Curent Issues Wasdal
Curent Issues Wasdal
Aset Kewajiban
3,2% 11.454,67 (2021) 7.538,32 (2021) 14%
11.098,67 (2020) 6.625,47 (2020)
Aset Lancar Aset Tetap
Kewajiban Jangka Panjang
15,6% 0,5%
Aset Tetap 2021 2020 15,5%
6.844,94 (2021)
769,15 (2021) 5.947,12 (2021) 5.923,87 (2020)
Tanah 4.541.798.614.039.399 4.539.889.164.724.754
665,16 (2020) 5.976.01 (2020) Peralatan dan Mesin 784.676.725.241.744 70.6966.249.385.561
Gedung dan Bangunan 420.147.571.518.921 395.808.354.433.284
Persediaan 2021:
JIJ 1.011.741.986.090.569 940.895.010.856.918
199.150.378.100.687
AT Lainnya 65.009.747.686.862 55.493.664.420.893
Persediaan 2020: KDP 151.713.397.246.386 161.812.756.359.901
160.514.808.289.624
Akum Susut -1.027.967.575.561.543 -824.850.679.122.605
Jumlah Aset Tetap 5.947.120.466.262.338 5.976.014.521.058.706
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
1 2 3
COST SAVING
Penggunaan BMN untuk kepentingan public seperti
MENDUKUNG PEREKONOMIAN saat pandemic penggunaan Wisma atlet, Asrama haji
Penyediaan infrastruktur seperti sebagai tempat isolasi pasien Covid-19
pembangunan jembatan, jalan, irigasi
Integrasi Penetapan Status Penggunaan UU-1/2004
Alih Status Penggunaan PP-27/2014
PP-28/2020
Penggunaan Sementara
Dioperasionalkan Pihak Lain
RKBMN
BMN idle
SBSK
Penganggaran Pengadaan
Sewa
Perencanaan Pinjam Pakai
Pembinaan Kebutuhan Penggunaan
Pengawasan Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Bangun Guna Serah (BGS)
Pengendalian
Siklus Bangun Serah Guna (BSG)
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI)
Pengelolaan Kerjasama Terbatas Untuk Pembiayaan
Penghapusan Pemanfaatan
Infrastruktur (KETUPI)
Pemantauan Barang Milik
Investigasi
Portofolio Aset Negara/
Analisis SBSK
Penertiban Pemusnahan Daerah Penilaian
Pengawasan dan
Pengendalian BMN
Berdasarkan
PMK No.207/PMK.06/2021
(Pengganti PMK 244/PMK.06/2012 dan PMK 52/PMK.06/2016)
Latar Belakang Maksud dan
Tujuan
01 PENGUATAN ORGANISASI DAN PROSES BISNIS
Penguatan organisasi dilaksanakan dengan pengaturan
kembali struktur pelaksana Wasdal dan pelaporan
Memberikan pedoman bagi Pengguna Barang dan
pertanggungjawaban serta kewenangan dan tanggung jawab 01
masing-masing unit Pengguna dan Pengelola.
Pengelola Barang untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian Barang Milik Negara
02 SIMPLIFIKASI PROSES BISNIS DAN REGULASI
Pelaksanaan dan pelaporan Wasdal di Pengguna dan di
Pengelola menggunakan melalui SIMAN yang terintegrasi Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian
dengan seluruh Modul pengelolaan BMN yang dilakukan Wasdal.
02 BMN yang tertib dan akuntabel guna mewujudkan
pengelolaan BMN yang efisien, efektif, dan optimal
8
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Objek Wasdal
Ruang Lingkup Wasdal BMN
Subjek Wasdal BMN • BMN
• Pelaksanaan
pengelolaan BMN
Pengelola Pengguna
• Pejabat/pegawai
Barang Barang
yang melakukan
• KPKNL • KPB / Satker pengelolaan BMN
• Kanwil DJKN • PPBW
• Direktur • PPBE 1
• Direktur • Pengguna Bentuk Wasdal
Jenderal Barang
BMN
• Pemantauan
• Penertiban
• Investigasi
4
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Melakukan pemantauan dan investigasi Meminta penjelasan tertulis kepada Penggua Barang/Kuasa Pengguna
Meminta Pengguna Barang menindaklanjuti hasil audit/ Barang atas hasil pemantauan dan investigasi dan melakukan penertiban
pengawasan intern/ekstern serta menindaklanjuti hasil pemantauan dan investigasi
Menyusun Laporan Wasdal Meminta APIP K/L atau BPKP untuk melaksanakan audit/pemerikasaan
Melakukan tugas lainnya di bidang wasdal BMN sesuai ketentuan atas tindak lanjut pemantauan dan investigasi
Melakukan evaluasi kinerja BMN
Melakukan pembinaan pelaksanaan wasdal BMN pada Pengguna Barang
Menetapkan Indikator Kinerja di bidang Pengelolaan BMN
Melakukan pemantauan dan penertiban Meminta APIP K/L untuk melakukan audit/pengawasan atas tindak lanjut
Memberikan penjelasan tertulis atas permintaan Pengelola Barang hasil pemantauan dan penertiban
Menindaklanjuti hasil pembinaan pelaksanaan Wasdal Pengelola Menyusun prosedur kerja wasdal BMN
Barang Menandatangani Laporan hasil pelaksanaan pembinaan, monitoring dan
Menindaklanjuti hasil audit/pengawasan intern atau ekstern evaluasi pelaksanaan wasdal BMN
Menyusun laporan wasal BMN Menetapkan indikator kinerja di bidang pengalolaan BMN pada Pengguna
Melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaksanaan wasdal Barang dengan berpedoman pada indikator kinerja yang ditetapkan oleh
Melakukan tugas lainnya di bidang wasdal BMN sesuai ketentuan Pengelola Barang
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Pemantauan insidentik :
dilakukan oleh PB, PPB Es.I, PPBW, KPB max 5 hari setelah adanya aduan, selama max 10 hari, dan dilaporkan max 5 hari
setelah pelaksanaan pemantauan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Penertiban oleh KPB/PB/PPB Es.1 dan PPBW dilakukan dalam rangka menindaklanjuti hasil pemantauan yang dilakukan oleh Pengguna Barang,
permintaan penertiban BMN, hasil audit/pengawasan/pemeriksaan pelaksanaan pengelolaan BMN oleh APIP K/L/BPKP dan/atau BPK.
CONTOH:
Dalam hal berdasarkan hasil investigasi ditemukan penyimpangan yang tidak terkait penerimaan negara, Pengelola
Barang mempertimbangkan untuk menunda/menolak pemenuhan kebutuhan BMN pada K/L terkait
Dalam hal berdasarkan hasil investigasi ditemukan penyimpangan terkait penerimaan negara, Pengelola Barang
meminta APIP K/L atau BPKP untuk melakukan audit/pengawasan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
• Ketentuan lebih lanjut dapat ditetapkan oleh K/L • Dilaksanakan max 7 hari kerja sebelum batas pelaporan
selaku pengguna wasdal
PELAPORAN WASDAL
Subjek Pelaporan Jenis Pelaporan Batas Waktu Pelaporan
1. Laporan Wasdal, khususnya tindak lanjut atas 1. Melaksanakan Edukasi Tata Cara Pelaksanaan Wasdal
keputusan/persetujuan pengelolaan BMN kepada seluruh pegawai/pejabat yang melaksanakan
disampaikan melalui SIMAN berdasarkan data yang pengelolaan BMN.
direkam oleh Pengguna Barang/Pengelola Barang, 2. Pengguna dan Pengelola Barang agar melakukan Update
hal ini dapat memunculkan ketidaksinambungan data dan produk pengelolaan di aplikasi Siman Modul
antara data dan kondisi di lapangan apabila Wasdal.
perekaman data pada aplikasi SIMAN tidak
seluruhnya dilakukan. 3. Dukungan APIP untuk membantu penguatan pengendalian
internal di K/L dalam pelaksanaan pengawasan dan
2. Kurangnya peran Pengguna Barang dalam pengendalian BMN.
mendorong satker/Kuasa Pengguna Barang untuk
melaksanakan tindak lanjut persetujuan/ 4. Perlu dipertimbangkan bahwa laporan hasil pengawasan
keputusan/penetapan Pengelola Barang. dan pengendalian BMN dapat dilakukan reviu oleh APIP
termasuk memastikan terjadinya pengkinian data pada
3. Pengguna Barang belum maksimal dalam aplikasi SIMAN.
melaksanakan pengawasan dan pengendalian BMN
sesuai Peraturan 5. Mengawal pengembangan aplikasi SIMAN modul wasdal
agar aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
2020 2022
7.870
7.870bidang
bidang
dari
dari target6.921
target 6.921bidang
bidang Target 32.636 bidang **
27.983
26.790
tanah terus menunjukkan grafik
yang meningkat. Tahun 2021,
capaian pensertipikatan BMN
sebesar 27.983 bidang, atau
104,53% dari target tahunan.
7.870
6.900
6.921
6.787
5.000
4.915
3.912
3.729
3.483
3.350
3.260
3.100
Target Realisasi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Penggunaan Pemanfaatan
• Penetapan Status Penggunaan • Sewa
• Penggunaan Sementara • Pinjam Pakai
• Alih Status Penggunaan • KSP
• Dioperasikan oleh pihak lain • KSPI
• Diserahkan ke Pengelola sebagai • BGS/BSG
BMN Idle • KETUPI
Optimalisasi melalui skema
Optimalisasi skema
Penggunaan BMN erat
pemanfaatan BMN
kaitannya dengan efisiensi
dapat meningkatkan
anggaran terutama terkait cost
potensi PNBP dan
saving terhadap belanja modal
peran Pemerintah
BMN baik pengadaan maupun
Pusat kepada
pemeliharaan
Pemerintah Daerah
TINDAK
3.010 LANJUT KEPUTUSAN/PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN BMN
1.910 M
11.13%
2.091
60,9 M 436,80 M 46
90,7 M 26 14,2 M 1 - - -
0,11% 204% 0%
TERIMA KASIH