Jurnal
Jurnal
ABSTRAK
Kabupaten Aceh Selatan sudah memiliki satu buah bandara yakni Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan,
tetapi saat ini dalam kondisi berhenti atau tidak ada aktifitas dari tahun 2005 (pasca tsunami), karena tidak ada
perawatan, kondisi bangunan dan bandara sangat buruk. Wacana pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali
bandara sebagai pusat transportasi dan mobilisasi utama menjadi acuan dalam latar belakang perencanaan dan
perancangan arsitektur.
Istilah Simbolisme adalah sebuah tanda atau lambang-lanbang yang ada kaitan nya dengan sesuatu.
Penerapan arsitektur Simbolisme dalam perancangan bangunan Bandar Udara di Tapaktuan ini menggunakan filosofi
dari sebuah pesawat kertas, sebagai mana pesawat kertas ini bisa di bilang sebuah awal tercipta nya inspirasi dalam
pembuatan sebuah pesawat terbang. Maksud perencanaan Bandara ini adalah secara tidak langsung memudah kan
transportasi udara kepada masyarakat. Perencanaan dan Perancangan Bangunan Bandar Udara Teuku Cut Ali
Tapaktuan di Kabupaten Aceh Selatan terdapat beberapa analisis seperti, analisi fungsional, analisa bangunan, analisa
utilitas. Adapun konsep meliputi Arsitektur Simbolis.
Lokasi Bandar Udara, Jl. Tapatuan-Medan, Desa Tepin Gajah, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh
Selatan, luas lahan rancangan sebesar 71.800 m² (7,1 Ha), luas lantai bangunan 9611 m², luas keseluruhan lantai
bangunan 19.222 m², massa tunggal dengan 2 lantai bangunan, Adapun fasilitas yang ada di Bandara meliputi, check in,
x-ray, ruang tunggu keberangkatan, airline office, cargo, mushalla, ritail dan ruangan pendukung. , kapasitas 300
penumpang setiap hari nya dengan jenis pesawat B737-200, B747-400, F100-750.
Kata Kunci : Aceh Selatan, Bandara Teuku Cut Ali Tapaktuan, Simbolis
ABSTRACT
South Aceh Regency already has one airport, namely Teuku Cut Ali Tapaktuan Airport, but currently it is in a
state of stopping or no activity since 2005 (post-tsunami), because there is no maintenance, the condition of the building
and the airport is very bad. The local government's discourse to revive airports as the main transportation and
mobilization center becomes a reference in the background of architectural planning and design.
The term symbolism is a sign or symbols that have something to do with something. The application of
Symbolism architecture in the design of the airport building in Tapaktuan uses the philosophy of a paper airplane, as this
paper airplane can be said to be the beginning of the creation of inspiration in the manufacture of an airplane. The
purpose of planning this airport is to indirectly facilitate air transportation for the community. Planning and Building
Design for Teuku Cut Ali Tapaktuan Airport in South Aceh Regency, there are several analyzes such as functional
analysis, building analysis, utility analysis. The concept includes Symbolic Architecture.
Location Airport, Jl. Tapatuan-Medan, Tepin Gajah Village, Pasie Raja District, South Aceh Regency, the
design land area is 71,800 m² (7.1 Ha), the building floor area is 9611 m², the total floor area of the building is 19,222 m²,
a single mass with 2 floors of the building. The facilities at the airport include check-in, x-ray, departure waiting room,
airline office, cargo, prayer room, retail and support rooms. , with a capacity of 300 passengers per day with aircraft types
B737-200, B747-400, F100-750.
personel dan operasi bandar udara serta bandara tersebut merupakan jet bisnis
penyelenggaraan bandar udara; kecil, pesawat pribadi, dan jet regional.
8) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan 3) Bandar Udara Internasional
terhadap pelaksanaan kebijakan di Merupakan sebuah bandar udara yang
bidang tatanan kebandarudaraan dan dilengkapi dengan fasilitas Bea dan
lingkungan, prasarana bandar udara, Cukai dan imigrasi untuk menangani
peralatan dan utilitas bandar udara, penerbangan internasional menuju dan
personel dan operasi bandar udara serta dari negara lainnya.Bandara sejenis itu
penyelenggaraan bandar udara; dan umumnya lebih besar, dan sering
9) Pelaksanaan urusan keuangan, tata memiliki landasan lebih panjang dan
usaha, kepegawaian dan personel, dan fasilitas untuk menampung pesawat
rumah tangga direktorat yang meliputi besar yang sering digunakan untuk
perencanaan, pengelolaan sistem perjalanan internasional atau antar
teknologi informatika, dan dokumentasi benua.
teknis, penyiapan bahan pelaporan serta 3.4. Standar dan KetentuanPengoperasian
administrasi PNBP. Bandar Udara :
3.3. Tipe Bandar Udara Standar dan ketentuan berkaitan dengan
Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan pengoperasian bandar udara, termasuk
Udara, berdasarkan jenis nya, Badar udara pengoperasian heliport, yaitu:
terbagi atas 3 (tiga)yaitu : 1) Undang-Undang No. 15 Tahun 1992
1) Bandar Udara Domestik tentang Penerbangan;
Bandar Udara Domestik Merupakan 2) Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001
sebuah bandar udara yang hanya tentang Keamanan dan Keselamatan
menangani penerbangan domestik atau Penerbangan;
penerbangan di negara yang sama. 3) Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun
Bandara domestik tidak memiliki fasilitas 2001 tentang Kebandarudaraan;
bea cukai dan imigrasi, tidak mampu 4) Keputusan Menteri Perhubungan No. 47
menangani penerbangan menuju atau Tahun 2002 tentang Sertifikat Operasi
dari bandara luar negeri. Bandar Udara;
Bandara tersebut umumnya memiliki 5) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara
landasan pendek yang hanya dapat No. SKEP/100/XI/1985 tentang
menangani pesawat jarak Peraturan Tata Tertib Bandara;
pendek/menengah dan lalu lintas 6) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara
regional.Di beberapa negara, bandar No. SKEP/13/II/1990 tentang Standar
udara sejenis itu tidak memiliki Rambu Terminal Bandar Udara;
pemeriksaan keamanan / detektor 7) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara
logam, tetapi pemeriksaan seperti itu No. SKEP/21/I/1995 tentang Standar
telah diadakan beberapa tahun Sistem Pemanduan Parkir Pesawat
belakangan ini. Udara (Aircraft Docking Guidance
2) Bandar Udara Regional System/ ADGS)
Merupakan sebuah bandar udara yang 8) Keputusan Dirjen Perhubungan Udara
melayani lalu lintas di daerah geografi No. SKEP/04/I/1997 tentang Sertifikasi
berpopulasi relatif kecil. Sebuah bandara Kecakapan Pemandu Parkir Pesawat
regional umumnya tidak memiliki fasilitas Udara, Sertifikasi Operator Garbarata
bea cukai dan imigrasi untuk dan Sertifikasi Kecakapan Operator
memproses lalu lintas antarnegara. Peralatan Pelayanan Darat Pesawat
Adapun pesawat yang menggunakan Udara
Rumôh
Journal of Architecture - University of Muhammadiyah Aceh
Vol: xxx| No: xxx(XXXX): June/December
udara.Apronmencakup daerah parkir pesawat Simbol merupakan tanda yang hadir karena
yang disebut ramp dan daerah untuk mempunyai hubungan yang sudah disepakati
menujuramptersebut.Pada ramp ini, pesawat bersama atau sudah memiliki perjanjian (arbitrary
diparkir pada tempat yang disebut pintu relation) antara penanda dan petanda.(Charles
hubung kepesawat (gate).Hal – hal yang Sanders Peirce Teori Trikonomi Semiotika
mendukung dalam sistem apron. Arsitektural)
3.6. Fasilitas Penunjang Kegiatan Utama Bandar Jadi simbolisme merupakan arsitektur yang
Udara sekedar mengejar kenikmatan panggung status
Sebuah terminal bandar udara memiliki sosial dengan menempelkan simbol-simbol baru
banyak ruangan dengan fungsinyamasing- pada zamannya di mana tidak jarang merupakan
masing.Dalam perencanaan sebuah terminal kegiatan plagiatisme dan sebuah karya yang
bandar udara keberadaan ruangruang yang memiliki makna terutama yang berkaitan dengan
diperlukan itu seharusnya disusun sebaik mungkin unsur kedaerahan.
agar dapat berfungsi secara maksimal. Ruang- 4.2. Klasifikasi Arsitektur Simbolisme
ruang yang diperlukan menurut itu adalah: Menurut Jacques Havet (1978),
1) Pelataran Terminal pembentukan suatu tanda ( semeion) adalah
2) Unsur Jalan akibat hubungan yang kuat antara “signifier”
3) Parkir (pemberi tanda / semainon) dan “signified” (arti
4) Jalan Masuk Berpelindung dan Serambi yang dimaksudkan / semainomenon).
5) Lobi Terminal Berdasarkan dasarnya Zoest (1978) membagi
4. TEMA PERANCANGAN tanda-tanda menjadi tiga jenis yaitu :
Simbol : Something associated with 1) Qualisign
something else that signifies or represent (suatu Kata quali diambil dari kata quality
fenomena yang dapat memberikan asosiasi (kwalitas, sifat). Qualisign adalah tanda
bahwa ia dapat membawa arti penting atau dapat yang menjadi tanda berdasarkan
mewakili). Charles Sanders Peirce. sifatnya. Misalnya sifat warna merah
Dalam perencanaan Bandar Udara Teuku yang menyolok dimanfaatkan dalam
Cut Ali Tapaktuan di Aceh Selatan ini pembuatan tanda larangan dalam lalu-
dimaksudkan menggunakan tema arsitektur lintas.
simbolis agar mampu merespon keadaan dan 2) Sinsign
segala kebutuhan penggunanya berdasarkan Kata sin berasal dari kata singular
prilaku-prilaku pengguna. Selain itu juga, ragam (tunggal). Sinsign adalah tanda yang
bentuk yang berkaitan dengan simbolisme sangat menjadi tanda berdasarkan kejadian,
erat kaitannya dengan kedaerahan sehingga bentuk, atau rupa yang khas dan orisinil.
nantinya mampu memberikan sentuhan Aceh Misalnya kita dapat mengenal seseorang
secara umum dan Aceh Selatan secara dari suaranya yang khas. Bangunan
khususnya. tradisional etnis juga dapat mengandung
4.1. Pengertian Arsitektur Simbolisme sinsign karena bentuk dan
Simbolisme adalah gerakan baru dalam penampilannya yang unik dan khas.
seni. Dalam hal ini seni lukis sebagai reaksi 3) Legisign
terhadap gerakan naturalisme, dimana gerakan Kata legi berasal dari kata lex (hukum).
naturalis mengutamakan gerakan yang Legisign adalah suatu tanda yang
sewajarnya atau sesuai dengan hal-hal yang menjadi tanda karena suatu keberaturan
nyata. Seseorang tidak usah melukiskan tertentu. Jenis tanda ini banyak
kenyataan secara seksama (naturalis) dan setiap digunakan dalam arsitektur misalnya
warna, bentuk, maupun garis tetapi dapat dalam sistem struktur bangunan. Dalam
menimbulkan berbagai perasaan atau makna Perancangan Bandar Udara Teuku Cut
simbolis. (P. Gauguin and O Redon 2014) Ali Tapaktuan di Aceh Selatan ini
Rumôh
Journal of Architecture - University of Muhammadiyah Aceh
Vol: xxx| No: xxx(XXXX): June/December
cenderung lebih kuat ke arah Arsitektur Penerapan tema arsitektur Simbolisme pada
Simbolis dengan klasifikasi qualisign bangunan adalah sebagai berikut:
karena dalam rancangan tersebut akan 1) Konsep
mengaitkan filosofi roda pesawat sebagai Konsep bangunan yang ditawarkan
simbol bangunan. arsitektur simbolisme adalah roda
4.3. Ciri-ciri Asitektur Simbolisme pesawat yang menjadi tanda atau
Sebuah tanda yang mengingatkan kita pada lambang ekspresi langsung. Mereka
obyeknya melalui beberapa macam persamaan digunakan dalam rancangan arsitektur.
yang kompleks. Contohnya, stan yang menjual Secara tidak langsung penggunaan
hot dog mempunyai bentuk seperti hot dog. simbol sebuah roda pesawat terhadap
Sebuah tanda yang menunjukkan pada bandara sangat cocok jika dilihat dari
obyak tertentu dalam hal fisik, maknanya dapat berbagai faktor, yakni faktor qualisign.
dibaca tanpa symbol pengetahuan budaya. Denah dirancang sesuai dengan fungsi
Terdapat hubungan yang eksis antara signifier bangunannya. Bentuk denah akan
(symbol) denngan signified (konsep). Contoh : disesuaikan dengan bentuk ruang dan
jendela berarti mempunyai fungsi untuk melihat sirkulasi di dalamnya sehingga dapat
view. Sign yang dipelajari sebagai makna mempermudah jalur sirkulasi bagi si
sesuatu dalam konteks budaya tertentu, alam pemakai di dalam bangunan. Dalam hal
bidang arsitektur. (Sumber. Charles Sanders ini adalah mengacu pada bentuk dan
Peirce) rotasi roda pesawat yakni bulat.
5. Interpretasi Tema 2) Fasade
Penerapan arsitektur Simbolisme dalam Tampilan bangunan merupakan
perancangan bangunan Bandar Udara di perpaduan dari arsitektur Simbolisme dan
Tapaktuan ini dilakukan dengan pemakaian baik arsitektur modern (double coding of style).
berupa sebuah lambang maupun simbol-simbol Penggunaan material-material modern
yang ada hubungan nya dengan Bandara Udara lebih dominan untuk menciptakan rasa
atau pun daerah setempat secara luas. Dalam hal aman dan nyaman.
ini adalah menggunakan filosofi dari sebuah 3) Warna
pesawat kertas, sebagai mana pesawat kertas ini Warna pada interior dan eksterior
biasa di bilang sebuah awal tercipta nya inspirasi menggunakan warna-warna natural
dalam pembuatan sebuah pesawat terbang . seperti merah, kuning, orange, dan
Maksud perencanaan Bandara ini adalah secara putih.Warna – warna tersebut
tidak langsung memudah kan dan memberi tahu memberikan kesan hangat, namun
kedapa masyarakat, bahwa itu adalah bangunan permainan warna yang dalam akan
Bandar Udara nanti nya. memberikan kesan beda dan sesuai
Perhatian terhadap ungkapan simbolis dengan konsep. Warna merupakan wujud
dalam arsitektur erat kaitannya dengan fungsi komunikasi publik (visualisasi) yang
arsitektur sendiri yang melayani dan memberikan mudah di kenali dan diingat.
suatu arti khusus dalam interaksi antara manusia 4) Lansekap
dengan lingkungannya. Ekspresi dalam arsitektur Penataan lansekap akan disesuaikan
merupakan suatu hal yang mendasar di dalam dengan jalur sirkulasi kendaraan dan jalur
tiap-tiap komunikasi arsitektur. Ekspresi selalu pejalan kaki. Selain itu unsur-unsur pada
berhubungan dengan bentuk-bentuk. Makna dari lansekap juga merupakan penyelesaian
simbol-simbol ini biasanya dipengaruhi oleh tata terhadap iklim tropis di daerah tersebut.
letak bangunan, organisasi dan karakter 7. ANALISA PERANCANGAN
bangunan. 7.1. Analisa fungsional
6. Penerapan Tema Pada Bangunan Pada bab ini akan menyajikan berbagai
macam analisis yang berkaitan dengan fungsi
Rumôh
Journal of Architecture - University of Muhammadiyah Aceh
Vol: xxx| No: xxx(XXXX): June/December
pada malam hari menggunakan cahaya dan rangka atap yang di rencanakan
buatan yaitu cahaya lampu. adalah rangka atap baja.
5) Penghawaan 2) Material
Pengkondisian udara alami berasal dari Jenis material yang direncanakan pada
pergantian aliran udara melalui bukaan- Perancangan Bandar Udara Tapaktuan
bukaan yang telah derencanakan, pada yang digunakan adalah sebagai berikut :
perencanaan bangunan terminal ini pada a. Pondasi : Tapak dan batu gunung;
gedung loket memang direncanakan b. Struktur :Beton bertulang dan
sedikit terbuka agar penghawaan alami sruktur baja;
bisa dimanfaatkan, sedangkan c. Dinding : Kaca,bata dan asbes;
pengkondisian udara secara buatan d. Atap : Atap daag , atap rangka
adalah AC. Pengahawaan alami yang baja dan atap prisai;
paling di tekankan pada perencangan e. Plafon : Gipsum dan ada
bandara ini, kecuali pada ruangan- menggunakan triplek pada sebagian
ruangan khusus yang memakai gedung;
penghawaan buatan, penghawaaan f. Lantai : Keramik,granit dengan
buatan yang dipakai adalah penghawaan berbagai ukuran dan warna.
berjenis AC water cooler chiller yaitu 8.5. Konsep Utilitas
jenis AC hemat energi. 1) Sistem Air Bersih
8.4. Konsep Struktur Bangunan 2) Sistem Distribusi Air Kotor dan
1) Sistem Struktur Kotoran
Pada Perencanaan dan Perancangan 3) Sistem Jaringan listrik
Gedung Bandar Udara Tapaktuan di 4) Sistem Komunikasi
Kabupaten Aceh Selatan ini, sistem 8.6. KonsepBentuk
struktur yang digunakan terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu:
a. Struktur Pondasi
Karena Terminal ini jumlah lantainya
dua lantai , maka menggunakan
pondasi sumuran tapak dan pondasi
menerus.
b. Badan Bangunan
Gambar 6 Konsep Bangunan
Pada bangunan utama, yaitu ruang
Sumber : Dokumen Pribadi, 2017
tunggu di buat terbuka hanya di
batasi oleh jeruji besi stenlis, dibuat 9. HASIL RANCANGAN
seperti ini agar udara bisa langsung
masuk ke ruangan, sedangkan pada
bagian kantin menggunakan kaca
sebagai pembatas ruang, hal ini
bertujuan agar dapat memanfaatkan
pencahayaan alami pada bagian
kolom nya menggunakan kolom
beton bertulang. Gambar 7 Master Plan
c. Atap Sumber : Dokumen Pribadi, 2017
Pada bagian atap ada mengunakan
skylight pada sebagiannya untuk
memanfaatkan pencahaan alami,
Rumôh
Journal of Architecture - University of Muhammadiyah Aceh
Vol: xxx| No: xxx(XXXX): June/December