Anda di halaman 1dari 4

JAMASAN KERIS PUSAKA DI KABUPATEN

SUMENEP
Dosen Pengampu : Rosyidatul Hikmawati, S.Pd.I., M.Pd.I.

Mata Kuliah Manusia dan Kebudayaan Indonesia


Kelas B

Disusun oleh :

Fadhilah Maulidya Windy Safitri [215110401111027]

Program Studi Sastra Cina


Jurusan Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Brawijaya
2022
Jamasan Keris Pusaka di Kabupaten Sumenep

Keris adalah ‘karya seni’ sekaligus dihasilkan seperti gaya Majapahit, model
‘benda budaya’ asli Nusantara.1 Keris keris Mataram, serta juga ada keris model
Indonesia telah diakui oleh UNESCO Madura sendiri. Keris dari Sumenep sudah
sebagai Karya Agung Budaya Dunia pada terjual ke seluruh Indonesia bahkan hingga
tanggal 25 November 2005. Kemudian Luar Negeri. Seperti diketahui, banyak
terinskripsi dalam Representative List of daerah di seluruh Indonesia yang memiliki
Humanity UNESCO pada tahun 2008. kemampuan membuat keris. 4 Banyaknya
Penilaian UNESCO atas nominasi keris para pembuat keris di Sumenep tak lepas
yang diajukan tersebut didasarkan pada dari budaya nusantara. Namun, di
aspek non bendawi yang melingkupi Sumenep sendiri terdapat kebudayaan
sebilah keris, meliputi aspek sejarah, berupa ritual jamasan keris pusaka.
tradisi, seni, falsafah, simbolisme dan Jamasan atau siraman sendiri
mistik. Aspek-aspek inilah yang berasal dari bahasa jawa yang artinya
menjadikan keris diakui sebagai Warisan memandikan atau membersihkan. Jamasan
Dunia Tak Benda dari Indonesia.2 pusaka merupakan ritual yang masih
Kabupaten Sumenep merupakan dinilai sakral oleh sebagian besar
salah satu kabupaten di Jawa Timur masyarakat Sumenep. Jamasan
khususnya yang berada di ujung timur dilaksanakan dalam rangka membersihkan
pulau Madura. Sejak 9 November 2014 benda-benda pusaka dari kotoran-kotoran,
kemarin, Kabupaten Sumenep mendapat baik kotoran yang berwujud maupun
julukan sebagai Kota Keris. Pendeklarisian kotoran yang tidak berwujud. Jamasan
tersebut didasari beberapa hal, salah dilakukan sebagai bentuk rasa terima
satunya karena terdapat sekitar 640 empu kasih, mengingat dan menghargai
keris di Sumenep yang jumlahnya peninggalan benda bersejarah dari
mengalahkan Yogyakarta, .3 sesepuh.5 Serta jamas keris diyakini
Lokasi empu pengrajin keris di mampu mengembalikan kekuatan pusaka
Sumenep berada di sejumlah titik di tersebut.6
Kecamatan Saronggi. Ratusan keris dari Terdapat sembilan jenis keris
para empu itu sudah banyak yang pusaka yang dilakukan penjamasan. Dua
dihasilkan. Pembuatan keris di Sumenep diantaranya merupakan keris yang
tidak hanya asal membuat, akan tetapi disimpan di Pendopo Agung Keraton
disesuaikan dengan pesanan para kolektor. Sumenep. Sementara tujuh keris lain yang
Bermacam gaya yang keris yang turut dijamas merupakan warisan leluhur
Aeng Tongtong sendiri.
1
kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/keris-
indonesia/ 4
2 dpmd.jatimprov.go.id/
Pandangan Jogja. (2021). Opini: Quo Vadis 5
Hendra. (2019). Jamasan Pusaka Leluhur
Sumenep sebagai Kota Keris Indonesia?.
Keraton Sumenep, Tradisi yang Masih
Dipetik dari kumparan.com/pandangan-jogja.
3 Terjaga. Dipetik dari maduraindepth.com.
Rosy,dan Zainol. (2018). Kota Keris, Julukan 6
Kuntoro. (2020). Ritual ‘Jamas’ Keris Keraton
Baru Untuk Sumenep. Dipetik dari Sumenep, Bukti Peduli Tradisi. Dipetik dari
kumparan.com/mediamadura. beritajatim.com.
Tuhan sebanyak tujuh lapis dan jumlah
Diantaranya keris pusaka Semanis, hari selama satu minggu berjumlah tujuh
keris pusaka Sejimat Pamangkang, keris hari. Saat pengambilan air, diawali dengan
pusaka Sekombang, keris pusaka se pembacaan tahlil dan pembacaan ayat-ayat
Beceng, keris Selendu Sagere, dan keris suci Al-Quran.9
pusaka yang dijuluki se Kembang Sareh.7 Pada malam kedelapan, keris
pusaka akan dikirab keliling desa sebelum
disemayamkan di Buju’ (makam) Agung.
Sepanjang kirab tersebut dinyanyikan
tembang mocopat. Setelah diarak, pada
dini hari digelar doa bersama dilanjutkan
sholat subuh berjamaah di Buju’ Agung
desa Aeng Tongtong.
Keris Pusaka

Ritual jamasan keris pusaka


dilakukan setiap bulan Suro atau awal
bulan Muharram yang memiliki rangkaian
selama tujuh hari berturut-turut. Pada
rangkaian pertama yaitu diawali dengan Jamasan Keris di Desa Aeng Tongtong
pengambilan air dari tujuh sumber atau
Pada hari kedelapan, merupakan
sumur yang berbeda. Pengambilan air
puncak acara dari ritual jamasan. Para
pertama dilakukan di Taman Sare, Keraton
sesepuh membacakan mantra-mantra atau
Sumenep. Dengan membawa bubur lima
doa keselamatan dilanjutkan prosesi
warna, para empu Aeng Tongtong
menjamas atau memandikan pusaka. Air
melakukan ritual membakar kemenyan
dari tujuh sumber yang telah diambil di
serta menaburkan kembang di sekitar
hari sebelumnya juga ditambahkan
sumber.8
kembang tujuh rupa.
Di hari kedua sampai ketujuh
Setelah ritual di Buju’ Agung
diambil air dari sumber mata air yang
selesai, keris pusaka dikirab menuju Buju’
berasal dari desa Lembung (kecamatan
Duwa’, dimana masyarakat Desa Aeng
Lenteng), desa Langsar, desa Talang, desa
Tongtong meyakini disitulah pangeran
Aeng Tongtong dan desa Tanah Merah
Bukabu disemayamkan. Pangeran Bukabu
(kecamatan Saronggi), serta desa Sera
merupakan orang pertama yang tinggal di
(kecamatan Bluto) secara bergiliran satu
Desa Aeng Tongtong dan yang
hari satu sumber. Diambilnya air dari tujuh
mengajarkan seni pembuatan keris kepada
sumber memiliki filosofi tersendiri. Yakni
masyarakat Desa Aeng Tongtong.
karena bumi dan langit diciptakan oleh
Ritual jamas keris dianggap selesai
7 dan sah ditandai dengan Topa’ Lobar oleh
Supanjie. (2019). Prosesi Sakral Jamasan
Keris Pusaka di Desa Aeng Tongtong Bupati Sumenep. Topa’ Lobar adalah
Sumenep, Cara Merawat Budaya. Dipetik dari
faktualnews.co.
8 9
Hendra. (2019). Jamasan Pusaka Leluhur Asm. (2019). Prosesi Jamasan Pusaka
Keraton Sumenep, Tradisi yang Masih Keraton Sumenep Dengan Tujuh Sumber Air.
Terjaga. Dipetik dari maduraindepth.com. Dipetik dari transmadura.com.
ketupat yang dibentuk dengan dianyam
dan terlepas apabila bagian ujung dan
pangkalnya ditarik. Isi dari ketupat itu
beras warna kuning.10
Keesokan harinya, keris pusaka
Keraton Sumenep akan dikembalikan.
Semua masyarakat Desa Aeng Tongtong
dengan membawa berbagai hasil bumi ikut
mengiringi kirab pengembalian Pusaka
Keraton. Sesampainya di Keraton
Sumenep, pusaka tersebut akan diserahkan
langsung kepada Bupati dan Wakil Bupati
Sumenep.11
Hingga saat ini, ritual kebudayaan
jamasan keris pusaka masih dilakukan
secara sakral bahkan menarik perhatian
banyak anak muda dan media yang
mempersebarluaskan kebudayaan ini agar
tidak mati. Sebagai penerus budaya
tersebut terutama masyarakat Sumenep
sendiri perlu lebih menaruh perhatian pada
kebudayaan di Kabupaten Sumenep
dengan julukan baru kota keris.

10
Kuntoro. (2020). Ritual ‘Jamas’ Keris
Keraton Sumenep, Bukti Peduli Tradisi. Dipetik
dari beritajatim.com.
11
Hendra. (2019). Jamasan Pusaka Leluhur
Keraton Sumenep, Tradisi yang Masih
Terjaga. Dipetik dari maduraindepth.com.

Anda mungkin juga menyukai