Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM PADA MAHATMA COFFEE DENGAN METODE


A-T-R (AWARENESS-TRIAL-REINFORCEMENT)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Disusun Oleh:
Ibnu Rahmat Sutiyo 120304210005
Fauzan Raif 120304210017
Nasywa Adlyn 120304210014
Nina Rindu Apriana 120304210027
Usisa Rahima 120304210036

PROGRAM STUDI BISNIS INTERNASIONAL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................... 6
2.1 Social Media / Media Sosial................................................................................................ 6
2.2 Social Media Marketing / Pemasaran Menggunakan Media Sosial.................................... 6
2.3 Instagram..............................................................................................................................6
2.4 Instagram Marketing............................................................................................................7
2.5 Business Life Stage Cycle................................................................................................... 7
2.6 Strategi A-T-R (Awareness-Trial-Reinforcement)............................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sosial telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling berpengaruh dalam
dunia bisnis modern. Dengan munculnya berbagai platform media sosial seperti Instagram,
perusahaan dan usaha kecil dapat memanfaatkannya sebagai sarana yang efektif untuk mencapai
audiens yang lebih luas, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan. Namun,
meskipun potensi yang dimiliki media sosial dalam konteks pemasaran telah diakui secara luas,
tidak semua usaha mampu memanfaatkannya dengan maksimal. Menurut Ardiansah dan
Maharani (2021), media sosial merupakan sebuah sarana atau wadah yang digunakan untuk
mempermudah interaksi diantara sesama pengguna dan memiliki sifat komunikasi dua arah atau
dapat disebut dialog interaktif, dan juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai media
pemasaran.

Gambar 1. Jumlah Pengguna Instagram di Indonesia

Menurut data yang dikumpulkan oleh Napoleon Cat, ada 116,16 juta pengguna Instagram
di Indonesia hingga Agustus 2023. Jumlah tersebut meningkat 6,54% dibandingkan pada bulan
sebelumnya yang sebanyak 109,03 juta pengguna. Jika dibandingkan setahun sebelumnya,
jumlah pengguna Instagram di Indonesia meningkat 11,8%. Pada Agustus 2022, jumlah
pengguna Instagram di dalam negeri tercatat sebanyak 103,95 juta pengguna.
Menurut (Pradipta, 2023), Instagram memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki
oleh media sosial lain, antara lain:
1. Menawarkan sejumlah opsi pengeditan foto dan video
Instagram menawarkan sejumlah alat kepada penggunanya untuk mengedit foto
dan video. Instagram merupakan platform media sosial yang berfokus pada
fotografi dengan banyak fitur. Fitur tersebut mencakup menambahkan teks, lokasi,
serta filter ada foto dan video.
2. Tagar (hashtag)
Salah satu komponen yang menjadi kunci untuk menyederhanakan bisnis adalah
tagar (hashtag), Mengunggah sesuatu dengan menambahkan tagar memungkinkan
sesuatu yang kita unggah dapat dilihat lebih banyak orang.
3. Instastory
Fitur ini berada di bagian atas profil pengguna, membuat pengguna lain
memperhatikan dan lebih tertarik pada ide konten di dalamnya.
4. Highlight
Dalam aplikasi Instagram, Instastory yang telah diunggah dapat diarsipkan di
Highlight. Ini dapat dilakukan dengan meletakkannya sesuai tema dan dengan
nama tertentu agar lebih rapi dan mudah dilihat oleh orang lain.
Instagram memiliki fitur yang sangat membantu bagi bisnis yang ingin memasarkan
produk mereka. Aplikasi memberikan fitur unik kepada penggunanya yang ingin memasarkan
produk. Dengan mengubah profil biasa menjadi profil bisnis pada Instagram, fitur ini ditujukan
untuk memfokuskan pada industri bisnis dan memiliki keuntungan bagi pebisnis dibandingkan
dengan profil biasa. Dengan mengubah profil biasa menjadi profil bisnis, pengguna dapat
menggunakan fitur khusus seperti insights, yang dapat digunakan untuk melacak tayangan,
jangkauan, dan keterlibatan pengikut pada konten yang diunggah. Fitur ini dapat digunakan
untuk menilai tingkat keterlibatan pengikut dan tayangan pada konten yang diunggah.
Salah satu contoh kasus yang relevan adalah Mahatma Coffee, sebuah coffee shop yang
berlokasi di Universitas Padjadjaran dan berdiri sejak bulan Juli 2023. Dalam era digital ini,
keberadaan di media sosial menjadi semakin penting dalam rangka memperluas jangkauan
bisnis. Mahatma Coffee telah berusaha memanfaatkan Instagram sebagai alat pemasaran, namun
insight, jumlah likes, dan jumlah followers mereka masih tergolong rendah. Kondisi ini memiliki
dampak negatif pada penjualan dan brand awareness mereka.
Gambar 2. Instagram Mahatma Coffee

Gambar 3. Instagram Naru Coffee


Mahatma Coffee memiliki sebuah akun pada media sosial Instagram yang dibuat pada
tahun 2023 dengan username “@mahatmacoffeebymmu”. Akun Instagram tersebut terlihat tidak
terlalu aktif. Walaupun pada awal pembukaannya cukup sering mengunggah konten namun
cenderung tidak interaktif dengan para followers yang dimiliki dan terkesan kurang bervariasi
mengakibatkan lambatnya pemasaran melalui media sosial Instagram Mahatma Coffee
dibandingkan dengan akun Instagram coffee shop lainnya. Ada pula coffee shop selain Mahatma
Coffee yaitu Naru Coffee. Naru Coffee merupakan suatu tempat yang memiliki target pasar yang
sama dengan Mahatma Coffee. Keunggulan dari Naru Coffee adalah pemasaran melalui media
sosial nya jauh lebih berkembang dibandingkan Mahatma Coffee. Naru Coffee memiliki
followers Instagram kurang lebih 700 followers (Gambar 3.), sedangkan Mahatma Coffee hanya
memiliki kurang lebih 200 followers (Gambar 2.). Rata-rata dari sejumlah coffee shop lain
selama tiga bulan pertama sejak dibuat akun Instagram memiliki likes yang lebih banyak
dibanding akun Mahatma Coffee.
Beberapa coffee shop yang dimaksud sebagaimana yang tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata Jumlah Likes pada Tiga Bulan Pertama Beberapa Coffee Shop

No Nama Rata-rata Jumlah Likes


3 Bulan Pertama

1 Mahatma Coffee (@mahatmacoffeebymmu) 18

2 Nafas Baru (@naru.jatinangor) 24

3 Backspace (@backspace.coffee) 63

4 Titik Awal (@tiwal.jatinangor) 45

5 Bento Kopi (@bentokopi.jatinangor) 84

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 1., dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah
likes yang dimiliki dari Instagram Mahatma Coffee cenderung sedikit dibandingkan coffee shop
lainnya yang menggunakan media sosial Instagram. Oleh karena itu, sangat diperlukan
pengembangan strategi penggunaan media sosial Instagram Mahatma Coffee untuk
meningkatkan insights, jumlah likes dan memperluas pasar pada media sosial.
Sebelum diterapkan strategi pemasaran menggunakan media sosial pada Mahatma Coffee
dapat ditemukan beberapa kelebihan maupun kekurangan dari Mahatma Coffee. Kelebihan dari
Mahatma Coffee antara lain adalah harga yang terjangkau, variasi menu yang menarik,
keunggulan biji kopi yang dipilih, dan sudah memiliki cukup banyak pelanggan tetap. Lokasi
Mahatma Coffee yang berada di dalam Universitas Padjadjaran juga merupakan salah satu
keuntungan sebab dapat lebih dekat dengan target pasarnya yaitu mahasiswa. Kelemahan dari
Mahatma Coffee adalah tidak menerapkan strategi pemasaran. Mahatma Coffee cenderung tidak
mengikuti perkembangan zaman dengan mengoptimalisasikan penggunaan media sosial sebagai
sarana promosi. Selain itu, terdapat pesaing Mahatma Coffee dengan pasar yang sama, menu,
dan fasilitas yang dimiliki sama dengan pesaing. Pesaing sudah menerapkan pemasaran
menggunakan media sosial secara aktif dan konsisten yang membuat Mahatma Coffee tertinggal
dan tidak terlihat. Dari aspek aspek yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa
diperlukannya inovasi atau peningkatan dari segi pemasaran yaitu dengan pemasaran
menggunakan media sosial.
Mahatma Coffee menempati lokasi yang strategis di dalam kampus Jatinangor, tepatnya
di area kampus UNPAD. Cabang kedua coffee shop ini berlokasi dekat dengan Fakultas Ilmu
Budaya, tepat dibawah asrama Bale Wilasa. Waktu operasional Mahatma Coffee sangat
memperhatikan kebutuhan mahasiswa, buka setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 10 pagi
hingga 10 malam. Cabang pertama Mahatma Coffee berada di dalam Gedung Rektorat UNPAD.
Keberadaan di dalam lingkungan kampus memberikan keuntungan tersendiri karena dapat lebih
dekat dengan target pasar utamanya, yaitu mahasiswa. Lokasi yang strategis ini menjadi salah
satu kelebihan Mahatma Coffee dalam menjangkau audiensnya di tengah ramainya kegiatan
akademis dan kehidupan kampus.

Gambar 4 Lokasi Mahatma Coffee pada Google Maps (sumber: maps.google.com)


Penting untuk dipahami bahwa lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis saat ini
memerlukan inovasi dalam pemasaran, terutama di platform media sosial yang terus berubah.
Oleh karena itu, penelitian ini akan menginvestigasi strategi pemasaran menggunakan media
sosial Instagram dengan metode A-T-R pada Mahatma Coffee. Dengan demikian, penelitian ini
akan memberikan wawasan yang berharga tidak hanya bagi Mahatma Coffee sendiri tetapi juga
bagi pemilik usaha lainnya yang berusaha memaksimalkan potensi media sosial dalam
pemasaran produk atau layanan mereka.
Dalam menghadapi tantangan ini, Mahatma Coffee perlu mengembangkan strategi
pemasaran yang lebih efektif melalui media sosial Instagram. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah metode A-T-R (Awareness-Trial-Reinforcement), yang fokus pada proses
membangun kesadaran, mendorong percobaan produk atau layanan, dan memperkuat hubungan
dengan pelanggan melalui media sosial. Metode A-T-R dirasa memiliki fase yang sangat
sistematis serta sangat cocok untuk melakukan pemasaran pada Mahatma Coffee saat ini
dikarenakan dalam mengembangkan sebuah bisnis perlu adanya kesadaran (awareness) akan
produk yang dipasarkan ataupun cara pelayanan yang menjadi langkah awal yang cukup krusial
untuk menarik perhatian pelanggan, sehingga suatu bisnis dapat mencapai target pasar yang lebih
luas, terlebih Mahatma Coffee terbilang usaha yang baru mulai dirintis belum genap setahun,
yang menjadikan usaha ini sangat perlu untuk memiliki pasar yang luas. Setelah berhasil
meningkatkan kesadaran, perlu bagi sebuah bisnis untuk melakukan percobaan (trial) yang
dimana bisnis dapat mendorong pelanggan untuk mencoba produk maupun layanan yang
diberikan, sehingga pada fase tersebut terbentuklah persepsi positif pelanggan terhadap produk
maupun layanan yang diberikan. Fase yang terakhir adalah penguatan (reinforcement), dimana
fase ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara bisnis dan pelanggan dengan cara
mempertahankan pelanggan, membangun loyalitas, dan mendorong untuk melakukan pembelian
ulang.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan strategi A-T-R untuk mengoptimalkan
strategi pemasaran Mahatma Coffee melalui media sosial instagram. Konten dan iklan memiliki
kemampuan untuk meyakinkan khalayak agar mereka tertarik untuk mencoba produk yang
dipromosikan. Memperkenalkan suatu produk kepada konsumen adalah suatu keharusan,
karena untuk mempertahankannya konsumen juga harus sadar akan kesadaran mereknya atau
biasa disebut dengan brand awareness. Kesadaran merek atau brand awareness adalah tindakan
positif untuk dimiliki pelanggan tentang suatu merek atau suatu produk. (Endri E, 2021).
Menurut (Fourqoniah & Aransyah, 2020), pengunggahan konten promosi ditujukan juga untuk
sebagai pengingat bahwa produk tersebut hadir di sekitar khalayak. Penggunaan metode
perancangan konten yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen pada media sosial
instagram mengungguli sumber media informasi lainnya (Ramadhani et al., 2021). Strategi
A-T-R adalah pendekatan utama yang memperhatikan aspek-aspek dalam konten (awareness,
trial, reinforcement) menjadi lebih menarik dan dipercaya. Ini dapat mempengaruhi khalayak
ataupun target pasar Mahatma Coffee itu sendiri, yaitu mahasiswa. Strategi A-T-R ini nantinya
juga dapat diteruskan kembali oleh Mahatma Coffee setelah penerapan strategi ini diselesaikan
oleh peneliti sekalipun. Diharapkan dengan menerapkan strategi ini, Mahatma Coffee dapat
meningkatkan brand awareness dan jumlah penjualan, serta mencapai target pasar yang lebih
luas.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana penerapan metode A-T-R (Awareness, Trial, Repeat) pada media sosial
Instagram untuk meningkatkan ketertarikan khalayak terhadap konten Mahatma Coffee, serta
meningkatkan insights konten yang diunggah dan jumlah penjualan?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah menerapkan strategi pemasaran dengan metode A-T-R pada
media sosial Instagram pada Mahatma Coffee untuk meningkatkan ketertarikan khalayak pada
konten Mahatma Coffee agar meningkatkan insights konten yang diunggah, dan meningkatkan
jumlah penjualan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran
2.2 Strategi Pemasaran
Dalam melakukan sebuah usaha, strategi pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat
penting, yang dimana strategi pemasaran merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan memahami kebutuhan pelanggan serta upaya untuk menciptakan
keunggulan kompetitif. Dengan adanya strategi pemasaran, setiap bisnis dapat menentukan pasar
mana yang cocok untuk dirinya, jenis produk yang dihasilkan, jenis promosi seperti apa yang
dirasa cocok untuk memperluas cakupan pasarnya.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan penjualan
agar sebuah bisnis ataupun produk tersebut dapat dikenal oleh calon konsumen. Tujuan dari
pemasaran itu sendiri adalah untuk menghubungkan keinginan produsen dan konsumen
(Asmarantaka, Atmakusuma, Muflikh, & Rosiana, 2018). Sedangkan strategi pemasaran
merupakan suatu pengertian dimana pemasaran diharapkan dapat menciptakan nilai yang
nantinya mendapatkan hasil. Strategi pemasaran ini menjadi sebuah sistem yang memuat
berbagai relasi untuk melakukan perencanaan serta menetapkan harga sampai dengan terjadinya
promosi serta mendistribusikan produk yang berguna agar dapat memuaskan konsumen (P.
Kotler & Amstrong, 2008)

2.3 Social Media / Media Sosial


Media sosial adalah jenis media online yang digunakan pengguna untuk berbagi,
berpartisipasi, dan membuat konten; contohnya termasuk wiki, blog, jejaring sosial, forum
virtual, dan dunia virtual. Ada juga yang berpendapat bahwa media sosial adalah media yang
mendukung interaksi sosial dengan memanfaatkan teknologi dengan basis internet untuk
mengubah percakapan menjadi diskusi online. Media sosial adalah cara baru untuk
berkomunikasi dan bekerja sama, memungkinkan berbagai jenis interaksi yang sebelumnya tidak
dapat diakses orang awam (Liedfray et al., 2022).
Media sosial pada dasarnya merupakan bagian dari pengembangan internet.
Kehadirannya beberapa dekade lalu berhasil membuat media sosial dapat bertumbuh dan
berkembang dengan luas dan cepat. Hal tersebutlah yang menjadikan semua pengguna yang
tersambung dengan koneksi internet dapat menyebarkan informasi ataupun konten kapanpun dan
dimanapun. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, ada banyak macam media sosial
yang kian digunakan oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari YouTube, Instagram, Whatsapp,
Line, Twitter, Facebook, TikTok, dan masih banyak lagi.
2.4 Social Media Marketing / Pemasaran Menggunakan Media Sosial
Pemasaran Menggunakan Media sosial merupakan bentuk promosi beragam konten yang
diunggah dalam konteks bisnis dengan berbagai cara kepada pengguna media sosial. Kegiatan ini
dilakukan untuk membentuk rumusan yang tepat dalam penyebaran informasi dengan tujuan
mengarahkan eksposur bisnis dan peningkatan traffic. Pemasaran menggunakan media sosial
sudah menjadi salah satu kegiatan andalan dalam pengembangan bisnis masa kini. Dasar-Dasar
pengetahuan mengenai hal tersebut dibutuhkan demi menggunakan pemasaran menggunakan
media sosial (Rahadi & Zanial, 2017).
Pemasaran menggunakan media sosial membuat suatu perusahaan berkemungkinan untuk
dapat memahami kebutuhan pelanggan secara lebih baik agar terus membangun hubungan baik
yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan harus dapat mempengaruhi dan menyampaikan pada
khalayak mengenai informasi yang ingin disampaikan agar informasi tersebut dapat diterima
dengan baik oleh khalayak umum. Pemasaran menggunakan media sosial, informasi
disebarluaskan secara mudah, sehingga perusahaan harus menyampaikan informasi secara jelas
dengan konten yang menarik agar mampu menjadi bahan perbincangan oleh konsumen atau
khalayak umum (Wibowo & Priansa, 2017).

Menurut Solis pada (Kusuma et al., 2019), penggunaan pemasaran menggunakan media
sosial digunakan dengan 4C, yaitu :

a. Context
Perusahaan diwajibkan memperhatikan penggunaan bahasa yang digunakan dan
memperhatikan isi dalam pesan atau konten, seperti kejelasan dari pesan ataupun
pemilihan kata yang menarik dan mudah dipahami.
b. Communication
Perusahaan harus memberikan pesan yang membuat pengguna lain atau konsumen
merasa nyaman, pesan yang tersampaikan dengan baik seperti memberikan informasi
terkini mengenai apa yang ditanyakan oleh konsumen dan direspon oleh admin akun
media sosial dengan menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas.
c. Collaboration
Perusahaan secara tidak langsung harus dapat membuat khalayak melihat konten yang
diunggah dan terlibat dalam memberikan like, komentar atau bahkan menyebarkan
kepada temannya. Hal itu akan membuat pemasaran media sosial lebih efektif.
d. Connection
Perusahaan diwajibkan untuk memelihara hubungan antara para pengguna lainnya atau
konsumen yang telah terjalin. Menurut (Nam, 2022), bagian terpenting dari pemasaran
menggunakan media sosial adalah komunikasi dengan para konsumen. Perusahaan yang
menggunakan akun bisnis resmi di media sosial harus menciptakan ruang untuk
berkomunikasi dengan khalayak umum atau para konsumen. Perusahaan harus dapat
membuat strategi pemasaran agar membuat konsumen merasa bahwa apa yang mereka
cari kecenderungan bertepatan. Jenis informasi seperti informasi sederhana, informasi
detail, dan konten sesuai kebutuhan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat ingin
mengunggah konten. Pemasaran melalui sosial media harus diusahakan dapat diunggah
secara luas dan alami dengan pendekatan pada konsumen. Dengan konten yang
berorientasi penyampaian informasi yang memberikan kesenangan dan ketertarikan,
bukan hanya sekedar menonjolkan keunggulan produk. Konten yang diunggah pada
media sosial harus dapat menjadi konten sorotan yang telah disesuaikan oleh kepribadian
produk perusahaan dan memungkinkan mendapatkan loyalitas produk perusahaan dari
konsumen.

2.5 Instagram
Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”, yang memiliki arti “foto instan” atau
“kamera polaroid” yang memungkinkan penggunanya menampilkan dan melihat foto secara
langsung di aplikasinya. “Gram” berasal dari kata “telegram”, yang berarti “mengirimkan pesan
secara langsung.” Instagram mengunggah foto melalui jaringan internet, sehingga pengguna
dapat dengan cepat melihat informasi yang diinginkan pemilik akun. Nama aplikasi Instagram
berasal dari kata “instan-telegram”, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Instagram adalah platform media sosial yang paling lengkap. Instagram memiliki
kemampuan untuk menggugah, melihat klip video, dan melakukan pemesanan instan, serta
memiliki fitur tambahan seperti iklan, story, dan timeline. Instagram sangat visual. Sejak lama,
kebanyakan orang lebih suka visual yang menarik, menarik perhatian, sehingga dapat dianggap
sebagai penggunaan visual yang efektif untuk meningkatkan ketertarikan khalayak. Instagram
menggunakan media visual seperti foto dan video untuk menarik pengguna dan menghasilkan
konversi dengan slogan (Nugroho & Azzahra, 2022).

2.6 Instagram Marketing


Instagram marketing merupakan kegiatan pemasaran dengan menggunakan fitur-fitur yang
telah disediakan oleh aplikasi Instagram yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan
mempererat komunikasi yang lebih interaktif dengan pelanggan (customer relationship).
Berdasarkan konsep pemasaran, Instagram marketing menurut (Dianastuti, 2015) adalah
mengutamakan kepercayaan konsumen dengan hal yang penting dalam melakukan penawaran.
Melalui aplikasi instagram orang dapat membangun kepercayaan dengan menyampaikan
informasi yang informatif seperti menyertakan profil bisnis atau perusahaan sesering mungkin
namun harus mempertimbangkan agar tidak melanggar privasi pemilik bisnis, memasukkan
alamat dan kontak yang dapat dihubungi, cantumkan beberapa nama perusahaan rekanan (bila
ada), mengikuti halaman orang-orang terkenal lalu ikut serta dalam bidang yang dijalani,
mengunggah konten yang bermanfaat, dan masukkan foto-foto hasil presentasi yang meyakinkan
masyarakat mengenai produk. Instagram Marketing melibatkan pemanfaatan berbagai fitur dan
strategi yang ditawarkan oleh platform media sosial berbasis gambar ini untuk mencapai tujuan
pemasaran suatu bisnis. Instagram menawarkan peluang unik bagi perusahaan yang ditargetkan
dengan fokus visual untuk terhubung secara langsung dengan audiens mereka melalui konten
gambar dan video yang menarik. Dalam konteks penelitian ini, Mahatma Coffee dapat
memanfaatkan berbagai fitur Instagram untuk memperkuat kehadirannya di dunia digital.

a. Posting Visual Menarik


Pertama-tama, Mahatma Coffee dapat meningkatkan daya tarik kontennya dengan
menyajikan foto-foto produk berkualitas tinggi. Pengguna Instagram cenderung
merespons positif terhadap konten visual yang estetis dan kreatif. Oleh karena itu,
perencanaan dan pelaksanaan pemotretan produk dengan cermat akan menjadi langkah
kunci.
b. Pemanfaatan Fitur-fitur Khusus
Instagram menawarkan berbagai fitur khusus seperti Stories, Reels, dan Shopping.
Mahatma Coffee dapat memanfaatkan Stories untuk konten yang bersifat sementara dan
menarik, serta Reels untuk konten pendek yang kreatif. Selain itu, fitur Shopping dapat
digunakan untuk mempermudah pelanggan dalam menemukan dan membeli produk.
c. Interaksi dengan Pengikut
Interaksi langsung dengan pengikut adalah kunci keberhasilan Instagram Marketing.
Mahatma Coffee dapat merespons komentar, menyelenggarakan kuis atau polling, dan
menyajikan pertanyaan kepada pengikut untuk mendorong partisipasi. Ini menciptakan
keterlibatan yang lebih tinggi dan membantu membangun komunitas di sekitar merek.
d. Penggunaan Hashtag dan Caption yang Relevan
Penggunaan hashtag yang relevan dan caption yang menarik dapat meningkatkan
jangkauan konten Mahatma Coffee. Memahami tren hashtag dalam industri kopi atau tren
lokal dapat membantu menarik perhatian pengguna yang lebih luas di Instagram.
e. Analisis dan Peningkatan Kinerja
Instagram menyediakan alat analisis yang kuat seperti Instagram Insights. Mahatma
Coffee dapat menggunakan data ini untuk memahami perilaku pengguna, melacak kinerja
kampanye, dan membuat penyesuaian strategis agar tetap relevan dengan audiens
mereka.

Dengan memahami secara mendalam fitur-fitur Instagram dan menggabungkannya dalam


strategi pemasaran, Mahatma Coffee dapat merancang kampanye Instagram Marketing yang
holistik dan efektif untuk meningkatkan kesadaran merek, dan memperkuat posisinya di pasar
kopi, serta meningkatkan interaksi dengan pelanggan potensial.

2.7 Business Life Stage Cycle


Siklus tahapan pada suatu bisnis, merupakan tahapan yang sedang dialami oleh suatu
bisnis. Life stage cycle merupakan perkembangan bisnis secara bertahap dari waktu ke waktu
atau dengan kata lain perjalanan yang ditempuh dari penjualan serta penghasilan bersih suatu
produk selama pengoprasiannya. Life stage cycle sangat berkaitan dengan umur atau masa pakai
produk tersebut. Semakin lama life stage cycle dari suatu produk, makan lebih lama pula umur
atau masa pakai produk tersebut. Terdapat empat siklus dalam life stage cycle suatu produk,
dimulai dari peluncuran atau launch, pertumbuhan atau growth, kedewasaan atau maturity, dan
transisi atau transition.
Mahatma Coffee tergolong pada siklus growth atau pertumbuhan dikarenakan usianya
yang belum genap satu tahun. Dapat dilihat juga ketertinggalan Mahatma Coffee yang belum
dapat memanfaatkan media sosial secara maksimal sebagai media promosinya.

2.8 Strategi A-T-R (Awareness-Trial-Reinforcement)

Dalam penelitian yang dilakukan (Soraya, 2019), terdapat kutipan pernyataan dari
penemu Metode A-T-R, yaitu Eherenberg, yang menyatakan bahwa "khalayak dapat dipengaruhi
oleh iklan, hasilnya kita akan mendapatkan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau
membeli produk-produk hasil iklan itu." Teori A-T-R menekankan bahwa khalayak dapat
terpengaruh oleh iklan, dan hal ini mengarah pada pembentukan sekelompok orang dengan
kesamaan dalam menggunakan atau membeli produk yang diiklankan. Proses ini melibatkan
tahapan Awareness, Trial, dan Reinforcement (A-T-R).
(hoek et al., n.d.,) Untuk menarik perhatian khalayak, pesan iklan harus disusun agar
mampu membangkitkan, menggugah, dan menggoda kesadaran khalayak umum. Iklan harus
berhasil menyampaikan bahwa produk yang diinginkan atau dibutuhkan telah disediakan oleh
pihak lain. Setiap iklan harus mampu menunjukkan bahwa kebutuhan khalayak telah dipenuhi
melalui media massa. Tahapan pertama adalah menggugah kesadaran khalayak akan ketersediaan
produk yang diinginkan. Selanjutnya, iklan harus memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
pemikiran khalayak, mendorong mereka untuk mencoba atau menguji produk tersebut. Tahap
terakhir adalah menguatkan keyakinan (reinforcement) bahwa produk tersebut memberikan
dampak positif, memotivasi konsumen untuk terus menggunakan produk tersebut.
Pentingnya kesinambungan antara tahapan-tahapan A-T-R ditekankan, dan setiap iklan
harus dirancang sedemikian rupa agar dapat membangkitkan pemahaman bahwa produk yang
diperlukan oleh khalayak telah tersedia. Metode pemasaran digital A-T-R memberikan tiga
fungsi utama pada suatu konten, yakni fungsi pendidikan, fungsi informasi, dan fungsi
mempengaruhi.
Dalam konteks "Mahatma Coffee," strategi A-T-R dapat diartikan sebagai pendekatan
yang bertujuan untuk memandu pemikiran khalayak tentang produk tersebut. Melalui
pendidikan, iklan Mahatma Coffee harus mengedukasi khalayak tentang keunikan dan kelebihan
produknya. Fungsi informasi harus memberikan informasi yang jelas tentang apa yang
ditawarkan oleh kopi ini. Fungsi mempengaruhi harus dirancang agar pesan iklan mudah
dimengerti dan mampu mempengaruhi minat khalayak terhadap produk kopi Mahatma.
Keefektifan strategi ini akan tergantung pada sejauh mana khalayak dapat memahami tujuan dari
iklan Mahatma Coffee dan sejauh mana minat mereka terpengaruh oleh pesan yang disampaikan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan digunakan merupakan wilayah yang berkaitan dengan subjek
yang diteliti agar dapat mempermudah dalam mengolah serta mendapatkan data. Penelitian ini
akan dilaksanakan di Mahatma Coffee yang berlokasi di Rektorat dan Bale Wilasa 7 Universitas
Padjadjaran Kampus Jatinangor.

3.4 Tahapan Penelitian dan Penerapan Metode


Tahapan penelitian yang digunakan untuk penerapan metode yang digunakan adalah
dengan penerapan strategi ATR yang memiliki tahapan seperti Tabel 1. Berikut penerapan dan
tahapan penelitian yang digunakan.

Sumber:

3.5 Data yang dibutuhkan dan Metode Perolehan Data


3.6 Metode Pengolahan Data
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sarana untuk memperoleh kebenaran dalam suatu
masalah melalui penerapan metode ilmiah. Pada penelitian ini, beberapa instrumen penelitian
digunakan sebagai berikut:

a. Instagram
Aplikasi Instagram menjadi elemen kunci dalam penerapan metode penelitian. Digunakan
untuk mengunggah konten yang dihasilkan serta mendapatkan insights sebagai dasar evaluasi
efektivitas metode yang diterapkan.

b. Canva
Canva, sebuah situs dengan berbagai fasilitas, digunakan untuk menambahkan variasi konten
pada penelitian ini, meningkatkan keberagaman visual.
c. Capcut
Aplikasi Capcut difungsikan untuk melakukan pengeditan pada video. Fitur-fitur seperti
penambahan efek, penggabungan video, penambahan backsound, penambahan teks, dan template
untuk tren video tertentu digunakan dalam proses pengolahan konten.

d. Handphone
Pengambilan konten, baik foto maupun video, dilakukan melalui penggunaan Handphone
Iphone 13. Kamera utama 12 MP, fitur Ultra Wide, Smart HDR, Flash True Tone dengan Slow
Sync, 100% Focus Pixels, Penstabilan gambar optik sensor bergerak, dan Mode Potret dengan
bokeh dan Depth Control digunakan untuk memastikan kualitas visual yang optimal.

e. Rumus Slovin
Rumus Slovin diterapkan untuk menghitung jumlah sampel pada tahap wawancara. Rumus ini
membantu peneliti menentukan persentase keberhasilan metode yang diterapkan pada penelitian
ini.

f. Rumus Efektivitas Insights


Untuk mengukur efektivitas insights dari konten yang diperoleh, penelitian ini menggunakan
rumus yang diberikan oleh Felix (2022). Rumus ini mencakup perhitungan efektivitas insights
yang dapat ditemukan pada rumus (3), (4), dan (5).
DAFTAR PUSTAKA

References

Aulya, D., & Zinaida, R. S. (2022). Strategi Komunikasi Pemasaran Z Coffee Shop Palembang

dalam Upaya Menciptakan Brand Awareness. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(2),

4659-4666.

https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6204/4637

Fatimah, R. (2023). Cara Menghitung Engagement Rate Instagram 2023. Dibimbing.

https://dibimbing.id/blog/detail/cara-menghitung-engagement-rate-instagram#:~:text=Co

ntohnya%2C%20kamu%20memiliki%20sebuah%20postingan,kamu%20adalah%205%2

C25%25.

Gumilang, N. A. (2021). 10 Langkah Mempersiapkan Wawancara yang Efektif. Gramedia.

https://www.gramedia.com/literasi/cara-menentukan-judul-skripsi-yang-baik/

hoek, j., Gendall, P., Jeffcoat, M., & Orsman, D. (n.d.). Sponsorship and advertising: a

comparison of their effects. Journal of Marketing Communications, 3:1, 21-32.

10.1080/135272697346023

Liedfray, T., Waani, F. J., & Lasut, J. J. (2022). Peran Media Sosial Dalam Mempererat Interaksi

Antar Keluarga Di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa

Tenggara. Journal Ilmiah Society, 2.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalilmiahsociety/article/view/38118/34843

Martina. (2020). Memahami Istilah Awareness-Trial_Repeat (ATR) dalam Marketing Bisnis.


Mengenal Awarenss Trial Repeat Dalam Bisnis. (2021). ERP Indonesia.

https://erpindonesia.com/blog/erp-indonesia-1/mengenal-awareness-trial-repeat-dalam-bi

snis-10

Nugroho, T. A., & Azzahra, F. C. (2022). PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA

PROMOSI SOCIAL COMMERCE USAHA BRO.DO. JURNAL PUSAT KOMUNIKASI,

5, 136-149. https://journal.moestopo.ac.id/index.php/pustakom/article/view/1883/898

Pradipta, A. (2023, June 16). 4 Keunggulan Instagram Dibanding Facebook Sebagai Media

Bisnis. Informatikamu. Retrieved November 19, 2023, from

https://informatikamu.id/Keunggulan-Instagram-Dibanding-Facebook/

Rizaty, M. A. (2023, September 7). Ada 116,16 Juta Pengguna Instagram di RI hingga Agustus

2023. Data Indonesia. Retrieved November 19, 2023, from

https://dataindonesia.id/internet/detail/ada-11616-juta-pengguna-instagram-di-ri-hingga-a

gustus-2023

Situmorang, W. R., & Hayati, R. (2023). Media Sosial Instagram Sebagai Bentuk Validasi dan

Representasi Diri. JurnalSosiologi Nusantara, 9, 112.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jsn

Widiastomo, H. E. H., & Achsa, A. (2021). Strategi Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan. 16.

http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA

Anda mungkin juga menyukai