2021
MACCERANG MANURUNG
Kenikmatan tersebut tersebut membuat mereka terlena, hidup boros dan lupa untuk bersyukur pada Tuhan
Yang Maha Esa, norma, adat dan agama terlupakan sehingga diturunkanya bencana ditanah Kaluppini hingga
kehidupan waktu itu hampir punah. Melihat hal itu masyarakat sepakat untuk mengumpulkan 9 (sembilan)
bersaudara yang diketahui adalah keturunan dari To Manurung Puang Papilada.
TAHAPAN MACCERANG MANURUNG
01 SEBELUM UPACARA
Ritual Ma’pabangun Tanah
Ma’pabangun tanah adalah prosesi awal dari ritual adat Maccerang Manurung dimulai
penentuanya dengan diadakannya musyawarah berdasarkan petunjuk pande tanda yang
khusus menangani ilmu perbintangan.
Ritual ma’jaga bulang dilakukan setelah prosesi ritual ma’pabangun tanah. Ritual ini
dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum masa pelaksanaan tradisi Maccerang Manurung.
Sebagaimana 3(tiga) unsur besar atau yang disebut lolo tallu yaitu lolo to tau (jalan
kehidupan), lolo na to dalle (jalannya rizeki), lolo to baranggapa’( jalan dari barang-
barang). Maka ke 3(tiga) hal tersebut bermakna ritual ma’jaga bulang.
TAHAPAN MACCERANG MANURUNG
Pada tahapan mace’do manyang yaitu prosesi menuangkan tuak dari dalam bamboo lalu ditaruh
02 pada daun pisang dan sisanya diminum, sebelum Islam masuk tuak yang digunakan adalah tuak
yang memabukkan (alkohol). Tetapi setelah ajaran Islam disebarkan, maka tuak yang digunakan
adalah dalam prosesi mace’do manyang diganti dengan tuak manis (tidak beralkohol) yang
tidak memabukkan.
Pada tahapan penyembelihan hewan (ayam dan kerbau) dimana saat Islam belum masuk dan
03 ajarannya belum berkembang di Kaluppini prosesi yang dilakukan pada saat itu oleh Tomakaka
(Ketua Adat) dilakukan dengan menghadap matahari atau arah timur, dan tidak membaca
basmalah.
T HAN K S FO R WAT C H I N
G