I. Pendahuluan
Penyebaran Covid-19 di Indonesia saat ini sudah semakin meluas lintas
wilayah dan lintas negara yang diiringi dengan peningkatan jumlah kasus
dan/atau jumlah kematian. Mencermati penyebaran dan penularan Covid-19
di Indonesia yang semakin memprihatinkan, dalam upaya penanganan kasus
Covid-19 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/MENKES/169/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu dan Keputusan Gubernur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 378 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Coronavirus Disease (COVID-
19) menetapkan 14 (empat belas) RS/RSUD/RSKD sebagai rumah sakit rujukan
penanggulangan penyakit pasien Covid-19. Selain rumah sakit yang ditunjuk,
rumah sakit lain juga melakukan pelayanan pada pasien covid 19. dalam upaya
penanganan kasus COVID-19 terdapat laboratorium yang mampu
menyelenggarakan pelayanan berupa pemeriksaan spesimen Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19). Disamping itu, terdapat pula Puskesmas dan
institusi kesehatan seperti Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP), serta Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
(BTKL-PP) dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit (BBTKLPP) yang terlibat dalam pelayanan kesehatan COVID-19 dan
fasilitas kesehatan lainnya baik milik Pemerintah Pusat, pemerintah daerah
maupun swasta yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan maupun
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Untuk itu bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam menangani
Covid-19 diberikan insentif dan santuanan kematian sebagaimana tertuang
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/392/2020 Tentang Pemberian Insentif Dan Santunan
Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Yang Menangani Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dan diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/447/2020 Tentang Pemberian Insentif
Dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Yang Menangani Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Petunjuk teknis disusun sebagai acuan
bagi RS/RSUD/RSKD dalam menetapkan jumlah maksimal tenaga kesehatan
dan nominal insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.
UPT Pusat,
RS
BPPSD Transfer ke
Lapangan
COVID, RS MK masing-
Swasta, (PPK) masing
KKP,
Nakes
UPTD Dinkes
Prov
Dinkes DPKAD/
BPKAD
Pusk,
UPTD DPKAD/
Kab/Kota BPKAD
Kelengkapan:
1. Surat Usulan
2. Penetapa Surat
Verifikasi Tingkat RS/Lab
tugas dari oleh Tim Verifikator RS/Lab
pimpinan faseks
disertai Nama,
Nominal, NIK,
NPWP, No. Rek
Nakes
3. SPMT
4. SPTJM
5. SK Tim Verifikator
6. Hasil verifikasi di
tingkat RS/Lab Pengusulan di Tingkat
oleh Tim Verifikator RS/Lab
RS/Lab
7. F
Pembayaran Ke Rekening
Nakes
IV. Penentuan Jumlah Tenaga Kesehatan
Contoh:
Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit A sebanyak 27 orang selama
bulan Maret 2020, maka perhitungan tenaga kesehatan dibutuhkan
sebagai berikut:
(Merujuk Tabel 1)
Kebutuhan Dokter Spesialis
27 orang pasien
x 15 Dokter Spesialis = 13,5 atau maks 𝟏𝟒 𝐃𝐨𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐩𝐞𝐬𝐢𝐚𝐥𝐢𝐬
30 orang pasien
27 orang pasien
x 15 Dokter Umum = 13,5 atau maks 𝟏𝟒 𝐃𝐨𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐔𝐦𝐮𝐦
30 orang pasien
Contoh:
Dokter C bertugas selama 20 hari, dan Perawat A bertugas selama 12
hari telah memberikan pelayanan penanganan COVID-19 di RS A, maka
kepada yang bersangkutan akan diberikan insentif sebesar:
Besaran Insentif Dokter C
20 hari penugasan
x Rp. 10.000.000,00 = 𝐑𝐩. 𝟗. 𝟎𝟗𝟎. 𝟎𝟎𝟎, 𝟎𝟎
22 hari
KOP INSTANSI
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :
Dengan ini mengajukan permohonan pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan
yang menangani Corona Virus Disease (COVID-19) (BOK Tambahan) sesuai
Kegiatan 1.02.08.057 Pemberian Insentif Bagi Tenaga Kesehatan yang
menangani Corona Virus Disease (COVID-19) (BOK Tambahan) untuk bulan
………….2020 dengan rekapan sebagai berikut:
No Penerima Jumlah Besaran Periode
Penerima yang Pembayaran
(orang) diterima (bulan)
(Rp)
1 Dokter Spesialis …. Rp……. (ex… Maret) dst
2 Dokter Umum dan Dokter Gigi
3 Bidan dan Perawat
4 Tenaga Kesehatan lainnya
TOTAL
Pimpinan Fasilitas
…………………………
2. SK Penetapan dan Pengajuan Insentif
KOP INSTANSI
TENTANG
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku surut sejak tanggal ….. (sesuai tanggal
dan bulan pengajuan seperti yang tertulis di judul SK);
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal ….
Kepala/Direktur Instansi…….
ttd
Lampiran Surat Keputusan
Nomor :
Tanggal :
DAFTAR PENGAJUAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN YANG MENANGANI CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)
(BOK TAMBAHAN) RSUD…… BULAN ………
Program : 1.02.08 / Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
Kegiatan : 1.02.08.057 / Pemberian Insentif Tenaga Kesehatan yang Menangani Corona Virus Disesase (COVID-19) (BOK Tambahan
No. Rekening : 5.2.2.03.45 / Belanja Jasa Kesehatan, Pendidikan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kependudukan
Anggaran : Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Tahun : 2020
Jakarta,…..................................................
Pimpinan Fasilitas Satker
(Stempel Basah RS)
3. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT)
(KOP INSTANSI)
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, ………………………
Pimpinan RS / Lab
(………………………………………………)
Lampiran Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas:
Nomor :
Tanggal :
KOP INSTANSI
Nama : ………………………………………………………………………..
NIP : ………………………………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………………………………..
Kementerian/ : ………………………………………………………………………..
Lembaga
Dengan ini menyatakan bahwa semua dokumen yang disampaikan dalam rangka
pengajuan insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 pada fasilitas
pelayanan kesehatan atau institusi kesehatan RS……………………….. adalah benar.
Selanjutnya jika dikemudian hari pada saat dilakukan audit/pemeriksaan dan dinyatakan
bahwa dokumen yang disampaikan tidak benar/ tidak valid maka saya bersedia
bertanggung jawab atas ketidak benaran atas dokumen tersebut.
Demikiam Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini saya buat dengan sungguh-
sungguh dan sebenarnya.
………………,..………………2020
Pimpinan Rumah Sakit atau
Laboratorium,
Materai
6000
(………………………………………)
5. SK Tim Verifikator
KOP INSTANSI
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
Pimpinan Rumah Sakit
(………………………………………)
Lampiran SK Tim Verifikator
Nomor : …………..
NO NAMA JABATAN
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Anggota
dst…….. ……..
6. Hasil Verifikasi di tingkat Fasilitas Kesehatan
Kesimpulan :
Tindak Lanjut Catatan
KOP INSTANSI
KWITANSI
No : ....................
Materai
(Tanda tangan dan cap)
Nama Jelas
NIP
VI. Penutup