Anda di halaman 1dari 5

RUANG LUAR KOMUNAL DI

KAMPUSUNIVERSITAS
SUMATERA UTARA

ARS 3223 – DIALEKTIKA RUANG


SEMESTER A – 2023/2024

OLEH
YOSE ALFREDO MARGANDA
HARIANJA

200406106

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA2023
Ruang Luar Komunal Arsitektur

(Lokasi: Universitas Sumatera Utara)

I. Pengertian
Ruang luar komunal dalam arsitektur merujuk pada area atau ruang terbuka yang
dirancang untuk digunakan bersama oleh masyarakat atau kelompok orang. Konsep ini
menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi sosial,
pertemuan, dan kegiatan bersama di luar bangunan. Beberapa karakteristik ruang luar komunal
dalam arsitektur melibatkan pengaturan ruang terbuka agar dapat menampung berbagai
aktivitas, mempromosikan komunikasi antarindividu, dan menciptakan atmosfer yang
mengundang orang untuk berpartisipasi. Ruang luar komunal bisa mencakup taman kota, alun-
alun, trotoar yang lebar, atau bahkan tempat-tempat seperti lapangan umum.dapat diakses oleh
siapa saja.
Menurut pendapat Altman (dalam Fisher, 1981) ruang publik memiliki prinsip bahwa
setiap orang diizinkan berada di tempat itu. Selain itu Roger (dalam Beng-Huat, 1992)
menjelaskan bahwa istilah ruang publik/ruang komunal mengacu pada lokasi yang:
(1) Dapat diakses oleh siapa saja
(2) Kurang sesuai untuk penggunaan individu
(3) Perilaku pengguna ruang terikat oleh norma sosial yang berlaku.
Komunal juga diartikan sebagai semua masyarakat kampus meliputi mahasiswa, dosen,
staf, dan pihak lain yang hadir di kampus untuk mendukung kinerjanya sebagai lembaga
pendidikan. Ruang komunal di kampus terdiri atas bentuk ruang terbuka (luar) atau tertutup,
meskipun keduanya masih dapat digunakan sebagai tempat berkumpul bersama.
Ruang luar komunal telah menjadi bagian bagian penting dalam keseharian mahasiswa
karena banyaknya waktu mereka gunakan di tempat tersebut. Pentingnya lingkungan luar
ruangan di kampus jauh lebih besar daripada sekedar daya tarik estetika mereka. Di ruang
tersebut mahasiswa melakukan beragam aktivitas yang membutuhkan situasi nyaman. Namun,
banyak desain kampus didesain untuk mengekspresikan arsitektur bangunan daripada
kebutuhan kenyamanan penggunanya. Adapun elemen ruang luar yang dimaksud yaitu ruang
komunal dengan fasilitas tempat duduk, fasilitas peneduh, dan jalur sirkulasi utama yang
didesain oleh kampus. Dalam kesehariannya, ruang tersebut digunakan oleh mahasiswa
sebagai tempat berinteraksi, tempat menunggu, tempat menyelenggarakan kegiatan atau acara
kampus.

II. Konsep Ruang Luar Komunal


Ruang komunal merupakan ruang dimana memberikan kesempatan kepada orang-orang
untuk bertemu, tetapi untuk menjadikan hal itu diperlukan katalisator. Katalisator yang
dimaksud berupa aktivitas yang menarik sekelompok orang untuk bergabung dan bertemu di
dalamnya.
Ruang komunal memiliki tiga kriteria yang disebutkan oleh Scurton (1984) antara lain:

1. Dirancang secara sederhana


2. Dapat diakses oleh siapapun (accessible)
3. Ruang atau tempat bertemunya pengguna ruang public
4. Perilaku pengguna ruang mengikuti norma-norma sosial setempat

Peranan Ruang Luar Komunal


Peranan ruang komunal bahkan dapat ditelaah lebih lanjut berdasarkan teori peranan
ruang publikyang dinyatakan oleh Carmona, et al (2008) yaitu:
5. Ekonomi
• Memberi nilai positif pada nilai property
• Mendorong peforma ekonomi regional
6. Kesehatan
• Mendorong masyarakat untuk aktif melakukan gerakan fisik
• Menyediakan ruang informasi dan formal bagi kegiatan olahraga
• Mengurangi stress
7. Sosial
• Menyediakan ruang bagi interaksi dan pembelajaran sosial pada segala usia
• Mengurangi resiko terjadinya kejahatan dan sikap anti-sosial
• Mendorong dan meningkatkan kehidupan berkomunitas
• Mendorong terjadinya interaksi antarbudaya
8. Lingkungan
• Mendorong terwujudnya transportasi berkelanjutan
• Meningkatkan kualitas udara
• Menciptakan kesempatan untuk berkebangnya keanekaragaman hayati.

III.Ruang komunal di Kampus USU


Adapun ragam ruang luar komunal yang terdapat di kampus USU yaitu sebagai berikut:
1. Gazebo
Gazebo merupakan pondok kecil yang didesain dengan membuat banyak bukaan pada
setiap sisinya, bahkan tidak memiliki penutup dinding pada setiap sisi gazebo dan memiliki
dimensi yangsempit. Gazebo biasanya digunakan sebagai ruang berkumpul atau bersantai.

Gambar 1. Gazebo Fakultas Kesehatan Masyarakat


2. Selasar Tertutup
Selasar tertutup merupakan jalur sirkulasi di luar bangunan yang terpisah dari konstruksi dan
diberi penutup. Selasar pada luar bangunan berfungsi sebagai penghubung antara bangunan
satu dengan bangunan lainnya, begitu juga dengan kawasan satu dengan kawasan lainnya.
Selasar tertutup menjadi salah satu elemen ruang luar yang juga digunakan mahasiswa
sebagai tempat berkumpul.

Gambar 2. Selasar Tertutup Fakultas Ilmu Sosial dan


Politik

3. Koridor/Selasar Terbuka
Koridor merupakan ruang yang menghubungkan dua area di dalam bangunan dan ruang
yang menyatu dengan bangunan, memiliki penutup yang digunakan sebagai jalur sirkulasi.
Sedangkan selasar terbuka merupakan jalur sirkulasi yang berada di ruang luar bangunan
tetapi masih menempel dengan bangunan. Ruang sirkulasi ini menjadi ruang berkumpul
berkumpul yang paling sering ditemukan dan diminati oleh mahasiswa di setiap fakultas.
Keberadaanya yang dekat dengan ruang kelas atau ruang administrasi menjadi daya tarik
tingginya angka pengguna ruang.

Gambar 3. Selasar Terbuka di Departemen Arsitektur

4. Pendopo
Pendopo merupakan bangunan pondok di luar bangunan utama yang memiliki dimensi
luas,bebas tanpa sekat dan difungsikan sebagai ruang berkumpul dan ruang serbaguna untuk
pengguna dan pengunjung. Tersedianya fasilitas listrik, internet, letaknya yang strategis dan
memiliki area yang luas menjadi daya tarik mahasiswa sering berkumpul dan berdiskusi di
ruang ini.
Gambar 4. Pendopo Universitas Sumatera Utara
1. Taman USU
Taman USU merupakan fasilitas yang disediakan oleh Universitas Sumatera Utara bagi
civitas akademika dan masyarakat umum sebagai unit penunjang kegiatan rekreasional.
Fungsi lain juga diemban Taman USU, yaitu sebagai media pendidikan tentang konservasi
alam dan satwa di dalamnya untuk mahasiswa USU. Taman USU menjadi tempat favorit
mahasiswa USU khususnya untuk bersantai, dan tidak sedikit pula para pengunjung datang
untuk sekedar liat-liat dan berfoto di dekat air mancur yang ada tulisan USU yang besar.
Selain itu pula banyak mahasiswa USU itu sendiri memanfaatkan tempat ini untuk tempat
latihan.

Gambar 5. Taman Biro Rektor Universitas Sumatera


Utara

Ruang luar komunal kampus bukan hanya dilihat dari aspek fisik semata, tetapi sebagai
ekspresi ide dan pemikiran insan pengguna ruangnya. Ruang luar komunal telah menjadi
bagian penting dalam keseharian mahasiswa karena banyaknya waktu mereka gunakan di
tempat tersebut.
Terbatasnya ruang luar komunal di kampus USU justru membuat mahasiswa menjadi
kreatif mencari solusinya. Penciptaan ruang-ruang baru untuk tempat berinteraksi cukup banyak
terjadi di area-area fakultas. Ruang-ruang baru tersebut dibuat dengan cara sederhana di ruang-
ruang antar bangunan. Walaupun begitu, mahasiswa senantiasa berkumpul di ruang luar
komunal karena tempat-tempat tersebut memberikan rasa bahagia dan sedih, juga bebas tetapi
takut, juga optimis dan pesimis juga meninggalkan kesan mendalam selama kuliah.

Anda mungkin juga menyukai