Anda di halaman 1dari 18

Tugas

PRESENTASI
Nama; Nadia permata putri
Nim:208210058
Kelas: 6B
Mk: Etnomatematika
Dosen Pengampu: ibu Muslimahayati M.pd
EKSPLORASI
ETNOMATEMATIKA
DALAM TRADISI
MELEMANG DI
KABUPATEN KERINCI
PENULIS
Wahyu Fitroh
Nurul Hikmawati
Pasca Serjana Pendidikan Matematika
Universitas Jambi
NAMA JURNAL
IDENTIFIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DALAM TRADISI MELEMANG DI KABUPATEN
KERINCI PROVINSI JAMBI
http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/993
PENDAHULUAN
Salah satu realisasi pembelajaran kreatif dan bermakna dilaksanakan melalui pembelajaran
berbasis budaya. Hal itu sangat beralasan karena pembelajaran berbasis budaya menjadikan
pembelajaran bermakna kontekstual yang sangat terkait dengan komunitas budaya dan
pembelajaran berbasis budaya menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan.Pengaruh
modernisasi terhadap kehidupan berbangsa tidak dapat dipungkiri lagi, hal ini berdampak pada
mengikisnya nilai budaya luhur bangsa kita. Terjadinya hal ini dikeranakan kurangnya penerapan
dan pemahaman terhadap pentingnya nilai budaya dalam masyarakat. Nilai budaya yang
merupakan landasan karakter bangsa merupakan hal yang penting untuk ditanamkan dalam
setiap individu, untuk itu nilai budaya ini perlu ditanamkan sejak dini agar setiap individu mampu
lebih memahami, memaknai, dan menghargai serta menyadari pentinganya nilai budaya dalam
menjalankan setiap aktivitas kehidupan. Salah satu yang dapat menjembatani antara budaya
dan pendidikan adalah etnomatematika. Etnomatematika adalah bentuk matematika yang
dipengaruhi atau didasarkan budaya.
METODELOGI
Metode penelitian adalah metode deskriptif merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang ada pada masa sekarang, penyelidikan dalam metode ini dengan menggunakan teknik
pengamatan dan dokumentasi dimana teknik pengamatan dilakukan dengan mengadakan kegiatan
percobaan oleh penulis,untuk memperoleh suatu hasil yang diawali dengan pemilihan buluh bambu
sebagai salah satu bahan lemang,Menggunakan teknik pengamatan dengan cara membandingkan
peristiwa dimana terdapat fenomena tertentu dalam penelitian ini,teknik dokumentasi merupakan
teknik pencarian data yang menelaah catatan atau dokumen sebagai data yang berhubungan
dengan masalah penyelidikan dimana setiap tahap dari proses melemang didokumentasikan data
yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh dan
sistematis tentang tradisi melemang masyarakat kerinci yang kemudian dianalisa sehingga dapat
diambil kesimpulan secara menyeluruh Pada dasarnya jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini adalah data kualitatif dan untuk menganalisis data kasus pembelajaran matematika pada tradisi
melemang menggunakan analisis induktif, data dirangkum dan dipadatkan dan dihubungkan satu
sama lain kedalam sebuah narasi sehingga dapat member makna kepada para pembaca.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran matematika membutuhkan suatu pendekatan agar dalam
pelaksanaanya memberikan keefektifan. Sebagaimana dari salah satu
tujuan pembelajaran itu sendiri bahwa pembelajaran dilakukan agar peserta
didik dapat mampu menguasai konten atau materi yang diajarkan dan
menerakannya dalam memecahkan masalah. Untuk mencapai tujuan
pembejaran ini mestinya guru lebih memahami faktor apa saja yang
berpengaruh dalam lingkungan siswa terhadap pembelajaran. Salah satu
faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran adalah budaya yang ada
didalam lingkungan masyarakat yang siswa tempati. Budaya sangat
menentukan bagaiamana cara pandang siswa dalam menyikapi sesuatu.
Termasuk dalam memahami suatu materi matematika
Etnomatematika merupakan jembatan matematika dengan budaya,
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa etnomatematika
mengakui adanya cara-cara berbeda dalam melakukan matematika dalam
aktivitas masyarakat.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian menunjukkan bahwa Tradisi melemang masyarakat Kerinci merupakan
kegiatan menerapkan konsep matematika menggunakan etnomatematika pada
materi Tabung
Tradisi melemang ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika di luar
kelas serta dijadikan bahan rujukan sebagai pemecahan masalah matematika
kontekstual khusus pada materi Tabung siswa Sekolah Menegah Pertama
Semester 2 Kelas VIII
Penelitian ini hanya terfokus pada satu subkajian objek saja agar lebih efisien
dan efektif dalam pembahasan namun tidak menutup kemungkinan untuk
dikembangkan pada materi matematika lain dengan bentuk tradisi-tradisi
masyarakat sesuai dengan tradisi masyarakat dimana siswa bertempat tinggal
Rumah Adat
suku khas
motif batik
Bangunan bersejarah
permainan tradisional
RUMAH ADAT KERINCI
Umoh laheik atau umoh panja adalah rumah-rumah rakyat, yang
ditempati oleh keluarga-keluarga. Jadi, keberadaannya bukanlah
sebagai rumah adat seperti halnya rumah gadang di Sumbar.
Untuk rumah adat, mereka punya sendiri yang disebut umoh sko.
Umoh laheik, katanya, dibangun sambung-menyambung satu
dengan yang lainnya sehingga menyerupai gerbong kereta yang
sangat panjang, sepanjang larik atau lorong desa, dibangun di sisi
kiri dan kanan sepanjang jalan
Hampir semua desa induk di Kerinci memiliki tipe umoh laheik
yang sama, seperti di Sungai Penuh, Kumun, Tanjung Pauh, Tanah
Kampung, Rawang, Semurup, Siulak, Kemantan, Koto Majidin,
Jujun, Pulau Tengah, Lolo, Lempur, Seleman, Cupak, dan Sebukar.
Namun, sekarang sulit ditemukan rumah dalam keadaan utuh.
Yang masih tersisa justru terbengkalai tak terawat sehingga
terlihat seperti rumah yang menyeramkan di antara rumah-rumah
beton menyerupai istana di sekitarnya.
MASJID TIGO LUHAH DAN RUMAH ADAT
KERINCI SEMURUP
Masyarakat Kerinci terkenal memegang adat, budaya serta pemeluk
agama Islam yang taat. Banyak ditemui masjid dan rumah adat dengan
bentuk yang indah dan monumental. Salah satunya adalah rumah adat Nge
Munganjung dan masjid raya Tigo Luhah Semurup di kecamatan Air
Hangat. Rumah ini disebut rumah gedang. Dipakai untuk menyimpan
benda pusaka peninggalan nenek moyang
Tepat di samping rumah gedang terdapat anjugan yang dipakai untuk
kenduri sko, acara rutin yang digelar beberapa tahun sekali. Pada saat
kenduri sko, masyarakat Semurup akan berdatangan untuk melihat
pencucian benda pusaka dan pengangkatan pemimpin negeri / depati.
Masjid raya Tigo Luhah Semurup berada di samping rumah gedang Nge
Munganjung. Tepat di depan kantor desa Balai. Dekat dengan sebuah
sungai. Sekilas tidak ada yang istimewa dengan masjid ini. Namun, jika
masuk ke dalam. Akan terlihat bahwa masjid ini dibangun tanpa
menggunakan tiang. Masjid ini dibangun dengan bantuan yayasan yang
dipimpin mantan presiden Soeharto
Rumah Gedang Nge Munganjung dan Masjid Raya Tigo Luhah Semurup
Lokasi : Desa Balai, Kec. Air Hangat, Kab . Kerinci
(500 meter dari jalan raya Kerinci-Padang)
SUKU KHAS KERINCI
Kenduri Sko, salah satu ritual adat Suku Kerinci
Suku Kerinci atau disebut Uhang Kinci atau Uhang Kincai dalam
bahasa Kerinci.
Kenduri Sko adalah suku bangsa atau kelompok etnik
pribumi Sumatra yang mendiami wilayah Dataran Tinggi
Kerinci dan sekitarnya. Secara administratif saat ini berada
di wilayah kota Sungai Penuh, kabupaten Kerinci, Merangin
dan Bungo. Selain itu, etnis Kerinci juga merantau ke
Semenanjung Tanah Melayu sejak abad ke-19 Masehi.
Nenek moyang Suku Kerinci diperkirakan berasal dari para
penutur Austronesia awal yang bermigrasi sejak 3500 tahun
yang lalu.
MOTIF BATIK KERINCI
Aksara incung adalah salah satu peninggalan kebudayaan masa
lalu yang ada di wilayah Kerinci. Aksara incung digunakan oleh
suku Kerinci pada masa lalu untuk menuliskan mantra, hukum
adat serta sastra yang dituliskan oleh nenek moyang suku
Kerinci pada tanduk kerbau, daun lontar, kulit kayu dan bamboo

ABJAD AKSARA INCUNG KERINCI

POHON BAMBU SEBAGAI MOTIF MOTIF LALAU KASAWOAH


BATIK DI KOTA SUNGAIPENUH

PAKAIAN ADAT KERINCI DAN AKSARA


MASJID AGUNG PONDOK TINGGI DIPADUKAN DENGAN INCUNG MENJADI MOTIF BATIK
AKSARA INCUNG MENJADI MOTIF BATIK
BANGUNAN BERSEJARAH
Air Panas Semurup merupakan salah satu objek wisata yang
terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi.Tepatnya di Desa Air
Panas Baru, Kecamatan Air Hangat Timur.Sumber Air Panas
Semurup ini memiliki luas 76 m2.Air Panas Semurup yang
keluar dari perut bumi merupakan sumber mata air panas
alami dari kegiatan vulkanik.Air Panas Semurup ini sering
mengeluarkan uap panas yang berbau belerang.Suhu Air
Panas Semurup ini sekitar 85 derajat celsius.Sebelum
gempa bumi tahun 1995 lalu di Kerinci suhu air ini lebih dari
100 derajat celsius.

Menurut masyarakat setempat sumber Air Panas Semurup sering dijadikan tempat orang bunuh diri.Sudah
banyak orang yang mengakhiri hidupnya di sumber air panas tersebut.Setiap orang yang bunuh diri yang
tinggal hanya sobekan kain.Masyarakat setempat mengatakan bahwa jika pergi ke sumber Air Panas Semurup
jangan ada niat sedikit pun untuk bunuh diri,karena sumber air panas tersebut seperti memanggil-mangil jiwa
yang berniat akan bunuh diri.Menurut masyarakat setempat sumber Air Panas Semurup ini sudah ada sejak
ribuan tahun yang lalu.Masyarakat setempat pun mengatakan bahwa sumber Air Panas Semurup sempat
dimanfaatkan oleh tentara Belanda untuk tempat pemandian.Beberapa kamar mandi di tempat ini pun
merupakan bekas peninggalan Belanda, dan hanya atap bangunan saja yang diubah
PERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONAL
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai