LAPORAN
AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Usia 700-an tahun untuk sebuah kota adalah pembuktian eksistensi yang tidak perlu
diragukan. Kota Ternate, yang awalnya ditujukan untuk menyebut daerah perkotaan
yang berada di tengah Pulau Ternate, merupakan sebutan resmi wilayah
administratif yang meliputi delapan pulau : Ternate, Moti, Hiri, Rifure, Maka, Mano
dan Gurida. Dengan luas 206,77 km2 terbagi menjadi 4 kecamatan dengan Ternate
sebagai ibukotanya.
Pada masa kejayaannya, sekitar abad ke-16, Ternate dikenal sebagai penghasil
rempah-rempah, seperti cengkeh dan pala. Kekayaan alam yang dimiliki kota ini,
mampu memancing kedatangan para pelaut dari Bangsa Eropa, seperti Spanyol,
Portugis, Belanda dan Inggris. Letak yang strategis menyebabkan Ternate memiliki
jalur transportasi dan niaga yang mendukung kota ini menjadi pusat perdagangan.
Kota yang sempat dikenal sebagai Jalur Sutra ini, tidak hanya menjadi sebuah pusat
perdagangan yang cukup terkenal dimasanya, sampai saat ini, zaman keemasannya
itu membuat kota ini dipenuhi oleh saksi-saksi sejarah yang bisu dan terbentang
hampir diseluruh pelosok kota. Mulai dari saksi masuknya bangsa Eropa, Cina,
Jepang, sampai pendaratan Jenderal Douglas McArthur saat Perang Dunia ke II.
Banyak sejarahwan-sejarahwan yang mencoba mengungkap berbagai macam
peristiwa penting yang terjadi di kota ini. Setiap penemuan-penemuan penting
mengenai keberadaan masa lalu Kota Ternate dijadikan wisata sejarah oleh
Pemerintah Kota maupun Propinsi, seperti : Makam Sultan-sultan Ternate, Masjid
Sultan Ternate, dan benteng-benteng peninggalan Bangsa Portugis dan Belanda.
Potensi wisata alam tidak kalah menarik, selain danau, ada pula pantai, kemudian
ada tanaman pohon cengkeh yang begitu melegenda, yaitu cengkeh Afo yang berusia
3,5 abad, Batu Angus akibat letusan Gunung Gamalama, dan kuburan tentara
Jepang yang terdapat didalamnya. Potensi wisata adat dan budaya juga ikut
1-1
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-2
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
Maksud dari pekerjaan perencaan yang terintegrasi ini adalah untuk memberikan
hasil studi dan produk perencanaan yang sesuai dengan norma-norma persyaratan
pekerjaan perencanaan dan desain serta memenuhi ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Nilai tambah dari layanan jasa yang terintegrasi adalah
diperolehnya konsistensi produk perencanaan dan hasil perencanaan serta jangka
waktu pelaksanaan yang lebih singkat dibandingkan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan dalam paket pekerjaan yang terpisah-pisah.
Tujuan studi ini adalah untuk menyediakan pedoman berupa informasi teknis yang
diperlukan bagi pembangunan/pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah -
Ternate yang disusun dalam suatu rencana induk bandar udara yang mencakup:
a. Analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year) bandar udara
dapat dimanfaatkan/dikembangkan guna melayani pertumbuhan permintaan
kebutuhan jasa pelayanan bandar udara saat ini dan masa yang akan datang.
b. Potensi yang ada dan dapat dikembangkan di wilayah Kota Ternate serta wilayah
hinterland-nya yang secara langsung dan tidak langsung akan menjadi modal
pengembangan jasa transportasi udara.
c. Rencana tata guna tanah dan rencana tata letak fasilitas bandar udara dalam
kaitannya dengan pemanfaatan bandar udara secara optimal
d. Analisis mengenai pemanfaatan daerah di sekitar bandar udara bagi pihak-pihak
yang berkepentingan sesuai persyaratan keselamatan operasi penerbangan dan
kelestarian lingkungan.
e. Skala prioritas dan tahapan pengembangan/pembangunan (planning horizon)
fasilitas bandar udara secara optimal.
a. Undang – Undang
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
1-3
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
b. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan (Lembaga Negara Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan
(Lembaga Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4146);
3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : T.11/2/4-U tanggal 30 November
1960 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM.22 Tahun 2002;
4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional;
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara Umum;
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang
Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen
Perhubungan.
7. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/
13/II/1990 tentang standar Rambu-rambu Terminal Bandara.
8. Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor SKEP/347/XII/1999 tentang
Standar Rancang Bangun dan/atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan
Bandar Udara;
9. Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor SKEP/113/VI/2002 tentang
Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan
10. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/114/VI/2002 tentang Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan
Bandar Udara (Airfield Lighting System)
11. Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/120/VI/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Rencana
Induk Bandar Udara.
12. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor; SKEP/161/IX/03
tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan/Perancangan landas pacu,
Taxi Way pada Bandar Udara.
13. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor;
SKEP/003/I/2005 tentang Pedoman Teknis Perancangan Rinci Konstruksi
Landas Pacu, Landas Hubung, Landas Parkir pada Bandar Udara di
Indonesia.
14. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/79/VI/2005 tentang Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan
Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Udara.
1-4
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-5
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-6
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-8
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
4. Rencana akses bandar udara yang menunjukkan usulan rute untuk akses
berbagai moda transportasi.
Rencana akses bandar udara harus menggambarkan :
1. Akses terhadap perjalanan udara lainnya.
2. Bangkitan perjalanan udara lainnya.
3. Simpul hubungan dengan sistem transportasi regional.
4. Moda transportasi yang ada dan diharapkan akan dikembangkan.
5. Data perjalanan serta perkiraan volume perjalanan.
1-9
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-10
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-12
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-13
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-16
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
B. Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah dilakukan dengan cara pengambilan sampel dan pengujian
laboratorium, meliputi:
1. Pekerjaan Sondir, sekurang-kurangnya 5 (lima) titik sampai kedalam 20 m
atau sampai ditemukan struktur tanah keras yang dinyatakan dalam tegangan
konus qc>150 kg/cm2.
2. Pekerjaan Boring, sekurang-kurangnya 5 (lima) titik sampai kedalaman 20 m
atau sampai ditemukan struktur tanah keras yang didefinisikan dari hasil
SPT>50 setiap 1,5 m termasuk pengambilan sampel tidak terganggu
(undistrurb sample)setiap pergantian lapisan tanah dengan jumlah titik sampel
minimal 8 (delapan) titik.
3. Pekerjaan Test Pit, untuk pengambilan sampel tanah terganggu (distrub
sample) sekurang-kurangnya 5 (lima) titik pada lokasi tanah timbunan dan
material tanah sumber timbunan.
1-17
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-18
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-19
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
- Ekonometrik
- Time Series
(7) Analisa Kapasitas Bandar Udara Eksisting Dan Kebutuhan Fasilitas Bandar
Udara
Mendasarkan kepada hasil kajian perencanaan awal dan hasil-hasil survey lapangan,
maka dilakukan analisis kapasitas fasilitas bandar udara eksisting serta analisis
kebutuhan pengembangan fasilitas bandar udara yang selanjutnya dipergunakan
dalam penyusunan dalam sebuah rencana pendahuluan (preliminary planning) tata
letak fasilitas bandar udara berikut gambarnya.
Rencana pengembangan fasilitas bandar udara harus mengacu kepada kebijakan
pembangunan, arahan tata ruang dan analisis prakiraan permintaan jasa angkutan
udara tersebut dan selanjutnya akan menyusun konsep pengembangan bandar udara
yang diwujudkan dalam target kemampuan layanan bandar udara, tahapan
pengembangan dan tahapan pelaksanaan pembangunannya.
Analisis kebutuhan jenis fasilitas bandar udara meliputi antara lain :
a. Kebutuhan fasilitas sisi udara, yaitu landas pacu (runway), landas hubung
(taxiway), landas parkir (apron) dan penunjangnya termasuk kebutuhan
jumlah, dimensi dan sistem operasi/konfigurasinya.
b. Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat, meliputi terminal
penumpang, bangunan administrasi, bangunan operasi dan menara
pengawas (control tower).
c. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta alat
bantu pendaratan visual dengan memperhatikan perkembangan teknologi
serta ATC Master Plan dengan program CNS/ATM.
d. Kebutuhan fasilitas penunjang yang meliputi : fasilitas perawatan pesawat
udara, fasilitas jasa boga (catering), tempat parkir kendaraan, fasilitas
pergudangan.
e. Kebutuhan utilitas seperti listrik, telepon, sistem penerangan jalan, sistem
drainase, air bersih, sewage treatment, fuel suply dan jaringan jalan.
f. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara seperti tempat
rekreasi terbuka, commercial area dan lain-lain.
1-20
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-22
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-23
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
Net Present Value (NPV) adalah nilai keuntungan bersih saat sekarang, yang
perhitungannya berdasarkan pada manfaat yang diperoleh untuk proyek
pembangunan bandar udara pada suatu kurun waktu tertentu dengan
mempertimbangkan besaran tingkat bunga bank komersial.
b. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga pengembalian suatu kegiatan
pembangunan/pengembangan bandar udara yang perhitungannya berdasarkan
pada besaran NPV sama dengan nol. Kegiatan pembangunan/ pengembangan
bandar udara dinyatakan lebih menguntungkan, apabila IRR lebih besar dari
tingkat bunga bank komersial. Sebaliknya kegiatan pembanguan/ pengembangan
tersebut dinyatakan tersebut dinyatakan kurang menguntungkan apabila IRR
lebih rendah dari tingkat bunga bank komersial.
c. Profitability Index (PI) atau Benefit Cost Ratio (CBR)
Profitability Index (PI) atau Benefit Cost Ratio (CBR) adalah suatu besaran yang
membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang
dikeluarkan dalam kurun waktu penyelenggaraan kegiatan pembagunan/
pengembangan bandar udara. Satu kegiatan pembangunan/ pengembangan
bandar udara dinyatakan menguntungkan apabila besaran PI atau BCR >1 (satu).
Sebaliknya kegiatan pembangunan/ pengembangan bandar udara dinyatakan
tidak layak apabila besar PI atau BCR <1 (satu).
d. Payback Period (PP)
Payback Period adalah kurun waktu dalam tahun yang diperlukan untuk
mengembalikan sejumlah dana yang telah dikeluarkan dalam suatu kegiatan
pembangunan/ pengembangan bandar udara. Metode Payback Period tidak
memperhatikan nilai waktu aliran uang (time value of money cash flow) serta
mengabaikan aliran pengeluaran dana setelah kurun waktu perhitungan payback
period namun metode ini mudah dipahami dan menerapkannya.
1-24
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-25
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
Dalam penyusunan rencana induk ini Konsultan harus menyusun tata letak, konsep
tahapan pembangunan serta rancangan dasar (preliminary design) masing-masing
fasilitas bandar udara. Penyusunan rencana induk fasilitas tersebut setidaknya harus
meliputi:
a. Fasilitas Sisi Udara
1) Runway
2) Taxiway
3) Apron
4) Service/ Inspection/ Perimeter road
5) Sistem drainase
6) Pagar
b. Fasilitas Sisi Darat
1) Zona Fasilitas Teknis
a) Bangunan administrasi
b) Bangunan operasi
c) Bangunan PK-PPK dan fasilitasnya
d) Control tower
e) Bangunan GSE
f) Bengkel Mekanikal & Elektrikal
g) Bangunan Umum
1-26
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
5) Radar
6) Localizer
1-27
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
Jenis fasilitas dan tata letak akan dirancang sesuai dengan kebutuhan dan
memperhatikan perkembangan teknologi serta ATC Master Plan dan
program ATM/CNS.
d. Fasilitas Utilitas
1) Sistem catu daya dan distribusi listrik,
2) Sistem telepon
3) Sistem penerangan
4) Air bersih
5) Sewage treatment
6) Fuel supply
e. Zona Fasilitas Komersial:
1) Tempat rekreasi terbuka
2) Perkantoran dan perdagangan
3) Pergudangan
4) dan lain-lain.
f. Zona Fasilitas Perumahan
1) Bangunan Perumahan operasional
2) Bangunan Fasilitas Olahraga
3) Bangunan Fasilitas Peribadatan
4) Bangunan Fasilitas Umum.
1-28
Pekerjaan Pembuatan Master Plan Bandara Sultan Babullah - Ternate
LAPORAN
AKHIR
1-29