Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gilbert Daniel Dominggo Tambun NIM: 2310112210

Kelas: F Dosen: Krisno Septyan, S.E., M.S.Ak.,


SAS
Mata Kuliah: Penulisan Akademik

Apakah Stres Berbahaya? Dampak, Pencegahan serta


Pengendaliannya!
Definisi stres
Apa itu stres? Apa yang ada di benak Anda setelah mendengar kata ‘stres’? Stres adalah
perasaan yang umumnya dapat kita rasakan saat berada di bawah tekanan baik mental
maupun emosional, marah, putus asa, gugup atau bersemangat. Stres juga dapat diartikan
sebagai keadaan resah, cemas, tegang dan sebagainya akibat tekanan mental atau fisik.
Respons tubuh saat stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi
kaku, dan tekanan darah meningkat.

Penyebab stres
Jika kita berbicara tentang stres, kurang lengkap apabila tidak diberi tahu apa penyebab
stres itu sendiri. Dilansir dari Kementerian Kesehatan, pemicu/stressor stres bisa
bermacam-macam menurut bidangnya:
a. secara fisik/jasmani,
- yaitu rasa nyeri, kelelahan fisik, dll,
b. secara psikologis,
- yaitu kesepian, patah hati, iri hati, konflik, masalah keuangan, dll, serta
secara sosial budaya disebabkan dari pengangguran, pensiun, pemutusan
hubungan kerja (PHK), perceraian, dll.
Selain itu, khususnya pada anak-anak dan remaja, penyebab stres juga bisa terjadi karena
pikiran atau perasaan negatif tentang diri sendiri, perubahan fisik (permulaan pubertas/akil
balig), beban belajar (ulangan atau menumpuknya pekerjaan rumah seiring waktu),
masalah dengan teman di sekolah/lingkungan sosial (peer pressure), perubahan besar
(seperti pindah rumah, pindah sekolah, atau perpisahan orang tua), penyakit kronis,
masalah keuangan di keluarga, kematian orang terdekat, dan situasi rumah atau lingkungan
sekitar yang tidak aman)

Gejala stres
Jika Anda ingin mengetahui lebih jelas apakah Anda mengalami stres atau tidak, beberapa
tanda atau gejala berikut ini mungkin menunjukkan kalau Anda menderita stres dan ingin
memeriksa ke dokter/psikolog:
- Napas terengah-engah, berkeringat, dan jantung berdetak kencang
- Sakit kepala, pandangan berputar
- Mual, gangguan pencernaan
- Berat badan naik atau turun disebabkan makan terlalu banyak atau sedikit
- Rasa sakit dan nyeri
- Mudah kesal dan marah atau mengasingkan diri dari keluarga dan teman
- Mengabaikan tanggung jawabnya, berkurang efisiensi kerja atau sulit fokus
- Tekanan emosional (terus-menerus merasa sedih atau mudah menangis)
- Mudah gusar
- Sulit untuk menenangkan pikiran

Efek positif stres (eustress)


Faktanya, stres tidak selamanya membawa efek buruk/negatif dan umumnya hanya bersifat
sementara, contohnya:
- ketika kita melakukan latihan fisik sewaktu berolahraga maka dapat menimbulkan
kesegaran, ketika kita mengalami kegagalan, itu dapat memacu orang untuk
berusaha dengan lebih baik, dan
- stres dapat mendorong kita untuk meningkatkan kemampuan diri melalui tingkatan
stres yang kita hadapi.
Selain itu, efek positif stres dapat dirasakan melalui kasus berikut:
- Kegembiraan naik roller coaster
- Menonton film menyeramkan
- Pengalaman kencan pertama
- Hari pertama di pekerjaan baru
- Menyukai tantangan, contohnya ketika Anda ingin mengikuti lari maraton pertama
kali dan Anda rajin berlatih
- Saat ada masalah yang terjadi di tempat kerja, Anda akan berperan aktif untuk
menyelesaikan masalah tersebut dengan berdiskusi, bertanya, dan mencari solusi
dari suatu permasalahan
- Jika Anda ditugaskan untuk memimpin suatu proyek inovasi dengan inisiatif
khusus, Anda masih belum yakin siapa dan apa saja yang harus dilibatkan
- Anda akan pindah ke luar negeri untuk mengejar mimpi dan pekerjaan impian
Anda
- Saat berbuat kesalahan dalam pekerjaan, Anda akan bertanggung jawab dan
berhasil menyelesaikannya
Efek negatif stres (distress)
Tetapi jangan salah, bila dibiarkan, stres pun dapat menimbulkan efek negatif, contohnya
- Saat ada peningkatan beban pekerjaan dari atasan melebihi kemampuan, Anda akan
merasa tertekan dan pekerjaan jadi terbengkalai
- Tempat kerja Anda tidak terasa nyaman dan mendukung perkembangan diri
sehingga Anda merasa selalu lelah dan burnout.
- Anda merasakan financial insecurity karena memiliki utang yang harus dibayar
setiap bulan
- Terjadinya perubahan kebiasaan secara mendadak, seperti kehilangan orang
terdekat hingga sakit parah
Tambahan pula, menurut Mayo Clinic, beberapa hal berikut ini menyumbang efek
buruk/negatif dari stres, di antaranya:
- Kelelahan
- Nyeri pada bagian dada
- Otot nyeri atau tegang
- Menurunnya gairah seksual
- Lebih sensitif dan mudah marah
- Konsumsi minuman beralkohol meningkat atau cenderung menggunakan obat-
obatan terlarang
- Menjadi perokok
- Penarikan diri dari kehidupan sosial

Penyakit yang ditimbulkan akibat stres


Selain itu, jika kita terlalu sering stres, beberapa penyakit berikut akan mengintai kita,
antara lain:
- penyakit jantung, apalagi jika dipicu oleh kebiasaan merokok, makan berlebihan
dan kurangnya aktivitas fisik,
- obesitas, karena orang yang mengalami stres cenderung mengonsumsi banyak
makanan manis dan tinggi lemak guna membuat perasaan mereka menjadi lebih
baik, depresi dan kecemasan akibat sedikitnya upah yang diberikan saat bekerja,
- cepat tua, menurut sebuah penelitian, telah ditemukan bahwa wilayah tertentu pada
kromosom menunjukkan efek penuaan yang cepat yang berpotensi mempercepat
penuaan sekitar 9 hingga 17 tahun lebih cepat,
- sakit kepala: bukan hanya sakit kepala tegang, tetapi stres juga bisa menyebabkan
migrain (nyeri kepala sebelah),
- diabetes akibat perilaku buruk seperti makan tidak sehat dan minum berlebihan
dan peningkatan kadar glukosa pengidap diabetes tipe 2 secara langsung.
Pengendalian stres
Oleh karena itu, untuk mengendalikan stress, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
antara lain:
- Rencanakan masa depan dengan lebih baik
- Hindari membuat beberapa perubahan besar pada saat yang bersamaan
- Terima diri sendiri sebagaimana mestinya
- Terima lingkungan sebagaimana mestinya
- Berbuat sesuai kemampuan dan minat
- Buat keputusan yang bijaksana
- Berpikir positif
- Bicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain yang dapat dipercaya
(psikolog)
- Pelihara kesehatan diri sendiri
- Bina hubungan baik dengan orang lain
- Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time). Jika merasa tegang dan lebih, berarti
Anda perlu istirahat dan rekreasi/tamasya
- Lakukan relaksasi. Melakukan relaksasi setidaknya 10-15 menit setiap hari dapat
mengendurkan ketegangan otot.

Pencegahan stres
Namun, jangan khawatir, karena agar terhindar dari stres, ada beberapa pencegahan yang
dapat dilakukan, antara lain:
1. Beristirahat dan tidur yang cukup, minimal 7-8 jam setiap hari
2. Sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku,
menyeruput teh hangat, mendengarkan lagu, atau menonton film
3. Konsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
4. Berolahraga secara rutin minimal 10-30 menit setiap harinya
5. Sosialisasikan dengan orang yang lebih berpengalaman dan memberikan dampak
positif
6. Lakukan meditasi atau yoga
7. Tersenyum
8. Membatasi konsumsi berita negatif
Alasan saya tidak mem-publish artikel ini ke media massa:
Karena artikel saya ditolak oleh detik.com ketika saya mencoba mem-publish dan
ke beberapa media massa lainnya

Anda mungkin juga menyukai