Anda di halaman 1dari 5

SUGARCANE (SGE) ETANOL SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR FOSIL

UNTUK MENGATASI MASALAH EMISI KARBON

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
Grozni S.S.A (232410013)
M. Efryansyah ()
Syehri W. ()
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

“Sugarcane (SGE) Ethanol sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk mengatasi masalah
emisi karbon
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya energi fosil merupakan hasil dari proses pembentukan jutaan tahun yang
melibatkan organisme-organisme purba yang terkubur di dalam lapisan tanah. Kelebihan
energi fosil meliputi ketersediaan yang melimpah, keandalan dalam pemasokan energi, dan
kemampuannya untuk menghasilkan energi dalam skala besar. Namun demikian, penggunaan
energi fosil juga memiliki sejumlah kerugian seperti proses ekstraksi dan pengolahan energi
fosil dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, termasuk emisi karbon yang bertanggung
jawab atas perubahan iklim . Dengan begitu kehadiran Bioetanol membawa pengaruh yang
cukup besar. Bioetanol adalah salah satu sumber energi hijau yang penting dalam upaya
untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Bioetanol diperoleh melalui proses
fermentasi dari bahan-bahan organik seperti tanaman pertanian, limbah pertanian, atau
biomassa lignoselulosa. Penggunaan bioetanol sebagai sumber energi memiliki beberapa
keuntungan utama salah satunya bioetanol dapat diproduksi dari sumber daya biomassa yang
terbarukan. Hal ini berarti kita tidak perlu mengandalkan bahan bakar fosil yang terbatas dan
secara bertahap habis. Ketersediaan biomassa seperti tebu, jagung, atau serat kayu dapat terus
diperbarui melalui praktik pertanian yang berkelanjutan. Dalam keseluruhan, bioetanol
memiliki potensi besar sebagai sumber energi hijau yang berkelanjutan, dalam rangka untuk
mempercepat transisi ke masyarakat yang berkelanjutan secara energi.

Alasan memilih tebu sebagai bahan dasar bioethanol adalah karena terdapat banyak
penjual es tebu di sekitar lingkungan. Keresahan itu muncul Ketika ampas tebu hasil perasan
minuman es tebu yang bertumpuk dan terbuang begitu saja. Ampas tebu ini dapat berdampak
buruk pada lingkungan seperti Bau tak sedap, kontaminasi tanah, menghambat dan
menganggu kesuburan tanaman lain, serta merusak ekosistem sekitar. Dengan memanfaatkan
ampas tebu sebagai bahan dasar pembuatan bioethanol, maka ampas tebu ini bisa
dimanfaatkan dan mengurangi bahaya yang dihasilkan. Karena hasil ampas tebu yang
dimanfaatkan sebagai bahan dasar bioethanol akan lebih mudah diuraikan oleh
mikroorganisme tanah.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, permasalahan akan dibahas
adalah sebagai berikut :

1. Apakah Bio-Etanol dari tebu dapat menurunkan penggunaan bahan bakar fosil?
2. Bagaimana pengaruh proses pembuatan Bio-Etanol dari tebu terhadap emisi karbon di
lingkungan?
3. Bagaimana ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan Bio-
Etanol?
4. Kemana dibuangnya limbah ampas tebu dari proses pembuatan Bio-Etanol?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membuat Bio-Etanol dari
perasan tebu dan juga ampas tebu yang dihasilkan melalui fermentasi menggunakan ragi,
untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil demi menurunkan emisi karbon
dan mencegah perubahan lingkungan yang ekstrem akibat ketergantungan bahan bakar fosil.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan Bio-Etanol sebagai bahan bakar alternatif untuk mengurangi


penggunaann bahan bakar fosil.
2. Menurunkan emisi karbon dilingkungan dengan penggunaan Bio-etanol yang lebih
ramah lingkungan dan terbarukan sebagai bahan bakar alternatif dari bahan bakar
fosil.
3. Ampas tebu dari produksi es tebu dapat dimanfaatkan sebagai Bio-etanol sehingga
dapat lebih bermanfaat.
4. Mendorong penggunaan bahan bakar alternatif yaitu Bio-etanol untuk digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mendorong pemanfaatan tebu tidak hanya untuk bidang pangan dan konsumsi namun
juga untuk sumber daya minyak di Indonesia.
6. Mencegah perubahan lingkungan dan iklim yang ekstrem akibat ketergantungan
bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon, dengan Bio-etanol emisi karbon
dapat ditekan.
BAB II
Tinjaun Pustaka

Anda mungkin juga menyukai