas Islam Bandung
diawali dengan lahirnya Perguruan Islam Tinggi (PIT) pada tanggal 15 November
1958, yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI). Fakultas
yang pertama didirikan adalah Fakultas Syari'ah pada tahun 1958, kemudian
Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Tarbiyah pada tahun 1961.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1967 PIT berubah menjadi
Universitas Islam Kiansantang. Kemudian pada tahun 1969 diganti menjadi
Universitas Islam Bandung dan selanjutnya berturut-turut didirikan Fakultas
Hukum (1971), Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (1972) sekarang MIPA,
Fakultas Psikologi (1973), Fakultas Teknik (1973), Fakultas Ekonomi (1979), dan
Fakultas Ilmu Komunikasi (1982) serta pada tahun 2004 Fakultas Kedokteran
secara resmi berdiri menjadi fakultas termuda di Universitas Islam Bandung .
Untuk memenuhi tuntutan pendidikan yang lebih tinggi, sejak tahun 1998
Universitas Islam Bandung telah membuka Program Pascasarjana yaitu Program
Studi Ilmu Hukum dengan konsentrasi Hukum Islam dan Hukum Pidana serta
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam. Kini, dengan ijin operasional No.
2952/D/T/2003 Universitas Islam Bandung menambah Program Pascasarja baru,
yaitu Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Psikologi dan Program Ekonomi.
Universitas Islam Bandung merupakan salah satu lembaga
pendidikan tinggi swasta yang berasaskan Islam, adapun tujuan dari didirikannya
Universitas Islam Bandung adalah mewujudkan mujahid (pejuang), mujtahid
(peneliti) dan mujaddid (pembaharu) dalam suatu masyarakat ilmiah yang Islami,
maka dalam proses pembelajaran banyak dimuati pendidikan ke-Islaman yaitu
97
98
Tabel 4.1
KEADAAN PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BERDASARKAN PENDIDIKAN
P E N D I D I KAN
Tabel 4.2
KEADAAN PEGAWAI ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG BERDASARKAN GOLONGAN
1 IV 2 0.52
2 III 114 59.34
3 II 54 31.23
4 I 17 8,83
Jumlah 200 100
Gambar 4.1.
STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN UNISBA
Sumber data : Bagian Kepegawaian Unisba
Gambar 4.2
STRUKTUR ORGANISASI UNISBA
Sumber data : Bagian Kepegawaian Unisba
Berikut ini hasil perhitungan data responden yang terdiri dari status
pegawai, jenis kelamin, usia, dan masa kerja.
103
Berikut ini hasil uji validitas setiap item dalam variabel yang diteliti
berdasarkan output SPSS 25.0 :
Tabel 4.1
4.3.2 Reliabilitas
Berikut ini hasil uji reliabilitas variabel penelitian berdasarkan output
SPSS 25.0 :
Tabel 4.2
Spearman-
Variabel Brown Keterangan
Coefficient
Motivasi Kerja Reliabilitas sangat tinggi
0,964
sekali
Kompensasi Reliabilitas sangat tinggi
0,932
sekali
Kepuasan Kerja Reliabilitas sangat tinggi
0,962
sekali
Kinerja Pegawai 0,983 Reliabilitas sangat tinggi
107
sekali
Tabel 4.3
Hasil uji normalitas diperoleh nilai Sig. (0,200) > 0,05 artinya data
berdistribusi normal. Dengan demikian, uji normalitas dalam penelitian ini sudah
terpenuhi.
Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran
datanya terletak disekitar garis diagonal pada normal probality plot yaitu dari kiri
bawah ke kanan atas. Berikut ini hasil analisis uji normalitas data.
4.4.2 Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
109
4.4.3 Multikolinieritas
Uji multikolinieritas yang digunakan adalah dengan menghitung
Tolerance dan VIF. Dari hasil perhitungan komputer dengan program SPSS 25.0
diperoleh nilai Tolerance (terlampir) untuk masing-masing tahapan penelitian,
peneliti kemukakan sebagai berikut :
Tabel 4.4
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Tolerance lebih besar dari
0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 maka diambil keputusan bahwa model regresi
tersebut tidak terdapat multikolinearitas antar variabel dan memenuhi persyaratan
analisis.
Tabel 4.5
Correlations
X1 X2 Y Z
X1 Pearson Correlation 1 .852** .849** .907**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 132 132 132 132
X2 Pearson Correlation .852** 1 .831** .834**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 132 132 132 132
Y Pearson Correlation .849** .831** 1 .835**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 132 132 132 132
** ** **
Z Pearson Correlation .907 .834 .835 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 132 132 132 132
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
111
signifikan yang sangat tinggi sekali antara kompensasi (X2) dengan kinerja
pegawai (Z).
6. Hubungan antara kepuasan kerja (Y) dengan kinerja pegawai (Z) sebesar
0,835 dalam kategori hubungan sangat tinggi sekali. Nilai Sig. 0,000 < 0,01
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja (Y) dengan
kinerja pegawai (Z). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat
hubungan signifikan yang sangat tinggi sekali antara kepuasan kerja (Y)
dengan kinerja pegawai (Z).
Sub Struktur-1
Sub Struktur-2
Z = 0,835 X1 + 0,302
0,513
KEPUASAN KERJA 0,835
0,852 KINERJA PEGAWAI
(Y)
(Z)
0,394
KOMPENSASI
Tabel 4.6
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .874 .764 .760 3.63513 1.503
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .835a .698 .695 4.73839 1.433
a. Predictors: (Constant), Y
b. Dependent Variable: Z
114
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.11
a. Dependent Variable: Z
Sangat Tidak
Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
Dimensi Baik
f % f % f % f % f %
Kebutuhan akan
16 12,1% 13 9,8% 18 13,6% 54 40,9% 31 23,5%
prestasi
Kebutuhan akan
13 9,8% 32 24,2% 10 7,6% 53 40,2% 24 18,2%
kekuasaan
119
Kebutuhan akan
10 7,6% 23 17,4% 20 15,2% 36 27,3% 43 32,6%
afiliasi
Tabel 4.13
Kategori f %
Sangat Baik 8 6,1%
23,5
Baik 31
%
Cukup Baik 12 9,1%
31,8
Tidak Baik 42
%
29,5
Sangat Tidak Baik 39
%
13
Total 100%
2
Berdasarkan tabel di atas, dari 132 orang yang menjadi responden dalam
penelitian ini bahwa motivasi kerja cenderung tidak baik sebesar 31,8%.
Tabel 4.14
Sangat Sangat
Baik Cukup Baik Tidak Baik
Dimensi Baik Tidak Baik
f % f % f % f % f %
Langsung 13 9,8% 29 22,0% 13 9,8% 34 25,8% 43 32,6%
Tidak
9 6,8% 17 12,9% 30 22,7% 38 28,8% 38 28,8%
langsung
Kategori f %
Sangat Baik 9 6,8%
22,0
Baik 29
%
11,4
Cukup Baik 15
%
31,1
Tidak Baik 41
%
28,8
Sangat Tidak Baik 38
%
13
Total 100%
2
Berdasarkan tabel di atas, dari 132 orang yang menjadi responden dalam
penelitian ini bahwa kompensasi cenderung tidak baik sebesar 31,1%.
121
Tabel 4.16
Sangat
Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
Dimensi Tidak Baik
f % f % f % f % f %
Intrinsik 14 10,6% 20 15,2% 16 12,1% 52 39,4% 30 22,7%
Ekstrinsik 12 9,1% 24 18,2% 19 14,4% 50 37,9% 27 20,5%
Tabel 4.17
Kategori f %
11,4
Sangat Baik 15
%
14,4
Baik 19
%
11,4
Cukup Baik 15
%
Tidak Baik 48 36,4
122
%
26,5
Sangat Tidak Baik 35
%
13
Total 100%
2
Berdasarkan tabel di atas, dari 132 orang yang menjadi responden dalam
penelitian ini bahwa kepuasan kerja cenderung tidak baik sebesar 36,4%.
Variabel kinerja pegawai terdiri dari 5 dimensi yaitu kualitas kerja (quality
of work), ketepatan waktu (promptness), inisiatif (initiative), kemampuan
(capability) dan komunikasi (communication). Berikut ini hasil analisis dari
dimensi-dimensi tersebut beserta variabel kinerja pegawai berdasarkan persepsi
132 orang pegawai Adimistrasi UNISBA yang menjadi responden dalam
penelitian ini.
Tabel 4.18
Cukup Sangat
Sangat Baik Baik Tidak Baik
Dimensi Baik Tidak Baik
f % f % f % f % f %
Kualitas kerja
23 17,4% 23 17,4% 12 9,1% 22 16,7% 52 39,4%
(Quality of work)
Ketepatan waktu
6 4,5% 41 31,1% 7 5,3% 45 34,1% 33 25,0%
(Promptness)
12,1
Inisiatif (Initiative) 4 3,0% 37 28,0% 16 45 34,1% 30 22,7%
%
Kemampuan 11,4
4 3,0% 37 28,0% 15 49 37,1% 27 20,5%
(Capability) %
Komunikasi 4 3,0% 38 28,8% 8 6,1% 42 31,8% 40 30,3%
123
(Communication)
Kategori f %
Sangat Baik 17 12,9%
Baik 28 21,2%
Cukup Baik 11 8,3%
Tidak Baik 29 22,0%
Sangat Tidak Baik 47 35,6%
Total 132 100%
Berdasarkan tabel di atas, dari 132 orang yang menjadi responden dalam
penelitian ini bahwa kinerja pegawai cenderung sangat tidak baik sebesar 35,6%.
4.8 Pembahasan
4.8 1 Gambaran Motovasi Kerja Pegawai Administrasi Universitas Islam
Bandung.
Sesuai dengan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh
gambaran bahwa motivasi kerja Pegawai Administrasi Universitas Islam Bandung
cenderung tidak baik sebesar 31,8%. Hal ini menunjukkan bahwa responden
memberikan respon yang tidak baik terhadap motivasi kerja Pegawai Administrasi
Universitas Islam Bandung. Hal ini dikarenakan para Pegawai Administrasi
Universitas Islam Bandung tidak memiliki kebutuhan yang kuat akan keinginan
124
seseorang atau sekolompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai
tujuan organisasi yang bersangkutan.
Sesuai dengan pendapat Cardoso Gomes (2013:142), bahwa kinerja
pegawai terdiri dari :
a. Quantity of work; jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan pada periode
tertentu;
b. Quality of work; kualitas pekerjaan yang dicapai berdasarkan syarat yang
ditentukan;
c. Job knowledge; pemahaman Pegawai pada prosedur kerja dan informasi
teknis tentang pekerjaan;
d. Creativeness; kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi dan dapat
diandalkan dalam pekerjaan;
e. Cooperation; kemampuan untuk kerja sama dengan rekan kerja dan
atasan;
f. Dependability; kemampuan menyelesaikan pekerjaan tanpa tergantung
kepada orang lain;
g. Initiative, kemampuan melahirkan ide-ide dalam pekerjaan;
h. Personal qualities; kemampuan dalam berbagai bidang pekerjaan.
Dalam mendefinisikan kinerja dengan akurat, seorang manajer atau
pimpinan harus memperhatikan 3 (tiga) unsur, yaitu goal (sasaran), measures
(ukuran) dan assessment (penilaian). Penetapan sasaran mempunyai catatan
kesuksesan yang terbukti dalam meningkatkan kinerja dalam aneka setting dan
budaya. Sasaran mengarahkan perhatian pada tingkat kinerja tertentu,
memobilisasi usaha untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi.