Anda di halaman 1dari 2

AQIDAH:

MENGGAPAI DERAJAT IHSAN DENGAN MEMAHAMI DAN MENERAPKAN


ASMAUL HUSNA AS-SAMI’ DAN AL-BASIR

A. Makna Asmaul Husna


Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asmaulhusna adalah
nama nama milik Allah yang baik lagi indah.

Asmaulhusna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai
dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang
menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.

B. Makna Ihsan
Ihsan (bahasa Arab: ‫" ;إحسان‬kesempurnaan" atau "terbaik") adalah seseorang yang menyembah
Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka
orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.
Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan), yaitu seorang manusia mencurahkan kebaikan
dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan kebaikan kepada hamba-
hamba Allah dengan harta, ilmu, kedudukan, dan badannya.
Adapun yang dimaksud ihsan bila dinisbatkan kepada peribadatan kepada Allah adalah
sebagaimana yang disabdakan oleh Rasululluah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist Jibril :
“’Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-
akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu.” (H.R. Muslim 102). (Lihat Syarh Tsalaatsatil Ushuul 95-96, Syaikh Muhammad bin
Sholeh al ‘Utsaimin)

C. As-Sami’
As-Sam’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada
di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas
dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
“… dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. al-Baqarah/2: 256)
Allah adalah As-Sami. Dia mendengar segalanya dan melihat segalanya. Dia memperhatikan
semua permohonan, doa, mendengarkan semua yang meminta kepada Dia. Meskipun kita
berbicara nyaring ataupun berbisik pelan Dia mendengar setiap kata yang kita sebutkan.
Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar
adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan
berguna karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan
yang masih terbesit di dalam hati pun didengar oleh Allah Swt.
Meneladani asmaul husna As-sami’ juga dapat diterapkan manakala kita berdoa. Ketika berdoa,
maka kita akan berdoa dengan sungguh-sungguh dan meyakini bahwa Allah mendengar doa-
doanya, karena Allah memiliki Asmaul Husna As-Sami’. Kita tidak perlu berdoa dengan
berteriak-teriak, apalagi sampai mengganggu orang lain.
As-Sam’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai
generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus
berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang batil.
D. Al Bashir
Al Bashir ( ‫ )اْلَبِص يُر‬artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat dan Menyaksikan segala sesuatu,
baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Tiada sesuatu pun baik dalam batu di perut bumi
maupun di luar angkasa melainkan Allah melihatnya.
Allah Maha Melihat segalanya, yang makhluk tak bisa melihatnya. Baik yang karena demikian
besarnya (misalnya galaksi) hingga pandangan makhluk tak bisa menjangkaunya. Atau yang
karena kecilnya (misalnya virus). Bahkan Allah Maha Melihat apa yang ada di balik materi-
materi tersebut.
Dalil asmaul husna Al Basir dalam Al-Qur’an antara lain terdapat pada firman-Nya:
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-
pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah
yang Maha Mendengar dan Melihat. (QS. Asy Syura: 11)
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi
dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha
Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqarah: 120)
Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini
sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat
dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus
selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi
lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Melihat apa yang kita kerjakan. Dia senantiasa mengetahui
perbuatan kita. Baik yang kita lakukan di tengah keramaian maupun saat sendirian. Baik yang
orang lain melihatnya maupun yang kita rahasiakan.
Meyakini asmaul husna Al Bashir artinya kita yakin bahwa Allah melihat segala yang kita
lakukan. Karenanya, kita kemudian memiliki muraqabatullah. Merasa bahwa Allah selalu
mengawasi kita.
Asmaul husna juga memotivasi kita untuk bersungguh-sungguh dalam berbuat baik dengan niat
yang ikhlas. Sebab Allah Maha Melihat seluruh amal kita dan Dialah yang akan memberikan
sebaik-baik balasan.
Kita juga meyakini bahwa Allah melihat kondisi serta keadaan kita. Sehingga kita pun lebih
khusyu’ dalam berdoa. Karenanya ketika menjelaskan Al Bashir, Syaikh Musthafa Wahbah
menghubungkannya dengan doa yang khusyu’ kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.

Anda mungkin juga menyukai