Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan dirinya. Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab ( UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003).
Pembelajaran abad 21 menuntut pembelajaran yang lebih inovatif, yaitu pembelajaran yang
dikemas agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil
belajar. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang bersifat student centered yang lebih
memberikan peluang pada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri dan
dimediasi oleh teman sebaya. Berhasil atau tidaknya pendidikan bergantung pada metodologi
pengajaran. Diperlukan paradigma baru oleh seorang guru dalam proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa agar mampu mengembangkan potensi kecerdasan serta bakat yang dimiliki
peserta didik secara optimal menjadi suatu prestasi. Dalam melaksanakan proses pendidikan,
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) merupakan salah satu institusi atau lembaga pendidikan
atau sarana untuk melaksanakan proses pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Sri Ekowati
S.Pd. selaku guru mata pelajaran Produk Kreatif dan kewirausahaan di SMK Negeri 2
Boyolangu, menyatakan bahwa sebagian siswa kelas XI Tata Kecantikan kulir dan Rambut
masih kurang menguasai pembuatan batik . Dalam proses pembelajaran guru menerapkan model
pembelajaran ekspositori namun dalam melaksanakan praktik pembuatan batik, beberapa siswa
merasakan kejenuhan dan kurang dapat memahami dengan cepat karena masih merasa canggung
untuk bertanya kepada guru. Hal ini terlihat dari kurangnya respon siswa saat guru memberikan
instruksi. Sebagian siswa takut untuk bertanya atau memberi pendapat, kurangnya interaksi
siswa dengan siswa lain berkaitan dengan pembelajaran sehingga hasil belajar kurang
memuaskan. Pernyataan ini sejalan dengan hasil evaluasi belajar pembuatan batik, masih ada
siswa yang memproleh nilai dibawah KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai 75 yaitu
dari 32 siswa terdapat 13 siswa (41%) mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 19 siswa (59%)
mendapat nilai dibawah KKM. Hal ini terlihat dalam setiap proses pembelajaran PKK khususnya
dalam pembuatan produk Batik, kendala yang dihadapi adalah sebagian besar siswa kurang
mampu membuat desain, kurang mampu menganalisis desain, kurang tepat membuat desain
sesuai perhitungan, kesalahan dalam menempatkan komponen,. Agar hasil belajar siswa dalam
pembuatan produk Batik, lebih baik perlu dilakukan perubahan Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) yang lebih dikenal dengan
pembelajaran Teman Sejawat untuk meningkatkan hasil belajar pembuatan produk Batik,

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual produk dalam hal ini secara
kolaborasi guru dan siswa menggunakan Teknik Custom Made. Dimana teknik atau system ini
diharapkan akan mampu untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan menjual semua
produk yang dihasilkan oleh siswa secara tuntas.

.
1.2 Tujuan
Kegiatan pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted
Individualization} adalah agar siswa dapat :
a. mampu mengemukakan pendapat terhadap penyelesaian permasalahan dari
pernyataan bapak ibu guru terkait pembelajaran yang akan dicapai
b. mendesain produk pembelajaran
c. memanajemen target waktu menyelesaikan produk
d. aktif dalam kegiatan pembelajaran
e. berpikir kritis terhadap produk yang akan diselesaikan
f. menganalisis kelebihan dan kekurangan hasil produk
g. menyelesaikan produk
h. merasakan pengalaman dalam pembelajaran terhadap produk yang dihasilkan
1.3 Manfaat
Kegiatan pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted
Individualization) ini memberi manfaat
a. Bagi Guru
1) Menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
2) Mengahsilkan produk yang bisa bermanfaat untuk digunakan sesuai dengan
kompetensi yang dipelajari
3) Menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan yang layak jual
4) Mengevaluasi dan berpikir maju sesuai dengan perkembangan hasil produk
5) Memberikan penilaian objektif terhadap hasil produk dari peserta didik
b. Bagi siswa
1) Motivasi belajar menjadi sangat tinggi
2) Memberikan kreasi dan inovasi terhadap produk yang dihasilkan
3) Disiplin waktu target dari penyelesai produk
4) Menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan layak jual
5) Hasil nyata pembelajaran yang dapat digunakan sesuai kompetensi dalam
kehidupan sehari hari
6) Siswa akan dengan mudah menkomunikasikan kesulitan yang dialaminya dengan
teman dikelompoknya
1.4 Sasaran
1) Guru mata pelajaran PKK dan produktif kompetensi keahlian
2) Kompetensi Dasar yang mempunyai gaya pembelajaran berbasis produk
BAB II
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE TAI (Team Assisted
Individualization)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah: SMKN 2 BOYOLANGU


Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas/Semester XI / I
Alokasi Waktu 10 JP
KD 3 KD 4
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2
produk barang/jasa. Merencanakan
produk usaha.
Indikator Indikator
3.2.1 Menjelaskan pengertian 4.2.1
wirausaha. Mengidentifikasi
Tujuan Pembelajaran peluang usaha
3.2.2 Menganalisis profil usaha.
dari suatu
3.2.3 Menganalisis bentuk
produk usaha.
pemilikan usaha. 4.2.2
3.2.4 Menganalisis peluang usaha Merencanakan
produk/jasa bidang busana. produk usaha
barang/jasa.

Materi Pembelajaran Peluang usaha produk barang dan jasa.

Pendekatan : Langkah Pembelajaran:


Saintific 1. Guru meminta siswa mengamati materi peluang
Model Pembelajaran : usaha produk barang/jasa.
pembelajaran kooperatif dengan 2. Siswa mengamati materi terkait faktor-faktor
metode TAI (Team Assisted keberhasilan dan kegagalan peluang usaha di
Individualization) tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Metode : 3. Siswa mengamati materi mengenai analisis
Diskusi, tanya jawab, menyusun SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan
jadwal, dan pelaksanaan proyek. Threat).
Deskripsi : 4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
Siswa dapat menjelaskan pengertian, Tanya-jawab berkaitan dengan materi.
sumber-sumber, faktor keberhasilan, 5. Guru memberikan penjelasan mengenai projek
dan kegagalan peluang usaha di survei bidang usaha dengan analisis SWOT dari
lingkungan sekitar, guna menciptakan lingkungan sekitar dan ide siswa.
ide produk barang/jasa yang kreatif 6. Guru memberikan penjadwalakan kegiatan
dan inovatif. pembuatan produk Batik, dan target yang harus
dicapai
7. Siswa menyimpulkan berbagai sumber belajar
terkait materi.
8. Siswa mengkomunikasikan dan melaporkan hasil
survei mengenai bidang usaha dengan analisis
SWOT dari lingkungan sekitar dan ide siswa.
9. Siswa mengkomunikasikan hasil jadi tugas.
Media, Alat dan Sumber Belajar: 10. Guru memberikan masukan terhadap tugas serta
1. Media : Power Point, Video, membantu menyimpulkan materi
Handout 11. Guru memberikan penilaian terhadap hasil tugas.
2. Alat : laptop, smart phone, speaker 12. Siswa dan guru bersama melakukan refleksi
aktif, kertas, alat tulis. pelaksanaan proyek tugas.
3. Sumber :
 Prasasti, Anita. 2020. Produk
Kreatif dan Kewirausahaan
Bisnis dan Manajemen (C3)
Kelas XI. Malang: PT.
Quantum Buku Sejahtera.
 https://www.youtube.com/
watch? v=WxeRn-oaqYA
 https://www.ainamulyana.com/
2017/09/model-pembelajaran-
kooperatif-tipe-team.html
 https://jurnal.fkip.uns.ac.id/
index.php/pgsdkebumen/
article/ viewFile/2106/6176

Asesmen/Penilaian Hasil Belajar


Instrumen
Aspek Teknik Penilaian
Penilaian
Sikap Observasi Daftar Hadir
Pengetahuan Tes Tertulis Pilihan ganda,
Essay/Pedoman
Penilaian, Kunci
jawaban
Ketrampilan Kinerja/Unjuk Kerja Rubrik Penilaian
project
Mengetahui, Tulungagung, 15 September 2021
Kepala SMK Negeri 2 Boyolangu Guru Mata Pelajaran

M. Zamroji M.Pd.
SRI EKOWATI S.Pd.
NIP.19691215 199512 1 001 NIP. -

Lampiran-lampiran:
1. Bahan Ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Media Pembelajaran
4. Instrumen Penilaian/Evaluasi
Lampiran;
1. EVALUASI SIKAP ( AFFECTIVE ) :

No. Kriteria yang di nilai Skor

1 Kejujuran siswa

2 Komunikasi

3 Kreatif

4 Tanggungjawab

Keterangan skor :

4 = Baik sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Rubric Penilaian

Aspek Keterangan Skor


Penilaian
4 3 2 1

Kejujuran Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


selalu sudah kadang-kadang tidak
mengerjakan mengerjakan mengerjakan mengerjakan
pekerjaannya pekerjaannya pekerjaannya pekerjaannya
dengan dengan dengan dengan
mandiri tanpa mandiri tanpa mandiri tanpa mandiri tetapi
menyontek menyontek menyontek menyontek
punya punya punya punya
temannya temannya temannya temannya

Komunikasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


selalu aktif sudah aktif kadang-kadang tidak aktif
dalam dalam aktif dalam dalam
bekerjasama bekerjasama bekerjasama bekerjasama
dengan dengan dengan dengan
kelompoknya kelompoknya kelompoknya kelompoknya

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


selalu sudah kadang-kadang tidak pernah
memberikan memberikan memberikan memberikan
ide-ide yang ide-ide yang ide-ide yang ide-ide yang
bagus dalam bagus dalam bagus dalam bagus dalam
suatu suatu suatu suatu
penyelesaian penyelesaian penyelesaian penyelesaian
project project project project

Tanggungjawa Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


b selalu sudah kadang-kadang tidak pernah
tanggungjawab tanggungjawab tanggungjawab tanggungjawab
didalam didalam didalam didalam
mengerjakan mengerjakan mengerjakan mengerjakan
project project project project

Penilaian Affective ( NA ) :

Jumlah skor X Bobot


NA = ------------------------------------------------ X 100
Skor max X Jumlah criteria

Jumlah skor X Bobot 30%


NA = ------------------------------------------------ X 100
4X4

Jumlah skor X 30%


NA = ------------------------------------------------ X 100

16

NA = …………………..
Kelas : XI Perhotelan

Nilai Affektive
Nama
Kejujuran Tanggung
No Peserta Komunikasi Kreatif NA Ket.
siswa Jawab
Didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1                                      

2                                      

3                                      

4                                      

5                                      

2. EVALUASI PSIKOMOTORIK

No. Kriteria yang di nilai Skor

1 Proses Pemasangan Komponen

2 Proses Pengukuran dan Pembandingan

3 Proses Pemasangan/Perakitan

4 Kesimpulan Akhir

Keterangan skor :

4 = Baik sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang
Rubric Penilaian

Aspek Keterangan Skor


Penilaian
4 3 2 1

Proses Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Pemeriksaan kompeten melakukan kompeten kompeten kompeten melakukan
Pemeriksaan melakukan melakukan Pemeriksaan
Komponen Pemeriksaan Pemeriksaan
Komponen Komponen
Komponen Komponen

Proses Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Perakitan kompeten melakukan kompeten kompeten kompeten melakukan
Komponen Perakitan Komponen melakukan melakukan Perakitan Komponen
Perakitan Perakitan
Komponen Komponen

Proses Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Ujicoba kompeten melakukan kompeten kompeten kompeten melakukan
Ujicoba melakukan melakukan Ujicoba Ujicoba
Ujicoba

Kesimpulan Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Akhir kompoten kompoten kompoten kompoten
menyimpulkan hasil menyimpulkan menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pembuatan alat hasil pembuatan pembuatan alat pembuatan alat
pengaman alat pengaman pengaman pengaman

Penilaian Psikomotorik ( NP ) :

Jumlah skor X Bobot


NP = -------------------------------------- X 100
Skor max X Jumlah criteria

Jumlah skor X Bobot 70%


NP = -------------------------------------- X 100
4X4

Jumlah skor X 70%


NP = -------------------------------------- X 100
16

NP = …………………..
Kelas : XI Tata Kecantikan Kulit dan Rambut

Nilai Psikomotorik

Nama Proses Proses


Proses Uji Kesimpulan
No Peserta pemeriksaan Perakitan NP Ket.
Coba Hasil
Didik komponen Komponen

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1                                      

2                                      

3                                      

4                                      

5                                      

NILAI AKHIR KOMPETENSI DASAR ( NKD ) :

NKD = NA +NP

NKD
No Nama Peserta Didik NA NP KET.
(NA+NP)

1          

2          

3          

4          

5          
JOB SHEET

Nomor Peserta :

Nama Peserta :
Nama Sekolah :
Jenis Kendaraan :

I. PETUNJUK UMUM

1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik, yang terdiri dari 2 halaman.
2. Bacalah soal ujian praktik dengan teliti sebelum bekerja.
3. Tanyakan kepada penguji apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Bawa bahan maupun komponen praktik yang diperlukan (sebagaimana yang
ditugaskan sebelumnya)

II. KESELAMATAN KERJA

1. Gunakan pakaian dan alat keselamatan kerja.


2. Siapkan dan gunakan peralatan kerja yang diperlukan sesuai SOP.
3. Lakukan pekerjaan dengan teliti dan aman mengikuti SOP yang ada.
4. Hati-hati bekerja dengan peralatan maupun bahan berbahaya (cairan, gas, listrik dan
panas).
SOAL
1. Siapkan alat/bahan untuk penyelesaian proyek
2. Lakukan identifikasi komponen
3. Lakukan perakitan komponen
4. Lakukan finishing produk

Gb. 2.1. Contoh Produk


Sajikan hasil pengamatan finishing ke dalam Tabel dibawah ini

No Komponen Hasil Pengamatan Keterangan


.
1
2
3
4
5

Hasil pengamatan produk :

...........................................................................................

........................................................................................... .....................................................
......................................

RUBRIK PENILAIAN
Instrumen Penilaian Proses Proyek
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk : Penilaian Subjektif
c. Instrumen : Terlampir

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


ASPEK PENILAIAN
NAMA KERJA
NO INTERAKSI AKTIF MENGHARGAI SKOR NILAI
SISWA SAMA
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1                                      
2                                      
3                                      
4                                      
5                                      
Rubrik Penilaian
Dalam Proses Pembelajaran

NO ASPEK KRITERIA SKOR


Sangat Baik 4
Baik 3
1 Interaksi siswa dalam pembelajaran
Cukup Baik 2
Kurang Baik 1
Sangat Baik 4
Baik 3
2 Keaktifan siswa dalam diskusi
Cukup Baik 2
Kurang Baik 1
Sangat Baik 4
Baik 3
3 Kerja sama antar siswa dalam diskusi
Cukup Baik 2
Kurang Baik 1
Sangat Baik 4
Baik 3
4 Menghargai pendapat teman saat presentasi
Cukup Baik 2
Kurang Baik 1

Jumlah Skor x 100


Nilai =
16
LEMBAR PENILAIAN PROYEK

Kelompok :
Anggota : ..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
No Aspek yang dinilai Hasil Penilaian
1 PERENCANAAN 3 2 1
a. Merumuskan Judul
b. Menentukan Tujuan
c. Menentukan Sumber Informasi
2 Pelaksanaan
a. Menggunakan alat dan bahan untuk menyajikan data
lengkap dan informatif.
b. Memonitor/mengamati secara periodik data yang
diperoleh dari berbagai sumber informasi
c. Melakukan pengecekan dengan pengamatan terhadap
berbagai sumber informasi
d. Menyajikan hasil pengumpulan data dalam bentuk
tabel dan gambar yang komunikatif
e. Mencatat data-data yang relevan
3 LAPORAN PROYEK
a. Kelengkapan sistematika
b. Tingkat keberhasilan proyek
c. Kelengkapan data

Skor maksimum = 33
Ketentuan :

Skore perolehan
Nilai = =
Skore maksimum
Perolehan nilai kemudian dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

Mengetahui, Tulungagung, 15 September 2021


Kepala SMK Negeri 2 Boyolangu Guru Mata Pelajaran

M. Zamroji M.Pd.
SRI EKOWATI, S.Pd.
NIP.19691215 199512 1 001 NIP. -
2.1 Kegiatan Pembelajaran Kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization)

Gambar 2.2 Guru memberi observasi dan arientasi


Gambar 2.3 Guru memberi apersepsi siswa berpikir kritis
Gambar 2.4 Guru memberi motovasi dan menggabungkan pengalaman belajar siswa
Gambar 2.5 Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas/proyek
Gambar 2.6 Hasil produk pembelajaran kooperatif dengan metode TAI
( Team Assisted Indivudualization)
Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut Studi PKK
BAB III
HASIL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI DAN SISTEM
PENJUALAN COSTUM MADE

3.1. Nilai Kompetensi Siswa

Tabel harga dasar, harga jual dan profit sebelum dan sesudah penggunaan system penjualan
Custum Made dan dengan pembelajaran Kooperatif model TAI’

Sebelum Costum made tanpa Sesudah Costum made dengan


N pembelajaran kooperatif model TAI pemebelajaran kooperatif model TAI
Nama
o Harga Harga Jual Harga Harga Jual
Profit (Rp) Profit (Rp)
Dasar (Rp) (Rp) Dasar (Rp) (Rp)

1 WINDI EKA 175.000,0


90.000,00 105.000,00 15.000,00 90.000,00 0 85.000,00
TRIWAHYUN 150.000,0
2
I 88.000,00 100.000,00 12.000,00 88.000,00 0 62.000,00

3 TINA OLIVIA 150.000,0


95.000,00 110.000,00 15.000,00 95.000,00 0 55.000,00
THERESIA 150.000,0
4
AFILIANA 85.000,00 85.000,00 0,00 85.000,00 0 65.000,00

5 SITI AISYAH - 150.000,0


85.000,00 0,00 85.000,00 85.000,00 0 65.000,00
443.000,0 - 443.000,0 775.000,0 332.000,0
Total
0 400.000,00 43.000,00 0 0 0
Memperhatikan tabel 3.1 di atas menunjukkan hasil keuntungan atau profit yang diperoleh siswa
terdapat kenaikan yang yang signifikan yaitu sebelum menggunakan metode penjualan Custom Made
dan tanpa menggunakan Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan rata rata keuntungan /profit sebesar Rp. -43.000,00 dengan sebutan
predikat RUGI, sedangkan dengan menggunakan metode Costum made dan dengan Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) rata-rata keuntungan/profit
sebesar Rp. 332.000,00 dengan sebutan predikat SANGAT UNTUNG.
HARGA DASAR, HARGA JUAL DAN PROFIT SEBELUM DAN
SESUDAH COSTUM MADE DAN DENGAN MODEL PEMBELA-
JARAN TAI
200,000.00

150,000.00

100,000.00

50,000.00

0.00
Harga Dasar Harga Jual (Rp) Profit (Rp) Harga Dasar Harga Jual (Rp) Profit (Rp)
(Rp) (Rp)
-50,000.00 Sebelum Costum made tanpa pembelajaran Sesudah Costum made dengan pemebelajaran
kooperatif model TAI kooperatif model TAI
-100,000.00

WINDI EKA TRIWAHYUNI TINA OLIVIA THERESIA AFILIANA SITI AISYAH

Gb. 3.1 Grafik profir sebelum dan sesudah menggunakan metode penjualan Custom Made
dan tanpa menggunakan Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization)

Memperhatikan grafik 3.1 menunjukkan ada kenaikan yang signikan nilai kompetensi siswa
yaitu
1. WINDI EKA sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 15.000,00 dengan sebutan predikat untung, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 85.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
2. TRIWAHYUNI sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 12.000,00 dengan sebutan predikat untung, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 62.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
3. TINA OLIVIA sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 15.000,00 dengan sebutan predikat untung, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 55.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
4. THERESIA AFILIANA sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 0,00 dengan sebutan predikat Impas, menggunakan Costum made dan dengan
Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization)
dengan profit sebesar Rp. 65.000,00 dengan sebutan predikat sangat untung.
5. SITI AISYAH sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. -85.000,00 dengan sebutan predikat Rugi, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 65.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
Dari hasil data tersebut yang terjadi kenaikan profit/keuntungan yang signifikan dengan
menggunakan metode Costum made dan dengan menggunakan Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dan yang mendapat profit
tertinggi adalah WINDI EKA dengan keuntungan/profit sebesar Rp. 85.000,00.

3.2. Data sampel nilai yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah menggunakan Costum
made dan dengan model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization)

Tabel 3.1 Daftar nilai kompetensi siswa (sample)

NILAI
NO NIS NAMA Sebelum Model TAI KETERANGAN
Model TAI
1 7910/512 WINDI EKA 77 99
2 7917/519 TRIWAHYUNI 76 98
3 7920/522 TINA OLIVIA 78 89
4 7928/530 THERESIA AFILIANA 76 97
5 7935/542 SITI AISYAH 74 98
Rata rata 76,2 94,4
Predikat Baik Sangat baik

Memperhatikan tabel 3.1 di atas menunjukkan hasil nilai kompetensi siswa ada kenaikan yang
signifikan yaitu sebelum Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan rata rata nilai sebesar 76,2 dengan sebutan predikat BAIK, sedangkan
dengan Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) rata-rata
nilai 94,4 dengan sebutan predikat SANGAT BAIK. Sehinga dapat tercapainya nilai ketuntasan
minimal dari kompetensi sebesar >94.00.

HASIL PENINGKATAN NILAI KOMPETENSI


SISWA
SEBELUM DAN SESUDANH PEMEBELAJARAN
KOOPERATIF METODE TAI
99 98 97 98
100 89
90 77 76 78 76 74
80
70
60
50
40
30
20
10
0
WINDI EKA TRIWAHYUNI TINA OLIVIA THERESIA AFILIANA SITI AISYAH

Sebelum Sesudah Series3

Gambar 3.1 Grafik hasil peningkatan nilai kompetensi siswa


Memperhatikan grafik 3.1 menunjukkan ada kenaikan yang signikan nilai kompetensi siswa
yaitu
1. WINDI EKA sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization) nilai 77 dengan sebutan predikat baik, Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 90 dengan
sebutan predikat sangat baik
2. TRIWAHYUNI sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization)nilai 76 dengan sebutan baik, Model Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 98 dengan sebutan
predikat sangat baik
3. TINA OLIVIA sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization) PjBl nilai 78 dengan sebutan predikat baik, Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) PjBL nilai 89
dengan sebutan predikat sangat baik
4. THERESIA AFILIANA sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI
(Team Assisted Individualization) PjBl nilai 76 dengan sebutan predikat baik, Model
Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 97
dengan sebutan predikat sangat baik
5. SITI AISYAH sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization) nilai 74 dengan sebutan predikat baik, Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 98 dengan
sebutan predikat sangat baik
Dari hasil data tersebut yang terjadi kenaikan yang signifikan dengan Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan nilai mendekatu 100
dengan sebutan predikat sangat baik

2.1 Student Wellbeing

Tabel 3.2 Hasil student wellbeing

NILAI
NO NIS NAMA Sebelum Model TAI KETERANGAN
Model TAI
1 7910/512 WINDI EKA 74 100
2 7917/519 EVY NUR LAYLY 73 100
3 7920/522 TINA OLIVIA 75 100
4 7928/530 THERESIA AFILIANA 73 100
5 7935/542 SITI AISYAH 75 100
Rata rata 74 100
Predikat Baik Sangat puas

Memperhatikan tabel 3.2 di atas menunjukkan hasil student wellbeing siswa ada kenaikan yang
signifikan yaitu sebelum model pembelajaran dengan berbasis projek rata rata nilai sebesar 75.5
dengan sebutan predikat BAIK, sedangkan dengan model pembelajaran berbasis projek rata-rata
nilai 100 dengan sebutan predikat SANGAT BAIK sehinga dapat tercapainya kepuasan siswa
dalam pembelajaran dari kompetensi sebesar >95.00

HASIL STUDENT WELLBEING SISWA


Sebelum MENGGUNAKAN Model TAI dan SEUDAH Model
TAI
Sebelum Sesudah
100 100 100 100 100 100

74 73 75 73 75 74

Sesudah
Sebelum
WINDI EKA EVY NUR TINA THERESIA SITI AISYAH
LAYLY OLIVIA AFILIANA

Gambar 3.2 Grafik hasil student wellbeing

Memperhatikan grafik 3.2 menunjukkan student wellbeing siswa yaitu


1. WINDI EKA sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization) nilai 77 dengan sebutan predikat puas, Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 90 dengan
sebutan predikat sangat puas
2. TRIWAHYUNI sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization)nilai 76 dengan sebutan puas, Model Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 98 dengan sebutan
predikat sangat puas.
3. TINA OLIVIA sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization) PjBl nilai 78 dengan sebutan predikat puas, Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) PjBL nilai 89
dengan sebutan predikat sangat puas
4. THERESIA AFILIANA sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI
(Team Assisted Individualization) PjBl nilai 76 dengan sebutan predikat baik, Model
Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 97
dengan sebutan predikat sangat baik
5. SITI AISYAH sebelum model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization) nilai 74 dengan sebutan predikat puas, Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) nilai 98 dengan
sebutan predikat sangat puas
Dari hasil data tersebut yang terjadi kenaikan yang signifikan dengan Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan nilai mendekati
100 dengan sebutan predikat sangat baik
Dari hasil tersebut student weilbeing signifikan dengan model pembelajaran berbasis projek
adalah Dimas Putra Pradana model PjBl nilai 73 dengan sebutan puas, Model PjBL nilai 100
predikat sangat puas
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adanya peningkatan nilai keuntugan atau profit yang didapatkan siswa dari hasil penjualan
produk karyanya dari sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan menggunakan
Costum made dan dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) ini menunjukkan bahwa kedua teknik tersebut sangat berguna baik bagi siswa
atau bagi guru, dan perlu pengaplikasian kedua teknik/metode ini pada bidang yang lebih luas.
Adanya peningkatan nilai kompetensi siswa dari pembelajaran sebelum menggunakan Costum
made dan dengan model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dan dengan menggunakan Costum made dan dengan Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) pada mata prlajaran
PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausahaan) pada jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut di
SMKN 2 Boyolangu menjadi kebutuhan utama dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan serta menghasilkan
produk sesuai kompetensi keahlian yang layak jual. Peningkatan besarnya keuntung/profit dan
nilai kompetensi siswa menjadi acuan keberhasilan dari proses pembelajaran yang menggunakan
Costum made dan dengan model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization)

4.2 Saran
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) harus dilakukan
secara kontiyu dan terprogram secara keberlanjutan dengan produk produk yang mampu
bersaing dan bermutu sekaligus memiliki nilai jual serta layak jual. Komitmen sangat diperlukan
agar proses pembelajaran bisa mewujudkan lulusan sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha Dunia
Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA)

Anda mungkin juga menyukai