Mubeng Beteng
Mubeng Beteng
beteng dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa 1 Suro Ehe 1956 atau 1
Muharram 1444 Hijriyah tahun ini.
Peniadaan mubeng beteng ini bukan yang pertama, melainkan ketiga kalinya
sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Baca Juga: Resep Bubur Suro Khas Tahun Baru Islam 1 Muharram 2022 dan
Cara Membuatnya
Iklan untuk Anda: Warga Jawa Barat Yang Sakit Lutut dan Pinggul
Wajib Membaca Ini!
Recommended by
Lantas, apa itu tradisi mubeng beteng yang biasa digelar saat malam 1 suro di
Keraton Yogyakarta?
Mubeng beteng di Yogyakarta, biasanya tak hanya dilakukan abdi dalem atau
prajurit keraton, melainkan terbuka untuk masyarakat secara umum baik lokal
hingga mancanegara.
Sebelum mubeng beteng dilakukan, malam 1 suro lebih dulu diawali dengan
Macapatan pada pukul 21.00 di Bangsal Pancaniti, Pelataran Kamandhungan
Lor Keraton Yogyakarta.
Kemudian, tepat pukul 24.00, rombongan pun berangkat ditandai dengan bunyi
lonceng Kamandhungan Lor sebanyak 12 kali.
Susunan barisan mubeng beteng, akan diawali para Abdi Dalem yang
membawa dwaja kemudian diikuti oleh Abdi Dalem lain dan masyarakat umum.
Mubeng Beteng ini layaknya kirab di Keraton Solo. Barisan terdepannya adalah para abdi
dalem yang mengenakan pakaian adat Jawa Peranakan warna biru tua tanpa membawa
keris dan tidak mengenakan alas kaki.
Rute Mubeng Beteng, Wilujengan Hageng, dan Mandi 7 Sumur silakan baca di halaman
selanjutnya...
Rute upacara Mubeng Beteng ini melewati Jalan Rotowijayan, Kauman, Agus Salim, Wahid
Hasyim, lalu ke pojok Beteng Barat, Jalan MT Haryono, Pojok Beteng Timur, Jalan Brigjen
Katamso, Jalan Ibu Ruswo, dan berakhir di Alun-alun Utara.
Menurut Julie Indah Rini dalam bukunya, Mubeng Beteng bukanlah upacara resmi dari
Keraton Jogja. Tradisi ini awal mulanya diprakarsai para abdi dalem dan punggawa yang
mengabdi di keraton sejak zaman Mataram Kuna. Tujuan ritual ini untuk mengusir wabah
dan bencana.
Baca artikel detikjateng, "Malam 1 Suro di Keraton Jogja, Topo Bisu hingga Wilujengan
Hageng" selengkapnya https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6204037/malam-1-suro-di-
keraton-jogja-topo-bisu-hingga-wilujengan-hageng.