OLEH
- BEBBY ANGEL W.
- FELENCIA ZERIGIA
- STELLA CANTIKA
-
I. Pendahuluan
Selama masa Orde Lama di Indonesia, yang berlangsung dari
tanggal 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966, upaya untuk
membangun persatuan dan kesatuan bangsa menjadi fokus
penting bagi pemerintah. Salah satu pendekatan utama yang
ditempuh adalah melalui ideologi Nasionalisme, Agama, dan
Komunisme (NAK) yang diusung oleh Presiden Soekarno.
Konsep NAK ini bertujuan untuk mempersatukan berbagai
kelompok masyarakat yang beragam di Indonesia di bawah
semangat nasionalisme yang kuat, serta memanfaatkan nilai-
nilai agama dan ideologi komunisme sebagai sarana untuk
mencapai tujuan tersebut.
III. KESIMPULAN
Pada masa Orde Lama, pemerintah mengambil tindakan
tegas untuk mengatasi pemberontakan dan konflik yang
terjadi di berbagai daerah. Namun, situasi politik dinilai
belum stabil, bahkan keamanan negara juga cukup
terancam. Faktor pendorong persatuan dan kesatuan
bangsa adalah Proklamasi, Pancasila, UUD 1945, serta
Bhinneka Tunggal Ika.
Hal yang dapat mempengaruhi kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia, yaitu:
Pandangan asing ke dalam budaya
Pemberontakan dan konflik yang terjadi di berbagai
daerah, seperti PRRI/Permesta dan Gerakan 30 September
(G30S)
Aksi pemberontakan, seperti Republik Maluku Selatan
(RMS), PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari
NKRI
Gerakan separatis, seperti Gerakan Darul Islam/Tentara
Islam Indonesia (DI/TII) dan Pemberontakan
PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)
Pelaksanaan UUD 1945 yang belum sesuai secara murni
dan konsekuen