Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 LASEM


Mata Pelajaran : PKWU - Pengolahan
Kelas/Semester : XII / 2 (GENAP)
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Evaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan ( 2 X 45 Menit )

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Konpetensi (IPK)
3.3 mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan  Memahami komponen penentuan harga jual produk usaha
makanan khas daerah yang dimodifikasi pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
dari bahan pangan nabati dan hewani bahan pangan nabati dan hewani
 Memahami cara penentuan harga jual produk usaha
pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani
 Memahami perhitungan laba-rugi usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan
nabati dan hewani
 Menganalisis pengembangan usaha pengolahan makanan
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati
dan hewani

B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami komponen penentuan harga jual produk usaha pengolahan makanan, kemudian
memahami cara penentuan harga jualnya serta bagaimana menghitung laba-rugi dalam usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pagan nabati dan hewani, disamping itu pula peserta didik
bisa menganalisis pengembangan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan
nabati dan hewani.

C. Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Role Playing ( bermain peran ), diskusi dan Tanya jawab

D. Alat, Bahan dan Media Pembelajaran


Alat :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop
 LCD Proyektor
 Speaker
 Microphone
Bahan Ajar :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
Media :
 Presentasi Modul Ajar PKWU Kelas XII – Evaluasi Kegiatan Usaha
 Buku PKWU Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
 Link Perhitungan harga jual produk

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Membuat kesepakatan dengan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran
Apersepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. (pertanyaan
pemantik)
● Mencatat semua informasi jawaban peserta didik dari pertanyaan yang berkaitan dengan materi hari
ini
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung :
Komponen penentuan harga jual produk usaha pengolahan makanan
Penentuan harga jual produk usaha pengolahan makanan
Perhitungan laba-rugi usaha pengolahan makanan
Pengembangan usaha pengolahan makanan
● Mengajukan pertanyaan reflektif seperti :
 Kira-kira ide apa yang akan kamu dapatkan setelah pembelajaran hari ini ?
 Apa yang terpenting yang kamu pelajari hari ini ? mengapa itu penting?
 Apakah tantangan yang kamu jumpai dalam proses belajar tadi?
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Pembagian kelompok belajar.
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan Role Playing sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
(stimullasi/ materi Komponen penentuan harga jual ,Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi,
pemberian Pengembangan usaha dengan cara :
rangsangan) – → Melihat (lewat LCD Proyektor)
Diferensiasi
Kelompok yang ditunjuk melakukan presentasi tentang perhitungan harga jual
proses:
berkelompok, → Membaca.
berpresentasi, Peserta didik membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
media lewat internet/materi yang berhubungan dengan Komponen penentuan harga jual ,
audio/visual Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi, Pengembangan usaha
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Komponen penentuan
harga jual ,Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi, Pengembangan usaha
Problem  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
statemen mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disajikan dan akan
(pertanyaan/ dijawab melalui kegiatan belajar, (guru mengarahkan pertanyaan yang
identifikasi berhubungan dengan tujuan pembelajaran)
masalah) –
- Diferensiasi  Guru membagikan Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) materi Komponen
konten : penentuan harga jual ,Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi, Pengembangan
menyelesaika usaha
n tugas LKPD
- Diferensiasi  Peserta didik melakukan identifikasi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
proses: materi yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar dengan cara
berkelompok menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dalam forum diskusi
membuat tersebut.
hipotesa atas
masalah yang  Guru mempersilahkan peserta didik secara berkelompok untuk membuat hipotesa
ada. (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). Mengenai masalah materi
Komponen penentuan harga jual ,Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi,
Pengembangan usaha

 Peserta didik secara berkelompok untuk membuat hipotesa mengenai masalah


materi Komponen penentuan harga jual ,Penentuan harga jual, Perhitungan laba-
rugi, Pengembangan usaha

 Peserta didik menyampaikan hipotesa dari masalah yang hadapi di forum diskusi.

Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk membuktikan benar atau
collection tidaknya hipotesis dari masalah yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
(pengumpulan → Mengamati obyek/kejadian
data) –
Mengamati dengan seksama materi yang sedang dipelajari dalam bentuk
Diferensiasi
gambar/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
proses:
berkelompok → Membaca sumber lain selain buku teks (internet)
mengumpulkan Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari , membaca dan
data mencatat semua informasi berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang sedang dipelajari.
Data Peserta didik berdiskusi dan menganalisis data yang sudah diperoleh dan membuat suatu
processing tafsiran berdasarkan temuan data tersebut. dalam kelompok dengan cara :
(pengolahan → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Data) –
Komponen penentuan harga jual , Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi,
- Diferensiasi
Pengembangan usaha
konten :
menjawab → Mengolah informasi dari materi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
LKPD mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dan
- Diferensiasi membuat suatu tafsiran berdasarkan temuan data tersebut dalam kelompok.
proses : → Peserta didik mengerjakan tugas LKPD dan beberapa soal mengenai materi
berkelompok, Komponen penentuan harga jual , Penentuan harga jual, Perhitungan laba-rugi,
berdiskusi Pengembangan usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan
dan nabati dan hewani
menganalisis
data ke LKPD
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
(pembuktian) – pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Diferensiasi → Peserta didik secara berkelompok berdiskusi membuat perbandingan dan verifikasi
konten dan terhadap data dan informasi yang diperoleh
proses:
berkelompok, → Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
berdiskusi dan telah dikerjakan oleh peserta didik.
menjawab
persoalan yang
muncul
Generalization  Guru mempersilahkan peserta didik secara berkelompok untuk membuat
(menarik kesimpulan mengenai materi yang dikaji
kesimpulan)-
Diferensiasi  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal hasil
proses: diskusi tentang materi Komponen penentuan harga jual , Penentuan harga jual,
berkelompok, Perhitungan laba-rugi, Pengembangan usaha makanan khas daerah yang
berpresentasi dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani berupa kesimpulan berdasarkan
hasil diskusi dan hasil analisis secara lisan dan tertulis
kesimpilan
 Peserta didik secara kelompok menyampaikan hsail jawaban lembar kerja peserta
didik di forum diskusi.

Catatan : Selama pembelajaran Komponen penentuan harga jual produk usaha pengolahan makanan
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok/peserta didik yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk memberikan tanggapan terkait penampilan kelompok yang
melaksanakan presentasi hasil kerja kelompok
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk memberikan refleksi tentang perasaan mereka terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan
 Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran
 Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh siswa secara individu untuk mengerjakannya
 Guru memeriksa pekerjaan siswa (post test) yang selesai langsung diperiksa.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi
berikutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

Mengetahui Lasem , Januari 2023


Kepala Sekolah Guru mata Pelajaran,

Juhartutik, S.Pd, M.Pd. Nur Yahya Hanafi, S.T.


NIP.19750927 199903 2 006 NIP. 19740709 202221 1 004
Lampiran Materi :

EVALUASI KEGIATAN USAHA


PENGOLAHAN MAKANAN

1. Komponen Biaya Produksi


Untuk menentukan harga jual produk, ada beberapa komponen biaya, yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang tidak
bergantung pada volume produksi. Adapun biaya variabel (variable cost)
merupakan biaya yang jumlahnya bergantung pada volume produksi.
i. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, yang
jumlahnya tetap setiap bulannya, berapapun jumlah produksinya. Biaya tetap
meliputi: tenaga kerja, listrik/air, gas, serta penyusutan alat.
Apa itu biaya penyusutan alat? Jika kalian merencanakan sebuah usaha
produksi makanan khas daerah yang dimodifikasi, tentunya kalian harus membeli
alat dan mesin untuk proses produksi. Biaya untuk pembelian berbagai alat
produksi serta mesin tentunya tidak sedikit, dan tidak mungkin akan dibebankan
seluruhnya dalam satu kali proses produksi, oleh karena itu perlu dihitung biaya
penyusutan alat, agar biaya pembelian alat dapat dibebankan setiap bulannya.
Untuk memahami lebih jelas, silakan kalian perhatikan tabel Investasi Alat
untuk Produksi Rendang Level Pedas.
Setelah kalian menghitung biaya penyusutan alat, tahap selanjutnya kalian
dapat menentukan jumlah biaya tetap. Berikut ini contoh biaya tetap untuk
usaha modifikasi makanan khas daerah “Rendang Level Pedas” selama 1 bulan.

ii. Biaya Tidak Tetap / Biaya Variabel

Biaya tidak tetap/ biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah
sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi bahan baku
dan kemasan (Werdhaningsih, dkk, 2018).
Untuk mengetahui lebih rinci tentang biaya tetap, silakan kalian perhatikan
contoh tabel biaya tidak tetap pada usaha pengolahan rendang level pedas berikut
ini!

Uraian di atas adalah salah satu contoh penghitungan biaya tetap dan tidak tetap
usaha pengolahan modifikasi makanan khas daerah Rendang Pedas Level, semoga
kalian dapat memahami materi tersebut dengan baik dan dapat menganalisis
perbedaan biaya tetap serta biaya tidak tetap (variabel)

2. Penentuan Harga Jual


Sebelum menentukan harga jual produk, yang perlu kalian lakukan adalah
menghitung harga pokok produksi. Apa itu harga pokok produksi? Harga pokok
produksi merupakan semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu
produk hingga produk tersebut siap dijual. Utuk menentukan harga pokok
produksi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
Untuk memahami lebih jelas tentang harga pokok produksi, kalian dapat
mempelajari contoh berikut ini!

Untuk menentukan harga jual produk makanan khas daerah yang dimodifikasi,
perlu dipertimbangkan beberapa hal, di antaranya adalah harga pokok produksi.
Jika kalian tidak ingin rugi, maka jangan menentukan harga jual di bawah harga
pokok produksi. Meskipun demikian, kalian juga tidak boleh serta merta
menentukan harga jual jauh di atas harga pokok produksi agar memperoleh laba
sebanyak banyaknya. Kalian perlu mempertimbangkan pelanggan atau customer,
karena harga yang sangat tinggi atau tidak wajar dengan kualiatas produk tentunya
akan menjadi tidak laku. Selain itu, kalian perlu juga memperhatikan harga pesaing
usaha sejenis yang ada di sekitar kalian. Kalian juga perlu mempertimbangkan
saluran distribusi produk, apakah kalian akan menjual produk tersebut secara
langsung, atau dititipkan kepada pihak lainnya.

Berikut ini dapat kalian simak, contoh penentuan harga jual, berdasarkan data
harga pokok produksi usaha rendang pedas level pada kegiatan sebelumnya.
Semoga kalian dapat memahami tentang cara penentuan harga jual produk
sehingga nantinya kalian akan bisa menentukan harga jual dengan sejumlah
keuntungan yang kalian inginkan jika kalian kelak akan memulai suatu usaha.

3. Penghitungan Laba/Rugi
Pendapatan bersih atau biasa disebut sebagai laba merupakan jumlah
penerimaan uang yang didapatkan setelah dikurangi total biaya. Jika jumlah
penerimaan uang hasil penjualan lebih kecil dari total biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi produk, maka akan mengalami kerugian (rugi).

Untuk menghitung laba rugi suatu usaha, perhatikan contoh berikut ini.
Hasil penghitungan laba/ rugi usaha makanan khas daerah dapat digunakan sebagai salah
satu alat untuk melakukan evaluasi kegiatan usaha yang nantinya diharapkan dapat
dijadikan dasar untuk rencana pengembangan usaha ke depannya.

4. Pengertian Pengembangan Usaha


Usaha adalah suatu kegiatan yang di dalamnya mencakup kegiatan produksi
dan distribusi dengan menggunakan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu
tujuan. Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan
perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi dengan dengan
menggerakkan pikiran dan tenaga untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengembangan suatu usaha merupakan tanggung jawab dari setiap
pengusaha atau wirausahawan yang membutuhkan pandangan ke depan,
motivasi, dan kreativitas. Pada umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan
usahanya harus mampu melihat dan menangkap peluang serta memulai
pengembangan usaha.

Menurut Subagyo dalam Riadi (2020), secara umum pengembangan usaha dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun inti bisnis
baru yang masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya
b. Pengembangan horizontal adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan
memperkuat bisnis utama untuk mendapatkan keunggulan komparatif, yang
secara garis produk tidak memiliki hubungan dengan pusat bisnisnya.
Berdasarkan caranya, pengembangan usaha dibagi menjadi tiga jenis (Humaizar
dalam Riadi (2020), yaitu:

a. Perluasan ke hulu atau ke hilir


Arah pengembangan usaha disesuaikan dengan posisi usaha anda saat ini,
jika usaha tersebut berada di hilir, maka pengembangannya kearah hulu.
Kelebihan: pengembangan pada posisi ini lebih muda, karena telah
mengetahui pasar, sumber material, dan teknologi. Kekurangan: jika terjadi
permintaan produk pada bisnis ini melemah, maka tingkat penjualan akan
menurun.
b. Diversifikasi usaha
Diversifikasi usaha adalah mengembangkan usaha ke berbagai jenis usaha.
Kelebihan: jika salah satu jenis usaha mengalami penurunan permintaan
pasar (rugi), maka usaha yang lain masih dapat menutupi kerugiannya.
Kekurangan: pengembangan cara ini cukup sulit dilakukan karena harus
mempelajari dari awal baik pasar, sumber material, ataupun teknologinya
dan sebagainya.
c. Menjual bisnis (franchise)
Arti dari menjual bisnis disini adalah menjual hak patennya. Ini dilakukan ketika usaha
tersebut sudah memiliki hak paten atas produk atau jasa dan konsep pemasarannya.

Terdapat beberapa strategi yang biasa digunakan dalam pengembangan usaha,


yaitu sebagai berikut:

a. Mengembangkan pasar dari sisi produknya adalah langkah yang paling


memungkinkan untuk dilakukan pertama kali karena produk utamanya
telah diperkenalkan dan sudah tumbuh, sehingga masalah profitabilitas
(kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas dan kualitas sudah
diterima di pasar. Contohnya adalah:
- Memperbesar variasi produk, misalnya: melalui kemasan botol, sachet, gelas, dan
lain-lain.
- Melalui kategori produk, misalnya: kategori untuk dewasa, kategori untuk remaja,
kategori untuk ibu-ibu, kategori untuk anak-anak, kategori untuk usia diatas 50
tahun, dan lain-lain. Masing-masing kategori produk bisa dibedakan secara dosis,
ukuran atau kadarnya, dan hal-hal lain yang disesuaikan dengan kepentingan
pemakainya.
- Berdasarkan lini produk, misalnya: untuk produk dengan bahan herbal, untuk
produk tanpa bahan pengawet, dll.
- Berdasarkan fungsinya
- Menentukan produk baru dengan pasar yang baru. Dengan pengembangan produk,
maka diharapkan penjualan akan meningkat karena pasar yang dibidiknya semakin
berkembang dan bervariasi.
b. Pengembangan pasar dari sisi sistem penjualannya
Beberapa strategi pengembangan pasar , antara lain:
- Mengembangkan sistem distribusi penjualan ke dalam (internal), antara lain:
Mengembangkan sendiri, seperti: membuka cabang baru di kotakota besar,
membuka outlet, agen, atau sejenisnya atas dana sendiri dan membuka jalur
distribusi sendiri.
- Mengembangkan sistem jaringan pemasaran dengan pihak lain, antara lain:
Membuat jaringan pemasaran secara berjenjang
- Mengembangkan pasar dengan menggabungkan bisnis yang lain dalam satu industri.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Materi :

EVALUASI KEGIATAN USAHA


PENGOLAHAN MAKANAN

Kelas :______________________
Kelompok :______________________
Nama Siswa/anggota : 1. ………………………………..
2. ………………………………..
3. ………………………………..
4. ………………………………..
5. ………………………………..
6. ………………………………..
7. ………………………………..

Tujuan Pembelajaran :
- Memahami komponen penentuan harga jual produk usaha pengolahan makanan
- Memahami cara penentuan harga jualnya serta
- Bagaimana menghitung laba-rugi dalam usaha pengolahan makanan
- Menganalisis pengembangan usaha pengolahan makanan

Petunjuk untuk siswa :


- Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
- Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
- Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
- Kumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara guru dengan siswa
- Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam mengerjakan tugas

Tugas siswa :
1. Tulis semua pertanyaan / permasalahan yang dihadapi tiap kelompok di lembar kerja ini !
2. Diskusikan dalam kelompok dan lakukan hipotesis dari semua permasalahan yang dihadapi di
lembar kosong terlebih dahulu !
3. Sampaikan bersama kelompok lain hipotesa yang telah dilakukan !
4. Bersama-sama kelompok lain mencari kebenaran hipotesis tersebut dengan langkah mencatat semua
informasi berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi yang sedang dipelajari.( dari Buku paket, Internet dan lain-lain) !
5. Evaluasi permasalahan yang telah terpecahkan dengan jawaban yang lebih benar !
6. Buatlah contoh laporan usaha pengolahan makanan, dimana didalamnya ada biaya tetap, biaya tidak
tetap, harga jual, laba-rugi, lewat link: https://bit.ly/F-Pemasaran
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal termasuk contoh laporan usahanya !
8. Kumpulkan LKPD dan laporan usahanya kepada guru sebagai tugas portofolio !
Kesimpulan Hasil diskusi materi
EVALUASI KEGIATAN USAHA
PENGOLAHAN MAKANAN

1 Pertanyaan/permasalahan:
Rencana apa saja yang bisa dilakukan untuk pengembangan usaha pengolahan makanan kalian
masing-masing beserta tujuan dari pengembangan usahanya ?
Hipotesis :
a. Menambahkan variasi rasa
b. Mengembangkan variasi bentuk
c. Mengembangkan kemasan
Verification :
Rencana Pengembangan Usaha Pengolahan Rendang Level Pedas:
 Menambahkan variasi rasa
Variasi rasa rendang level pedas, mulai dari rasa original, level pedas 0 hingga level
tertentu.
Tujuannya: level O (tidak pedas), untuk mengembangkan produk agar diminati segmen
pasar anak-anak; rasa rendang original: untuk segmen pasar orang tua, rasa rendang
dengan level pedas yang tinggi : untuk segmen pasar remaja yang menyukai makanan
pedas.
 Mengembangkan variasi bentuk
Mengambangkan rendang level pedas dalam bentuk makanan internasional, serti burger
rendang level pedas, pizza rendang, sushi rendang, dll.
Tujuan pengembangan ini adalah agar rendang dapat dinikmati dalam bentuk kekinian,
sehingga diharapkan dapat menjamah segmen pasar remaja yang lebih luas, karena
remaja pada umumnya menyukai makanan kekinian.
 Mengembangkan kemasan rendang level pedas yang lebih menarik dan membuat produk
lebih tahan lama.
Tujuan untuk mengembangkan segmen pasar masyarakat yang lebih luas di daerah lain,
misal sebagi produk oleh-oleh.

2 Pertanyaan/permasalahan:
Bagaimanakah langkah dalam mengembangkan usaha?
Hipotesis :
Pengembangan Usaha perlu dilakukan untuk memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun
yang akan datang untuk meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi
Verification :
Langkah dalam pengembangan usaha di antaranya memiliki ide usaha, melakukan penyaringan
ide/ konsep usaha, penyaringan ide/ konsep usaha, pengembangan rencana usaha, serta
implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha.
3 Pertanyaan/permasalahan:
Nota pembelian alat untuk usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi, yaitu Telur Asin Asap adalah Rp 1.200.000,00. Jika diasumsikan
alat tersebut dapat dipakai dalam kurun waktu 4 tahun, berapakah biaya
penyusutan alatnya per bulan?
Hipotesis :
Total investasi alat =Rp 1.200.000, 00
Usia alat = 4 tahun = 4 x 12 bulan = 48
Biaya Investasi alat = Rp 1.200.000,0 / 48
= Rp 25.000,00
Verification :
Total investasi alat =Rp 1.200.000, 00
Usia alat = 4 tahun = 4 x 12 bulan = 48
Biaya Investasi alat = Rp 1.200.000,0 / 48
= Rp 25.000,00
4 Pertanyaan/permasalahan:
Dalam memulai usaha makanan fungsional tidak bisa dengan begitu saja memulai
tetapi harus memperhatikan beberapa aspek, mohon disampaikan berapa aspek yang
harus diketahui oleh wirausahawan …?
Hipotesis :
a. Menghindari usaha dari pada resiko manajemen.
b. Membuat visi dan misi usaha.
c. Optimalisasi sumber daya manusia.
d. Menghindari usaha dari pada resiko manajemen.
Verification :
a) Memahami konsep produk atau jasa secara baik.
b) Membuat visi dan misi usaha.
c) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses.
d) Membuat perencanaan dan strategi usaha yang efektif akan menghindari usaha
daripada resiko usaha dan keuangan.
e) Menghindari usaha dari pada resiko manajemen.
f) Optimalisasi sumber daya manusia.
g) Kreatifitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
h) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan.
i) Pemasaran, pelayanan dan produk brand (merk).
5 Pertanyaan/permasalahan:
Analisis SWOT untuk usaha makanan secara online, kira-kira pentingnya apa? Dan berikan contoh
analisis SWOT makanannya !
Hipotesis :
Dengan menggunakan analisis SWOT, usaha makanan online yang akan dijalankan bisa lebih
mengenali potensinya untuk sukses di pasaran meski sudah memiliki kompetitor yang kuat. Potensi
usaha yang sukses digali tentu akan menghasilkan bisnis yang akan berjalan secara berkelanjutan,
bahkan berpeluang besar untuk membuka cabang.
Verification :
Dengan menggunakan analisis SWOT, usaha makanan online yang akan dijalankan bisa lebih
mengenali potensinya untuk sukses di pasaran meski sudah memiliki kompetitor yang kuat. Potensi
usaha yang sukses digali tentu akan menghasilkan bisnis yang akan berjalan secara berkelanjutan,
bahkan berpeluang besar untuk membuka cabang.

SWOT juga akan membantu mengenali kelemahan usaha yang dijalankan sehingga strategi untuk
menanganinya bisa dirancang sedini mungkin. Hasil analisis SWOT nantinya akan menjadi kekuatan
yang bisa terus dimaksimalkan agar usaha mampu mengatasi ancaman yang terjadi ke depan.

1. Contoh analisis SWOT usaha frozen food

Strength (Kekuatan)
Makanan bisa tahan lama selama disimpan dengan baik di kulkas.
Memudahkan konsumen dalam mengolah karena biasanya hanya cukup digoreng.
Memiliki banyak jenis makanan seperti kentang, nugget, dimsum, cireng, dan masih banyak lagi.

Weakness (Kelemahan)
Kalau nggak disimpan dengan baik, akan mudah rusak dan tidak tahan lama.
Pengiriman atau pembelian jarak jauh berpotensi membuat produk menjadi rusak.

Opportunities (Peluang)
Banyak dicari, terutama oleh konsumen yang enggak bisa masak.
Pengolahan yang praktis membuat konsumen yang menghemat waktu menjadi terbantu

Threat (Ancaman)
Kini banyak kompetitor yang juga menawarkan berbagai macam frozen food.
Banyak makanan tiruan dengan kualitas di bawahnya mematok harga lebih murah
Instrumen Penilaian
Sikap

Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode


No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
4
5
Dst…..

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

Instrumen Penilaian
Pengetahuan - Uraian

Soal Tes Uraian :


1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran
Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

Nilai =

Instrumen Penilaian
Pengetahuan – Pilihan Ganda

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1. ....
a.
b.
c.
d.
e.
2. ....
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Nilai =

Instrumen Penilaian
Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Nama Produk : ………………………………..


Nama Peserta Didik : ………………………………..
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 25 50 75 100
Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, dan Kebersihan)
Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
3
c. Warna
d. Pewangi
e. ……..
Total Skor
 Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO


Tugas
 ....................................................................................................................................................
 ....................................................................................................................................................
 ....................................................................................................................................................
 ....................................................................................................................................................

Rubrik Penilaian
Nama siswa : ………………….
Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur pengamatan yang dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengamatan dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang dibuat logis?
7. Apakah tulisan disajikan secara menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk menginterpretasikan lugas, sederhanadan runtut ?
Jumlah
Kriteria: 100 = sangat baik, 80 = baik, 60 = cukup, 40
= kurang, dan 20 = sangat kurang

Anda mungkin juga menyukai