Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN MEDIK IV

[TR2] Resusitasi Anak


Catatan Bintang Temenggung (BOLEH DIPAKE JANGAN DIJUAL)
Kuliah dengan dr. Neurinda Permata, Sp.A(K)
Praktik dengan dr. Ira Dharmawati, Sp.A(K)
Video Praktik oleh Divisi Emergency dan Rawat Intensif Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya

No Aspek Penilaian Resusitasi Anak Checklist

1 Pembukaan
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tindakan dan tujuan tindakan secara singkat
- Meminta informed consent kepada orang tua/wali pasien

2 Memastikan lingkungan pasien kondusif, seperti tidak adanya kerumunan


[SAFE approach bagian (F)]2

3 Memeriksa kesadaran pasien (metode AVPU)1


a. Memberikan rangsangan verbal (dapat disertai dengan tepukan
ringan) → “Apakah bisa mendengar suara saya?”
b. Apabila tidak ada response to verbal, berikan rangsangan pain
dengan memberikan rangsangan nyeri tekan pada daerah supraorbital
atau sternum
c. Apabila tidak ada respon, langsung mengatakan bahwa pasien
unresponsive

4 Melakukan shout for help (atau call for help)2 dengan berteriak ataupun
menelepon dan mengabarkan kondisi pasien

Contoh:
“Tolong, ditemukan anak yang tidak sadarkan diri di AMEC 205”
“Code blue. Ada anak di Poli Anak Lantai 2 yang tidak sadarkan diri. Kulit
berwarna biru.”

5 Melakukan primary survey3 secara (sangat) cepat


- Airway
- Apakah ada obstruksi saluran pernapasan?
- Suspek adanya obstruksi apabila terdapat suara ngorok
ataupun terlihat adanya cairan pada mulut pasien
- Tatalaksana
- Lakukan teknik head tilt-chin lift apabila terdapat
obstruksi
- Apabila terdapat cairan, lakukan suction cairan agar
cairan tidak menyumbat saluran pernapasan
- Breathing
- Lakukan look, listen and feel untuk mengevaluasi breathing
pasien
- Look: memperhatikan gerak dada pasien (retraksi,
penggunaan otot napas tambahan, dan lain-lain)
- Listen: mendekatkan telinga kita ke hidung dan mulut
untuk mendengarkan suara napas
- Feel: merasakan hembusan udara yang keluar dari
sistem pernafasan
- Telinga di atas hidung, pipi di atas mulut, dan mata melihat
ke arah dada pasien
- Circulation
- Memperhatikan apakah terdapat kulit pucat (anemia), mottled
atau sianosis

6 Berikan 5 rescue breathing yang efektif apabila pasien tidak bernapas4, 5


- Pada metode mouth-to-mouth (tanpa alat), berikan napas buatan
dengan menutupi hidung pasien sambil menghembus ke mulut pasien
- Gunakan EC clamp untuk memberikan 5 napas bantuan
- Pasang face mask menutupi mulut dan hidung serta tidak di
atas mata/menutupi mata

7 Evaluasi setelah 5 rescue breathing dengan memeriksa nadi karotis (> 1


tahun) atau femoralis selama 10 detik
a. Hitung nadi selama 10 detik, kemudian mengalikan jumlah dengan 6
(contoh: nadi 1 x/detik dikali 6 menjadi 6 x/menit)
b. Apabila nadi tidak teraba atau nadi di bawah 60 x/menit, lakukanlah
resusitasi jantung paru (RJP)

8 Posisikan diri di sebelah kanan pasien dan melakukan RJP. Selama 2 menit,
lakukanlah 5 siklus pijat jantung dan napas bantuan. Setiap siklus terdiri
dari:
a. Siklus 1
i. Pijat jantung6 sebanyak 30 kali (5x6 hitungan)
1. “Satu, dua, tiga, empat, lima, satu”
2. “Satu, dua, tiga, empat, lima, dua”
3. “Satu, dua, tiga, empat, lima, tiga”
4. “Satu, dua, tiga, empat, lima, empat”
5. “Satu, dua, tiga, empat, lima, lima”
ii. Memberikan 2 napas bantuan dengan EC clamp (atau
mouth-to-mouth apabila tidak ada alat) – pada setiap napas,
perhatikan gerakan dada pasien (seharusnya ada chest rising)
1. “Satu, lepas, lepas”
2. “Dua, lepas, lepas”
b. Siklus 2
c. Dan seterusnya

Apabila terdapat 2 orang, rescuer kedua dapat memegang kepala pasien agar
tetap dalam posisi head tilt-chin lift

9 Setelah melakukan 5 siklus, lakukanlah evaluasi sekali lagi7


a. Kesadaran, melalui AVPU1
b. Pernapasan, dengan look, listen dan feel secara singkat
c. Meraba nadi karotis

10 Tatalaksana selanjutnya
- RJP dapat dihentikan apabila:
- Pasien sudah sadar (alert)
- Petugas kesehatan lainnya sudah datang dan dapat mengambil
alih
- Rescuer sudah lelah
- Apabila kondisi pasien tidak kunjung membaik setelah RJP,
pertimbangkan pemberian obat (adrenalin) atau lanjutkan dengan
advanced life support (ALS)
Catatan Penting
1. Menilai level of consciousness menggunakan metode AVPU
a. Awake apabila pasien sadar tanpa diberikan rangsangan
b. Verbal (responds to verbal stimulus) apabila pasien memberikan respon saat
dipanggil dan ditepuk-tepuk secara gentle
c. Pain (responds to pain stimulus) apabila pasien memberikan respon apabila
diberikan rangsangan nyeri
d. Unresponsive apabila pasien tidak memberikan respon terhadap rangsangan
apapun
2. SAFE approach
a. (S) shout for help
b. (A) approach with care
c. (F) free from danger
d. (E) evaluate ABC
3. Primary Survey
a. Airway atau appearance
b. Breathing
c. Circulation
4. Indikasi resusitasi anak (1 - 18 tahun)
a. Pasien tidak bernapas (apnea)
b. Nadi tidak teraba atau memiliki heart rate > 60 x/menit
c. Pasien tidak sadar
5. Rescue breathing dilakukan dengan alat EC clamp. Apabila tidak ada alat, lakukan
metode mouth-to-mouth.
6. Pijat jantung
a. Apabila hanya terdapat 1 rescuer, gunakan tangan dominan untuk pijat jantung
dan non-dominan untuk menekan jidat (memastikan posisi adekuat untuk airway)
b. Apabila ada 2 rescuer, penolong utama akan melakukan pijat jantung
menggunakan dua tangan.

7. Evaluasi nadi
Apabila nadi masih belum teraba, lanjutkanlah RJP
Apabila nadi > 60x/menit namun tidak ada napas spontan atau napas tidak efektif,
berikanlah bantuan napas sebanyak 12-20x/menit (setiap napas buatan 3-5 detik hingga
pasien bernapas dengan spontan)

Anda mungkin juga menyukai