Anda di halaman 1dari 8

Analisis Putusan Hakim tentang Kewarisan di Pengadilan Agama Kabupaten

Kediri

Radifa Isnain Nafila

Latar Belakang Masalah

Dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari manuasia adalah kehidupan dan kematian. Dalam
kehidupan, manusia memiliki hubungan dengan Tuhannya dalam bentuk ibadah sesuai dengan
agama masing-masing, hubungan dengan dirinya dan hubungan dengan manusia lain atau yang
sering diistilahkan dengan muamalah. Bentuk muamalah ini sangat bermacam-macam contohnya
jual beli, pinjaman, titipan dan lain sebagainya. Namun, dalam hal kematian manusia akan
meninggalkan harta dan diwariskan kepada ahli warisnya. Kematian merupakan hal yang akan
dialami setiap orang.

Dalam pembagian warisan, kita akan menemui berbagai hukum dan cara yang berlaku
dalam masyarakat khususnya di Indonesia. Indonesia sangat menarik karena memiliki luas wilayah
yang banyak, terbagi menjadi pulau besar yaitu Kalimantan, Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Bali, Jawa dan Sumatra. Setiap daerah memiliki masyarakat yang beragam baik agama, suku, dan
adat. Setiap agama memiliki cara pembagian waris yang berbeda-beda, selain itu mereka juga
memiliki adat yang berbeda pula, dengan demikian tata cara pembagian warisan akan berbeda pula
dalam setiap keluarga sesuai dengan latar belakang masing-masing.

Pembagian warisan dengan cara damai hanya memerlukan salah seorang yang ahli dalam
membagi warisan. Namun, tidak sedikit keluarga yang mengalami kendala dalam membagi
warisan dan membawanya ke ranah pengadilan. Pengadilan tingkat pertama adalah Pengadilan
Agama untuk yang beragama Islam dan Pengadilan Negeri untuk umum terutama selain yang
beragama Islam. Mereka membawa kasus mereka ke pengadilan untuk mendapat putusan dari
hakim. Penulis ingin meneliti salah satu putusan hakim dengan kasus waris.

Masalah Hukum

Masalah Hukum yang akan dibahas oleh peneliti adalah masalah yang berkaitan dengan
hukum keluarga Islam. Hukum Keluarga Islam terdiri dari dua pembahasan besar yaitu pernikahan
dan kewarisan. Dalam pembahasan pernikahan terdapat tiga fase yaitu sebelum pernikahan, dalam
pernikahan, serta setelah nikah atau putusnya pernikahan. Fase sebelum pernikahan terdapat
beberapa aspek yaitu khitbah atau melamar sampai pada proses akad. Fase dalam pernikahan
seperti nafkah, hadonah atau pengasuhan anak, dan lain-lain. Fase ketiga adalah setelah menikah
atau putusnya pernikahan, baik dikarenakan meninggal atau cerai. Hal-hal tersebut yang menjadi
ruang lingkup penelitian dalam pernikahan.

Sedangkan dalam hal kewarisan dapat meneliti hukum BW kewarisan, hukum Islam
kewarisan dan hukum adat kewarisan. Hukum BW ini bisa meneliti undang-undang yang berlaku
baik di Indonesia, Asia, maupun negara-negara lain. Hukum kewarisan Islam dibagi menjadi
hukum yang menganut mazhab syiah dan hukum yang menganut mazhab sunni. Selain itu dapat
membandingkan penerapan hukum kewarisan Islam di berbagai negara Islam salah satunya Timur
Tengah.

Indonesia merupakan Negara dengan luas wilayah luar biasa dan berbentuk kepulauan,
setiap pulau memiliki daerah dan adat yang beranekaragam. Begitu pula hukum waris yang
berlaku, menyesuaikan dengan adat masing-masing. Ada yang memiliki jalur keluarga dengan
patriarki dan matriarki, terdapat artikel tentang hukum waris adat contohnya membahas hukum
waris adat dalam sistem kekerabatan patrilineal, hukum waris adat di Bali, hukum waris adat Jawa
Barat, hukum waris adat ambon, hukum waris adat gorontalo dan lain sebagainya.

Banyak kasus waris baik itu kasus waris Islam, kasus waris adat, maupun kasus waris
dengan undang-undang BW yang mengalami kendala. Kemudian, kasus sengketa mereka
didaftarkan ke Pengadilan untuk menerima mediasi dan putusan hakim. Penulis akan meneliti
tentang hukum waris dengan melihat dan menganalisis putusan hakim di Pengadilan Agama
Kabupaten Kediri.

Metode Penelitian

Objek penelitian ini adalah kewarisan. Sumber data penelitian ini diperoleh dari data
primer yaitu putusan hakim dalam hal kewarisan pada Pengadilan Agama Kabupaten Kediri.
Sumber data sekunder diperoleh dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan kewarisan dan studi
putusan warisan. Metode analisis data pada penelitian ini adalah studi kepustakaan yaitu dalam
artikel setiawan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan.1

Dalam artikel Moto teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan adalah sebuah
kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari buku,
jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur dan publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber
untuk penelitian yang akan diteliti penulis, dengan cara mendeskripsikan dan menguraikan data
tersebut melalui beberapa pendapat para ahli.2

Metode yang kedua adalah Studi Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Kediri, Metode
ini merupakan metode penelitian hukum normatif, Dalam artikel Harefa penelitian hukum
normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika
keilmuan hukum, melalui sisi normatifnya dengan pendekatan kasus.3

Penelitian Terdahulu

Terdapat artikel yang menerangkan tentang kewarisan diantaranya, pertama artikel Israfil
tentang Legitime Portie Zhawil Furudh Menurut Kewarisan KUHPerdata dan Hukum Kewarisan
Islam4. Kedua, artikel Aditya Kedudukan Ahli Waris Perempuan Dalam Hukum Waris Menurut
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata5. Ketiga, artikel Listyowati tentang Kedudukan Anak Luar
Nikah terhadap Hak Waris Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata6. Keempat, artikel Puteri mengenai
Akibat Hukum Penguasaan Tanah Warisan oleh Bukan Ahli Waris Berdasarkan KUHPerdata7.

1
samhis setiawan, “Studi Kepustakaan Adalah,” 5 januari, 2023.
2
Maklonia Meling Moto, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan,” Indonesian
Journal of Primary Education 3, no. 1 (2019), https://doi.org/10.17509/ijpe.v3i1.16060.
3
Naomi Sari Kristiani Harefa et al., “Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan
Oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS): Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 73/Pid.Sus-
TPK/2018/PN.Mdn,” SIGn Jurnal Hukum 2, no. 1 (2020), https://doi.org/10.37276/sjh.v2i1.68.
4
Israfil Israfil, Muzakir Salad, and Aminullah Aminullah, “Legitime Portie Dan Zhawil Furudh Meurut Hukum
Kewarisan Kuhperdata Dan Hukum Kewarisan Islam,” Jurnal Ilmiah IKIP Mataram 8, no. 1 (2023).
5
Ananda Achjar Aditya, Faldi Nando Aditiya, and Patricia Sina Iwi, “Kedudukan Ahli Waris Perempuan Dalam
Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,” Jurnal Syntax Fusion 3, no. 01 (2023),
https://doi.org/10.54543/fusion.v3i01.242.
6
Maria Yosepin Endah Listyowati, Ferry Fauzi, and Teguh Rahayu, “Kedudukan Anak Luar Nikah Terhadap Hak
Waris Tanah Ditinjau Dari Hukum Perdata,” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 2 (2023),
https://doi.org/10.54371/jiip.v6i2.1626.
7
Alya Afifah Puteri and Lina Jamilah, “Akibat Hukum Penguasaan Tanah Warisan Oleh Bukan Ahli Waris
Berdasarkan KUHPerdata,” Bandung Conference Series: Law Studies 3, no. 1 (2023),
https://doi.org/10.29313/bcsls.v3i1.5082.
Kelima, artikel Ardianti Pelaksanaan Pengurusan Surat Keterangan Waris Terhadap Tiga
Golongan Penduduk Di Indonesia Setelah Berlakunya Pma Nomor 16 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah (Studi Di Kota Semarang)8. Keenam, artikel Febriawanti membahas
Dinamika Hukum Waris di Masyarakat Bali Pada Masa Sekarang9. Ketujuh, artikel Walangadi
tentang Penyebab Mendapat dan Tidak Mendapat Warisan Menurut Hukum Waris Islam10.

Terdapat artikel yang membahas tentang studi putusan waris. Pertama, artikel Zuhroh
tentang Konsep Ahli Waris dan Ahli Waris Pengganti: Studi Putusan Hakim Pengadilan Agama11.
Kedua, artikel Ilham Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Waris: Studi Putusan No.181/Pdt.
G/2013/PA.Yk12. Ketiga, artikel Muammar Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam
Pemalsuan Akta Keterangan Waris: Studi Kasus Putusan No.259/PID.B/2015/PN.CJR13.
Keempat, artikel Gustiani mengenai Bagian Ahli Waris Mawani Dalam Memperoleh Wasiat
Wajibah Menurut Hukum Waris Islam di Indonesia (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama
Kabanjahe Nomor 2/PDT.G/2011/PA-KBJ)14.

8
Elisabeth Oktiviani Kumala Ardianti, “Pelaksanaan Pengurusan Surat Keterangan Waris Terhadap Tiga Golongan
Penduduk Di Indonesia Setelah Berlakunya Pma Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (Studi Di Kota Semarang),” JURNAL
HUKUM, POLITIK DAN KEKUASAAN 3, no. 2 (2023), https://doi.org/10.24167/jhpk.v3i2.7193.
9
Dinta Febriawanti and Intan Apriyanti Mansur, “Dinamika Hukum Waris Adat Di Masyarakat Bali Pada Masa
Sekarang,” Media Iuris 3, no. 2 (2020), https://doi.org/10.20473/mi.v3i2.18754.
10
Gibran Refto Walangadi, Berlian Manoppo, and Muhammad Hero Soepeno, “Penyebab Mendapat Dan Tidak
Mendapat Warisan Menurut Hukum Waris Islam,” Lex Privatum IX, no. 1 (2021).
11
Diana Zuhroh, “KONSEP AHLI WARIS DAN AHLI WARIS PENGGANTI: Studi Putusan Hakim Pengadilan
Agama,” Al-Ahkam 27, no. 1 (2017), https://doi.org/10.21580/ahkam.2017.27.1.1051.
12
Rini Fahriyani Ilham and Ermi Suhasti, “MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA WARIS: Studi
Putusan No. 181/Pdt. G/2013/PA.Yk,” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 1 (2017),
https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09105.
13
Ramon Agyl Muammar, Ani Triwati, and Muhammad Iftar Aryaputra, “PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
NOTARIS DALAM PEMALSUAN AKTA KETERANGAN WARIS: STUDI KASUS PUTUSAN NO.
259/PID.B/2015/PN.CJR,” Semarang Law Review (SLR) 1, no. 2 (2022), https://doi.org/10.26623/slr.v1i2.2761.
14
Karina Fairuza Gustiani and Wahyuni Retnowulandari, “BAGIAN AHLI WARIS MAWANI DALAM
MEMPEROLEH WASIAT WAJIBAH MENURUT HUKUM WARIS ISLAM DI INDONESIA (STUDI KASUS
PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KABANJAHE NOMOR 2/PDT.G/ 2011/PA-KBJ),” Reformasi Hukum
Trisakti 2, no. 1 (2020), https://doi.org/10.25105/refor.v2i1.10452.
Kelima, artikel Hendrawan tentang Kedudukan Waris Anak di Luar Nikah (Studi
Komparasi Antara Putusan Mahkamah Konstitusi dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia)15.
Keenam, artikel Komariyah mengenai Implikasi Perbuatan Melawan Hukum Perjanjian
Pengikatan Jual Beli Oleh Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Nomor 25/PDT.G/PN.LMG Jo
Putusan Nomor 833 PK/PDT/2018)16. Ketujuh, artikel Daud tentang Analisis Putusan Hakim
Terhadap Ahli Waris yang Berbeda Agama Dalam Perspektif Syara’: Studi Kasus
No.1803/PDT.G/2011/PA. SBY.17 Oleh karena itu, belum ada penelitian tentang kewarisan dalam
putusan hakim di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri.

Daftar Pustaka

Achjar Aditya, Ananda, Faldi Nando Aditiya, and Patricia Sina Iwi. “Kedudukan
Ahli Waris Perempuan Dalam Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.” Jurnal Syntax Fusion 3, no. 01 (2023).
https://doi.org/10.54543/fusion.v3i01.242.

Ardianti, Elisabeth Oktiviani Kumala. “Pelaksanaan Pengurusan Surat Keterangan


Waris Terhadap Tiga Golongan Penduduk Di Indonesia Setelah Berlakunya
Pma Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah (Studi Di Kota Semarang).” JURNAL HUKUM, POLITIK
DAN KEKUASAAN 3, no. 2 (2023). https://doi.org/10.24167/jhpk.v3i2.7193.

Febriawanti, Dinta, and Intan Apriyanti Mansur. “Dinamika Hukum Waris Adat Di

15
Iga Syukrillah Hendrawan, “Kedudukan Waris Anak Di Luar Nikah (Studi Komparasi Antara Putusan Mahkamah
Konstitusi Dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia),” Inklusif (Jurnal Pengkajian Penelitian Ekonomi Dan Hukum
Islam) 4, no. 1 (2019): 47, https://doi.org/10.24235/inklusif.v4i1.3743.
16
OONG KOMARIYAH, “IMPLIKASI PERBUATAN MELAWAN HUKUM PERJANJIAN PENGIKATAN
JUAL BELI OLEH AHLI WARIS (Studi Kasus Putusan Nomor 25/PDT.G/2015/PN.LMG Jo Putusan Nomor 833
PK/PDT/2018),” Otentik’s : Jurnal Hukum Kenotariatan 3, no. 2 (2021): 153–70,
https://doi.org/10.35814/otentik.v3i2.2519.
17
Zakiul Fuady Muhammad Daud, “Analisis Putusan Hakim Terhadap Ahli Waris Yang Berbeda Agama Dalam
Perspektif Syara’: Studi Kasus No.1803/Pdt.G/2011/Pa. Sby.,” Jurnal As-Salam 5, no. 1 (2021): 62–75,
https://doi.org/10.37249/assalam.v5i1.261.
Masyarakat Bali Pada Masa Sekarang.” Media Iuris 3, no. 2 (2020).
https://doi.org/10.20473/mi.v3i2.18754.

Gustiani, Karina Fairuza, and Wahyuni Retnowulandari. “BAGIAN AHLI WARIS


MAWANI DALAM MEMPEROLEH WASIAT WAJIBAH MENURUT
HUKUM WARIS ISLAM DI INDONESIA (STUDI KASUS PUTUSAN
PENGADILAN AGAMA KABANJAHE NOMOR 2/PDT.G/ 2011/PA-
KBJ).” Reformasi Hukum Trisakti 2, no. 1 (2020).
https://doi.org/10.25105/refor.v2i1.10452.

Harefa, Naomi Sari Kristiani, Gabriel Kevin Manik, Indra Kevin Yonathan
Marpaung, and Sonya Airini Batubara. “Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap
Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS):
Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 73/Pid.Sus-
TPK/2018/PN.Mdn.” SIGn Jurnal Hukum 2, no. 1 (2020).
https://doi.org/10.37276/sjh.v2i1.68.

Hendrawan, Iga Syukrillah. “Kedudukan Waris Anak Di Luar Nikah (Studi


Komparasi Antara Putusan Mahkamah Konstitusi Dengan Fatwa Majelis
Ulama Indonesia).” Inklusif (Jurnal Pengkajian Penelitian Ekonomi Dan
Hukum Islam) 4, no. 1 (2019): 47. https://doi.org/10.24235/inklusif.v4i1.3743.

Ilham, Rini Fahriyani, and Ermi Suhasti. “MEDIASI DALAM PENYELESAIAN


SENGKETA WARIS: Studi Putusan No. 181/Pdt. G/2013/PA.Yk.” Al-Ahwal:
Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 1 (2017).
https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09105.

Israfil, Israfil, Muzakir Salad, and Aminullah Aminullah. “Legitime Portie Dan
Zhawil Furudh Meurut Hukum Kewarisan Kuhperdata Dan Hukum
Kewarisan Islam.” Jurnal Ilmiah IKIP Mataram 8, no. 1 (2023).
KOMARIYAH, OONG. “IMPLIKASI PERBUATAN MELAWAN HUKUM
PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI OLEH AHLI WARIS (Studi
Kasus Putusan Nomor 25/PDT.G/2015/PN.LMG Jo Putusan Nomor 833
PK/PDT/2018).” Otentik’s : Jurnal Hukum Kenotariatan 3, no. 2 (2021): 153–
70. https://doi.org/10.35814/otentik.v3i2.2519.

Listyowati, Maria Yosepin Endah, Ferry Fauzi, and Teguh Rahayu. “Kedudukan
Anak Luar Nikah Terhadap Hak Waris Tanah Ditinjau Dari Hukum Perdata.”
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 2 (2023).
https://doi.org/10.54371/jiip.v6i2.1626.

Moto, Maklonia Meling. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dalam


Dunia Pendidikan.” Indonesian Journal of Primary Education 3, no. 1 (2019).
https://doi.org/10.17509/ijpe.v3i1.16060.

Muammar, Ramon Agyl, Ani Triwati, and Muhammad Iftar Aryaputra.


“PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS DALAM
PEMALSUAN AKTA KETERANGAN WARIS: STUDI KASUS PUTUSAN
NO. 259/PID.B/2015/PN.CJR.” Semarang Law Review (SLR) 1, no. 2 (2022).
https://doi.org/10.26623/slr.v1i2.2761.

Muhammad Daud, Zakiul Fuady. “Analisis Putusan Hakim Terhadap Ahli Waris
Yang Berbeda Agama Dalam Perspektif Syara’: Studi Kasus
No.1803/Pdt.G/2011/Pa. Sby.” Jurnal As-Salam 5, no. 1 (2021): 62–75.
https://doi.org/10.37249/assalam.v5i1.261.

Puteri, Alya Afifah, and Lina Jamilah. “Akibat Hukum Penguasaan Tanah Warisan
Oleh Bukan Ahli Waris Berdasarkan KUHPerdata.” Bandung Conference
Series: Law Studies 3, no. 1 (2023). https://doi.org/10.29313/bcsls.v3i1.5082.

samhis setiawan. “Studi Kepustakaan Adalah.” 5 januari, 2023.


Walangadi, Gibran Refto, Berlian Manoppo, and Muhammad Hero Soepeno.
“Penyebab Mendapat Dan Tidak Mendapat Warisan Menurut Hukum Waris
Islam.” Lex Privatum IX, no. 1 (2021).

Zuhroh, Diana. “KONSEP AHLI WARIS DAN AHLI WARIS PENGGANTI:


Studi Putusan Hakim Pengadilan Agama.” Al-Ahkam 27, no. 1 (2017).
https://doi.org/10.21580/ahkam.2017.27.1.1051.

Anda mungkin juga menyukai