Anda di halaman 1dari 35

Pengukuran Antropometri sesuai Standar

(Penimbangan berat badan, pengukuran panjang/tinggi badan,


pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas)
dan Tindak Lanjutnya

Direktorat Gizi dan KIA

Webinar Kader (Pengawasan PMT, Penimbangan Pengukuran di Posyandu)


Bagaimana melakukan Pengukuran
Antropometri sesuai Standar?

Bagaimana tindak lanjut Pengukuran


Antropometri yang telah dilakukan?

2
Bagaimana melakukan Pengukuran Antropometri sesuai
Standar?

1 Penimbangan berat badan bayi dan balita

2 Pengukuran panjang badan

3 Pengukuran tinggi badan

4 Pengukuran lingkar kepala

5 Pengukuran lingkar lengan atas


Alat antropometri yang digunakan :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
SET Nomor Hk.01.07/Menkes/1919/2022
Tentang
ANTROPOMETRI Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Hk.01.07/Menkes/1182/2022 Tentang Standar Alat Antropometri
Dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak

Pastikan :
Saat Puskesmas menerima Antropometri kit dari Dinas Kesehatan Kab/ Kota:
1. Sebelum menandatangani BAST cek kelengkapan isi dengan daftar alat yang
tersedia, jangan ragu menanyakan apabila terdapat perbedaaan.
2. Saudara mengetahui cara penyimpanan alat yang benar
3. Saudara mengetahui cara menggunakan masing-masing alat
4. Saudara mengetahun kapan alagt harus dikalibrasi

Jika Alat sudah di drop ke Posyandu:


1. Kader Posyandu melakukan hal yang yang sama seperti poin di atas
2. Sebelum menandatangani surat penerimaan barang cek kelengkapan barang
3. Selalu memastikan alat masih dapat digunakan secara baik sebelum
Posyandu diselenggarakan
4
Alat antropometri terdiri atas:
1. Alat Ukur Baby Scale dan untuk balita (kenali perbedaannya).
SET 2. Alat ukur berat badan injak digital (standing weight) hanya
ANTROPOMETRI digunakan untuk anak lebih dari 5 tahun atau berat badan
lebih dari 20 kg.
3. Alat ukur panjang badan (infantometer/ length board)
4. Alat ukur tinggi badan (stadiometer)
5. Pita LilA (untuk anak usia 6 sd 59 bulan)
6. Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
7. Tas

5
Alat antropometri yang digunakan :
Timbangan berat badan bayi (baby scale)

1
PENIMBANGAN Persiapan :
BERAT BADAN 1. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak
BAYI mudah bergerak dan ruangan cukup terang.
2. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas
timbangan.
3. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai
jangan sampai terbalik.
4. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan
angka nol. Posisi awal harus selalu berada diangka nol (jendela baca 0,00 kg)
5. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dua jenis satuan pengukuran
(pound atau kg), tekan tombol UNIT HOLD sampai display sudah
menunjukkan 0,00 (kg)
6
Langkah-Langkah :

MATERI POKOK Kesalahan yang


1. Pastikan bayi memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai
popok) dan tidak memegang sesuatu.
sering terjadi:
2. Letakkan bayi diatas mangkok timbang bayi hingga angka berat badan • Permukaan
muncul pada layar timbangan. timbangan tidak
3. Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu hingga tulisan “HOLD” pada display rata
berhenti berkedip untuk mendapatkan berat bayi. • Popok basah tidak
4. Catat berat badan bayi dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka
dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB
dilepas
pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia • Masih memakai
baju/celana tebal
(jaket, jeans, dll)
• Kaki bayi
menggantung

7
Video Standar Prosedur Penimbangan Berat Badan Bayi

https://www.youtube.com/watch?v=WESP6_Jyv2o&list=PLhmmLeiTU0Azaqp
vUL4uZezzGCx5Pa7ei&index=4&t=6s

8
Alat antropometri yang digunakan :
Timbangan berat badan balita
dapat menggunakan timbangan berat badan bayi (baby scale) yang dilepas
mangkok timbangnya

1
PENIMBANGAN
BERAT BADAN
BALITA
Persiapan :
1. Lepaskan mangkok timbang bayi pada baby scale untuk digunakan menjadi timbangan
injak.
2. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah
bergerak dan ruangan cukup terang.
3. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan.
4. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai
terbalik.
5. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol.
6. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dua jenis satuan pengukuran (pound atau kg),
9
tekan tombol UNIT HOLD sampai display sudah menunjukkan 0,00 (kg)
Langkah-Langkah :
Kesalahan yang
1. Pastikan balita memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai sering terjadi:
MATERI POKOK
popok), tidak memegang sesuatu dan tidak memakai sepatu/alas kaki. • Permukaan
2. Balita berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan
menunjukkan angka 0,00 kg, serta tetap berada di atas timbangan
timbangan tidak
sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak rata
berubah. • Popok basah tidak
3. Petugas berdiri di depan layar baca timbangan untuk membaca hasil dilepas
penimbangan. • Masih memakai
4. Catat berat badan balita dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka
dibelakang koma dan plot hasil penimbangan BB pada grafik
baju/celana tebal
pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia (jaket, jeans, dll)
• Balita membawa
mainan
• Balita
berpengagang
pada
Ibu/pengasuh

10
Video Standar Prosedur Penimbangan Berat Badan Balita

https://www.youtube.com/watch?v=S0fRpB0lvXw&list=PLhmmLeiTU0Azaqpv
UL4uZezzGCx5Pa7ei&index=15

11
Alat antropometri yang digunakan :
Alat ukur panjang badan (Infantometer/Length board)

2
PENGUKURAN Persiapan :
PANJANG 1. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
BADAN 2. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk
ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau
tertutup.
3. Pasang infantometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa foot piece (papan geser kaki) dapat
digerakkan dengan lancar.
5. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.

12
Langkah-Langkah :
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris
lainnya pada
MATERI balita yang dapat menghambat proses pengukuran.
POKOK
2. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel pada
panel bagian kepala (yang tetap).
3. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan menekan
lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur. Asisten
pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala.
4. Pengukur utama menggerakkan foot piece (papan geser kaki) ke arah telapak kaki
balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada foot piece (papan
geser kaki). Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi agar lemas,
segera tempelkan foot piece (papan geser kaki) pada telapak kaki balita.
5. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian
satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
6. Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan
sesuai umur dan jenis kelamin

Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan


secara berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm

Kesalahan yang sering terjadi: anak masih pakai topi/penutup kepala,


posisi pengukur dan asisten pengukur tidak tepat, anak menangis
sehingga susah meluruskan kaki
13
Video Standar Prosedur Pengukuran Panjang Badan

https://www.youtube.com/watch?v=nM1OD5QVj-
s&list=PLhmmLeiTU0AzaqpvUL4uZezzGCx5Pa7ei&index=14

14
Alat antropometri yang digunakan :
Alat ukur tinggi badan (Stadiometer)

3
PENGUKURAN
TINGGI Persiapan :
BADAN
1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran)
dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup.
2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
3. Pasang stadiometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa head slider (papan geser kepala) dapat digerakkan dengan
lancar.
5. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.

15
Langkah-Langkah :
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris Kesalahan yang
MATERI
lainnya padaPOKOK
balita.
sering terjadi:
2. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita
berdiri tegak membelakangi tiang ukur. • Permukaan
3. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang stadiometer tidak
ukur yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit.
4. Posisi kepala balita dipastikan berada dalam frankfort horizontal plane yaitu garis rata
imajiner yang ditarik dari liang telinga ke batas bawah orbita • Tumit atau 4
5. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur. bagian tubuh
Pastikan pandangan balita lurus ke depan.
6. Pengukur utama menarik head slider (papan geser kepala) pada stadiometer lainnya tidak
sampai menyentuh puncak kepala balita. menempel
7. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan
ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
• Balita bergerak-
8. Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan gerak
sesuai umur dan jenis kelamin. • Sudut baca
pengukur masih
Bila pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara salah
berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm

16
17
Video Standar Prosedur Pengukuran Tinggi Badan

https://www.youtube.com/watch?v=KxFs54ZzBxY&list=PLhmmLeiTU0Azaqp
vUL4uZezzGCx5Pa7ei&index=9

18
Alat antropometri yang digunakan :
Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape)

4
PENGUKURAN
LINGKAR
KEPALA Persiapan :
1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
2. Alat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih
sehingga angkanya terlihat jelas.

19
Langkah-Langkah :

MATERI POKOK
1. Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan Kesalahan yang
balita.
2. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis
sering terjadi:
mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang • Pengukur masih
menonjol, tarik agak kencang grogi dengan
3. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat. alat baru
4. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita pada grafik pertumbuhan • Kesulitan
sesuai usia dan jenis kelamin.
menemukan
bagian menonjol
kepala

20
Video Standar Prosedur Pengukuran Lingkar Kepala

https://www.youtube.com/watch?v=cE3781McuLM&list=PLhmmLeiTU0Azaqp
vUL4uZezzGCx5Pa7ei&index=12

21
Alat antropometri yang digunakan :
Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape) dan Pita LiLA

5
PENGUKURAN
LINGKAR Persiapan :
LENGAN ATAS
1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
2. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.
3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan.
4. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.

22
Langkah-Langkah :
1. Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara:
MATERI POKOK
a. Tekuk lengan balita hingga membentuk sudut 90o, telapak tangan menghadap
ke atas. Kesalahan yang
b. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan.
c. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai sering terjadi:
tengah. • Kesalahan
d. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol.
2. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan.
menentukan ujung
3. Lingkarkan pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai. bahu dan ujung
4. Pastikan pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu siku
longgar.
5. Baca dan sebutkan hasil pengukuran hingga angka 0,1 terdekat.
6. Catat hasil pengukuran.

23
Video Standar Prosedur Pengukuran Lingkar Lengan Atas

https://www.youtube.com/watch?v=PfGWmcoiHQU&list=PLhmmLeiTU0Azaq
pvUL4uZezzGCx5Pa7ei&index=10

24
Bagaimana tindak lanjut hasil Pengukuran Antropometri
yang telah dilakukan?

Isi KMS, Plotting untuk menentukan Status


1 Pertumbuhan Anak pada KMS

2 Artikan Status Pertumbuhan Anak

3 Informasikan kepada Ibu/Pengasuh

4 Berikan Ibu Pujian, edukasi dan motivasi

5 Lakukan rujukan/pelaporan kasus jika diperlukan


Isi KMS dan Ploting

Isi bulan lahir dan bulan penimbangan anak

Meletakkan titik berat badan dan membuat garis


pertumbuhan anak

Hubungkan hasil penimbangan membentuk garis


pertumbuhan

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis


pertumbuhan tidak dapat dihubungkan.

Catat kejadian penting yang dialami anak

26
Interpretasi Status Pertumbuhan
BB naik melebihi
garis oranye ,
artinya
BB turun : Pertumbuhan
Pertumbuhan tidak baik tidak baik

BB naik tapi
tidak memadai :
BB naik mengikuti garis
Pertumbuhan
pertumbuhan, artinya Tidak baik
Pertumbuhan baik

BB tetap /
mendatar :
Pertumbuhan
Tidak baik
Melakukan Penilaian Status Pertumbuhan Balita
di Posyandu

Arah garis pertumbuhan sejajar dengan


atau mengikuti kurva terdekat pada KMS.
NAIK
Arah garis pertumbuhan ke atas
menyeberang kurva di atasnya.
Status
pertumbuhan
balita Arah garis pertumbuhan ke bawah (berat
badannya lebih rendah dari bulan
Dinilai berdasarkan sebelumnya).
arah garis TIDAK NAIK
pertumbuhan
Arah garis pertumbuhan mendatar.
Tentukan Status Pertumbuhannya
Dapat terukur secara akurat dan terpantau baik
jika rutin dilakukan Setiap bulan

Arah garis pertumbuhan dari


bulan 5 ke bulan 6 mendatar

Arah garis pertumbuhan bulan dari


bulan 6 ke bulan 7 ke bawah (berat
badan lebih rendah dari bulan
sebelumnya)
Apa yang harus
dilakukan kader ?
Jika Balita dengan Status Pertumbuhan Naik (Baik)

• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke


posyandu dan sampaikan bahwa kenaikan berat badan balita
merupakan keberhasilan ibu mengasuh balita.
• Berikan umpan balik untuk mempertahankan kondisi balita dan
nasihat tentang pemberian makan sesuai rekomendasi menurut
usianya

• Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya


Apa yang harus
dilakukan kader ?
Jika Balita dengan Status Jika Balita dengan Status
Pertumbuhan Naik (Tidak Baik) Pertumbuhan Naik (Tidak Baik)
garis pertumbuhannya di atas tetapi trend pertumbuhannya
GARIS ORANYE naik terus menerus mendekati
a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia garis oranye
agar status pertumbuhan tidak diatas garis
oranye a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik agar
b) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan status pertumbuhan balita tidak diatas
intervensi dini dan anjuran evaluasi 2 minggu, jika garis oranye
tidak ada perbaikan segera dirujuk b) Tetap berikan pujian, umpan balik
c) Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian
tentang pemberian makan dan anjuran
makan, asupan gizi disesuaikan dengan aktivitas
anak datang kembali pada penimbangan
berikutnya
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita dengan Status Pertumbuhan Naik tetapi garis
pertumbuhannya dibawah garis merah
a) Tanyakan dan catat keadaan balita dan anak prasekolah bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya
seperti faktor lingkungan dan sosial
b) Berikan penjelasan tentang kemungkinan kenaikan berat badan balita masih
belum cukup tanpa menyalahkan ibu

c) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke


puskemas/fasilitas kesehatan

d) Pada balita dan anak prasekolah BGM, setelah dirujuk dan dikonfirmasi, tidak
perlu dirujuk kembali jika garis pertumbuhannya mengikuti garis pertumbuhan
diatasnya (N). Namun jika berat badan tidak mengalami kenaikan (T) maka
harus dirujuk
e) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran
datang kembali pada penimbangan berikutnya
Apa yang harus
dilakukan kader ?
• Tanyakan dan catat keadaan balita bila ada
keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan
makan balita dan hal lainnya seperti faktor
lingkungan dan sosial
Jika Balita dengan • Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
Status Pertumbuhan berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu

Tidak Naik (Tidak Baik) • Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan


rujukan ke puskemas/fasilitas kesehatan

• Tetap berikan pujian, umpan balik tentang


pemberian makan dan anjuran datang kembali
pada penimbangan berikutnya
KESIMPULAN
❖ Pengukuran antropometri sesuai standar merupakan bagian dari Kegiatan
Pemantauan Pertumbuhan sebagai upaya deteksi dini masalah pertumbuhan
Balita.
❖ Pemantauan pertumbuhan bukan hanya sekedar menimbang BB mengukur PB
atau TB dan mencatat tapi juga melakukan ploting KMS dan mengartikannya.
Serta sampaikan kepada ibu kapan harus ke Puskesmas dan laporkan pada
petugas Puskesmas segera jika terjadi masalah pada pertumbuhan/
Perkembangan Balita agar dapat diintervensi sedini mungkin
❖ Selalu berikan pujian bagi Ibu apapun keadaan status pertumbuhan anaknya.
Pujian Kader merupakan motivasi Ibu untuk bersama memperbaiki status
pertumbuhan Balitanya.
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai