Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andi Nurfadilah

Kelas : UNM-G1-IPA 001


Nomor Pokok Mahasiswa : 239031485237
Kelompok :6
TUGAS TOPIK 3
PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

Tugas 3.1. Menganalisis Asesmen di Ruang Kelas.

Mata pelajaran IPA


Kelas IX
Fase D
Capaian pembelajaran Peserta didik diharapkan mampu melakukan
pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka
temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya
(force), usaha dan energi, suhu dan kalor (termasuk
isolator dan konduktor), gerak dan gaya, pesawat
sederhana, tekanan, getaran dan gelombang,
pemantulan dan pembiasan (alat- alat optik),
rangkaian listrik dan kemagnetan untuk
menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran • Mendeskripsikan pengaruh gaya atau berat
benda pada tekanan yang dihasilkan zat padat.
• Menjelaskan akibat luas permukaan bidang
terhadap besarnya tekanan yag diberikan.
• Mengaplikasikan formula tekanan.
• Menjelaskan fenomena dalam kehidupan
menggunakan konsep tekanan pada zat padat.
Materi ajar (topik) Tekanan (Tekanan zat padat)
Bentuk asesmen Asesmen awal, formatif dan sumatif.

1. Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta
didik? Jelaskan!
Jawaban:
Salah satu tahapan perkembangan peserta didik adalah kemampuan berpikir kritis dan logis yang semakin
berkembang. Salah satu asesmen yang cocok pada tahapan ini adalah pertanyaan yang memerlukan
pemikiran kritis dan pertanyaan tersebut telah dipenuhi oleh pertanyaan pemantik yang diajukan pada modul
yang kami telaah. Pertanyaan pemantik yang diberikan berbeda-beda di setiap kelompoknya kemudian
masing-masing kelompok berdiskusi bersama dalam menjawab pertanyaan pemantik tersebut dan
memaparkan jawabannya masing-masing. Pertanyaan pemantik disini merupakan tes awal (asesmen awal)
yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik secara menyeluruh pada topik
tekanan zat padat. Adapun pertanyaan pemantik yang diajukan yaitu:
1) Winda mengenakan sepatu olahraga berdiri di atas pasir kemudian winda juga mengenakan sepatu hak
tinggi di atas pasir. Bagaimana perbedaan jejak kakinya?
2) Johan menekan ibu jarinya pada bagian paku payung yang datar dan pada ujung paku payung yang
tajam. Bagaiamana yang dirasakan johan?
3) Mengapa bagian pisau yang digunakan untuk mengiris bawang pada ujung yang tajam dan bukan ujung
yang tumpul?
4) Mengapa jari dan suntikan yang ditusukkan pada lengan, rasanya tidak sama?
5) Kuda dan unta memiliki ukuran tubuh yang hampir sama besar sehingga beratnya pun hampir sama.
Namun, permukaan ujung kaki mereka yang menyentuh tanah berbeda. Jelaskan penyebabnya?
6) Mengapa ada perbedaan penggunaan batangan bowling dan paku ketika sama sama ditancapkan di
dinding menggunakan palu?
Selain itu, juga ada asesmen formatif secara mandiri yakni mengerjakan pertanyaan pada bagian “Mari Uji
Kemampuanmu” di buku cetak siswa. Sehingga dari beberapa hal tersebut, kami simpulkan bahwa asesmen
yang dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.

2. Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan perlunya mempertimbangkan
aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik? Jelaskan!
Jawaban:
Penilaian kerjasama dalam kelompok merupakan salah satu asesmen pada aspek lingkungan budaya dan
karakteristik peserta didik. Dalam sebuah kerjasama, kita hendaknya memperhatikan norma, nilai dan
praktik budaya di lingkungan belajar. Kemudian pada aspek karakteristik peserta didik yaitu pada preferensi
kerja peserta didik dalam kelompok serta bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Misalnya
bagaimana cara mereka berkomunikasi dalam menyampaikan diskusinya dan bagaimana mereka
berkontribusi dalam kelompoknya. Hal ini telah sesuai dengan modul yang kami telaah dengan adanya
penilaian keterampilan dalam melakukan suatu percobaan dan bekerja sama dalam kelompok. Adapun
rubrik penilaiannya sebagai berikut:
Level Deskripsi
Sangat mahir • Bekerja secara mandiri, menggunakan peralatan dengan teliti dan
benar.
• Memperhatikan keselamatan diri sendiri, teman dan lingkungan
dalam melakukan percobaan.
• Secara konsisten bekerja sama dengan efektif dengan anggota
kelompok, memimpin percobaan dan menghargai pendapat teman.
Mahir • Dapat menggunakan peralatan dengan benar, namun sering
membutuhkan bimbingan guru/siswa lain.
• Memperhatikam keselamatan diri sendiri dan teman sekelompok
percobaan.
• Bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
Sedang berkembang • Membutuhkan bimbingan dan pengawasan dalam menggunakan alat-
alat laboratorium/alat pengukuran.
• Memperhatikan keselamatan diri sendiri, namun tidak peduli pada
teman sekelompok atau lingkungan.
• Perlu ditingkatkan untuk dapat bekerja sama dengan teman
sekelompok.

3. Bagian mana dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik?
Jelaskan!
Jawaban:
Asesmen yang menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik pada modul yaitu dengan adanya
asesmen formatif berupa uji kemampuan mandiri yang dilakukan secara teratur untuk melacak
perkembangan peserta didik selama proses pembelajaran dan tingkat kognitifnya. Kemudian dilakukan
asesmen sumatif pada akhir periode pembelajaran berupa pilihan ganda dengan tingkat kesulitan yang
bervariasi. Dengan hal ini, telah menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik. Karena peserta
didik akan merasa lebih percaya diri saat menemui soal yang sesuai dengan kemampuan mereka dan dapat
mendorong partisipasi yang lebih aktif dalam pembelajaran tanpa memicu kecemasan yang berlebihan.

4. Bagian mana dari asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian bahwa sudah memberikan ruang bagi
peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran mereka?
Jawaban:
Asesmen yang menunjukkan kesesuaian bahwa sudah memberikan ruang bagi peserta didik untuk
memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran pada modul terlihat pada refleksi diri peserta didik
yang merupakan contoh dari assesment as learning. Hal ini karena peserta didik secara aktif terlibat dalam
menilai kemajuan mereka sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam belajar. Adapun
bentuk refleksi yang disajikan di dalam modul yaitu sebagai berikut:
“Dari pembelajaran hari ini, pelajar menuliskan pada secarik kertas kecil (ukuran 7cm x 7cm atau 1 lembar
kertas HVS dibagi 8) dengan gambar wajah senang, wajah datar atau wajah sedih menyangkut
pemahamannya terhadap topik hari ini. Kemudian dibalik kertas tersebut, pelajar menuliskan hal apa yang
ia mengerti (+) dan hal yang belum ia mengerti (-). Hasil refleksi ini dapat digunakan oleh guru untuk
klarifikasi pada awal pertemuan yang akan datang”.

5. Jika Anda menjadi guru di kelas tersebut, hal apa yang ingin Anda tingkatkan untuk lebih memaksimalkan
efektivitas asesmen dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan
karakter peserta didik, serta kemampuan peserta didik? Tuliskan pendapatmu secara lengkap!
Jawaban:
Hal yang akan ditingkatkan adalah bagaimana memperkuat asesmen di awal pembelajaran dengan
melakukan tes diagnostik kognitif dan non kognitif berupa motivasi (SMPN 3 Makassar telah melakukan
tes gaya belajar pada peserta didik setiap awal semester) sehingga yang perlu ditingkatkan adalah motivasi
awal dalam belajar. Kemudian dari hasil asesmen awal tersebut, selanjutnya dilakukan perancangan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di topik tertentu serta dilakukan variasi metode
pembelajaran di setiap pertemuan sesuai dengan submateri dan kebutuhan peserta didik misalnya
pembelajaran berbasis game. Selain itu, juga dilengkapi format penilaian individu pada penilaian kinerja
agar lebih mudah dalam melakukan penilaian formatif dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai