Anda di halaman 1dari 3

Kondisi Ekonomi Masyarakat Kota Aceh

1. Fasilitas Ekonomi

Terdapat beberapa fasilitas ekonomi yang berdiri di wilayah studi guna memenuhi dan mendorong
kebutuhan penduduk yang berada di wilayah studi maupun sekitarnya. Fasilitas ekonomi di wilayah
Gampong Kota Baru antara lain meliputi; satu unit koperasi simpan pinjam, dan satu unit rukun
kematian. Sedangkan di wilayah Gampong Jeulingke fasilitas ekonomi yang ada berupa wilayah
perdagangan seperti 4 Unit Minimarket/Swalayan dan 1 Unit Kelompok pertokoan.

2. Pekerjaan dan Mata Pencaharian Penduduk

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya penduduk di wilayah studi memiliki beragam pekerjaan dan mata
pencaharian. Berbagai jenis pekerjaan dan mata pencaharian yang ditekuni penduduk di wilayah studi
sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.17 Pekerjaan dan Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Studi, 2021

Dsn. Dsn Dsn Wilayah


Dsn.
N Pekerjaan/ Dsn. Tgk Tgk Dsn. Tgk Cot Rajawal Rawabakt Studi
Lamo
o Mata Pencaharian Dibitai Tana Plieng i i Oran
e %
h Abe g
1 PNS 35 15 15 20 44 72 201 24,8
2 TNI/Polri - - 1 - 23 9 33 4,1
3 Karyawan Swasta 12 15 5 9 24 28 93 11,5
4 Wiraswasta/Pedagang 20 14 9 10 85 133 271 33,4
5 Tani - - - - 2 1 3 0,4
6 Buruh Tani - - - - 1 - 1 0,1
7 Pertukangan - 2 1 - 12 8 23 2,8
8 Pensiunan 40 42 25 30 10 16 163 20,1
Industri Kecil/Rumah
9 1 1 1 1 - - 4 0,5
Tangga
10 Sektor Informal 2 1 2 1 - - 6 0,7
11 Jasa 5 2 1 2 - 4 14 1,7
Total 115 92 60 73 201 271 812 100
Sumber : Survei Lapangan (Novemberi, 2021) dan Monografi Gampong Kota Baru 2021 serta Monografi Gampong Jeulingke 2021

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa mayoritas penduduk di wilayah studi memiliki pekerjaan
sebagai wiraswasta/pedagang sebanyak 271 orang (33,4%) karyawan, PNS sebanyak 201 orang
(24,8%), swasta/BUMN/BUMD sebanyak 93 orang (11,5%), dan TNI/Polri sebanyak 33 orang (4,1%).
Adapun mata pencaharian lainnya yang juga banyak ditekuni oleh penduduk di wilayah studi adalah
wiraswasta/pedagang dan sektor jasa (salon, pengobatan, bimbingan belajar, pangkas rambut,
transportasi, dll), terutama oleh masyarakat di wilayah Gampong Jeulingke. Di wilayah studi juga
dijumpai penduduk yang menekuni profesi pertukangan, terutama di wilayah Dusun Rajawali dan
Dusun Rawabakti, Gampong Jeulingke sebanyak 20 orang. Keberadaan mereka dapat dilibatkan
dalam proses konstruksi pembangunan Gedung Badan pengelolaan Keuangan Aceh ini.

3. Kegiatan Usaha Ekonomi yang Berkembang di Sekitar Badan Pengelolaan Keuangan Aceh

Kegiatan Oprasional Badan Pengelolaan Keuangan Aceh sebelum akan dilakukan pembongkaran dan
pembangunan gedung baru telah mendorong tumbuhnya berbagai kegiata usaha di dalam kawasan
Gedung badan Pengelolaan Keuangan Aceh maupun di sekitarnya. Kehadiran karyawan, dan
pengunjung membutuhkan layanan makanan, minuman, fotokopi, obat-obatan, kos-kosan/kontrakan,
dan lain-lain.

Dampak bangkitan usaha ekonomi akibat oprasional Badan Pengelolaan Keuangan Aceh sebelum
akan dilakukan pembongkaran dan pembangunan gedung baru juga terjadi di sekitar
wilayah gedung BPKA, antara lain tumbuhnya usaha warung makan, toko kue, Cafe,
kontrakan/koskosan dan lain-lain. Jenis dan jumlah unit usaha di luar wilayah BPKA sebagaimana
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.18 Unit Usaha yang Berkembang di Sekitar Badan Pengelolaan Keuangan

NO KEGIATAN LAINYA SEKITAR JUMLAH


1 Kontrakan/Koskosan 3
2 Rental Mobil 1
3 Cafe 3
4 Toko Kue 1
5 Kantor perusahaan 1
6 Les Privat 1
7 Depot Air Minum 1
8 Lapangan Futsal 1
9 Bengkel Motor 1
10 Toko Perawatan 1
Jumlah Kegiatan Lainya Secara Keseluruhan 14
Sumber: Data Survei Lapangan 2021

Geliat ekonomi di sekitar Gedung Badan pengelolaan keuangan Aceh sangat menjanjikan hal tersebut
disebabkan oleh faktor keramaian dari para pengunjung yang selalu datang maupun dari para
karyawan Badan Pengelolaan Keuangan Aceh. Menilik peran sentral keramaian dari keberadaan
Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, tentunya akan menimbulkan simbiosis mutualisme yang saling
menguntungkan bagi pengunjung dan para karyawan dengan masyarakat pelaku usaha di sekitar
Badan Pengelolaan Keuangan Aceh. Usaha warung makan menjadi pilihan utama para pelaku usaha
karena makan merupakan kebutuhan mendasar setiap individu, pengunjung dan para karyawan.

Berikut beberapa cuplikan kegiatan lainya yang ada disekitar gedung Badan pengelolaan Keuangan
Aceh (BPKA)

Gambar 3.4 Kegiatan Les Privat dan UMKM Depot Air Minum

Gambar 3.5 Kegiatan UMKM Bengkel Motor dan Lapangan Futsal


Usaha bengkel menjadi bagian pengembangan ekonomi disekitar Badan Pengelolaan Keuangan Aceh
dikarenakan letak nya berada di jalan utama, sehingga menjadi lalulintas padat. Kontrakan dana tau
kos-kosan memenuhi kebutuhan para karyawan, terutama yang masih bujangan dan berasal dari luar
wilayah. Pedagang kaki lima tentunya menjajakan berbagai macam dagangan yang dibutuhkan
karyawan dan pengunjung, seperti; makanan dan minuman ringan, buah-buahan, mainan anak, dan
lain–lain.

Tumbuhnya kegiatan usaha ekonomi di sekitar Gedung Badan pengelolaan Keuangan Aceh ini pada
gilirannya membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
kegiatan usaha ini sebanyak 92 orang.

Anda mungkin juga menyukai