Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tiara Silvina Putri

Kelas : 7B

Materi Asmaul Husna


a. Al Alim
‫ا َ ْلعَ ِليْم‬
Al Alim = Yang Maha Mengetahui
Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di seluruh alam semesta ini. Baik
perbuatan yang bisa dilihat oleh mata ataupun yang hanya ada dalam hati dan pikiran manusia.
Dalil Dalam Al Quran

Dijelaskan dalam buku al Asma al Husna karangan Prof Umar Sulaiman al-Asyqar, Allah Maha
Mengetahui seluruh perbuatan hamba-Nya baik yang dikatakan dengan lisan maupun yang
disembunyikan. Allah SWT berfirman dalam Q.S at Tahrim ayat 3 yang artinya:

Artinya:" Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang istrinya
(Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan
Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu
Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan
sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan
(antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini
kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal."

Contoh Dalam Kehidupan Sehari Hari

Bukti bahwa Allah SWT memiliki sifat Al Alim sudah tertulis dengan jelas dalam kitab suci Al
Quran. Mulai dari penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya. Termasuk pada saat pertama
kali Dia menciptakan Adam.

sifat Al Alim pada Allah SWT mendorong manusia untuk memiliki pengetahuan. Manusia
diharapkan dapat memiliki ilmu untuk kemudahan dalam mengarungi kehidupan Di dunia. Dengan
ilmu, kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah.
Ilmu yang diperoleh hendaknya dijadikan bahan untuk mewujudkan kebaikan hidup. Orang yang
berilmu akan menampilkan perilaku percaya diri. Percaya diri yang dimaksud adalah dirinya
meyakini bahwa ilmu yang diperoleh dapat memudahkan dalam menjalani kehidupan.
b. Al Khabir

ُ‫ا ْل َخبِير‬

Arti Al-Khabir adalah Allah Maha Mengenal. Al-Khabir berasal dari akar kata kh-b-r dalam
bahasa Arab Klasik diartikan sebagai mengetahui, atau sadar makna sejati dari sesuatu hal,
memahami kebenaran dari sesuatu hal, mengetahui rahasia bathin dari sesuatu untuk dibuktikan,
dicoba oleh pengalaman (hasil dari pengetahuan bathin).

Cara mengimani arti Al-Khabir yaitu dengan memahami bahwa Allah SWT tahu segala kebenaran
yang ada di alam semesta ini. Hal ini bisa kamu pelajari dari cerita Nabi Yusuf AS. Dikisahkan,
ketampanan Nabi Yusuf AS membuat Zulaikha (ibu angkatnya) tergoda oleh bisikan setan.
Zulaikha mulai berusaha menarik perhatian Nabi Yusuf saat itu. Nabi Yusuf menyadari ibu
angkatnya tersebut telah terjerumus oleh godaan setan. Nabi Yusuf pun dengan tegas menolak
Zulaikha karena takut berbuat kesalahan. Melihat seperti itu, Zulaika pun marah hingga membuat
Nabi Yusuf lari dari kamar.

Hal ini membuat Nabi Yusuf difitnah Zulaikha dan masuk penjara. Nabi Yusuf justru bersyukur
berada dalam penjara karena ia bisa menghindari Zulaikha. Ia percaya bahwa Allah SWT selalu
mengetahui perbuatan makhluk-Nya. Hal ini sesuai dengan arti Al-Khabir, yaitu Allah SWT Maha
Mengenal.

Selain itu, dengan menumbuhkan sikap muqarabah yaitu perasaan senantiasa diawasi Allah
SWT.Hal itu akan menumbuhkan mawas diri dan pertimbangan atas segala Langkah yang
ditempuh dalam gerak geriknya.
c. As Sami’
‫السَّمِ يع‬
As sami’ = Maha Mendengar

Syekh Tosun Bayrak Al-Jerrahi dalam bukunya Asmaul Husna menerangkan, Allah SWT adalah
Maha Mendengar. Dia mendengar semua yang terucap, yang terlintas di pikiran, dirasakan oleh
hati, suara dedaunan yang tertiup angin, langkah kaki semut, bahkan atom yang bergerak dalam
ruang hampa sekalipun.

As Sami' merupakan sifat kesempurnaan karena memiliki lawan kata tuli yang berarti sifat
kekurangan. Kesempurnaan terbagi menjadi dua, mutlak, dan relatif.

Kesempurnaan mutlak tidak memiliki ketergantungan terhadap apapun. Tidak tergantung pada
alat, keadaan, atau batasan. Sementara itu, kesempurnaan relatif merupakan lawan katanya. Yakni
bergantung pada alat, keadaan, dan batasan.
Allah SWT mempunyai kemampuan mendengar tak terbatas atau kesempurnaan mutlak. Segala
hal yang terjadi di alam semesta yang tidak bisa didengar oleh manusia sekalipun, akan terdengar
oleh-Nya.

As Sami' disebutkan dalam Al Quran dalam beberapa surat. Di antaranya Q.S Thaha ayat 46

‫قَا َل َل تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى َمعَك َمآ أ َ ْس َمع َوأ َ َرى‬

Artinya: "Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu
berdua, Aku mendengar dan melihat." (Q.S Thaha: 46)

‫س ِميع ٱ ْل َعلِيم‬ ِ َّ ‫ط ِن ن َْزغ فَٱ ْست َ ِعذْ ِب‬


َّ ‫ٱَلل ۖ ِإنَّهۥ ه َو ٱل‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫غنَّكَ ِمنَ ٱل‬
َ َ‫َو ِإ َّما يَنز‬

Artinya: "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan
kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S
Fussilat: 36)

d. Al Bashir
Arti Al-Bashir
ُ‫ا ْلبَ ِصير‬

dalam Asmaul Husna memiliki arti “Yang Maha Melihat”. Allah Swt. Maha Melihat segala
sesuatu walaupun itu sangat lembut dan kecil. Allah Swt. bisa melihat apa saja yang ada di langit
dan bumi, bahkan di seluruh alam semesta ini dapat dipantau.

Allah Swt. adalah Dzat Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui, dan semua ketetapan yang
diputuskan adalah Maha Adil (Al-Adl) sesuai dengan apa yang semestinya diperoleh. Sifat Allah
yang Maha Melihat ini dapat dijumpai dalam beberapa Ayat dalam Surat di Al-Qur’an, diantaranya
sebagai berikut.

Al-Bashir dalam Ayat Al-Qur’an


Selain dalam surat Al-Hujurat Ayat 18, nama Al-Bashiir dalam Al-Qur’an disebut setidaknya
sebanyak 42 kali. Diantaranya adalah sebagai berikut.

ُ‫َللا ِب َما ت َ ْع َملونَُ بَ ِصير‬


َُّ ‫ن‬ُّ َ ‫َللا َوا ْعلَموا أ‬
َُّ ‫َواتّقوا‬

Artinya: “Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 233)

ُ‫َللا بِ َما ت َ ْع َملونَُ بَ ِصير‬


َُّ ‫ن‬ُّ َ ‫َللا َوا ْعلَموا أ‬
َُّ ‫َواتّقوا‬
Artinya: “Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imran: 15, 20)
ُ ‫الر ْح َٰ َم‬
ُ‫نُۚإِنّهُ بِك ُِل ش َْيءُ بَ ِصير‬ ّ ‫ن إِ َُّل‬
ُّ ‫َما ي ْمسِكه‬
Artinya: “Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya
Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS. Al-Mulk: 19)

Contoh Perilaku Al-Bashir


Beberapa contoh perilaku dalam meneladani sifat Asmaul Husna Al-Basiir, antara lain :

1. Berhati-hati dalam bertindak walaupun sedang sendiri, sebab Allah mampu mengawasi
hambanya walaupun dibalik gunung sekalipun.
2. Tidak apatis atau tidak acuh tak acuh apabila melihat orang lain sedang menderita atau
membutuhkan pertolongan.
3. Mengamati seluruh benda-benda yang ada di alam semesta ini baik gunung, laut, matahari,
dsb guna menambah keimanan serta ketakwaan kita terhadap Allah Swt.
4. Menjaga titipan Allah berupa mata dengan cara tidak melihat hal-hal yang dilarang oleh
Allah SWT.
5. Menghabiskan waktu untuk membaca, menghafal, mentadaburi, serta mengamalkan ayat-
ayat Al-Quran.

Berdasarkan penjelasan mengenai arti Al-Bashir dalam Asmaul Husna di atas, maka kita cukup
dengan mengetahui Allah itu Al-Bashiir membuat kita semakin takut berbuat maksiat. Hanya
Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Anda mungkin juga menyukai