NIM : 2240021063 KELAS :B MATA KULIAH : Epidemiologi dan Biostatiska
1. Sebuah kelompok masyarakat di suatu daerah mengalami peningkatan angka kasus
flu yang signifikan. Anda ingin melakukan penelitian epidemiologi analitik untuk mengetahui penyebab peningkatan ini. Jelaskan langkah-langkah yang akan Anda ambil dalam penelitian ini dan bagaimana Anda akan merancang studi kasus-kontrol untuk mengidentifikasi faktor risiko yang mungkin terlibat. Jawaban : Sebelum melakukan penelitian epidemiologi analitik saya merancang sebuah peningkatan kasus flu di sebuah kelompok masyarakat di suatu daerah dengan menggunakan rancangan studi kasus-kontrol. a. Langkah pertama dilakukan identifikasi variabe penelitian yang variabel terikat berupa peningkatan penyakit flu sedangankan variabel bebasnya disini adalah penyebab dari penyakit flu tersebut. b. Setalah dilakukan identifikasi variabel, kemudian dilakukan penetapan objek penelitian. Objek penelitian disini berupa populasi dan sampel yaitu kelompok masyarakat yang menderita penyakit flu. c. Langkah ketiga adalah, menentukan kelompok kasus dan kelompok kontrol. Hal ini akan melibatkan pendaftaran sejumlah orang yang menderita penyakit ini dan mengikuti kelompok tersebut sambil menentukan kesehatan yang dimilik. Kasus-kasus akan muncul ketika orang-orang mengembangkan penyakit atau kondisi yang sedang diselidiki seiring dengan kemajuan penelitian. Masyarakat yang tidak terjangkit penyakit flu ini akan membentuk kelompok kontrol. d. Ssetelah menentukan kontrol dan kasus disini dilakukan, pengukuran retrospetif yaitu dengan menggunakan cara melihat data masa lalu untuk menguji apkaah suatu hasil tertentu disini dapat dikaitkan kembali dengan faktor resiko yang dicurigai sekarang dam mencengah penyebaran penyakit flu ini. e. Langkah terakhir, dilakukan analisis dengan membandingkan porsi antara Variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel kontrol. 2. Sebuah studi epidemiologi telah dilakukan untuk mengidentifikasi apakah konsumsi minuman berkafein berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Hasil studi menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi lebih dari tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko 30% lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner daripada yang tidak mengonsumsi kopi. Jelaskan apakah hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat antara konsumsi kopi dan penyakit jantung koroner. Jawaban : Menurut saya,mengkonsumsi kopi setiap harinya yang berlenbihan sangat berpengaruh pada kesehatan terutama kesehatan jantung. Sesuai studi kasus diatas, sudah dibuktikan setiap individu mengkonsumsi leih dari tiga cangkir kopi perhari memiliki 30% lebih tingggi akan mengalami penyakit jantung koroner daripada yang tidak mengkonsumsi kopi. 3. Anda ingin mengevaluasi efektivitas vaksinasi terhadap penyakit flu pada anak-anak. Bagaimana Anda akan merancang studi kohort untuk mengukur efektivitas vaksinasi ini, dan apa parameter yang akan Anda amati untuk menentukan efektivitasnya? Jawaban : Sebelum merancang studi kohort untuk mengukur efektivitas vaksinasi ada beberapa langkah diantaranyaa : a. Langkah pertama yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasi resiko dan efek dari vaksin. b. Dilanjtukan untuk menetapkan subjek penelitian dimana dikasus ini orang yang sudah vaksinasi penyakit flu sebagai subjek c. Dilakukan pemilihan subjek yang menjadi kelompok kontrol yaitu orang tanpa vaksinasi d. Kemudian, mengobservasi perkembangan subjek yang sudah dilakukan vaksinasi flu dengan mengamati ada atau tidaknya efek yang akan timbul setelah pemberian vaksinasi. Pengamatan juga dilakukan pada kelompok yang tidak dilakukakan vaksinasi. e. Langkah terakhir yang dilakukan dengan menganalisis adanya perbedaan kelompok vaksinasi dengan kelompok yang tidak divaksinasi. Efektivitas vaksinasi akan terlihat dengan melakukan perbandingan. f. Parameter yang digunakan disini untuk menentukan efektivitas vaksinasi yaitu parameter klinis yang diukur berdasarkan persentase angka penurunuan penyakit flu pada keompok yang menerima vaksinasi dengan membandingkan dengan kelompok yang tidak di vaksinasi. 4. Sebuah penelitian kasus-kontrol telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit diabetes tipe 2. Analisis data menunjukkan bahwa orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 30 memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang memiliki BMI di bawah 25. Apa kesimpulan yang dapat Anda tarik dari temuan ini dan apakah Anda melihat adanya potensi bias dalam studi tersebut? Jawaban : Pada kasus diatas dapat disimpulkan indeks masa yang dimiliki oleh tubuh 30 memiliki resiko lebih besar 2 kali lipat menderita diabetes tipe 2 dibanding dengan orang yang memiliki indkes massa tubuh dibawah 25. jadi kita harus selalu menjaga berat badan dengan cara mengontrol pola makan kita dan mengurangi konsumsi gula agar indeks massa tubuh tetap diangka normal. Saya tidak ada melihat adanya potensi bias dalam penelitian diatas.