KABUPATEN BANTAENG)
Diajukan Oleh
NURBAETI
NIM : 9183770410050
Nama : NURBAETI
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Wakil Rektor I
Bag. Akademik dan Kemahasiswaan
HALAMAN PENGESAHAN
Judul skripsi : Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa dan Peranan Kepala
Desa (Studi Kasus di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng).
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh panitia ujian skripsi yang dibentuk
sesuai surat keputusan Rektor Institut Turatea Indonesia (INTI) Kab. Jeneponto
Hari Tanggal , ,2022 yang telah dipertahankan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sastra satu (S1) pada
Institut Turatea Indonesia (INTI) Kab. Jeneponto
PANITIA UJIAN
Penguji :
Megetahui ,
Rektor,
KATA PENGANTAR
Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
Dalam menyusun Skripsi ini tidak sedikit bantuan yang penulis peroleh,
baik secara materi maupun spiritual, demikian halnya segala bantuan yang
(INTI) Jeneponto
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf Institut Turatea Indonesia (INTI)
7. Rasa salut dan hormat yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada ibunda dan
ayahanda, serta keluarga yang telah mendoakan dengan ikhlas dan tulus kepada
Allah S.W.T., disertai dengan dorongan dan dan pengertian yang mendalam sekali
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Saya hanya mampu menyatakan
bahwa tidak ada pengorbanan yang sia-sia, setiap perjuangan yang kita lakukan
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan mohon maaf karena
penulis menyadari bahwa skripsi ini bukan terlalu sempurna, olehnya itu kepada
dapat tercipta keutuhan dalam skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat
NURBAETI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i
ABSTRAK…………………………………………………………………………. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….……… 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….. 6
D. Manfaat penelitian…………………………………………………………. 7
1. Pengertian Pengelolaan………………………………………………… 21
2. Fungsi-fungsi Pengelolaan……………………………………............... 23
E. Tinjauan Tentang Badan Usaha Milik Desa……………………………. 25
F. Kerangka Konsep…………………………………………………………… 32
A. Lokasi Penelitian…………………………………………………………… 35
D. Informasi Penelitian………………………………………………………... 37
E. Analisis Data……………………………………………………….……… 38
F. Definisi Operasional……………………………………………………….. 39
2. Demografi……………………………………………………………… 42
1. Keandaan Geografis…………………………………………………… 48
2. Demografi……………………………………………………… ……… 49
2. Keadaan Geografis……………………………………………..……… 54
55
4. Hidrologi dan Tata Air………………………………………..……… 55
5. Keadaan Penduduk……………………………………………..……… 57
6. Kondisi Perekonomian…………………………………………...……. 59
8. Tingkat Kesejahteraan…………………………………………………. 60
1. Faktor-faktor Pendukung………………………………………………. 65
2. Faktor-faktor Penghambat………………………………………………… 73
A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 83
B. Saran………………………………………………………………………… 84
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
85
DAFTAR TABLE
Kecamatan Tompobulu………………………………………………………….. 50
4.4.2 : BUMDes Penerima Bantuan Mobil Operasional Usaha dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Bantaeng……………………………………………………………. 61
Grafik 4.5 : Grafik Pertumbuhan Modal dan Hasil Usaha BUMDes Ganting Tahun
2012…………………………………………………………………….. 63
ABSTRAK
This study aims to determine the role of the village head in managing
Village Owned Enterprises (BUMDes) in Labbo Village, Tompobulu District,
Bantaeng Regency and what factors influence the management of Village
Owned Enterprises (BUMDes) in Labbo Village, Tompobulu District, Bantaeng
Regency. The results of this study can provide a specific description of the role
of village heads in the management of Village Owned Enterprises (BUMDes) in
Labbo Village, Tompobulu District, Bantaeng Regency.
The type of research used is descriptive. Data collection was carried out
using observation, interviews, literature, and documentation techniques. Data
were collected from various sources and the technique of determining the
informants was done by selecting informants who played a role and were
technically involved in the management of BUMDes. The data obtained were
analyzed qualitatively then elaborated and then made conclusions. .
Based on the results of this study, it is explained that the role of the
village head in managing Village Owned Enterprises (BUMDes), especially in
Labbo village, is the village head as a commissioner who is held ex officio (runs
two positions in one system). The factors that influence the management of
BUMDes in Labbo village are supporting factors and inhibiting factors.
Supporting factors include potential resources which include natural resources
and human resources, grants from the Regional Government, BUMDes
operational facilities. Then the inhibiting factors include inappropriate village
government policies, socio-political conditions in Labbo Village, poor
coordination between commissioners and directors.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten.
desa, otonomi adalah suatu peluang baru yang dapat membuka ruang
sumber daya yang dimiliki baik yang berupa sumber daya alam maupun
Republik Indonesia.
desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya
atau badan usaha yang dikelola secara professional, namun tetap bersandar
pada potensi asli desa. Hal ini dapat dijadikan usaha masyarakat lebih
penting bagi kemajuan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang.
2004 tengtang pemerintahan daerah terdapat pada pasal 213 desa dapat
mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi
Nomor 72 tahun 2005 tentang desa serta peraturan Menteri dalam Negri
BUMDes.
Dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010
tentang Badan Usaha Milik Desa disebutkan bahwa salah satu tujuan
diinginkan bersama.
Desa (BUMDes).
Pelaksanaan BUMDes di Kabuoaten Bantaeng telah diterapkan ke
unggulan dan tidak memilik oleh desa lain, yakni integrasi usaha
lingkungan hutan dan jasa air yang dijalankan BUMDes Ganting terdapat
Karen warga di hulu yang berdomisili dekat mata air memperoleh air
sering menjadi pemicu sengketa antar warga. Ini membuktikan salah satu
keberhasilan dalam pengelolaan BUMDes sesuai Peraturan Menteri Dalam
Karena itu penulis tertarik untuk meneliti dan membahas dengan judul :
B. Rumusan Masalah
Milik Desa Peranan Kepala Desa ( Studi Kasus di Desa Labbo Kec.
Tompobulu Kab. Bantaeng ) Dalam membahas dan menkaji lebih lanjut,
Kabupaten Bantaeng ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
berikut
Bantaeng.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustakamerupakan uraian tentang konsep dan teori yang
merujuk pada konotasi ilmu social, yang mengartkan peran peran sebagai
daftar semua peran dalam masyarakat tertentu karena ada prinsip yang
bahawa diri mereka dan orang lain menduduki posisi yang memiliki
berbbagai hak dan kewajiban, maka perilaku mereka tidak dapat dipahami
9
Ekspentasi mereka tentang bagaimana seharusnya mereka brperilaku dan
perilaku apa yang harus dilakukan orang lain dalam berhadapan dengan
mereka.
b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu dalam
c. Peranan juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting bagi
persoalan status atau kapasitas seseorang atau suatu lembaga karena setiap
status social atau jabatan yang diberikan kepada setiap orang atau kepada
peranan dalam dua bagian yakni “peranan yang melekat pada diri
seseorang dan peranan yang melekat pada posisi tepatnya dalam pergaulan
peran yaitu:
a. Peran itu bersifat impersonal: posisi peran itu sendiri akan menentukan
d. Peran itu dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa
e. Peran dan pekerjaan (jobs) itu tidaklah sama seseorang yang melakukan satu
timbul karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu kantor yang
mudah dikenal.
atau uraian tugas. Oleh karena itu, maka dalam menjalankan peranannya
dilakukan dan terdapat sesuatu yang diharapkan orang lain melalui proses
bersama.
maupun daerah.
bagi masyarakatnya.
negara dari segala kemungkinan serangan dan luar, dan menjaga agar terjadi
damai.
non pemerintahan, atau yang akan lebih baik jika dikerjakan oleh pemerintah.
sosial membantu orang miskin dan memelihara orang cacat. jompo dan anak
daya alam dan lingkungan hidup, seperti air, tanah dan hutan.
unit staf atau unit-unit lainnya yang tidak langsung memproduksi layanan bagi
yang dilayani digerakkan oleh beberapa mott (a) pelayanan bermotif bisnis. (b)
commitment (el pelayanan bermotif kewajiban sosial yang bersumber dan posis
dan citra ( bermotif tanggung jawab sebagai cause dan (g) pelayanan bermotif
pengorbanan.
pelayanan Cvil dan sisi masyarakat yang disebut pelayanan publik Pelayanan
civil dan pelayanan publik pelayan yang bersifat CVIl menurut kamus
amea service.
Ada empat unsur konsep civil service (a) badan professional (b) permanen
dibayar (dengan pajak, bukan bukan dar hasil penjualan layanan, (d) ahli
(menguasai bidangmya terlatih) Jadi konsep civil service dapat diartikan sebagai
badan atau lembaga dan dapat juga diartikan sebagai fungsi atau kegiatan.
b. Pemberdayaan (empowerment
Dalam fungsi ini pemerintah harus membenikan ruang yang cukup bagi
b. Pembangunan (development)
Fungsi ini menurit pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewah. Landasan
menurut pasal 202 pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat
desa.
9
Pembantuan yang diberikan oleh instansi vertical (garis menegak)
atau daerah otonom atasan. Desa adalah daerah otonom asli berdasarkan
kabuoataen/kota.
daya alam dan sumber daya manusia, sehinggah sangat diperlukan para
memajukan daerahnya.
desa di Indonesia Ragam bentuk ini sesuai dengan karaktenstik lokal potensi
pemintaan pasar Dengan kata lain pendinan BUMDes bukan merupakan paket
Dua fungsi yakni bersifat social dan komersial. Dengan tetap berpegang
teguh pada karakteristik desa dan nilai-nilai yang hidup dan dihormat.
kelembagaan di perdesaaan).
1. Pengertian Pengelolaan
yang terlibat.
ketiga,
manajemen sebagai suatu seni (suatu art) dan sebagai suatu ilmu.
2. Fungsi-fungsi pengelolaan
ditarik kesimpulan dari pendapat parah ahli ada empat fungsi yang sama
a. Perencanaan (planning)
kepuasan.
Diperlukan kemampuan untuk megadakan visualitas dan melihat ke depan
mendatang.
b. Pengorganisasian (organizing)
telag ditetapkan.
c. Pelaksanaan (actuating)
menyesuaikan.
kegiatan.
d. Pengawasan (controlling)
tugas yang telah ditetapkan dapat mencapai tujuan dan terhindar dari
penyimpangan-penyimpangan.
(barang dan jasa) ke pasar. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah
a. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama;
b. Modal usaha bersumber dari desa (51) dan dari masyarakat (49) melalui
(local wisdom)
d. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan oleh potensi dan hasil ibformasi
pasar;
policy)
7
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan BUMDes dapat
39 tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa pasal 1 ayat (6) yang
berikut :
warga desa;
2
d. tersedianya sumber daya desa yang belum dimantaatkan secara optmal terutama kekayaan
desa.
e. tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usana sebaga aset
penggerak
yang
dalam koperasi.
BUMDes.
non anggota (di luar desa ) dengan menempatkan harga dan pelayanann
diuraikan agar dipahami dan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh
hidup usahanya.
umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah
dan terbuka.
F. Kerangka Konsep
disebutkan bahwa desa atau yang sebut dengan nama lain, selanjutnya
Republik Indonesia.
Kepada desa selaku kepala pemerintahan di desa tentu memiliki
perundang-undangan.
self help yang dijalankan secara profesional dan mandiri Berkenaan dengan hal
itu. untuk membangun BUMDes diperlukan informasi yang akurat dan tepat
dan peluang pasar darn produk (barang dan jasa) yang dihasilkan.
potensi sumber daya yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia
dana hibah dari Pemerintah Daerah fasilitas operasional BUMDes Kemudian
yang menjadi faktor penghambat yaitu kebijakan pemerintah desa yang kurang
tepat kondisi sosial politik Desa Labbo koordinasi antar komisaris dan direksi
kurang baik Dengan berbagai dari penjelasan diatas skema penulisan dapat
KERANGKA KONSEPTUAL
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Penelitian ini berlokasi di desa labbo kecamatan tompobulu kabupaten
Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif. Tipe
deskriptif adalah :
lingkup tertentu. Studi kasuss adalah salah satu metode penelitian dalam
6
Mendalam terdapat suatu keadaan atau kejadian yang disebut
mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya.
kerja statistic untuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data sekunder.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asalnya, data
penelitian.
3
2. Data Sekunder adalah data yang telah diolah sebelumnya yang diperoleh
diperleh melalui :
a. Studi pustaka yaitu bersumber dari hasil bacaan literature atau buku-
D. Informasi Penelitian
Bantaeng.
E. Analisis Data
teknik analisa kualitatif yakni data yang diperoleh akan dianalisis dan di
diperoleh. Serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil study lapang maupun
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan semuanya dapat
lain.
F. Definisi Operasional
1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang
pengelolaan BUMDes.
BAB IV
tentang peranan kepala desa dalam pengelolaan badan usaha milik desa
sebenarnya taah tua, terletak di Wilayah Sulawesi Selatan. Wilayah ini memiliki
luas 395,83 km2. Rezim Bantaeng secara geologis terletak 120 km sebelah
selatan Makassar, ibu kota Wilayah Sulawesi Selatan dengan letak 5'21'13-
kelurahan 502 Rukun Warga (RW) dan 1 108 Rukun Tetangga (RT) Kedepalan
luas 76,99 km2 atau sekitar 19,45% dari luas wilayah. Kemudian, pada saat itu,
42
kota Aturan dengan luas wilayah 28,85 km2 atau sekitar 5%. Keadaan pokok
Rezim Bantaeng mempunyai sifat tiga lapis, yaitu lereng gunung, lembah datar,
Jumlah penduduk yang kecil. Lebih lengkapnya dijabarkan dalam table berikut :
Bantaeng
berbagai jenis kantor dan kerangka kerja yang lebih baik dan lengkap.
memiliki geologi yang bergelombang, kondisi lahan yang ada saat ini
yang luas (kecamatan terluas ke-2 dengan luas lahan 67 ,29 km2).
permasalahan penting yang ada di Rezim Bantaeng, maka visi yang ingin
moneter, dan ini menyiratkan bahwa Rezim Bantaeng adalah pusat pandangan
benih unggul, dan sebagai pusat pelayanan kesehatan, serta berbagai fokus
kehebatan.
dengan :
Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya terkait pemanfaatan dan
wirausaha benih
c. Sebagai penjabaran dan Visi tersebut diatas, maka selama priode 2018-2022
serta
terpadu
4
6
4
7
4
8
1. Keadaan Geografis
Luas wilayah Lokal Tompobulu tercatat 76,99 km2 atau 19,45% dari
beragama Islam dengan tujuan cinta berupa 62 masjid dan 26 ruang surga
permohonan..
2. Demografi
sekitar 23.471 jiwa yang terdiri dari 11.081 jiwa laki-laki dan 12.390 jiwa
dengan jumlah penduduk laki-laki, hal ini dapat tercermin dari angka
perbandingan antar jenis kelamin atau yang biasa disebut dengan proporsi jenis
kelamin. Sementara itu, proporsi jenis kelamin yang paling tinggi terdapat di
Kota Campaga, sedangkan proporsi jenis kelamin yang paling sedikit terdapat di
dan kemajuan dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan.
Oleh karena itu, untuk menjelaskan suatu teknik pengakuan terhadap kemajuan,
maka arah kemajuan harus dimaknai sebagai Impian dan Misi sebagai tujuan
dan keinginan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, sehingga roda
memikirkan seluruh potensi yang ada, baik SDM maupun aset tetap yang
Tompobulu yang beriklim Mandin, Serius dan Cerdas melalui kualitas bantuan
dan penegasan tentang bagaimana visi yang telah ditetapkan harus dicapai.
pembangunan.
saing.
Secara umum, Kota Labbo berasal dari kata Labboro yang berarti longsoran
salju yang pada saat itu penting bagi kota Ganting. Nama ini diberikan oleh
Mulai sekitar tahun 1961, masyarakat yang tinggal di luar kota Ganting
telah bergabung di kota Labbo, yang dimulai oleh karaeng Naikang yang saat
itu berada di kota Ganting. Pada tahun 1963 dibentuk Kota Labbo yang
dipisahkan menjadi dua desa, yaitu Pttaneteang. Kepala kota utama adalah Pak
pada tahun 1977-1981, Pak Padu digantikan oleh Pak Budu Dg Ngunjung dan
setempat agar benar-benar fokus pada kerapian ekologi dan persiapan pribadi.
yang sekitar saat itu masih belum terkoordinasi dan baru berkendara selama 4
tahun.
Pada tahun 1881-1983, Kepala Kota dijabat oleh Pak Haris. Pada tahun
1983-1986 dijabat oleh Pak Kadir. Pada tahun 1986-2002 dijabat oleh Sahib
Sehu yang menjabat selama dua periode. Inisiatif yang dilakukan saat itu adalah
Taccepe (Dusun Bawa yang sedang selesai dibangun). secara mandiri dan
selanjutnya wilayah tersebut dipartisi menjadi tiga vila, yaitu Dusun Ganting
Panjang. Bawa dan saat meraih Juara I lomba P2WKSS tingkat umum.
Selain itu pada tahun 2002-2013 dijabat oleh Bapak Subhan S Ag untuk
dua periode kekuasaan melalui pemilu saja. Selama ini pembenahan kota
terkesan cepat dan pada tahun 2003 wilayah tersebut kembali dipecah menjadi
empat vila, khususnya Dusun Pattiro Ganting Panjang Bawa dan pada tahun
2005 berhasil meraih juara utama dalam Lomba P2WKSS. Pada tahun 2007 ia
diberkahi kembali untuk mengikuti kompetisi tingkat kota rata-rata dan meraih
juara kedua dan pada tahun 2009 wilayahnya diperluas lagi menjadi enam desa,
yaitu Pattin, Labbe Ganting, Panjang Selatan, Panjang Utara, Bawa dan Masuk
sebagai kota luar biasa pada tahun 2010. Mulai tahun 2015 sampai saat ini
kepala kota dijabat oleh Bapak Sirajuddin, S.Ag, dimana beliau baru menjabat
4. Keadaan Geografis
wilayah Desa Labbo dari Ibu kota Kabupaten Bantaeng 23 km, Adapu
untuk menuju Kantor Desa dapar dijangkau dengan kendaraan umum atau
jalan kaki karena berada di jalan poros des, Desa Labbo memiliki luas
wilayah 9.8 km dan secara administrative terbagi atas enam dusun yaitu :
3. Topografi Desa
laut. Kondisi tanah cukup subur untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman,
baik tanaman masa kini maupun tanaman jangka panjang. Terdapat potensi
lahan yang dapat dimanfaatkan, termasuk perkebunan dan hutan. Untuk rincian
Tabel 4.3.3: Luas Wilayah dan Penggunaannya di desa Labbo Tahun 2020
Jenis wilayah Luas (Ha)
Permukiman 8.892
Hutan 342,00
Total 25.531,00
Air Pada umumnya Penduduk Kota Labbo sangat kaya akan mata air.
Mata air tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk keperluan pemanfaatan air
pipa. Pelayanan pipa air bersih di setiap villa diawasi oleh tim administrasi yang
dilakukan oleh tim administrasi. Kebutuhan air di kota Labbo harus terlihat. di
tabel terlampir:
yang dimanfaatkan oleh masyarakat kota untuk mendapatkan air bersih, dimana
di dalam kota tersebut terdapat 2 buah sarana air bersih yang banyak
memanfaatkan kedua sumber air ini secara unik berbeda dengan 6 vila.
Untuk Desa Pattiro, 4 RT sudah mendapatkan air bersih dari pipa dan
Villa Labbo 4 TR sudah mendapatkan air bersih dari pipa dan belum
mendapatkan air bersih dari saluran meskipun akses air bersih melalui
sumur/mata air langsung dan Ganting 4 RT sudah mendapatkan air bersih dari
dengan mudah.
dan belum mendapatkan air bersih langsung melalui sumur/mata air, Dusun
Panjang Selatan 2 RT sudah mendapatkan air bersih melalui pipa dan belum
mendapatkan air bersih langsung melalui sumur/ mata air. Bagi RT yang
masyarakat miskin mempunyai pilihan untuk mendapatkan air bersih melalui air
bersih yang disalurkan karena adanya kendala pada pembeli kebutuhan pokok
seperti saluran air dan selang, maka diketahui bahwa hampir semua warga
mengakses air bersih melalui pipa. Khususnya pada 18 RT yang akses air
1%.
5. Keadaan Penduduk
berikut :
penduduk 3116 jwa. Dengan perbandingan Jwa penduduk dari semua tingkatan
usia laki-laki 1532 orang dan perempuan 1548 orang. Dusun Gantng memiliki
jumlah jwa terbanyak dan Dusun bawa memliki jumlah jiwa terendah Untuk
untuk tingkatan usia, dapat diketahu bahwa usia 25 sampai dengan 40 tahun
6. Kondisi Perekonomian
tetap. rata-rata jenis pekerjaan pokok yang telah digelu menjadi pekerjaan utama
yang mendulung pen keluarga di setiap rumah tangga Rata-rata sumber mata
DUSUN
No Jenis Pattiro Gantin Labbo Panjang Panjan Bawa Jumla Persentase
pekerjaan g Selatan g Utara h
pokok
Lk/Pr Lk/Pr Lk/Pr Lk/Pr Lk/Pr Lk/Pr
1.Pns 12/8 2/4 3/7 39 3,7%
2 Honorer 11/19 5/8 12/14 82 7,85
3 Pengusah 1/- 1/- -/- 3 0,2%
a
4 Petani 122/2 161/27 109/8 896 86.2%
5 Tukang 1/- 1/- -/- 5 0,4%
6 Supir 7/- 4/- -/3 17 0,4%
Jumlah 154/29 174/39 124/29 123/29 173/34 116/15 1039 100%
Sumber Data Masyarakat Desa Labbo (Hasil Sens us Sosial) Oleh: KPM ,Tahun 2022
keterhubungan orang-orang dalam karya ini. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
jenis pekerjaan utama yang paling banyak diketahui di Kota Labbo adalah
kaya akan aset-aset biasa, namun akses dan penguasaan atas aset-aset tersebut
banyak yang hanya menjadi peternak. Kehidupan tidak dapat berjalan sesuai
dengan cara hidupnya karena akses dan kendali ada pada pengelola properti,
selain itu tidak adanya peluang usaha yang cukup untuk usia angkatan kerja
Pattiro 8 47 47 31
Labbo 10 47 54 11
Ganting 8 79 72 10
Bawa - 45 64 16
Sumber data: Masyarakat Desa LABB0 (hasil sensus sosial) Oleh:KPM, Tahun 2022
operasional usaha dimulai pada tahun 2019 tahap kedua, dan pada
berikut :
Grafik 4.5 Grafik Pertumbuhan Modal dan Hasil Usaha BUMDes Ganting Tahun
2012
Sumber: Direksi BUMDes Ganting 2022
BUMDes Ganting tidak terlalu menonjol karena layanan yang dijual tidak bisa
dinilai dengan harga tinggi, mengingat nilai ekonominya juga sesuai dengan
dengan peningkatan gaji tercatat yang juga berfluktuasi, sehingga usaha yang
Ganting tidak terlalu jelas karena jasa yang dijual tidak bisa diperkirakan secara
Ganting tidak fokus untuk mencapai pengumpulan modal dalam jumlah besar
mengatakan
Ada yang menarik dari kota Labbo, BUMDes di kota Labbo mengawasi
air bersih dari hutan kota. BUMDes yang diawasi juga mempunyai wajah yang
Labbo telah lama dikenal sebagai kota yang kaya akan barang-barang
sekitar 60% wilayah Labbo, yaitu sekitar. 9.8 km2.49 Setiap musim
1000 kg per hektarnya. Dengan hasil panen yang begitu besar, keduanya mampu
Bantaeng.
pelaksanaannya tidak lepas dari tugas pemerintah kota itu sendiri yang sangat
mendesak dalam hal penyusunan strategi. Ada beberapa faktor pendukung dan
1. Variabel pendukung
Kota Labbo, sedangkan variabel pendukung yang dipahami antara lain: aset
kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini. Tanpa udara dan air,
manusia dari pemerintah dan sebaliknya, pengelolaan aset alam yang buruk
akan berdampak buruk. Oleh karena itu, isu sentral terkait dengan dewan aset
normal adalah cara yang digunakan untuk menangani aset reguler tersebut
hutan kota yang luasnya sangat besar yakni 342 ha. Salah satu sumber daya
terbesar yang diklaim oleh kota Labo adalah hutan kota. Sumber daya spesifik
ini adalah air. yang banyak terdapat di hutan, jika dikelola dengan baik tentu
dapat memenuhi kebutuhan pokok penghuninya. Keberadaan sebagian besar
normal saat ini. Selain itu, potensi yang dimiliki juga cukup besar untuk diawasi
Substansi Bisnis Kota dengan tujuan agar pengembangan potensi aset tetap
lebih jelas karena sebagai kerangka yang lebih terkoordinasi dan menyalurkan
angsuran resmi pemerintah. Hutan kota yang diklaim oleh kota Labbo
menyimpan begitu banyak potensi untuk dilindungi dan diawasi secara wajar
sumber air bersih yang dapat diakses dari sumber dan lahan hutan kota yang jika
dikelola dengan baik, air yang sempurna ini dapat memberikan manfaat yang
luar biasa bagi masyarakat kota untuk menjalani rutinitas sehari-hari. Oleh
karena itu, daerah setempat dan pemerintah kota Labbo mengusulkan potensi air
wilayah kota Labbo. Hasil pertemuan dengan Jamil, Kepala BUMDes Ganting:
Di Kota Labbo Tantu, kami mempunyai sumber daya alam yang cukup
di beberapa daerah, namun menurut kami pemberian air bersih kepada daerah
itu dalam program BUMDes ini kami mengusulkan air bersih program
penguatan wilayah lokal kota Labbo yang berasal dari hutan. Kota, hingga saat
ini sumber air terbaik di kawasan hutan kota belum dianggap sebagai sumber air
Upaya Klaim Kota saat ini diawasi oleh kepala dan staf yang tentunya
orang sebagai pekerja dengan cara sadar orang lain, sehingga potensi fisik dan
Kota Labbo telah dimuliakan oleh Tuhan dengan berbagai kemungkinan, baik
Dari satu sudut pandang, kemampuan sumber daya manusia kota Labbo
cukup untuk mampu menangani Upaya Kepemilikan Kota ini. Rancangan badan
yang Diklaim Kota Labbo. Berikut nama-nama Ketua BUMDes Ganting beserta
yayasan pembinaannya.
1.
2.
3.
4.
Hal ini kemudian ditegaskan kembali oleh Pak Subhan, Kepala Kota
BUMDes ini merupakan alumni biasa dan efektif terkait dengan berbagai
berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang cukup lama. Sementara untuk
dorongan dari pemerintah daerah yang melihat bahwa aset-aset yang dimiliki
oleh setiap wilayah kota dapat menjadi pendorong mendasar dalam membangun
dengan memulai subsidi dari bantuan pemerintah daerah yang dipartisi secara
merata di antara semua kota yang berpotensi menjadi Badan Usaha Milik Kota.
Usaha yang Diklaim Kota ini sejak awal mendapat bantuan keuangan
penghargaan menjadi satu Proyek yang Diklaim Kota yang dapat bekerja pada
dibutuhkan bagi jaringan kota yang selama beberapa waktu tidak terpengaruh
pemerintah daerah, dalam hal ini Organisasi Penguatan Daerah dan Pemerintah
Kota, karena melalui kantor inilah dilakukan pemeriksaan dan pendataan proses
oleh para pemimpin sebagai pengelola Usaha Milik Kota. Pengurus cadangan
ujian tersendiri bagi para ketua, karena berapa besar cadangan penghargaan
tidak bergantung pada kebutuhan namun dipisahkan dengan gagasan alat angkut
yang setara di setiap kota, sehingga setiap kota mendapatkan jumlah dana
berbeda-beda.
merupakan salah satu penunjang yang mendasar agar Pengaturan atau organisasi
kota, misalnya dalam menjalankan BUMDes ini kota Labbo mendapat bantuan
BUMDes yang ada di Kota Labbo. Hal ini kemudian ditegaskan kembali oleh
bahwa:
Di kota Labbo kami mempunyai kendaraan yang berfungsi sebagai
mobil pick up yang menjadi alasan untuk mengawasi BUMDes Ganting. Meski
fokus pelayanan kita adalah air bersih, namun kendaraan fungsional ini sangat
berguna jika ada sesuatu yang terjadi sebagai cara bagi penduduk untuk
1. Faktor-faktor Penghambat
kebijakan pemerintah desa yang kurang tepat, kondisi sosial politik desa
Labbo dan koordinasi antara komisaris dan direksi yang kurang baik.
saja pelaksanaan strategi program BUMDes yang entah bagaimana berbeda, tak
lain tak lain adalah pergantian jabatan lurah lama ke lurah lain. Dengan adanya
pergantian kepala kota, maka strategi pun tiba-tiba berubah dan sehingga
inkonsistensi dalam siklus pengurus BUMDes Ganting. Pendekatan ini lahir dari
visi dan misi kepala kota Labbo yang baru saja terpilih, yang dituangkan dalam
penduduk kota Labbo yang diberikan secara gratis oleh masyarakat. otoritas.
kota.
Selain itu, pemerintah kota, dalam hal ini walikota, tidak menghiraukan aturan
dibayar oleh penghuni, padahal dalam hal ini semua tol ditanggung oleh
pemerintah kota, namun dari satu sisi, pemerintah kota rencana keuangan untuk
dewan yang secara normatif harus dilaksanakan. Namun, saat ini biaya
administrasi tersebut tidak lagi ditanggung oleh daerah setempat melainkan oleh
Misi kepala kota baru yang digambarkan sebagai pedoman kota. Hal ini
beroperasi karena biaya operasional pengurusnya sudah tidak ada lagi karena
Bupati, dari sudut pandang Pemerintah Kota atau dalam hal ini Bupati belum
2022).
kemungkinan adanya kepala kota lain dengan membuat pedoman yang selama
ini beredar sudah matang. Dampak dari pertemuan serupa, kata Usman, salah
pemerintah kota, dalam hal ini adalah kepala kota, berdampak buruk pada
kota ini harus direvisi lagi agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
dalam melaksanakan suatu strategi atau program, karena hal ini sangat efektif
dengan asumsi para entertainer atau pencipta strategi yang ada di daerah
tersebut kurang mampu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, maka saat
ini kita banyak yang terkena dampaknya. keadaan sosial dan politik saat ini.
Keunikan yang terjadi saat ini di kota Labbo mulai sekitar tahun 2013
adalah perbedaan kepala kota. Karena perbedaan lurah, maka BUMDes Gnating
dilakukan dengan bekerja sesuai bentuk, dimana kantor BUMDes yang letaknya
halnya dengan lurah pada masa lalu. Hal ini menunjukkan bahwa korespondensi
dan koordinasi antara Bupati dan BUMDes yang ada saat ini belum siap untuk
dilanjutkan ke unit khusus yang selama ini diawasi dengan baik. Setelah
perbedaan kepala kota, kehadiran BUMDes saat ini belum terasa. Air yang
dulunya dikelola dengan baik oleh BUMDes, kini berjalan dengan baik. Hal ini
terjadi karena Lurah telah mengangsur biaya penyelenggaraan air bersih yang
tertekan dengan kondisi ini. Berbeda dengan Pak Subhan yang sangat khawatir
gagasan pengawasan air yang kami sepakati pada rapat kota' (wawancara pada
11 Mei 2020)
Apa yang terjadi di kota Labbo ini tentunya menjadi sedikit panduan
untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi kita semua, apalagi kondisi sosial
politik kota Labbo saat ini sangat menarik dalam pelaksanaan dan pengurus
BUMDes Ganting karena kepiawaiannya yang luar biasa dalam bidangnya.
eksekusi dan pengurus BUMDes Ganting yang saat ini belum diperlukan.
pengembangan kamp di dalam Badan Pimpinan dan Hakim, dalam hal ini
Kepala Kota.
Semua itu bermula dari kegagalan beberapa pihak terkait akibat dari
keputusan politik Bupati Labbo yang menjadi momok bagi eksekusi BUMDes
Ganting sehingga para Kepala dan Hakim saling tarik-menarik. Hal ini terjadi
mengingat keadaan politik. yang hangat dan tidak diikuti oleh sikap ahli dari
atau kelas tertentu tanpa berfokus pada hal yang paling menarik, khususnya
mengatakan.
di kota Labb0 masih panas, calon bupati banyak yang tidak bisa apa-apa,
apalagi Dengan subsidi yang diberikan oleh para kepala desa, hampir semua staf
menjabat. . dampak yang dapat kita lihat saat ini adalah BUMDes yang
sebagai kaki tangan di kota dalam eksekusi dan pengurus BUMDes Ganting dan
fokus pada kepentingan masyarakat secara keseluruhan. , tentu saja hal ini tidak
akan terjadi, namun saat ini hal-hal tersebut telah menjadi sebuah isu karena
tidak ada satu pun dari pertemuan tersebut yang setidaknya ada hubungannya
dengan hal tersebut. fokus pada hal-hal tersebut dan terlibat dalam
Mengawasi air bersih tentu saja bukan bisnis yang berbahaya karena
tidak ada pesaing dan memenuhi persyaratan, semuanya dianggap sama. Ada
dua hal yang harus diperhatikan oleh direksi agar tetap koherensi.
sebagai kerangka rantai ekologi tersendiri yang tidak dapat diputus oleh pihak
kepada Tuhan sedang marah, hal ini akan mempengaruhi organisasi yang
Apalagi jika penghuninya belum siap memanfaatkan air dengan baik. kemudian,
pada titik tersebut, kesadaran untuk benar-benar fokus pada sumber hulu tidak
akan berkembang.
usaha ini dari gejolak politik di kota. Memang sulit memisahkan BUMDes dari
pemerintah kota.
Kadang-kadang di tingkat pemerintahan terdapat banyak hambatan,
khususnya dalam pergantian kepala kota, seperti yang terjadi di kota Labbo, di
mana setelah adanya perbedaan dalam jumlah kepala kota, banyak kepala kota
mengenai perbaikan BUMDes yang baru saja jatuh tempo (wawancara tanggal
19 Mei 2022).
Peran kepala desa sebagai komisaris dalam pengelolaan BUMDes Ganting di Desa
Labbo :
Labbo Town Claimed Undertakings terpisah dari fokus di atas. Ada pula
yang buruk atau kurang baik antara Ketua dan Kapolri, hal ini merupakan
dampak lebih lanjut dari keadaan sosial politik saat ini yang menyebabkan
Koordinasi yang kurang baik ini membuat pemerintah daerah, dalam hal
ini BPMPD, perlu turun tangan untuk mengakomodir kedua pertemuan tersebut,
tersebut, sehingga hingga saat ini koordinasi masih belum berjalan. Sesuai
prinsip pengurus BUMDes, hal ini juga diperparah dengan adanya penguasaan
kendaraan fungsional oleh BUMDes Ganting yang diambil alih oleh bupati,
bertahan lama karena kedua pemain tersebut tegas akan keunggulan masing-
masing, tidak fokus pada pengembangan dan kemampuan luar biasa sebagai
pejabat yang melayani daerah sehingga daerah setempat. sudah mulai lepas
2022).
Jalan yang harus ditempuh kedua pemain tersebut adalah mencari jawaban agar
dengan fokus pada tanggung jawab atas jabatan yang dipegangnya. , karena
jabatan yang mereka pegang merupakan perintah dari warga Kota Labbo.
8
BAB V
yang menjabat secara ex oficion (berdiri kokoh pada dua pijakan dalam satu
khusus yang akan diawasi oleh BUMDes, memilah-milah kepala berperan dalam
para pejabat lebih memberikan arahan kepada badan pengurus, maka dalam hal
pengelolaan, kepala kota secara positif mengambil bagian yang berfungsi selama
pendukungnya adalah aset potensial yang mencakup aset tetap dan SDM, serta
desa yang kurang tepat, kondisi social politik Desa Labbo, koordinasi
B. Saran
sehingga dapat mengambil strategi yang tepat untuk melayani masyarakat di Kota
dan korespondensi yang baik agar pemerintahan ini menghasilkan kemajuan bagi
daerah kota.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Indonesia
Persada.
Urundang Undangan