Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Disusun Oleh:
Ibnu Rahmat Sutiyo 120304210005
Fauzan Raif 120304210017
Nasywa Adlyn 120304210014
Nina Rindu Apriana 120304210027
Usisa Rahima 120304210036
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................... 6
2.1 Social Media / Media Sosial................................................................................................ 6
2.2 Social Media Marketing / Pemasaran Menggunakan Media Sosial.................................... 6
2.3 Instagram..............................................................................................................................6
2.4 Instagram Marketing............................................................................................................7
2.5 Business Life Stage Cycle................................................................................................... 7
2.6 Strategi A-T-R (Awareness-Trial-Reinforcement)............................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sosial telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling berpengaruh dalam
dunia bisnis modern. Dengan munculnya berbagai platform media sosial seperti Instagram,
perusahaan dan usaha kecil dapat memanfaatkannya sebagai sarana yang efektif untuk mencapai
audiens yang lebih luas, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan. Namun,
meskipun potensi yang dimiliki media sosial dalam konteks pemasaran telah diakui secara luas,
tidak semua usaha mampu memanfaatkannya dengan maksimal. Menurut Ardiansah dan
Maharani (2021), media sosial merupakan sebuah sarana atau wadah yang digunakan untuk
mempermudah interaksi diantara sesama pengguna dan memiliki sifat komunikasi dua arah atau
dapat disebut dialog interaktif, dan juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai media
pemasaran.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Napoleon Cat, ada 116,16 juta pengguna Instagram
di Indonesia hingga Agustus 2023. Jumlah tersebut meningkat 6,54% dibandingkan pada bulan
sebelumnya yang sebanyak 109,03 juta pengguna. Jika dibandingkan setahun sebelumnya,
jumlah pengguna Instagram di Indonesia meningkat 11,8%. Pada Agustus 2022, jumlah
pengguna Instagram di dalam negeri tercatat sebanyak 103,95 juta pengguna.
Menurut (Pradipta, 2023), Instagram memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki
oleh media sosial lain, antara lain:
1. Menawarkan sejumlah opsi pengeditan foto dan video
Instagram menawarkan sejumlah alat kepada penggunanya untuk mengedit foto
dan video. Instagram merupakan platform media sosial yang berfokus pada
fotografi dengan banyak fitur. Fitur tersebut mencakup menambahkan teks, lokasi,
serta filter ada foto dan video.
2. Tagar (hashtag)
Salah satu komponen yang menjadi kunci untuk menyederhanakan bisnis adalah
tagar (hashtag), Mengunggah sesuatu dengan menambahkan tagar memungkinkan
sesuatu yang kita unggah dapat dilihat lebih banyak orang.
3. Instastory
Fitur ini berada di bagian atas profil pengguna, membuat pengguna lain
memperhatikan dan lebih tertarik pada ide konten di dalamnya.
4. Highlight
Dalam aplikasi Instagram, Instastory yang telah diunggah dapat diarsipkan di
Highlight. Ini dapat dilakukan dengan meletakkannya sesuai tema dan dengan
nama tertentu agar lebih rapi dan mudah dilihat oleh orang lain.
Instagram memiliki fitur yang sangat membantu bagi bisnis yang ingin memasarkan
produk mereka. Aplikasi memberikan fitur unik kepada penggunanya yang ingin memasarkan
produk. Dengan mengubah profil biasa menjadi profil bisnis pada Instagram, fitur ini ditujukan
untuk memfokuskan pada industri bisnis dan memiliki keuntungan bagi pebisnis dibandingkan
dengan profil biasa. Dengan mengubah profil biasa menjadi profil bisnis, pengguna dapat
menggunakan fitur khusus seperti insights, yang dapat digunakan untuk melacak tayangan,
jangkauan, dan keterlibatan pengikut pada konten yang diunggah. Fitur ini dapat digunakan
untuk menilai tingkat keterlibatan pengikut dan tayangan pada konten yang diunggah.
Salah satu contoh kasus yang relevan adalah Mahatma Coffee, sebuah coffee shop yang
berlokasi di Universitas Padjadjaran dan berdiri sejak bulan Juli 2023. Dalam era digital ini,
keberadaan di media sosial menjadi semakin penting dalam rangka memperluas jangkauan
bisnis. Mahatma Coffee telah berusaha memanfaatkan Instagram sebagai alat pemasaran, namun
insight, jumlah likes, dan jumlah followers mereka masih tergolong rendah. Kondisi ini memiliki
dampak negatif pada penjualan dan brand awareness mereka.
Gambar 2. Instagram Mahatma Coffee
3 Backspace (@backspace.coffee) 63
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 1., dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah
likes yang dimiliki dari Instagram Mahatma Coffee cenderung sedikit dibandingkan coffee shop
lainnya yang menggunakan media sosial Instagram. Oleh karena itu, sangat diperlukan
pengembangan strategi penggunaan media sosial Instagram Mahatma Coffee untuk
meningkatkan insights, jumlah likes dan memperluas pasar pada media sosial.
Sebelum diterapkan strategi pemasaran menggunakan media sosial pada Mahatma Coffee
dapat ditemukan beberapa kelebihan maupun kekurangan dari Mahatma Coffee. Kelebihan dari
Mahatma Coffee antara lain adalah harga yang terjangkau, variasi menu yang menarik,
keunggulan biji kopi yang dipilih, dan sudah memiliki cukup banyak pelanggan tetap. Lokasi
Mahatma Coffee yang berada di dalam Universitas Padjadjaran juga merupakan salah satu
keuntungan sebab dapat lebih dekat dengan target pasarnya yaitu mahasiswa. Kelemahan dari
Mahatma Coffee adalah tidak menerapkan strategi pemasaran. Mahatma Coffee cenderung tidak
mengikuti perkembangan zaman dengan mengoptimalisasikan penggunaan media sosial sebagai
sarana promosi. Selain itu, terdapat pesaing Mahatma Coffee dengan pasar yang sama, menu,
dan fasilitas yang dimiliki sama dengan pesaing. Pesaing sudah menerapkan pemasaran
menggunakan media sosial secara aktif dan konsisten yang membuat Mahatma Coffee tertinggal
dan tidak terlihat. Dari aspek aspek yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa
diperlukannya inovasi atau peningkatan dari segi pemasaran yaitu dengan pemasaran
menggunakan media sosial.
Mahatma Coffee menempati lokasi yang strategis di dalam kampus Jatinangor, tepatnya
di area kampus UNPAD. Cabang kedua coffee shop ini berlokasi dekat dengan Fakultas Ilmu
Budaya, tepat dibawah asrama Bale Wilasa. Waktu operasional Mahatma Coffee sangat
memperhatikan kebutuhan mahasiswa, buka setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 10 pagi
hingga 10 malam. Cabang pertama Mahatma Coffee berada di dalam Gedung Rektorat UNPAD.
Keberadaan di dalam lingkungan kampus memberikan keuntungan tersendiri karena dapat lebih
dekat dengan target pasar utamanya, yaitu mahasiswa. Lokasi yang strategis ini menjadi salah
satu kelebihan Mahatma Coffee dalam menjangkau audiensnya di tengah ramainya kegiatan
akademis dan kehidupan kampus.
2.1 Pemasaran
2.2 Strategi Pemasaran
Dalam melakukan sebuah usaha, strategi pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat
penting, yang dimana strategi pemasaran merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan memahami kebutuhan pelanggan serta upaya untuk menciptakan
keunggulan kompetitif. Dengan adanya strategi pemasaran, setiap bisnis dapat menentukan pasar
mana yang cocok untuk dirinya, jenis produk yang dihasilkan, jenis promosi seperti apa yang
dirasa cocok untuk memperluas cakupan pasarnya.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan penjualan
agar sebuah bisnis ataupun produk tersebut dapat dikenal oleh calon konsumen. Tujuan dari
pemasaran itu sendiri adalah untuk menghubungkan keinginan produsen dan konsumen
(Asmarantaka, Atmakusuma, Muflikh, & Rosiana, 2018). Sedangkan strategi pemasaran
merupakan suatu pengertian dimana pemasaran diharapkan dapat menciptakan nilai yang
nantinya mendapatkan hasil. Strategi pemasaran ini menjadi sebuah sistem yang memuat
berbagai relasi untuk melakukan perencanaan serta menetapkan harga sampai dengan terjadinya
promosi serta mendistribusikan produk yang berguna agar dapat memuaskan konsumen (P.
Kotler & Amstrong, 2008)
Menurut Solis pada (Kusuma et al., 2019), penggunaan pemasaran menggunakan media
sosial digunakan dengan 4C, yaitu :
a. Context
Perusahaan diwajibkan memperhatikan penggunaan bahasa yang digunakan dan
memperhatikan isi dalam pesan atau konten, seperti kejelasan dari pesan ataupun
pemilihan kata yang menarik dan mudah dipahami.
b. Communication
Perusahaan harus memberikan pesan yang membuat pengguna lain atau konsumen
merasa nyaman, pesan yang tersampaikan dengan baik seperti memberikan informasi
terkini mengenai apa yang ditanyakan oleh konsumen dan direspon oleh admin akun
media sosial dengan menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas.
c. Collaboration
Perusahaan secara tidak langsung harus dapat membuat khalayak melihat konten yang
diunggah dan terlibat dalam memberikan like, komentar atau bahkan menyebarkan
kepada temannya. Hal itu akan membuat pemasaran media sosial lebih efektif.
d. Connection
Perusahaan diwajibkan untuk memelihara hubungan antara para pengguna lainnya atau
konsumen yang telah terjalin. Menurut (Nam, 2022), bagian terpenting dari pemasaran
menggunakan media sosial adalah komunikasi dengan para konsumen. Perusahaan yang
menggunakan akun bisnis resmi di media sosial harus menciptakan ruang untuk
berkomunikasi dengan khalayak umum atau para konsumen. Perusahaan harus dapat
membuat strategi pemasaran agar membuat konsumen merasa bahwa apa yang mereka
cari kecenderungan bertepatan. Jenis informasi seperti informasi sederhana, informasi
detail, dan konten sesuai kebutuhan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat ingin
mengunggah konten. Pemasaran melalui sosial media harus diusahakan dapat diunggah
secara luas dan alami dengan pendekatan pada konsumen. Dengan konten yang
berorientasi penyampaian informasi yang memberikan kesenangan dan ketertarikan,
bukan hanya sekedar menonjolkan keunggulan produk. Konten yang diunggah pada
media sosial harus dapat menjadi konten sorotan yang telah disesuaikan oleh kepribadian
produk perusahaan dan memungkinkan mendapatkan loyalitas produk perusahaan dari
konsumen.
2.5 Instagram
Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”, yang memiliki arti “foto instan” atau
“kamera polaroid” yang memungkinkan penggunanya menampilkan dan melihat foto secara
langsung di aplikasinya. “Gram” berasal dari kata “telegram”, yang berarti “mengirimkan pesan
secara langsung.” Instagram mengunggah foto melalui jaringan internet, sehingga pengguna
dapat dengan cepat melihat informasi yang diinginkan pemilik akun. Nama aplikasi Instagram
berasal dari kata “instan-telegram”, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Instagram adalah platform media sosial yang paling lengkap. Instagram memiliki
kemampuan untuk menggugah, melihat klip video, dan melakukan pemesanan instan, serta
memiliki fitur tambahan seperti iklan, story, dan timeline. Instagram sangat visual. Sejak lama,
kebanyakan orang lebih suka visual yang menarik, menarik perhatian, sehingga dapat dianggap
sebagai penggunaan visual yang efektif untuk meningkatkan ketertarikan khalayak. Instagram
menggunakan media visual seperti foto dan video untuk menarik pengguna dan menghasilkan
konversi dengan slogan (Nugroho & Azzahra, 2022).
Dalam penelitian yang dilakukan (Soraya, 2019), terdapat kutipan pernyataan dari
penemu Metode A-T-R, yaitu Eherenberg, yang menyatakan bahwa "khalayak dapat dipengaruhi
oleh iklan, hasilnya kita akan mendapatkan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau
membeli produk-produk hasil iklan itu." Teori A-T-R menekankan bahwa khalayak dapat
terpengaruh oleh iklan, dan hal ini mengarah pada pembentukan sekelompok orang dengan
kesamaan dalam menggunakan atau membeli produk yang diiklankan. Proses ini melibatkan
tahapan Awareness, Trial, dan Reinforcement (A-T-R).
(hoek et al., n.d.,) Untuk menarik perhatian khalayak, pesan iklan harus disusun agar
mampu membangkitkan, menggugah, dan menggoda kesadaran khalayak umum. Iklan harus
berhasil menyampaikan bahwa produk yang diinginkan atau dibutuhkan telah disediakan oleh
pihak lain. Setiap iklan harus mampu menunjukkan bahwa kebutuhan khalayak telah dipenuhi
melalui media massa. Tahapan pertama adalah menggugah kesadaran khalayak akan ketersediaan
produk yang diinginkan. Selanjutnya, iklan harus memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
pemikiran khalayak, mendorong mereka untuk mencoba atau menguji produk tersebut. Tahap
terakhir adalah menguatkan keyakinan (reinforcement) bahwa produk tersebut memberikan
dampak positif, memotivasi konsumen untuk terus menggunakan produk tersebut.
Pentingnya kesinambungan antara tahapan-tahapan A-T-R ditekankan, dan setiap iklan
harus dirancang sedemikian rupa agar dapat membangkitkan pemahaman bahwa produk yang
diperlukan oleh khalayak telah tersedia. Metode pemasaran digital A-T-R memberikan tiga
fungsi utama pada suatu konten, yakni fungsi pendidikan, fungsi informasi, dan fungsi
mempengaruhi.
Dalam konteks "Mahatma Coffee," strategi A-T-R dapat diartikan sebagai pendekatan
yang bertujuan untuk memandu pemikiran khalayak tentang produk tersebut. Melalui
pendidikan, iklan Mahatma Coffee harus mengedukasi khalayak tentang keunikan dan kelebihan
produknya. Fungsi informasi harus memberikan informasi yang jelas tentang apa yang
ditawarkan oleh kopi ini. Fungsi mempengaruhi harus dirancang agar pesan iklan mudah
dimengerti dan mampu mempengaruhi minat khalayak terhadap produk kopi Mahatma.
Keefektifan strategi ini akan tergantung pada sejauh mana khalayak dapat memahami tujuan dari
iklan Mahatma Coffee dan sejauh mana minat mereka terpengaruh oleh pesan yang disampaikan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan digunakan merupakan wilayah yang berkaitan dengan subjek
yang diteliti agar dapat mempermudah dalam mengolah serta mendapatkan data. Penelitian ini
akan dilaksanakan di Mahatma Coffee yang berlokasi di Rektorat dan Bale Wilasa 7 Universitas
Padjadjaran Kampus Jatinangor.
Sumber:
a. Instagram
Aplikasi Instagram menjadi elemen kunci dalam penerapan metode penelitian. Digunakan
untuk mengunggah konten yang dihasilkan serta mendapatkan insights sebagai dasar evaluasi
efektivitas metode yang diterapkan.
b. Canva
Canva, sebuah situs dengan berbagai fasilitas, digunakan untuk menambahkan variasi konten
pada penelitian ini, meningkatkan keberagaman visual.
c. Capcut
Aplikasi Capcut difungsikan untuk melakukan pengeditan pada video. Fitur-fitur seperti
penambahan efek, penggabungan video, penambahan backsound, penambahan teks, dan template
untuk tren video tertentu digunakan dalam proses pengolahan konten.
d. Handphone
Pengambilan konten, baik foto maupun video, dilakukan melalui penggunaan Handphone
Iphone 13. Kamera utama 12 MP, fitur Ultra Wide, Smart HDR, Flash True Tone dengan Slow
Sync, 100% Focus Pixels, Penstabilan gambar optik sensor bergerak, dan Mode Potret dengan
bokeh dan Depth Control digunakan untuk memastikan kualitas visual yang optimal.
e. Rumus Slovin
Rumus Slovin diterapkan untuk menghitung jumlah sampel pada tahap wawancara. Rumus ini
membantu peneliti menentukan persentase keberhasilan metode yang diterapkan pada penelitian
ini.
References
Aulya, D., & Zinaida, R. S. (2022). Strategi Komunikasi Pemasaran Z Coffee Shop Palembang
dalam Upaya Menciptakan Brand Awareness. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(2),
4659-4666.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6204/4637
https://dibimbing.id/blog/detail/cara-menghitung-engagement-rate-instagram#:~:text=Co
ntohnya%2C%20kamu%20memiliki%20sebuah%20postingan,kamu%20adalah%205%2
C25%25.
https://www.gramedia.com/literasi/cara-menentukan-judul-skripsi-yang-baik/
hoek, j., Gendall, P., Jeffcoat, M., & Orsman, D. (n.d.). Sponsorship and advertising: a
10.1080/135272697346023
Liedfray, T., Waani, F. J., & Lasut, J. J. (2022). Peran Media Sosial Dalam Mempererat Interaksi
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalilmiahsociety/article/view/38118/34843
https://erpindonesia.com/blog/erp-indonesia-1/mengenal-awareness-trial-repeat-dalam-bi
snis-10
5, 136-149. https://journal.moestopo.ac.id/index.php/pustakom/article/view/1883/898
Pradipta, A. (2023, June 16). 4 Keunggulan Instagram Dibanding Facebook Sebagai Media
https://informatikamu.id/Keunggulan-Instagram-Dibanding-Facebook/
Rizaty, M. A. (2023, September 7). Ada 116,16 Juta Pengguna Instagram di RI hingga Agustus
https://dataindonesia.id/internet/detail/ada-11616-juta-pengguna-instagram-di-ri-hingga-a
gustus-2023
Situmorang, W. R., & Hayati, R. (2023). Media Sosial Instagram Sebagai Bentuk Validasi dan
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jsn
Widiastomo, H. E. H., & Achsa, A. (2021). Strategi Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan. 16.
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA