Anda di halaman 1dari 5

Rasulan di Desaku

Nama :Mikael Juan Sebastian Rajendra.

No.absen:13.

Kelas :VIII E.

Alamat :Jln.MGR Soegiyopranoto No.46a Mulyosari,Baleharjo.


A.Kesenian yang ditampilkan di desa Baleharjo.
1.Pertunjukan Wayang Cakruk Pukul 20.00 WIB di Balai Desa
tanggal 7 Agustus 2016.

2.Pawai di sepanjang jln.MGR Soegiyopranoto pukul 14.00 WIB


tanggal 8 Agustus 2016.

3.Pertunjukan gamelan yang di tampilkan di Balai Desa.


4.Gunungan rasul.

5.Dan yang terakhir makan menu rasul di rumah saya.

B.Artikel tentang rasulan.


Rasulan adalah tradisi yang sudah lama diselenggarakan oleh
masyarakat Gunungkidul, yang merupakan suatu kegiatan yang
diselenggarakan oleh para petani setelah masa panen tiba.
Rasulan atau bersih dusun dilaksanakan hampir di setiap dusun
maupun desa yang ada di Kapubaten Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY).Tradisi ini sampai sekarang rutin
diadakan setiap tahunnya oleh masyarakat Gunungkidul. Waktu
pelaksanaannya pun berbeda-beda, tergantung pada
kesepakatan warga setiap dusun. Namun, pada umumnya
tradisi rasulan ini biasanya dilaksanakan pada bulan Juni dan
Juli.
Kirab, arak-arakan mengelilingi desa dengan membawa
tumpengan atau sajian berupa hasil panen seperti pisang,
jagung, padi, ayam panggang, dan sebagainya.
Rasulan biasanya berlangsung selama beberapa hari, diawali
dengan kegiatan kerja bakti atau membersihkan lingkungan
sekitar dusun seperti memperbaiki jalan, membuat atau
mengecat pagar pekarangan, serta membersihkan
makam.Tidak hanya membersihkan lingkungan desa, puncak
dari tradisi rasulan disemarakkan dengan berbagai rangkaian
kegiatan olahraga dan pertunjukan seni budaya. Rasulan telah
dikemas menjadi salah satu event budaya khas Indonesia dan
pengembangan wisata di kawasan Gunungkidul.Berbagai
tradisi dan atraksi seni budaya pada perayaan tradisi rasulan di
Gunungkidul ini berhasil menarik perhatian wisatawan lokal
maupun luar negri, lo! Pada perayaan rasulan, pengunjung atau
wisatawan disuguhkan pertunjukan seni dan budaya mulai dari
kirab, doger, jathilan, wayang kulit, serta reog Ponorogo.

Pada tradisi rasulan, puncak keramaian biasanya terjadi pada


saat diselenggarakannya kegiatan kirab. Kirab adalah semacam
karnaval atau arak-arakan mengelilingi desa dengan membawa
tumpengan atau sajian berupa hasil panen seperti pisang,
jagung, padi, ayam panggang, dan sebagainya.Suguhan
pertunjukan seni dan budaya Reog Dhodhog

Setelah upacara persembahan tumpengan atau kirab, rasulan


dilanjutkan dengan melakukan doa bersama di balai dusun
untuk ketentraman dan keselamatan seluruh warga. Acara
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perebutan tumpengan,
ini merupakan suatu tontonan yang menarik yang ditunggu-
tunggu oleh masyarakat dan wisatawan.

Tradisi rasulan merupakan aset budaya yang harus


dipertahankan, karena dengan jiwa kebersamaan dan
semangat gotong-royong, maka keharmonisan masyarakat
dapat terwujud. Selain sebagai sarana untuk memupuk
semangat kekeluargaan, tradisi ini juga menjadi salah satu
wadah untuk melestarikan kesenian daerah Gunungkidul.
C.Komentar saya tentang rasulan.
Rasulan adalah tradisi yang sangat menarik dan
membanggakan karena hanya ada di kabupaten
Gunungkidul.Tradisi ini harus selalu dipertahankan dan
dibudayakan oleh generasi penerus agar tidak hilang karena
tradisi ini adalan keistimewaan dan ciri khas kabupaten
Gunungkidul.Selain itu,tradisi ini dapat memupuk rasa
kekeluargaan antara kita dan orang lain.

~sekian dan terimakasih~

Anda mungkin juga menyukai