Oleh:
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
MIRDA AINUR PRATAMI
NIM. 60800120087
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skripsi :
Nama Mahasiswa :
Nim :
Jurusan :
Fakultas :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar yang berisi ungkapan perasaan syukur penulis kepada Allah
swt. dan pernyataan terima kasih dan penghargaannya kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moral dan material atas penyelesaian karya tulis ilmiah
yang bersang- kutan seperti bantuan dalam hal perolehan data, sumber informasi,
dan bantuan lainnya. Ucapan terima kasih juga dapat disampaikan kepada pihak-
pihak yang dinilai telah berjasa kepada penulis selama menempuh pendidikan di
universitas. Panjang kata pengantar sebaiknya berkisar pada 1 (satu) sampai 2 (dua)
halaman saja.
Ucapan terima kasih untuk orang tua dituliskan pada paragraph khusus.
Ucapan terima kasih selanjutnya ditujukan kepada, tetapi tidak mesti terbatas pada,
pihak-pihak berikut:
1) Rektor dan Dekan/Direktur dengan seluruh jajarannya;
2) Para pembimbing (penguji);
3) Instansi yang memberikan fasilitas waktu, tempat, dan rekomendasi bagi
pelaksanaan penelitian;
4) Kepala perpustakaan dan seluruh stafnya;
5) Pihak-pihak yang secara konkret memberikan bantuan kepada penulis;
6) Anggota keluarga dan kawan-kawan penulis yang benar-benar memberikan
bantuan kepadanya dalam rangka penyelesaian studi.
Nama Mahasiswa
Halaman pakai romawi ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 2
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 2
F. Sistematika Pembahasan ................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
A. Tinjauan Umum............................................................................... 4
B. Tinjauan Khusus .............................................................................. 4
C. Tinjauan Integrasi ........................................................................... 4
D. Penelitian Relevan........................................................................... 4
E. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................... 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 7
A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 7
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 7
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 7
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 7
E. Variabel Penelitian.......................................................................... 7
F. Analisis Data ................................................................................... 7
G. Defenisi Operasional ....................................................................... 8
Halaman pakai romawi iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Judul Tabel 1 ....................................................................................... 1
Tabel 2 Judul Tabel 2 ..................................................................................... 10
Tabel 3 Judul Tabel 3 ..................................................................................... 11
Tabel 4 Judul Tabel 4 ..................................................................................... 12
Tabel 5 Judul Tabel 5 ..................................................................................... 15
Halaman pakai romawi v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Judul Gambar 1 ............................................................................... 1
Gambar 2 Judul Gambar 2 ............................................................................... 2
Gambar 3 Judul Gambar 3 ............................................................................... 1
Gambar 4 Judul Gambar 4 ............................................................................... 2
Gambar 5 Judul Gambar 5 ............................................................................... 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang,
disebutkan bahwa dalam penataan ruang terdapat 3 (tiga) tahapan yang perlu
dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Oleh karena itu,
perencanaan merupakan tahapan awal dan memiliki posisi penting dalam
mengendalikan harkat dan derajat hidup manusia. Dalam melakukan sebuah
pembangunan di suatu wilayah maupun desa yang dilakukan oleh pemerintah desa
merupakan suatu upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi
kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu
wilayah. Sejak diterbitkannya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa
telah membawa harapan baru kepada pemerintah dan masyarakat desa dalam
penyelenggaraan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Pelaksanaan
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa secara tidak langsung mendorong
pemerintah desa untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.
Misalnya, beberapa desa telah mampu membawa perubahan menjadi desa terbaik
di Indonesia, yaitu Nagari (desa adat) Sungai Nyalo di Kabupaten Pesisir Selatan
(Sumbar), begitu juga dengan Desa Madobak di Kepulauan Mentawai (Sumbar),
Desa Tamansari di Banyuwangi (Jatim), Desa Pujon Kidul di Malang (Jatim), Desa
Seigentung di Gunung Kidul (Yogyakarta), Desa Ubud di Gianyar (Bali), Desa
Waturaka di Ende (NTT), Desa Ponggok Klaten (Jateng), Desa Teluk Meranti
Pelalawan (Riau), Desa Bontagula di Bontang (Kaltim). Cara yang digunakan di
Indonesia dalam pembangunan desa adalah meningkatkan desa swadaya
(tradisional) menjadi desa swasembada (maju) melalui desa swakarsa (transisi),
diadakan peningkatan kegiatan sosial ekonomi serta membangun prasarananya
yang diperlukan, sehingga pendapatan perkapita bertambah. Indikator dalam
menilai, tipologi desa tadi (swadaya, swakarsa, swasembada) adalah alam, manusia,
letak desa, mata pencaharian, produksi, adat, kelembagaan, pendidikan, swadaya,
gotong royong, prasarana dan administrasi. Program Pembangunan Infrastruktur
2
alamnya maupun sumber daya manusianya. Apalagi di desa yang sumber dayanya
kurang memadai perencanaan menjadi perhatian yang serius. Sejak diterbitkan
Undang- Undang No 6 Tahun 2014 desa mengalami perubahan paradigma
pembangunan partisipatif, apalagi diberi dana desa yang jumlahnya tiap tahun
meningkat. Oleh karenanya penelitian tentang perencanaan pembangunan
infrastruktur berdasarkan kondisi dan potensi desa ini menjadi penting dilakukan
untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembangunan desa terkhususnya di
bagian pembangunan infrastruktur desa seperti jalan, air bersih, fasilitas
perumahan, drainase dan irigasi dilaksanakan dengan kendala penyebaran Sumber
Daya dan Sumber daya Manusia yang tidak merata penyebarannya di Indonesia.
Salah satu desa yang sedang maraknya dalam perencanaan pembangunan
infrastruktur desa yang merupakan salah satu program penting dalam
perkembangan desa yakni terdapat di Desa Bontosunggu. Desa Bontosunggu
merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
yang memiliki banyak potensi dan isu permasalahan yang harus segera diatasi
dalam segi penyediaan infrastruktur yang ada. Bertambahnya jumlah penduduk
membutuhkan lahan untuk pembangunan. Seiring dengan hal itu, maka luas lahan
setiap tahunnya akan mengalami pengurangan luas lahan. Karena lahan merupakan
salah satu kebutuhan penduduk untuk keperluan pembangunan infrastruktur seperti
jalan dan perumahan serta kebutuhan fasilitas penunjang lainnya. Dalam hal
tersebut, Allah swt telah berfirman pada srah Al- A'raf 56-58 :
ََّللاِ قَ ِريبٌ مِنَ ْال ُم ْح ِسنِين َّ َط َم ًعا ۚ ِإ َّن َر ْح َمت َ ض َب ْعدَ ِإص ََْلحِ َها َوادْعُوهُ خ َْوفًا َو ِ َو ََل ت ُ ْف ِسد ُوا فِي ْاْل َ ْر
ت فَأ َ ْنزَ ْلنَا ِب ِه ْال َما َءٍ س ْقنَاهُ ِل َبلَ ٍد َم ِي
ُ س َحابًا ِثقَ ًاَل َ ت ْ َّي َر ْح َم ِت ِه ۖ َحت َّ ٰى ِإذَا أَقَل ِ َوه َُو الَّذِي ي ُْر ِس ُل
ْ َالر َيا َح بُ ْش ًرا َبيْنَ َيد
َج ْال َم ْوت َٰى لَعَلَّكُ ْم تَذَ َّك ُرون ُ ت ۚ كَ ٰذَلِكَ نُ ْخ ِر
ِ فَأ َ ْخ َر ْجنَا بِ ِه م ِْن كُ ِل الث َّ َم َرا
ت ِل َق ْو ٍم يَ ْشكُ ُرون ِ ف ْاْل َيا ُ ص ِر َ ُج إِ ََّل نَ ِكدًا ۚ َك ٰذَلِكَ نُ ج نَبَاتُهُ بِإِذْ ِن َربِ ِه ۖ َوالَّذِي َخبُثَ ََل يَ ْخ ُر ُ ب يَ ْخ ُر ُ ِطيَّ َو ْالبَلَد ُ ال
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-
orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa
berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya (hujan) hingga apabila angin itu
telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami
5
turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai
macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah
mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-
tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-
tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda
kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)
Isi Kandungan :
Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya
sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat-Nya. Gunung-gunung, lembah-
lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah
untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan
sebaliknya dirusak dan dibinasakan. Membangun infrastruktur yang baik adalah
bentuk memanfaatkan karunia Allah SWT dengan sebaik-baiknya agar mampu
mensejahterakan masyarakat dengan mengembangkan wilayah.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian yaitu :
1. Bagaimana arahan perencanaan dan pengembangan infrastruktur sebagai
upaya pembangunan wilayah di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng,
Kabupaten Gowa ?
2. Bagaimana Efektifitas Musrembangdes (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa) Dalam arahan perencanaan dan pengembangan
infrastruktur sebagai upaya pembangunan wilayah di Desa Bontosunggu,
Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana arahan perencanaan dan pengembangan
infrastruktur sebagai upaya pembangunan wilayah di Desa Bontosunggu,
Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis, dapat dilihat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai bahan informasi untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam
pengembangan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur desa. Selain itu
juga untuk pengembangan teori- teori yang membahas mengenai perencanaan
pembangunan.
2. Secara praktis Dari segi praktis, penelitian ini dilakukan untuk diharapkan dapat
menjadi wawasan baru baik bagi mahasiswa tentang perencanaan pembangunan
infrastruktur desa, dalam tataran kehidupan mahasiswa, terutama dalam
pembahasan perencanaan yang merupakan hal menarik untuk diteliti seperti:
a. Bagi peneliti memberikan wawasan pengetahuan tentang arahan
perencanaan dan pengembangan infrastruktur sebagai upaya
pembangunan wilayah di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng,
Kabupaten Gowa.
b. Bagi masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan dan
menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi, potensi serta
kehidupan desa membuat rencana dan bertindak.
Ruang lingkup materi dari penelitian ini yaitu membahas mengenai arahan
perencanaan dan pengembangan infrastruktur sebagai upaya pembangunan wilayah
di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
2. Ruang Lingkup Wilayah
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini untuk arahan
perencanaan dan pengembangan infrastruktur sebagai upaya pembangunan wilayah
di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, maka ruang lingkup
wilayah penelitian ini hanya terbatas pada wilayah Desa Bontosunggu, Kecamatan
Bajeng, Kabupaten Gowa.
F. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah :
BAB I. : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II. : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini terdiri dari pembahasan pengembangan wilayah,
sumberdaya, komoditi unggulan, kondisi fisik lahan,konsep
pengembangan agropolitan, pendekatan pengembangan agropolitan,
arahan pengembangan kawasan agropolitan, pemberdayaan
masyarakat.
BAB III. : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari metode penelitian, teknik pengumpulan data,
metode pengolahan dan analisis data dan kerangka penulisan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan Wilayah
D. Pembangunan
Defenisi Pembangunan Definisi pembangunan melalui serangkaian
pemikiran telah berkembang, mulai dari perspektif sosiologi klasik
(Durkheim,Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh
Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan
pendahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan.
Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal
ini, pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk
menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga
negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi
(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Mengenai pengertian pembangunan,
para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya
perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu
orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara
satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa
pemba-ngunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan
Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Menurut Galtung (dalam Trijono,
2007:3).
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam studi ini, maka dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1. Survei lapangan, yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung
pada objek penelitian yang menjadi sasaran penelitian untuk memahami
kondisi pada kawasan Agrowisata kebun Buah. Pengumpulan data melalui
instansi terkait guna mendapatkan data kuantitiatif dan data kualitatif baik
dalam bentuk data statistik maupun dalam bentuk peta yang dikumpulkan dari
berbagai dinas dan instansi.
2. Metode Wawancara yaitu melakukan wawancara atau percakapan yang
bertujuan memperoleh informasi, pengumpulan data-data yang bersifat
dokumen, literature pada instansi terkait dan buku-buku yang mampu
mendukung penelitian. Adapun yang menjadi responden pada penelitian ini
yaitu stakeholder atau orang yang berkepentingan pada pengembangan
infrastruktur di kawasan permukiman Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng,
Kabupaten Gowa.
3. Dokumentasi suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa
laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang menjadi fokus penelitian untuk
diamati yang dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Biasanya bersumber dari
pedoman atau jurnal terkait mengenai hal-hal apa yang harus diperhatikan untuk
mencapai tujuan penelitian.
penelitian adalah gejala yang menjadi fokus penelitian yang dapat diukur
secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian
ini yaitu:
Program pengembangan infrastruktur
Program fisik: pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Umumnya yang bersifat infrastruktur atau prasarana, yaitu bangunan fisik
seperti jalan dan sarana bangunan lainnya.
13
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari.
Pada bagian ini dikemukakan teknik pengolahan dan analisis data yang
digunakan. Dalam penelitian kuantitatif, perlu ditegaskan lebih lanjut tentang
model penyajian data seperti penyajian dalam bentuk tabel atau grafik dan
memastikan penggunaan analisis statistikanya. Jika penelitian kualitatif, perlu
ditegaskan teknik analisis dan interpretasi data yang digunakan.
Pada bagian ini penulis menjelaskan alat analisis apa yang digunakan untuk
mencapai jawaban dari rumusan masalah yang telah dituliskan di bagaian
pendahuluan. Alat analisis dalam dunia perencanaan wilayah yang sering di temui
misalnya analisis SWOT, analisis overlay, analisis daya dukung dan daya tampung
lingkungan dll.
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan berbagai cara sebagai berikut:
F. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasionalisasi yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau
variabel tertentu.
1. Pengembangan adalah usaha untuk merubah suatu kondisi ke kondisi yang lain,
pengembangan dimaksudkan agar dapat memberikan pelayanan yang baik di
masyarakat.
2. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), adalah perencanaan sebagai
suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Daerah.(Ariadi,
2019)
3. Desa adalah desa atau desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki batas
wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisonal yang diakui dan dihormati dalam
system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat secara partisipatif guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan desa.
15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN