Dr. Soetomo
Memasuki usia 6 tahun, Soetomo dan keluarganya pindah ke Madiun. Disana dia sekolah di
sekolah Rendah Bumiputera, Maospati Madiun. Berikutnya, Soetomo melanjukan sekolah di
Europeesche Lagere School (ELS), Bangil, Jawa Timur.di sekolh menengah inilah Sutomo
mengganti nama nya dari awalnya Soeboroto menjadi Soetomo.
Setelah lulus dari ELS, Soetomo melanjutkan pendidikan di STOVIA (School tot Opleiding
van Inlandsche Artsen), sebuah sekolah kedokteran yang khusus dibuka untuk orang pribumi di
Batavia. Ia lulus dari STOVIA pada tahun 1911.Setelah lulus dari STOVIA, Dr. Soetomo
bekerja sebagai dokter di Surabaya dan kemudian pindah ke Yogyakarta.
Di Yogyakarta, ia bergabung dengan organisasi Budi Utomo dan menjadi salah satu
pemimpinnya. Dr. Soetomo juga memimpin berbagai gerakan nasional, seperti Kongres Pemuda
yang diadakan pada tahun 1928 dan menyerukan Sumpah Pemuda, yang menekankan pentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ia juga terlibat dalam perjuangan untuk mengakhiri
penjajahan Belanda di Indonesia.
Dr. Soetomo wafat pada 30 Januari 1938 di Batavia, dan dimakamkan di Surabaya. Dr
Soeotomo meninggal akibat penyakit. Namun, pengaruh dan pemikirannya terus terasa dalam
pergerakan kemerdekaan Indonesia, dan ia dihormati sebagai salah satu tokoh besar dalam
sejarah Indonesia.