Anda di halaman 1dari 14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Belajar

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena

“belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari

proses pembelajaran tersebut” (Slameto, 2013: 45).

Seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya

seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang

dialami oleh siswa tersebut.

Menurtut Logan, dkk (dalam Sujana, 2018) belajar dapat diartikan

“sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan latihan”. Senada dengan hal tersebut, Winkel (2017:

231) berpendapat bahwa: “belajar pada manusia dapat dirumuskan

sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

relatif konstan dan berbekas”.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat

dilakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan

masyarakat. Sudjana (2018) berpendapat bahwa: “belajar merupakan

proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi

10
dalam jangka waktu tertentu” Menurut Sardiman(2016: 56) belajar

adalah: “usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di

dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”.

Siswa dalam belajar mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi

tahu, karena itu menurut Cronbach (dalam Sardiman, 2016: 55). Belajar

yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu,

pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas

hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain.

Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa,

namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena

perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang

khas (Sudjana, 2018: 198) antara lain :

a. Perubahan Intensional

Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau

praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini

siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti

penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.

b. Perubahan Positif dan aktif

Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan

serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru,

yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan

tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.

9
c. Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat

tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya

perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan

perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi. Berdasarkan

dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan

perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat

yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Hasil Belajar Siswa

Menurut Chaplin, pengertian hasil belajar atau hasil belajar adalah :

“Hasil belajar merupakan suatu tingkatan khusus yang diperoleh sebagai

hasil dari kecakapan kepandaian, keahlian dan kemampuan di dalam

karya akademik yang dinilai oleh guru atau melalui tes prestasi” (2012:

159).

Pendapat Chaplin di atas mengandung pengertian bahwa prestasi itu

hakikatnya berupa perubahan perilaku pada individu di sekolah,

perubahan itu terjadi setelah individu yang bersangkutan mengalami

proses belajar mengajar tertentu.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia ingin

menerima pengalaman belajar atau yang optimal yang dapat dicapai dari

kegiatan belajar di sekolah untuk pelajaran. Hasil belajar seperti yang

dijelaskan oleh Poerwadarminta (2013 : 768) adalah hasil yang telah

10
dicapai (dilakukan). Pengertian hasil belajar menurut pendapat Mochtar

Buchari (2016 : 94) adalah hasil yang dicapai atau ditonjolkan oleh anak

sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka atau huruf serta tindakannya

yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak

dalam periode tertentu.

Nasution (2007:45) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan anak

didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti

program belajar secara periodik. Dengan selesainya proses belajar mengajar

pada umumnya dilanjutkan dengan adanya suatu evaluasi. Di mana evaluasi

ini mengandung maksud untuk mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan

siswa atau terhadap materi yang diberikan oleh guru.

Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar siswa yang

biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Dengan demikian

hasil belajar merupakan suatu nilai yang menunjukkan hasil belajar dari

aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif sebagai perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai sikap menurut

kemampuan anak dalam perubahan baru. Dalam proses belajar mengajar

anak didik merupakan masalah utama karena anak didiklah yang

diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang diprogramkan

didalam kurikulum.

9
B. Hakekat Pembelajaran Ekonomi

1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu dari kata oikos dan

nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Jadi, oikonomia

adalah mengatur rumah tangga. Seiring dengan perkembangan ilmu dan

tehnologi, maka pengertian ilmu Ekonomi juga berkembang bukan saja

mengatur rumah tangga dalam arti sempit, tetapi rumah tangga dalam arti luas,

seperti rumah tangga perusahaan, masyarakat, Negara, bahkan dunia. Dibawah

ini terdapat beberapa definisi tentang ilmu ekonomi.

a. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk


memenuhi kebutuhannya.
b. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan pilihan
dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
c. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran.
d. Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang uang, suku bunga, modal, dan
kekayaan.
e. Paul A. Smuelson ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu dan
masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi
sekarang atau masa yang akan datang kepada individu atau masyarakat.

Ilmu Ekonomi dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk memahai


segala masalah yang dihadapi masyarakat dalam rumah tangga untuk
membantu pemerintah menunjang pertumbuhan dan memperbaiki kualitas
hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi dan untuk
menganalisis pola perilaku mayarakat.

10
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
a. Fungsi mata pelajaran Ekonomi

Fungsi mata pelajaran ekonomi adalah mengembangkan kemampuan peserta

didik untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan

peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam

memecahkan masalah Ekonomi yang terjadi pada diri sendiri dan lingkungan

masyarakat.

b. Tujuan mata pelajaran ekonomi

Tujuan mata pelajaran ekonomi adalah :

1) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi dalam mengetahui

dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-

hari, terutama yang terjadi dilingkungan

setingkat individu/ rumah tangga, masyarakat dan Negara.

2) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan

untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.

3) Membekali peserta didik dengan sejumlah nilai-nilai dan etika ekonomi

dan memiliki jiwa wirausaha. Meningkatkan kemampuan berkompetensi

dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk,

baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Berdasarkan fungsi dan tujuan ilmu ekonomi tersebut dapat dilihat bahwa ilmu

ekonomi menitik beratkan pada pemecahan masalah ekonomi di masyarakat

yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan potensinya dan beberapa

pemahaman konsep dasar ekonomi. Hal ini sesuai dengan pemaparan pusat

9
kurikulum yang menyatakan bahwa pembelajaran ekonomi menggunakan

pendekatan pemecahan masalah dimana peserta didik dapat memecahkan

masalah-masalah ekonomi dimasyarakat terutama dalam mencari alternatif

pemecahannya. Agar pembelajaran lebih bermakna maka penyajian materi

dimulai dari mengidentifikasi fakta tentang peristiwa dan permasalahan

ekonomi, pemahaman beberapa konsep dan ilmu dasar ekonomi, serta menilai

kebaikan dan keburukan kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah

ekonomi.

C. Metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment And Satisfaction)

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dalam bab I, model pembelajaran

ARIAS terdiri dari 5 komponen yaitu (Assurance, Relevance, Interest, Assesment

and Satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut

merupakan suatu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Deskripsi

singkat masing-masing komponen dan beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk

membangkitkan dan meningkatkan

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Assurance (Percaya Diri)

Artinya untuk belajar secara efektif perlu dihilangkan kekhawatiran dan rasa

ketidakmampuan dalam diri siswa. Siswa perlu dipercaya bahwa ia mampu dan

bisa berhasil dalam mempelajari sesuatu. Assurance (percaya diri) juga dapat

diartikan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan

harapan untuk berhasil Keller (Kiranawati, model pembelajaran ARIAS).

Merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi

10
secara positif atau proaktif dengan lingkungan. Sikap percaya diri, yakin akan

berhasil ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar

berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Dengan

sikap yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu melakukan sesuatu dengan

berhasil siswa terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan

sebaikbaiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya

atau dapat melebihi orang lain.

Beberapa cara dan strategi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

kepercayaan diri antara lain :

a. Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil, dengan memperbanyak

pengalaman keberhasilan siswa, misalnya mempersiapkan pelajaran agar

dengan mudah di pahami oleh siswa, diurutkan dari materi yang mudah ke

materi yang sukar.

b. Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan

kepada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri. Cara menumbuhkan

sikap positif itu misalnya dengan menampilkan atau memberi gambaran

tentang potret seseorang yang berhasil dengan suatu bidang.

c. Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga

siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus.

d. Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan

untuk berhasil. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran dari kriteria tes atau ujian pada awal proses pembelajaran. Hal

9
ini dilakukan agar membantu siswa mempunyai gambaran yang jelas

mengenai apa yang diharapkan.

e. Meningkatkan harapan siswa untuk sukses dengan menggunakan strategi

kontrol. Keberhasilan dan kriteria untuk menentukan berhasil atau tidaknya

siswa dalam masa pendidikan atau rencana pembelajaran (RP).

f. Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran, agar

siswa mengetahui serta memahami bagaimana kepribadiannya selama masa

pendidikan mereka dan memperbaiki kelemahan mereka (model

pembelajaran ARIAS).

2. Relevance (Kegunaan)

Relevance ( kegunaan ) yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa

pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan

dengan kebutuhan karier sekarang atau yang akan datang Keller (Kiranawati,

model pembelajaran ARIAS). Artinya motivasi belajar akan tumbuh bila siswa

mengakui bahwa materi belajar mempunyai manfaat langsung secara

pribadi.Kata relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembalajaran

dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan bangkit dan

berkembang apabila mereka merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi

kebutuhan pribadi, bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang diyakini atau

dipegangnya. Dengan demikian siswa akan mengetahui kesenjangan antara

kemampuan yang telah dimiliki dengan kemampuan baru itu sehingga

10
kesenjangan tadi dapat di kurangi atau dihilangkan. Beberapa cara yang dapat

digunakan oleh guru untuk meningkatkan relevansi dalam pembelajaran adalah :

a. Mengemukakan tujuan atau sasaran yang akan dicapai.

Mengemukakan manfaat pembelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa


sekarang dan untuk berbagai aktifitas dimasa mendatang.

b. Mengemukakan manfaat pembelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa

sekarang dan untuk berbagai aktifitas dimasa mendatang.

c. Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya

dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki siswa. Bahasa yang jelas

yaitu bahasa yang dimengerti siswa, pengalaman yang nyata ataupun

pengalaman yang langsung dialami oleh siswa dapat menjembataninya ke hal-

hal baru.

d. Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembalajaran yang cocok

untuk pencapaian tujuan. (model pembelajaran ARIAS )

9
3. Interest (Minat / Perhatian Siswa)

Pada dasarnya yang paling penting dalam proses belajar adalah minat.

Apabila dalam diri siswa tidak adanya minat, maka proses belajar tidak

akan pernah berhasil. Dalam kegiatan pembelajaran minat atau perhatian

tidak hanya harus dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus

memperhatikan berbagai bentuk dan memfokuskan pada minat / perhatian

dalam kegiatan pembelajaran. Minat merupakan alat yang sangat berguna

dalam usaha mempengaruhi hasil belajar siswa. Beberapa cara yang dapat

digunakan untuk membangkitkan dan menjaga minat / perhatian siswa

antara lain :

a. Menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu

yang lain yang berbeda dari biasanya dalam pembelajaran.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif

dalam pembelajaran. Misalnya para siswa diajak atau mengemukakan

masalah yang perlu dipecahkan.

c. Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya dari serius

ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara keras ke suara yang sedang

dan mengubah gaya mengajar.

d. Mengadakan komunikasi non verbal dalam kegiatan pembelajaran

( model pembelajaran ARIAS).

14
4. Assessment (Evaluasi)

Evaluasi merupakan bagian pokok dari pembelajaran, karena dengan


adanya evaluasi hasil belajar seperti yang dibahas dalam proposal ini, guru
dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan seorang guru bahwa apa
yang diajar dipahami oleh siswa, untuk memonitor kemajuan siswa
sebagai individu maupun kelompok dan untuk membantu siswa dalam
belajar. Bagi siswa sendiri evaluasi merupakan umpan balik artinya siswa
dapat mengetahui dimana letak kekurangan dan kelebihan, ataupun
kelemahannya dengan demikian siswa akan terdorong untuk berusaha
secara sadar untuk melakukan yang lebih baik untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa cara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan evaluasi antara lain:

a. Mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja


siswa.
b. Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera
menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap

diri sendiri artinya bahwa evaluasi diri secara luas sangat membantu

dalam pengembangan belajar atas inisiatif sendiri sehingga dapat

mendorong siswa untuk meningkatkan apa yang ingin mereka capai.

d. Memberikan kesempatan kepada siswa agar mengadakan evaluasi

terhadap teman, artinya siswa akan berusaha lebih baik lagi dari

sebelumnya untuk mencapai hasil belajar yang maksimal karena siswa

akan merasa malu jika temannya kelemahan dan kekurangan yang

dimiliki model pembelajaran ARIAS ).

15
5. Satisfaction (Kepuasan)

Maksudnya berkaitan dengan belajar, siswa yang telah berhasil

mengerjakan atau mencapai sesuatu dalam pembelajaran akan merasa

bangga dan puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dalam mencapai

suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Dengan demikian, siswa akan

termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa demi

meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat memberikan

penguatan (reinforcement) berupa pujian. Pemberian kesempatan atau

bahkan kalau mungkin pemberian hadiah. Strategi untuk meningkatkan

kepuasan antara lain dengan cara :

a. Membarikan umpan balik yang informatif.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa menggunakan atau

mempraktekkan pengetahuan yang baru di pelajarinya.

c. Meminta siswa yang sudah menguasai materi untuk membantu

temannya yang belum menguasai.

d. Membandingkan prestasi siswa dengan prestasi guru sendiri dimasa

lalu atau dengan suatu standar tertentu bukan dengan siswa lain

(model pembelajaran ARIAS ).

14
D. Hipotesis Tindakan

Dari uraian tersebut di atas, maka hiupotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Hasil belajar ekonomi dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran

ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ) kelas XI IPS-2

SMA Negeri 1 Suro tahun pelajaran 2022-2023.

2. Model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) efektif dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi kelas XI IPS-2 SMA

Negeri 1 Suro tahun pelajaran 2022-2023.

15

Anda mungkin juga menyukai