Anda di halaman 1dari 2

IMPLEMENTASI HUKUM KEWARISAN ISLAM (Studi Kasus di Desa

Tegalgondo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)


Oleh: IFAKHATUL MUIZZATIN ( 04120031 )
Syariah
Dibuat: 2008­08­27 , dengan 3 file(s).

Keywords: Implementasi, Waris Islam, waris adat

Hukum kewarisan dalam Islam diatur dengan sangat sistematis, terperinci dan penuh dengan
nilai keadilan, akan tetapi masih banyak masyarakat Islam yang tidak menerapkan hukum
kewarisan Islam ketika mereka membagi harta warisannya. Hal inilah yang melatarbelakangi
bagi penulis untuk meneliti tentang Implementasi Hukum Kewarisan Islam (Studi Kasus di Desa
Tegalgondo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang).
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara
dengan tokoh masyarakat dan penduduk yang ada di desa Tegalgondo, setelah data­data yang
dibutuhkan telah terkumpul, maka peneliti melakukan analisa terhadap data­data tersebut.
Adapun analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hukum kewarisan Islam masih dianggap sebagai
suatu hal yang tabu bagi masyarakat Islam di desa Tegalgondo, mereka belum faham akan
hukum warus Islam. Mereka lebih suka untuk menerapkan hukum kewarisan adat daripada
hukum kewarisan Islam. Mereka beranggapan bahwa hukum waris adat lebih mudah dan lebih
simpel untuk diterapkan dibandingkan dengan hukum kewarisan Islam, disamping itu juga dalam
masalah bagian ahli waris ya’ni bagian satu banding satu (bagian menurut hukum waris adat)
dianggap telah memenuhi rasa keadilan.
Apabila terjadi sengketa dalam pembagian harta warisan, mayoritas masyarakat Tegalgondo
mengajukan gugatan mereka ke pengadilan negeri (PN), bukan ke pengadilan agama (PA),
mereka belum faham betul akan kewenangan pengadilan agama yang berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa waris diantara orang yang beragama Islam.

Heritage law in islamic is managed by systematically, detail and fully with justice norm, but
most society still not use heritage islamic law when they deulded their property. This is one of
the bacground that used by the writer to do the observation about the implementation of islamic
heritage law.
To get the data, the instrumen that researcher uses is interview with society in Tegalgondo to
collect the data. Finally the writer will analize the data that has been collected. To analisis the
data, the writer uses descritive qualitative.
For finding discussion about, it could be describe that heritage islamic law still taboo for society
in Tegalgondo. They didn’t understand about it. They proker to use heritage traditions law than
islamic law. They thinks that heritage traditions law easier and more simple to aplicated than
Islamic heritage arrangement. There for, in the in the problem of the heritage distribution, it is
1:1 (based on arrangement in the traditional law) regarded has according with justice.
When quarrel happening in the geritage distribution, most of the Tegal Gondo pooples porpose
their requestion to Islamic Justicieries of Malang. Majority of the pooples are not yet understand
about Islamic Justicieries authority about searching, decision, and finishing or making sollusion
authority for heritage quarrel, among musleem society.

Anda mungkin juga menyukai