Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jelita Maharani.

NPM : 2010014321002
Mata Kuliah : Manajemen Etos Kerja.
Dosen Pengampu :Eduardus Agusli,S.S,M.Si

Hubungan Senpai-Kouhai dalam Struktur Masyarakat Jepang

1. Pengertian

a. Senpai
Senpai berarti "seseorang yang lebih dihormati." Arti senpai dapat digunakan tidak
hanya untuk satu orang, tetapi juga untuk beberapa kelompok. Seperti disebutkan di atas, dalam
bahasa Jepang, kata senpai biasanya diiringi dengan penyebutan nama seseorang.
Istilah senior memiliki dua pengertian, yaitu 1) senior karena usia dan 2) senior dalam hal
karir. Senior karena usia, maksudnya yaitu seseorang menjadi senior karena lebih tua dalam hal
usia dari lainnya dan dianggap memiliki pengalaman yang lebih dibandingkan yang lebih muda
usianya. Ada pun senior dalam hal karir, sering ditemui di lingkungan pekerjaan. Disebut
senior, karena lebih dulu masuk dalam perusahaan dan dianggap mempunyai pengalaman,
meskipun umurnya lebih muda.

b. Kouhai
Kōhai (後輩) adalah sebutan untuk seorang junior atau seseorang yang berada satu
tingkat dibawah. Jika kata kōhai diaplikasikan dalam dunia pendidikan (sekolah), maka
kōhai diartikan sebagai adik kelas. Jika diaplikasikan dalam dunia kerja, kata kōhai bisa
saja ditujukan kepada karyawan yang baru saja masuk di perusahaan tersebut.

2. Jenis-jenis Hubungan Senpai-Kouhai

a. Budaya Senpai-Kouhai dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Jepang


Budaya senpai kohai tercermin tidak hanya di lingkungan pendidikan (SD, SMP
dan SMA) dan universitas, tetapi juga di klub dan organisasi. Baik di lingkungan kerja
maupun di rumah. Senpai memiliki kedudukan atau wewenang di atas junior. Senior
memiliki kewajiban untuk memimpin junior, tetapi rasa hormat dan hormat kepada senior
tidak hanya ditunjukkan dengan sikap selalu mengikuti kata dan perintah senior, tetapi juga
dengan bahasa yang sopan. Di sisi lain, para senior selalu menggunakan berbagai bahasa
(biasanya) kepada junior seperti biasa.

b. Hubungan Senpai-Kouhai dalam Lingkungan Sekolah


Di sekolah dasar, seorang siswa yang berposisi sebagai senior akan bersikap menjaga
yuniornya dan membantu bila yuniornya mengalami kesulitan. Sementara itu, siswa yunior
akan bersikap mematuhi atau tidak melawan seniornya serta bersikap sopan. Yunior juga tidak
perlu menggunakan bahasa sopan kepada seniornya.
Hubungan senior-junior pertama setelah masuk SMP berbeda situasinya dengan SD. Oleh
karena itu, siswa yang baru masuk sekolah menengah pertama mungkin belum memahami
hubungan antara senior dan junior, membuat sulit atau tidak menyenangkan. Penerapan
hubungan senior-junior di SMP tercermin dari sikap senior membantu dan peduli terhadap
junior. Sebaliknya, junior menghormati senior dengan bahasa yang sopan. Junior juga harus
membantu Senior tanpa diminta. Saat sekolah menyelenggarakan suatu acara atau kegiatan,
siswa yunior lebih berupaya mempersiapkan acara tersebut daripada siswa senior.
c. Hubungan Senpai-Kouhai dalam Perkantoran atau Perusahaan
Hubungan Senpai-Kohai dalam perusahaan sangat penting untuk efektivitas
perusahaan. Para senior perusahaan bisa disebut senior karena mereka lebih paham dan lebih
dulu masuk ke perusahaan. Orang-orang yang telah lama bekerja di perusahaan. usia Siapa
yang datang lebih awal, senior junior yang merupakan orang baru, jadi mulai sekarang akan
mengarah pada timbal balik senior-junior.

d. Hubungan Senpai-Kouhai dalam Keluarga


Hubungan senior-junior dalam lingkungan keluarga juga dapat digambarkan ketika
keluarga makan bersama. Nyonya rumah yang bertugas menyajikan nasi melayani sesuai
urutan dari atas ke bawah: misalnya, dari anggota keluarga, kepala keluarga dilayani
terlebih dahulu, diikuti oleh menantu, anak laki-laki lainnya dan anak perempuan menurut
jenis kelamin dan usia kerja. Akhirnya, Nyonya dan anak perempuannya. Dengan
demikian, urutan pelayanan jelas mencerminkan struktur kelompok.

3. Kesimpulan

Hubungan vertikal dalam kelompok masyarakat Jepang ini dijadikan sebagai prinsip
untuk mempersatukan anggota masyarakat. Oleh karena itu, meskipun kedudukan dan
keterampilannya sama, perbedaan akan muncul jika dipengaruhi oleh hubungan vertikal.
Budaya seperti itu meningkatkan kesadaran setiap individu akan tempat mereka dalam berbagai
hubungan sosial. Hubungan senior junior (senpai-kohai) memiliki tempat yang sangat penting
dalam komunikasi Jepang, dan bentuk penghormatan junior terhadap orang yang lebih tua
ditunjukkan melalui penggunaan bahasa hormat.
Secara khusus, budaya senior-junior ini tercermin dalam lingkungan pendidikan,
kelompok atau organisasi, pekerjaan, keluarga. Hubungan senior-junior tercermin tidak hanya
dalam lingkungan keluarga tetapi juga dalam sikap dan tindakan para senior. Mendukung,
membimbing dan membina junior. Di sisi lain, junior juga harus mematuhi perintah, instruksi
dan perintah seniornya. Selain itu, junior harus menghormati dan menghargai seniornya dengan
menggunakan bahasa yang sopan.

Anda mungkin juga menyukai