Anda di halaman 1dari 7

KLIPING PKN

MENGENAL KEBERAGAMAN BUDAYA DI


INDONESIA
BUDAYA DAERAH SULAWESI
DISUSUN OLEH

1. DINDA ANGGRAINI
2. I PUTU ARYA ARTHA DIFTA
3. AZIZAH ARRUKIYATI
4. MANDALA SAPUTRA
SULAWESI SELATAN
MAKASSAR

UPACARA ADAT

1. Accera Kalompoang

Upacara adat Accera Kalompong adalah ritual untuk membersihkan


benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa, yang tersimpan di
Museum Balla Lompoa.

Tujuan dari upacara ini adalah pembersihan dan penimbangan mahkota


yang sudah ada sejak abad ke-14.
Raja Gowa, I Tumanurunga, adalah orang pertama yang menggunakan
mahkota tersebu. Dan selanjutnya, menjadi simbol dari pelantikan Raja-
Raja Gowa berikutnya.

Pencucian harta benda kerajaan tersebut, menggunakan udara suci. Pada


awal pelaksanaan ritual, juga akan membacakan surat Al-Fatihah oleh
para peserta dan guru besar, yang datang ke upacara tersebut.
Khusus untuk berbagai senjata pusaka seperti keris, parang dan mata
makam, pelaksanaan cara pencuciannya agak berbeda. Yaitu,
menggosoknya dengan berbagai ramuan minyak wangi, rautan bambu,
dan jeruk nipis.

Prosesi upacara ini memang terasa unik dan sakral, karena setiap
masyarakat yang hadir, harus menggunakan pakaian adat Makassar.

2. Mappalili, Upacara Adat Suku Makassar

Tradisi Mappalili merupakan upacara adat Suku Makassar, untuk


mengawali musim tanam padi di sawah. Ritual ini akan berlangsung di
bawah pimpinan seorang pendeta, dengan sebutan Puang Matoa.

3. Adat Perkawinan Suku Makassar


Tata cara upacara adat Suku Makassar dalam acara perkawinan, memiliki
sebelas prosesi dan tahapan pelaksanaan, yang antara lain adalah:

A’jangang-jangang, yang merupakan tahap pengenalan mempelai


A’suro, atau melamar.
A’pa’nassar, untuk menentukan hari pernikahan.
Appanai Leko ‘Lompo, atau prosesi sirih pinang.
A’barumbung, yaitu melakukan mandi uap, dan akan berlangsung selama
tiga hari.
Appassili bunting, atau siraman.
A’bubbu, yaitu mencukur rambut halus dari calon mempelai.
Akkorontigi, atau malam pacar.
Assimorong, yaitu akad nikah.
Allekka ‘bunting, atau mundu mantu.
Appa’bajikang bunting, yaitu menyatukan kedua mempelai.

4. Anynyapu Battang, Upacara Kelahiran Suku Makassar


Masa kehamilan anak pertama, merupakan waktu yang penuh penantian,
bagi sepasang suami istri.

Bagi Suku Makassar, kehamilan pada masa itu, memiliki sebutan


Angngirang.
Apabila kandungan sudah melewati usia tujuh bulan, pasangan akan
melakukan upacara Anynyapu Battang.

Pada upacara tersebut, kedua keluarga akan menyediakan berbagai


macam makanan tradisional.

Acara pertama dalam upacara ini, adalah dengan memandikan calon ibu
dan suami, dengan istilahnya adalah Nipassilli.

Tujuan dari upacara ini adalah, untuk menjaga calon ibu dan bayi yang akan
lahir, dari semua pengaruh jahat.

5.Upacara Ammateang, Upacara Kematian Suku Makas


Upacara Adat Ammateang adalah prosesi orang meninggal, khususnya bagi
masyarakat Suku Makassar.

Prosesi ini akan melewati berbagai tahap pelaksanaan, dari memandikan,


mendoakan hingga penguburan.

Pajenekang, yaitu menyiramkan air ke tubuh jenazah, sambil melantunkan


pembacaan do’a dan tahlil.

Pasuina, membersihkan bagian tubuh jenazah

Pabbisina, yaitu membersihkan organ vital jenazah, oleh para keluarga terdekat
Pamaralui, menyiramkan air mandi terakhir sekaligus mewudhukan jenazah

Anda mungkin juga menyukai