Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan Tanggal 25 Oktober 2022

Tugas : Vertebrata 2 (Mamalia)


Nama Species : Tursiops truncatus

Ear
Beak

Bagian Tubuh

Tursiops truncatus, habitatnya berada di perairan hangat di seluruh dunia dan dapat
ditemui di hampir seluruh perairan kecuali Samudra Arktik dan Samudra Selatan. Lumba-
lumba hidung botol berwarna abu-abu gelap di bagian atas dekat sirip punggung ke abu-abu
muda keputih-putihan di bagian bawah. Corak warna ini membuat mereka sulit dilihat.
Lumba-lumba dari atas dan bawah laut. hidung botol dewasa memiliki panjang antara 2
sampai 4 meter dan berat dari 150 sampai 650 kilogram. Tursiop truncatus beranafas melalui
blowhole diatas kepala mereka. Kelenkar susu terletak dibagian perut.
Siklus Hidup (Reproduksi)
Tursiops truncatus bereproduksi dengan cara melahirkan. Bayi lumba-lumba (calf)
lahir setelah masa hamil 11-12 bulan, Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan
memutuskan jalan hidup mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau
meninggalkan induk dan kawanannya. Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa
akan kembali ke kelompok di mana mereka dilahirkan. Lumba-lumba mencapai kematangan
seksual pada usia sekitar 7-12 tahun untuk betina dan 10-15 tahun untuk jantan. Sekitar usia
12 tahun, lumba-lumba jantan akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Musim kawin
biasanya terjadi selama musim semi. Proses kawin berlangsung sangat cepat hanya dalam
hitungan detik. Proses kelahiran lumba-lumba dimulai dengan ekor keluar terlebih dahulu.
Proses kelahiran lumba-lumba memakan waktu sekitar 3 jam. Bayi lumba-lumba yang baru
lahir akan dibantu oleh sang induk dibawa ke permukaan agar bisa menghirup udara. Lumba-
lumba betina biasanya akan melahirkan sekitar setiap 4 atau 5 tahun. Seekor lumba-lumba
mampu memiliki hingga 11 anak dalam seumur hidup mereka, dan masih dapat kawin hingga
usia di atas 40 tahun. Harapan hidup lumba-lumba jantan adalah 40 tahun, dan 50 tahun
untuk betina.
Sumber Pustaka:
Daiki Inamori, Yuki F. Kita, Noriko Funasaka. 2021. External Morphological and Molecular
Evidence of Natural Intrageneric Hybridization between Common and Indo-Pacific
Bottlenose Dolphins (Tursiops truncatus × T. aduncus) from Japanese Waters,
Mammal Study, 47(2): 133-140. DOI: https://doi.org/10.3106/ms2021-0039

Erwin Auguin. 2020. Diagnosis of the common bottlenose dolphin (Tursiops truncatus)
population over the winter period in the Ramsar site "Lagunas de Santa María-
Topolobampo-Ohuira", Sinaloa, Mexico. ResearchGate.
DOI:10.13140/RG.2.2.17564.21127
Randall S.Wells Michael D.Scott. 2018. Bottlenose Dolphin, Tursiops Truncatus, Common
Bottlenose Dolphin, Academic Press: Encyclopedia of Marine Mammals. 3: 118-125.
DOI: https://doi.org/10.1016/B978-0-12-804327-1.00072-8

Tim Hutter, Lorenzo Von Fersen, Lars Miersch, Nicole Czech, Guido Dehnhardt. 2021.
Behavioral and anatomical evidence for electroreception in the bottlenose dolphin
(Tursiops truncatus). American Assosiation For Anatomy, 305(3): 592-608. DOI:
https://doi.org/10.1002/ar.24773

Wells, R.S. and Scott, M.D. (2018) Bottlenose dolphin, Tursiops truncatus, Common
bottlenose dolphin. Pp. 118-125. In: Encyclopaedia of Marine Mammals (B. Würsig,
J.G.M. Thewissen, and K.M. Kovacs, Eds). Academic Press, London & San Diego.
1,157pp.

Anda mungkin juga menyukai