Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


CABANG DINAS KEHUTANAN
PROVINSI JAWA TENGAH WILAYAH IX
Jl. Pangeran Diponegoro No.1, Magelang 56117, Telp. (0293) 364045
Email : cdk9dlhkjateng@gmail.com

NOTA DINAS

Kepada Yth. : Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah IX
Lewat Yth. :
Dari : Sulistiyono, S.ST dan Arif Indrianto
Tembusan :
Tanggal : 10 Juli 2023
Nomor :
Perihal : Laporan Perjalanan Dinas Koordinasi tentang Perburuan Liar dan
Inventarisasi-Identifikasi TSL

Berdasarkan Surat Perintah Tugas No: 094/ tanggal 10 Juli


2023 untuk melaksanakan kegiatan Koordinasi tentang Perburuan Liar
dan Inventarisasi-Identifikasi TSL (Burung), dengan hormat kami
laporkan hasil kegiatan sebagai berikut:

1. Dasar:
Surat Perintah Tugas (SPT) No: 094/ tanggal 10 Juli 2023.
2. Waktu dan Tempat:
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Desa Simpar, Kec. Tretep, Kab. Temanggung
3. Pelaksana
1) Sulistiyono, S.ST.
2) Arif Indrianto
4. Hasil Pelaksanaan:
a. Titik pengamatan
Spot Koordinat Ketinggian Deskripsi
1 -7.223136, 810 mdpl Blok Pondok :
110.103337 Hutan rakyat dengan
dominasi tanaman
sengon, nangka dan
tanaman bawah tegakan
berupa kopi
2 -7.1256.208, 790 mdpl Blok Suroloyo :
110.6153 Sungai, hutan rakyat
dengan dominasi
tanaman sengon,
bambu, kayu afrika dan
tanaman bawah tegakan
berupa kopi
3 -7.21552, 900 mdpl Blok Ngalur :
110.102896 Lahan pertanian
sayuran dan sebagian
kecil hutan rakyat
dengan dominasi
tanaman sengon dan
tanaman bawah tegakan
berupa kopi
4 -7.15020, 820 mdpl Bukit Wagir Bawang :
110.02828 Dominasi tanaman kopi,
cengkeh

b. Gambaran Lanskap Desa Simpar


Inventarisasi potensi burung di Desa Simpar dilakukan pada habitat
yang merupakan hutan rakyat, perkebunan kopi, makam dan
tempat wisata. Kondisi desa secara garis besar digambarkan
sebagai berikut:
 Topografi bervariasi mulai dari datar dan berbukit.
 Tutupan lahan berupa kebun/pekarangan/hutan rakyat terdiri dari
jenis-jenis tanaman hutan rakyat seperti sengon, suren, kayu
afrika, cengkeh, durian, alpukat, waru, kaliandra, Nangka,
jengkol, petai dan tanaman rimba campuran lainnya. Dominasi
berupa tanaman bawah tegakan kopi, bersemak, dan tertata
rapi.
 tanaman bawah tegakan di hutan rakyat tersebut cukup baik dan
rapat serta mampu membentuk kanopi lapisan kedua dari tajuk
diatasnya yang didominasi tanaman kayu. Komposisi tumbuhan
bawah yang berupa semak dan rumput juga menjadi tempat bagi
berkembangnya mikrobia tanah dan jenis burung tanah.
 Selain itu pada beberapa spot juga terdapat lahan terbuka yang
digunakan untuk budidaya sayuran atau tanaman semusim.
c. Hasil Inventarisasi dan Identifikasi

No. Nama Jenis No. Nama Jenis


1 pelanduk topi hitam 20 sepah kecil
2 burung gereja 21 takur ungkut2
3 Sriganti 22 tekukur biasa
4 wiwik uncuing 23 paok pancawarna
5 wiwik kelabu 24 cipoh kacat
6 pelanduk semak 25 bondol peking
7 Kutilang 26 bondol jawa
8 ayam hutan hijau 27 tepekong jambul
9 kareo padi 28 gelatik batu abu
10 caladi tilik 29 kancilan bakau
11 caladi ulam 30 kirik2 senja
12 cica koreng jawa 31 jinjing batu
13 cekakak sungai 32 elang hitam
14 cekakak jawa 33 elang bido
15 cinenen pisang 34 sikep madu asia
burung madu
16 35
kelapa layang batu
17 kadalan birah 36 walet linchi
18 kapasan kemiri 37 celepuk reban
19 meninting kecil

 Survei yang dilaksanakan selama 1 hari di Desa Simpar,


diperoleh data sebanyak 37 jenis burung yang berhasil
diidentifikasi oleh tim pelaksana. Berdasarkan info dari warga
yang melihat pada hari itu bahwa terlihat burung Kepudang
kuduk hitam dan Ciung batu jawa. Namun, kedua jenis tersebut
tidak dimasukkan dalam list jenis burung yang diidentiikasi
karena pengamat/pelaksana kegiatan tidak/belum menjumpai
atau mendengar suara secara langsung.

 Jumlah jenis dan kelimpahan jenis cukup bagus, namun


perburuan juga masih banyak, sehingga konservasi berupa
perlindungan terhadap burung di alam liar menjadi hal yang
prioritas untuk dilakukan. Pemerintah Desa Simpar telah
tanggap dengan potensi yang dimiliki sehingga Perdes telah
disusun dan Kelompok Konservasi pun telah dibentuk sebagai
bentuk kepedulian dan perlindungan terhadap kekayaan hayati
yang dimiliki. Hal yang perlu didorong adalah upaya penegakan
Perdes tersebut.
 Perjumpaan paling menarik adalah dengan jenis paok
pancawarna, kepudang kuduk hitam dan sepasang sikep madu
asia, dimana predator migran ini terbang cukup rendah untuk
mencari makanan.
 Koordinasi perburuan liar dilakukan dengan pemerintah desa,
dimana Desa Simpar saat ini telah memiliki Peraturan Desa
tentang Pelestarian Lingkungan. Terkait dengan peraturan
tersebut sudah mulai diimplementasikan sehingga perburuan liar
sudah sangat jarang terdengar. Beberapa hal yang perlu untuk
dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah dengan
memperbanyak pemasangan papan larangan berburu dan
mengganti papan larangan yang sudah rusak. Selain itu
penguatan kelembagaan kelompok konservasi juga perlu terus
ditingkatkan.
5. Kesimpulan dan Saran:
a. Kesimpulan:
1. Potensi kekayaan jenis burung di wilayah Desa Simpar, Kec.
Tretep, Kab. Temanggung sebanyak 37 jenis cukup baik dan
potensial untuk pengembangan kegiatan konservasi burung.
2. Kasus perburuan liar sudah hampir tidak dijumpai, tetapi perlu
menjalin komunikasi lintas sektor guna mengantisiapsi kegiatan
perburuan.
3. Dari potensi dan ancaman tersebut, perlu adanya kampanye
perlindungan, penegakan Perdes, dan penyadartahuan.
b. Saran:
1. Perlu mempersiapkan dan mengataur manajemen pengelolaan
wisata / kunjungan untuk para pengamatan dan penghobi
fotografi alam liar.
2. Dari potensi dan ancaman tersebut, perlu adanya kampanye
perlindungan, penegakan Perdes, dan penyadartahuan.
Demikian laporan perjalanan dinas ini kami sampaikan, mohon
arahan dan petunjuk lebih lanjut.

Kasie RKSDA Pelaksana

Sulistyo Wibowo, S.Hut. 1. Sulistyono, S.ST. ….....………


NIP. 19840922 200912 1 005
2. Arif Indrianto …………………

Anda mungkin juga menyukai